Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Proyek ini mulai dilaksanakan September 2016 hingga Desember
2016. Semua pekerjaan termasuk penyusunan skripsi dikerjakan di Kantor
Konsultan Mekanikal dan Elektrikal Ir. Agus Jamal, M. Eng APEI yang
beralamat di Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 87B, Dusun Sedan,
Kecamatan Nganglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk perancangan sistem dan
instalasi proyek ini antara lain sebagai berikut.
1. Software AutoCAD (gambar)
2. Software Microsoft Excel (analisis dan perhitungan)
3. Denah Arsitektur
4. Brosur dan katalog produk

3.3 Diagram Alir dan Kriteria Desain Konsultan


3.3.1 Sistem Fire Alarm
 Diagram Alir Pelaksanaan

Mulai

Studi literatur dan aturan standar


dalam instalasi sistem deteksi kebakaran

Studi denah arsitektur

Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Fire Alarm (1)

38
39

Menentukan jumlah zona fire alarm


dan jenis detektor yang akan digunakan

Menentukan peralatan fire alarm dan memilih merk


produk yang akan digunakan

Merancang sistem berdasarkan kriteria design


konsutan dan kriteria produk

Analisis, perhitungan dan pertimbangan

Apakah sudah BELUM


sesuai dengan
kriteria?

SUDAH
Design telah selesai berupa gambar
di AutoCAD dan PDF

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Fire Alarm (2)

 Kriteria Desain Konsultan


Sistem Fire Alarm dirancang sebagai berikut.
1. Sistem Fire Alarm yang dipasang pada gedung ini adalah Sistem
Fire Alarm Semi Addressable.
2. Master Control Panel Fire Alarm (MCFA) yang digunakan adalah
MCFA jenis addressable 1 loop, dengan jumlah address sesuai
dengan kebutuhan instalasi.
40

3. Detektor yang digunakan adalah detektor jenis konvensional,


terdiri dari:
a. Photoelectric Smoke Detector,
b. Heat Detector (Fixed Temperature dan Rise of Rate), dan
c. Gas detector
4. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit FATB (Fire Alarm
Terminal Box) yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama.
Pada FATB dipasang module-module addressable yang berfungsi
sebagai penghubung antara MCFA addressable dan detektor
konvensional.
5. Pada tiap-tiap lantai, dipasang beberapa set manual station sesuai
dengan banyaknya hydrant box. Satu set manual station terdiri dari:
a. Lampu Indikator
b. Alarm Bell, dan
c. Manual Push Button/Manual Break Glass yang dilengkapi
dengan fireman’s intercom jack.
6. Pada prinsipnya, photoelectric smoke detector dipasang di ruang
rawat inap, meeting room, ruang dokter dan perawat, nurse station,
ruang konsultasi, ruang isolasi, ruang ICU, ruang operasi, ruang
bayi, ruang PICU, ruang melahirkan, poliklinik, ruang pemulihan,
radiologi, X-Ray (bedah dan perawatan kritis), laboratorium, ruang
farmasi, ruang tindakan, ruang rekam medis dan administrasi. Heat
detector (fixed temperature) dipasang di koridor pasien, ruang
tunggu dengan ketentuan ruang tunggu tersebut tubuh yang ada di
ruang tunggu tidak didinginkan, depo farmasi, ruang pemeriksaan,
ruang pengobatan, ruang pemulihan, ruang tindakan, therapi fisik
dan therapi hidro, ruang bersih atau tempat bersih, gudang steril,
gudang peralatan, lobby lift umum dan medis, triage, rekam medis,
gudang obat, ruang racik, cooking area, loker karyawan dan dokter,
gudang cairan, pantry, ruang laktasi, ruang NICU, dan area
pengemasan.
41

