Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH

INDAHNYA HAK DAN KEWAJIBAN DALAM

BERDEMOKRASI

Disusun oleh :

Kelompok Trisakti

1. Jayadi Buanna Asnur Hasfat (10148)

2. Meti Amelia Ruruk (10151)

3. Rizqina Puspa Wulandari (10200)

Kelas : XI-MIPA-3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1

TANJUNG SELOR

2019

i
INDAHNYA HAK DAN KEWAJIBAN DALAM
BERDEMOKRASI
MAKALAH
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun oleh :

Kelompok Trisakti

1. Jayadi Buanna Asnur Hasfat (10148)

2. Meti Amelia Ruruk (10151)

3. Rizqina Puspa Wulandari (10200)

Kelas : XI MIPA-3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1

TANJUNG SELOR

2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul :Indahnya Hak dan Kewajiban Dalam Berdemokrasi

Nama Kelompok : Trisakti

1. Jayabi Buanna Asnur Hasfat (10148)

2. Meti Amelia Ruruk (10191)

3. Rizqina Puspa Wulandari (10164)

Kelas : XI MIPA 3

Makalah ini disahkan di Tanjung Selor, Maret 2019

Mengesahkan:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Nurhayati, S.Pd. Rachmad Hidayat, S.Sos.


NIP 19911114 201503 2 001

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Zubair, S.Pd.

NIP 19821030 200604 1 004

i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Suatu negara tidak dapat hidup tanpa adanya hak dan kewajiban dalam

berdemokrasi”

PERSEMBAHAN

Makalah ini dengan rasa syukur kami persembahan kepada :

1. Guru mata pelajaran Pendidikan Kewargenagaraan yang telah memberikan

tugas dan mengejarkan kami membuat makalah ini.

2. Guru Pembimbing yang telah membantu kami dalam penyelesaian tugas

makalah ini dengan maksimal.

3. Kepada teman-teman yang telah menolong kami dengan memberikan

kritikan, saran, serta bantuan dalam pembuatan makalah ini.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga

kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Indahnya Hak dan

Kewajiban dalam Berdemokrasi”. Dalam membuat makalah ini, tidak pula lupa

kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia

membantu yaitu :

1. Bapak Zubair, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas

makalah serta bantuan dalam penyelesaian makalah ini.

2. Ibu Nurhayati, S.Pd., selaku Pembimbing I yang membimbing kami

dalam tata kebahasaan untuk penyelesaian makalah ini.

3. Bapak Rachmad Hidayat, S.Sos., selaku Pembimbing II telah

membimbing kami dalam tahap pengetikan dan penyelesaian

makalah ini.

4. Teman-teman kami yang selalu setia memberikan saran yang sangat

membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan.

Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

demi menyempurnakan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Tanjung Selor, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................iii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................iv

DAFTAR ISI ..........................................................................................................v

BAB I   PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang....................................................................................1

1.2    Tujuan.................................................................................................2

1.3    Manfaat...............................................................................................3

BAB II  INDAHNYA HAK DAN KEWAJIBAN DALAM

BERDEMOKRASI

2.1   Hakikat Warga Negara dalam Sistem Demokrasi..............................4

2.1.1        Pengertian Warga Negara.......................................................5

2.1.2        Pengertian Sistem Demokrasi................................................9

2.1.3        Peran Warga Negara dalam Sistem Demokrasi...................15

2.2   Hak Warga Negara dalam Proses Demokrasi...................................16

2.2.1        Hak Warga Negara dalam Suatu Negara..............................18

2.3   Kewajiban Warga Negara dalam Proses Demokrasi........................21

2.3.1        Kewajiban Warga Negara....................................................21

2.3.2        Kewajiban Warga Negara dalam Suatu Negara...................23

2.3.3        Hubungan Antara Hak dan Kewajiban Warga Negara........25

i
2.4   Fungsi Tanggungjawab Warga Negara dalam Proses Demokrasi....26

2.4.1        Tanggung Jawab Setiap Warga Negara...............................27

2.4.2        Kewajiban Dasar Sebagai Warga Negara............................28

2.4.3        Tugas dan Tanggung Jawab Negara.....................................29

BAB III  PENUTUP

3.1   Kesimpulan.......................................................................................31

3.2   Saran.................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya Demokrasi adalah berasal dari bahasa Yunani,

yaitu “Demos” yang berarti rakyat dan “karatos dan kratien” yang berarti

kekuasaan atau berkuasa. Demokrasi berarti pemerintahan yang di pimpin oleh

rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui perwakilan) setelah

adanya proses pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan

adil (Luber dan Jurdil). Abraham Lincoln mengemukakan bahwa demokrasi

adalah “the government from the people, by the people, and for the people” yang

artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sistem demokrasi

merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu sistem dan demokrasi. Sistem adalah

keseluruhan dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional, baik

antara bagian maupun hubungan struktural sehingga hubungan tersebut

menimbulkan suatu ketergantungan.

Dari prinsip-prinsip yang berlaku universal, Negara Indonesia sebagai

negara yang menganut demokrasi telah “mengadopsimya” ini dapat dilihat dari

konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti prinsip-prinsip

dari demokrasi termuat dalam Pembukaan UUD 1945 terutama alinea keempat

yaitu “…maka disusun lah Kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara Indonesia itu terbentuk dalam suatu susunan negara

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada

Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan

i
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan dan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan bagi

seluruh rakyat Indonesia”.

