Anda di halaman 1dari 1

Di suatu Kuala Bandar Muar memerintah seorang raja dengan seoarang

permaisurui.  Hatta beberapa lam pun berputrakan seoarang anak laki-laki yang elok
rupanya. Yang bernama Gombang Malin Dewa. Selang beberapa lama Gombang Malin Dewa
besar ditabalkan atas kerajaan. Pada suatu malam, seoarang wali Allah datang dalam
mimpi Malin. Untuk pergi mencari burung bayan, karena burung itu dapat memberi istri-
istri yang cantik. Dan betul ramalan wali Allah, burung itu dapat membujuk tida seorang
puri menjadi tunagan Malin Dewa.
Syahdan ke elokan Putri Andam Dewi terdengar oleh maharaja, petukal dari negri
singa Tanjung Papan.  Ia menculik putri Andam tetapi ia  tentaranya gagal mencuri Putri
Andam Dewi tetapi tentaranya hancur di tangan ayah Putri. Maharaja Petukal tidak terima
dan memberikan sihir membuat Putri Adam sakit. Dia diminta menyembuhkan Putri dan
berhasil. Pinangannya tetap di tolak oleh putri Maharaja sangat marah dan menghancurkan
negri itu, kecuali Permaisuri dan Putri Andam Dewi dapat menyelamatkan diri.
Mendengar itu Maling Dewa mengejar tapi sebelum membawa Putri dia terkena
sihir dan mangkat. Untunglah Puteri Nilam Cahaya dapat menghidupkan dengan air mawar.
Dia membunuh Maharaja Petukal dan menjadikan Puteri Cahaya Laut dan menjadikan
dayang bagai Puteri Andam Dewi kelak.
Selang beberapa lama Maling Dewa pergi ke Mekah ia singgah di negeri Kuala Medan
bertemu Puteri Gentasari dan di kawininya. Setelah beberapa tahun singah di Negeri Nyio
Condong bertemu dengan Puteri Santan Bertapis dan menikahinya pula. Setelah kembali
Kuala Bandar Muar, dia terkena sihir lagi dari Maharaja Singgerai dan mangkat lagi. Dan di
hidupkan lagi oleh Puteri Nilam Cahaya. Lalu ia membunuh Maharaja Singgrai,
sedangkan  anaknya bernama Puteri Cahaya Laut juga dinikahinya karena jasa-jasanya.
Setelah itu Maling Dewa kembali kekayangan dan menikahi Puteri Nilam Cahaya dan Maling
Dewa hidup bahagia dengan istri-istrinya.

Anda mungkin juga menyukai