Anda di halaman 1dari 24

LAMPIRAN

A.Contoh surat perjanjian waralaba

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA


Waralaba / Franchise Kemitraan BMC®
Kami yang bertanda-tangan dibawah ini :

Nama : ROSADI, A.md.--------------------------------------------------------


Umur : 38 thn --------------------------------------------------------------------
Alamat : BMC Pusat/ ANDA MOTOR YOGYAKARTA------------------
Jl. Dr Wahidin Sudiro Husodo No:1A Yogyakarta 55211------
NIK : 34.7104.110474.0003 -------------------------------------------------
Disebut sebagai : Pihak I (Pihak Pertama/Franchisor/pemilik merk BMC®)

Nama : Mitra BMC (CONTOH ………)


Umur : 00 thn--------------------------------------------------------------------
Alamat : Jl-------------------------------------------------------------------------
NIK : 00.0000.000000.0000 ------------------------------------------------
Disebut sebagai : Pihak II (Pihak Kedua/Franchisee), ------------------------------

Pada hari ini tanggal 11 April 2012, antara pihak I (Pihak Pertama ) selaku Franchisor dan
Pihak II (Pihak kedua) selaku Franchisee sepakat serta setuju untuk saling mengikatkan diri
dalam suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk menjalankan usaha /bisnis waralaba
(Franchise) untuk pembuatan sebuah bengkel motor umum dan grosir spare part dengan
nama BMC® yang berkedudukan di Jl.Pangeran Diponegoro………. Adapun beberapa pasal
perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak antara lain :------------------------------

-------------------------------------------PASAL 1 ---------------------------------------------------
----------------------------------SUBJEK PERJANJIAN-------------------------------------------
Subjek perjanjian ini adalah : ---------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------Pihak
I (Pihak Pertama ) selaku Franchisor adalah satu-satunya pemegang hak intelektual atas
program BMC (Bengkel Motor Center) di Indonesia, yang dalam hal ini bertindak selaku
Pemberi Lisensi (Licensor) yang telah menjelaskan dan menerangkan dengan sangat jelas
kepada Pihak Kedua, tentang hal-hal yang berkaitan dengan usaha lisensi ini, baik tentang
keuntungan dan kelebihannya maupun tentang kerugiannya dan kekurangannya, yang
selanjutnya Pihak Pertama (pemberi lisensi) memberikan hak dan kewenangan kepada Pihak
Kedua, untuk menggunakan, memanfaatkan, serta menjual dan menjalankan program
tersebut di wilayah kerja (zone) Pihak Kedua, yang telah disetujui Pihak Pertama. -------------
----------------------------------------------------------------------------
1. Pihak Kedua adalah pihak pembeli yang merupakan Penerima Lisensi (Licensee) yang
menyatakan diri telah mengetahui, telah mengerti dan telah memahami hal-hal yang
berkaitan dengan usaha lisensi ini, baik melalui media cetak dan elektronik, buku-buku, serta
peraturan-peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan usaha lisensi, maupun
berdasarkan penjelasan yang telah diberikan oleh Pihak pertama, yang untuk selanjutnya

Universitas Sumatera Utara


Pihak kedua menyatakan sanggup dan bersedia untuk menjalankan dan mengembangkan
usaha dengan memanfaatkan dan menggunakan program, milik Pihak Pertama dan
menyatakan siap menerima serta menanggung resiko, tanpa membebankan kerugian dan
resiko tersebut kepada Pihak Pertama.----------------------------------------------

----------------------------------------------PASAL 2 ----------------------------------------------------
-----------------------------------OBJEK PERJANJIAN---------------------------------------Bahwa
yang menjadi objek dari perjanjian ini adalah program bisnis / usaha berlisensi BMC/
Bengkel Motor Center (bengkel motor umum dan grosir spare part) yang diperjualbelikan
dengan menggunakan metode Waralaba / Franchise Kemitraan, yang merupakan hak milik
dari Pihak Pertama. ---------------------------------------------------------

---------------------------------------------PASAL 3 -----------------------------------------------------
-------------------------------- BENTUK KERJA SAMA -------------------------------------
Bahwa perjanjian ini berbentuk perjanjian kerjasama berlisensi untuk menjalankan dan
mengembangkan usaha dengan menggunakan metode Waralaba/Franchise Kemitraan BMC
(Bengkel Motor Center) di wilayah / lokasi yang dimohonkan Pihak Kedua, dengan
persetujuan Pihak Pertama. -----------------------------------------------------------------

-------------------------------------------PASAL 4 ----------------------------------------------------
----------------------- PENUNJUKAN POSISI DAN KEWENANGAN ----------------------
Bahwa dengan adanya kesepakatan ini, maka selanjutnya Pihak Pertama menunjuk dan
menetapkan Pihak Kedua sebagai Home Sweet Home Licensing (HSHL),
Jl………………………… sesuai dengan peta / zone yang dibuat oleh Pihak Pertama.---------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Bahwa Pihak Kedua dalam usaha lisensi ini, hanya berwenang untuk menjalankan
dan membuka outlet BMC (Bengkel Motor Center) yang telah disetujui oleh Pihak Pertama
di alamat tersebut diatas (HSHL), kecuali ada kesepakatan-kesepakatan dikemudian hari
yang diatur pula dalam suatu perjanjian tambahan mengenai perluasan jaringan.----------------
------

--------------------------------------------PASAL 5 --------------------------------------------------
--------------------------------- WILAYAH KERJA (ZONE) ------------------------------------
Wilayah kerja (zone) Pihak Kedua Exclusive terbatas pada program Waralaba/Franchise
Kemitraan BMC (Bengkel Motor Center) yang mana untuk divisi bengkel motor umum-nya

Universitas Sumatera Utara


berada di zona ….… (kota)…saja, sedang untuk market grosir spare part/ suku cadangnya
tidak terbatas pada wilayah Propinsi / Kabupaten / Kota / Kecamatan / Kelurahan tetapi
dapat menjangkau seluruh Indonesia. ------------------------------------------

-------------------------------------------PASAL 6 ---------------------------------------------------
-------------------------------- HAK DAN KEWAJIBAN ----------------------------------------
Bahwa dengan adanya kesepakatan ini, maka masing-masing pihak, baik Pihak Pertama
maupun Pihak Kedua sepakat untuk menentukan dan menetapkan hak dan kewajiban dari
masing-masing pihak, yaitu : ------------------------------------------