Pernyataan yang tertuang dalam UUD 1945 tersebut, mengisyaratkan bahwa

negara Indonesia menjunjung tinggi nila-nilai kedaulatan rakyat. Selain itu

Indonesia meletakan dasar demokrasi sebagai landasan penyelenggaraan

Negara. Dalam negara demokrasi, tiap warga negara berfungsi sebagai subjek

sekaligus objek maksudnya rakyatlah yang menjalankan proses, pemerintahan dan

hasilnya ditujukan untuk kepentingan rakyat pula. Secara lahiriah, hanya beberapa

orang yang duduk di lemabga perwakilan. Namun, mereka mengemban amanat

seluruh rakyat Indonesia.

Rakyat bertanggung jawab dalam pelaksaaan kehidupan demokrasi. Dengan

kata lain, seluruh rakyat Indonesia harus mewujudkan situasi negara yang

kondusif, aman, tertib dan demokratis. Untuk mewujudkan hal tersebut dengan

cara menjalankan semua kewajiban terhadap negara. Dengan menjalankan

kewajiban terhadap negara, maka secara otomatis negarapun akan menjalankan

kewajiban terhadap yaitu dengan pemenuhan hak rakyat secara maksimal.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan kami dalam pembuatan makalah ini ,yaitu:

a. Mengetahui  pengertian  tentang hakikat warga Negara dalam sistem

demokrasi

b. Mengetahui pengertian  hak warga Negara dalam proses demokrasi.

i
c. Mengetahui pengertian  kewajiban warga Negara dalam proses

demokrasi.

d. Memahami hak dan kewajiban warga Negara dalam proses demokrasi

dan didalam suatu Negara.

e. Mengetahui penjelasan tentang fungsi dan tanggung jawab warga

Negara dalam proses demokrasi.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan

kesadaran diri bagi pemabaca betapa pentingnya mengetahui macam-macam

hakikat sistem demokrasi, hak-hak dan kewajiban dalam proses demokrasi dan

untuk memperoleh pengetahuan lebih lagi terkait fungsi serta tanggungjawab

proses bersemokrasi

i
BAB II

INDAHNYA HAK DAN KEWAJIBAN DALAM BERDEMOKRASI

2.1 Hakikat Warga Negara dalam Sistem Demokrasi

Warga negara biasanya diartikan dengan orang orang yang menjadi bagian

dari suatu penduduk. Berbicara tentang warga negara tidak bisa dilepaskan dari

pembicaraan tentang penduduk. Penduduk adalah orang yang dengan sah

bertempat tinggal dalam suatu negara. Sah dalam artian tidak bertentangan dengan

ketentuan dan tata cara masuk dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah negara

yang bersangkutan.

Istilah warga negara dahulu dikenal dengan sebutan hamba atau kawula

negara. Warga negara berasal dari dua kata yaitu, waraga dan negara. Warga

diartikan sebagai anggota atau peserta. Negara mengandung arti peserta atau

anggota dari suatu kelompok atau organisasi perkumpulan. Warga Negara artinya

warga atau anggota dari suatu negara.

Warga negara Indonesia adalah orang orang yang menempati wilayah

negara Indonesia, atau pun tidak menempati wilayah Indonesia namun masih

memiliki pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia, sebagai penduduk atas

negara Indonesia. Sehingga mereka yang berada atau bekerja di luar negeri seperti

mahasiswa atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih memiliki status warga

negara Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi asalkan mereka yang berada di luar

negeri tersebut masih memiliki pengakuan resmi dari negara Indonesia. Namun

tidak semua orang yang berada pada suatu negara merupakan warga negara dari

negara tersebut. Bisa dilihat dari keberadaan TKI yang tidak diakui sebagai warga

i
negara di mana mereka bekerja, namun masih diakui sebagai narga negara

Indonesia.

            Hakikat warga negara dalam sistem demokrasi adalah warga negara yang

mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan tak di beda beda kan antara ras dan

suku bangsa dan sama sama mempunyai satu suara dalam voting.

2.1.1    Pengertian Warga Negara

a. Kewarganegaraan Menurut UUD

UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 26 menyatakan bahwa warga negara

adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain

yang disahkan dengan UU sebagai warga negara. Selanjutnya yang di

maksud orang-orang bangsa lain menurut penjelasan UUD 1945 adalah

orang-orang peranakan Belanda, peranakan Tionghoa, dan peranakan

Arab yang bertempat kedudukan di Indonesia sebagai tanah airnya dan

bersikap setia kepada negara Kesatuan Republik Indonesia.

Secara umum warga negara dapat diartikan warga suatu negara yang

ditetapkan berdasarkan peraturan perundanng-undangan. Secara umum

negara-negara didunia ini menentukan kewarganegaraan berdasarkan

dua asas yaitu asas ius soli (berdasarkan berdasarkan tempat kelahiran)

dan asas ius sanguinis(berdasarkan kewarganegaraan orang

tua/keturunan). Sedangkan pengertian warga negara menurut para ahli

antara lain:

i
1) Menurut A.S. Hikam, pengertian warga negara adalah anggota dari

suatu komunitas atau kelompok yang membentuk suatu negara.

2) Menurut Koerniatmanto S, pengertian warga negara adalah anggota

suatu negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap

negaranya, memiliki hubungan hak dan kewajiban yang sifatnya

timbal-balik terhadap negaranya.

