Anda di halaman 1dari 17

KELEMPOK PERTENAKAN BEBEK

SAIYO SAKATO
Sekretariat : Jl. Sudirman Kp. Pasar, Nagari Salido Kecamatan IV Jurai KAB. PESSEL

Nomor : 01/M-01/I/2011
Lampiran : 1 Berkas
Perihal : Proposal Permohonan Bantuan Peternakan

Kepada Yth :
Kepala Dinas Perternakan
Kabupaten Pesisir Selatan
Di
Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji milik Allah SWT Zat yang Maha Pengasih, shalawat salam semoga selalu
tercurah kepada Rosulullah SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga Yaumil
Akhir.
Untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan mendukung program
ketahanan pangan tahun 2017, dengan ini kami mengajukan proposal bantuan dana usaha budi
daya ternak bebek yang berada di Kampung Pasar Salido Kenagarian Salido Kecamatan IV Jurai
Kabupaten Pesisir Selatan, kami mengharapkan semoga Bapak/Ibu berkenan mengabulkan
permohonan ini.
Demkian permohonan ini kami sampaikan, atas segala bantuan dan perhatiannya kami
haturkan banyak terima kasih.
Kelompok Pertenakan Bebek
SAIYO SAKATO
Salido, 16 Januari 2017
Ketua Sekretaris

Tulus Handoko
Mengetahui
Camat Kecamatan IV Jurai Wali Nagari Salido

MAR ISNEDI
KELEMPOK PETERNAKAN BEBEK
SAIYO SAKATO
Sekretariat : Jl. Sudirman Kp. Pasar, Nagari Salido Kecamatan IV Jurai KAB. PESSEL

1. PENDAHULUAN

Pemberdayaan Ekonomi rakyat akan menopang stabilitas ekonomi nasional. Ekonomi

rakyat maksudnya ialah kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat umum yang memiliki

ciri khas tertentu. Krakter tersebut biasanya ekonomi rakyat lebih mengakar di masyarakat dan

bersifat tradisional, seperti kegiatan pertanian, dan peternakan, pasar tradisional, dan industri

rumah tangga.

Salah satu bentuk kegiatan ekonomi rakyat yaitu kelompok peternakan SAIYO

SAKATO. Kegiatannya telah berjalan selama satu tahun. Komoditi yang dihasilkannya yaitu

peternakan bebek. Saat ini pemasarannya sangat bagus karena permintaan terhadap bebek, telor

dan bebek potong disukai oleh semua orang.

Selanjutnya, keberadaan kelompok peternakan SAIYO SAKATO memiliki dua

tantangan, yaitu di satu sisi permintaan komoditi bebek, telor, dan bebek potong khususnya di

daerah Kabupaten Pesisir Selatan terus meningkat dan di sisi lain kekurangan sarana produksi

peternakan. Untuk itu, kami mencoba mengajukan proposal kepada pihak-pihak terkait. Jika

proposal ini disetujui, maka bagi kami merupakan anugerah yang sangat berarti guna

meningkatkan produksi peternakan bebek.

2. TUJUAN

Meningkatkan produksi peternakan bebek imbasnya akan dirasakan oleh masyarakat

sekitar karena menambah lapangan kerja.

Memotivasi anggota kelompok peternakan untuk belajar mengelola bebek yang

mengarah ke arah manajemen profesional.

Meningkatkan kegiatan entrepreneurship yang sangat bermanfaat mengatasi masalah

krisis ekonomi.
Menciptakan manajemen lembaga ekonomi rakyat melalui kerja sama antara pihak

kelompok peternakan sebagai pengelola dengan stakeholders, baik masyarakat maupun

pemerintah.

3. SASARAN

Kegiatan usaha peternakan bebek milik kelompok usaha bersama peternakan bebek

SAIYO SAKATO yang anggotanya berasal dari daerah setempat.

