Anda di halaman 1dari 35

BUKU

KEGIATAN SANTRI
Pesantren Kampus Institut Agama Islam Negeri Samarinda

Penanggung Jawab
Dr. H. Mukhammad Ilyasin, M. Pd
(Rektor IAIN Samarinda)

Direktur
Moh. Nasrun, M. Pd. I

Desain Grafis
Koperasi Peskam

‫ﻣﻌﻬﺪ اﻟﺠﺎﻣﻌﺔ اﻻﺳﻼﻣﻴﺔ اﻟﺤﻜﻮﻣﻴﺔ ﺳﻤﺎرﻧﺪا‬


Alamat: Kampus II Institut Agama Islam Negeri Samarinda
Jl. H. A. M. Rifaddin RT 24 kel. Harapan Baru kec. Loa Janan Ilir
Samarinda

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah Swt. Karena
berkat rahmat dan taufiq serta hidayahnya Pesantren Kampus
IAIN Samarinda berhasil menyususun buku pedoman untuk
kegiatan santri/mahasantri kampus IAIN Samarinda. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Saw.

Pesantren Kampus (peskam) adalah salah satu program


unggulan di IAIN Samarinda. Program unggulan ini
mengunggulkan pada aspek pendalaman keagamaan dan
akhlakul karimah. Kedua aspek itu diharapkan bisa menjadikan
peskam sebagai gerbang bagi IAIN Samarinda menciptakan
lulusan-lulusan yang memiliki intelektual dan religiusitas yang
cukup untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Oleh karena itu, kami bersyukur buku pedoman kegiatan


santri Pesantren Kampus IAIN Samarinda ini telah selesai
disusun. Penyususnan buku ini telah melalui proses diskusi dan
workshop. Meskipun begitu, kami tidak menafikan
kemungkinan perbaikan dan adanya kekurangan disana-sini.
Oleh karena itu, kami akan menerima dengan baik kritik dan
saran dari andaitaulan yang membaca buku ini. Semoga buku
ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi Peskam.

Samarinda, Juli 2018


Direktur Pesantren Kampus

Moh. Nasrun, M. Pd. I


NIDN. 2023057205
‫اﻻﺧﻼق ﻓﻮق اﻟﻌﻠﻢ‬
“Akhlak itu lebih utama dari
pada Ilmu”
VISI, MISI, DAN TUJUAN
PESANTREN KAMPUS IAIN SAMARINDA

Visi Pesantren Kampus:

“Terwujudnya lembaga sebagai wadah dalam rangka


pemantapan aqidah, pengembangan ilmu keislaman, amal
soleh, dan akhlak mulia”

Misi Pesantren Kampus

1. Membekali mahasiswa dengan akhlak mulia

2. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan akidah,


kedalaman spiritual, dan keluasan ilmu pengetahuan.

3. Memperdalam kajian-kajian keislaman.

4. Memperdalam bacaan, kajian Al-Qur’an dan Hadits

Tujuan Pesantren Kampus:

1. Menciptakan Bi’ah akhlak yang kondusif bagi


pengembangan bahasa Arab dan bahasa Inggris.

2. Menciptakan suasa kondusif bagi pengembangan


kepribadian mahasiswa yang memiliki kemantapan akidah
dan spiritual, akhlak, dan keluasan ilmu.

3. Menciptakan suasana yang kondusif bagi kegiatan


keagamaan.

4. Menjadikan mahasiswa memiliki kompetensi dalam


membaca dan menghafal Al-Qur’an.

