Anda di halaman 1dari 10

BAB IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kegiatan Pekerjaan Magang

Kegiatan Magang dibimbing oleh pembimbing lapang dan pembimbing akademik. Peran
pembimbing lapang dalam kegiatan magang adalah sebagai fasilitator yang memberikan
petunjuk serta informasi bagi peserta magang sesuai dengan topik yang telah dibahas selama
kegiatan magang berlangsung. Sedangkan peran pembimbing akademik sebagai fasilitator dalam
bidang akademik untuk memastikan peserta magang telah melakukan kegiatan magang sesuai
dengan prosedur atau peraturan yang telah ditetapkan. Metode pelaksanaan pada kegiatan
magang kerja ini meliputi sebagai berikut:
1. Praktik Kerja
Metode pelaksanaan praktik kerja dilakukan dengan harapan peserta magang mampu
menerapkan tridharma perguruan tinggi yaitu sesuai dengan bidang pendidikan, penelitian serta
pengabdian. Dalam bidang pendidikan khususnya bertujuan untuk mempelajari manajemen yang
dilakukan oleh BPTP Sumbar terutama manajemen pengembangan pertanian, sedangkan bidang
penelitian dilakukan saat akan mencari informasi atau data yang dibutuhkan selama kegiatan
magang. Pengabdian dalam kegiatan magang kerja diperoleh dari keaktifan peserta magang
untuk menyelesaikan kegiatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Wawancara dan Observasi
Metode wawancara dalam kegiatan magang kerja ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
dengan cara bertanya langsung atau konsultasi kepada pembimbing lapang selaku fasilitator
untuk memberikan informasi sesuai dengan topik yang telah dibahas. Sasaran dari pelaksanaan
metode ini adalah setiap pihak yang dinilai berperan langsung atau mengetahui mengenai
kegiatan pengembangan dan penelitian oleh BPTP Sukarami. Sedangkan observasi adalah
pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan sesuai dengan topik yang dibahas oleh peserta magang.
3. Pencatatan Data
Data yang dibutuhkan dalam kegiatan magang dengan yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang dikumpulkan dari lapangan dengan secara langsung mengamati
objek yang akan diteliti. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan menggunakan sumber
lain sebagai referensi seperti artikel dan jurnal. Data primer dan data sekunder selanjutnya
digunakan untuk mendukung pembuatan laporan akhir kegiatan magang kerja.
4. Dokumentasi
Metode pelaksanaan dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi informasi-
informasi yang diperoleh agar lebih lengkap serta menunjang kebenaran dan keterangan yang
diberikan sesuai dengan objek penelitian.
4.2 Analisis dan Pembahasan Data
4.3.1 Hasil

A. Persentase Perkecambahan Benih

Komposisi 1:1
Persentase Perkecambahan Benih (%)
Hari
BT Tanpa BT
ke-
1 2 3 1 2 3
14 74 84 41 39 59 38
17 78 88 46 56 75 51
20 81 92 50 81 85 72
23 81 92 61 81 85 76

Komposisi 1:3
Persentase Perkecambahan Benih (%)
Hari
BT Tanpa BT
ke-
1 2 3 1 2 3
14 47 44 67 27 13 23
17 66 62 75 46 24 27
20 74 70 77 46 18 30
23 73 73 78 46 18 30

Komposisi 1:5
Persentase Perkecambahan Benih (%)
Hari
BT Tanpa BT
ke-
1 2 3 1 2 3
14 61 70 65 93 80 89
17 67 76 73 94 80 89
20 73 70 74 94 78 88
23 74 70 77 94 78 88

Komposisi Tanah
Persentase Perkecambahan Benih (%)
Hari
BT Tanpa BT
ke-
1 2 3 1 2 3
14 85 90 89 87 69 88
17 87 91 89 87 69 88
20 88 91 88 90 69 90
23 88 91 89 90 72 90
B. Tinggi Kecambah

Komposisi 1:1
Tinggi Kecambah (cm)
Hari Tra
BT Rata-Rata Tanpa BT Rata-rata
ke- y
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4, 3, 3, 3, 3, 4,
1 4
1 8 3 8 3,8 5 5 4 2 4 4,14
3, 4, 3, 4, 4, 3, 4,
14 2 3 4
1 2 8 3,62 2 4 7 9 1 4,18
4, 3, 2, 4, 4, 3, 4, 3, 3,
3 4
5 3 8 4 3,8 8 4 2 4 5 3,86
4, 4, 3, 3, 4, 3, 5, 4, 4, 4,
1
7 7 9 8 3 4,28 7 2 3 4 3 4,38
3, 3, 4, 4, 4, 4, 4, 5, 4, 4,
17 2
8 9 8 9 6 4,4 7 4 2 3 6 4,64
4, 5, 4, 3, 5, 5, 3, 4, 3, 3,
3
9 6 4 9 1 4,78 1 4 2 8 7 4,04
6, 6, 5, 5, 6, 4, 6, 5, 5, 5,
1
4 7 8 5 1 6,1 8 6 9 2 2 5,54
5, 5, 6, 6, 6, 6, 5, 5,
20 2 6 6
7 9 5 8 6,18 1 5 4 7 5,94
6, 6, 6, 5, 6, 6, 5, 5, 4,
3 5
1 8 3 6 4 6,24 2 4 2 8 5,32
7, 7. 6, 6, 6, 5, 7, 7, 7, 5,
1 6,725
3 4 2 6 8 6 4 8 2 3 6,66
6, 6, 7, 6, 7, 6, 7, 6, 6,
23 2 6,76 7
4 8 1 1 4 6 4 3 6 6,78
6, 7, 7, 6, 5, 6, 6, 5,
3 7 6,86 7
4 3 1 5 9 1 1 4 6,1

Komposisi 1:3
Tinggi Kecambah (cm)
Hari Tra
BT Rata-Rata Tanpa BT Rata-rata
ke- y
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3, 2, 2, 2, 0, 1, 1,
1 2
2 9 1 9 2,62 1 1 6 5 7 1,16
2, 2, 2, 2, 1, 1,
14 2 2
9 9 7 5 2,6 1 1 1 6 1 1,14
1, 2, 1, 1, 1, 2, 4, 2,
3
8 1 3 6 5 1,66 8 6 2 4 5 3,18
2, 3, 2, 2, 3, 3, 2,
1
17 1 4 9 1 3 2,76 2 3 5 4 4 3,16
2 3, 3, 2, 2, 2, 2,94 3, 3 3, 4, 3, 3,52
5 4 7 7 4 5 3 5 3
1, 2, 1, 1, 1, 5, 3, 3,
3 4 5
8 3 5 8 5 1,78 2 9 2 4,26
3, 3, 3, 2, 2, 4, 4, 3, 4, 5,
1
2 7 2 3 6 3 5 8 6 5 4 4,56
3, 3, 3, 3, 3, 4, 5, 4,
20 2 3 4
8 4 1 1 3,28 2 2 5 5 4,28
3, 1, 4, 1, 4, 5, 5, 4,
3 2 6
7 5 3 8 2,66 8 7 6 7 5,36
3, 3, 3, 2, 3, 5, 5, 4, 5, 6,
1
5 8 5 8 8 3,48 3 7 1 2 3 5,32
4, 4, 3, 2, 3, 4, 4, 4, 6, 5,
23 2
2 7 3 1 2 3,5 7 5 8 8 3 5,22
2, 3, 2, 2, 5, 6, 6, 6, 5,
3 2
5 8 2 5 2,6 6 3 5 6 7 6,14

Komposisi 1:5
Tinggi Kecambah (cm)
Hari
Tray BT Rata-Rata Tanpa BT Rata-rata
ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 5,2 4,5 4,8 3,4 5 4,58 4,3 2,3 2 1,5 2 2,42
14 2 1,8 3,4 3,5 3,5 3 3,04 2,1 3 3,2 2,5 2 2,56
3 4,1 4,7 3,5 4 3,7 4 3,5 3,3 4 1,5 2 2,86
1 5,9 5,1 5,4 3,7 5,6 5,14 5,2 3,1 3,1 3 3,5 3,58
17 2 2,7 3,5 4 4,7 3,5 3,68 3 4 4 3,2 3,1 3,46
3 5,5 5,7 4,3 4,5 4,3 4,86 4,5 4,8 5,5 3 3,3 4,22
1 6,5 6 6,3 4,2 6,8 5,96 5,7 4,4 3,7 4,3 4,5 4,52
20 2 3 4,2 5 6,5 4,4 4,62 4 4,6 4,4 4,5 4 4,3
3 6,6 6,7 5,5 5 5,7 5,9 5,8 5,7 6 4,3 4,1 5,18
1 6,8 6,3 7,4 5 7,1 6,52 5,8 5,3 4,5 5 5,3 5,18
23 2 3,5 4,2 5,3 6,1 4,8 4,78 4,6 5 4,8 5,4 4,7 4,9
3 6,6 6,9 6 5,1 4,8 5,88 6,6 6,4 6,7 4,7 5 5,88

Komposisi Tanah

Tinggi Kecambah (cm)


Hari
Tray BT Rata-Rata Tanpa BT Rata-rata
ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
14 1 4,6 5,1 4,5 5,6 5,9 5,14 4,5 4,3 4,6 5 2,3 4,14
2 3,4 4,5 4,5 3,3 3,5 3,84 5 4,5 4,9 4,5 4 4,58
3 4,3 3 3,2 3,5 4,3 3,66 4,5 4,4 4,2 4,3 4,1 4,3
1 5 5,3 4,6 5,9 6,4 5,44 4,8 4,3 5,3 5,3 3,5 4,64
17 2 3,7 5,2 4,8 4,2 3,8 4,34 5,5 4,5 5,2 4,8 4,5 4,9
3 4,7 3,5 4 4,2 5,6 4,4 5 5,2 4,5 4,8 4,7 4,84
1 5 5,5 4,8 5,9 6,4 5,52 5,1 4,6 5,5 6,2 4,8 5,24
20 2 4,7 5,6 5,2 4,9 4,3 4,94 5,8 5,3 6 5,2 5 5,46
3 5,6 4,7 5,5 5,3 6,1 5,44 5,6 5,5 5,3 5,5 5,3 5,44
1 5 5,6 5 5,8 6,6 5,6 5 4,7 5,5 6,4 5,1 5,34
23 2 5,5 5,8 5,6 5,6 4,5 5,4 5,8 5 5,6 5 5 5,28
3 6 5,2 5,8 5,6 6,4 5,8 5,6 5,6 5,3 5,2 5,2 5,38

C. Jumlah Munculnya Daun Sejati


Komposisi 1:1
Jumlah Daun Sejati
Hari Tra Rata- Rata-
ke- y BT Rata Tanpa BT rata
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 2 0 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1,2
1 1 2 2 2 2 1,8 2 2 2 2 2 2
20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 2 2 2 2,2 2 2 2 2 2 2
1 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2,8
23 2 4 3 4 3 3 3,4 2 2 3 2 2 2,2
3 4 4 3 3 4 3,6 2 2 3 2 2 2,2
Komposisi 1:3
Jumlah Daun Sejati
Hari Rata- Rata-
Tray
ke- BT Rata Tanpa BT rata
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
14 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 0 1,2
1 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2
17 2 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2
3 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 1 1,4
1 1 1 2 0 0 0,8 2 2 2 2 2 2
20 2 1 1 0 1 0 0,6 2 2 2 2 2 2
3 0 0 0 0 0 0 3 4 2 3 2 2,8
1 1 1 2 0 0 0,8 3 3 2 3 3 2,8
23 2 2 2 0 1 1 1,2 2 2 2 3 3 2,4
3 0 2 1 0 0 0,6 3 2 4 4 3 3,2

Komposisi 1:5
Jumlah Daun Sejati
Hari Rata- Rata-
Tray
ke- BT Rata Tanpa BT rata
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0,2
1 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0,4
17 2 0 1 2 2 0 1 0 1 0 0 0 0,2
3 2 2 2 2 2 2 1 0 0 0 0 0,2
1 4 2 2 2 2 2,4 2 2 2 2 1 1,8
20 2 1 2 2 2 1,75 2 1 2 2 2 1,8
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 4 3 3 3 3 3,2 2 2 2 2 2 2
23 2 1 2 3 3 2 2,2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 0 2 2,2 2 2 2 2 2 2
Komposisi Tanah
Jumlah Daun Sejati
Rata
Hari Tra Rata-
-
ke- y rata
BT Rata Tanpa BT
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 1,4
14 2 0 0 0 0 1 0,2 2 1 2 2 1 1,6
3 0 0 0 0 0 0 1 1 2 2 1 1,4
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1,6
17 2 0 0 0 0 1 0,2 2 1 2 2 2 1,8
3 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 1 1,8
1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1,6
20 2 2 1 2 1 2 1,6 2 2 2 2 2 2
3 2 1 1 2 2 1,6 2 2 2 0 2 1,6
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2,2
23 2 2 1 2 2 2 1,8 2 1 2 3 3 2,2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

D. Waktu Muncul Daun Sejati


Waktu Muncul Daun Sejati (HSS)
Komposisi Tray BT Tanpa BT
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 17 20 17 17 17 17 17 17 17 17
1:1 2 17 20 17 17 17 17 17 17 17 17
3 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
1 20 20 20 26 26 17 17 17 17 17
1:3 2 20 20 26 20 23 17 17 17 17 17
3 26 23 23 26 26 14 14 20 14 17
1 17 17 17 17 17 17 20 20 20 20
1:5 2 17 17 17 20 20 17 20 20 20
3 17 17 17 17 17 14 20 20 20 20
1 14 14 14 14 14 14 14 14 14 20
Tanah 2 20 20 20 20 14 14 14 14 14 14
3 20 20 20 20 20 14 14 14 14 14

E. Insidensi Penyakit
Insidensi Penyakit (%)
Komposisi Tanpa BT BT
1 2 3 1 2 3
1:1 0 1,2 0 0 1,2 0
1:3 1 1 1 5 0 0
1:5 0 0 1 0 0 0
Tanah 0 0 0 0 0 8

F. Hama dan Penyakit pada Persemaian


No. Nama Hama/Penyakit Gejala Dokumentasi
1. Layu fusarium Semaian cabai gagal
layu fusarium adalah tumbuh, biji yang sudah
penyakit yang tidak berkecambah mati tiba-
terlalu mendominasi tiba atau semaian kerdil
persemaian. Dalam karena batang bawah
satu, baki, hanya atau leher akar busuk
terdapat satu atau dua dan mengering
benih dari 100 benih
yang dikecambahkan

2. Ulat Grayak Ditandai dengan adanya


(Spodoptera litura) bekas robekan pada
Serangan ulat grayak daun dan bolong-
adalah yang paling bolong, bahkan daun
mendominasi yang mengalami
persemaian. Serangan kerusakan parah akan
ulat grayak dapat meninggalkan bagian
menyebar secara cepat tulang daun hingga
dan suka bersembunyi batangnya saja.
di siang hari.
3. Kutu Daun Serangan kutu daun
Tubuh berbentuk oval ditandai dengan keriting
dengan embelan seperti dan kerdil pada daun.
rambut-rambut Serangan parah dapat
berwarna putih dengan menyebabkan daun
ukuran yang pendek. menjadi gugur dan mati
Selain itu, kutu putih
suka bersembunyi
dibalik daun secara
bergerombol.

Berdasarkan hasil, proses perkecambahan pada setiap komposisi berbeda satu sama lain.
Proses pertumbuhan kecambah yang paling baik adalah kecambah dengan Bio-Triba dengan
komposisi media tanam tanah tanpa campuran pupuk kandang. Persentase perkecambahan pada
hari terakhir pengamatan untuk tray 1 : 88%, tray 2 : 91%; dan tray 3 : 89%. Sedangkan insidensi
penyakit terendah adalah kecambah tanpa Bio-Triba dengan media tanam tanah tanpa campuran
pupuk kandang serta media tanam dengan komposisi 1:5 dengan Bio-Triba. Rata-rata insidensi
penyakit untuk tray 1, 2, dan 3 adalah 0%. Selain itu, Rata-rata tinggi kecambah tertinggi pada
hari ke 23 Setelah semai adalah kecambah dengan BT pada media tanam komposisi 1:1 dengan
rata-rata pada tray 1 : 6,7 cm; tray 2 : 6,8 cm; dan tray 3 : 6,9 cm.
Selama 23 hari pengamatan, terdapat beberapa OPT yang mengganggu dan merusak
kecambah persemaian. Diantaranya satu penyakit dan tiga hama. Penyakit yang menyerang
persemaian adalah penyakit layu fusarium. Fusarium sp. adalah jamur patogen yang dapat
menginfeksi tanaman dengan kisaran inang sangat luas. Jamur ini menyerang jaringan bagian
vaskuler dan mengakibatkan kelayuan pada tanaman inangnya dengan cara menghambat aliran
air pada jaringan xylem (De Cal et. al., 2000).
Penyebaran jamur Fusarium sp. dipengaruhi oleh keadaan pH yaitu dari kisaran keasaman
tanah yang memungkinkan jamur Fusarium sp. tumbuh dan melakukan kegiatannya. Sementara
itu, suhu di dalam tanah erat kaitannya dengan suhu udara di atas permukaan tanah. Suhu udara
yang rendah akan menyebabkan suhu tanah yang rendah, begitu juga sebaliknya. Suhu selain
berpengaruh terhadap petumbuhan tanaman, juga terhadap perkembangan penyakitnya
(Soesanto, 2002). Penyebaran cendawan Fusarium sp. sangat cepat dan dapat menyebar ke
tanaman lain dengan cara menginfeksi akar tanaman menggunakan tabung kecambah atau
miselium. Akar tanaman dapat terinfeksi langsung melalui jaringan akar, atau melalui akar
lateral dan melalui luka-luka, yang kemudian menetap dan berkembang di berkas pembuluh.
Setelah memasuki akar tanaman, miselium akan berkembang hingga mencapai jaringan korteks
akar. Pada saat miselium cendawan mencapai xylem, maka miselium ini akan berkembang
hingga menginfeksi pembuluh xylem. Miselium yang telah menginfeksi pembuluh xylem, akan
terbawa ke bagian lain tanaman sehingga mengganggu peredaran nutrisi dan air pada tanaman
yang menyebabkan tanaman menjadi layu (Semangun, 2005).
Hama yang ditemukan pada persemaian adalah kutu daun, ulat grayak, dan belalang. Gejala
serangan ulat grayak (Spodoptera litura) ditandai dengan adanya robek pada bagian tepi daun
dan bolong-bolong pada bagian tengah daun. Penyebaran cendawan Fusarium sp. sangat cepat
dan dapat menyebar ke tanaman lain dengan cara menginfeksi akar tanaman menggunakan
tabung kecambah atau miselium. Akar tanaman dapat terinfeksi langsung melalui jaringan akar,
atau melalui akar lateral dan melalui luka-luka, yang kemudian menetap dan berkembang di
berkas pembuluh. Setelah memasuki akar tanaman, miselium akan berkembang hingga mencapai
jaringan korteks akar. Pada saat miselium cendawan mencapai xylem, maka miselium ini akan
berkembang hingga menginfeksi pembuluh xylem. Miselium yang telah menginfeksi pembuluh
xylem, akan terbawa ke bagian lain tanaman sehingga mengganggu peredaran nutrisi dan air
pada tanaman yang menyebabkan tanaman menjadi layu (Semangun, 2005).
Bagian tanaman yang diserang oleh kutu daun pucuk tanaman dan daun muda dengan cara
menusukkan bagian stylet lalu menghisap nutrisi tumbuhan inang. Daun yang diserang akan
mengkerut, mengeriting dan melingkar, menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan
tanaman menjadi kerdil. Kutu daun tidak hanya menghisap sari makanan, tetapi juga berperan
sebagai vektor penyebar virus (Meilin, 2014). Gejala yang ditimbulkan sebagai serangan kutu
daun antara lain daun menjadi keriput dan kerdil. Tingkat serangan yang parah yaitu tanaman
bisa layu bahkan mati. Selain itu kutu daun dikenal juga sebagai vector bagi beberapa virus
antara lain virus PVY dan PLRV. Penanganan hama kutu daun dibagi menjadidua yaitu secara
teknis dan kimiawi. Penanganan secara teknis yaitu dengan cara menginfestasikan musuh alami
seperti cresson, memotong bagian yang terkena seranan jika serangan tidak terlalu parah, dan
mencabut tanaman yang terserang hama jika serangan sudah parah. Pengendalian secara
kimiawi, gunakan obat yang mengandung insektisida.

Anda mungkin juga menyukai