Anda di halaman 1dari 7

Nama :Sinta pramudita

Kelas : 12 IPA 5
Absen :24

Bahasa Indonesia hal 82


Membandingkan dan menyimpulkan informasi

1.Carilah 3 teks editorial dengan topik yang sama dari media yang berbeda
• Media internet (Tema Kesehatan )
Teks 1
Pernyataan Pendapat
Menjaga kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan merupakan hal yang penting
namun sering terlewatkan.
Belum banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan
terutama dalam hal kebersihan karena hal ini belum menjadi kebiasaan dan kebutuhan
utama.
Padahal, di negara-negara maju, kebersihan, kerapian dan kesehatan lingkungan menjadi
perhatian penting karena manfaatnya bukan hanya untuk kehidupan di masa mendatang,
namun juga untuk menjaga kesehatan fisik dan psikologis masyarakatnya saat ini.
Argumentasi
Lingkungan yang bersih dan sehat mampu meningkatkan produktivitas dan semangat hidup
manusia. Sayangnya di Indonesia hal ini belum menjadi kebutuhan pokok yang penting.
Hal tersebut bisa kita lihat dari banyaknya sampah yang menumpuk di sungai, laut, pinggir
jalan, pasar, dan tempat-tempat umum lainnya.
Tak jarang hal ini menimbulkan masalah seperti misalnya banjir, wabah demam berdarah
serta penyakit lainnya.
Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang bisa dimulai dari tiap-tiap
lingkungan kecil, yakni lingkungan rumah tangga.
Lingkungan yang rawan sampah juga belum mendapatkan perhatian utama dari pemerintah
mengingat upaya yang dilakukan oleh pemerintah hanya sebatas upaya yang bisa dibilang
telah usang, yakni menimbun sampah di tempat pembuangan sampah akhir dan
dimusnahkan dengan cara dibakar.
Sementara itu, sampah bisa menjadi potensi energi dan ekonomi jika dikelola dengan baik
seperti misalnya dengan cara daur ulang untuk sampah non organik dan sumber energi dan
pupuk untuk sampah organik.
Tentu saja pengolahan semacam ini membutuhkan biaya besar untuk dibuatkan sebuah
instansi khusus pengolahan dan daur ulang sampah, namun dampaknya akan lebih banyak
ke hal-hal yang positif, yakni penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara.
Di Jepang, misalnya, sampah justru bisa menjadi peluang baik untuk pertumbuhan ekonomi
dan energi.
Sampah diolah sedemikian rupa sebagai pembangkit listrik atau menjadi gas untuk
keperluan industri.
Selain itu, sampah juga bisa menjadi barang daur ulang. Proses pengolahan sampah
tersebut tak hanya dikelola oleh negara, namun juga oleh masyarakatnya secara
perorangan.
Wacana pemanfaatan sampah barangkali menjadi hal yang jarang dilirik sebagai peluang
bisnis di Indonesia.
Tukang sampah dianggap sebagai pekerjaan kotor dan kurang terhormat. Masyarakat
Indonesia cenderung enggan, malu, risih dan malas untuk berurusan dengan sampah.
Padahal, tak jarang para pengepul sampah, tukang rosok, dan industri daur ulang sampah
telah meraup jutaan hingga milyaran rupiah dari sampah ini tanpa diketahui oleh orang
banyak. Sementara itu, sampah masih tetap melimpah ruah dan para pengais rejeki dari
sampah ini sampai kewalahan.
Persoalan sampah dan lingkungan tentu bisa dimulai dari lingkup kecil sebagaimana telah
disinggung di awal, yakni dari lingkungan rumah tangga.
Tak sulit melakukannya, hanya butuh sabar dan telaten untuk memilah dan mengolah
sampah agar tak mengganggu lingkungan, misalnya dengan menyediakan dua jenis tempat
sampah untuk sampah organik dan anorganik, basah atau kering.
Sampah bisa saja dimusnahkan dengan cara dibakar, namun tentu mengolah sampah tetap
menjadi aktivitas yang lebih bijaksana dan menguntungkan dari pada sekedar membuang
atau membakar sampah.
Pernyataan Ulang Pendapat
Lingkungan yang bersih, sehat dan bebas sampah merupakan salah satu faktor yang mampu
menunjang mutu hidup manusia agar tak hanya lebih sehat secara fisik dan psikologis
namun juga produktif untuk bekerja dan berkreativitas.
Lingkungan semacam itu tentu menandai adanya managemen kehidupan manusia yang baik
dan tertata rapi.
Mungkin hal ini masih menjadi hal langka da sulit terjadi di kalangan masyarakat Indonesia,
namun bukan berarti hal ini tak mungkin diwujudkan.
Jika masyarakat terus menerus diedukasi dengan tema pentingnya menjaga lingkungan
secara terus menerus, maka hidup dengan lingkungan yang bersih dan sehat akan menjadi
budaya baru.

