Anda di halaman 1dari 17

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI IV DPR RI
KE PROVINSI SUMATERA BARAT
MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG 2018-2019
*

**

***

**

JAKARTA 2019
`

LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN KERJA KOMISI IV DPR RI
RESES MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG 2018-2019
KE PROVINSI SUMATERA BARAT
TANGGAL 30 JULI – 3 AGUSTUS 2019
----------------------------------------------------------------------------------------

1. PENDAHULUAN
A. DASAR KUNJUNGAN KERJA
1. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2014 tentang Tata Tertib:
➢ Pasal 58 ayat 3 huruf d terkait dengan Tugas Komisi dalam bidang
pengawasan yaitu melakukan pengawasan terhadap kebijakan
pemerintah.
➢ Pasal 58 ayat 4 terkait dengan Tugas komisi dalam menjalankan
tugasnya sebagamana dimaksud dalam ayat 3 dapat mengadakan
kunjungan kerja.
2. Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Badan Musyawarah DPR RI
tanggal 20 Maret 2019
3. Keputusan Rapat Intern Komisi IV DPR RI, tanggal 14 Mei 2019.

B. RUANG LINGKUP
Sasaran Kunjungan Kerja meliputi bidang-bidang yang termasuk dalam ruang
lingkup tugas Komisi IV, yaitu Bidang Pertanian, Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, serta Pangan.

C. SUSUNAN TIM
Susunan Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI, antara lain:

NO NAMA ANGGOTA KETERANGAN


1. Drs. H. ROEM KONO WATUA KOMISI IV/KETUA
TIM/F.PG

2. Ir. H. EDHI KUNTADI ANGGOTA/F.PG


3. H. M. SALIM FAKHRI, S.E., M.M. ANGGOTA/F.PG
4. G. BUDISATRIO DJIWANDONO ANGGOTA/F.GERINDRA

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 2


NO NAMA ANGGOTA KETERANGAN
5. VIVI SUMANTRI JAYABAYA, S.Sos ANGGOTA/F.PD
6. Dr. HERMANTO, S.E., M.M. ANGGOTA/F.PKS
7. M. IRWAN ZULFIKAR ANGGOTA/F.PAN
8. Drs. HASANUDDIN, A.S. ANGGOTA/F.PPP
9. SULAEMAN L. HAMZAH ANGGOTA/F.NASDEM

D. MAKSUD DAN TUJUAN


Kunjungan Kerja merupakan bagian dari kewajiban konstitusional Dewan
melakukan fungsi pengawasan terhadap program dan kebijakan pemerintah.
Maksud dan tujuan dari Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ini adalah:
1. Mendapatkan informasi secara langsung dilapangan, terkait dengan
permasalahan yang dihadapi secara nyata.
2. Menyerap aspirasi masyarakat, stakeholder dan Pemerintah Daerah
terhadap program dan kegiatan yang telah dijalankan dan yang akan
dilaksanakan.
3. Melihat perkembangan kondisi obyek yang dikunjungi.

E. PELAKSANAAN KUNJUNGAN
Kunjungan Kerja dilaksanakan pada tanggal 30 Juli – 3 Agustus 2019.

F. OBJEK KUNJUNGAN KERJA


1. Meninjau Balai Benih Pertanian Lubuk Minturun, Kec Koto Tengah.
2. Meninjau UKM Lokasi Pengolahan Ikan di Kel. Pasie Nan Tigo Kec. Koto
Tengah.
3. Meninjau Taman Hutan Raya Bung Hatta Indarung, Lubuk Kilangan.
4. Meninjau Gudang Bulog Baru Rawang Timur, Kec Padang Selatan.