4. PROFIL KELOMPOK TANI

a) Nama Kelompok Ternak : SAIYO SAKATO

b) Alamat : Jl. Sudirman Kp. Pasar, Nagari Salido Kecamatan IV

Jurai KAB. PESSEL

c) Tahun Berdiri : 3 JANUARI 2015

5. KEANGGOTAAN
N
NAMA ALAMAT KETERANGAN
O
1 TULUS HANDOKO Kampung Pasa Salido Ketua Kelompok
2 DINI SUSTINA Sekretaris
3 NOFRI MAULANA Bendahara
4 HANRIS YM Anggota
5 USTIANOF SETIAWAN Anggota
6 ZUL ABRAL Anggota
7 RANOL BERNANDO Anggota
8 RAHMADANO PUTRA Anggota
9 RIKO PUTRA Anggota
10 HARUN ALRASYID Anggota
11 USWATUL AKHIAR Anggota
12 Anggota
13 DEWI ISNAWATI Anggota

6. POTENSI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN


Secara ekstensifikasi peternakan bebek, potensi yang dapat dikembangkan antara lain
penambahan permodalan dan sarana produksi ternak bebek agar produksi meningkat dari
yang sudah ada, guna meningkatkan hasil produksi yang dikelola oleh kelompok peternakan
SAIYO SAKATO.
7. RENCANA ANGGARAN BIAYA
HARGA
NO KEGIATAN VOLUME SATUAN JUMLAH
SATUAN
1
2
3
4
5
6
7

Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan kelompok Peternakan SAIYO SAKATO


terhitung sebesar .....

8. PENUTUP
Demikian proposal pengembangan kelompok usaha Peternakan Bebek SAIYO SAKATO

kami sampaikan, semoga dengan program ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan

anggota kelompok dan masyarakat sekitarnya yang sinergis dengan program pemerintah dalam

hal penanggulangan kemiskinan. Atas perkenan Bapak menyetujui usulan ini, kami

mengucapkan terima kasih dan semoga menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT. Amin.

Kelompok Perternakan Bebek

SAIYO SAKATO

SALIDO, 3 Januari 2016


Ketua Sekretaris

TULUS HANDOKO JONI FIRDAUS, SPt


PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
KECAMATAN PLERED
DESA CIBOGOHILIR
Jl. Cibogo Kp. Krajan Plered-Purwakarta (0264) 8280143

KEPUTUSAN KEPALA DESA CIBOGOHILIR


NOMOR : 004/5258/SK/II/2011
TENTANG

PENETAPAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) PETERNAKAN BEBEK


DESA CIBOGOHILIR KECAMATAN PLERED
KEPALA DESA CIBOGOHILIR

Membaca : Berita acara ini hasil musyawarah warga / pemuda


kampong Krajan Desa Cibogohilir Kecamatan Plered
Kabupaten Purwakarta tentang pembentukan kelompok
Usaha Bersama Peternakan Bebek.
Menimbang :1. Bahwa perlunya membentuk kelompok usaha
peternakan bebek, adalah untuk mendorong / memiliki,
tanggung jawab dan meningkatkan gotong royong atau
kesadaran bidang ekonomi (Peternakan) dalam upaya
untuk masyarakat kesejahteraan masyarakat desa.
2. Bahwa sesuai maksud dan tujuan dalam nomor 1 (satu)
tentang pembentukan kelompok Usaha Bersama /
KUBE (Peternakan) maka perlu ditetapkan surat
keputusan Kepala Desa.
Mengingat :1. Undang-undang nomor 4 tahun 1968 tentang
pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Subang
dengan mengubah Undang-undang nomor 14 tahun
1950 tentang pembentukan daerah-daerah Kabupaten
dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat (LNRI tahun
1968 Nomor 31 (TLNRI Nomor 285).
2. Undang-undang nomor 25 tahun 1999 tentang
penyelenggaraan Negara yang bersih bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (LNRI tahun 1999
Nomor 72 TLNRI Nomor 3851).
3. Undan-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan
Negara.
4. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah (LNRI tahun 2004 nomor 125,
TLNRI nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan
peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor
3 tahun 2005 (LNRI tahun 2005 38, TLNRI nomor
4493).
5. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah (LNRI tahun 2004 nomor, 126,
TLNRI nomor 4438).
6. Peraturan pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang
desa (LNRI tahun 2005 nomor 158, TLNRI nomor
4587).
7. Peraturan daerah Kabupaten Purwakarta nomor 13
tahun 2006 tentang keuangan Desa.
8. Peraturan desa nomor 02 tahun 2007 tentang sumber
pendapatan dan kekayaan desa pengurusan dan
pengawasan.
Memutuskan : Bahwa Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa
Cibogohilir benar adanya.