2.Media koran (Tema Kesehatan)


Teks 2
Penyakit Kronis Semakin Menyebar, Ada Apa?
Pendahuluan

Dalam beberapa dekade terakhir dunia telah menyaksikan peningkatan angka penyakit
jantung, diabetes, dan komplikasi yang timbul akibat obesitas. Secara historis, penyakit-
penyakit ini paling lazim di negara-negara berpenghasilan tinggi (HIC). Tetapi mereka
sekarang meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan di negara-negara berpenghasilan
rendah dan menengah (LMICs).

Dalam edisi ini, dunia kedokteran meluncurkan bahasan baru pada epidemi global penyakit
kardiometabolik. Pembahasan topik ini akan menyentuh permasalahan mulai dari penyakit
hati berlemak hingga hubungan antara faktor ekonomi dan meningkatnya penyakit
kardiometabolik di LMICs.

Artikel-artikel ini menyoroti apa yang diketahui dan tidak diketahui tentang faktor-faktor
yang mendasari munculnya penyakit-penyakit ini dan apa yang dapat dilakukan untuk lebih
memahami faktor-faktor ini dan membalikkan tren saat ini. Meskipun dalam analisis tren ini
di masa lalu telah ada penekanan pada pilihan pribadi yang berkontribusi pada penyakit
kardiometabolik. Di sana ada semakin banyak diskusi tentang tanggung jawab masyarakat
dalam membalikkan gelombang melawan penyakit-penyakit ini.

Isi
Penyakit kardiometabolik terkait dengan konsumsi makanan dan “memabukkan itu”
ultraproses dan tingkat aktivitas fisik termasuk yang tertinggi di antara faktor-faktor lain.
Banyak makanan ultraproses mengandung karbohidrat tinggi dan terutama studi Prospektif
Urban Rural Epidemiology menemukan bahwa asupan karbohidrat yang lebih tinggi
dikaitkan dengan morbiditas yang lebih tinggi di 18 LMICs dan HICs.

Lebih jauh lagi, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa mengonsumsi
makanan ultraproses terkait dengan peningkatan asupan kalori dan penambahan berat
badan yang terakhir merupakan faktor risiko penyakit kardiometabolik.

Meskipun upaya penelitian bersama telah memajukan pemahaman kita tentang hubungan
antara diet makanan ultraolahan dan penyakit kardiometabolik, di sana ada kekuatan
komersial yang mendorong peningkatan koleksi penyakit yang jauh lebih sulit untuk
diidentifikasi dan dipahami.

Perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab untuk memproduksi makanan yang tidak


sehat dan membuatnya tersedia secara luas adalah merek global yang dikenal yang
menempati posisi tinggi dalam Fortune 500. Strategi yang mereka gunakan untuk
mendistribusikan dan mempromosikan produk mereka yang pada gilirannya mempengaruhi
kesehatan global telah dijuluki “penentu komersial” kesehatan.