G. GAMBARAN UMUM
Sumatra Barat merupakan provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatra
dengan ibu kotanya adalah Padang. Provinsi Sumatra Barat terletak sepanjang
pesisir barat Sumatra bagian tengah, dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah
timur, dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai.
Luas wilayahnya seluas 42.297,30 km² yang berbatasan dengan empat
provinsi, yakni Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu. Sumatra Barat
adalah rumah bagi etnis Minangkabau, walaupun wilayah adat Minangkabau
sendiri lebih luas dari wilayah administratif Provinsi Sumatra Barat. Provinsi ini
berpenduduk sebanyak 4.846.909 jiwa. Provinsi ini terdiri dari
12 kabupaten dan 7 kota.

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 3


H. HASIL KUNJUNGAN KERJA
1. MENINJAU BALAI BENIH PERTANIAN LUBUK MINTURUN, KEC KOTO
TENGAH.
Pada kunjungan kali ini Komisi IV DPR RI mendapatkan beberapa hal
informasi, antara lain:
• Kegiatan-kegiatan pengembangan perbenihan Tanaman Pangan dan
Hortikultura dengan penanganan secara terpadu dan
berkesinambungan mulai dari hulu hingga hilir yaitu dari penciptaan
varietas, pengadaan / penyaluran / sosialisasi benih sumber dan benih
sebar serta pengawasan mutu dibidang produksi dan peredaran benih.
• Dasar pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat adalah Surat
Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 22 Tahun 2001.
• Pembentukan UPTD BBI Padi, Palawija, Hortikultura dan Perkebunan
mengacu pada pemberlakuan otonomi daerah di UU No. 22 Tahun 1999
dan PP No. 25 Tahun 2000 yang memberikan konsekuensi dalam hal
pembagian kewenangan Pemerintah Pusat, Propinsi dan
Kabupaten/Kota.
• Visi BBI adalah terwujudnya rumah tangga petani yang sejahtera
melalui upaya peningkatan produksi dan produktivitas dengan
menggunakan benih unggul.
• Misi BBI adalah:
1. Mengembangkan Teknologi Perbenihan tepat guna dan mudah
dilaksanakan.

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 4


2. Meningkatkan kualitas SDM perbenihan.
3. Meningkatkan efisiensi dan mutu produksi dalam usaha tani yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
4. Memberdayakan seluruh potensi (SDM dan sarana) menjadi BBI
mandiri.
• Tugas Pokoknya adalah “Melaksanakan kegiatan Teknis Operasional
dan/ atau kegiatan Teknis Penunjang Dinas dibidang Benih Induk
Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura serta pengembangan
Agrowisata“.
• Fungsi:
1. Pelaksanaan Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis
Operasional Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura
serta pengembangan agrowisata
2. Pelaksanaan Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Benih
Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura serta pengembangan
agrowisata
3. Pelaksanaan Pengujian dan Persiapan Teknologi Benih Induk
Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura di lapangan.
4. Pelaksanaan Kebijakan Teknis Operasional Benih Induk Tanaman
Padi, Palawija dan Hortikultura serta pengembangan agrowisata
5. Pelaksanaan Teknis Operasional Pelayanan kepada Masyarakat
sesuai dengan Bidang Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan
Hortikultura serta pengembangan agrowisata
6. Pelaksanaan Pelayanan Teknis Administrasi Ketatausahaan UPTD
• Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya UPTD BBI PPH memiliki 7
(tujuh) unit Balai Benih Induk ( BBI ) dan 1 (satu) unit Labor Kultur
Jaringan yang semuanya tersebar di seluruh wilayah Sumatera Barat.
• Terdapat Tujuh Unit Satuan Tugas BBI dan Labor yang berada dibawah
kendali UPTD BBI PPH, adalah :
1. Satuan Tugas BBI Sukamenanti sebagai BBI penghasil benih Padi
dan Palawija
2. Satuan Tugas BBI Kinali sebagai BBI penghasil benih Padi dan
Palawija
3. Satuan Tugas BBI Ladang Lawas sebagai BBI penghasil benih
Palawija
4. Satuan Tugas BBI Sungai Dareh sebagai BBI penghasil benih Padi
5. Satuan Tugas BBI Surian sebagai BBI penghasil benih Kacang-
Kacangan
6. Satuan Tugas BBI Alahan Panjang sebagai BBI penghasil benih
Tanaman Hias, Sayur dan Buah Dataran Tinggi
7. Labor Kultur Jaringan sebagai penghasil Tanaman Anggrek, Bibit
Pisang dan Bibit Kentang Kultur Jaringan