Mengetahui
Kepala Desa Cibogohilir

ABAD BADRUDIN

Selain bersumber dari APBD Kabupaten Bogor, pembangunan Peternakan dan Perikanan juga
didukung oleh pendanaan APBD Propinsi Jawa Barat, dan APBN melalui dana Tugas
Pembantuan, DAK (Dana Alokasi Khusus) maupuan Bantuan Sosial. Pemberian Bantuan Sosial
dari APBD berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, sedangkan bantuan sosial dari Kementerian Pertanian dan Kementerian
Kelautan dan Perikanan mengikuti prosedur teknis yang ditetapkan masing-masing kementerian.

Secara umum Mekanisme Pengajuan Bantuan Ternak dan Ikan adalah sebagai berikut:
A. Persyaratan Umum :
1. Bantuan hanya diberikan kepada kelompok atau yayasan, bukan perseorangan dan
berbadan hukum RI
2. Jenis ternak/ikan bantuan yang diajukan disesuaikan dengan potensi wilayah/zonasi
pengembangan ternak dan ikan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bogor.
B. Persyaratan Teknis :
Syarat Kelompok :
1. Kelompok haruslah kelompok tani ternak/pembudidaya ikan.
2. Kelompok berdomisili di wilayah Kabupaten Bogor (memiliki sekretariat).
3. Kelompok harus sudah dikukuhkan, minimal oleh Kepala Desa setempat.
4. Kelompok memiliki anggota petani ternak/pembudidaya ikan minimal 10 orang.

Syarat Yayasan :
1. Yayasan berdomisili di wilayah Kabupaten Bogor (memiliki sekretariat).
2. Yayasan adalah legal, yang dibuktikan dengan adanya akte notaris yang dilampirkan di
proposal.

Syarat Peternak atau Pembudidaya Ikan Anggota Kelompok:


1. Anggota kelompok adalah warga Kabupaten Bogor dibuktikan dengan adanya KTP dan/atau
kartu keluarga.
2. Anggota kelompok benar-benar berprofesi sebagai petani ternak/pembudidaya ikan.
3. Anggota kelompok tergabung dalam kelompok yang mengajukan proposal.
4. Anggota kelompok memiliki pengalaman memelihara ternak/ikan sesuai komoditas
ternak/ikan yang diajukan.
5. Anggota kelompok memiliki fasilitas yang memungkinkan untuk memelihara ternak/ikan
dengan baik seperti lahan kandang dan hijauan makanan ternak (untuk peternakan) atau lahan
kolam (untuk perikanan).
6. Anggota kelompok bersedia memelihara ternak/ikan bantuan secara optimal dan mengikuti
petunjuk yang diberikan oleh petugas yang berwenang dibuktikan dengan surat pernyataan.