Taktik yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk-produk seperti


makanan ultraproses beragam. Mulai dari pemasaran produk yang tidak sehat, mencoba
mempengaruhi anak-anak, hingga pemberian sinyal melalui dukungan distribusi vaksin.
Seperti yang dilakukan Coca-Cola dengan Global Fund, hingga infiltrasi pembuatan kebijakan
pemerintah.

Sebuah surat kabar baru-baru ini melaporkan bahwa wali dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Hidup Internasional (ILSI) nirlaba yang didanai industri menyarankan pemerintah India untuk
tidak meneruskan label peringatan pada makanan yang tidak sehat. Hal ini meningkatkan
kekhawatiran tentang pengaruh sponsor ILSI pada kebijakan pemerintah.

Di Inggris, Drinkware nirlaba bekerja dengan badan pemerintah Public Health England untuk
membuat kampanye kesehatan masyarakat, namun ternyata didanai oleh industri alko****.
Hal tersebut adalah suatu konflik kepentingan yang jelas-jelas terjadi.

Pemerintah telah berupaya untuk menangkal dampak negatif dari faktor penentu kesehatan
komersial, misalnya dengan memengaruhi pilihan konsumen dengan membuat makanan
yang tidak sehat menjadi lebih mahal. Pajak minuman yang menggunakan produk gula di
Meksiko adalah salah satu contohnya. Dengan pajak terbukti mengurangi konsumsi
minuman manis setelah diperkenalkan pada tahun 2014. Pajak serupa telah diperkenalkan
di Kolombia dan di kota Philadelphia dengan hasil yang serupa.

Meskipun inisiatif ini menjanjikan mereka belum diadopsi secara global. Beberapa
pemerintah berpendapat bahwa tidak ada bukti langsung untuk menunjukkan bahwa
pengurangan konsumsi menyebabkan penurunan kejadian obesitas atau diabetes. Mungkin
terlalu dini untuk melihat hasil kesehatan langsung dari intervensi seperti pajak minuman
manis.
Tetapi pembuat kebijakan sangat ingin memiliki bukti tentang intervensi mana yang paling
berhasil. Ini adalah salah satu alasan bahwa perhatian peneliti harus diarahkan untuk
menjawab pertanyaan ini. Perpajakan junk food adalah eksperimen dunia nyata yang
sedang berlangsung. Dan komunitas peneliti harus memastikan bahwa efek dari ini dan
intervensi lain dilacak secara akurat dan prospektif.

Pemerintah yang telah mendorong intervensi semacam itu dan harus memastikan bahwa
mereka juga mendanai perihal penelitian semacam ini. Sementara itu, penelitian yang
melakukan survei kelompok besar untuk memperluas pemahaman kita tentang peran nutrisi
dalam penyakit harus bertanya kepada peserta secara khusus apakah makanan yang mereka
konsumsi adalah ultraproses atau buatan rumah.

Survei dan studi gizi akan lebih informatif ketika peneliti bertanya lebih spesifik tentang
makanan yang diolah secara ultraproses. Hal ini dilakukan agar penelitian memperoleh data
yang akurat dan tak terbantahkan.

Industri juga perlu mengatur lebih lanjut agar tidak mencampuri urusan penelitian agar
pengaruhnya tidak menyebabkan penelitan sumbang dan berakhir menjadi penelitian yang
tidak sesuai. Sebagai contoh, pada tahun 2018 produsen makanan Mars menarik dana dari
ILSI menyatakan bahwa ia tidak dapat lagi terlibat dalam “studi yang dipimpin oleh
advokasi.”

Kesimpulan

Pada saat yang sama, pemerintah dan pemangku kepentingan internasional harus
memberlakukan batasan ketat pada promosi produk yang tidak sehat. Hal ini efektif untuk
mengurangi produk tidak sehat dan juga mempermudah mengawasi distribusi yang sesuai.
Yang paling penting pengawas perlu mempertimbangkan siapa yang diberikan kursi di meja
ketika datang untuk mengembangkan pedoman dan kebijakan untuk kesehatan. Dan juga
potensi konflik kepentingan yang mungkin ‘mereka’ miliki harus terus terkontrol.