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 5


8. Satuan Tugas BBI Lubuk Minturun sebagai BBI penghasil benih
Hortikultura (Buah-buahan dan Tanaman Hias) dan Wahana
Agrowisata.
• Potensi Lahan BBI
Potensi Luas Lahan
4,00 HA
Keseluruhan
Luas Bangunan 0,75 HA
Luas Lahan Usaha 2,35 HA
• Luas Lahan dan Penggunaannya
NO JENIS PENGGUNAAN LUAS LAHAN
1 wahana tanaman hias 250 M²
2 wahana tanaman buah 15.000 M²
3 wahana tanaman sayuran 2.000 M²
4 wahana tanaman obat 350 M²
5 laboratorium kultur jaringan 200 M²
6 mess 160 M²
7 rumah bulat 100 M²
8 gazebo 80 M²
9 rumah singgah 80 M²
10 rumah kaca 70 M²
11 out let 140 M²
12 scadilot 920 M²
13 ruang pertemuan 250 M²
14 mushalah 100 M²
• Potensi Produksi
PRODUKSI/T
NO KOMODITI VARIETAS TEKNOLOGI
AHUN
PERBANYAKAN
(BATANG)
1 jeruk Gn.Omeh 25.000 okulasi
2 manggis Idaman 18.000 seedling
3 mangga ARUMANIS 3.000 okulasi
4 rambutan BINJAI 1.000 okulasi
5 durian Matahari, 14.000 okulasi
Otong
6 sirsak lokal 5.000 seedling
7 jambu biji lokal 1.000 seedling
merah
8 anggrek macam2 10.000 kultur
10 kentang macam2 5.000 G1 – G 2

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 6


• Wahana Tanaman Hias

• Wahana Tanaman Sayur

• Wahana Tanaman Buah

Aspirasi/Masukan yang disampaikan, diantaranya :


• Petugas memohon kepada Komisi IV DPR RI dan Pemerintah untuk
menambah SDM bidang Hortikultura di Balai Benih Pertanian Lubuk
minturun, Kec. Koto Tengah Kota Padang.
• Petugas memohon kepada Komisi IV DPR RI dan Pemerintah untuk
menambah anggaran di Balai Benih Pertanian Lubuk minturun, Kec.
Koto Tengah Kota Padang.

Tanggapan:
• Komisi IV DPR RI mengapresiasi kinerja dari Balai Benih Pertanian
Hortikultura di Lubuk minturun, Kec. Koto Tengah Kota Padang atas
prestasi selama ini menghasilkan benih-benih unggulan yang dipadukan
dengan edukasi wisata.
• Komisi IV DPR RI mendorong Pemerintah Daerah untuk selalu
bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Stakeholder dalam rangka
mengembangakan Balai Benih Pertanian menuju Hortikultura Center
yang maju.

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 7


• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah untuk menambah SDM
yang handal dan menambah alokasi anggaran ke Balai Benih Pertanian
di Lubuk minturun, Kec. Koto Tengah Kota Padang agar kinerjanya lebih
meningkat dan dapat dirasakan lebih luas lagi ke masyarakat.
• Komisi IV DPR RI minta kepada Pemerintah untuk memberikan peluang
kepada pegawai di Balai Benih Pertanian untuk studi banding ke tempat-
tempat yang di rekomendasikan sebagai Balai Penelitian Pertanian.
Foto-Foto kegiatan

