SKRIPSI
Oleh :
SISWOYO HENDRO
201710225005
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Bekasi,
Menyetujui,
Pembimbing
NIDN : 0317078008
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan
penyusunan skripsi ini dengan judul “Perancangan Prototype Smart Home System
Berbasis Internet Of Thnings” yang disusun guna memenuhi syarat untuk mencapai
gelar sarjana Strata Satu (S1) pada pada Program Studi Informatika Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya. Pada kesempatan ini, penulis turut mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak terkait yang secara langsung maupun tidak
langsung telah membantu dalam proses menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Irjen Pol. (Purn). Dr. Drs. H. Bambang Karsono, S.H., M.M. selaku Rektor
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
2. Ibu Herlawati, S.Si., M.M., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
3. Bapak Rakhmat Purnomo, S.Pd, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi
Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
7. Keluarga tercinta, Bapak dan Ibu, yang selalu memberikan dukungan do’a yang
tiada henti.
9. Ibu Lilis Yuyun selaku pemilik bangunan yang telah mengizinkan penulis
melakukan penelitian.
viii
10. Kepada seluruh rekan-rekan TIF 8B1, terimakasih atas tempat, pikiran,
dukungan dan motivasinya selama ini sehingga penulis dapat menyusun tugas akhir
ini.
11. Seluruh Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun banyak
membantu penulis dalam proses penyusunan.
Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan sehingga
akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
penerapan dilapangan maupun lingkungan masyarakat serta bisa dikembangkan
lagi lebih lanjut. Aaamiin.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...............................................................................................................v
ABSTRACT ............................................................................................................. vi
x
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................6
xi
3.1 Objek Penelitian ......................................................................................22
xii
4.6.3 Hasil Pengujian Tanpa Mengaktifkan Motion Detector .............61
5.1 Kesimpulan..............................................................................................65
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar 4. 15 Halaman login .................................................................................50
Gambar 4. 16 Pembuatan New project...................................................................51
Gambar 4. 17 Konfigurasi board ...........................................................................51
Gambar 4. 18 Tampilan awal project.....................................................................52
Gambar 4. 19 Widget box pada blynk ....................................................................52
Gambar 4. 20 Preview tampilan aplikasi 1 ............................................................53
Gambar 4. 21 Preview tampilan aplikasi 2 ............................................................53
Gambar 4. 22 Prototype smart home system..........................................................54
Gambar 4. 23 Tampilan monitor dan kontrol ........................................................55
Gambar 4. 24 Tampilan notifikasi .........................................................................56
Gambar 4. 25 Tampilan notifikasi .........................................................................56
Gambar 4. 26 Motion detector aktif .......................................................................57
Gambar 4. 27 RFID aktif .......................................................................................57
Gambar 4. 28 RFID tidak aktif .............................................................................58
Gambar 4. 29 Tampilan daftar tamu ......................................................................58
Gambar 4. 30 Notifikasi sensor PIR ......................................................................59
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Mobilitas yang tinggi dan aktivitas masyarakat juga terbilang sangat tinggi, efek
dari hal ini tentunya akan sangat banyak menimbulkan masalah apabila tidak di
support dengan pemanfaatan teknologi. Beberapa masalah seperti kebakaran akibat
kebocoran gas, pencurian terjadi pada saat rumah tanpa penghuni, sering kali terjadi
karena factor tidak adanya fasilitas untuk mengontrol kondisi rumah. Kini
perangkat mikrokontroler dengan berbagai kegunaannya terutama dalam hal
kontrol perangkat jarak jauh telah banyak dimanfaatkan pada aspek kehidupan
masyarakat untuk membantu memudahkan masyarakat melakukan berbagai
macam aktivitas sehari-hari.
Maka dari itu lahirlah sebuah Prototype Smart Home System yang nantinya akan
membantu memudahkan masyarakat dalam mengatasi kesulitan-kesulitan
mengontrol perangkat rumah dan keadaan rumah jarak jauh akibat mobilitas yang
tinggi dengan menggunakan perangkat yang dapat di akses melalui smartphone.
Smart home mulai popular pada tahun 2000-an dengan memanfaatkan
mikrokontroler yang di aplikasikan pada perangkat lokal sederhana seperti lampu,
kunci pintu otomatis, dan sebagainya serta dengan dukungan teknologi Internet of
Things (IoT).
Smart home system ini akan memberikan manfaat dan dampak positif yang
sangat besar bagi masyarakat bermobilitas tinggi akibat padatnya aktivitas harian.