C. Pengajuan Proposal Bantuan Ternak/Ikan:


1. Kelompok mengajukan proposal bantuan ternak/ikan yang ditandatangani oleh Ketua
Kelompok dan Sekretaris serta diketahui oleh Kepala Desa, Camat, BP3K dan UPT
Puskeswankan wilayah setempat. Surat pengajuan bantuan ternak/ikan ditujukan sesuai
peruntukannya, misalnya kepada Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor,
Bupati Bogor, Gubernur Jawa Barat, Kementerian Pertanian atau Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Di dalam proposal hendaknya dicantumkan juga nomor telepon atau HP contact
person yang bisa dihubungi.
2. UPT Puskeswankan wilayah setempat, sebelum menandatangani proposal akan mempelajari
proposal dan membimbing kelompok/yayasan dalam memperbaiki proposal (terutama RUK,
lembar pengesahan, tujuan proposal, serta outline proposal) dilanjutkan dengan melakukan
peninjauan lokasi ke kelompok atau yayasan yang mengajukan bantuan. Hasil peninjauan lokasi
akan dibuat dalam bentuk Berita Acara Peninjauan Lokasi. (info mengenai UPT
Puskeswankan http://disnakan.bogorkab.go.id/index.php/multisite/post/1006/upt-pusat-
kesehatan-hewan-dan-ikan#.VclT5vmqqko)
3. Proposal dimasukkan ke bagian surat masuk Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Bogor, kemudian akan dipelajari dan dianalisa oleh bagian terkait.
4. Jika proposal sudah memenuhi ketentuan, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Bogor atau Pejabat yang ditunjuk akan menandatangani lembar pengesahan. Jika
proposal belum memenuhi ketentuan, kelompok akan dihubungi untuk dilakukan perbaikan.
Bantuan yang bisa diusulkan oleh masyarakat tidak hanya sebatas bantuan ternak dan ikan tetapi
bisa juga berupa peralatan penanganan dan pengolahan pasca panen yang mekanisme
pengusulannya secara umum sama dengan pengajuan bantuan ternak/ikan (lihat skema).

Seiring meningkatnya usulan/ajuan proposal dari waktu ke waktu dan mengingat keterbatasan
pendanaan dari APBD/APBN maka Ir. Siti Farikah, MM selaku Kepala Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bogor akan memprioritaskan bantuan bagi kelompok yang benar-benar
layak untuk menerimanya. Ini perlu dilakukan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran
sehingga setiap pembelanjaan uang negara memberikan manfaat yang maksimal bagi
masyarakat.

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA ITIK PETELUR ATAU BEBEK

PROPOSAL USAHA

BUDIDAYA ITIK PETELUR


DISUSUN OLEH:

RONI WAHYUDI

NPM : 110301009

UNIVERSITAS MEGOW PAK

TULANG BAWANG

2013

BAB I
A. LATAR BELAKANG

Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam (bahasa jawa) nenek moyangnnya berasal dari amerika
utara merupakan itik liar.(anas mascha)atau mild malard. terus menerus di jinakkan oleh manusia hingga
jadilah itik dan di pelihara sekarang yang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang
diternakan khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal,itik mojosari,itik bali,itik cu
2000-ina.

Itik yang akan saya pelihara atau budidayakan adalah jeni itik yang dibudidayakan secara intensif atau
yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan yang akan memberi
keuntungan diantara itik tidak lagi di gembalakan di sawah untuk mencari makan sendiri. pakan dan
minum di sediakan di dalam kandang air untuk berenang itik di sediakan sehingga itik hanya
memanfaatkan energi untuk memproduksi telur.

Telur menjadi pilihan karena merupakan sumber protein hewani yang gampang terjangkau oleh

masyarakat kalangan bawah sekalipun.

B. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan proposal budidaya itik petelur ini antara lain adlah :

1. Menjadikan usaha beternak itik petelur menjadi usaha yang menguntungkan dan dapat memenuhi
kebutuhan sehari hari.
2. Membuat usaha beternak itik petelur ini berbeda dengan pengusaha lain.
3. Ingin menjadikan usaha ini menjadi ternak yang di kenal oleh masyarakat.
4. Mengetahui apaka usaha peternakan itik petelur memiliki peluang usaha yang berkelanjutan
C. JENIS USAHA YANG DI RENCANAKAN DAN PRODUK YANG AKAN DI
HASILKAN

Usaha yang akan saya jalankan rencananya adalah usaha beternak itik petelur,dan dari usaha yang
saya rencanakan akan menghasilkan produk telur yang nantinya akan saya pasarkan di agen agen
ataupun warung warung kecil terlebih dahulu.
Gambar ternak itik yang telah menghasilkan telur

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DALAM USAHA TERNAK ITIK PETELUR

Kelebihan

Secara umum keuntungan beternak bebek adalah:

1. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.