3) Menurut Ko Swaw Sik (1957), warga negara adalah semua orang

yang memiliki ikatan hukum dengan suatu negara.

4) Menurut Wolhoff, pengertian warga negara adalah bentuk

keanggotaan dari suatu bangsa tertentu yaitu sejumlah manusia yang

memiliki ikatan satu sama lainnya karena adanya kesatuan bahasa,

kehidupan sosial, budaya, serta kesadaran nasionalnya.

5) Menurut Graham Murdock, pengertian kewarganegaraan adalah

suatu hak untuk dapat berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola

struktur sosial, politik dan kehidupan kultural serta untuk dapat

membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya, dengan

begitu maka akan memperbesarkan ide-ide.

6) Menurut Daryono, pengertian kewarganegaraan adalah keanggotaan

seseorang di dalam satuan politik tertentu (Negara) yang dengannya

akan membawa hak untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan

politik. Seseorang dengan keanggotaan yang disebut dengan warga

negara.

i
Sedangkan dalam UU Nomor 12 tahun 2006 yang dimaksud dalam warga negara

Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Setiap orang sebelum adanya undang-undang tersebut telah menjadi

WNI.

2) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu dan ayah WNI.

3) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI dan ayah

WNA atau sebaliknya.

4) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI dan ayah yang

tidakmemiliki kewarganegaran atau hukum negara asal sang ayah tidak

memberikan kewarganegaraan pada si anak.

5) Anak yang lahir dari tenggeng waktu 300 hari setelah ayahnya

meninggal dan sang ayah adalah seorang WNI.

6) Anak yang lahir di luar pekawinan yang sah dari ibu WNI.

7) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI dan diakui

oleh ayah WNI dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak berusia 18

tahun.

8) Anak yang lahir diwilayah Negara Republik Indonesia dan saat lahir

tidak jelas kewarganegaraan ayah dan ibunya.

9) Anak yang baru lahir dan berada di wilayah Republik Indonesia dan

belum diketahui ayah dan ibunya. dsb

Pasal 1 ayat 1 UU Nomor. Tahun 2006 menyatakan warga negara adalah

warga suatu negara yang di tetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Selain itu, pada pasal 2 UU Nomor. 12 Tahun 2006 dinyatakan bahwa yang

i
menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan

orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga

negara.

b. Kewarganegaraan Menurut Hakikatnya

Hakikat makna kewarganegaraan dapat diartikan dua hal sebagai

berikut:

1) Kewarganegaraan dalam arti sosiologis

Kewarganegaraan dalam arti sosiologis adalah kewarganegaraan

yang terikat kepada suatu negara oleh karena adanya suatu

perasaan kesatuan ikatan, seperti satu keturunan, kebersamaan

sejarah, daerah (tanah/wilayah)dan penguasa (pemerintah) atau

dengan kata lain penghayatan kultur yang tumbuh dan

berkembang dalam suatu persekutuan daerah atau negara tempat

ia tinggal.

2) Kewarganegaraan dalam arti yuridis

Kewarganegaraan dalam arti yuridis adalah ikatan hukum antara

negara dengan orang-orang pribadi yang karena ikatan itu

menimbulkan akibat, bahwa orang-orang tersebut jatuh dibawah

lingkungan kuasa pribadi dari negara yang bersangkutan atau

dengan kata lain warga dari negara itu. Jadi kewarganegaraan

secara yuridis adalah adanya ikatan dengan negara dan tanda

adanya ikatan dengan negara dan tanda adanya ikatan tersebut

antara lain dalam bentuk pernyataan secara tegas seseorang

i
individu untuk menjadi anggota suatu negara atau warga negara

dari negara tersebut atau dalam bentuk konkritnya dapat

dinyatakan dalam bentuk surat-surat, baik keterangan maupun

keputusan sebagai bukti adanya keanggotaan dalam negara itu.

2.1.2 Pengertian Sistem Demokrasi

Secara etimologis atau bahasa kata demokrasi berasal dari bahasa

Yunani, yaitu demos dan krato. Demos berarti rakyat, dan kratos berarti

kekuasaan. Secara termologis demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan

negara yang di dalamnya melibatkan rakyat. Sedangkan pengertian

demokrasi menurut para ahli antara lain :

a. Abraham Lincoln; Demokrasi adalah sebuah rangkaian sistem

yang memposisikan pemerintahan itu berasal dari rakyat, oleh

rakyyat dan unttuk rakyyat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa

para pemegang kekuasaan yang tertinggi pada suatu sistem

demokrasi tersebut yakni kekuasaan di rakyat dan rakyat yang

mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama untuk dapat

mengatur dan mengontrol segala kebijakan yang ada di

pemerintahan melalui keputusan mayoritas.

b. Hans Kelsen; Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan

yang dimana pada setiap keputusan yang diambil oleh

pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung itu didasari

atas hasil kesepakatan mayoritas yang telah diberikan secara

bebas untuk rakyat dewasa.

i
c. Sidney Hook; Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan

yang dimana pada setiap keputusan yang diambil oleh

pemerintah dengan secara langsung ataupun tidak langsung itu

didasarkan atas hasil kesepakatan bersama yang diberikan secara

bebeas untuk rakyat dewasa.

d. H. Harris Soche; Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan

rakyat, karena yang namanya kekuasaan pemerintahaan itu

melekat kepada diri rakyat atau orang banyak dan hak bagi

setiap rakyat atau orang banyak untuk dapat mempertahankan

dan bisa mengatur serta dapat melindungi dari adanya sebuah

paksaan yang berasal dari badan atau orang lain yang diserahkan

tugas untuk memerintah.

e. Abdul Ghani Ar Rahhal; Demokrasi adalah suatu kekuasaan

oleh rakyat yang dimana rakyat menjadi sumber kekuasaan. Ia

mengungkapkan bahwa Plato itu orang yang pertama dalam

mengungkapkan teori demokrasi, dimana pada sumber

kekuasaannya itu merupakan sebuah keinginan yang tunggal dan

bukan majemuk.

f. Affan Ghaffar; Demokrasi adalah terbagi dalam 2 hal yakni

demokrasi normatif ialah suatu demokrasi yang umumnya itu

diwujudkan oleh negara-negara. Sedangkan pada demokrasi

empirik ialah sebuah demokrasi yang wujudnya hanya ada

didunia politik.

i
g. International Commision of Jurist; Demokrasi adalah sebuah

sistem pemerintahan yang didalamnya terdapat hak didalam

membuat keputusan politik yang mesti diselenggarakan oleh

rakyat melalui para wakil yang sudah terpilih didalam sebuah

proses pemilu.

h. C.F. Strong; Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan

yang didalamnya mayoritas anggota dewan yang berasal dari

masyarakat yang turut aktif ikut didalam politik dengan didasari

atas sistem perwakilan yang akan menjamin pemerintah untuk

pada akhirnya bisa mempertanggungjawabkan segala aktivitas

mayoritas tersebut.

Secara umum demokrasi adalah kedaulatan rakyat mempunyai

kekuasaan penuh untuk mengelola negara. Sehingga kemajuan

sebuah negara merupakan tanggung jawab seluruh rakyatnya. Oleh

karena itu dalam negara demokrasi rakyat berkewajiban untuk:

a. Menghargai dan menjunjung tinggi hukum.

b. Menjunjung tinggi ideologi dan konstitusi negara.

c. Mengutamakan kepentingan negara.

d. Ikut serta dalam berbagai bentuk kegiatan politik.

e. Mengisi kemerdekaan dan aktif dalam pembangunan.

Negara Indonesia menganut sistem Demokrasi Pancasila yang

mengandung beberapa nilai moral yang bersumber dari pancasila,

yaitu:

i
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

c. Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggung jawabkan secara

moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sndiri dan orang lain.

d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.

e. Pengambialan keputusan dengan musyawarah mufakat.

f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.

g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita cita nasional.

Sumber demokrasi Indonesia adalah demokrasi pancasila yang sumber

ajarannya adalah nilai-nilai kepribadian dan sosial budaya bangsa dan

sesuai denganasas-asas sebagai berikut:

a. Persamaan.

b. Keseimbangan hak dan kewajiban.

c. Musyawarah untuk mufakat.

d. Mewujudkan keadilan social.

e. Kebebasan yang bertanggung jawab.

f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.

g. Cita-cita nasional

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber atau

berasal dari pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia.

Prinsip-prinsip demokrasi pancasila yaitu :

a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa .

i
b. Demokrasi dengan menggunakan kecerdasan dalam

pelaksanaannya. Kecerdasan disini yaitu kecerdasan rohani,

aqliyah, rasional dan kecerdasan emosional.

c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat (dalam hal

ini dipercayakan kepada wakil rakyat, yaitu MPR (DPR/DPD)

dan DPRD).

d. Demokrasi dengan rule of law.

e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara dan dengan

sistem pengawasan dan perimbangan.

f. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka yaitu dengan

memberi kesempatan seluasnya kepada pihak yang

berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum yang

paling adil.

g. Demokrasi dengan otonomi daerah yaitu supaya bisa mengatur

dan menyelenggarakan urusan-urusan pemerintah sebagai urusan

rumah tangganya sendiri.

h. Demokrasi dengan kemakmuran yang bertujuan membangun

negara yang makmur oleh dan untuk rakyat Indonesia.

i. Demokrasi yang berkeadilan sosial di antara berbagai kelompok,

golongan dan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa demokrasi

pancasila merupakan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan

dalam permusyawararan/ perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa,

i
berkemanusiaan yang adil dan beradap, yang berpersatuan Indonesia, dan

berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dari prinsip-prinsip yang berlaku universal, negara Indonesia sebagai

negara yang menganut demokrasi telah “mengadopsimya” ini dapat dilihat

dari konstitusi negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti prinsip-

prinsip dari demokrasi termuat dalam Pembukaan UUD 1945 terutama

alinea keempat yaitu “…maka disusunlah Kemerdekaan Indonesia itu dalam

suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia itu terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan

berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan

beradap, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, serta dengan

mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Pernyataan yang tertuang dalam UUD 1945 tersebut, mengisyaratkan

bahwa negara Indonesia menjunjung tinggi nila-nilai kedaulatan rakyat.

Selain itu Indonesia meletakan dasar demokrasi sebagai landasan

penyelenggaraan negara.

Inti demokrasi yang dimuat dalam pancasila dapat ditemukan dalam

sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Makna yang

terkandung pada sila tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kerakyatan dalam hubungannya dengan sila keempat Pancasila

bearti bahwa kekuasaan yang tertinggi berada ditangan rakyat.

i
b. Hikmah kebijaksanaan mempuyai arti bahwa penggunaan

pikiran manusia harus selalu mempertimbangkan intergritas

bangsa, kepentingan rakyat, serta dilaksanakan dengan sabar,

jujur, bertanggung jawab, dan didorong dengan itikad baik

sesuai dengan hati nurani.

c. Permusyawaratan merupakan suatu cara khas kepribadian

bangsa  Indonesia dalam mencari keputusan sesuai dengan

kehendak rakyat yang memegang kedaulatan yang akhirnya

dapat mencapai suatu keputusan yang mufakat.

d. Perwakilan merupakan suatu sistem atau cara yang berupaya

berbangsa dan bernegara, yaitu melalui pemilihan umum untuk

memilih para wkil rakyat dan pemimpin bangsa dan Negara.

2.1.3   Peran Warga Negara dalam Sistem Demokrasi

Wujud hubungan warga negara dengan negara yang berupa peranan,

yang besifat aktif, pasif, positif, dan negatif, dalam berbagai aspek

kehiduoan berbangsa dan bernegara merupakan manifestasi dari negara

yang menganut demokrasi dan sekaligus akan menentukan dalam

mengembangan negara yang demokratis.

Demokrasi merupakan sesuatu yang sangat penting, karena nilai

yang terkandung di dalamnya sangat penting karena merupakan alat yang

dapat digunakan untuk mewujudkan kebaikan bersama dan juga

mewujudkan pemerintahan yang baik.

i
Adapun peran warga Negara dalam sistem demokrasi adalah sebagai

berikut:

a. Ikut berpartisipasiuntuk mempengaruhi setiap proses pembuatan

dan pelakasanaan kebijaksaan publik oleh para pejabat atau

lembaga lembaga negara.

b. Menjujung tinggi lembaga dan pemerintahan.

c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional.

d. Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitas sosial,

melakukan pembinaan kepada fakir miskin.

e. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.

f. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.

g. Menciptakan kerukunan antar umat beragama.

h. Ikut serta memajukan pendidikan nasional.

i. Merubah budaya negatife yang dapat menghambat kemajuan

bangsa.

j. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll)

k. Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.

l. Menjaga keselamatan bangsa dari segala macam ancaman.

2.2 Hak Warga Negara dalam Proses Demokrasi

Memiliki kewarnegaraan suatu negara berarti memilki kedudukan dan

peranan seabgai warga negara. Peranan warga negara tersebut meliputi peranan

yang pasif, aktif, negatif dan positif. Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara

terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan pernan aktif

i
merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta ambil

bagian dalam kehidupan bernegara. Adapun pernan positif merupakan aktivitas

warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan

hidup, sedangkan peranan negatif merupakan aktivitas warga negara untuk

menolak campur tangan negara khususnya dalam persoalan pribadi. Contoh hak

warga negara dalam proses berdemokrasi:

a. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk, dan menjalankan

agama dan kepercayaan masing-masing

b. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum

c. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

d. Setiap wara negera berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

e. Setiap warga negara negara memiliki kedudukan yang sama di mata

hukum dan dalam pemerintahan.

Selain memiliki beberapa peranan tersebut, warga negara juga

mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban tersebut diatur secara resmi

dalam UUD 1945 maupun undang-undang yang terkait. Hak merupakan sesuatu

yang harus kita terima atau dimiliki. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, hak

adalah sesuatu yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk

berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan dan

sebagainya), kekuasaan yang benar atas sesuatu, derajat atau martabat.

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang

semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak

lain maupun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

i
Hak warga negara merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi negara.

Hak yang sifatnya mendasar yang melekat dengan keberadaana sebagai manusia.

Hak asasi manusia merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk setiap

manusia sejak ia dilahirkan. Meskipun bukan pemberian negara, hak asasi

manusia harus dilindungi dan dijamin oleh negara dalam pelaksanaanya.

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya

tergantung kepada kita sendiri. Contohnya, hak mendapatkan pengajaran, hak

mendapatkan nilai dari guru dan sebagainya.  

2.2.1 Hak Warga Negara dalam Suatu Negara

Hak warga negara diatur dalam Undang Undang Dasar 1945 dari pasal 27

s.d 34. Adapun hak-hak warga negara tersebut adalah sebagai berikut:

a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pasal 27 ayat 2 UUD

1945 berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan".

b. Hak membela negara. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi

"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara".

c. Hak Berpendapat. Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi "Kemerdekaan

berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan

tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang".

d. Hak kemerdekaan memeluk agama. Pasal 29 ayat 1 dan 2 UUD 1945

berbunyi, ayat 1 "Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa",

ayat 2 "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

i
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut

agamanya dan kepercayaan itu".

e. Hak kewajiban dalam membela negara. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945

berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

usaha pertahanan dan keamanan negara".

f. Hak untuk mendapatkan pengajaran. Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945

berbunyi, ayat 1 "Setiap warga negara berhak mendapatkan

pendidikan", ayat 2 "Setiap negara wajib mengikuti pendidikan dasar

dan pemerintah wajib membiayainya".

g. Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional

Indonesia. Pasal 32 ayat 1 UUD 1945 berbunyi "Negara memajukan

kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan

menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan

mengembangkan nilai-nilai budayanya".

h. Hak ekonomi atau hak mendapatkan kesejahteraan sosial.

i. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial. Pasal 34 ayat 1 UUD 1945

berbunyi "Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh

negara".

j. Pasal 33 ayat 1 sampai 5

1) Pasal 33 ayat 1 berbunyi "Perekomian disusun sebagai usaha

bersama berdasar atas asas kekeluargaan".

i
2) Pasal 33 ayat 2 berbunyi "Cabang-cabang produksi yang penting

bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banak

dikuasai oleh negara".

3) Pasal 33 ayat 3 berbuni "Bumi dan air dan kekayaan alam yang

terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat".

4) Pasal 33 ayat 4 berbunyi "Perekonmian nasional diselenggarkan

berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,

kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan

kesatuan ekonomi nasional".

5) Pasal 33 ayat 5 berbunyi "ketetntuan lebih lanjut mengenai

pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang".

2.3 Kewajiban Warga Negara dalam Proses Demokrasi

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan

atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun

yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

Sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu

keharusan untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna

mendapatkan hak yang pantas untuk didapat dengan kata lain memberikan atau

melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih

baik

i
2.3.1   Kewajiban warga negara yaitu:

Adapun kewajiban warga Negara adalah sebagai berikut:

1) Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat 1

UUD 1945 berbunyi "Segala warga negara bersamaan dengan

kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib

menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada

kecualinya".

2) Kewajiban membela negara. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi

"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara".

3) Kewajiban dalam upaya pertahanan negara. Pasal 30 ayat 1 UUD

1945 berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut

serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara".

Salah satu hak dan kewajiban contohnya yaitu hak dan kewajiban

dalam demokrasi. Pemilu menjadi sarana dalam demokrasi, pemilu sering

disebut sebagai peserta demokrasi. Pemilu bertujuan untuk memilih wakil-

wakil rakyat. Pada saat pemilu, hak warga negara adalah ikut memilih dan

dipilih. Setiap rakyat bebas memilih calong hendak mewakili mereka tanpa

ada tekanan maupun paksaan. Dan dalam hal ini pemerintah wajib

menjamin dan melindunginya.

Dalam proses demokrasi, tiap warga negara mempunyai beberapa hak

yang melekat dalam dirinya, yaitu sebagai berikut:

i
a. Mengikuti proses pemilu (kampanye, pencoblosan dan

penghitungan (suara).

b. Mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.

c. Memilih wakil rakyat.

d. Mendirikan partai politik.

e. Menjadi anggota partai politik.

f. Mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang sama dalam proses

pemilihan umum.

g. Menggunakan hak pilihnya secara bebas dan bertanggung jawab

tanpa adanya paksaan maupun tekanan pihak lain.

h. Mendapat perlindungan dari negara atas pelaksanaan hak-hak

yang dimilikinya.

Adapun kewajiban warga negara dan proses demokrasi antara lain sebagai

berikut:

a. Melaksanakan hak pilihnya secara bebas dan bertanggung

jawab.

b. Menjaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksaan pemilu.

c. Patuh dan taat pada tata tertib maupun undang-undang yang

berlaku.

d. Menghormati pendapat orang lain.

e. Mewujudkan kehidupan bermasyarakt yang demokratis dan

damai.

f.  Memaklumi dan menerima segala bentuk perbedaan.

i
g. Memahami, menyadari dan menerima persamaan kedudukan,

harkat dan martabat manusia.

h. Mengembangkan sikap toleransi dan tenggang rasa terhadap

sesama.

2.3.2   Kewajiban warga negara yaitu:

Adapun kewajiban warga Negara dalam suatu Negara adalah sebagai

berikut:

a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta

dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia

dari serangan musuh.

b. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang

telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah

(pemda).

c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi

dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta

dijalankan dengan sebaik-baiknya.

d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh

terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara

Indonesia.

e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan

untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang

dan maju ke arah yang lebih baik.

i
f. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum

dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal 7 ayat 1).

g. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain

dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara (Pasal 28J ayat 1).

h. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang

wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan

undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin

pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang

lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan

pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan

ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis pasal 28J

ayat 2 yaitu ”Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,

setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan

dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk

menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan

kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil

sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,

keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat

demokratis”.

i
2.3.3 Hubungan antara Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan, karena

bagaimanapun dari kewajiban itulah muncul hak-hak dan sebaliknya. Akan tetapi

sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang.

Sudah sangat jelas bahwa setiap warga negara memiliki hak dan

kewajibanuntuk mendapatkan penghidupan yang layak, akan tetapi pada

kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam

menjalani kehidupannya.

Hal ini disebabkan olehbanyak terjadi ketidakseimbangan antara hak dan

kewajiban. Jiak keseimbangan itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan social

yang berkepanjangan

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan

cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara kita harus

tahu hak dan kewajiban kita.laksanakan apa yang menjadi kewajiban kita serta

perjuangkan apa yang menjadi hak kita. Seorang penjabat atau pemerintahan pun

harus tahu hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum

dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi,

maka kehidupan masyarakat akan aman dan sejahtera.

2.4 Fungsi Tanggung Jawab Warga Negara dalam Proses Demokrasi

Pernahkah kalian mendegar istilah “Golput”Apa yang dimaksud dengan

Golput? Mengapa dalam proses demokrasi masih ada masyarakat yang

mengambil sikap Golput? Apa fungsi tanggung jawab warga negara dalam proses

demokrasi?

i
Pelaksanaa hak dan kewajiban dalam demokrasi berdampak pada

penyelenggaraan negara dan stabilitas politik bangsa. Untuk itu, demi

kesinambungan penyelenggaraan sistem negara yang demokratis perlu

dikembangkan sikap positif warga negara.