Gambar Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke


Balai Benih Pertanian Lubuk Minturun

2. MENINJAU UKM LOKASI PENGOLAHAN IKAN DI KEL. PASIE NAN


TIGO KEC. KOTO TENGAH.
Pada kunjungan kali ini Komisi IV DPR RI mendapatkan beberapa hal
informasi, antara lain:
• Kelurahan Pasie Nan Tigo merupakan daerah Pesisir Kecamatan Koto
Tangah, Kota Padang.
• Potensi pengolahan ikan mendukung usaha perikanan di daerah
Padang berupa Unit Pengolahan Ikan (UPI).
• UPI berdiri pada tahun 2012 terbagi menjadi 6 UPI dengan Luas UPI
keseluruhan yaitu 1,686 hektar.
• Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak
dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun
ikan cepat mengalami proses pembusukan.

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 8


• UPI Pasie Nan Tigo melakukan pengawetan ikan secara tradisional
dengan tujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, salah satu
caranya adalah dengan pembuatan ikan asin.
• Pengawetan merupakan usaha yang digunakan oleh UPI karena
pengawetan merupakan metode yang mudah dalam memanfaatkan
hasil tangkapan nelayan.
• Pemberian garam merupakan salah satu cara pengawetan agar proses
pembusukan ikan mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan
kegiatan enzim yang terdapat dalam tubuh ikan sehingga ikan dapat
disimpan lebih lama.
• Salah satu bentuk olahan di UPI adalah ikan teri asin kering dimana
merupakan bahan makanan yang terbuat dari ikan teri segar yang
diawetkan dan diolah dengan cara penggaraman dan pengeringan,
dengan menambahkan banyak garam.
• Peminat ikan teri asin banyak dimintai oleh masyarakat karena memiliki
kandungan gizi cukup tinggi dan harganya yang terjangkau.
• Beberapa bantuan yang diserahkan saat kunjungan adalah:
1. Bantuan benih ikan Mas 100.000 ekor senilai Rp 24.100.000 untuk
Pokdakan di Provinsi Sumatera Barat
2. Bantuan benih ikan Nila 100.000 ekor senilai Rp 20.800.000 untuk
Pokdakan di Provinsi Sumatera Barat
3. Bantuan benih ikan Nilem 500.000 ekor senilai 112.500.000 untuk
restocking di perairan umum Provinsi Sumatera Barat
4. Penyerahan sertifikat CPIB.
Aspirasi/Masukan yang disampaikan, antara lain:
a. Pengolah ikan meminta kepada Komisi IV DPR RI dan Pemerintah untuk
menambah fasilitas instalansi pengolahan ikan, karena selama ini baru
ada pengolahan bahan baku saja (penggaraman).
b. Pengolah ikan meminta kepada Komisi IV DPR RI dan Pemerintah diberi
kemudahan mengakses modal kerja dalam rangka peningkatan
produksi.
Tanggapan:
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah untuk membimbing dan
membina pengolah ikan yang ada di UPI Pasie Nan Tigo dalam
mengakses modal, mutu dan kualitas olahan ikan.
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah untuk menambah
fasilitas pengolahan ikan di UPI Pasie Nan Tigo agar pengolah ikan lebih
mempunyai variasi olahan yang lebih banyak.