2. Lebih tahan penyakit di bandingkan dengan peternakan ayam

3. Untuk bebek petelur, hasil ternak lebih mudah diserap pasar di bandingkan dengan telur ayam
kampung.
dan jumlah telur yang di hasilkan pada usia produktif juga tinggi daripada ayam kampung.

Kelemahan beternak bebek:

1. Konsumsi pakan dan air minum lebih banyak di bandingkan dengan konsumsi pakan dan air minum
pada ayam kampung

2. Sensitif terhadap pakan dengan kualitas yang kurang baik, pakan jamuran,memakan bangkai dll.

3. Mudah terkejut dan mudah stress.

BAB II

GAMBARAN UMUM USAHA

A. GAMBARAN INDUSTRI DAN LINGKUNGAN USAHA

Telur itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar,kebutuhan akan telur
pasar tradisional sangat besar dan masih seimbang dari ketersediaan yang ada,hingga saat ini budidaya
itik masih merupakan komoditi yang menjanjikan untuk di kembangkan secara intensif.

Dan juga ternak itik petelur memiliki prospek yang cukup menguntungkan karena masih kurang nya akan
kebutuhan yang kita inginkan.

B. KONDISI PASAR
1.pasar sasaran

Sebagai awal saya akan menjajaki pasar tradisional atau konsumen rumah tangga yang tinggal di lokasi
budidaya.jika produksi sudah berjalan saya akan menjajaki untuk memasarkan telur ke pasar swalayan
atau supermarket.

2.peluang pasar

Kebutuhan akan telur di dalam keluarga maupun di dalam pasar tradisional sangat besar dan masih
seimbang dari persediaan yang ada itu salah satu peluang pemasaran telur dari hasil budidaya itik
petelur yang saya jalankan.

C.ESTIMASI PASAR

Mungkin produk yang sudah saya hasilkan sudah ada di pasaran, tetapi saya akan merencanakan
budidaya ternak itik petelur mungkin budidaya yang saya rencanakan akan berjalan,karena peluangnya
cukup besar dan di daerah saya dan sekitarnya mungkin belum ada yang budidaya ternak itik,oleh
karena itu saya akan merencanakan budidaya ternak itik petelur karena peluang pasarnya sangat tinggi.

D.RENCANA PEMASARAN

1. penetapan harga produk

Rencana harga yang akan saya tawarkan mengacu pada penghasilan rata rata masyarakat.tujuannya
agar harga yang akan kami tawarkan tidak terlalu membebankan masyarakat untuk membeli telur dari
usaha kami,oleh karena itu rencana harga yang saya tawarkan Rp 2000 / telur lebih murah dari harga
telur itik di pasaran.

2. strategi pemasaran

Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah yang dilakukan memperlancar pemasaran dan
memuaskan konsumen,strategi pemasaran ada 4 yaitu:

a. Strategi produk

Dalam hal ini produk dapat berupa telur, dan yang tak kalah pentingnya untuk memenuhi kepuasan
konsumen adalah melihat mutu dan manfaat produk.

b. Harga
Harga yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan produsen itik

petelur lainnya,jika harga terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli,sebaliknya harga yang terlalu
rendah di khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya produksi.pemberian diskon setiap pembelian dalam
jumlah tertentu juga dapat menarik pembeli.

c. Tempat

Tidak kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan harga,tempat dan pasar juga sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran .penentuan pasar harus didasarkan dengan kemudahan
produk telur oleh konsumen.saya akan memilih tempat budidaya di rumah saya sendiri karena untuk
memudahkan dalam pengawasan ataupun dalam proses perawatannya.

d. promosi

Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang iklan,selain
memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut.

ASPEK PRODUKSI

A. ANALISIS LOKASI USAHA


Usaha pemeliharaan itik secara intensif ( dikandangkan)umumnya dilakukan dimana saja,namun lokasi
yang ideal untuk budiaya itik untuk pemeliharaan adalah jauh dari suara bising,mudah transportasi,dan
mudah mendapatkan air besih.
Dalam pemeliharaan itik perlu sarana dan prasarana agar itik mampu berproduksi tinggi, mudah
pengontrolannya dan mudah kontrol kesehatan.
Dan untuk lokasi usaha yang saya pilih adalah di tempat saya sendiri karena agar memudahkan dalam
pengawasan dan perawatannya.

B. FASILITAS DAN PERALATAN PRODUKSI

Kandang

1. Kandang harus di buat senyaman mungkin dan bentuk atap yang mampu menahan terpaan hujan
dan terik matahari.

2. Bentuk atap yang mampu menahan terpaan hujan dan terik matahari.
3. Bangunan kandang membujur dari timur ke barat
4. Luas kandang cukup memadai untik peternakan
Bahan baku atap bisa berupa genteng,asbes,plastik.

Peralatan

1. alas lantai

bisa dibuat dari campuran jerami,serbuk gergaji,atau rumput kering,agar empuk,tidak mudah
padat,kering,hangat,bersih dan dapat mencegah telur tidak pecah.

2. tempat pakan,minum.

tempat air minum dibuat pas dengan kepala itik dan di letakkan berlawanan dengan tempat pakan.

3. ember dan keranjang

ember dan keranjang digunakan untuk tempat atau wadah telur saat panen.

4. selang

Selang disini digunakan untuk memberi air untuk itik,untuk minum,untuk mandi.

C. kebutuhan bahan baku

Untuk kebutuhan bahan baku dalam pembuatan kandang disini saya membutuhkan
bambu,kayu,genteng,atau asbes .

D. kapasitas produksi

Dalam satu kandang yang berukuran 8x5 meter kira kira bisa menampung 125 ekor itik beserta tempat
makan dan minum.

E. proses produksi

Dari penampungan bibit itik saya membeli bibit siap telur,kemudian itik di pelihara sampai
menghasilkan produk(telur)setelah menghasilkan produk telur,telur dikumpulkan kemudian telur siap
dijual atau dipasarkan.telur saya pasarkan melalui agen,pasar tradisional,pasar modern,dan ke
konsumen.

BAB III

ASPEK KEUANGAN

A. BIAYA TETAP

Untuk biaya tetap saya disini membeli itik 125 ekor dengan persentase yaitu untuk itik betina saya
membeli 100 ekor dan jantan 25 ekor dengan harga yaitu

Betina 1 Rp.35000 @ 100 ekor = Rp. 3500.000

Jantan 1 Rp 45.000 @ 25 ekor = Rp.1000.000

Bambu 40 batang 1 batangnya Rp 1000 = Rp 40.000

keranjang 5 buah 1 buahnya Rp.15000 = Rp 75.000

asbes 1 kodi = Rp 300.000

tempat pakan = Rp 400.000

selang 5 buah 1 buahnya Rp.20000 = Rp 100.000

lampu 4 buah 1 buahnya Rp.7000 = Rp 28.000

Tenaga kerja @1 Rp.400.000 x 2 orang =Rp 800.000

Peralatan lainnya = Rp 200.000 +

Total = Rp 6.443.000
B. BIAYA VARIABEL

Untuk biaya variabel selama satu bulan yaitu saya membeli pakan dengan harga Rp 1500 per kg dan
dalam satu itik per harinya menghabiskan kurang lebih 0,5 kg untuk kebutuhan makannya.

Pakan 0,5 kg x 125x 1500 x 30 =Rp 2.812.500

Obat obatan =Rp 50.000

Total biaya =Rp 2.862.500

C. KEUNTUNGAN 1 BULAN

Untuk keuntungan satu bulannya yaitu hasil produksi itik selama satu bulan menghasilkan kurang lebih
2500 butir telur yang mana per butir telurnya saya jual dengan harga Rp 2000

Jadi keuntungan saya selama 1 bulan yaitu:

Hasil produksi = 2500 butir/bulan

Harga produk telur = 2000

Penghasilan =2500 x 2000 =Rp 5000.000

Jadi keuntungan bersih selama satu bulannya yaitu :

Keuntungan = penghasilan - biaya oprasional 1 bulan

=Rp 5000.000 Rp 2.862.500 =Rp 2.137.500

Anda mungkin juga menyukai