DISUSUN OLEH
UNIVERITAS MUHHAMADIYAH
1
KATA PENGANTAR
hak asasi manusia (ham) adalah prinsip-prinsip fundamental yang menjadi hak setiap individu,
tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, atau latar belakang sosial ham merupakan fondasi
utama bagi keadilan, martabat manusia, dan kehidupan yang layak, indonesia sebagai bangsa
yang berkomitmen pada ham, telah mendirikan lembaga-lembaga perlindungan ham yang
memiliki peran penting dalam pemahaman, perlindungan, dan pemajuan hak asasi manusia di
dalam negeri salah satu lembaga kunci dalam konteks perlindungan ham adalah komisi nasional
anti kekerasan terhadap perempuan (komnas anti kekerasan terhadap perempuan), makalah ini
bertujuan untuk membahas dan menganalisis peran serta implementasi komnas anti kekerasan
terhadap perempuan dalam melindungi perempuan dari berbagai bentuk kekerasan di indonesia
kami akan menjelaskan kontribusi dan tantangan yang dihadapi oleh komnas anti kekerasan
terhadap perempuan dalam upaya pemenuhan hak perempuan dan penghapusan kekerasan
terhadap perempuan di indonesia makalah ini tidak hanya menjelaskan secara teoritis tentang
peran lembaga ini, tetapi juga mencoba menggambarkan bagaimana implementasi program-
program dan kebijakan komnas anti kekerasan terhadap perempuan memengaruhi perempuan
yang menjadi korban selain itu, kami juga akan memeriksa dampak positif dan potensi
perubahan yang telah diciptakan oleh lembaga ini dalam mengatasi tantangan yang ada
penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai sumber informasi, buku referensi,
jurnal penelitian yang telah berperan dalam mendukung pemahaman dan penyelidikan terkait
komnas anti kekerasan terhadap perempuan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang bermanfaat dan memperkuat pemahaman kita tentang peran lembaga perlindungan ham
khususnya dalam melindungi hak perempuan, serta bagaimana upaya-upaya tersebut dapat
ditingkatkan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan, sekian kami
ucapkan terimakasih
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
Pendahuluan............................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................7
2.1 PEMBAHASAN........................................................................................................................................7
2.1.1 PERAN KOMNASHAM DALAM MENGAWASI DAN MERESPON PELANGGARAN HAM DI
INDONESIA, SERTA BAGAIMANA EFEKTIVITASNYA DALAM MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA............7
2.1.2 KOMNAS ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN MEMAHAMI DAN MENGATASI TANTANGAN
DALAM MELINDUNGI PEREMPUAN DARI BERBAGAI BENTUK KEKERASAN, DAN BAGAIMANA
DAMPAKNYA TERHADAP PEREMPUAN YANG MENJADI KORBAN...........................................................9
2.1.3 KOMISI PERLINDUNGAN ANAK (KPAI) MENJELASKAN DAN MELINDUNGI HAK-HAK ANAK-ANAK
DI INDONESIA, SERTA SEJAUH MANA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PRO-ANAK TELAH MEMBERIKAN
DAMPAK POSITIF...................................................................................................................................10
2.1.4 LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPKS) MEMBANTU DALAM MELINDUNGI SAKSI
DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN INDONESIA, DAN APA TANTANGAN UTAMA YANG
DIHADAPI DALAM MENJALANKAN TUGASNYA......................................................................................11
2.1.5 KOMITMEN INDONESIA TERHADAP NORMA-NORMA HAM INTERNASIONAL TERCERMIN DALAM
TINDAKAN DAN KEBIJAKAN YANG DIAMBIL OLEH LEMBAGA-LEMBAGA PERLINDUNGAN HAM...........12
BAB III........................................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................15
3
BAB I
Pendahuluan
Indonesia adalah negara besar dan beragam dengan sejarah panjang dalam perlindungan
hak asasi manusia, meskipun terdapat perkembangan positif dalam perlindungan hak asasi
manusia, namun masih terdapat tantangan besar, terdapat beberapa permasalahan mendasar
dalam definisi dan implementasi pemantauan hak asasi manusia. lembaga perlindungan
mencakup perlindungan hak asasi manusia dalam konflik dan kepolisian Indonesia menghadapi
berbagai tantangan untuk melindungi hak asasi manusia terkait konflik internal dan
perlindungan hukum dalam pelanggaran hak asasi manusia selama konflik seperti Aceh dan
Papua, sehingga memerlukan pemahaman yang mendalam tentang peran Komnasham. selama
konflik. Dalam penelitian dan pemantauan kasus-kasus tersebut, kekerasan terhadap perempuan
dan anak serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia terus menjadi perhatian.
Latar belakang tersebut antara lain peningkatan kesadaran terhadap kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak, sehingga memerlukan peran aktif Komnas Perempuan dan KPAI dalam
melaksanakan perlindungan HAM dalam kasus tersebut. Perlindungan saksi dan korban dalam
sistem hukum Sistem hukum Indonesia seringkali menghadapi tantangan dalam melindungi saksi
dan korban, khususnya dalam kasus pelanggaran HAM dalam perkara pidana, LPSK berperan
penting dalam memperjelas hak-hak saksi dan korban serta memberikan perlindungan terhadap
saksi dan korban. diperlukan dukungan dalam proses hukum transisi menuju demokrasi. dan
pemantauan hak asasi manusia. Dengan reformasi tahun 1998, Indonesia telah melihat perubahan
signifikan menuju demokrasi yang lebih kuat, namun penting untuk terus memantau
perkembangan perlindungan hak asasi manusia dan berperan aktif untuk mengatasi tantangan
yang muncul dalam proses transisi ini, kewajiban internasional sebagai sebuah negara. anggota. .
Menurut PBB dan beberapa organisasi internasional lainnya, Indonesia berkomitmen untuk
mematuhi standar hak asasi manusia internasional, termasuk partisipasi Indonesia dalam
memenuhi kewajiban internasionalnya untuk melindungi dan memajukan hak asasi manusia.
Dalam tantangan-tantangan ini, lembaga-lembaga hak asasi manusia seperti Komnasham,
Komnas Perempuan, KPAI dan LPK memainkan peran penting dalam melindungi prinsip-
4
prinsip hak asasi manusia dan memastikan perlindungan yang efektif terhadap hak-hak individu.
untuk mencapai tujuan peningkatan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia
c. Bagaimana Komisi Perlindungan Anak (KPAI) menjelaskan dan melindungi hak-hak anak-
anak di Indonesia, serta sejauh mana implementasi kebijakan pro-anak telah memberikan
dampak positif?
d. Bagaimana Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPKS) membantu dalam melindungi
saksi dan korban dalam sistem peradilan Indonesia, dan apa tantangan utama yang dihadapi
dalam menjalankan tugasnya?
1.3 Tujuan
a. Menilai peran KOMNASHAM dalam mengawasi dan merespon pelanggaran HAM serta
mengidentifikasi langkah-langkah untuk meningkatkan efektivitasnya dalam melindungi hak
asasi manusia di Indonesia.
5
b. Memahami bagaimana KOMNAS Anti Kekerasan Terhadap Perempuan menjelaskan dan
melindungi perempuan dari berbagai bentuk kekerasan, dan mengidentifikasi upaya-upaya untuk
meningkatkan perlindungan perempuan yang menjadi korban.
c. Mengukur sejauh mana Komisi Perlindungan Anak (KPAI) telah berhasil dalam memajukan
hak-hak anak-anak dan mengidentifikasi area-area di mana perbaikan diperlukan.
d. Mempelajari bagaimana Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPKS) membantu dalam
melindungi saksi dan korban dalam sistem peradilan Indonesia serta mencari solusi untuk
mengatasi tantangan yang muncul.
6
BAB II
2.1 PEMBAHASAN
7
perbaikan berkelanjutan dalam bidang ini sangatlah penting komnasham juga memerlukan
dukungan masyarakat dan berpartisipasi dalam upaya bersama dalam pencegahan dan
penanggulangan ham.komnasham (komisi nasional hak asasi manusia) berperan penting dalam
memantau dan merespon pelanggaran hak asasi manusia (ham) di indonesia. perannya mencakup
beberapa aspek seperti pemantauan, penelitian, advokasi dan rekomendasi untuk lebih
memahami peran komnasham dalam hal ini dan efektivitasnya dalam perlindungan hak asasi
manusia, tugas utama komnasham adalah memantau dan memantau situasi hak asasi manusia di
indonesia mereka mengumpulkan informasi, data dan laporan mengenai kemungkinan
pelanggaran hak asasi manusia, termasuk memantau tindakan negara-negara, lembaga dan orang-
orang yang dapat merugikan atau melanggar hak asasi manusia, komnasham berwenang
melakukan penyidikan terhadap pelanggaran hak asasi manusia. mereka mungkin melakukan
investigasi independen atau bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya untuk
menyelidiki dan mengumpulkan bukti dalam kasus manusia pelanggaran hak setelah melakukan
investigasi atau pemantauan, komnasham dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah
dan lembaga terkait mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki situasi hak
asasi manusia hal ini mencakup rekomendasi kebijakan, inisiatif hukum dan langkah-langkah
lain yang diperlukan untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia komnasham juga
memberikan dukungan kepada korban pelanggaran ham mereka dapat membantu korban
mendapatkan layanan hukum, medis dan psikologis yang mereka perlukan untuk pulih
komnasham berperan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap hak asasi manusia.