Setiap warga negara Indonesia dituntut menunjukan sikap positif dalam

pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila. Perwujudan sikap positif warga

negara dalam pengembangan demokrasi diantaranya:

a. Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan umum.

b. Menjunjujng tinggi hukum dan pemerintahan Republik Indonesia.

c. Menyukseskan pemilihan umum yang JURDIL dan LUBER.

d. Melaksanakan pembangunan nasional.

e. Bermusyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusan yang

menyangkut kepentigan bersama.

f. Saling mendukung dalam usaha pembelaan Negara.

g. Saling menghormati kebebasan dalam hidup beragama.

h. Melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat,

bangsa dan negara baik itu dalam lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, dan lingkungan masyarakat.

i. Aktif dalam berorganisasi (seperti yang telah ditetapkan dalam UUD

1945 pasal 28 yaitu "kemerdekaan berserikat dan berkumpul

mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan yang akan diatur dengan

undang-undang

i
2.4.1 Tanggung Jawab Setiap Warga Negara

Di samping hak dan kewajiban, warga Negara Indonesia memiliki

tanggung jawab dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila. Tanggung jawab

tersebut, diantaranya sebagai berikut:

a. Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab terhadap

pelaksanaa sistem demokrasi pancasila.

b. Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab terhadap

pelaksaan pemilihan umum secara langsung, umum, bebas dan

rahasia serta jujur dan adil.

c. Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan

hukum dan pemerintahan Republik Indonesia

d.  Setiap  warga negara Indonesia bertanggung jawab atas usaha

pembelaan negara.

e. Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan

hak-hak asasi manusia, mempertahankan, dan mengisi

kemerdekaan Indonesia.

2.4.2 Kewajiban Dasar sebagai Warga Negara

Sebagai Warga Negara Indonesia,tentunya kita memiliki hak yang

harus didapatkan dan juga kewajiban yang harus dijalankan. Sebagai Warga

Negara Indonesia yang baik,maka kita harus menjalankan kewajiban kita

sebagai warga negara. Berikut ini adalah kewajiban dasar sebagai Warga

Negara Indonesia. Contoh kewajiban dasar sebagai warga negara:

i
a. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

b. Menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan, dan kedaulatan

bangsa.

c. Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar

negara.

d. Setia membayar pajak untuk negara.

e. Wajib munjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tanpa

terkecuali

f. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

2.4.3 Tugas dan Tanggung Jawab Negara

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki

kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Keberadaan negara,

seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya

(rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Negara memiliki

kekuasaan yang kuat terhadap rakyatnya. Kekuasaan, dalam arti

kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi orang lain

atau kelompok lain, dalam ilmu politik biasanya dianggap bahwa memiliki

tujuan demi kepentingan seluruh warganya. Dengan demikian, kekuasaan

yang dimiliki oleh sekelompok orang yang berperan sebagai penyelenggara.

Negara adalah semata-mata demi kesejahteraan warganya, negara

merupakan aktor pertama dan utama yang bertanggungjawab mencapai janji

kesejahteraan kepada rakyatnya, terutama memainkan peran distribusi sosial

(kebijakan sosial) dan investasi ekonomi (kebijakan ekonomi).

i
Dalam rangka terpeliharanya hak dan kewajiban warga negara, negara

memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agamanya

Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan khususnya

pendidikan dasar.

b. Pemerintahan berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional.

c. Negara memperioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya

0% dari anggaran belanja Negara dan belanja daerah.

d. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

menjunjung tinggi nila-nilai agama dan persatuan bangsa untuk

memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

e. Negara memajukan kebudayaan manusia ditengah peradaban dunia

dengan menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara dan

mengembangkan nilai-nilai budayanya.

f. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan

kebudayaan nasional.

g. Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi Negara dan

menguasai hidup orang banyak.

h. Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam demi kemakmuran

rakyat. Negara berkewajiban memelihara fakir miskindan anak-anak

terlantar. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh

rakyat dan memperdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu

i
sesuai dengan martabat kemanusiaan.Negara bertanggung jawab atas

persediaan fasilitas pelayanan umum yang layak.

Memelihara fakir miskin dan anak terlantar juga merupakan tanggung jawab

besar bagi bangsa karena fakir miskin dan anak terlantar di Indonesia sangat

banyak ditemukan terutama pada kota-kota besar. Di sudut lampu lalulintas bukan

lagi pemandangan baru yang terlihat, seolah-olah mereka tidak mempunyai hak

hidup yang layak. Hal ini dikaranakan anggaran untuk mereka habis dibagi-bagi

oleh “tikus berdasi” yang ada di gedung bertingkat dan ruangan bersuhu dingin

yang sehari-harinya hanya ribut gara-gara uang haram. Sepanjang wakil kita

masih seperti itu Bangsa Indonesia ini masih akan dipenuhi anak jalanan. Begitu

pula dengan fasilitas umum yang dibangun untuk kenyamana masyarakat semata,

tetapi yang terjadi adalah fasilitas umum adalah alat untuk membunuh satu-

persatu masyarakat. Hal itu disebabkan karena pejabat tinggi dipikirannya

hanyalah uang semata alias korupsi bukan keselamatan rakyatnya.

i
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pada umumnya Demokrasi adalah berasal darai bahasa
Yunani,  yaitu “Demos” yang berarti rakyat dan “karatos dan kratien” yang
berarti kekuasaan atau berkuasa. Demokrasi berarti pemerintahan yang di pimpin
oleh rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui perwakilan)
setalah adanya proses pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil (Luber dan Jurdil).
Warga negara biasanya diartikan dengan orang orang yang menjadi bagian
dari suatu penduduk. Penduduk adalah orang yang dengan sah bertempat tinggal
dalam suatu negara. Sah dalam artian tidak bertentangan dengan ketentuan dan
tata cara masuk dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah negara yang
bersangkutan.

3.2 SARAN
1. Diharapkan siswa dapat mengetahui tentang Indahnya hak dan
kewajiban dalam sistem demokrasi dengan cara :
a. Berpartisipasi dalam setiap proses pengambilan kebijakan
dengan cara menyampaikan indanya hak dan kewajiban dalam
demokrasi kepada pemerintahan
b. Melaksanakan kewajiaban sebagai pelajar,  seperti belajar
dengan giat, menciptakan suasana yang damai dan tenang

2. Diharapkan siswa dapat menjaga indahnya hak dan kewajiban dalam


sistem demokrasi dengan cara belajar dengan giat agar menjadi siswa
berwawasan luas seperti:

i
a. Mengetahui dan memahami indahnya hak dan kewajiban dalam
sistem demokrasi
b. Menyampainkan pengetahuan atau wawasan kepada masyarakat
Indonesia tentang indahnya hak dan kewajiban dalam
berdemokrasi.

i
DAFTAR PUSTAKA

Azzamadien, 2017. Demokrasi Antara Hak dan Demokrasi

https://www.kompasiana.com/azzamaddien/59d9d860a1a50a20d02d2003/

demokrasi-antara-hak-dan-kewajiban. Diakses tanggal 15 Januari, pukul

16.45 WITA

Anugrahing, Enrico Gusti, dkk. 2018. Makalah Sistem dan Dinamika Pancasila.

Tanjung Selor.

Dennya J.A. .2017. Mewacanakan Kembali Demokrasi Pancasila. Jakarta : Book

Project

Fahmi, Muhammad. 2015. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hakikat Warga

Negara Dalam Sistem Demokrasi

https://www.scribd.com/doc/256539770/Rencana-Pelaksanaan-

Pembelajaran-Hakikat-Warga-Negara-Dalam-Sistem-Demokrasi. Diakses

tanggal 21 Januari 18.30 WITA

Halida, Hainun. 2018. Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam Demokrasi

https://www.academia.edu/11881830/Hak_dan_Kewajiban_Warga_Negar

a_Dalam_Berdemokrasi Diakses tanggal 14 Januari 2019, pukul 16.33

WITA.

J.R Muhammad. 2016. Buku Pendidikan umum. Bandung : CV Surya Grafika

Mandiri.

Maidah, Nur 2017. Makalah PKN Hak dan Kewajiban dalam Demokrasi

https://www.academia.edu/35737377/MAKALAH-PKN-Hak-dan-

i
Kewajiban-dalam-Demokrasi Diakses tanggal 15 Januari, pukul 16.09

WITA

Meidika, Shevania 2016, Hak dan Kewajiban dalam Demokrasi

https://www.slideshare.net/ShevaniaMeidika/hak-warga-negara-dalam-

demokrasi Diakses tanggal 21 Januari, pukul 16.04 WITA

Murdiono, Mukhamad. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan unyuk SMP dan MTs

kelas VII. Jakarta: PT Macana Jaya Cermerlang

Setiawan, Wawan. 2018 Makna Pengertian Hak dan Kewajiban

http://www.langkahpembelajaran.com/2015/02/makna-pengertian-hak-

dan-kewajiban.html Diakses tanggal 14 Januari 2019, pukul 20.24 WITA

Titania, Anggraeni, 2018, Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Pembelajaran

Hak dan Kwajiban

https://www.researchgate.net/publication/330279866_Pendidikan_Karakte

r_Sebagai_Upaya_Pembelajaran_Hak_dan_Kewajiban Diakses tanggal 16

Januari pukul 21.00 WITA

Tim Abdi Guru. 2006. Kewarganegaraan untuk SMP kelas VII. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Yasri. 2015. Pengertian Penduduk dan Warga Negara

http://genggaminternet.com/pengertian-penduduk-dan-warga-negara/

Diakses tanggal 16 Januari 2019. Pukul 21.42

i
LAMPIRAN

Gambar 1 : Warga Negara dapat berpartisipasi dalam budaya politik

Sumber : aridwinugrahani.wordress.com

Gambar 2 :Usaha Pembelaan Negara Perangkat Negara (Prajurit TNI)

Sumber :annisaapriliastory.blogspot.com

i
Gambar 3 :Masyarakat dalam menjunjng hak dan kewajiban

Sumber :www.slideshare.net

Gambar 4 :Kewajibam masyarakat membayar pajak

Sumber :donnyhutagalung.blogspot.com

i
Gambar 5 : Setiap warga negara Indonesia selalu wajib mempunyai KTP

Sumber : www.muttaqin.id

Gambar 7 :Warga yang tidak dapat hak dan kewajiban

Sumber : http://pindangpindungshrkpt.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai