Anda di halaman 1dari 8

KEPOLISIANNEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN TIMUR


RESOR PENAJAM PASER UTARA
“Pro Justitia”
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
(AHLI)
----- Padahari ini Kamis tanggal ….. Bulan Tahun 2017 (dua ribu tujuh belas ), sekira jam
09.15 wita, Saya : ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : SETO HANDOKO PUTRA S.I.KOM
Pangkat/ NRP : AKP NRP 84021517
Jabatan : Penyidik Pada kantor Kepolisian tersebut diatas .
Bersama – sama dengan
Nama : SIRAJUDDIN
Pangkat/ NRP : BRIPKA/ Nrp 83081065
Jabatan : Penyidik Pembantu pada Kantor Kepolisian tersebut diatas,
berdasarkan Skep Kapolda Kaltim Nomor : Skep/ / VIII/2006,
tanggal 07 Agustus 2006.
Berdasarkan : Laporan polisi nomor : LP /23.13 / 34/IX /lantas, tanggal 30
september 2016
TindakPidana : Tindak pidana Kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud
dalam pasal 310 ayat (4) Undang-undang No.22 tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan
Telah diperiksa seorang AHLI PIDANA dengan identitas sebagai berikut dibawah ini : -----------------
Nama : Prof.H,Sarosa Hamongpranoto,S.H.,M.Hum. Bin RM.Hamongpranoto
Tempat tanggal lahir : Bengkonang (Jawa Tengah), 01 Juni 1947------------------------------------------
Umur : 69 tahun -----------------------------------------------------------------------------------------
Agama : Islam -------------------------------------------------------------------------------------------------
Kewarganegaraan/ suku : Indonesia/Jawa ----------------------------------------------------------------------------------
Pendidikan : Pascasarjana Hukum------------------------------------------------------------------------------
pekerjaan : Staf Pengajar/Dosen Universitas Mulawarman------------------------------------
Alamat tinggal : Jalan.Pramuka 19 No.52 RT.IV. Kel.Sempaja Selatan. Kec
Samarinda Utara, Kota Samarinda, Telp 0541-73955------------------------

I PENDAHULUAN YA TIDAK

1 Bersedia diperiksa------------------------------------------ V
2. Sehat jasmani dan rohani ----------------------------- V
3 Mengerti sebabnya diperiksa------------------------- V
4 Memberikan keterangan dengan benar------- V

KETERANGAN AHLI
--------Sesuai dengan ketentuan pasal 120 ayat (2) KUHAP bahwa seorang AHLI
mengangkat sumpah atau mengucapkan janji dimuka penyidik/pemeriksa dan akan
memberikan keterangan menurut pengetahuannya yang sebaik – baiknya, kemudian
penyidik/pemeriksa membacakan sumpah atau janji yang ditirukan oleh Ahli terperiksa
dan dibuatkan Berita Acara Pengambilan Sumpah/janji AHLI menurut agama yang dianut--
--------- Atas pertanyaan pemeriksa maka yang diperiksa menjawab dan memberikan
keterangan seperti berikut ini : ---------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTANYAAN : JAWABAN :
1. Apakah sekarang ini Saudara dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan
bersediakah untuk diperiksa serta akan memberikan keterangan yang sebenarnya ? ---------
1. Ya saat ini saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani------------------------------
-

