Anda di halaman 1dari 5

A.

Variasi Musim (Seasonal Variation)

Variasi musiman adalah sebuah deret berkala (time series) yang diklasifikasikan
dalam periode-periode dibawah satu tahun, seperti: triwulan, bulanan, atau mingguan dan
memiliki gerakan periodek yang selalu berulang. 1 Atau dengan kata lain variasi musimam
merupakan gerakan yang berulang-ulang secara teratur selama kurang lebih setahun.2

Serangkaina deret berkala dapat mengandung variasi musiman atau tidak. Untuk
mengetahui hal tersebut, serangkaian deret berkala harus diuji dan terlebih dahulu dilakukan
penyesuaian dengan variasi penanggalan guna menghemat waktu dari perhitungan yang
tidak perlu.

Contoh keadaan tahun 1997

Bulan Jumlah Jumlah Hari Jumlah Hari Kerja Faktor


Hari Minggu dan Libur Hari Rata-rata Penyesuaian
Nasional Kerja Setahun
Januari 31 5 26 25 0,96
Februari 28 5 23 25 1,08
Maret 31 6 25 25 1
April 30 6 24 25 1,04
Mei 31 6 25 25 1
Juni 30 5 25 25 1
Juli 31 5 26 25 0,96
Agustus 31 5 26 25 0,96
September 30 4 26 25 0,96
Oktober 31 4 27 25 0,92
November 30 6 24 25 1,04
Desember 31 5 26 25 0,96
Jumlah 303

(Jumlah harikerja setahun)


Hari Kerja Rata-Rata per Bulan =
( jumlah bulandalam setahun)
303
=
12
= 25,25 hari (dibulatkan menjadi 25 hari)

1
Soegyarto Mangkuatmodjo, 2004, Statistik Lanjutan, (Jakarta: PT Renika Cipta), hal. 156
2
Anto Dajan, 1975, Pengantar Metode Statistik Jilid I, (Jakarta: Penerbit LP3ES), hal. 269
Setelah hari kerja rata-rata perbulan diketahui maka selanjutnya ialah factor penyesuaian
(adjusting factor) dengan cara membagi hari kerja rata-rata perbulan dengan jumlah hari
kerja per bulan. Misalkan untuk bulan januari
(Hari kerja rata−rata per bulan)
Faktor Penyesuaian =
( Jumlah hari kerja perbulan)
25
=
26
= 0,96

Data deret berkala yang telah disesuaikan akan didapat dari data pengamatan deret berkala
bulanan (jumlah produksi perbulan) dikalikan dengan factor penyesuaian.

Setelah dilakukan penyesuaian dengan variasi penanggalan maka selanjutnya akan


diuji variasi tersebut dengan membandingkan nilai-nilai individual dengan rata-ratanya untuk
masing-masing tahun.

Tahun Penjualan Triwulan (Rp Juta) Jumlah Rata-rata


Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
Tahunan Triwulan
1 2 3 4
per Tahun
1991 1 (B) 2 (B) 4 (A) 3 (A) 10 2,50
1992 2 (B) 3 (B) 5 (A) 4 (A) 14 3,50
1993 2 (B) 4 (A) 5 (A) 3 (B) 14 3,50
1994 3 (B) 4 (B) 7 (A) 6 (A) 20 5,00
1995 5 (B) 7 (A) 8 (A) 7 (A) 27 6,75
Jumlah 13 (B) 20 (B) 29 (A) 23 (A) 85 21,25
Rata-rata 2,6 4 5,8 4,6 17 4,25
Catatan : (A) = di atas rata-rata triwulan per tahun
(B) = di bawah rata-rata triwulan per tahun

Dari table tersebut diketahui bahwa penjualan pada triwulan pertama pada masing-masing tahun
seluruhnya berada di bawah rata-rata triwulan masing-masing (5B). Sedangkan penjualan
triwulan ketiga seluruhnya berada di atas rata-rata triwulan masing-masing (A). Pada triwulan
kedua tahun 1993 dan 1995 penjualan berada di atas rata-rata triwulan masing-masing (2A) dan
pada tahun 1991, 1992, dan 1994 penjualan berada di bawah rata-rata triwulan masing-masing
(3B). Pada triwulan keempat penjualan di atas rata-rata triwulan terjadi pada tahun 1991, 1992,
1994, dan 1995 (4A), sedangkan tahun 1993 penjualan berada di bawah rata-rata (1B).
Dalam keperluan analisa untuk menunjukkan ada tidaknya gerakan musiman perlu dibuat indeks
musiman (seasonal index). Data berkala yang dilambangkan dalam variabel Y terdiri dari:

Y=TxCxSxI

Keterangan:
T = Trend
C = Siklis
I = Irreguler
S = Musiman

Kalau pengaruh dari trend, siklis dan irregular dihilangkan maka tersisa komponen musiman (S)
apabila S dinyatakan dalam angka indeks maka akan diperoleh indeks musiman yang
menunjukkan nilai relatip dari data berkala (Y) selama seluruh bulan dalam satu tahun (dapat
lebih dari satu tahun). Buku di anna hal 302-303

1. Metode Rata-rata Sederhana

Bulan Tahun Penjualan (Rp Jutaan) Jumlah Penjualan


Indeks
Penjuala Rata-rata
n per
(1%)
Bulan
1992 1993 1994 1995 1996
Januari 2 5 4 6 10 27 5,4 56,9
Feb 4 6 7 5 12 34 6,8 71,7
Maret 8 7 8 7 15 45 9,0 94,9
April 10 10 11 10 20 61 12,2 128,7
Mei 8 9 9 9 18 53 10,6 111,8
Juni 6 6 8 7 14 41 8,2 86,5
Juli 1 2 21 1 3 28 5,6 59,0
Agust 4 5 4 4 7 24 4,8 50,6
Sept 7 8 7 9 11 42 8,4 88,6
Okt 10 10 10 11 17 58 11,6 122,3
Nov 10 11 11 11 22 65 13,0 137,1
desm 14 15 17 17 28 91 18,2 191,9
Jumlah 84 94 117 97 117 569 113,8 1200,0

Rumus:

( Jumlah penjualan per bulan )


a. Rata-rata Penjualan Bulanan =
( jumlah tahun penualan )

Contoh penghitungan rata-rata penjualan bulanan pada bulan Januari tahun 1992 sampai
1996
(Jumlah penjualan per bulan )
Rata-rata Penjualan Bulanan =
( jumlah tahun penualan)

27
=
5

= 5,4

(Jumlah rata−rata penjualan bulanan)


b. Rata-rata Dari Rata-rata Bulanan =
( jumlah bulan setahun)
Contoh penghitungan rata-rata dari rata-rata penjualan bulanan

(Jumlah rata−rata penjualan bulanan)


Rata-rata Dari Rata-rata Bulanan =
( jumlah bulan dalam setahun)
113,8
=
12

= 9,483
( Rata−rata penjualan bulanan)
c. Indeks Musiman = x 100
(Rata−rata darirata−ratabulanan)
Contoh penghitungan indeks musiman khas (typical) untuk bulan Januari

( Rata−rata penjualan bulanan)


Indeks Musiman = x 100
(Rata−rata darirata−ratabulanan)

5,4
= x 100
9,483
= 56,9
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa indeks tertinggi selama periode
1992-1996 terjadi pada setiap bulan Desember dan indeks terendah terjadi pada setiap
bulan Agustus.

Anda mungkin juga menyukai