PROFIL DAN SEJARAH


PESANTREN KAMPUS IAIN SAMARINDA

A. Profil Pesantren Kampus

Sosok mahasiswa dianggap sebagai suatu komunitas


yang penting untuk menggerakkan masyarakat islam menuju
kekholifahannya yang mampu membaca alam nyata sebagai
sebuah keniscayaan ilahiah (Qur’an Surah Ali Imran 191). Oleh
karenanya, upaya untuk mewujudkan mahasiswa yang benar-
benar memiliki predikat “ulul albab” sangat mendesak. Karena
merupakan cikal bakal lahirnya ilmuan (Ulama) yang diharap
mampu mengembangkan ilmu pengetahuan agama dan
teknologi. Sebagai sebuah perguruan tinggi Islam negeri yang
ada di Kalimantan Timur, IAIN Samarinda memegang tanggung
jawab dalam rangka menciptakan sarjana-sarjana yang relegius
dan berintelektual baik. Hal ini tentunya harus diimbangi dengan
ilmu yang sebanding dan ditambah dengan pendalaman ilmu-
ilmu yang terkait khususnya ilmu keislaman. Disamping itu,
tantangan yang dihadapi perguruan tinggi agama islam pada
umumnya dalam menghadapi masalah antaranya dalah
bagaimana PTKIN khususnya IAIN mampu memberikan
kontribusi terhadap kebutuhan tenaga-tenaga profesional.
Bagaimana IAIN berkompetisi dengan dunia pendidikan lain
dalam menciptakan lulusan yang bisa memasuki dunia kerja
yang semakin kompetitif.

Ada dua permasalahan besar yang muncul, yaitu: pertama,


bisakah SDM alumni IAIN memasuki wilayah ini? Apakah
lulusan IAIN bisa terserap di lembaga pendidikan lanjutan
dalam rangka melakukan studi atau melakukan penelitian?.
Kedua, perkembangan dunia modern ternyata membawa
implikasi tarik menarik nilai satu dengan yang lain yang secara
moral atau etik normatif harus direspon IAIN dengan
memperkuat dimensi akhlak SDM nya. Disektor ini,
permasalahan yang muncul apakah penanaman nilai-nilai
relegius dan akhlak mulia yang ada di IAIN akana memberikan
pondasi yang kuat bagi lulusannya?.

IAIN Samarinda menilai bahwa program “Pesantren


Kampus” merupakan pilihan yang tepat untuk mengkader calon-
calon ulama yang berkualitas. Oleh karenanya, Pesantren
Kampus ini menekankan pada aspek pendalaman keagamaan
dan pembentukan akhlak yang baik.

B. Sejarah Terbentuknya Pesantren Kampus IAIN Samarinda

Ide pembukaan Pesantren Mahasiswa sebagai


pengembangan dari program intensif bahasa Arab dan bahasa
Inggris yang berlangsung sejak puluhan tahun, diwacanakan
oleh tim yang diantaranya anggotanya: Anis Masykur, Yahya
Riza’i dan Said Husin, lebih dari itu diusulkanlah dalam rencana
anggaran belanja (RAB) pesantren mahasiswa, yang kemudian
disetujui oleh pemerintah dengan memberikan bantuan dana
yang sifatnya: gelontoran.

Menindak lanjuti rencana tersebut, pada penghujung


tahun 2005, dilakukanlah studi banding ke pulau jawa dengan
mengunjungi beberapa perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pesantren mahasiswa, ketika itu dua orang
dosen yang menentukan studi banding ialah Mustamin Fattah
dan Khairy Abusyairy. Tempat yang dikunjungi adalah: Ma’ahad
Aly UIN Malang, Pesantren K.H. Hasyim Muzadi Malang,
Fakultas pendidikan dan sastra UM Malang, Universitas Umar
Ibnu Al Khattab Sidoarjo, Boarding School IAIN Sunan Ampel
Surabaya.

Tindak lanjut dari studi banding tersebut, dengan


dukungan berbagai pihak terutama pimpinan STAIN Samarinda,
maka pada bulan Mei 2006, diadakan workshop pengembangan
Pesantren Mahasiswa yang berlangsung selama 4 hari
bertempat dihotel bina rahayu, dihadiri kurang lebih 40 orang
peserta yang berasal dari dosen STAIN Samarinda dan calon
instruktur bahasa arab maupun bahasa Inggris. Sedangkan
narasumber pada workshop tersebut adalah: Ahmad Fuad
Effendi (pengajar bahasa Arab), Isyrakunnaja (Pimpinan Ma’had
Aly UIN Malang), Abdurrahman Mas’ud (dari Jakarta) dan Dr.
Susilo (Pengajar bahasa Inggris dari samarinda), Prof. Dr. H.
Fahmi Arif dan Drs. H. Muhammad M. Said Husin masing-
masing dari STAIN Samarinda.