7. Jarak antar detektor yaitu 6 sampai dengan 11 meter, berlaku untuk


semua jenis detektor.
8. Kabel instalasi yang digunakan antara lain sebagai berikut.
a. Kabel sinyal loop (dari MCFA ke module addressable di
FATB): FRC STP 2 Pair (data) + FRC 2×2.5 mm2 (power).
b. Kabel instalasi fireman’s intercom jack: FRC STP 2 Pair
c. Kabel sinyal ke sistem sprinkler, LVMDP (listrik), lift,
pressurized fan, hydrant: masing-masing FRC 2×1.5 mm2.
d. Kabel instalasi dari module addressable ke lampu indikator dan
alarm bell: FRC 2×1.5 mm2.
e. Kabel instalasi dari module addressable ke detektor-detektor:
2×NYA 1.5 mm2.
f. Kabel instalasi dari module addressable ke flow switch-tamper
switch sprinkler tiap lantai: FRC 2×1.5 mm2.
g. Kabel instalasi dari module addressable ke manual push
button/manual break glass: FRC 2×1.5 mm2.
h. Kabel instalasi dari smoke detector kamar ke LED indicator di
luar kamar: ITC 1 pair.
i. Kabel grounding sistem: NYA 10 mm2

3.3.2 Sistem Tata Suara Publik


 Diagram Alir Pelaksanaan

Mulai

Studi literatur dan aturan standar


dalam instalasi sistem tata suara

Gambar 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Tata Suara Publik (1)
42

Studi denah arsitektur

Estimasi jumlah sound system terminal box


(mencakup speaker dan mic)

Menentukan peralatan sistem tata suara dan memilih merk


produk yang akan digunakan

Merancang sistem berdasarkan kriteria design


konsutan dan kriteria produk

Analisis, perhitungan dan pertimbangan

Apakah sudah BELUM


sesuai dengan
kriteria?

SUDAH
Design telah selesai berupa gambar
di AutoCAD dan PDF

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Tata Suara Publik (2)

 Kriteria Desain Konsultan


Sistem Tata Suara Publik dirancang sebagai berikut.
1. Peralatan tata suara terdiri dari digital mixer, equalizer, power
amplifier, speaker selector, pemutar CD/MP3/radio FM, paging
microphone.
43

2. Digital mixer pada sentral sound system dilengkapi dengan


evacuation module, yang digunakan saat terjadi keadaan darurat.
3. Sentral sistem tata suara terkoneksi dengan sinyal dari MCFA yang
berfungsi untuk memberi informasi jika terjadi kebakaran pada
gedung rumah sakit.
4. Sound system yang digunakan terdiri dari:
a. Column speaker untuk car call zone.
b. Ceiling speaker untuk ruangan-ruangan dan koridor.
c. Ceiling speaker emergency dipasang pada koridor di jalur
evakuasi.
d. Column speaker emergency dipasang pada tangga darurat.
5. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit SSTB (Sound System
Terminal Box) yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama.
6. Ceiling speaker emergency dapat difungsikan sebagai speaker
public dan speaker emergency pada saat kondisi darurat.
7. Pada perancangan ini untuk speaker publik pada tiap lantai dibagi
menjadi 3 zona diharapkan untuk mempermudah perawatan.
8. Jarak pemasangan ceiling speaker pada koridor berkisar jarak
antara 6-9 meter.
9. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Kabel dari pemutar CD/MP3/Radio FM ke digital mixer:
3×stereo audio cable
b. Kabel dari paging mic ke digital mixer: 2×STP 2 core dan
NYMHY 2×1.5mm2
c. Kabel signal dari MCFA: FRC 2×1.5 mm2
d. Kabel dari fireman’s microphone for evacuation ke digital
mixer: 1×STP CAT.5
e. Kabel dari car call ke digital mixer: ITC 2×2×0.6 mm2
f. Kabel instalasi sound system publik menggunakan NYMHY
2×1.5 mm2
44

g. Kabel instalasi emergency speaker menggunakan FRC 2×2.5


mm2
h. Kabel instalasi sound system car call menggunakan NYMHY
2×1.5 mm2
i. Kabel dari digital mixer ke SSTB per lantai untuk speaker
publik menggunakan NYMHY 2×2.5 mm2

3.3.3 Sistem Jaringan Telepon dalam Gedung


 Diagram Alir Pelaksanaan

Mulai

Studi literatur
tentang instalasi jaringan telepon

Studi denah arsitektur

Estimasi jumlah outlet telepon


berdasarkan utilitas ruangan

Menentukan peralatan jaringan telepon dan


memilih merk produk yang akan digunakan

Merancang sistem berdasarkan kriteria design


konsutan dan kriteria produk

Analisis, perhitungan dan pertimbangan

1 2

Gambar 3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Telepon (1)


45

1 2

Apakah sudah BELUM


sesuai dengan
kriteria?

SUDAH
Design telah selesai berupa gambar
di AutoCAD dan PDF

Selesai

Gambar 3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Telepon (2)

 Kriteria Desain Konsultan


Sistem jaringan telepon dirancang sebagai berikut.
1. Sistem telepon yang digunakan sistem telepon analog.
2. Peralatan sistem jaringan telepon terdiri dari digital PABX, MDF,
color printer, monitor, billing system, automatic attendant console
10 lines dan outlet telepon.
3. PABX yang digunakan yaitu PABX 32 co lines 288 extension.
4. PABX (Private Automatic Branch eXchange) yaitu sebuah sistem
telepon yang biasa disebut juga dengan switchboard yang
digunakan sebagai sistem telepon internal di kantor.
5. MDF yang digunakan pada sistem ini yaitu MDF 150 extension.
6. MDF merupakan panel utama pada sistem telepon untuk
penyambungan instalasi PABX. Dalam panel MDF inilah
pembagian-pembagian inti dari jaringan telepon disusun, seperti
pembagian frame incoming source dari provider, pembagian
frame incoming dari cabinet dan card PABX, dan pembagian-
pembagian frame jaringan lainnya.
46

7. Outlet telepon yang digunakan terdiri dari outlet telepon lantai dan
outlet telepon dinding.
8. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit TTB (Telephone Terminal
Box) yang berfungsi sebagai kotak panel terminal utama.
9. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Kabel dari color printer, monitor, billing system, dan
automatic attendant console 10 lines ke PABX menggunakan
kabel data.
b. Kabel instalasi outlet telepon ke TTB menggunakan ITC
2×2×0.6 mm2 (melewati kabel tray elektronik).

3.3.4 Sistem Jaringan Data dan Wi-Fi dalam Gedung


 Diagram Alir Pelaksanaan

Mulai

Studi literatur
tentang instalasi jaringan data dan Wi-Fi

Studi denah arsitektur

Estimasi jumlah outlet data dan Wi-Fi access point


yang akan dipasang

Menentukan peralatan jaringan data dan Wi-Fi,


memilih merk produk yang akan digunakan

Merancang sistem berdasarkan kriteria design


konsutan dan kriteria produk

Gambar 3.4 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Data dan Wi-Fi (1)
47

Analisis, perhitungan dan pertimbangan

Apakah sudah BELUM


sesuai dengan
kriteria?

SUDAH
Design telah selesai berupa gambar
di AutoCAD dan PDF

Selesai

Gambar 3.4 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Jaringan Data dan Wi-Fi (2)

 Kriteria Desain Konsultan


Sistem jaringan data dan Wi-Fi dirancang sebagai berikut.
1. Peralatan sistem jaringan data & Wi-Fi dalam gedung, terdiri dari
main switch, switch antar lantai, dan outlet data & Wi-Fi.
2. Main switch yang digunakan adalah main switch layer 3.
3. Outlet data & Wi-Fi yang digunakan terdiri dari:
a. Outlet data lantai
b. Outlet data dinding
c. Wi-Fi access point
4. Switch data yang digunakan terdiri dari switch 48 ports dan switch
24 ports.
5. Pada tiap-tiap lantai dipasang satu unit switch yang berfungsi
sebagai penghubung instalasi dari outlet data.
6. Wi-Fi access point mempunyai radius sinyal mencapai 11 meter.
7. Jarak antar Wi-Fi access point rata-rata 14 meter.
8. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut.
48

a. Kabel dari switch tiap lantai ke main switch menggunakan


kabel STP CAT.6.
b. Kabel instalasi data & Wi-Fi menggunakan kabel UTP CAT.6.

3.3.5 Sistem MATV


 Diagram Alir Pelaksanaan

Mulai

Studi literatur
tentang instalasi sistem MATV

Studi denah arsitektur

Estimasi jumlah
outlet MATV

Menentukan peralatan sistem MATV dan


memilih merk produk yang akan digunakan

Merancang sistem berdasarkan kriteria design


konsutan dan kriteria produk

Analisis, perhitungan dan pertimbangan

Apakah sudah BELUM


sesuai dengan
kriteria?

SUDAH
Design telah selesai berupa gambar
di AutoCAD dan PDF

Selesai

Gambar 3.5 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem MATV


49

 Kriteria Desain Konsultan


Sistem MATV dirancang sebagai berikut.
1. Sistem MATV yang digunakan adalah sistem MATV-HD analog.
2. Peralatan sentral sistem MATV terdiri dari power divider, receiver
digital, VSB agile modulator, programmable gain amplifier,
combiner, master head amplifier, dan booster amplifier.
3. Di dalam sistem MATV, penerima sinyal menggunakan antenna
UHF, VHF dan parabola.
4. Peralatan instalasi MATV terdiri dari outlet MATV, tap MATV
dan splitter MATV.
5. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Kabel instalasi dari outlet TV ke tap MATV menggunakan
kabel RG.6
b. Kabel instalasi dari tap MATV ke splitter menggunakan kabel
RG.11
c. Kabel instalasi antar tap/antar splitter menggunakan kabel
RG.11
d. Kabel instalasi antenna MATV menggunakan kabel RG.11

3.3.6 Sistem CCTV


 Diagram Alir Pelaksanaan

Mulai

Studi literatur
tentang instalasi sistem CCTV

Studi denah arsitektur

Gambar 3.6 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem CCTV (1)


50

Estimasi jumlah
kamera CCTV

Menentukan peralatan sistem CCTV dan


memilih merk produk yang akan digunakan

Merancang sistem berdasarkan kriteria design


konsutan dan kriteria produk

Analisis, perhitungan dan pertimbangan

Apakah sudah BELUM


sesuai dengan
kriteria?

SUDAH
Design telah selesai berupa gambar
di AutoCAD dan PDF

Selesai

Gambar 3.6 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem CCTV (2)

 Kriteria Desain Konsultan


Sistem CCTV dirancang sebagai berikut.
1. Sistem CCTV yang digunakan adalah sistem IP CCTV.
2. Peralatan sistem IP CCTV terdiri dari NVR (network video
recorder), monitor, router, switch CCTV.
3. Outlet CCTV terdri dari:
• Fixed dome color IP camera.
• Fixed box color IP camera with indoor housing.
51

4. Jangkauan CCTV tipe fixed dome camera sekitar 15 meter,


sedangkan untuk tipe fixed box camera sekitar 25 meter.
5. Fixed dome camera dan fixed box camera dipasang di koridor,
lobby, dan lift.
6. Kabel instalasi yang di gunakan adalah sebagai berikut:
• Kabel instalasi dari CCTV ke switch CCTV menggunakan
kabel UTP CAT.6
• Kabel instalasi dari switch ke router menggunakan kabel UTP
CAT.6
• Kabel instalasi dari router ke NVR dan monitor menggunakan
FO single mode 8 core.

3.3.7 Sistem Nurse Call


 Diagram Alir Pelaksanaan
Mulai

Studi literatur
tentang instalasi sistem nurse call

Studi denah arsitektur

Estimasi jumlah stasiun perawat


dan stasiun untuk pasien

Menentukan peralatan sistem nurse call dan


memilih merk produk yang akan digunakan

Analisis, perhitungan dan pertimbangan

1 2

Gambar 3.7 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Nurse Call (1)


52

1 2

Apakah sudah BELUM


sesuai dengan
kriteria?

SUDAH
Design telah selesai berupa gambar
di AutoCAD dan PDF

Selesai

Gambar 3.7 Diagram Alir Pelaksanaan Sistem Nurse Call (2)

 Kriteria Desain Konsultan


Sistem nurse call dirancang sebagai berikut.
1. Sistem nurse call yang digunakan adalah sistem IP Nurse Call.
2. Peralatan sistem nurse call terdiri dari main server nurse call, hub
nurse call, IP CCT nurse call (sub-panel), dan IP monitor.
3. Hub nurse call pada perancangan ini terdiri dari hub 16 ports, hub
24 ports dan hub 48 ports. Pada setiap lantai hub berfungsi
sebagai penghubung instalasi dari IP CCT Router.
4. Outlet Nurse call terdri dari IP Over door lamp, IP Pull cord
button, IP Staff presence button, Single color lamp, IP Staff assist
button, dan IP Annunciator display/IP monitor.
5. Kabel instalasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
• Kabel instalasi dari outlet nurse call ke IP CCT Router
menggunakan kabel UTP CAT.5e
• Kabel instalasi dari IP CCT Router ke hub nurse call
menggunakan kabel UTP CAT.6

Anda mungkin juga menyukai