TAHUN 2021
HP +62822-2104-2855
FIRST RABBITRY FARM
DESA TALANG TENGAH DARAT, KEC.LUBUK KELIAT KAB.OGAN ILIR
NOMOR : 01/07/SHS-TTD/2021
LAMPIRAN : 1 berkas
PERIHAL ; Permohonan bantuan modal usaha peternakan budidaya kelinci lokal.
Kepada
Yth. Kepala Dinas Peternakan kabupaten ogan ilir.
Di Indralaya.
Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan dibawah ini adalah pengurus yg bertindak dan mewakili atas
nama kelompok “FIRST RABBITRY FARM” yang beranggotakan 10 anggota pembudidaya
kelinci.
Ketua Sekretariat
Pada hari ini jum’at tanggal tiga puluh bulan juli tahun dua ribu dua puluh satu (30/07/2021)
Telah diadakan rapat musyawarah yang bertempat di kediaman Sdr. Andrian Sajugo yang
dihadiri oleh warga Rt 08 dan 09 sepakat membentuk usaha kelompok Peternak Pembudidaya
Kelinci lokal.
Nama Kelompok : First Rabbitry Farm
Dengan pengurus sebagai berikut.
Ketua : Andrian Sajugo
Sekretaris : Fenny Yumita
Bendahara : Cici Priyanti
Anggota : 1). Toni wahyu P. 3). Buamin 5). Mas hudi 7). Suhaili
2). Muslimin 4). Remon lesmana 6). Dedi irawan
Dan permintaan keloinci kian hari kian meningkat. Disisi lain, pasokannya sangat kurang,
ada yg mencari kelinci hias, lokal maupun pedaging. Kelinci hias diminati karena bulunya yg
halus, sedangkan kelinci pedaging diminati karena rasanya yg enak dan gurih serta
mengandung Gizi yg tinggi. sedangkan kelinci lokal dapat dijadikian kelinci hias dan ataupun
di manfaatkan sebagai kelinci pedaging dikarenakan harga bibit indukannya yg tergolong
murah, jika harus dibandingkan dengan kelinci hias dan pedaging jenis Rex carpet atau
Flemish Giant yg bisa mencapai jutaan rupiah perpasangnya.
Untuk itu pada era saat ini, beternak kelinci lokal sangat menjanjikan keuntungan besar.
Usaha beternak kelinci kini pun nampaknya telah menjamur di beberapa kota. Hal ini juga
atas pengaruh permintaan pasar yg tinggi, terlebih budidaya kelinci lokal unggulan.
Kelinci jenis lokal unggulan ini memilikki perawakan lebih besar dan umumnya rata-rata
memilikki bobot 2-3,5 kg/ekor dengan perawatan yg baik tentunya.
Kebanyakan pasar hanya menerima tawaran kelinci lokal yg dikandangkan, pedagang menilai
kelinci ini lebih bersih dan rasanya lebih digemari. Sebagian masyarakat sendiri beranggapan
daging kelinci bisa dan ampuh mengobati beberapa penyakit tertentu.
Jika dilihat dari segi ekonomi, daging kelinci lebih mahal jika dibanding Ayam yaitu
bekisar 45-60 rbu/kilogram. Harga inipin hampir mendekati harga daging kambing yaitu 70
ribu/kilogram. Bahkan, jika didiamatai, apabila kita melakukan perawatan dan pemeliharaan
kelinci ini dengan bena, maka akan lebih menguntungkan dibanding usaha di bidang ternak
lainnya. Kelinci mengonsumsi rumput lebih sedikit di usia panen yg lebih singkat yaitu 7-8
bulan.
Tujuan
2. Membantu pedagang dalam berekreasi dalam olahan makanan berbahan baku daging
kelinci.
4. Membantu mengenalkan Kabupaten Ogan Ilir kepada daerah lain melalui keaneka
ragaman wisata kulinernya.
5. Dapat membantu perekonomian Masyarakat Desa Talang Tengah Darat dan dapat
menjadi contoh Desa-desa lain Khususnya di wilayah Kabupaten Ogan Ilir.
Profil Kelompok
2.4 Lokasi
Jln. Suka Damai, Rt 09, dusun V, Desa Talang Tengah Darat, Kec.Lubuk Keliat,
Kab.Ogan Ilir.
I. METODE PELAKSANAAN USAHA
Budidaya dilakukan di Jln. Suka Damai Rt 09, dusun V, Desa Talang Tengah Darat,
Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir.
- Aspek Manajemen
Manajemen usaha merupakan suatu proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya secara efektif dan efisien.
Pembagian Tugas pada setiap anggota sangat diperlukan agar fungsi manajemen dapat
dilaksakan, dan dapat mencapai tujuan yg diinginkan.
1. KETUA
2. 3.
SEKRETARIS BENDAHARA
4.
PEMASAR
AN
6. ANGGOTA 5.OPERASI
7. ANGGOTA ONAL
8. ANGGOTA
9. ANGGOTA
10. ANGGOTA
Gambar 2. Struktur Organisasi
1. Ketua
Ketua bertugas Mengkoordinir semua proses kegiatan usaha, bertanggung jawab atas
proses kegiatan usaha, dan pengambilan keputusan.