I. ----------------------HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA --------------------


----

A. -------------------------------HAK PIHAK KEDUA ----------------------------------------


-

Bahwa dalam kesepakatan ini, Pihak Kedua memiliki hak, sebagai berikut :---------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pihak
Kedua berhak untuk mendapatkan hak sebagai pemegang lisensi Home Sweet Home
Licensing BMC (Bengkel Motor Center) dari Pihak Pertama dalam usaha lisensi merk /
brand BMC yang merupakan program Waralaba/Franchise Kemitraan BMC (Bengkel Motor
Center) sesuai dengan lokasi Pihak Kedua yang berada sesuai dengan Pasal 4 diatas.----------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pihak Kedua berhak untuk menerima dan mendapatkan support management BMC
(Bengkel Motor Center) yaitu Penginstalisasian bengkel, Pendampingan, penetrapan
Informasi Tehnologi dan media-media promo, serta merk BMC dari Pihak Pertama selama
kontrak berjalan, setelah Pihak Kedua melunasi biaya-biaya yang ditetapkan oleh Pihak
Pertama.-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------
2. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- P
ihak Kedua berhak untuk membuka dan menyelenggarakan 1 (satu) tempat usaha diwilayah
(zone) yang telah ditunjuk oleh Pihak Pertama dan atau telah disepakati oleh Para Pihak.-----
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
3. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- P
ihak Kedua berhak juga mengajukan kembali serta mendapatkan kemudahan (stimulus) dari
Pihak Pertama, Jika dalam perkembangannya dimungkinkan untuk bisa membuka dan
menyelenggarakan lebih dari 1 (satu) tempat usaha lagi, di wilayah (zone) yang berbeda

Universitas Sumatera Utara


sesuai pengajuan dari Pihak Kedua dan telah disepakati oleh Para Pihak, -----------------------
----------------------------------------------------------------- ----------------------------
4. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- P
ihak Kedua berhak untuk merekrut dan menerima karyawan diwilayah (zone) yang telah
ditunjuk Pihak Pertama untuk 1 (satu) tempat usaha (outlet).---------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- P
ihak Kedua berhak mendapatkan pembinaan, pengarahan, bimbingan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan masalah pengoperasionalan, perawatan dan sistem pengembangan
penjualan (marketing) bengkel motor umum berikut grosir spare part/ suku cadang roda dua
BMC dari Pihak Pertama, dalam upaya untuk mengembangkan bisnis bengkel motor umum
dan memperluas usaha grosir spare part/ suku cadang Pihak Kedua di wilayah kerja Pihak
Pertama. ----------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
6. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- P
ihak Kedua berhak mendapatkan materi dan barang-barang promosi seperti spanduk, barner,
backlight, brosur, nota dan support link web diawal dan secara berkala, baik dalam skala
lokal maupun nasional yang dibuat dan di biayai oleh Pihak Pertama.----------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
7. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- P
ihak Kedua berhak mengembangkan sistem marketingnya melalui jalur-jalur yang di
inovasikan (dikembangkan) oleh Pihak kedua sendiri, dengan meminta pendapat serta
persetujuan dari Pihak Pertama terlebih dahulu, guna peningkatan serta pengembangan
bisnis bengkel motor umum berikut memperluas usaha grosir spare part/ suku cadang Pihak
Kedua.-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
8. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- P
ihak Kedua berhak mengembangkan jaringan pengadaan peralatan pendukung perbengkelan
dan suku cadang-nya diluar wilayah kerja Pihak Pertama dengan meminta pendapat/saran
dari Pihak Pertama terlebih dahulu.---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
9. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- P
ihak Kedua berhak untuk mensponsori Pihak Ketiga untuk posisi HSHL serta menerima
bonus atas usaha tersebut sesuai ketentuan Pihak Pertama dan keputusan akhir ditangan
Pihak Pertama.---------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
10. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- P
ihak Kedua secara otomatis telah ditunjuk sebagai kepanjangan dari Pihak Pertama untuk
kawasan................ (Master of Franchise), yang mana jika kedepan terdapat penunjukan
untuk posisi HSHL untuk kawasan …………… lagi, Pihak Kedua untuk setiap penunjukan
tersebut berhak menerima kompensasi sebesar 5% (lima prosen) dari nilai kontrak.------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
11. Pihak Kedua berhak untuk melakukan dan memberikan teguran dan peringatan, baik
secara lisan maupun secara tertulis kepada pihak yang membuka dan menyelenggarakan
BMC (membuka outlet) diwilayah kerja Pihak Kedua, yang diketahui dan atau dapat diduga
telah melakukan tindakan-tindakan yang dapat mencemarkan, merugikan dan atau merusak
nama baik Pihak Pertama dan atau nama baik Pihak Kedua, dengan membuat laporan tertulis

Universitas Sumatera Utara


kepada Pihak Pertama, dengan disertai bukti-bukti pendukung. -----------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
12. Pihak Kedua berhak untuk memindah tangankan dan atau mengalihkan hak
licensingnya kepada pihak lain, atas seijin dan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama
diantaranya Pihak yang berminat tersebut harus melalui wawancara, penilaian dan presentasi
kepada Pihak Pertama. Dan untuk pengalihan dan penjualan hak lisensi tersebut, Pihak
Kedua dibebankan biaya administrasi sebesar 10% (sepuluh prosen) dari nilai transaksi
Pihak Kedua dengan nilai minimal transaksi yang dilakukan Pihak Pertama dengan Pihak
Kedua.-------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------
13. Pihak Kedua berhak mendapatkan suport tenaga kerja/ karyawan (sdm) yang
berkualitas didalam penyelenggaraan/ pengoperasionalan BMC (Bengkel Motor Center).-----
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------
14. Pihak Kedua dalam perjalanannya berhak mengembangkan jenis-jenis penjualan yang
tetap berhubungan dengan otomotif roda dua (penambahan penjualan asesoris motor dan
penjualan motor baru/ second).--------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

B. KEWAJIBAN PIHAK KEDUA ------------------------------------------------------------


-

1. Pihak Kedua wajib dan telah memahami serta mengerti segala hal yang berkaitan
dengan usaha lisensi BMC (Bengkel Motor Center) ini, baik sisi kelebihannya maupun sisi
kekurangannya. (Telah terlampir dalam proposal penawaran BMC).------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Pihak Kedua wajib dan telah memahami serta mengerti dengan sungguh-sungguh
tentang segala resiko yang kemungkinan akan terjadi terhadap usaha lisensi ini. Antara lain
seperti terjadinya kegagalan manajemen karena salah satu pihak tidak menjalankan standart
operasinal prosedur / SOP bengkel dan grosir spare part/ suku cadang dengan baik yang
berakibat kebangkrutan, ----------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
3. Pihak Kedua wajib mengetahui dan mengerti dengan sungguh-sungguh bahwa
program Waralaba/Franchise Kemitraan BMC (Bengkel Motor Center) ini adalah Hak
Kekayaan Intelektual (HAKI) milik Pihak Pertama, yang untuk itu untuk penggunaan,
pemanfaatan dan pengembangan sistem dan program ini, Pihak Kedua wajib mendapat ijin
dan persetujuan Pihak Pertama.--------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Pihak Kedua wajib melakukan pembayaran Licensing / franchise Fee dan iuran
keanggotaan kepada Pihak Pertama dan Pihak Pertama tidak diwajibkan mengembalikan
segala sesuatu yang telah dibayarkan kepada Pihak Pertama tersebut.-----------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Pihak Kedua berkewajiban untuk menjalankan usaha lisensi BMC (Bengkel Motor
Center) ini dengan sungguh-sungguh dan dengan sebaik-baiknya serta dengan penuh
tanggung jawab.--------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Universitas Sumatera Utara


6. Pihak Kedua juga wajib menyediakan tenaga pekerja (SDM)/ jika diperlukan,
dibutuhkan untuk terselenggaranya BMC (Bengkel Motor Center), diluar pemenuhan oleh
pihak pertama. --------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Pihak Kedua wajib sudah aktif membuka Home Sweet Home Licensing (HSHL)
dalam jangka waktu maksimal 6 (enam) bulan sejak serah terima / launching BMC (Bengkel
Motor Center) , dan apabila lewat dari jangka waktu tersebut belum aktif menjalankan
HSHL, maka dianggap mengundurkan diri tanpa ada kompensasi apapun dari Pihak
Pertama.-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------
8. Pihak Kedua wajib membayar iuran keanggotaan setiap tahunnya sebesar Rp.
3000.000,- (Tiga Juta Rupiah) kepada Pihak Pertama dimulai tahun ke-3 sejak BMC diserah
terimakan/ launching dari pihak pertama (nilai ini akan dimediasikan dan dinegosiasikan
untuk disesuaikan lagi dengan perkembangan jaman serta keadaan realnya). Dan apabila
Pihak Kedua dalam 2 tahun berturut-turut lalai dalam melakukan pembayaran iuran
keanggotaan yang menjadi kewajiban Pihak Kedua, maka Pihak Kedua wajib membayar
nilai akumulasi iuran tersebut, ditambah dengan dendanya 20% (duapuluh porsen). Dan
apabila di tahun ke-3 belum melakukan pembayaran juga maka akan dicabut hak lisensinya
tanpa ada kompensasi apapun dari Pihak Pertama, terkecuali merugi atau ada hal-hal tertentu
yang disetujui oleh Pihak Pertama maka akan dirundingkan lagi. ---------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
9. Pihak Kedua wajib membuat laporan tertulis kepada Pihak Pertama, secara berkala
minimal 6 (enam) bulan sekali, tentang perkembangan dan pemasaran, serta kendala-
kendala yang dihadapi dalam menjalankan dan mengembangkan usaha BMC.------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
10. Pihak Kedua berkewajiban untuk melindungi, melakukan pengawasan dan menjaga
nama baik, maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),
yang dapat merugikan, mencemarkan dan penyalahgunaan nama baik, Pihak Pertama.--------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
11. Pihak Kedua sebelum membuka dan menjalankan usaha BMC (Bengkel Motor
Center) di wilayah kerjanya (zone), maka Pihak Kedua wajib melengkapi dan memenuhi
segala perijinan dan pendaftaran yang ditentukan dan atau yang diwajibkan oleh pemerintah,
baik pemerintah Pusat maupun pemerintah Daerah, berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan atau peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat/ Daerah atas biaya Pihak
Kedua. ------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------
12. Pihak Kedua wajib menyelesaikan sendiri dan menjadi tanggung jawab penuh Pihak
Kedua atas segala persoalan yang berkaitan dengan perpajakan dan segala perijinan yang
diperlukan berdasarkan peraturan pemerintah Pusat / Daerah diwilayah kerja (zone) Pihak
Kedua.-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
13. Pihak Kedua wajib bertanggung jawab dan menyatakan membebaskan Pihak Pertama
atas segala akibat dari pungutan-pungutan atau biaya lainnya yang dimunculkan oleh Pihak
Kedua selama kontrak berlangsung.---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
14. Pihak Kedua berkewajiban untuk mengikuti dan mematuhi semua persyaratan
(peraturan) yang ditetapkan dan dibuat oleh Pihak Pertama (SOP), yang pada saat ini

Universitas Sumatera Utara


ditentukan, yaitu :------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------
a. Pihak Kedua dilarang dan selanjutnya Pihak Kedua berjanji tidak akan
menggandakan, memperbanyak, mengcopy, menyalin, memindahkan kepada
perangkat komputer lainnya, dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun, atas
segala program BMC (Bengkel Motor Center) yang telah di berikan / dipinjamkan
/disalin (dicopy) dari Pihak Pertama, tanpa seijin tertulis dari Pihak Kedua dan
apabila hal tersebut dilakukan maka Pihak Kedua bersedia menerima sanksi berupa
Pencabutan Kepemilikan Lisensi tanpa ada kompensasi dari Pihak Pertama dan
tuntutan ganti rugi sesuai dengan undang-undang HAKI (Hak Kekayaan
Intelektual).---------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------
b. Pihak Kedua dilarang untuk menjalankan dan / mengelola lisensi franchise yang
sejenis di zone/wilayah yang sama, tanpa persetujuan dan seijin Pihak Pertama.--------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
15. Pihak Kedua dalam menjalankan usaha ini wajib mengikuti Standart Operasinal
Prosedur (SOP) yang telah diterapkan eoleh Pihak Pertama selama ini, tetapi tidak menutup
kemungkinan dari Pihak Kedua memberikan masukan-masukan, ide, gagasan yang lebih
baik demi kemajuan bersama, dan disetujui oleh Pihak Pertama.----------------------------------
-----------------------------------------------------------------------
16. Pihak Kedua tidak berhak untuk meminta kembali biaya pinalty atas
ketidakberhasilan
(kegagalan) Pihak Kedua memenuhi kewajiban berdasarkan pasal 6.I.B. 4, yang telah
dibayarkan kepada Pihak Pertama.----------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

II. HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA -----------------------------------------


---

A. HAK PIHAK PERTAMA -------------------------------------------------------------------

1. Pihak Pertama memiliki hak secara penuh & mutlak atas program BMC (Bengkel
Motor Center).----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Pihak Pertama berhak untuk menerima pembayaran uang atas pembuatan program
BMC (Bengkel Motor Center) yang jumlah dan besarannya telah ditetapkan oleh Pihak
Pertama.-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------
3. Pihak Pertama berhak untuk menerima pembayaran Licensing Fee dan iuran
keanggotaan (membership fee) dari Pihak Kedua yang membeli dan mengambil Franchise
BMC.--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------
4. Pihak Pertama berhak untuk memeriksa dan meneliti tentang kebenaran dan
keabsahan surat-surat, dokumen, data dan keterangan yang diberikan Pihak Kedua untuk

Universitas Sumatera Utara


membeli dan mengambil program BMC (Bengkel Motor ) di wilayah kerja (zone) Pihak
Kedua.-------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------
5. Pihak Pertama berhak untuk melakukan tindakan evaluasi dan atau memeriksa
keberadaan, perkembangan, aktifitas serta pelaksanaan program BMC (Bengkel Motor
Center) yang dijalankan Pihak Kedua di wilayah kerja (zone) Pihak Kedua, baik secara
terbuka maupun secara tertutup.-------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

B. KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA --------------------------------------------------------


------
1. Pihak Pertama berkewajiban untuk menyediakan dan menyiapkan peralatan,
perlengkapan, program BMC (Bengkel Motor Center) yang dibutuhkan oleh Pihak Kedua
dalam menjalankan dan mengembangkan usaha tersebut dalam wilayah kerja (zone) Pihak
Kedua, sesuai kebutuhan yang telah ditentukan Pihak Pertama.------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Pihak Pertama berkewajiban menyiapkan/ mengadaan tenaga kerja (SDM) dan
memberikan training, pelatihan serta pengarahan kepada tenaga kerja (SDM) yang diberikan
/ disediakan kepada Pihak Kedua, di tempat Pihak Pertama, / tempat-tempat lain yang
ditentukan Pihak pertama, serta transfer knowlegde/pengetahuan dunia perbengkelan kepada
Pihak Kedua selama kontrak berlangsung.-------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------
3. Pihak Pertama berkewajiban memberikan pengganti atau alternatifnya, jika sewaktu-
waktu dalam perjalanan tenaga kerja (SDM) tersebut sebelum masa kontrak kerja selesai
sudah mengundurkan diri/ keluar. ----------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Pihak Pertama berkewajiban memberikan pendampingan dengan jumlah pendamping
minimal 1 (satu) orang dengan lamanya pendampingan minimal 2 (dua) sampai 8 (delapan)
minggu, terhitung sejak dibukanya/ lounching BMC diwilayah kerja Pihak Kedua. Pihak
Pertama juga bertanggung jawab terhadap gaji/ reward dari pendamping ini, selama proses
pendampingan berlangsung.------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
5. Pihak Pertama wajib menerbitkan surat keterangan kepada tenaga kerja (SDM) yang
telah mengikuti training, pelatihan dan pengarahan di tempat Pihak Pertama, / yang
diselenggarakan di tempat-tempat lain yang ditentukan Pihak Pertama.---------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Pihak Pertama wajib menerbitkan surat keterangan yang mengatur tentang standart
aturan kerja, jam kerja, sangsi, kontrak kerja karyawan dan standart gaji setiap karyawan,
yang mana untuk beberapa hal serta besarannya akan dimediasikan terlebih dahulu kepada
Pihak Kedua.-----------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Pihak Pertama berkewajiban memberikan support sparepart/suku cadang lainya guna
mendukung kelancaran operasional BMC (Bengkel Motor Center) sesuai standar baku BMC
selama kontrak ini masih berjalan.----------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------

Universitas Sumatera Utara


8. Pihak Pertama berkewajiban membantu mempromosikan wilayah kerja (zone) Pihak
Kedua melalui kegiatan-kegiatan sosial secara bersama-sama.-------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
9. Pihak pertama wajib Menjaga keberadaan / posisi/ jarak antara BMC satu dengan
BMC yang lainnya, dengan radius ± 3 km2 (Dua kilometers persegi).------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------PASAL 7 ------------------------------------------------

---------------------------------------- BIAYA – BIAYA -------------------------------------------

Biaya-biaya yang harus dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama, untuk dapat
menyelenggarakan dan menjalankan 1 (satu) tempat usaha BMC (Bengkel Motor Center)
bengkel motor umum dan grosir spare part/ suku cadang diwilayah kerja (zone) Pihak
Kedua, adalah sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------Untuk
nilai kontrak pengerjaan BMC (Bengkel Motor Center) tersebut diatas adalah sebesar Rp.
000.000.000,- (…………………………………………. Juta Rupiah), meliputi:
----------------------------------------------------------------------------------------
a. F
ranchise Fee (Paket B+C)
:……………………………………………………………………………………..… :Rp.
00.000.000,-
Meliputi : -----------------------------------------------------------------------
- F
ranchise fee (cukup sekali saja), ---------------------------------------------------
- 2 Set Personal Tools Mekhanik,------------------------------------------------------
(merk Tekiro dan merk tambahan diluar Tekiro), ---------------------------------
- 1 Kompresor ( 1 PK), -------------------------
-------------------------------------
- 1 Adaptor Stroom Accu 20/25 A (multicharge), ---------------------------------------
- 2 unit Bikelift motorcycle,------------------------------------------------------------
- 1 Set Komputer std BMC (cpu, monitor Accer, keibord Genius, -----------------------
mouse genius, printer laser, UPS bakterai back up) + Program Kasir master,-------
Inventory Stock dan Jurnal,------------------------------------------------------------
- ± 6 Orang Tenaga ahli,------------------------------------------------------------------
( 1 Staf manajemen, 1 Head Mekanik, 4 Asisten Mekhanik+Cuci Motor), -------------

Universitas Sumatera Utara


- Dilkat / Pelatihan ( 1-3 bln ), ---------------
-------------------------------------------
- Gratis Membership fee 2 tahun, -------------------------------------------------------
- Gratis Royalty fee selamanya, --------------------------------------------------------
Keterangan lebih lengkap dan detail terlampir. ---------------------------------
b. Renovasi tambahan Bengkel, Peralatan + Perlengkapan Tambahan Bengkel
dan Cuci Motor serta
Instalasi2nya………………………………………………………………………….:Rp.
00.000.000,-
Meliput : --------------------------------------------------------------------------
- Tools / Peralatan bengkel tambahan (tool umum & special tools,-------------------
Bike lift tambahan, Generator listrik)------------------------------------------------
- Tools / Peralatan Cuci motor tambahan, berikut 2 unit Hidrolis cuci motor,--------
- Perlengkapan2 penunjang (rak2 kayu, rak2 besi, lemari, etalase), ------------------
- Instalasi-instalasi Bengkel,-------------------------------------------------------------
- Seting bengkel, pengecatan + pemasangan keramik tembok cuci motor,
pembenahan2 tambahan, -----------------------------------------------------------
Keterangan lebih lengkap dan detail terlampir. ------------------------------------
c. Pengadaan Suku Cadang
Awal…………………………………………………………………..………...….Rp.
00.000.000,-
Meliputi : -----------------------------------------------------------------------------
- Berbagai macam jenis suku cadang bermotor roda dua, ---------------------------
- merk: Genuin, Asipra, Indopart, Fed Siver, Ajmp, Tkd, Mpm -----------------------
- Oli-oli Pertamina dan oli-oli Swasta , -----------------------------------------------
- Ban, ----------------------------------------------------------------------------------
- Accu, Baut-baut ---------------------------------------------------------------------
- Keterangan lebih lengkap dan detail terlampir.------------------------------------

TOTAL……………………………………….……………. Rp.000.000.000,-

1. Biaya legalisasi surat perjanjian kerjasama ini didepan notaries atau pejabat yang
berwenang, jika diperlukan akan dibayarkan atau ditanggung oleh kedua belah Pihak.

----------------------------------------------PASAL 8 ------------------------------------------------

-----------------------------SISTEM DAN WAKTU PEMBAYARAN -----------------------


Pembayaran atas kewajiban Pihak Pertama dapat dilakukan dengan menggunakan sistem
transfer bank ataupun melalui pembayaran tunai.-----------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pembayaran franchise dilakukan secara bertahap dalam 3 (tiga) termin, yaitu pembayaran

Universitas Sumatera Utara


pada termin I (pertama) sebesar 50% dari total nilai franchise di awal pada saat surat
perjanjian kerjasama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak sebagai tanda jadi / boking
fee pembelian franchise, pada termin II (kedua) sebesar 30% dari total nilai franchise
setelah peralatan & perlengkapan masuk serta sudah tersetting sesuai rencana (diikuti
persiapan pengisian suku cadang) dan pada termin III (ketiga) terakhir, sebesar 20% pada
saat 2 hari menjelang persiapan pembukaan/Lounching, dari pihak II (Pihak Kedua selaku
Franchisee) kepada Pihak I (pihak Pertama selaku franchisor). ------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------

1. Pembayaran iuran keanggotaan (membership fee) dari Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama, dilakukan dimuka, yaitu selambat-lambatnya setiap tanggal 15 (lima belas ) April
sebesar Rp. 3000.000,- (Tiga Juta Rupiah)/ tahunnya, dan akan dibayarkan setelah masuk
tahun ke-3 (ketiga). ---------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------PASAL 9 ------------------------------------------------
------------------- JANGKA WAKTU PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN -----------
Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatanganinya surat perjanjian oleh kedua belah
Pihak, sampai dengan kedua belah pihak sepakat menjalankan dan masih menyelengarakan
usaha BMC (Bengkel Motor Center) yang akan dievaluasi setiap 2 (dua) tahun sekali, serta
kedua belah Pihak tetap menjalankan masing-masing kewajibannya.------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Penyimpangan yang dilakukan baik oleh Pihak pertama maupun oleh Pihak kedua
dari ketentuan pasal 9 ayat 1 di atas, maka perjanjian ini dapat diakhiri sewaktu-waktu
dengan mengaju kepada pasal 10 dibawah ini.--------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--
2. Waktu pelaksanaan pengerjaan BMC adalah maksimal 14 (Empat Belas) hari setelah
pendanaan termin 1 (pertama) diterima oleh Pihak Pertama dari Pihak Kedua dan memakan
waktu kurang lebih (±) 1 (satu) sampai 2 (dua) bulan, kecuali ada kesepakatan oleh Para
Pihak mengenai percepatan pengerjaan dikarenakan suatu hal tertentu. --------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------PASAL 10 ---------------------------------------------------
----------------------- SEBAB-SEBAB BERAKHIRNYA PERJANJIAN --------------------
Perjanjian ini dapat diakhiri dan atau berakhir, dikarenakan sebab-sebab berikut ini, yaitu. --
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Universitas Sumatera Utara


1. Pihak Pertama Pemberi Lisensi Utama (Licensor Utama/Pemilik Hak Utama BMC)
menghentikan/mencabut hak lisensinya dari Pihak Kedua.------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Pihak Kedua mengundurkan diri dari perjanjian ini, dengan membuat surat
permohonan pengunduran diri secara tertulis kepada Pihak Pertama & Pihak Pertama
mengabulkannya.------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------
3. Pihak Kedua menjual kepada pihak lain hak atas penggunaan dan pemanfaatan
program BMC (Bengkel Motor Center) atas persetujuan Pihak Pertama.-------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
4. 7 (tujuh) hari setelah surat teguran / peringatan dari Pihak Pertama, dengan lewatnya
waktu yang ditentukan Pihak Pertama serta tanpa diperlukan pembuktian terlebih dahulu,
Pihak Pertama dapat mengakhiri perjanjian ini, bila Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan
salah satu kewajibannya berdasarkan ketentuan pasal 6 angka I huruf B diatas.-----------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--

