Anda di halaman 1dari 14

PERS RILIS MASYARAKAT PEDULI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

DALAM LEMBAGA NEGARA

KOMISI PENYIARAN INDONESIA HARUS MENJAMIN HAK-HAK


KORBAN DAN MEMBERIKAN SANKSI BAGI PELAKU KEKERASAN

Jakarta- Sebagai salah satu lembaga independen setingkat dengan lembaga negara
lainnya yang dibiayai oleh Anggaran, Pendapatan dan Belanja Negara/ APBN, maka
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memiliki tanggungjawab dalam pekerjaannya sesuai
UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, yang memiliki visi antara lain tercantum
dalam pasal 3: Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi
nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa,
mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka
membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera.

Hal ini juga seturut dengan bagaimana pimpinan lembaga di KPI seharusnya dapat
mewujudkan visi tersebut apabila para pekerja yang melaksanakan tugas sehari-hari di
kantor KPI mendapat perlakuan tidak adil, bahkan sangat tidak berperikemanusiaan
oleh sesama pekerja dalam lingkungan Komisi Penyiaran Indonesia, karena adanya
relasi kuasa di dalamnya.

Sebelumnya kami, Masyarakat Peduli Korban Kekerasan Seksual dalam Lembaga


Negara, pada Rabu, 1 September 2021 telah menerima sebuah pesan yang beredar di
berbagai grup WhatsApp. Adalah MS, seorang ayah satu anak yang bekerja di Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) sejak tahun 2011 yang diduga telah mengalami kekerasan
seksual dalam bentuk perundungan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh 8
(delapan) orang, yang merupakan sesama karyawan di KPI.

Dalam pernyataannya, MS telah mengalami berbagai bentuk pelecehan yang tak


terhitung jumlah frekuensinya karena sering kali antara lain, pelaku melecehkan,
memukul, memaki, dan merundung tanpa bisa melawan. MS hanya seorang diri sendiri
sedangkan pelakunya banyak. Perendahan martabat korban ini diduga telah dilakukan
bertahun-tahun dan terus-menerus serta berulang sehingga korban tertekan dan
mengalami trauma, dan secara medis termasuk dalam PTSD (Post Trauma Stress
Disorder). Trauma akibat kekerasan seksual para pelaku menelanjangi dan memegangi
dan mencoret-coret dengan spidol kemaluan korban, yang tak bisa dilawannya.

Korban kemudian bertahan di KPI demi gaji untuk istri, ibu, dan anaknya. Bahwa
korban telah menyampaikan apa yang dialaminya, namun solusi yang diberikan, hanya
dengan memindahkan ruang kerja korban, tanpa memberikan sanksi pada pelaku
sehingga kekerasan dan perundungan, terus berulang.
Kami melihat kejadian ini tidak hanya hanya termasuk dalam kekerasan, namun juga
kejahatan kemanusiaan yang terjadi di lembaga negara.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai salah satu lembaga negara yang lahir di masa
reformasi, seharusnya bekerja dengan semangat reformasi dan mengedepankan kerja-
kerja berlandaskan prinsip hak asasi manusia. Peristiwa yang terjadi di KPI
menunjukkan terjadinya kejahatan kemanusiaan yang telah terjadi bertahun-tahun,
terus berulang dan sistemik, dan tidak menunjukkan sebagai lembaga negara yang
bekerja dengan prinsip hak asasi manusia
Atas berbagai penderitaan yang dialami MS, serta upayanya sebagai korban dalam
mengungkap kekerasan yang dialaminya, serta berbagai kekerasan yang terjadi di
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang terjadi selama bertahun-tahun, maka kami
Masyarakat Peduli Korban Kekerasan Seksual Dalam Lembaga Negara
menyatakan sikap:

1.Menuntut Komitmen dari Ketua dan para anggota/ Komisioner Komisi Penyiaran
Indonesia/ KPI memberikan jaminan keamanan, dukungan psikologis, dan
kesejahteraan pada korban dan keluarganya selama proses pemulihan dan penanganan
hukum atas kasus ini

2.Meminta kepada KPI untuk membentuk tim investigasi indepeden dengan melibatkan
pihak eksternal KPI, seperti Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Komnas
HAM, Komnas Perempuan, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) atau
LBH APIK sebagai pengacara pendamping korban dan atau saksi ahli, agar seluruh
proses dilakukan secara transparan dengan tetap mengedepankan perlindungan kondisi
fisik dan psikis korban

3.Menonaktifkan terduga pelaku kekerasan fisik, mental dan seksual sebagai pegawai
KPI selama proses penyidikan hingga selesainya proses hukum dan keadilan bagi
korban.

4.Selama proses hukum, gambar, foto, video dan segala bentuk visualisasi yang
mendokumentasikan proses dan hasil kekerasan fisik, mental dan seksual yang
dilakukan oleh pelaku, harus diambil dari penguasaan pelaku dan dipastikan tidak
beredar ke publik

5.Mendukung pendampingan bagi korban untuk pelaporan ke penegak hukum, dengan


melibatkan pengacara (YLBHI, LBH Masyarakat, LBH Jakarta, atau LBH APIK)

6.Meminta kepada KPI agar menjamin dan membuat mekanisme pada semua
komisioner dan karyawannya untuk stop melakukan kekerasan dan pelecehan seksual
serta perundungan
7. Menuntut polisi untuk serius melakukan penyidikan kasus ini sebagai salah bentuk
tindak pidana kejahatan kemanusiaan yang sistematis
8.Meminta kepada masyarakat luas agar mendukung penuh proses penanganan kasus
hingga pemulihan korban

Kami Masyarakat Peduli Korban Kekerasan Seksual dalam Lembaga Negara yang terdiri
dari kurang lebih 250 organisasi dan individu, akan senantiasa memantau seluruh
proses hukum dan pendampingan dalam kasus ini, hingga korban dan keluarganya
memperoleh keadilan.

Kontak: Ulfa Kasim (0812-8722-8617)

Jakarta, 2 September 2021


MASYARAKAT PEDULI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM
LEMBAGA NEGARA

Organisasi Pendukung:

1. AJI Jakarta

2. Perkumpulan Suara Kita

3. KePPaK Perempuan (Kelompok Peduli Penghapusan Tindak Kekerasan Terhadap


Perempuan dan Anak)

4. PEKA-PM Kupang-NTT

5. Institut KAPAL Perempuan

6. Kalyanamitra

7. Koalisi Perempuan Indonesia

8. AMAN Indonesia

9. Yayasan Kesehatan Perempuan

10. Biro Hukum, Perempuan dan Anak - Negeriku Indonesia Jaya

11. Cahaya Perempuan WCC

12. Institute Perempuan

13. PWAG Indonesia/Artsforwomen

14. Yayasan PUPA

15. Yayasan Srikandi Sejati

16. JalaStoria.id

17. JKP3 (Jaringan Kerja Pro Legislasi Nasional Pro Perempuan)

18. Yayasan Lambu ina

19. WCC Mawar Balqis

20. Yayasan INAATA Mutiara Maluku.

21. JALA PRT

22. LBH APIK Banten


23. K.P Ronggolawe

24. RUMAH PEREMPUAN KUPANG NTT

25. Yayasan LAPPAN Maluku

26. PGI

27. LAdA DAMAR Lampung

28. WCC Dian Mutiara

29. AKARA Perempuan

30. Pergerakan Sarinah

31. HAPSARI Sumatera Utara

32. Yayasan Peduli Inayana Maluku

33. Sanggar Suara Perempuan, SoE, TTS, NTT

34. Aliansi Laki-laki Baru

35. Yayasan CIQAL Yogyakarta

36. Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia DKI Jakarta.

37. Progress Kalimantan

38. Yayasan Swara Parangpuan Sulut

39. Forum Pengada Layanan

40. Yapesdi

41. Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi

42. Migrant CARE

43. YAPESDI

44. Yayasan Perlindungan Insani Indonesia

45. INFID

46. Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa)

47. FKPTB Tangerang Bersatu


48. Lembaga Pendampingan Perempuan dan Anak Manado

49. Sfe Circle Community

50. LBH Apik Semarang

51. Gerakan Perempuan Sulut

52. Paguyuban Bhinneka Nusantara

53. KSPPM, Sumut

54. Paritas Institute

55. Lembaga Partisipasi Perempuan (LP2)

56. Forum Bantuan Hukum Untuk Kesetaraan (FBHUK)

57. Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran (KNRP)


58. Konde.co
59. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
47. DIFAA Prakarsa perempuan untuk kesetaraan dan keadilan sosial Madiun
48. Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender & Anak se Indonesia (ASWGI)
49. Aliansi Perempuan Kalimantan Untuk Perdamaian dan Keadilan Gender
(AlPeKaJe)
50. Jaringan Perempuan Borneo
51. BEM STHI Jentera
52. SIGAB Indonesia
53. Aliansi Sumut Bersatu (ASB) Medan
54. KOPRI PB PMII
55. WCC Jombang
56. LBH APIK Kaltim
57. Sapa Institut
58. PERUATI
59. Kaukus Perempuan Sarbumusi
60. Yayasan PEKKA
61. Peace Leader Indonesia
62. Rumah Millennials Banjarmasin
63. Tim Krayon KGS Garut
64. (Re)aksi Remaja
65. Toa Damai Indonesia
66. FSBPI (Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia)
67. Serikat Pekerja Nasional (SPN)
68. LBH APIK Semarang
69. JPPB (Jaringan Peduli Perempuan Bengkulu)
70. Komunitas Pelangi Kalsel (Jaringan Perempuan Interfaith untuk Kesetaraan,
Keadilan dan Perdamaian)
71. Libu Perempuan Sulteng
72. Perempuan Mahardhika
73. LRC-KJHAM
74. Perempuan Bicara
75. LBH APIK Pontianak
76. Suara Milenial Maluku
77. Koalisi Anti Kekerasan Seksual di Papua
78. Korps PMII Putri Metro Manado
79. Savy Amira
80. Mawar Merona
81. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
82. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
83. IPPI (Ikatan Perempuan Positif Indonesia)
84. LBH APIK Jakarta
85. KOMPAK Jakarta (Komunitas Orang Muda Anti Perdagangan Anak dan
Eksploitasi Seksual Anak)
86. KPS2K (Kelompok Perempuan dan Sumber-Sumber Kehidupan)
87. Dewi Keadilan Sulawesi Selatan
88. Korps HMI-Wati Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (Kohati PB HMI)
89. Kartini manakarra Sulawesi Barat
90. Bale Perempuan Bekasi
91. Yayasan Pelita Husada Flobamora NTT
92. LPSDM NTB
93. SGPP KWI (Sekretariat Gender Pemberdayaan Perempuan Konferensi
Waligereja Indonesia)
94. LBH APIK Bali
95. KOPRI PB PMII
96. WCC Jombang
97. LBH APIK Kaltim
98. Sapa Institut
99. Kaukus Perempuan Sarbumusi
100. FSBPI (Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia)
101. F-KSPN
102. Trade Union Right Centre (TURC)
103. Paguyuban Bhinneka Nusantara

104. KSPPM, Sumut

105. Paritas Institute

106. Lembaga Partisipasi Perempuan (LP2)

107. Forum Bantuan Hukum Untuk Kesetaraan (FBHUK)


108. LAPPAN Maluku

109. Komunitas Perempuan Membaca

110. Pusat Kajian Gender, Seksualitas dan Trauma, STFT Jakarta

111. UPIPA Wonosobo

112. Suluh Perempuan

113. Wartafeminis.com

114. Pusat Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia

115. RPuk (Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan)

116. LBH APIK Sulawesi Selatan

117. Talitha Kum

118. Imadei

119. Gerakan Peduli Perempuan (GPP) Jember

Individu Pendukung:

1. Dian Kartika Sari-Jkt

2. Delmyser M.Ndolu

3. Musliha Rofik - Jakarta

4. Wahyu Susilo

5. Dewi Tjakrawinata

6. Dwi Ariyani

7. Fitri Purba

8. Mimi Rasam

9. Susi Handayani

10. Yustina Christovani


11. Riri Feriana

12. Imam Susilowati

13. Ponari

14. Wanda Shahab

15. Irine H Gayatri, LIPI

16. Alien Yustika

17. Titik Kartika

18. Priyo Suwito

19. Khoirul Anam

20. Ilma Sovri Yanti Ilyas

21. Dewi Nova, penulis

22. Ester Ritonga

23. Anung Nur Rachmi

24. Aji Yahuti

25. Opien Josephine

26. Sri Wahyuni

27. Feby Indirani

28. Mirnawati

29. Nikodemus Niko

30. Dewi Tjakrawinata

31. Renata Arianingtyas

32. Lutifyah Handayani

33. Gita Nasution

34. Maizidah Salas

35. Permina Sianturi


36. Gita Pratiwi

37. Sri Purwani

38. Kristin Widiarti

39. Danielle Johanna

40.Basaria Lumbangaol

41. Selfitriani Kulla

42. Rida Siringo

43. Darwita Purba

44. Firmansya S. Hamdani

45. Agus Agandi

46. Irma Riana Simanjuntak

47. Laila Sofianty

48. Delima Silalahi

49. Jihan FL Dillon

50. Jenny

51. Donna Swita

52. Laura Mustamu

53. Panik Zaristian Vaspntra

54. Henny Supolo

55. Artha Julie Nava

56. Ana Ainiyatul Farihah

57. Yudiet Tompah

58. Pudji Tursana

59. Made Supriatma

60. Dina Listiorini


61. Etika Emwe

62. Dian Sasmita

63. Annette Ellen

64. Ayukusuma

65. Edo Bageur

66. Siti Masruroh

67. Omar Al Fahd

68. Marhaeni Mawuntu

69. Judistian P. Hutauruk

70. Ditya

71. Lucky Arisandy

72. Sri Kusmiati

73. Imam Shofwan

74. Melinda Siahaan

75. Mardiyah Chamim, penulis

76. Linda Sudiono, dosen

77. Aster Sitohang

78. Cakradayu Bagoes Tjakraningrat

79. Anis Hidayah

80. Antarin Arna

81. Gracia Asriningsih

82. Aeni

83. Rosnida Sari Abdullah

84. Ira Setiawan

85. Lilik Hastuti Setyowatiningsih


86. Nirma Hasyim

87. Mia Amalia

88. Ichwan Prasetyo

89. Andreas (LPSK RI)


90. Jane Maengkom (Swara Parangpuang Sulut - Advokat)
91. Fransiscus Onggang - Yayasan Pelita Husada Flobamora NTT
92. Michael - LMC.com dan PWI
93. Jepri - Baraknews.com
94. Wiena Evertria- Jakarta
95. Sari Nasution - Jakarta
96. Dani Sutopo - Jakarta
97. Adelina Simanjuntak- Jakarta
98. Ananto Wimbaji-Jakarta
99. Iva Hasanah Surabaya
100. Lusia Palulungan
101. Yerni H. Selly-NTT
102.Th. Triza Yusino
103. Fransiskus Onggang
104.Yesua YDK Pellokila-NTT
105. Kencana Indraswari
106. Nirma Hasyim

107. Mia Amalia

108. Ichwan Prasetyo

109. Ulfa Ilyas

110. Ika Susetyo

111.. Vincent Novent

112. Pradipto Niwandhono, dosen

113. Sherly Dhekka

114. Grace Dwitiya Amianti


115. Guster Sihombing

116. Sekar Pireno KS

117. Shinta Miranda

118. Didi

119. Iswanti

120. Ira Setiawan

121. Teresa Goenawan

121. Imam Shofwan, wartawan/petani

122. Ninuk Setya Utami, petani

123. Saur Tumiur Situmorang

124. Melina Yuli

125. Helen Navith

126. Windy Botutihe

127. Natalia Warat

128. Gracia Nanda

129. Ika Ardina

130. Umi Lasminah

131. Yesua YDK Pellokila – NTT

132. Wiena Evertria- Jakarta

133. Sari Nasution - Jakarta

134. Dani Sutopo - Jakarta

135. Adelina Simanjuntak- Jakarta

136. Ananto Wimbaji-Jakarta

137. Iva Hasanah Surabaya

138. Lusia Palulungan


139. Yerni H. Selly-NTT

140. Th. Triza Yusino

141. Fransiskus Onggang

142. Yesua YDK Pellokila-NTT

143. Kencana Indrishwari

144. Ririn Hayudiani Lombok Timur NTB

145. Sri Sulistiyani, Jember, Jatim

146. Rosnida Sari- Jember, Jatim

Anda mungkin juga menyukai