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 9


Foto-Foto kegiatan

Gambar Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI


ke UPI Pasie Nan Tigo

3. MENINJAU TAMAN HUTAN RAYA BUNG HATTA INDARUNG, LUBUK


KILANGAN.
Pada kunjungan kali ini Komisi IV DPR RI mendapatkan beberapa hal
informasi, antara lain:
• Sejarah Kebun Raya Bung Hatta awalnya bernama Kebun Raya Setia
Mulya dengan luas 240 Ha. Kemudian 13 September 1956 atas
gagasan Gubernur Sumatera Tengah Ruslan Mulyoharjo meresmikan
kebun botani Setia Mulya, dan pada tahun 1986 keluar Kepres No. 35
tahun 1986 yang menetapkan Kebun Raya Setia Mulia sebagai Taman
Hutan Raya DR. Moh Hatta dgn Luas 240 Ha di Ladang Padi Kec.
Lubuk Kilangan. Tahun 1967 terbit Peraturan Walikota Nomor 68
tentang Struktur Organisasi UPTD pada Dinas Pertanian Kota Padang,
dimana Pengelolaan Tahura Dr. Moh. Hatta diserahkan pada UPTD
Tahura Dr. Moh. Hatta Dinas Pertanian Kota Padang.
• Tujuan Tahura :
1. Sebagai kawasan konservasi utk menjaga keutuhan tanah, tata air,
iklim, & mengurangi bahaya banjir.
2. Untuk mengenang pahlawan Dr. M. Hatta
3. Sebagai sarana pendidikan & penelitian
4. Sebagai tempat koleksi plasma nutfah flora dan fauna Sumatera.
5. Sebagai sarana Pendidikan Konservasi Alam
6. Sebagai sarana rekreasi/wisata alam

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 10


• Tahura terletak di kawasan Bukit Barisan yang membentang dari Utara
ke Selatan, bergelombang, berbukit dengan tebing dan lembah yang
cukup terjal dan curam. Kisaran Curah hujan rata-rata 6000-7000 m/thn,
Suhu terendah 28.5°C, tertinggi 31.5°C, Kelembaban 52%- 89%.
• Hidrologis dan Sumber Air dari Batang Arau, Batang Kuranji, Sungai
Baling dan Sungai Lubuk Paraku.
• Beberapa jenis flora unik dan langka yang ditemukan, antara lain:
Rafflesia gadutensis, Rhyzantess sp., Balanophora sp.,
Amorphophalus, Arundina bambuslia, Papio Pidellum, Phajus
tanervillae.
• Beberapa jenis fauna yg ditemukan, antara lain: kambing hutan
(Nemarhaidus sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), harimau sumatera,
burung kuau (Argusianus argus), siamang (Hylobates syndactilus),
enggang (Buceros spp.)
• Sarana dan prasarana Tahura dr. Moh. Hatta:
a) Patung DR. Moh. Hatta dg Plaza seluas 1.405 M².
b) Areal Parkir Kendaraan seluas 3.275 M².
c) Pintu gerbang sebanyak 3 buah dg atap bagonjong.
d) Gedung pusat informasi 1 buah.
e) Guest house 1 buah.
f) Arboretum seluas 6 Ha.
g) Kebun buah-buahan seluas 6 Ha.
h) Jalan utama sepanjang 850 M dan jalan setapak sepanjang 5 Km.
i) Camping Ground dg 2 MCK seluas 5 Ha.
j) Kopel dan Shelter 10 buah
k) Gedung posko, Restoran dan Bangunan lain 20 buah.
l) Loket karcis/pos jaga 3 buah
• Potensi Kegiatan Pariwisata Alam sesuai Permenhut No. 48 Tahun
2010 dan Permenhut No. 4 Tahun 2012 meliputi Jenis Usaha :
1. Penyediaan Jasa Wisata Alam
2. Penyediaan Sarana Wisata Alam

Aspirasi/masukan:
• Pegawai Tahura meminta kepada Komisi IV DPR RI dan Pemerintah
untuk melakukan penambahan sarana dan prasarana penunjang untuk
merehabilitasi berat fasilitas yang ada sekarang, dan juga penambahan
tenaga yang handal untuk mengelola dan pengusahaan termasuk
pemandu wisata yang professional.
• Pegawai Tahura meminta kepada Komisi IV DPR RI dan Pemerintah
untuk lebih memperhatikan Taman Hutan Raya DR. Moh Hatta karena
memiliki dampak positif terhadap aspek ekologis, aspek sosial maupun
aspek ekonomi.