2. Sekretaris
Sekretaris bertugas mencatat data kegiatan dan usaha kelompok,membuat notulen
rapat pengurus dan rapat anggota serta menyimpan surat keluar dan surat masuk dan
arsip kegiatan kelompok.
3. Bendahara
Bendahara bertanggung jawab atas semua kondisi keuangan selama usaha
berlangsung, serta mencatat semua penerimaan dan pengeluaran kas.
4. Bagian Pemasaran
Bagian Pemasaran bertugas mempromosiksn dan memasarkan produk yg akan dijual
serta memberikan inovasi baru dalam hal pemasaran.
5. Operasional
Bagian Operasional bertugas mempersiapkan barang dagangan dan mengatur serta
bertanggung jawab atas semua yg dibutuhkan dalam proses operasional.
III. Metode Budidaya /Pemeliharaan
Persiapan dan proses yang harus dilakukan dalam Usaha Ternak Kelinci.
Persiapan yang paling pertama dalam melakukan ternak budidaya kelinci lokal
tentunya dengan menyiapkan tempat untuk kandang kelinci. Dalam pembuatan kandang
kelinci tidak ada patokan dasar atau dalam artian sesuai kebutuhan, namun dalam membuat
kandang ada beberapa cara yang harus diperhatikan, yaitu perhatikan suhu yang berada di
dalam kandang, kemudian usahakan memilih tempat untuk kandang haruslah tempat yang
sejuk dan jauh dari keramaian.
Kemudian utnuk ukuran suhu yang ideal biasanya membutuhkan suhu didalam
kandang mencapai15 – 25 derajat celcius. Selanjutnya kandang yang baik adalah kandang
yang memlikki udara yang sejuk serta pembuatan kandang kelinci haruslah yang seideal
mungkin agar kelinci merasa benar-benar nyaman dan mudah untuk berkembang biak.
Dalam pembuatan kandang kelinci lokal biasanya dibutuhkan dua kandang, yaitu kandang
untuk indukan kelinci dan kandang untuk pembesaran anakan kelinci.
1. Memilih bibit indukan kelinci dengan bobot yang baik, biasanya untuk bibitan
indukan betina memilikki berat antara 2 – 3,5 kg, dan indukan jantan 1,5 – 3kg.
2. Memilih bibit indukan kelinci dari indukan kelinci yang melahirkan banyak anak.
3. Kemudian memilih bibit indukan yang berbului bersih terutama di area kelamin
indukan tersebut.
Kemudian agar ternak kelinci berkembang dengan sempurna maka harus memberikan
pakan yang baik untuk krlinci.
Seperti yang kita ketahui di alam bebas sana kelinci mengkonsumsi atau memakan
rumput atau pakan hijau saja. Namun dalam ternak kelinci ini harus diberikan pakan
tambahan berupa konswentrat atau pur dan vitamin gunaperkembangan kelinci yang di ternak
berkembang biakdalam ternak kelinci haruslah memberikan pakan hijau atau rumput ini tak
terbatas, maksudnya tidak ada ukuran untuk memberikan pakan hijau pada ternak kelinci.
Untuk kebutuhan pakan dalam ternak kelinci perhari mencapai 4 -5% dari berat
tubuhnya. Untuk usia muda hingga 4 bulan membvutuhkan pakan hijau 20%, kemudian
untuk kelinci diatas 4 bulan membutuhkan pakan sebanyak 60% pakan hiajauan dari total
pakan yang dibutuhkan, dan 40% konsentrat.
Indukan kelinci bisa dikawinkan ketika sudah mencapai minumal umur 5 bulan
hingga usia 12 bulan. Dalam ternak budidaya kelinci sebaiknya dibuat proses kawin
individual bukan kelompok, yaitu dengan cara memasukan indukan betina kelinci yang sudah
birahi ke kandang indukan jantan, lalu biarkan proses kawin terjasi selama 15 menit lalu
ambil indukan betina yg sudah dikawinkan dan ulangi proses kawin tersebut selama 3 hari.
Dan untuk 1 ekor indukan jantan itu dapat melayani 10 ekor indukan betina. Untuk masa
birahi kelinci betina sendiri itu bekisar antara 10-15 hari, jarak antara masa birahi satu
kemasa birahi selanjutnya bekisar antara 14 hari..
VI. Proses Kelahiran dan Pembesaran Anakan kelinci.
Ketika kelinci sudah berhasil dikawinkan maka indukan akan hamil, masa hamil pada
kelinci berlangsung antara 28 sampai 35 hari setrelah kawin. Bila sudah memasuki hari
tersebutindukan akan melahirkan anak kelinci sebanyak 4 sampai 12 ekor anakan kelinci.
Untuk indukan yang berkualitas biasanya indukan betina dapat sanggup hamil 5 kali dalam
satu tahun kalender.
Dihabitat aslinya dalam masa menyusui anakan kelinci akan berlangsung selama 2
bulan, namun dalam usaha budaya kelinci ini masa menyusui anakan kelinci dapat dilakukan
sekitar 15-20 hari saja seteklah lahirdan sudah diberikan makanan rumput hijau.
Perlu di ingat untuk menjual indukan kelinci tidak dilihat dari bobot berat indukan
tersebut melainkan ari kualitas dan keunggulan bibit indukan tersebut.
Di Provinsi Sumatera Selatan sendiri banyak pedagang makanan yang menjual menu
olahan daging kelinci khusunya di Kota Palembang, sperti lesehan kaki lima, penjujal sate
kelinci dan warung makan.
Sedangkan untuk saphan anakan kelinci sendiri masih sangat banyak konsumen yg
siap menampung sapihan anakan kelinci sebanyaknya, seperti di daerah Jalur Palembang,
Pasar Inderalaya, Pasar tanjung Raja dan daerah kabupaten laiinya yg berada diwilayah
Provinsi Sumatera Selatan. Belum lagi di pemesanan sapihan anakan kelinci dari luar
Provinsi Sumatera Selatan. Dan untuk Kopetitif ssendiri kita belum terlalu banyak dan
bahkan mungkin di wilayah Kabupaten Ogan Ilir sendiri belum ada Peternak yang
membudidayakan kelinci secara besar.
IX. Kekurangan Usaha Ternak Budidaya Kelinci
Dari segi Kekurangan bisnis usaha Ternak kelinci ialah memilikki persaingan yang tinggi
dari para penjual kelinci dari Provinsi Lampung.
Karena usaha yang didirikan berupa ternak dan tidak berupa home industri maka
perijinan yg perlu perlu dilakukan yaitu kepada pihak kelurahan dan warga yang berada pada
lingkungan tersebut. Modal usaha untuk memulai usaha sampai panen pertama atau sekitar
10 bulan.
Dan modal awal yang kami milikki adalah berupa lInvestasi Lahan guna pendirian
peternakan seluas L 12m x P 16m dan Motor Roda 3 Untuk mencari Rumput pakan Kelinci.
Jadi modal yang kami butuhkan untuk mendirikan usaha ini adalah Rp. 49.335.000
atau kami bulatkan menjadi Rp. 50.000.000
Pada bulan ke 10, kelinci sudah memasuki masa panen pertama dengan asumsi 70%
indukan yang melahirkan yaitu sekitar 119 ekor indukan yang melahirkan dan 1 ekor indukan
kita asumsikan melahirkan 5 ekor anak hidup / dengan indukan rata-rata berat 2,5 kg.
595 ekor anakan – Kematian 0,02% sekitar 12 ekor = 583 ekor sapihan anakan kelinci
siap panen.
583 ekor X Rp.30.000 (harga jual dari peternak ke pengepul) = Rp. 17.490.000
Ditambah pemasukan dari jual daging kelinci yang diambil dari indukan kelinci yg siap
potong 30% atau sekitar 45 ekor yang sudah mencapai berat 3 kilogram.
45 ekor X 3 kg = 135 kg
Rp. 8.100.000 +
Jika dilihat dari modal awal yaitu Rp.50.000.000 maka dengan perhitungan yang telah kami
lakukan, BEP (Break Even Point) bisa kita dapatkan pada panen yang ke-4 atau sekitar bulan
ke-22 dihitung dari pendirian Usaha Ternak Budidaya Kelinci dengan pendapatan Rp.
14.070.000 dan jika dilihat dari jumlah indukan yang akan bertambah dan sapihan anak
kelinci juga bertambah tentunya disetiap kelahiran maka pendapatan setelah bulan ke-22
dipastikan pendapatan kotor bisa mencapai 22 juta an lebih untuk setiap kali panen.
XI. PENUTUP
Demikian adalah proposal yang telah kami rancang dengan sebaik-baiknya. Melihat
dari peluang pasar dan perkembangan yang sangat menjanjikan maka pasti akan sangat
menguntungkan jiksa usaha ini bisa terlaksana sesuai dengan rancangan yang telah dirancang.
Selain menambah keuntungan dari pihak pribadi juga membantu dalam perekonomian desa
serta dapat mengurangi tingkat pengangguran di desa dan juga membantu dalam pengenalan
wisata kuliner dan edukasi di Provinsi Sumatera Selatan terutama Kabupaten Ogan Ilir.
Kami sangat berharap Proposal ini dapat diterima oleh pihak Dinas Peternakan
sebagai Donatur Bantuan Dana untuk Usaha Peternakan Budidaya Kelinci Lokal, dengan
susunan pengajuan dana yang sudah tertera pada rincian diatas agar usaha ini bisa terlaksana
sesuai harapan bersama dan kebaikan bersama pula, sekian dari kami, apabila ada ejaan
maupun penulisan kata yang tidak sesuai mohon di maklumi. Dan apanbila ada kata yang
menyinggung atau tidak mengenakan mohon di maafkaq,
Terima Kasih