1|Page
-2-

2 Untuk Sdra. Ketahui diperiksa dan diminta keterangan pada saat sekarang ini sebagai Ahli
dalam bidang pidana dengan permasalahan adanya laporan sebagaimana Laporan Polisi
nomor:LP/23.13/34/IX/2016/Lantas tanggal, 30 sepetember 2016, tentang tindak
pidana Kecelakaan lalau lintas sebagaimana dimaksud dalam pasal 310 ayat (4) Undang-
undang No.22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, Apakah Sdra. Mengerti
dan bersedia memberikan keterangan/pendapat kepada pemeriksa sekarang ini ?
jelaskan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Ya, saya mengerti dan bersedia memberikan keterangan sesuai dengan pengetahuan
keilmuan yang saya miliki terkait dengan kecelakaan lalu lintas yang menurut Penyidik
memenuhi melanggar Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.------------------------------------------------------------------------------------
3 Apakah sebelum pemeriksaan selaku Ahli pada saat ini, Sdra. Pernah juga dimintai
keterangan dan diperiksa sebagai Ahli, Jika pernah, kapan dan dalam bidang apa saja
pemeriksaan Ahli tersebut ? Jelaskan. -----------------------------------------------------------------------------------------
3. Ya, sebelum memberika keterangan sebagai ahli pada tindak pidana ini, saya sudah
beberapa kali diminta keterangan ahli dalam tindak pidana lain.--------------------------------------
4 Pada saat sekarang ini Sdra. Bekerja dimana, apa jabatan Sdra. Dan apa tugas serta
tanggung jawab Sdra. Dalam jabatan tersebut ? Jelaskan. --------------------------------------------------------
4. Saya bekerja sebagai Dosen di Universitas Mulawarman, jabatan sebagai staf
pengajar.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5 Jelaskan riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan Saudara? --------------------------------------------------
5. Riwayat pendidikan: -----------------------------------------------------------------------------------------------------
Riwayat pendidikan saya adalah:----------------------------------------------------------------------------------------
a. Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang (S1) Lulus tahun 1972.-
b. Pasca Sarjana Magister Hukum pada Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogyakarta
(S2) Lulus tahun 2000----------------------------------------------------------------------------------------------
c. Guru Besar diperoleh tahun 2003------------------------------------------------------------------------------
Riwayat pekerjaan :------------------------------------------------------------------------------------------------------
a. Pegawai Negeri Sipil Universitas Mulawarman (1976)
b. Ketua Jurusan Sosiatri Fisipol UNMUL Balikpapan (1976-1979)
c. Ketua Jurusan Sosiologi Fisipol UNMUL Balikpapan (1979-1985)
d. Pembantu Rektor III UNMUL Samarinda (1985-1992)
e. Ketua Program Penyuluhan Bantuan Hukum LPPM UNMUL (1992-1993)
f. Pembantu Dekan I Fisipol UNMUL (1993-1997)
g. Dekan Fisipol UNMUL (1997-2000) Jabatan I
h. Dekan Fisipol UNMUL (2000-2003) Jabatan II
i. Pembantu Rektor II UNMUL(2003 -2006)
j. Ketua Program Magister Ilmu Hukum (2007)
k. Ketua Pusat Studi Ilmu Kepolisian Unmul (2010)
l. Ketua Badan Kajian Hukum dan Sosial Kemasyarakatan Universitas Mulawarman
(2012 – sekarang)
6 Dalam pasal 310 ayat (4) undang - undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan berbunyi " setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang
karena kelalaianya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan orang lain
meninggal dunia" Sesuai dengan keahlian Sdra. Dalam bidang pidana, agar Sdra.
Jelaskan apakah yang dimaksud dengan : -----------------------------------------------------------------------------------
a. setiap orang . -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. karena lalainya ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c. kecelakaan lalu lintas . -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Mengenai Pasal 310 aya (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan, maka terhadap unsur-unsur yang ada di dalamnya dapat saya
jelaskan sebagai berikut:
a. Setiap orang, adalah seseorang (natuurlijke person) yang melakukan perbuatan
pidana baik yang berstatus WNI maupun bukan WNI yang kondisi fisik maupun non
fisiknya mampu bertanggungjawab secara pidana.
b. Karena lalainya. Kata Lalai ini dalam hukum pidana disebut sebagai culpa. Lalai atau
lazim disebut kelalaian (culpa) merupakan salah satu dari kesalahan (schuld), selain

2|Page
dari kesengajaan (dolus). Baik dolus maupun culpa, keduanya adalah bentuk
kesalahan yang muncul sebagai akibat dari suatu tindakan seseorang. Seperti yang
dimuat dalam Memorie Van Toelichting dijelaskan bahwa Kealpaan di satu pihak
berlawanan benar-benar dengan kesengajaan, dilain pihak dengan hal yang
kebetulan. Baik doktrin maupun jurisprudensi pada prinsipnya merumuskan
kealpaan sebagai kekurang pendugaan atau kekurang hati-hatian sebagaimana
yang diharuskan oleh hukum. Dalam pembagiannya culpa dibagi menjadi 2 (dua),
yaitu: (1) Culpa Lata, adalah Culpa cukup besar/ukuran pada umumnya. (2) Culpa
ringan, tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam hukum pidana/ukuran pada
sikap hati-hatinya orang yang cermat. Selanjutnya dalam pandangan subyektif
terhadap culpa atas suatu kejadian, maka dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: (1)
Culpa yang disadari, adalah petindak dapat membayangkan akan timbulnya akibat
yang dilarang, tetapi berusaha mencegah akibatnya. (2) Culpa yang tidak disadari,
adalah petindak sama sekali tidak menyadari kemungkinan timbulnya akibatnya,
sekalipun ia dapat memperhitungkan kemungkinan adanya akibat yang akan timbul
Selanjutnya, delik kelalaian itu dalam rumusan undang-undang ada dua macam,
yaitu delik kelalaian (culpa) yang menimbulkan akibat (culpose gevolgsmisdrijven)
dan yang tidak menimbulkan akibat, tetapi yang diancam dengan pidana ialah
perbuatan ketidak hati-hatian itu sendiri. Perbedaan antara keduanya sangat mudah
di pahami, yaitu bagi kelalaian (culpa) yang menimbulkan akibat itu maka
terciptalah delik kelalaian (culpa), sedangkan bagi yang tidak perlu menimbulkan
akibat, dengan kelalaian atau kekurang hati-hatian itu sendiri sudah di ancam
dengan pidana.
c. kecelakaan lalu lintas, adalah peristiwa hukum yang pada umumnya terjadi ditempat
umum yang selayaknya dipergunakan untuk perintasan umum baik berupa jalan
umum atau dalam bentuk lain seperti rel kereta api atau perlintasannya, dan terjadi
kecelakaan. Kecelakaan dapat dimaknai sebagai terjadinya suatu peristiwa yang
melibatkan orang, alat, dan fasilitas lalu lintas. Orang tentunya kembali lagi setiap
orang yang pada saat kejadian sebagai pihak yang mengendarai suatu alat
(kendaraan), juga termasuk korban baik korban dari pengendara itu sendiri, bisa
juga korban dari pihak lain dan atau orang yang menyertai pengendara dalam
kendaraan tersebut dan atau kendaraan lainnya. Alat adalah kendaraan yang baik
berada dikendarai maupun tidak dikendarai. Fasilitas adalah sarana dan prasarana
yaitu jalan dan rambu-rambu serta fasilitas lainnya.

7 Saat ini Sat lantas Polres penajam Paser utara sedang melakukan penyidikan dugaan
. karena lalainya mengakibatkan orang lain meninggal dunia sebagaimana yang
dimaksud dengan pasal pasal 310 ayat (4) undang - undang nomor 22 tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan, sehubungan dengan adanya laporan polisi
nomor : LP /23.13/34/IX/2016/Lantas tanggal, 30 september 2016, yang dilakukan
oleh oleh tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI dengan kronologis : -------------

a Kecelakaan lalu lintas terjadi pada hari jumat tanggal 23 sepetember 2016 sekitar
jam 01.30 wita di jalan menuju ke Perumahan Korpri kel.sungai parit, kecamatan
penajam kab.PPU kaltim saat itu tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI
mengendarai sepeda motor Honda Beat KT- 4853-VE bergoncengan dengan korban
an. AYUDHA SUBARLIAH binti A.KOSASI, sampai dilokasi kejadian korban tiba-tiba
jatuh dari sepeda motor yang mengakibatkan korban mengalami bengkak pada
bagian kepala belakang atas, luka lecet dibagian pipi kiri bawah mata, luka lecet
pada bagian punggung telapak tangan kanan dan luka lecet dibagian bawah siku
kanan, kemudian korban dibawah kerumah sakit Umum daerah penajam dan setelah
mendapatkan perawatan dirumah sakit umum daerah penajam pada hari jumat jumat
tanggal 23 sepetember 2016 sekira jam 11.00 wita korban meninggal dunia -------------
b Berdasarkan keterangan saksi -saksi :
1) ACHMAD SYIFA PRAMONO Bin YON SUPENO menerangkan bahwa korban
. AYUDHA SUBARLIAH binti A.KOSASI tinggal dirumah saksi karena antara korban
dan saksi ada hubungan kekeluargaan karena Ibu kandung saksi bersaudara/
beradik kakak dengan Ibu Kandungnya AYUDHA SUBARLIAH dan AYUDHA
SUBARLIAH sudah memilki suami dan sudah memilki satu orang anak yang masih
berumur sekira 7 tahun hanya hubungan rumah tangga mereka sudah tidak
rukun lagi dan saat kejadian sudah pisah ranjang dengan suaminya-----------------------
2) ACHMAD SYIFA PRAMONO Bin YON SUPENO menerangkan bahwa pada malam
kejadian tersebut sekira jam 24.00 wita MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI

3|Page
menelpon saksi menanyakan keberadaan korban karena Hp korban dihubungi
tidak aktif dan karena saat itu saksi masih dalam perjalanan pulang kerumah
pulang dari tempat saksi bekerja saksi menjawab tidak mengetahuinya setelah
korban sampai dirumah tersangka mendatangi saksi dirumah dan ternyata
korban dan istri saksi an. FIRYAL QANITAH tidak ada dirumah kemudian saksi
bersama tersangka naik sepeda motor mencari-cari keberadaan istri saksi dan
korban dan tidak ditemukan juga akhirnya saksi kembali kerumah dan ternyata
istri saksi dan korban sudah ada dirumah, kemudian saksi bertengkar dengan
istri saksi, mempermasalahkan kemana saksi dan korban jalan hingga larut
malam, saat saksi bertengkar dengan istri saksi tiba-tiba Tersangka mendatangi
korban dan mengambil HP milik korban dan tersangka langsung jalan menuju
kesepada motornya Honda Beat KT- 4853-VE yang diparkir didepan rumah saksi
kemudian korban menyusul tersangka sambil bicara "Saya ikut" kemudian
tersangka dan korban jalan berdua dengan naik sepeda motor Honda Beat KT-
4853-VE-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3) Saksi ACHMAD SYIFA PRAMONO Bin YON SUPENO dan saksi FIRYAL QANITAH
menerangakan bawa sewaktu tersangka dan korban berada dirumah saksi tidak
ada pertengkaran antara korban dengan tersangka hanya tersangka saat itu
langsung mengambil Hp korban dan lansung jalan ----------------------------------------------------

4) Saksi MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI Bin YON SUPENO dan saksi FIRYAL
QANITAH menerangakan bahwa sekira jam 02.00 wita tersangka MOHAMMAD
RIBUT bin H.MAT SAFI menelpon saksi mengatakan bahwa telah terjadi kecelakaan dan
mengatakan bahwa " Korban loncat dari sepeda motor"----------------------------------------------------------

5) Saksi ACHMAD SYIFA PRAMONO Bin YON SUPENO dan saksi FIRYAL QANITAH
bahwa setelah mendapat khabar dari tersangka Para saksi langsung kerumah
sakit dan saat itu korban sudah dirawat di ruang IGD Rumah sakit Umum
Penajam kondisi Korban dalam keadaan sadar dan korban mengeluh sakit pada
bagian kepala belakang yang bengkak dan saat itu Korban tidak bercerita
tentang penyebab terjadinya kecelakaan hanya mengeluh sakit dan selalu minta
pulang ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

6) Saksi ACHMAD SYIFA PRAMONO Bin YON SUPENO dan saksi FIRYAL QANITAH
FIRYAL QANITAH sewaktu dirumah sakit tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT
SAFI mengatakan kepada saksi bahwa korban nekat loncat dari sepeda motor -----------------
7) Saksi ACHMAD SYIFA PRAMONO Bin YON SUPENO dan saksi FIRYAL QANITAH
. menerangkan bahwa sewaktu dirumah sakit tersangka selalu mendampingi
korban dan korban terbaring sambil memeluk badan tersangka dan tersangka
memijit-mijit kepala korban karena korban mengeluh sakit dibagian kepalanya-----

8) Saksi ACHMAD SYIFA PRAMONO Bin YON SUPENO menerangkan bahwa sekira
jam 04.30 kondisi korban masih sadar tetapi korban mengalami muntah dan
masih mengeluh sakit dikepala dan sekira jam 07.00 wita korban dipindahkan
keruang rawat inap kemudian sekira jam 07.30 saksi pulang untuk mandi dan
kembali kerumah sakit sekira jam 08.30 wita dan saat itu sudah banyak keluarga
korban dirumah sakit dan tersangka juga ada dirumah sakit , sekira jam 10.00
korban kondisinya mulkai kritis dan akhirnya jam 11 .00 hari jumat tanggal 23
sepetember 2016 korban meninggal dunia ----------------------------------------------------------------

9) Saksi AHMAD KOSASI (orang tua korban ), saksi SUPARMI binti SUHARDI dan
Saksi YUDI WIYANTO bin AHMAD KOSASI menerangkan tidak mengetahui
kronologis kejadian hanya saksi mengetahui ketika korban sudah berada
dirumah sakit dan saat itu kondisi korban sudah Kritis

10) Saksi ACHMAD SYIFA PRAMONO, FIRYAL QANITAH , SUPARMI binti SUHARDI dan
Tersangka menerangkan bahwa antara tersangka dengan korban ada hubungan
pacaran sudah sekitar 6 (enam) bulan sementara Korban rumah tangganya
sedang ada masalah dan sudah pisah ranjang sementara tersangka
MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI adalah seorang anggota polri yang berdinas
di Polres Penajam Paser Utara, juga sudah punya istri dan anak

11) Keterangan tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI menerangkan bahwa

4|Page
benar pada saat terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut tersangka
mengendarai sepeda motor honda beat KT- 4853-VE bergoncengan dengan
korban AYUDHA SUBARLIAH posisi duduk Korban saat digonceng yaitu duduk
dengan menyamping atau duduk perempuan kecepatan sepeda motor sekira
50 km/jam-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

12) tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI menerangkan bahwa Sewaktu
tersangka mengendarai sepeda motor, Korban bercerita sambil menangis bahwa
Korban ditemani saksi FIRYAL QANITAH baru pulang dari rumah suaminya dan
bertengkar dengan suami korban, saat itu korban bercerita sambil menangis
dimotor, namun saat itu tersangka tidak merespon cerita dari korban, dan sekira
1 (satu) km dari perumahan korpri dekat SMA 8 PPU tersangka berhenti untuk
menelpon saksi ACHMAD SYIFA PRAMONO agar tidak berkelahi lagi dengan
istrinya yaitu FIRYAL QANITAH karena istrinya habis menemani Korban AYUDHA
SUBARLIAH kerumah suaminya, selesai menelpon Saksi ACHMAD SYIFA
PRAMONO,. tiba-tiba ada telepon masuk di HP korban karena saat itu Hp korban
masih dikantongi oleh Tersangka kemudian tersangka memberikan Hp tersebut
ke Korban dan menyuruh Korban untuk menjawab telpon tersebut namun
Kemudian korban menjawab "jangan lagi telpon ke HP saya, nanti Suami Saya
marah" kemudian Hpnya ditutup setelah itu Tersangka dan korban naik
sepeda motor lagi dengan maksud akan kembali pulang ke perumahan Korpri
dan korban saat itu memeluk tersangka sambil menangis kemudian korban
melepaskan pelukanya dan mengatakan bahwa "kalau ayah masih marah-marah
besok tidak akan bertemu Bunda lagi", (yang dimaksud dengan Ayah adalah
tersangka MOHAMMAD RIBUT sedangkan Bunda adalah Korban AYUDHA
SUBARLIAH)

13) tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI menerangkan bahwa saat korban
berkata " kalau ayah masih marah-marah besok tidak akan bertemu Bunda lagi",
saat itu korban langsung melepaskan pelukanya dari tubuh tersangka dan
merenggangkan badan nya, tetapi saat itu tersangka tidak merespon ucapan
korban dan tetap fokus mengendarai sepeda motornya hingga berapa saat
kemudian tersangka mendengar ada yang jatuh dan tersangka langsung
berhenti dan melihat korban sudah tergeletak diaspal

14) Tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI menerangkan bahwa Korban an.
AYUDHA SUBARLIAH menerangkan bahwa selama tersangka dan korban
mengendarai sepeda motor tidak ada pertengkaran antara tersangka dan Korban,
hanya selama dalam perjalanan tersangka lebih banyak diam dan kurang
merespon ucapan dari Korabn sehingga korban mengira bahwa tersangka marah
sehingga korban berucap " kalau ayah masih marah-marah besok tidak akan
bertemu Bunda lagi",-----------------------------------------------------------------------------------------------------

15) Saksi ACHMAD SYIFA PRAMONO dan saksi FIRYAL QANITAH menerangkan bahwa
pada malam hari jumat tanggal 23 sepetember 2016 sekira jam .24.00 wita
s/d 01.00 wita saksi FIRYAL QANITAH dan Korban dijemput oleh dua orang laki-
laki di depan rumah sakit Umum Penajam kemudian saksi dan korban diajak
jalan- jalan hingga sampai ke wilayah petung dengan menggunakan mobil toyota
Avansa setelah itu saksi FIRYAL QANITAH dan korban pulang keperumahan
Korpri dan tidak berapa lama kemudian datang Tersangka bersama saksi
ACHMAD SYIFA PRAMONO, --------------------------------------------------------------------------------------------

16) Tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI menerangkan bahwa saat berada
di lokasi kecelakaan kondisi Korban AYUDHA SUBARLIAH dalam keadaan sadar,
Sebelum membawa korban kerumah sakit terlebih dahulu tersangka menelpon
ACHMAD SYIFA PRAMONO mengabarkan bahwa AYUDHA SUBARLIAH jatuh dari
motor yang tersangka kendarai dan akan dibawa kerumah sakit Umum
penajam, setelah itu tersangka membawa korban kerumah sakit, awal nya
korban menolak untuk kerumah sakit tapi Tersangka tetap memaksa untuk
kerumah sakit, karena saat itu korban masih bisa bangun dan tersangka
menuntun korban naik sepeda motor dengan posisi duduk dibelakang seperti
laki laki sampil tangannya dipegangi, sampai di rumah sakit sekira jam 02.00

5|Page
wita korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis diruang IGD dan kondisi
korban masih sadar dan bisa berkomonikasi namun korban tidak menjelaskan
apa sebab korban bisa jatuh dari motor, korban hanya mengeluh sakit dan
Tersangka tidak boleh menjauh dari korban, Korban berbaring sambil memeluk
badan Tersangka dan tersangka memijit-mijit kepala korban, Hari Jumat sekira
jam 04.30 wita tanggal 23 september 2016, korban mengalami muntah dan
mengeluarkan darah dari hidung tapi kondisi nya masih sadar dan korban
berkeras untuk minta pulang, kemudian tersangka memanggil perawat untuk
mengecek kondisi korban, perawat membersihkan muntah dan darah yang
mengalir dihidung korban, sekira jam 06.00 wita datang dokter untuk memeriksa
kondisi korban dan Dokter mengatakan kondisi korban belum di perbolehkan
pulang dan disarankan untuk Observasi sekitar 6 (enam) jam, karena kesadaran
korban mulai menurun, saat itu posisi korban masih diruang UGD, dan sekira
jam 08.00 wita korban di pindahkan diruang rawat inap, dan sekira jam 11.00
wita korban meninggal dunia

17) Tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI dan Saksi YUDI WIYANTO bin
AHMAD KOSASI Membenarkan bahwa Setelah terjadinya kecelakaan tersebut
Tersangka menceritakan kronologis kejadiannya kepada saudara kandung
Korban yaitu Saksi YUDI WIYANTO bin AHMAD KOSASI dan Tersangka ingin
bertemu dengan orang tua kandung Korban yaitu AHMAD KOSASI namun saksi
YUDI WIYANTO melarang tersangka karena orang tua nya lagi dalam keadaan
emosi sebaiknya menunggu 7 (tujuh) harinya korban, saksi YUDI WIYANTO akan
menyampaikan masalah kecelakaan tersebut kepada orang tuanya ---------------------

18) Hasil visum dari rumah sakit umum penjam no 050/030/ver /skm /x/2016 di
tanda tangani oleh dr. SYAHRONI yang diterbitkan pada tanggal 5 oktober
2016 menerangkan bahwa :
Hasil pemeriksaan
1..Kepala -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
a.bagian yang tertutup rambut : bengkak pada kepala belakang atas kanan
dengan ukuran diameter kurang lebih 4 centimeter
b. dahi : tak tampak kelaianan
c. mata : tak tampak kelaianan
d.hidung : tak tampak kelaianan
e.mulut : tak tampak kelaianan
f. dagu : tak tampak kelaianan
g. pipi : lecet pada pipi kiri di bawah mata dengan ukuran lebih satu koma
centimeter
h. telinga : tak tampak kelaianan
2. leher : tak tampak kelaianan
3. dada : tak tampak kelaianan
4.perut : tak tampak kelaianan
5.punggung : tak tampak kelaianan
6.anggta gerak atas : luka lecet pada punggung telapak tangan kanan dengan
ukuran kurang lebih dua centimeter
: luka lecat pada lengan bawah tangan kanan bagian
belakang dengan ukuran kurang lebih dua centimetrer dan luka lecet memenjang
tidak beraturan di bawah siku kanan
7. anggota gerak bawah : tak tampak kelainan
 Pasien masuk ruangan teratai tanggal 23 sept 2016 pukul 08.00 untuk
perawatan .
 kedaan pasien memburuk dan meninggal dunia tanggal 23 sept 2016 jam
11.25 wita.
Luka-luka yang diderita oleh korban disebabkan oleh trauma tumpul---------------------

19) keterangan saksi-saksi dan tersangka membenarkan bahwa antara Tersangka


MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI dan korban AYUDHA SUBARLIAH ada
hubungan atau pacaran sudah berlangsung sekitar 6 (enam ) bulan

20) Dalam penanganan tindak pidana kecelakaan lalu lintas ini Penyidik /penyidik
Pembantu mengalami kesulitan karena tidak adanya saksi -saksi yang melihat
kejadian dan dilokasi kejadian pada malam hari gelap dan sepi tidak ada

6|Page
lampu penerang jalan ----------------------------------------------------------------------------------------------------

7 Sesuai dengan fakta pemeriksaan terhadap Tersangka dan para saksi-saksi sebagaimana
tersebut diatas dan didukung dengan alat bukti ayang ada , bagaimana menurut pendapat
saudara Ahli apakah unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 310 ayat (4) UU NO. 22 Th
2009 tentang Lalu lintas dan angkutan jalan sudah terpenuhi ? jelaskan --
7 Terhadap peristiwa kecelakaan yang melibatkan Korban (AYUDHA SUBARLIAH binti
A.KOSASI) dan Tersangka (MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI) sebagai pengendara
kendaraan Motor Honda Beat KT- 4853-VE bergoncengan dengan korban. Tentunya
dari unsur-unsur 310 ayat (4) UU No.22 Tahun 2009 dianggap telah terpenuhi,
karena unsur-unsur ketiganya terpenuhi. Tetapi untuk bisa mengatakan terpenuhi
unsurnya, maka yang terpenting adalah pada unsur pertama yaitu setiap orang. dan
unsur kedua kelalaian yang menyebabkan matinya orang lain. Untuk setiap orang
dalam hal ini adalah Tersangka MOHAMMAD RIBUT bin H.MAT SAFI yang juga
sebagai anggota Polri, maka dalam pertanggungjawaban pidana dianggap mampu
bertanggung jawab, karena tidak adanya unsur yang menyebabkan hapusnya tindak
pidana sebagai bentuk kejiwaannya yang dianggap tidak sehat, sedangkan yang
bersangkutan sehat baik jasmani maupun rohani. Hanya saja utuk kelalaian
sebagaimana telah Saya jelaskan pada pertanyaan nomor 6 huruf b mengenai
culpa. Bahwa kelalaian (culpa) bukanlah suatu tindakan pidana yang dapat hapus,
tetapi kelalaian juga merupakan bagian dari kesalahan (schuld). Hanya saja yang
bisa meringankan sanksi dari tindak pidana ini adalah, perlu disikapi Penyidik
adalah pada saat korban dan tersangka mengendarai kendaraan menggunakan
kelengkapan keamanan (safety) seperti helm. Karena hasil visum menunjukkan
kepala bagian yang tertutup rambut : bengkak pada kepala belakang atas kanan
dengan ukuran diameter kurang lebih 4 centimeter. Perlu kiranya dipertanyakan
kepada Dokter yang memeriksa waktu itu, dan mampu menerangkan luka itu terjadi
pada saat kecelakaan. Apakah sebelumnya korban ada penyakit lain tertutama di
bagian kepala. Bila tidak ada, maka pembengkakan pada kepala belakang itu, perlu
diterangkan efeknya medisnya seperti apa, sehingga korban meninggal. Bila
pembengkakan sebagai akibat benturan, maka benturan itu sebagai sebabnya.
Kenapa saya membahas keamanan berkendara (safety), tentunya tersangka yang
juga anggota Polri menyadari benar resiko yang timbul apabila tidak menggunakan
keamanan saat berkendara. Bila hal itu dipenuhi Tersangka dan Korban telah
menggunakan safety dan kecepatan dibawak kecepatan normal yang telah
diterangkan diatas yaitu hanya 50 km/jam. Tentunya bila saat kejadian tersangka
dan korban menggunakan safety, dengan kecepatan 50 km/jam, maka culpa
termasuk culpa levis, tetapi bila tersangka dan korban tidak menggunakan safety
dengan kecepatan 50 km/jam, maka culpany termasuk culpa lata. Dalam hal ini
saya tidak mungkin dengan etika saya sebagai ahli untuk menyimpulkan, karena
yang menyimpulkan keterangan saya ini adalah Penyidik. Apalagi dari uraian
kronologis kejadian, seperti yang saya uraikan mengenai safety ini tidak dijelaskan
secara gamblang. Karena dari keduanya berimplikasi pada pengurangan sanksi dan
bisa saja tidak bisa dipertanggungjawabkan, tetapi hemat saya pasal 310 ayat (4) ini
telah terpenuhi.

8. Apakah masih ada keterangan lain yang akan saudara Ahli jelaskan ? jelaskan ---------------
8. Saya rasa cukup dengan keterangan yang saya sampaikan ini.

9 Apakah semua keterangan saudara diatas benar dan dapat dipertanggung jawabkan ?
jelaskan. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9. Semua keterangan saya diatas benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum yang berlaku. -----------------------------------------------------------------------------------------------

10 Apakah selama dalam memberikan keterangan ini saudara ahli merasa dipaksa, dibujuk
dan dirayu oleh pemeriksa ? jelaskan ----------------------------------------------------------------------------------------
10. Tidak ada, saya menyampaikan keterangan ini tidak ada paksaan dari siapa pun
dan dari mana pun. Saya berikan keterangan ini sesuai dengan kemampuan
pengetahuan hukum pidana yang saya ketahui.

7|Page
II PENUTUP YA TIDAK
1 Seluruh keterangan yang diberikan sudah benar

. √
2 Selama pemeriksaan mendapat perlakukan baik √

.

------- demikianBeritaAcaraPemeriksaanAhliinidibuat, kemudiandibacakankepada yang


diperiksadan yang diperiksatetapsetujudenganketerangannya, untuk menguatkannya yang
diperiksa membubuh
kantandatangannyadibawahini. ------------------------------------------------------------------------
Yang diperiksa

Prof.H.Sarosa Hamongpranoto,S.H.,M.Hum.
----- Demikian Berita Acara Pemeriksaan Ahli ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditanda tangani di penajam pada hari tanggal bulan
serta tahun tersebut diatas. -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penyidik

SETO HANDOKO PUTRA,S.I.KOM


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 84021517

Penyidikpembantu

SIRAJUDDIN
BRIPKA NRP 83081065

8|Page

Anda mungkin juga menyukai