Berdasarkan persiapan yang telah dilaksanakan tersebut,


maka tim kecil yang merupakan tim kelanjutan dari panitia
workshop pengembangan pesantren yang diketua oleh
Mustamin Fattah merumuskan pedoman penyelenggaraan
Pesantren Mahasiswa (nama sebelum berubah menjadi
pesantren kampus).

Setelah dilakukan persiapan yang cukup, termasuk yang


paling krusial adalah tempat pelaksannaan Pesantren
Mahasiswa, tempat dilingkungan balai diklat kehutan Sungai
Kunjang, maka pada awal september 2006 diadakanlah
pembukaan secara resmi dengan dihadiri semua pihak STAIN
Samarinda termasuk beberapa undangan dari luar (Kemenag
kota Samarinda, Majelis Ulama Provinsi Kaltim, yang
diselenggarakan di auditorium BDK Samarinda).

Pesantren Mahasiswa pada periode ini dipimpin oleh H.


Bunyamin, Lc. M. Ag (2006-2009). Pesantren Mahasiswa
dilaksanakan dibalai diklat kehutanan selama kurang lebih 30
bulan terdiri dari 3 angkatan, angkatan 2006, 2007, dan 2008
(setengahnya pindah ke kampus Abul Hasan). Pelaksanaan
pesantren di BDK berlangsung dengan sistem asrama, dalam
arti semua mahasiswa tinggal didalam asrama sehingga
pembinaannya dapat dilakukan secara maksimal

Sementara Pesantren Mahasiswa berlangsung di BDK,


sempat diadakan workshop evaluasi dan redesign kompetensi
program Pesantren Mahasiswa (PESMA) Sekolah Tinggi Agama
Islam Negri (STAIN) Samarinda tanggal, 09-12 juli 2007.
Workshop tersebut menghasilkan bebrapa perbaikan pada
kurikulum dan sistem pembelajaran di Pesma.

Setelah kurang lebih 30 bulan pelaksanaan Pesantren


Mahasiswa di BDK, dengan alasan bahwa pihak BDK akan
menggunakan kembali asrama dan fasilitas belajarnya untuk
kegiatan pendidikan sekolah kehutanan, maka pada tahun 2009
Pesma kembali dilaksanakan didalam kampus STAIN
Samarinda jl. KH Abul Hasan dengan beberapa penyesuaian
dan pada tanggal tersebut komando kepemimpinan dilanjutkan
oleh Dr. H. Fahrul Gazi, MA.

Pada tahun 2012 (tahun ajaran baru 2012/2013), nama


Pesantren Mahasiswa kemudian berubah menjadi pesanteren
kampus yang kemudian disingkat peskam, dan pelaksanaan
kegitan kepesantrenan secara total dipindah ke kampus 2 IAIN
Samarinda jl. HAM Rifadin kel. Harapan Baru Kec. Loa Janan Rt
24 Samarinda Seberang.

Pada pertengahan tahun 2013 terjadi pergantian


kepemimpinan pesantren kampus IAIN Samarinda, dari Dr H.
Fahrul Gazi MA kepada Dr. Khojir M. SI, dan kepemimpinan
beliau terus pada tahun 2016. Selanjutnya, tongkat
kepemimpinan dilanjutkan lagi oleh Moh. Nasrun, M. Pd. I dan
masih berlanjut hingga saat ini.

SYAHADAH
PESANTREN KAMPUS IAIN SAMARINDA

Syahadah adalah istilah lain dari ijazah yang dipergunakan


di Pesantren Kampus IAIN Samarinda. Syahadah berguna
sebagai bukti bahasa santri/mahasantri telah selesai mengikuti
program Pesantren Kampus IAIN Samarinda.

Syahadah berguna sebagai syarat mengikuti ujian


komprehensif. Dengan kata lain, mahasiswa yang tidak
memiliki syahadah Pesantren Kampus tidak bisa mengikuti
kegiatan yang dimaksud diatas.

Syahadah hanya akan diberikan kepada santri lulus dalam


materi-materi wajib yang diberikan Pesantren Kampus, seperti:

1. Kelancaran baca Al Qur’an

2. Lulus ujian ta’lim (fikih, hadits, akhlak),

3. Menyelesaikan hafalan surah-surah, hafalan doa-doa ,


materi praktik.

KEGIATAN DAN ISTILAH-ISTILAH


PESANTREN KAMPUS IAIN SAMARINDA

Pesantren Kampus memiliki istilah-istilah khusus untuk


stiap kegiatan dan aktifitas kepesantrenan, begitu juga untuk
panggilan untuk para guru atau para dosen, berikut istilahnya:

1. Kyiai

Kyiai adalah istilah yang digunakan Pesantren Kampus


untuk ustadz ustazah yang sepuh seperti mudir (direktur)
Pesantren Kampus.

2. Ustadz/Ustazah

Ustadz/Ustadzah adalah istilah yang digunakan untuk


memanggil dosen atau pembina (murabbi/ah).

3. Orasi

Orientasi santri (Orientasi Santri) adalah kegiatan


pengenalan kepesantrenan sarta budaya didalamnya kepada
santri/mahasantri untuk saling mengenal dan menjalin
silaturahmi antar sesama santri/mahasantri.

4. Haflah Al-Iftitah
Haflah Al-Iftitah adalah pembukaan rangkaian program
pembelajaran dan taklim Pesantren Kampus IAIN Samarinda.
Haflah Al Iftitah dilakukan diawal tahun ajaran baru yang wajib
diikuti oleh seluruh santri/mahasantri Pesantren Kampus IAIN
Samarinda.

5. Haflah Akhir As-Sanah

Haflah akhir as-sanah adalah program akhir tahun yang


diselenggarakan Pesantren Kampus IAIN Samarinda sebagai
penutup dan akhir dari program Pesantren Kampus untuk setiap
angkatan.

6. ‘Iqab

‘Iqab adalah istilah untuk segala bentuk sanksi yang


diberikan kepada santri/mahasantri.

7. Ratib Hadad

Ratib hadad adalah istilah wirid yang dibaca santri


Pesantren Kampus IAIN Samarinda setelah salat maghrib.

8. Istighasah

Istighasah adalah kegiatan berdoa bersama yang


dilakukan pada malam jum’at dan diikuti oleh seluruh santri
Pesantren Kampus IAIN Samarinda.

9. Istighasah Kubra

Istighasah kubra adalah kegiatan berdoa bersama yang


dilakukan setiap malam jum’at setiap 1 bulan sekali dan diikuti
oleh seluruh santri Pesantren Kampus yang tinggal diasrama
maupun di luar asrama.

10. Ta’lim

Ta’lim adalah istilah bagi seluruh pembelajaran kitab yang


dilakukan oleh Pesantren Kampus IAIN Samarinda.

11. Muhadharah

Muhadharah adalah kegiatan praktik dan pelatihan


berpidato atau ceramah baik menggunakan bahasa indonesia,
atau bahasa asing (bahasa Arab, atau Inggris). Muhadharah
merupakan kegiatan mingguan santri/mahasantri Pesantren
Kampus IAIN Samarinda, khususnya yang tinggal diasrama.

12. Ilqa Al-Mufradat wa At -Tarakib

Ilqa Al-Mufradat wa At-Tarakib adalah kegiatan harian


yang dilakukan setelah selesai shalat subuh berjamaah berupa
pemberian kosa kata serta ungkapan-ungkapan baru
menggunakan bahasa Arab atau bahasa Inggris.

13. Tahsin Al-Qira’ah

Tahsin Al-Qira’ah adalah kegiatan untuk memperbaiki


bacaan Al-Qur’an santri/mahasantri Pesantren Kampus IAIN
Samarinda. Kegiatan ini dimulai dengan tes membaca Al Qur’an
terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan dan kelancaran
santri dalam membaca Al-Qur’an. Kemudian yang tidak layak
mendapat penanganan Tahsin Al-Qira’ah.
14. Syahadah

Syahadah adalah istilah lain dari ijazah yang dipergunakan


di pesantren kampus IAIN Samarinda untuk ijazah yang
diterima santri/mahasantri setelah selesai mengikuti dan
dinyatakan lulus dalam program Pesantren Kampus IAIN
Samarinda.

PETUNJUK UMUM
PENGGUNAAN BUKU KEGIATAN SANTRI
PESANTREN KAMPUS IAIN SAMARINDA

1. Buku ini wajib dibawa setiap kali menyetorkan hafalan dan


tahsin dan perizinan.

2. Seluruh materi yang wajib harus dituntaskan (materi hafalan,


tahsin, dan praktik).

3. Nilai dan paraf diisi oleh ustaz/ah yang menerima setoran


hafalan dan tahsin, serta praktik selebihnya kolom diisi
sendiri.

4. Buku ini sebagai syarat untuk pengambilan sertifikat


Pesantren Kampus.

5. Kehilangan atau kerusakan buku mengharuskan


santri/mahasantri untuk menyetorkan kembali hafalannya
untuk mengisi buku yang baru.

6. Buku ini wajib diserahkan kembali kepada Peskam bagi


santri/mahasantri yang telah menuntaskan setoran
hafalannya.
DAFTAR HAFALAN SANTRI

PESANTREN KAMPUS

IAIN SAMARINDA

DAFTAR HAFALAN SURAH AL-QUR’AN


No Surah Tanggal Ayat Nilai Paraf

1. Al Fatihah

2. Ad Duha

3. Al Insyirah

4. At Tin

5. Al ‘Alaq

6. Al Qadar

7. Al Bayyinah

8. Al Zalzalah

9. Al ‘Adiyat

10. Al Qari’ah

11. At Takatsur

12. Al ‘Ashr

13. Al Humazah

14. Al Fiil

15. Qurasy

16. Al Maa’uun

17. Al Kautsar

18. Al kaafiruun
19. Al Nashr

20. Al Lahab

21. Al Ikhlash

22. Al Falaq

23. An Nas

Catatan:
1. Surah yang disetorkan wajib berurutan dan surah sudah
dihafal dianjurkan untuk diulang dan dimurojaah

DAFTAR HAFALAN DO’A DAN AMALIAH

NO DO’A/AMALIAH TANGGAL NILAI PARAF

1. Do’a Selamat

2. Do’a Tolak Bala

3. Do’a Qunut

4. Doa Setelah
Iqamah

5. Do’a Setelah Azan

6. Do’a Sesudah
Sholat

7. Do’a Sujud Sahwi

8. Do’a Sujud Syukur


9. Do’a Sholat Dhuha

10. Wirid Sesudah


Sholat

11. Syair Abu Nawas

Catatan:

1. Do’a disetorkan beserta pembukaan do’a (tata cara memulai


dan menutup do’a)

2. Wirid sesudah shalat yang disetor adalah wirid panjang.

DAFTAR MATERI PRAKTIK

No Materi / Tata Cara Tanggal Nilai Paraf

1 Wudhu

2 Tayammum

3 Mandi Junub

4 Shalat Fardhu

5 Memandikan Mayat

6 Mengkafani Mayat

7 Shalat Jenazah

8 Shalat Gerhana Bulan

9 Shalat Gerhana
Matahari

Catatan:

1. Hafalan do’a, amaliah dan materi praktik tidak wajib


berurutan sesuai kolom

2. Materi praktek dipraktikan bersama dengan do’anya

DAFTAR HAFALAN TAMBAHAN


(Khusus Mahasantri Putra)
No Do’a/Amaliah Tanggal Nilai Paraf

1 Shalawat yang dibaca bilal


sebelum khatib naik
mimbar

2 Lafazh ma’asyiral hari


jum’at

3 Lafazh iqamah idul fitri

4 Lafazh iqamah iduh adha

5 Lafazh ma’asyiral idul fitri

6 Lafazh ma’asyiral idul adha

7 Shalawat yang dibaca bilal


Antara dua khutbah

Catatan:
1. Tidak wajib harus berurutan sesuai kolom

2. Hafalan tambahan khusus putra disetorkan sekaligus


praktek.
TADARUS DAN TAHSIN

AL QIRO’AH SANTRI

PESANTREN KAMPUS

IAIN SAMARINDA
CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN


CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN
NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN
CATATAN DAN REKAM TAHSIN AL QUR’AN

NO TANGGAL SURAH PARAF CATATAN

Anda mungkin juga menyukai