mereka melakukan program pelatihan dan kesadaran yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang hak asasi manusia. dan pentingnya perlindungan mereka komnasham juga
berpartisipasi dalam forum internasional yang mempromosikan hak asasi manusia mereka
berpartisipasi dalam beberapa organisasi internasional dan mempromosikan standar hak asasi
manusia di tingkat global efektivitas komnasham dalam melindungi hak asasi manusia
bergantung pada beberapa faktor, seperti dukungan pemerintah, sumber daya yang tersedia,
kerja sama dengan lembaga lain, dan kemampuan melaksanakan rekomendasinya evaluasi dan
perbaikan berkelanjutan dalam bidang ini sangatlah penting komnasham juga memerlukan
dukungan masyarakat dan berpartisipasi dalam upaya bersama dalam pencegahan dan
penanggulangan ham.
8
2.1.2 KOMNAS ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN MEMAHAMI DAN
MENGATASI TANTANGAN DALAM MELINDUNGI PEREMPUAN DARI BERBAGAI
BENTUK KEKERASAN, DAN BAGAIMANA DAMPAKNYA TERHADAP PEREMPUAN
YANG MENJADI KORBAN
9
mendukung upaya penyembuhan perempuan korban kekerasan dan membantu mereka
mendapatkan kembali kemandiriannya hal ini mencakup program pendampingan, pelatihan dan
pemberdayaan komnas berperan untuk memastikan perempuan korban kekerasan mempunyai
akses terhadap keadilan yang adil dan pelakunya dihukum sesuai hukum, dampak signifikan
dari kegiatan komnase melawan kekerasan terhadap perempuan meningkatkan perlindungan dan
pemulihan korban kekerasan pemahaman mendalam mengenai tantangan dan kerja sama dengan
berbagai pihak berperan penting dalam memajukan hak dan keamanan perempuan di indonesia.
10
hasil evaluasi, kpai dapat berperan dalam merumuskan dan merekomendasikan perbaikan
kebijakan yang lebih efektif mendukung hak-hak anak dampak positif penerapan kebijakan
ramah anak yang dikaji kpai antara lain peningkatan perlindungan hak-hak anak, akses yang
lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan dan layanan lainnya, serta perubahan positif dalam
kehidupan anak hasil positif dari kegiatan kpai juga meningkatkan pemahaman umum mengenai
hak-hak anak namun harus diakui masih banyak tantangan dalam melindungi hak-hak anak di
indonesia kpai akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi terkait untuk
memastikan penerapan kebijakan ramah anak lebih efektif dan memberikan dampak positif yang
lebih besar bagi anak-anak di seluruh tanah air.
Lembaga perlindungan saksi dan korban (lpks) mempunyai peranan yang sangat penting
dalam perlindungan saksi dan korban dalam sistem hukum indonesia. mereka bertanggung jawab
atas perlindungan, dukungan dan bantuan para saksi dan korban yang berpartisipasi dalam
persidangan namun dalam menjalankan tugasnya, lpks juga menghadapi beberapa tantangan
utama salah satu tantangan terbesar adalah masalah keuangan lpks seringkali mempunyai sumber
daya keuangan yang terbatas untuk melaksanakan program perlindungan saksi dan korban, hal
ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk memberikan dukungan yang memadai
kurangnya sumber daya manusia terbatasnya jumlah tenaga ahli lpks juga menjadi tantangan.
perlindungan saksi dan korban memerlukan personel yang terlatih dan berpengalaman jumlah
staf yang tidak memadai dapat mempengaruhi efektivitas mereka dalam memberikan dukungan
kepada saksi dan korban, lpks harus bekerja sama dengan sistem hukum dan otoritas lainnya
untuk memastikan perlindungan yang efektif tantangan kerap muncul dalam koordinasi berbagai
lembaga yang terlibat dalam proses hukum, saksi dan korban seringkali hidup dalam ketakutan
akan pembalasan atau ancaman dari pihak yang berperkara lpks harus mengatasi tantangan ini
dengan memberikan perlindungan fisik dan mental yang memadai, perlindungan saksi dan
korban juga mencakup pengelolaan informasi sensitif tantangannya adalah menjaga kerahasiaan
data dan mencegah akses tidak sah terhadap data tersebut upaya hukum saksi dan korban
mungkin memerlukan bantuan hukum tantangan muncul dalam mendapatkan upaya hukum yang
11
memadai permasalahan perlindungan jangka panjang lpks juga harus mempertimbangkan
perlindungan jangka panjang, terutama ketika saksi dan korban perlu melindungi identitasnya
setelah persidangan berakhir.
hal ini memerlukan perencanaan yang matang kurangnya kesadaran masyarakat mungkin tidak
menyadari pentingnya perlindungan saksi dan korban dalam sistem peradilan lpks harus
menyelenggarakan kampanye informasi untuk menyadarkan masyarakat akan permasalahan ini
meski menghadapi berbagai tantangan, lpks tetap berperan penting dalam melindungi saksi dan
korban. tantangan-tantangan ini akan diatasi, antara lain, dengan meningkatkan pendanaan,
meningkatkan sumber daya manusia, memperluas kerja sama dan meningkatkan infrastruktur
untuk mendukung perlindungan saksi dan korban yang lebih efektif dalam sistem peradilan
indonesia.
Komitmen Indonesia terhadap standar hak asasi manusia internasional tercermin dalam kegiatan
dan kebijakan lembaga hak asasi manusia seperti KOMNASHAM, KOMNAS Anti Kekerasan
Terhadap Perempuan, Komisi Perlindungan Anak (KPAI) dan Badan Perlindungan Saksi dan
Korban (LPKS), Implementasi perjanjian hak asasi manusia internasional Indonesia telah
meratifikasi beberapa perjanjian hak asasi manusia internasional, seperti Konvensi Hak Anak,
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, dan lain-lain Lembaga
hak asasi manusia mempunyai peran dalam memastikan bahwa negara memenuhi kewajiban
mereka berdasarkan perjanjian tersebut, Lembaga-lembaga hak asasi manusia berperan dalam
membentuk partai-partai HAM di Indonesia Mereka memberikan rekomendasi kepada
pemerintah untuk perumusan dan implementasi kebijakan sesuai dengan standar hak asasi
manusia internasional Organisasi hak asasi manusia memantau dan melaporkan pelanggaran hak
asasi manusia Mereka menggunakan standar hak asasi manusia internasional sebagai pedoman
pemantauan dan pelaporan, Lembaga-lembaga hak asasi manusia mempunyai peran untuk
memastikan bahwa penegakan hukum berlangsung adil dan memenuhi standar hak asasi manusia
Mereka dapat membantu dalam penyelidikan dan penuntutan pelanggaran hak asasi manusia,
Lembaga hak asasi manusia dapat memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang
12
mengalami pelanggaran hak asasi manusia, termasuk rujukan pada standar hak asasi manusia
internasional untuk mencapai keadilan, Badan-badan hak asasi manusia dapat memberikan
pelatihan kepada otoritas terkait, profesional hukum dan individu untuk memastikan bahwa
standar hak asasi manusia internasional dipahami dan diterapkan Lembaga hak asasi manusia
juga kerap berpartisipasi dalam kerja sama internasional dan forum hak asasi manusia
internasional untuk mempromosikan standar hak asasi manusia di seluruh dunia untuk
mendukung reformasi hukum dan politik yang mendukung kepatuhan terhadap standar hak asasi
manusia internasional Dengan demikian, lembaga hak asasi manusia di Indonesia memainkan
peran penting dalam memastikan bahwa komitmen Indonesia terhadap standar hak asasi manusia
internasional tercermin dalam tindakan dan kebijakan pemerintah dan lembaga terkait
Tujuannya adalah untuk menjamin perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia di seluruh
negeri sesuai dengan standar internasional yang diterima Indonesia.
13
BAB III
3.1 KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Isra, G. (2016). "Perlindungan Saksi dan Korban dalam Sistem Peradilan Pidana. PT Ghalia
Indonesia.
Pratiwi, R. (2019). Challenges in Protecting Women from Violence: The Role of KOMNAS Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan. Gender and Society Journal
Utami, S. (2018). Child Protection in Indonesia: The Role and Challenges of KPAI. Indonesian
Journal of Child Protection
The Role and Effectiveness of KOMNASHAM in Promoting and Protecting Human Rights in
Indonesia - Jurnal Hak Asasi Manusia (2019).
The Role and Challenges of KOMNAS Anti Kekerasan Terhadap Perempuan in Combating
Gender-Based Violence in Indonesia" - Gender dan Hak Asasi Manusia (2020)
15
Empowering Women: KOMNAS Anti Kekerasan Terhadap Perempuan's Initiatives in
Supporting Female Survivors of Violence - Kajian Perempuan (2019)
16