-------------------------------------------PASAL 11 --------------------------------------------------

------------------------AKIBAT-AKIBAT BERAKHIRNYA PERJANJIAN ---------------

Bahwa dengan berakhirnya perjanjian ini, maka : ---------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------------------------------Pihak
Kedua tidak berhak dan tidak diperkenankan lagi untuk menggunakan dan / memanfaatkan
segala sesuatu yang berkaitan / berhubungan dengan program BMC (Bengkel Motor Center,
khususnya yang berhubungan dengan perangkat lunak, Logo, nota dan sejenisnya.-------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
1. Bahwa masing-masing pihak, baik Pihak Pertama maupun Pihak Kedua, wajib
menyelesaikan dan /membayar segala sesuatu yang berkaitan dengan hak-hak para pihak,
baik haknya Pihak Pertama maupun hak Pihak Kedua yang belum diselesaikan dan / belum
dibayarkan.--------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Pihak Kedua wajib mengembalikan kepada Pihak Pertama, segala perangkat lunak
komputer yang telah dicopy / diisi (diinstall) dengan program BMC (Bengkel Motor Center)
oleh Pihak Pertama, untuk selanjutnya dihapus (didelete) dari perangkat lunak milik Pihak
Kedua. ------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------PASAL 12 -----------------------------------------------

Universitas Sumatera Utara


----------------------KEADAAN YANG MEMAKSA (FORCE MAJEURE) ---------------
Hal-hal yang dapat dianggap sebagai keadaan yang memaksa (force majeure), sehingga
dapat menyimpang dari ketentuan tentang kewajiban masing-masing pihak, adalah karena
adanya bencana Gempa bumi, bencana angin topan, bencana banjir yang sangat besar,
bencana kebakaran yang bukan karena kesengajaan, perang, kerusuhan atau huru hara yang
menimbulkan kepanikan dan kerusakan tingkat lokal (Daerah).------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Salah satu pihak yang mengalami kejadian dan atau peristiwa tersebut pada pasal 12
ayat 1 diatas, wajib memberikan surat pemberitahuan kepada pihak lainnya, yang
dilengakapi dengan bukti-bukti, dokumen serta surat keterangan resmi yang menerangkan
kejadian atau peristiwa yang terjadi, oleh instansi atau pejabat pemerintah yang berwenang. -
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---
2. Dengan adanya keadaan yang memaksa (force majeure) seperti tersebut pada pada
pasal 12 ayat 1 diatas, serta dilengkapi dengan bukti, dokumen serta surat ketrangan
tersebut pada pasal 12 ayat 2 diatas, maka salah satu pihak yang mengalami kejadian atau
peristiwa tersebut, dibebaskan dari kewajibanya karena keadaan memaksa (force majeure).--
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------

-------------------------------------------PASAL 13 --------------------------------------------------

----------------------------- PENYELESAIAN PERSELISIHAN -------------------------------


Bahwa perselisihan yang terjadi antara para pihak dalam perjanjian ini, sedapat mungkin
akan diusahakan untuk diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat.---------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Bahwa apabila setelah melalui upaya yang sungguh-sungguh secara musyawarah dan
mufakat tidak juga dapat menyelesaikan perselisihan, maka para pihak sepakat untuk
diselesaikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.--------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Apabila terjadi pembatalan oleh Pihak Kedua, maka pembayaran yang telah dilakukan
tetap menjadi milik Pihak Pertama. ---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Segala perubahan & hal-hal yang belum sempat diatur di dalam Surat Perjanjian
Kerjasama ini, akan kami atur & tuangkan dalam suatu bentuk surat perjanjian kerjasama
tambahan (Khusus) tersendiri lain, namun tetap merupakan satu kesatuan utuh serta tidak
terpisahkan dengan Surat Perjanjian Kerjasama ini, yang mana juga disepakati oleh Para
Pihak.--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------

Demikian perjanjian kerja sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), diatas kertas yang
bermaterai cukup, dan kedua-duanya memiliki kekuatan hukum yang sama, yang disimpan
oleh masing-masing pihak, dibuat dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani, tanpa

Universitas Sumatera Utara


paksaan dari pihak manapun, serta dihadiri oleh saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah
pihak.

Yogyakarta, 11 April 2011

Pihak Pertama Pihak Kedua

( ROSADI, A.md ) ( ………………….. )

Saksi-saksi
Pihak Pertama Pihak Kedua

( JUMARSONO ) ( ……………………)
B.Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2007

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 42 TAHUN 2007

TENTANG

WARALABA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk lebih meningkatkan tertib usaha dengan cara Waralaba serta
meningkatkan kesempatan usaha nasional, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Waralaba;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgelijke Wetboek, Staatblads 1847
Nomor 23);
3. Undang-Undang Penyaluran Perusahaan 1934 (Bedrijfs Reglementerings
Ordonantie 1934, Staatblads 1938 Nomor 86);

Universitas Sumatera Utara


4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3611);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WARALABA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksudkan dengan :
1. Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau
badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka
memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat
dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian
waralaba.
2. Pemberi Waralaba adalah orang perseorangan atau badan usaha yang
memberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan Waralaba yang
dimilikinya kepada Penerima Waralaba.
3. Penerima Waralaba adalah orang perseorangan atau badan usaha yang
diberikan hak oleh Pemberi Waralaba untuk memanfaatkan dan/atau
menggunakan Waralaba yang dimiliki Pemberi Waralaba.
4. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang
perdagangan.

Pasal 2
Waralaba dapat diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia.

BAB II
KRITERIA

Pasal 3
Waralaba harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. memiliki ciri khas usaha;
b. terbukti sudah memberikan keuntungan;
c. memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan
yang dibuat secara tertulis;
d. mudah diajarkan dan diaplikasikan;
e. adanya dukungan yang berkesinambungan; dan
f. Hak Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar.

BAB III
PERJANJIAN WARALABA

Pasal 4

Universitas Sumatera Utara


(1) Waralaba diselenggarakan berdasarkan perjanjian tertulis antara Pemberi
Waralaba dengan Penerima Waralaba dengan memperhatikan hukum
Indonesia.
(2) Dalam hal perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditulis dalam
bahasa asing, perjanjian tersebut harus diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia.

Pasal 5
Perjanjian Waralaba memuat klausula paling sedikit :
a. nama dan alamat para pihak;
b. jenis Hak Kekayaan Intelektual;
c. kegiatan usaha;
d. hak dan kewajiban para pihak;
e. bantuan, fasilitas, bimbingan operasional, pelatihan, dan pemasaran yang
diberikan Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba;
f. wilayah usaha;
g. jangka waktu perjanjian;
h. tata cara pembayaran imbalan;
i. kepemilikan, perubahan kepemilikan, dan hak ahli waris;
j. penyelesaian sengketa; dan
k. tata cara perpanjangan, pengakhiran, dan pemutusan perjanjian.

Pasal 6
(1) Perjanjian Waralaba dapat memuat klausula pemberian hak bagi Penerima
Waralaba untuk menunjuk Penerima Waralaba lain.
(2) Penerima Waralaba yang diberi hak untuk menunjuk Penerima Waralaba
lain, harus memiliki dan melaksanakan sendiri paling sedikit 1 (satu) tempat
usaha Waralaba.

BAB IV
KEWAJIBAN PEMBERI WARALABA

Pasal 7
(1) Pemberi Waralaba harus memberikan prospektus penawaran Waralaba
kepada calon Penerima Waralaba pada saat melakukan penawaran.
(2) Prospektus penawaran Waralaba sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat paling sedikit mengenai :
a. data identitas Pemberi Waralaba;
b. legalitas usaha Pemberi Waralaba;
c. sejarah kegiatan usahanya;
d. struktur organisasi Pemberi Waralaba;
e. laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir;
f. jumlah tempat usaha;
g. daftar Penerima Waralaba; dan
h. hak dan kewajiban Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba.

Pasal 8
Pemberi Waralaba wajib memberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan,
bimbingan operasional manajemen, pemasaran, penelitian, dan pengembangan
kepada Penerima Waralaba secara berkesinambungan.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 9
(1) Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba mengutamakan penggunaan
barang dan/atau jasa hasil produksi dalam negeri sepanjang memenuhi
standar mutu barang dan/atau jasa yang ditetapkan secara tertulis oleh
Pemberi Waralaba.
(2) Pemberi Waralaba harus bekerjasama dengan pengusaha kecil dan menengah
di daerah setempat sebagai Penerima Waralaba atau pemasok barang
dan/atau jasa sepanjang memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan
oleh Pemberi Waralaba.

BAB V

PENDAFTARAN

Pasal 10

(1) Pemberi Waralaba wajib mendaftarkan prospektus penawaran Waralaba


sebelum membuat perjanjian Waralaba dengan Penerima Waralaba.
(2) Pendaftaran prospektus penawaran Waralaba sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dilakukan oleh pihak lain yang diberi kuasa.

Pasal 11

(1) Penerima Waralaba wajib mendaftarkan perjanjian Waralaba.


(2) Pendaftaran perjanjian Waralaba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan oleh pihak lain yang diberi kuasa.

Pasal 12

(1) Permohonan pendaftaran prospektus penawaran Waralaba sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 10 diajukan dengan melampirkan dokumen :
a. fotokopi prospektus penawaran Waralaba; dan
b. fotokopi legalitas usaha.
(2) Permohonan pendaftaran perjanjian Waralaba sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 diajukan dengan melampirkan dokumen:
a. fotokopi legalitas usaha;
b. fotokopi perjanjian Waralaba;
c. fotokopi prospektus penawaran Waralaba; dan
d. fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemilik/pengurus perusahaan.
(3) Permohonan pendaftaran Waralaba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diajukan kepada Menteri.

Universitas Sumatera Utara


(4) Menteri menerbitkan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba apabila permohonan
pendaftaran Waralaba telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2).
(5) Surat Tanda Pendaftaran Waralaba sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
(6) Dalam hal perjanjian Waralaba belum berakhir, Surat Tanda Pendaftaran
Waralaba dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
(7) Proses permohonan dan penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba tidak
dikenakan biaya.

Pasal 13
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pendaftaran Waralaba diatur dengan
Peraturan Menteri.

BAB VI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 14

(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan Waralaba.


(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain berupa
pemberian :
a. pendidikan dan pelatihan Waralaba;
b. rekomendasi untuk memanfaatkan sarana perpasaran;
c. rekomendasi untuk mengikuti pameran Waralaba baik di dalam negeri
dan luar negeri;
d. bantuan konsultasi melalui klinik bisnis;
e. penghargaan kepada Pemberi Waralaba lokal terbaik; dan/atau
f. bantuan perkuatan permodalan.

Pasal 15

(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Waralaba.


(2) Menteri dapat melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam
melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

BAB VII

SANKSI

Universitas Sumatera Utara


Pasal 16

(1) Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangannya masing-masing


dapat mengenakan sanksi administratif bagi Pemberi Waralaba dan Penerima
Waralaba yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,
Pasal 10, dan/atau Pasal 11.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda; dan/atau
c. pencabutan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba.

Pasal 17

(1) Sanksi administratif berupa peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 16 ayat (2) huruf a, dikenakan kepada Pemberi Waralaba dan Penerima
Waralaba yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,
Pasal 10, dan Pasal 11.
(2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan
paling banyak 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu 2 (dua) minggu terhitung
sejak tanggal surat peringatan sebelumnya diterbitkan.

Pasal 18

(1) Sanksi administratif berupa denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16


ayat (2) huruf b, dikenakan kepada Pemberi Waralaba yang tidak melakukan
pendaftaran prospektus penawaran Waralaba sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 atau Penerima Waralaba yang tidak melakukan pendaftaran
perjanjian Waralaba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 setelah
diterbitkannya surat peringatan tertulis ketiga.
(2) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(3) Sanksi administratif berupa pencabutan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba
sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (2) huruf c, dikenakan kepada
Pemberi Waralaba yang tidak melakukan pembinaan kepada Penerima
Waralaba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 setelah diterbitkannya surat
peringatan tertulis ketiga.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 19
(1) Perjanjian Waralaba yang dibuat sebelum ditetapkan Peraturan Pemerintah
ini harus didaftarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1).

