Anda di halaman 1dari 2

Pola kalimat 5

Subjek + は + Objek が わかります(+ ) / わかりません( - )。


Pola ini kita gunakan untuk menyatakan kemampuan ( + ) atau ketidakmampuan ( - ) kita akan
sesuatu hal. わかります( wakarimasu ) adalah kata kerja yang artinya adalah paham/mengerti, kata ini
kita gunakan bila kita memahami/mengerti tentang hal yang akan kita nyatakan. sementara itu わかり
ません ( wakarimasen ) adalah bentuk negatif dari kata wakarimasu yang artinya adalah tidak
paham/tidak mengerti,dan kata ini kita gunakan bila kita tidak memahami/memgerti akan hal yang akan
kita nyatakan. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan contoh dibawah ini.

Contoh kalimat :

 Saya mengerti huruf hiragana ( watashi wa hiragana ga wakarimasu )


 Dia mengerti bahasa jepang ( kare wa nihongo ga wakarimasu )
 Ayah saya mengerti bahasa jawa dan bahasa karo ( chichi wa jawa go to karo go ga wakarimasu )
 Saya tidak mengerti huruf kanji ( watashi wa kanji ga wakarimasen )
 Saya tidak mengerti bahasa inggris ( watashi wa eigo ga wakarimasen )

Pola kalimat 6

Subjek + は + Objek が persentase kemampuan わかります(+ ) /


わかりません ( - )
Penggunaan pola berikut ini memiliki tujuan yang sama dengan pola diatas. Hanya saja pada
pola ini kita menambahkan persentase kumampuan kita akan sesuatu ha, persentase kemampuan disini
maksudnya adalah seberapa besar tingkat kemampuan kita akan sesuatu hal. Pengunaan persentase
kemampuan ini juga akan mempengaruhi kata kerja yang akan kita gunakan apakah berbentuk positif
atau negatif. Berikut ini adalah kata-kata yang digunakan untuk mengukur tingkatan
kemampuan/pemahaman kita tentang sesuatu hal :

 よく( yoku ) = dengan baik


Kata ini berada pada tingkatan pemahaman sebesar 80% - 100%, dan kata ini pasti selalu diikuti
oleh kalimat +.
 だいたい ( daitai ) = sebagian besar
Kata ini berada pada tingkatan pemahaman sebesar 50% - 80%, dan kata ini juga akan selalu
diikuti oleh kalimat +.
 すこし ( sukoshi ) = sedikit
Kata ini berada pada tingkatan pemahaman sebesar 30% - 50%, kata ini juga akan selalu diikuti
oleh kalimat +.
 あまり ( amari ) = tidak terlalu
Kata ini berada pada tingkatan kemampuan sebesar 10% - 30 %, dan kata ini akan selalu diikuti
oleh kalimat -.
 ぜんぜん ( zenzen ) = sama sekali tidak
Sesuai dengan artinya kata ini berada pada tingkatan kemampuan sebesar 0% dan akan selalu
diikuti oleh kalimat -.

Contoh kalimat :

 Saudara tanaka memahami huruf kanji dengan baik. ( tanaka san wa kanji ga yoku
wakarimasu )
 Saya sebagian besar memahami huruf hiragana ( watashi wa hiragana ga daitai wakarimasu )
 Saya sedikit mengerti bahasa jepang ( watashi wa nihongo ga sukoshi wakarimasu )
 Saya tidak terlalu mengerti bahasa jawa ( watashi wa jawa go ga amari wakarimasen )
 Saya sama sekali tidak mengerti huruf kanji ( watashi wa kanji ga zenzen wakarimasen )

Pola kalimat 7

Kalimat 1 + ( kata benda )ですから (desu kara ), kalimat 2.

+ ( kata sifat ) ですから ( desu kara ), kalimat 2

+ ( kata kerja ) ますから ( masukara ), kalimat 2


Pola kalimat berikut ini merupakan pola kalimat yang kita gunakan untuk membuat sebuah
kalimat sebab akibat. Kata から ( kara ) disini berbeda dengan kata から ( kara ) pada pelajaran
terdahulu, から( kara ) disini artinya adalah karena . kalimat 1 merupakan alasan terjadinya kelimat 2.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh kalimat berikut ini :

 Karena hobbi berolah raga, setiap hari saya bermain bola.


( suupootsu ga suki desukara, mainichi sakka o shimasu )
 Karena tuan tanaka sangat pintar kanji, saya belajar kanji kepada tuan tanaka.
( tanaka san wa kanji ga totemu jouzu desukara, watashi wa tanaka san ni kanji o naraimasu )
 Karena kemarin hujan, saya tidak pergi kemana pun.
( kinou ame desukara, doko e mo ikimasendeshita )
 Karena tidak terlalu mengerti kanji, setiap hari latihan.
( kanji ga amari wakarimasen kara, mainichi renshuu shimasu. )
 Karena sebagian besar paham bahasa inggris, saya mengajarkannya ke adik perempuan saya.
( eigo ga daitai wakarimasu kara, imouto ni oshiemasu )

Anda mungkin juga menyukai