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 11


• Pegawai Tahura meminta kepada Komisi IV DPR RI dan Pemerintah
agar peran swasta, BUMN atau koperasi lebih cocok untuk pengelolaan
dan pengusahaan Taman Hutan Raya DR. Moh. Hatta, karena apabila
dikelola oleh pemerintah tidak akan efisien dan efektif dari segi waktu
dan penyediaan anggaran. Untuk itu perlu ditunjuk satu badan atau
instansi terkait yang bertanggung jawab penuh mengelola Tahura
tersebut. Sebagai contoh adalah pengusahaan Kebun Raya Bogor yang
telah diswastakan, juga Taman Safari Indonesia, serta Tahura Juanda
Bandung yang dikelola oleh UPTD Dinas Kehutanan Prov. Jawa Barat.

Tanggapan:
• Komisi IV DPR RI mendukung Taman Hutan Raya DR. Moh. Hatta
dikelola secara profesional oleh swasta sebagaimana Taman Hutan
Raya di Jawa agar pemanfaatanya lebih baik dan dapat dirasakan
secara luas oleh masyarakat.
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah agar mengalokasikan
pendanaan untuk Taman Hutan Raya DR. Moh. Hatta agar tetap
terpelihara dan terjaga kelestariannya karena sebagai penyangga Kota
Padang.

Foto-Foto kegiatan

Gambar Kunjungan Kerja Ke


Taman Hutan Raya Bung Hatta Sumatera Barat

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 12


4. MENINJAU GUDANG BULOG BARU RAWANG TIMUR, KEC PADANG
SELATAN.
Pada kunjungan kali ini Komisi IV DPR RI mendapatkan beberapa hal
informasi, antara lain:
• Peta wilayah distribusi Bulog di Sumatera Barat

• Realisasi Pengadaan divisi regional sumatera barat adalah sebagai


berikut:
TAHUN 2018 TAHUN 2019
No DIVRE/SUBDIVRE
TARGET REALISASI TARGET REALISASI*
1 DIVRE SUMBAR 4.199 8.708 4.678 653
2 SUBDIVRE BUKIT TINGGI 2.999 1.558 3.005 206
3 SUBDIVRE SOLOK 2.802 719 2.563 212
Total 10.000 10.985 10.245 1.071
• Penyaluran Bansos Rastra Divisi Regional Sumatera Barat, adalah
sebagai berikut:
NO DIVRE / SUBDIVRE / REALISASI DO BANSOS RASTRA -- DASAR ALOKASI TOTAL SALUR BANSOS RASTRA (KG)
KABUPATEN / KOTA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL TOTAL SPP TOTAL DO %
I Kantor Divre Padang 507.560 507.560 507.560 507.560 507.560 311.410 218.680 3.253.350 3.067.890 94,30%
II Sub Divre Bukit Tinggi 646.040 646.040 645.400 645.400 645.400 - - 3.228.280 3.228.280 100,00%
III Sub Divre Solok 646.400 646.400 646.400 646.400 646.400 313.050 311.750 3.856.800 3.856.800 100,00%
Jumlah 1.800.000 1.800.000 1.799.360 1.799.360 1.799.360 624.460 530.430 10.338.430 10.152.970 98,21%

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 13


• Posisi persediaan beras 2019 divisi regional sumatera barat Data per
tanggal 25 Juli 2019 (Closing)

NO UNIT KERJA BERAS CBP BERAS KOMERSIAL TOTAL


1 Divre Sumbar 2.673 824 3.497
2 Subdivre Bukittinggi 1.112 107 1.219
3 Subdivre Solok 634 44 678
JUMLAH 4.419 975 5.394

Tanggapan:
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah agar Bulog menjadi
badan yang mengurusi logistik nasional dalam rangka penyediaan stok
pangan agar harga pangan dapat stabil dan tidak dimainkan oleh mafia.
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah agar kedepan Bulog
mampu berperan lebih dalam urusan pangan di Indonesia agar tidak
impor lagi.
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Bulog agar memperbaiki
pengelolaanya dan belajar dari kasus lalu dimana beras sampai
membusuk hingga 6.000 ton.

Foto-Foto kegiatan

Gambar Kunjungan Komisi IV DPR RI ke Bulog Padang

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 14


I. KESIMPULAN
a. Arahan Komisi IV DPR RI kepada Kementerian Pertanian, antara lain:
• Komisi IV DPR RI mendorong Pemerintah Daerah untuk selalu
bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Stakeholder dalam rangka
mengembangakan Balai Benih Pertanian menuju Hortikultura Center
yang maju.
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah untuk menambah SDM
yang handal dan menambah alokasi anggaran ke Balai Benih Pertanian
di Lubuk minturun, Kec. Koto Tengah Kota Padang agar kinerjanya lebih
meningkat dan dapat dirasakan lebih luas lagi ke masyarakat.
• Komisi IV DPR RI minta kepada Pemerintah untuk memberikan peluang
kepada pegawai di Balai Benih Pertanian untuk studi banding ke tempat-
tempat yang di rekomendasikan sebagai Balai Penelitian Pertanian.
b. Arahan Komisi IV DPR RI kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, antara lain:
• Komisi IV DPR RI mendukung Taman Hutan Raya DR. Moh. Hatta
dikelola secara profesional oleh swasta sebagaimana Taman Hutan
Raya di Jawa agar pemanfaatanya lebih baik dan dapat dirasakan
secara luas oleh masyarakat.
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah agar mengalokasikan
pendanaan untuk Taman Hutan Raya DR. Moh. Hatta agar tetap
terpelihara dan terjaga kelestariannya karena sebagai penyangga Kota
Padang.
c. Arahan Komisi IV DPR RI kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan,
antara lain:
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah untuk membimbing dan
membina pengolah ikan yang ada di UPI Pasie Nan Tigo dalam
mengakses modal, mutu dan kualitas olahan ikan.
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah untuk menambah
fasilitas pengolahan ikan di UPI Pasie Nan Tigo agar pengolah ikan lebih
mempunyai variasi olahan yang lebih banyak.
d. Arahan Komisi IV DPR RI kepada Badan Urusan Logistik dan Pupuk
Indonesia, antara lain:
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah agar Bulog menjadi
badan yang mengurusi logistik nasional dalam rangka penyediaan stok
pangan agar harga pangan dapat stabil dan tidak dimainkan oleh mafia.
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Pemerintah agar kedepan Bulog
mampu berperan lebih dalam urusan pangan di Indonesia agar tidak
impor lagi.
• Komisi IV DPR RI meminta kepada Bulog agar memperbaiki
pengelolaanya dan belajar dari kasus lalu dimana beras sampai
membusuk hingga 6.000 ton.

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 15


J. PENUTUP
Demikian laporan Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Provinsi Sumatera
Barat, diharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan masukan
dalam rapat-rapat dengan mitra kerja Komisi IV DPR RI yaitu Kementerian
Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, dan mitra Komisi IV DPR RI lainnya.

Ketua Tim,

ttd

Drs. Roem Kono

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 16


LAMPIRAN
BEBERAPA PUBLIKASI MEDIA

http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/25489/t/Komisi+IV+Dukung+BBIPPH+Sumbar+Tingkatkan+Ku
alitas

https://monitor.co.id/2019/08/02/komisi-iv-dpr-minta-klhk-profesional-pengelolaan-tahura-bung-
hatta-di-padang/

https://mediaindonesia.com/read/detail/250827-komisi-iv-dukung-tahura-bung-hatta-dikelola-
profesional

http://www.padangtime.com/komisi-iv-dpr-ri-kunjungi-sentral-pengolahan-perikanan-spp-kota-
padang/

https://www.gosumbar.com/berita/baca/2019/08/05/dpr-temukan-gudang-bulog-didominasi-stok-
beras-impor

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dalam rangka Fungsi Pengawasan 17

Anda mungkin juga menyukai