KOREKSI REFRAKSI
Pembimbing :
Oleh :
dr. Sri Handayani
PENDAHULUAN
Refraksi ditandai oleh adanya sinar yang melalui suatu
medium ke medium berikutnya, sinar tersebut
mengalami perubahan arah yang dikenal sebagai
pembiasan
Syarat Refraksi
Media yg dilalui : indeks bias berbeda.
Arah datang sinar : miring / membentuk sudut
terhadap sumbu normal permukaan media refraksi
Jalannya sinar kaidah fisika :
a).Sinar dari medium dengan indeks bias rendah ketinggi : dibiaskan
mendekati sumbu normal.
b).Sinar dari medium dengan indeks bias tinggi ke rendah : dibiaskan
menjauhi sumbu normal.
c).Sinar datang sejajar sumbu normal pada permukaan medium yang rata &
sinar datang berimpit/melalui sumbu normal permukaan media yang
melengkung : tidak mengalami pembiasan
REFLEKSI DAN
REFRAKSI
HUKUM REFLEKSI
D = 1/f
PRINSIP REFRAKSI PADA LENSA KONVEKS
H. Manifest Absolut
Hipermetropia Laten
TEKNIK PEMERIKSAAN
1) Penderita duduk menghadap kartu Snellen pada jarak
6 meter
2) Pada mata dipasang trial frame
3) Satu mata ditutup, biasanya mata kiri ditutup terlebih
dahulu untuk memeriksa mata kanan
4) Penderita disuruh membaca kartu Snellen mulai huruf
terbesar (teratas) & diteruskan pada baris bawahnya
sampai pada huruf terkecil yang masih dapat dibaca
5) Lensa positif terkecil ditambah pada mata yang
diperiksa dan bila tampak lebih jelas oleh penderita
lensa sferis positif tersebut ditambah kekuatannya
perlahan-lahan dan disuruh membaca huruf-huruf
pada baris lebih bawah
6) Ditambah kekuatan lensa sampai terbaca huruf-huruf
pada baris 6/6
7) Ditambah lensa positif +0,25 lagi & ditanyakan
apakah masih dapat melihat huruf2 diatas
8) Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama
INTERPRETASI
Pasien dengan hipermetrop
diberikan kacamata sferis (+)
terkuat yang memberikan tajam
penglihatan maksimal
ASTIGMAT
Suatu kelainan refraksi dimana tiap meridian kurvatur
mempunyai kekuatan refraksi yg berbeda sehingga
sinar-sinar sejajar tidak difokuskan pd satu titik tapi
difokuskan pada titik berbeda-beda
TEKNIK PEMERIKSAAN
Jacksons cross cylinder
-8 -7 - 6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Sangat
+ 8.00 Sangat + 3.50 kabur
+ 1.25 Sedikit
kabur
kabur
kabur tetapi Mulai sedikit
Schachar Theory
Diberikan lensa convex (+)
Diperkirakan pada umur :
40 tahun membutuhkan 1.00 D
45 tahun membutuhkan 1.50 D
50 tahun membutuhkan 2.00 D
55 tahun membutuhkan 2.50 D
60 tahun membutuhkan 3.00 D
Dengan jarak baca kurang lebih 33 cm
Amplitudo
Akomodasi (AA)
RUMUS
D = 1/f
ADDIKSI = WD AA
INTERMEDIATE = WD AA
EXAMPLE..
Pasien laki-laki usia 40 tahun dengan jarak baca dekat 20 cm (WD)
dan jarak intermediate 50 cm dengan amplitude akomodasi 6.00 D.
Berapa kebutuhan baca dekat (addisi) dan intermediate nya ???