Dengan berbagai kemudahan dalam mengontrol serta mengakses rumah dari jarak
1
jauh, terutama dalam segi kontrol keamanan. Ada beberapa lini yang harus di
perhatikan dalam merancang prototype smart home system ini, salah satunya mudah
dalam penggunaan.
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa point perihal batasan masalah yang
berguna untuk memperjelas ruang lingkup penelitian, seperti :
2
1. Prototype yang dibangun menggunakan mikrokontroler (WeMos D1
R1).
2. Prototype ini dirancang untuk kebutuhan dalam mengontrol perangkat
rumah dan monitoring keadaan rumah.
3. Prototype smarthome system ini dapat di akses melalui aplikasi Blynk
pada smartphone.
4. Perangkat rumah yang dapat di akses hanya perangkat yang sudah
dihubungkan dengan mikro kontroler.
5. Keamanan kebocoran gas dideteksi dengan sensor MQ-02.
6. Keamanan lingkungan menggunakan pengaman door lock otomatis
dengan dukungan RFID serta pantauan CCTV melalui ESP32 CAM.
1. Tempat Penelitian
Nama : Lingkungan Rumah Wilayah Pondok Kopi
3
Alamat : Jalan Terusan I Gusti Ngurah Rai No. 28, RT. 03/RW. 11,
Pd. Kopi, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta 13460.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada, 01 Januari - 01 Februari 2021.
BAB I PENDAHULUAN
4
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat penelitian, metode penelitian,
tempat dan waktu penelitian, hingga sistematika penulisan.
Bab ini berisikan tentang teori–teori yang terkait dengan topik penelitian, meliputi
hal-hal yang berhubungan dengan sistem.
Bab ini berisikan mengenai identifikasi dan analisa kebutuhan terhadap data dan
aplikasi, metode penelitian dan pengembangan.
Bab ini menjelaskan tentang proses perancangan prototype smart home system dan
menjelaskan tentang implementasi hasil dari analisis dan perancangan sistem. Bab
ini juga berisi tentang pengujian pada sistem.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil simulasi.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
korek api maka
status lcd akan
memberikan
informasi terjadi
kebocoran. Serta
sensor suhu yang
terhubung dengan
kipas berhasil
bekerja dengan
baik ketika suhu
ruangan sudah
mencapai batas
yang sudah
ditentukan maka
kipas otomatis
on.
7
pemanfaatan gambar atau solenoid door
Arduino yang di foto secara lock untuk
rangkai dengan langsung pada keamanan
kombinasi saat terjadinya akses keluar
beberapa sensor pergerakan masuk rumah.
seperti sensor pir yang di deteksi
yang digunakan oleh sensor
sebagai PIR.
pendeteksi
pergerakan yang
didukung dengan
ESP32 CAM
yang berguna
untuk
mengirimkan
gambar menuju
aplikasi line
sebagai sarana
pengguna untuk
menerima hasil
monitoring.
Kemudian
pengguna juga
dapat melakukan
kontrol perangkat
rumah dari jarak
jauh seperti
aktivasi kipas,
on/off lampu, dan
capture untuk
pengambilan foto
secara manual,
8
serta aktivasi
sensor PIR.
9
sudah install secara
memanfaatkan gratis.
lebih dari satu Beberapa
sensor dan part fitur untuk
pendukung mendukung
keamanan guna keamanan
menutupi rumah juga
keperluan sudah
pengguna. Sensor disematkan
yang pada
dimanfaatkan prototype ini
antara lain sensor seperti door
pendeteksi suhu, lock otomatis,
sensor pendeteksi kemudian
kebocoran gas, beberapa
solenoid door sensor
lock, sensor PIR. dimanfaat
Prototype ini kan sebagai
dapat pengaman
dioperasikan rumah untuk
pengguna dengan menghindari
smartphone milik beberapa hal
pengguna melalui seperti
aplikasi Blynk. kebocoran
gas lpg,
sensor PIR
untuk
mendeteksi
pergerakan
ketika rumah
dalam
keadaan
10
tanpa
penghuni,
serta camera
yang berguna
sebagai cctv.
Pada tinjauan pustaka ini terdapat beberapa teori dan penjelasan dari berbagai
objek-objek yang berhubungan dengan penelitian sebagai data pendukung
penelitian yang di lakukan oleh penulis. Beberapa teori dan penjelasan tersebut
dikutip dari berbagai sumber agar menghindari plagiarisme.
11
(input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut
sampai menghasilkan keluaran (output) yang diiinginkan.
Elemen - elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem , batasan
sistem, kontrol, input, proses, output dan umpan balik. Hubungan antara elemen –
elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar 2.1.
Elemen – elemen sistem bisa dijelaskan sebagai berikut : tujuan, batasan dan
kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses dan output. Input yang masuk
dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Output
tersebut akan dianalisa dan akan menjadi umpan balik bagi si penerima dan dari
umpan balik ini akan muncul segala macam pertimbangan untuk input selanjutnya.
Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan
permasalahannya yang ada.
1. Tujuan sistem
12
Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem
dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang
ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Batasan Sistem
3. Kontrol Sistem
4. Input
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh
masukan data, dimana masukan tersebut berupa jenis – jenis data, frekuensi
pemasukan data dan sebagainya.
5. Proses
Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memroses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih
berguna. Misalkan sistem produksi akan mengolah bahan baku yang berupa
bahan mentah menjadi bahan siap untuk digunakan.
6. Output
Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah
dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik,
diagram batang dan sebagainya.
13
7. Umpan balik
Untuk mencapai tujuan sistem yang dibuat, dibutuhkan tiga perangkat atau
alat bantu yang dapat meningkatkan kinerja dari sebuah sistem sehingga tujuan dari
sistem tersebut dapat dicapai. Tiga perangkat tersebut adalah : perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat manusia (brainware).
Perangkat keras dapat berupa komputer, sedangkan perangkat lunak adalah progam.
14
Perangkat manusia dapat berupa manajer, analisis sistem, progammer dan
sebagainya.
Rumah dengan perangkat yang sudah terintegerasi dan terkontrol dengan baik
sistem pengoperasiannya dengan dukungan teknologi IoT. (Peby Wahyu Purnawan,
Yuni Rosita, 2019).
2.5 Monitoring
15
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
menyimpang dari tujuan.
2.6 Prototype
2.7 Mikrokontroler
1. Aspek pribadi, rumah adalah tempat yang paling private bagi keluarga kita.
Saat ini developer perumahan, apartemen dan hotel mulai menawarkan smart
16
room dan smart home. Berbagai inovasi ditawarkan, dari smart metering
hingga smart security.
3. Aspek ekonomi, toko retail dan penyedia jasa mulai terintegrasi dengan
internet. Layanan transportasi dan layanan devilery semakin mudah dipantau
dan diakses melalui ponsel. Pedagang online semakin meningkat, bahkan
toko grosir tidak perlu menyewa toko puluhan juta, namun cukup dengan
website yang hanya ratusan ribu pertahun, bahkan gratis.
2.9 Sensor
17
2.10 Tools
2.10.1 WeMos D1 R1
2.10.2 Relay
Kunci adalah perangkat mekanik atau elektrik yang dikendalikan oleh suatu
objek fisik.
ESP32 CAM merupakan module yang dapat difungsikan sebagai kamera dan
access point sehingga setiap perangkat yang terhubung dapat melihat gambar hasil
capture dari esp32 cam.
Sensor dalam rangkaian akuisisi data dapat berupa komponen diskrit atau
rangkaian terintegerasi. Pada umumnya untuk satu jenis parameter yang diukur
melibatkan satu jenis sensor. Meski demikian daapt pula dijumpai penggunaan satu
18
sensor yang berfungsi untuk, mengukur dua atau lebih parameter secara simultan.
Seperti sensor DHT yang dapat digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban
dalam satu waktu. (Arief Hendra Saptadi, 2014)
Menurut Asropudin (2013: 6), Aplikasi adalah software yang dibuat oleh
suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya
Ms.World, Ms.Excel.
2.11.1 BLYNK
BLYNK adalah platform untuk aplikasi OS Mobile (iOS dan Android) yang
bertujuan untuk kendali module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS D1,
dan module sejenisnya melalui internet.
19
Aplikasi ini merupakan wadah kreatifitas untuk membuat antarmuka grafis
untuk proyek yang akan diimplementasikan hanya dengan metode drag and drop
widget. Penggunaannya sangat mudah untuk mengatur semuanya dan dapat
dikerjakan dalam waktu kurang dari 5 menit. Blynk tidak terikat pada papan atau
module tertentu. Dari platform aplikasi inilah dapat mengontrol apapun dari jarak
jauh, dimanapun kita berada dan waktu kapanpun. Dengan catatan terhubung
dengan internet dengan koneksi yang stabil dan inilah yang dinamakan dengan
sistem Internet of Things (IOT).
UML (unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak
digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis
dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.
Berikut adalah simbol –simbol yang ada pada diagram use case :
20
SIMBOL DESKRIPSI
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Observasi
Penelitian ini dilakukan dengan merujuk langsung pada lokasi objek
penelitian guna mencari data yang diperlukan.
2. Studi Pustaka
Dalam studi pustaka, berbagai macam referensi buku bacaan serta jurnal
terdahulu di gunakan untuk pengumpulan sumber data dan informasi
untuk merancang prototype smart home system ini.
3. Kuisioner
Dalam angket yang dibuat dalam penelitian ini adalah angket terbuka,
penulis membagikan angket kepada sejumlah masyarakat di sekitar
wilayah pondok kopi guna mengetahui permasalahan yang berkaitan
dengan topik penelitian yang terjadi pada lingkungan tersebut. Penyebar
kuesioner dilakukan masyarakat umum dengan menggunakan platform
Google yaitu Google Form. Berikut adalah rincian pertanyaan dan hasil
yang penulis bagikan kepada 30 orang yang terdiri dari masyarakat umum.
22
1. Perancangan Smarthome System dirancang agar pemilik rumah mudah dalam
mengakses berbagai perangkat elektronik rumah dari jarak jauh dengan
menggunakan smartphone.
23
3. Prototype smarthome system dirancang guna mengurangi resiko musibah
seperti kebakaran akibat kebocoran gas.
24
5. Prototype smarthome system dirancang guna memudahkan pemilik rumah
memantau dan mengontrol rumah dari jarak jauh dengan bantuan smartphone.
25
7. Prototype smarthome system dirancang untuk membantu meningkatkan
efektifitas penggunaan sumber energy (listrik).
26
9. Prototype smarthome system memudahkan pengguna dalam berbagai hal.
27
3.3 Diagram Alir Penelitian
28
3.4 Kerangka Penelitian
29
3.5 Analisis Sistem Berjalan
Deskripsi :
30
3.6 Permasalahan
31
3.8 Analisis Kebutuhan Sistem
32
gas kepada user
sebagai notifikasi
Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan sistem ini sebagai media
penghubung penggunaan perintah yang ditujukan kepada hardware yang berfungsi
dalam sistem. Adapun perangkat lunak yang digunakan, sebagai berikut :
33
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI
4.1 Umum
Maka dari itu perlu suatu pengontrolan kondisi perlengkapan rumah dan
pemantauan keadaan rumah berkala guna meminimalisir hal-hal yang tidak
diinginkan oleh pemilik rumah seperti kebakaran rumah akibat gas bocor dan
ancaman-ancaman kejahatan.
34
3. Selanjutnya keseluruhan informasi hasil olah data dari sensor pada
mikrokontroler akan diteruskan pada aplikasi yang bertujuan sebagai
penyampain sebuah informasi peringatan kepada admin atau pengguna,
seperti:
Monitor kamera sebagai media penampil hasil rekaman kamera.
Monitor motion detector sebagai media peringatan saat terdeteksi
pergerakan.
Monitor gauge value sebagai media penampil hasil pembacaan nilai
gas.
Monitor RFID sebagai media control aktivasi RFID dalam
membaca tiap pengunjung yang melakukan akses terhadap modul
RFID.
4. Aplikasi yang terhubung dengan mikrokontroler dapat menerima dan
menampilkan notifikasi pada smartphone.
1. Korek Api
2. Kartu RFID
3. Papan triplek dan kayu untuk pembuatan model simulasi.
4. Gunting
5. Lem
6. Double Tape
7. Solder
4.4 Perancangan
35
4.4.1 Use Case Diagram
36
Berikut penjelasannya :
Aktor Deskripsi
RFID
CCTV
Sensor PIR.
37
4.4.2 Activity Diagram
38
Activity Diagram CCTV
39
Activity Diagram Sensor PIR
40
Activity Diagram Door Lock
Pada tahapan ini akan di jelaskan tahapan – tahapan pembuatan skema alur
tegangan maupun alur data pada masing masing sensor, berikut tahapan –tahapan
perancanganya :
41
4.4.3.1 Gambar Skema Rangkaian Keseluruhan
42
4.4.3.2 Skema Rangkaian Sensor PIR
Keterangan :
43
4.4.3.3 Skema Sensor Gas
44
4.4.3.4 Skema Door Lock dan RFID
Keterangan :
45
8. Pin SDA pada module RFID di hubungkan dengan pin out SCK pada board
WeMos D1 R2.
9. Kabel merah pada solenoid di hubungkan dengan pin com relay.
10. Kabel hitam pada solenoid di hubungkan dengan arus negative power 12V.
11. Pin out No pada relay di hubungkan dengan arus positif 12V.
12. Pin out VCC pada relay di hubungkan dengan pin out 5V pada board
WeMos D1 R2.
13. Pin out in dihubungkan dengan pinout D5 pada board WeMos D1 R2.
Keterangan :
1. Pin out 5V pada board esp32 cam di hubungkan dengan pin 5V pada USB
TTL.
2. Pin out GND pada board esp32 cam di hubungkan dengan pin GND pada
USB TTL.
3. Pin out UOR pada board esp32 cam di hubungkan dengan pin TX pada USB
TTL.
4. Pin out UOT pada board esp32 cam di hubungkan dengan pin RX pada USB
TTL.
46
mikrokontroler lalu kemudian di transfer kepada aplikasi user dengan bantuan
WiFi. Terdiri dari perancangan modul WeMos D1 R2 dan modul ESP32 CAM.
Program ini akan mengatur seluruh aktivitas pengiriman dan pembacaan data
pada yang dikirimkan melalui aplikasi Blynk serta dapat mengontrol seluruh
komponen yang terhubung pada mikrokontroler. Aplikasi ini memiliki beberapa
bagian yang diantaranya pemanggil fungsi library yang digunakan, inisialisasi pin
mikrokontroler yang digunakan, fungsi pembacaan nilai sensor yang digunakan.
Berikut langkah-langkah pemrograman pada aplikasi Arduino IDE :
47
1. Buka arduino IDE
48
3. Konfigurasi board sesuai dengan yang digunakan
5. Kemudian upload
pada tahap ini akan muncul notifikasi done uploading pada bagian bawah layar
apabila source code sudah benar dan tidak mengalami error.
49
4.4.5.2 Perancangan Aplikasi Pada Blynk
Berikut langkah – langkah konfigurasi untuk membuat project aplikasi pada Blynk
:
Gambar 4. 15 Halaman
login
Setelah proses login berhasil lalu muncul tampilan halaman utama aplikasi
Blynk kemudian pilih new project.
50
Gambar 4. 16 Pembuatan New project
51
4. Tambahkan dan atur penempatan tombol dan layar fungsi
Kemudian mulai tambahkan beberapa button yang diperlukan dengan cara
klik pada symbol +.
52
5. Tampilan aplikasi setelah perancangan dan konfigurasi
53
4.5 Implementasi
Tahap ini adalah tahapan implementasi dari perancangan yang sudah di buat
sebelumnya ke dalam kode-kode program sehingga menjadi suatu sistem yang utuh.
Berikut merupakan tampilan prototype smarthome system dan juga tampilan
aplikasi blynk.
54
4.5.2 Tampilan Aplikasi
2. Tampilan notifikasi :
Notifikasi gas bocor dan tampilan nilai kadar gas terdapat pada gas indicator
dan layar gas value.
55
Gambar 4. 24 Tampilan notifikasi
56
3. Tampilan tombol motion detector atau sensor pergerakan saat aktif :
57
.
58
7. Tampilan saat terdeteksi gerakan :
4.6 Pengujian
59
Tabel 4. 3 Pengujian RFID non aktif
60
4.6.3 Hasil Pengujian Tanpa Mengaktifkan Motion Detector
Pada hasil pengujian dengan tanpa mengaktifkan motion detector maka
didapatkan hasil :
2 Tidak ada Aktif Non Aktif Non Non Non aktif Non aktif
objek aktif aktif aktif dan
bergerak terkunci
melewati
sensor
PIR
61
sensor
PIR
2 Tidak ada Aktif Non Aktif Non Non Non aktif Non aktif
objek aktif aktif aktif dan
bergerak terkunci
melewati
sensor
PIR
62
dalam
keadaan
tertutup
63
Menyemp Aktif Non Aktif Non Non Non aktif Aktif
rotkan gas menan aktif aktif aktif
pada area gkap
jangkauan video
sensor gas
dan
aplikasi
dalam
keadaan
tertutup
Menyemp Aktif Non Aktif Non Non Non aktif Non aktif
rotkan gas menan aktif aktif aktif
diluar gkap
area video
jangkauan
sensor gas
dan
aplikasi
dalam
keadaan
tertutup
64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada saat aplikasi dalam keadaan aktif dan terhubung dengan prototype
smarthome system, fungsionalitas secara keseluruhan bekerja dengan baik.
2. Sensor-sensor yang terhubung mampu bekerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing tanpa adanya kegagalan fungsi.
3. Pada bagian cctv masih terjadi delay dalam memunculkan hasil tangkapan
objek yang terekam saat dalam kondisi internet yang kurang stabil.
4. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, perangkat rumah dan kondisi rumah
dapat dikontrol dan dimonitoring secara berkala tanpa harus berada dilokasi.
5.2 Saran
65