Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAN INFORMASI OBAT DIARE PADA PASIEN ANAK-ANAK

Berdasarkan definisi dari WHO (World Health Organization), salah satu lembaga
PBB (Perserikatan bangsa-bangsa) mendefi nisikan bahwa DIARE adalah suatu kondisi
dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa
air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Diare biasanya berlangsung tidak lebih dari 14 hari dan membaik tanpa penanganan spesifik
jika tidak disertai dehidrasi. Penyebab diare sebagian besar disebabkan oleh infeksi. Diare
dapat menyebabkan kerusakan mukosa usus dan membutukan waktu untuk kembali normal.
Penggunaan cairan rehidrasi oral digunakan untuk mengatasi dehidrasi dan mencegah
komplikasi diare yang berkenlanjutan (Ladinsky, et al, 2000). Cairan rehidrasi oral sebagai
tindakan pertama untuk mengatasi dehidrasi ringan, namun carian rehidrasi oral tidak
signifikan dalam menurunkan defekasi dan durasi diare. Rekomendasi WHO dan UNICEF
mengenai penatalaksanaan diare pada anak, yaitu menambahkan suplementasi Zinc (Zn)
sebagai terapi rehidrasi oral.

Berdasarkan lamanya maka diare dibagi menjadi 2 yaitu:

1. DIARE AKUT adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sedangkan

2. DIARE KRONIS/PERSISTEN adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari

Berdasarkan Diare Bermasalah dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Disentri, yaitu diare dengan darah dan lendir dalam feses.

2. Diare kronis/persisten

DERAJAT DEHIDRASI DIARE

1. DIARE TANPA DEHIDRASI

Kehilangan cairan < 5% Berat Badan penderita diare. Tanda-tandanya:

• Balita tetap aktif,

• Memiliki keinginan untuk minum seperti biasa

• Mata tidak cekung

• Turgor kembali segera


2. DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

Kehilangan cairan 5 -10% Berat Badan penderita diare. Tanda-tandanya:

• Gelisah atau rewel

• Mata cekung

• Ingin minum terus/rasa haus meningkat

• Turgor kembali lambat

3. DIARE DEHIDRASI BERAT

Kehilangan carian > 10% Berat Badan penderita diare.

Tanda-tandanya:

• Lesu/lunglai, tidak sadar

• Mata cekung

• Malas minum

• Turgor kembali sangat lambat ≥ 2 detik

Epidemiologi Diare

Secara umum epidemiologi penyakit diare disebabkan oleh:

A. Infeksi (kuman-kuman penyakit) seperti; bakteri, virus, parasit

B. Penurunan daya tahan tubuh

C. Faktor lingkungan dan perilaku


Algoritma Terapi Diare Akut (Spruill dan Wade, 2005)

Tata laksana diare pada anak

1. Terapi non farmakologi


Mengatur pola makan merupakan prioritas utama dalam pengobatan diare. Sampai
diare berhenti hindari makanan dengan kadar serat yang tinggi dan berikan buah-
buahan seperti pisang karena mengandung kalium yang tinggi (Anonim, 2004)

2. Cairan dan elektrolit


Rehidrasi dan pemeliharan cairan dan elektrolit merupakan tujuan utama sampai diare
sembuh. Bisa digunakan rute parenteral maupun enteral dalam memberikan asupan
cairan dan elektrolit misalnya dengan oral rehydration solution (ORS) atau aralit
(Spruil dan Wade, 2005).

3. Terapi Farmakologi
a) Antimikroba

b) Zinc

Zinc adalah suatu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Lebih dari 300 macam enzin
di dalam tubuh manusia memerlukan zinc sebagai kofaktor untuk mengoptimalkan fungsi
tubuh dalam proses metabolisme. Diare merupakan kondisi perubahann konsistensi feses
menjadi encer dan frekuensi defekasi menjadi sering. Pada kondisi diare terjadi banyaknya
pengeluaran cairan salah satunya zinc, sehingga dapat mengurangi kebutuhan zinc dalam
tubuh. Oleh sebab itu, tubuh membutuhkan suplementasi zinc untuk menurunkan kejadian
diare (Ariastuti, 2016). Penggunaan suplementasi zinc dilakukan selama 10-14 hari karena
terbukti pemberian suplementasi zinc selama dan setelah diare dapat menurunkan tingkat
keparahan dan durasi diare serta menurunkan terjadinya kemunculan diare pada 2-3 bulan
setelahnya (Indriani & Asri, 2007). Penggunaan zinc sebagai terapi tambahan sangat
berpotensial untuk mengatasi masalah diare dan dapat meningkatkan angka keselamatan anak
penderita diare (Canani & Ruotolo,2006).

Indikasi Terapi Penunjang / Suplemen untuk diare akut non spesifik pada anak
Efek Samping Penggunaan dosis tinggi (dosis > 150 mg/hari) pada jangka waktu
lama dapat menyebabkan penurunan absorbs tembaga. Mual, muntah,
rasa pahit pada lidah.
Interaksi Obat Zat besi dapat menurunkan penyerapan zinc. Jika diberikan bersamaan
dengan zat besi direkomendasikan untuk memberikan zinc terlebih
dahulu yaitu beberapa jam sebelum memberikan zat besi.
Dosis Anak dan bayi : ≥ 6 bulan : 20 mg sekali sehari
Bayi < 6 bulan : 10 mg sekali sehari
Zinc diberikan selama 10 hari (meskipun diare sudah berhenti)
Basic pharmacology & drug note, 2019

CARA PEMBERIAN OBAT ZINC

• Pastikan semua anak yang menderita diare mendapat obat ZINC selama 10 (sepuluh) hari
berturut-turut

• Larutkan tablet dalam 1 sendok air minum atau ASI (tablet mudah larut kira-kira 30 detik,
segera berikan ke anak)

• Bila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian obat ZINC, ulangi pemberian
dengan cara potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga 1 dosis penuh

• Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan obat ZINC
segera setelah anak bisa minum atau makan

 MENENTUKAN RENCANA PENGOBATAN DIARE

Rencana pengobatan diare dibagi menjadi tiga (3) berdasarkan derajat dehidrasi yang
dialami oleh balita

A. Rencana Terapi A, jika penderita diare tidak mengalami dehidrasi


B. Rencana Terapi B, jika penderita diare mengalami dehidrasi ringan/sedang
C. Rencana Terapi C, jika penderita diare mengalami dehidrasi berat.

Anda mungkin juga menyukai