Faktor penentu kesehatan dan penyakit karena bahan makanan secara umum adalah tugas
pemerintah. Dengan melakukan berbagai penelitian serta mengungkapkannya di publik
akanmeningkatkan pemahaman kita tentang pengaruh negatifnya makanan cepat saji
terhadap kesehatan. Dan pada akhirnya mengarah pada pencegahan yang maksimal.

3.Media Majalah( Tema kesehatan )


Teks 3

“Perlunya Membatasi Konsumsi Gula pada Anak”

Pernyataan Pendapat:

Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak cenderung suka jajanan yang manis-manis, baik itu
makanan ringan maupun minuman. Banyak orang tua yang kurang menyadari bahwa
makanan dan minuman yang dijual di pasaran memiliki kandungan gula yang sangat tinggi.
Alhasil, saat ini banyak orang terkena diabetes di usia muda. Baru umur 30-an sudah terkena
diabates. Oleh karena itu, orang tua perlu memerhatikan konsumsi gula pada anak sejak
dini.

Argumentasi:

Berdasarkan rekomendasi dari American Heart Association, batasan konsumsi gula untuk
anak-anak maksimal adalah 25 gram per hari. Gula ini sudah mencakup gula alami maupun
tambahan. Gula alami adalah gula yang kita dapat dari buah-buahan, nasi, dan makanan
non-olahan lainnya. Sedangkan gula tambahan adalah gula yang biasa ditambahkan saat
proses produksi.

Yang perlu diperhatikan di sini adalah gula pada jajanan yang dijual di toko-toko, terutama
minuman-minumannya. Mayoritas minuman mengandung gula tambahan yang tinggi. Ambil
contoh minuman-minuman yang banyak dikonsumsi anak-anak, misalnya yoghurt yang
mengandung 27 gram gula, teh kemasan mengandung 25 gram gula, dan kopi-kopi kemasan
mengandung 18 gram gula.

Pernyataan Ulang Pendapat:

Fakta di atas sedikit menggambarkan tingginya kadar gula pada satu jenis jajanan. Padahal,
tentu saja anak-anak masih mengkonsumsi jenis makanan lainnya. Oleh karena itu, di sini
penting sekali bagi orangtua memerhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anak per
harinya.

2.Identifikasi teks editorial yang Anda dapat dengan menyeleksi informasi didalamnya.

Teks 1.

Kesimpulan : Lingkungan yang bersih, sehat dan bebas sampah merupakan salah satu faktor
yang mampu menunjang mutu hidup manusia agar tak hanya lebih sehat secara fisik dan
psikologis namun juga produktif untuk bekerja dan berkreativitas.

Teks 2.
Kesimpulan : Faktor penentu kesehatan dan penyakit karena bahan makanan secara umum adalah
tugas pemerintah. Dengan melakukan berbagai penelitian serta mengungkapkannya di publik
akanmeningkatkan pemahaman kita tentang pengaruh negatifnya makanan cepat saji terhadap
kesehatan. Dan pada akhirnya mengarah pada pencegahan yang maksimal.

Teks 3.

Kesimpulan : tingginya kadar gula pada satu jenis jajanan. Padahal, tentu saja anak-anak
masih mengkonsumsi jenis makanan lainnya. Oleh karena itu, di sini penting sekali bagi
orangtua memerhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anak per harinya.

3.Bandingkanlah isi kelima teks editorial tsb, kemudian simpulkanlah masing- masing teks tsb
Teks 1.
Simpulan : Salah satu faktor untuk mencegah penyakit dan menjga kesehatan adalah dengan
longkungan yang bersih

Teks 2.
Simpulan : untuk menjaga kesehatan kita harus mejaga pola makan. Memilih makanan yang bergizi.
Dan menghindari makanan” yang tidak sehat, seperti makanan cepat saji dll

Teks 3.
Simpulan : pentingnya memperhatikan nilai kadar gula yang di makan oleh anak” setiap harinya.
Untuk menjaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai