0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan4 halaman
Teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan rasa lelah, cemas, dan tekanan darah. Prosedurnya meliputi orientasi pasien, pemberian aromaterapi lavender sambil menarik dan buang nafas perlahan, lalu evaluasi penurunan nyeri. Tujuannya adalah mencapai ketentraman, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental.
Teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan rasa lelah, cemas, dan tekanan darah. Prosedurnya meliputi orientasi pasien, pemberian aromaterapi lavender sambil menarik dan buang nafas perlahan, lalu evaluasi penurunan nyeri. Tujuannya adalah mencapai ketentraman, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental.
Teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan rasa lelah, cemas, dan tekanan darah. Prosedurnya meliputi orientasi pasien, pemberian aromaterapi lavender sambil menarik dan buang nafas perlahan, lalu evaluasi penurunan nyeri. Tujuannya adalah mencapai ketentraman, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental.
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2021 A. Pengertian Relaksasi Nafas Dalam Relaksasi adalah suatu teknik yang dapat membuat pikiran dan tubuh menjadi rileks melalui sebuah proses yang secara progresif akan melepaskan ketegangan otot di setiap tubuh. Energi dapat dihasilkan ketika kita melakukan relaksasi nafas dalam karena pada saat kita menghembuskan nafas, kita mengeluarkan zat karbon dioksida sebagai kotoran hasil pembakaran dan ketika kita menghirup kembali, oksigen yang diperlukan tubuh untuk membersihkan darah masuk Melakukan relaksasi seperti ini dapat menurunkan rasa lelah yang berlebihan serta gejala yang berhubungan dengan kecemasan. B. Tujuan a. Ketentraman hati b. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisa c. Tekanan darah dan ketegangan jiwa menjadi rendah d. Detak jantung lebih rendah e. Mengurangi tekanan darah. f. Meningkatkan keyakinan g. Kesehatan mental menjadi lebih baik. C. Prosedur tindakan 1. Fase orientasi a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri kepada pasien c. Kontrak waktu d. Menjelaskan tujuan penelitian e. Menanyakan kesiapan pasien dan alergi pasien terhadap lavender 2. Fase kerja a Sebelum melakukan tindakan relaksasi nafas dalam terlebih dahulu menanyakan pada pasien apakah pasien menyukai dengan bau lavender. b Mengukur tingkat nyeri yang dirasakan pasien (pre test) c Menyiapkan alat dan bahan yaitu bola kapas yang berukuran ± 1 cm dan aromaterapi lavender yang berbentuk minyak essensial cair d Ciptakan suasana yang nyaman dan usahakan tetap rileks dan tenang e Posisikan pasien senyaman mungkin. Bantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman. f. Anjurkan pasien melemaskan otot-ototnya. Hindari ketegangan otot. f Anjurkan pasien menarik nafas melalui hidung, lalu isaplah aromaterapi secara perlahan-lahan. Adapun waktu menarik nafas dengan aromaterapi lavender dilakukan sebanyak 5 kali yaitu 3 kali dilakukan dalam 10 menit pertama dan 2 kali dilakukan pada menit selanjutnya. g Frekuensi pemberian bola kapas aromaterapi lavender kepada responden dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu 3 tetes pada 10 menit pertama dan 2 tetes pada menit selanjutnya sehingga mencapai 15 menit. h Lalu anjurkan untuk mengeluarkan nafas secara perlahan dari mulut, anjurkan pasien tetap fokus pada pernafasannya dan bau aromaterapinya. i Mengukur tingkat nyeri sesudah intervensi (post test). 3. Fase terminasi a Menyampaikan evaluasi hasil pada pasien b Menyampaikan rencana tindak lanjut c Berpamitan Web https://www.youtube.com/watch?v=9WpPAOyW530