Anda di halaman 1dari 2

Tujuan

Memahami dasar-dasar refraksi dan kelainannya serta tindakan koreksinya pada manusia.

Tujuan perilaku khusus


1. Menjelaskan pengertian visus dan refraksi pada manusia
2. Menjelaskan dasar pembuatan optotipi Snellen
3. Mendemonstrasikan berbagai kelainan refraksi serta prinsip tindak koreksinya pada
manusia:
a. Mata miop serta tindakan koreksinya
b. Mata hipermetrop serta tindakan koreksinya

Alat yang diperlukan


1. Optotipi Snellen
2. Bingkai kacamata
3. Seperangkat lensa

Hasil
1. Mata kanan
a. Ketika melakukan pemeriksaan mata kanan tanpa lensa koreksi, OP mampu
membaca hingga baris 4.
b. Dilakukan koreksi dengan menggunakan lensa -0,12D  OP hanya mampu
membaca hingga baris 4, tidak ada perubahan.
c. Dilakukan koreksi dengan menggunakan lensa -0,25 D  OP mampu membaca
hingga baris 6.
d. Dilakukan koreksi dengan menggunakan lensa -0,5D, OP mampu membaca
hingga baris 8.
e. Dapat disimpulkan OP mengalami miopi dan membutuhkan koreksi lensa sebesar
-0,5D untuk mata kanan
2. Mata kiri
a. Ketika melakukan pemeriksaan mata kiri tanpa lensa koreksi, OP mampu
membaca hingga baris 5.
b. Dilakukan koreksi dengan menggunakan lensa -0,12D  OP hanya mampu
membaca hingga baris 5, tidak ada perubahan.
c. Dilakukan koreksi dengan menggunakan lensa -0,25 D  OP mampu membaca
hingga baris 6.
d. Dilakukan koreksi dengan menggunakan lensa -0,5D, OP mampu membaca
hingga baris 8.
e. Dapat disimpulkan OP mengalami miopi dan membutuhkan koreksi lensa sebesar
-0,5D untuk mata kiri

Kesimpulan
Untuk koreksi kesalahan mata miop, digunakan lensa (-), sedangkan untuk koreksi kesalahan
mata hipermetrop, digunakan lensa (+). Jika ada astigmatisma, maka dapat ditambahkan lensa
koreksi silindris.

Anda mungkin juga menyukai