Anda di halaman 1dari 4

Laporan : Mata sebagai susunan optik (cenco-ingersoll)

Nama mahasiswi : Natalia

No mahasiswi : 405110164

Kelompok :4

Tanggal praktikum : 17/11/2011

Jenis praktikum : Model mata cenco-ingersoll

Tujuan praktikum :

- menyebutkan nama dan fungsi semua bagian model mata cenco-ingersoll yang
menirukan mata sebagai susunan optik.

- mendemonstrasikan keadaan dibawah ini dengan menggunakan model mata cenco-


ingersoll:

a. peristiwa aberasi sferis serta tindakan koreksi

b. mata emetrop tanpa atau dengan akomodasi

c. mata miop serta tindakan koreksi

d. mata hipermetrop serta tindakan koreksi

e. mata astigmat serta tindakan koreksi

f. mata afakia serta tindakan koreksi

Peralatan yang digunakan:

1. Sebuah bejana yang terisi air hampir penuh


2. “Kornea”
3. “Retina” yang dapat diletakkan di 3 tempat berbeda
4. Benda yang bercahaya (lampu)
5. Kotak berisi : a. Iris
b. 4 lensa sferis berkekuatan: +2D, +7D, +20D, -1,75D
c. 2 lensa silindris berkekuatan: +1,75D dan -5,5D
Tata kerja :

A. Lebar pupil dan aberasi sferis


1. Pasang lensa sferis +7D ditempat lensa kristalina (di L).
2. Pasang retina di R.
3. Arahkan model mata ke sebuah jendela yang jauhnya 7m atau lebih.
Perhatikan bayangan jendela yang terjadi pada lempeng retina.
4. Tempatkan sekarang iris di GI dan perhatikan perubahan bayangan yang
terjadi
B. Hipermetropia
1. Arahkan model mata tetap ke jendela dan tetap gunakan lensa sferis +7D
sebagai lensa kristalina.
2. Setelah diperoleh bayangan tegas (no A ad.4) pindahkan retina ke Rh.
Perhatikan bayangan menjadi kabur lagi
3. Koreksi kelainan ini dengan meletakkan lensa yang sesuai di S1 atau S2
sebagai kaca mata sehingga bayangan menjadi tegas kembali.
4. Catat jenis dan kekuatan lensa yang saudara pasang di S1 atau S2.
C. Miopia
1. Angkat lensa sperif positif dari S1 atau S2. Kembalikan retina ke R.
Perhatikan bayangan yang tetap tegas.
2. Pindahkan retina ke Rm. Perhatikan bayangan menjadi kabur.
3. Perbaiki kelainan ini dengan meletakkan lensa yang sesuai di S1 atau S2
sebagai kacamata sehingga bayangan menjadi tegas kembali.
4. Catat jenis dan kekuatan lensa yang saudara pasang di S1 atau S2.

Catatan : untuk percobaan B,C dan D model mata cenco-ingersoll disusun sebagai
mata dalam keadaan tidak berakomodasi (istirahat).

D. Akomodasi
1. Angkat kedua lensa silindris yang dipasang di G2 dan S1 atau S2.
2. Tanpa mengubah keadaan model mata cenco-ingersoll tempatkan benda
yang bercahaya 25cm didepan model mata tersebut. Perhatikan
bayangannya yang kabur.
3. Ganti lensa sferis +7D (lensa kristalina) dengan sebuah lensa sferis lainnya
yang memberikan bayangan yang tegas pada retina.
Sebutkan analogi keadaan ini dengan mata sebenarnya.
4. Catat jenis dan kekuatan lensa yang saudara gunakan untuk mengganti lensa
kristalina (+7D).
E. Mata afakia
1. Buat susunan seperti yang didapatkan pada A ad.4.
2. Angkat lensa kristalina sehingga terjadi mata afakia, yaitu mata tanpa lensa
kristalina.
3. Perbaiki mata afakia ini dengan salah satu lensa sferis positif yang dipasang
sebagai kacamata di S1 atau S2 supaya bayangan menjadi lebih tajam.
4. Catat jenis dan kekuatan lensa yang saudara pasang di S1 atau S2.

Hasil praktikum :

1. Pembahasan
Hasil praktikum

Lebar pupil dan aberasi sferis


Keadaan Karakteristik bayangan

Tanpa iris Terang dan agak buram

Dengan iris Cukup terang dan lebih tajam

Keadaan refraksi serta tindakan koreksi


Percobaan Jenis lensa Kekuatan lensa

Hipermetropia Sferis + +2D

Miopia Sferis - -1,75D

Astigmatisma Silindris + +1,75D

Akomodasi Sferis + +20D

Afakia Sferis + +2D

Pembahasan
Lebar pupil dan aberasi sferis
Pada percobaan tanpa iris, cahaya dapat masuk sebagian besar permukaan
lensa. Cahaya yang memasuki bagian pinggir lensa menyebabkan bayangan
yang terbentuk tidak tajam. Efek ini disebut dengan aberasi sferis. Ketika
dipasang iris, model mata menghasilkan bayangan yang lebih redup namun
tajam. Cahaya tidak dapat memasuki ruangan model mata melalui bagian
pinggir lensa. Hanya bagian tengah lensa yang dapat dilalui cahaya. Oleh
karena aberasi sferis dicegah oleh iris, maka terbentuk bayangan yang lebih
tajam/fokus.
Keadaan refraksi serta tindakannya
Melalui percobaan model mata cenco-ingersoll dapat disimulasikan berbagai
kelainan refraksi. Pada hipermetropi, bayangan jatuh dibelakang retina.
Keadaan ini dapat dikoreksi dengan lensa sferis positif 2D. Dan sebaliknya
pada miopia, bayangan jatuh didepan retina. Keadaan ini dikoreksi dengan
bantuan lensa sferis negatif -1,75D. Keadaan astigmatisma terjadi ketika aksis
horizontal dan vertikal dari bayangan tidak mengalami pembiasan yang sama
besar. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa silindris positif 1,75D dengan aksis
90°. Keadaan akomodasi terjadi ketika benda berada dekat dengan mata. Untuk
menghasilkan bayangan tajam, lensa kristalina perlu diganti dengan lensa
berkekuatan tinggi yaitu lensa sferis positif 20D. Pada mata afakia, tidak
terdapat lensa kristalina dalam mata. Keadaan ini dapat dikoreksi dengan lensa
sferis positif kekuatan 2D.

2. Kesimpulan
Efek aberasi sferis dapat diatasi dengan penempatan iris pada model mata dan
kelainan-kelainan refraksi dapat di koreksi atau dibantu dengan lensa yang
sesuai.

Anda mungkin juga menyukai