Universitas Sumatera Utara


(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 1
(satu) tahun sejak tanggal berlakunya Peraturan Pemerintah ini.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor
16 Tahun 1997 tentang Waralaba (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1997 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3690)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21
Pada saat Peraturan Pemerintah ini berlaku, semua peraturan perundang-undangan
yang merupakan peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
1997 tentang Waralaba (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3690)
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Pemerintah ini.

Pasal 22
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Juli 2007
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 23 Juli 2007
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 90

Universitas Sumatera Utara


PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2007
TENTANG
WARALABA

I. UMUM

Dalam rangka meningkatkan pembinaan usaha dengan Waralaba di seluruh Indonesia


maka perlu mendorong pengusaha nasional terutama pengusaha kecil dan menengah untuk
tumbuh sebagai Pemberi Waralaba nasional yang handal dan mempunyai daya saing di dalam
negeri dan luar negeri khususnya dalam rangka memasarkan produk dalam negeri.

Pemerintah memandang perlu mengetahui legalitas dan bonafiditas usaha Pemberi


Waralaba baik dari luar negeri dan dalam negeri guna menciptakan transparansi informasi usaha
yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh usaha nasional dalam memasarkan barang dan/atau
jasa dengan Waralaba. Disamping itu, Pemerintah dapat memantau dan menyusun data Waralaba
baik jumlah maupun jenis usaha yang diwaralabakan. Untuk itu, Pemberi Waralaba sebelum
membuat perjanjian Waralaba dengan Penerima Waralaba, harus menyampaikan prospektus
penawaran Waralaba kepada Pemerintah dan calon Penerima Waralaba. Disisi lain, apabila terjadi
kesepakatan perjanjian Waralaba, Penerima Waralaba harus menyampaikan perjanjian Waralaba
tersebut kepada Pemerintah.

Peraturan Pemerintah ini diharapkan dapat memberikan kepastian berusaha dan kepastian
hukum bagi Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba dalam memasarkan produknya.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas.

Pasal 2
Cukup jelas.

Pasal 3
Huruf a
Yang dimaksud dengan “ciri khas usaha” adalah suatu usaha yang memiliki keunggulan
atau perbedaan yang tidak mudah ditiru dibandingkan dengan usaha lain sejenis, dan
membuat konsumen selalu mencari ciri khas dimaksud. Misalnya, sistem manajemen,
cara penjualan dan pelayanan, atau penataan atau cara distribusi yang merupakan
karakteristik khusus dari Pemberi Waralaba.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “terbukti sudah memberikan keuntungan” adalah menunjuk
pada pengalaman Pemberi Waralaba yang telah dimiliki kurang lebih 5 (lima) tahun dan
telah mempunyai kiat-kiat bisnis untuk mengatasi masalah-masalah dalam perjalanan
usahanya, dan ini terbukti dengan masih bertahan dan berkembangnya usaha tersebut
dengan menguntungkan.

Universitas Sumatera Utara


Huruf c
Yang dimaksud dengan “standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang
ditawarkan yang dibuat secara tertulis” adalah standar secara tertulis supaya Penerima
Waralaba dapat melaksanakan usaha dalam kerangka kerja yang jelas dan sama
(Standard Operational Procedure).
Huruf d
Yang dimaksud dengan “mudah diajarkan dan diaplikasikan” adalah mudah
dilaksanakan sehingga Penerima Waralaba yang belum memiliki pengalaman atau
pengetahuan mengenai usaha sejenis dapat melaksanakannya dengan baik sesuai dengan
bimbingan operasional dan manajemen yang berkesinambungan yang diberikan oleh
Pemberi Waralaba.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “dukungan yang berkesinambungan” adalah dukungan dari
Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba secara terus menerus seperti bimbingan
operasional, pelatihan, dan promosi.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “Hak Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar” adalah Hak
Kekayaan Intelektual yang terkait dengan usaha seperti merek, hak cipta, paten, dan
rahasia dagang, sudah didaftarkan dan mempunyai sertifikat atau sedang dalam proses
pendaftaran di instansi yang berwenang.

Pasal 4
Cukup jelas.

Pasal 5
Cukup jelas.

Pasal 6
Cukup jelas.

Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “data identitas” adalah fotokopi Kartu Tanda Penduduk
pemilik usaha apabila perseorangan, dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk para
pemegang saham, komisaris, dan direksi apabila berupa badan usaha.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “legalitas usaha” adalah izin usaha teknis seperti Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Izin Tetap Usaha Pariwisata, Surat Izin
Pendirian Satuan Pendidikan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “sejarah kegiatan usahanya” adalah uraian yang
mencakup antara lain mengenai pendirian usaha, kegiatan usaha, dan
pengembangan usaha.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f

Universitas Sumatera Utara


Yang dimaksud dengan “tempat usaha” adalah outlet atau gerai untuk
melaksanakan kegiatan usaha.

Huruf g
Yang dimaksud dengan “daftar Penerima Waralaba” adalah nama-nama
perusahaan dan/atau perseorangan sebagai Penerima Waralaba.
Huruf h
Cukup jelas.

Pasal 8
Pembinaan yang diberikan Pemberi Waralaba dilaksanakan secara berkesinambungan,
termasuk melakukan pengendalian mutu dan evaluasi terhadap bisnis yang dilakukan oleh
Penerima Waralaba.

Pasal 9
Ketentuan ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan
tidak menggunakan produk luar negeri sepanjang tersedia produk pengganti dalam negeri dan
memenuhi standar mutu produk yang dibutuhkan.

Pasal 10
Cukup jelas.

Pasal 11
Cukup jelas.

Pasal 12
Cukup jelas.

Pasal 13
Cukup jelas.

Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “perkuatan permodalan” adalah antara lain kemudahan
mendapatkan fasilitas kredit dan mendapatkan bunga rendah.

Pasal 15
Cukup jelas.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 16
Cukup jelas.

Pasal 17
Cukup jelas.

Pasal 18
Denda ditetapkan oleh pejabat yang menerbitkan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba atau
pejabat yang ditunjuk dan disetor ke Kas Negara menjadi Pendapatan Negara Bukan Pajak.
Pencabutan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba dilakukan oleh pejabat yang menerbitkan
atau pejabat yang ditunjuk.

Pasal 19
Cukup jelas.

Pasal 20
Cukup jelas.

Pasal 21
Cukup jelas.

Pasal 22
Cukup jelas.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai