Anda di halaman 1dari 11

BAB II

Nama : Radina Syaidina Aliyah 05/10/2020

Kelas : XII-1 Keperawatan

Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Pilihan Ganda

1. Isi dari UUD NRI Tahun 1945 Pasal 1 ayat (3) adalah…
A. Indonesia menganut prinsip pembagian kekuasaan
B. Negara melindungi seluruh tumpah darah Indonesia
C. Negara Indonesia adalah negara kepulauan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
D. Lambang negara Indonesia adalah burung garuda
E. Negara Indonesia adalah negara hukum
2. Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang
satu dapat menyesuaikan diri dari kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan
hokum tentang kemerdekaan. Definisi hukum, tersebut dicetuskan oleh…
A. Immanuel Kant
B. Leon Duguit
C. S.M Amin, S.H.
D. J.C.T Simorangkir, S.H.
E. Prof.Drs C.S.T Kansil, S.H.
3. Perhatikan pernyataan berikut.
1) Hukum bersumber pada Pancasila
2) Berkedaulatan rakyat
3) Hukum memberikan sanksi tegas kepada masyarakat
4) Jaminan kepastian hukum bagi semua orang
5) Kekuasaan kehakiman yang bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya
6) Hukum adat tidak berlaku di Indonesia
Ciri-ciri khas negara hukum Indonesia menurut Azhary ditunjukan nomor…
A. 1), 2) dan 5)
B. 1), 3) dan 5)
C. 2), 3) dan 6)
D. 2), 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
4. Hukum yang berisi pengaturan bentuk, susunan pemerintahan, serta hubungan kekuasaan
antaralat-alat negara ialah hukum…
A. Administrasi negara
B. Tata negara
C. Pidana
D. Perdata
E. Acara
5. Hukum yang berisi tentang tindakan-tindakan yang dilarang dan hukuman bagi yang
melakukannya ialah hukum…
A. Administrasi negara
B. Tata negara
C. Pidana
D. Acara
E. Perdata
6. Hieraki peraturan yang benar menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 adalah…
A. UUD NRI Tahun 1945, Ketetapan MPR, Undang-Undang, Peraturan Presiden,
Peraturan Provinsi, Peraturan Daerah
B. UUD NRI Tahun 1945, Undang-Undang, Ketetapan MPR, Peraturan Presiden,
Peraturan Provinsi, Peraturan Daerah
C. UUD NRI Tahun 1945, Undang-Undang, Ketetapan MPR, Peraturan Presiden,
Peraturan Provinsi, Peraturan Daerah
D. UUD NRI Tahun 1945, Ketetapan MPR, Peraturan Presiden, Peraturan Provinsi,
Peraturan Daerah, Undang-Undang
E. UUD NRI Tahun 1945, Peraturan Presiden, Ketetapan MPR, Peraturan Provinsi,
Peraturan Daerah, Undang-Undang
7. Lembaga-lembaga yang termasuk dalam kekuasaan yudikatif di Indonesia adalah…
A. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial dan Presiden
B. Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, BPK
C. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, BPK dan KPK
D. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial dan BPK
E. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstituis, KPK dan BPK
8. Perhatikan beberapa tindakan berikut.
1) Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patrol terhadap kegiatan
masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan
2) Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas di jalan.
3) Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.
4) Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.
5) Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan
hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan dan lainnya.
6) Melindungi keselamatan jjiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari
gangguan ketertiban dan/ atau bencana termasuk memberikan bantuan dan
pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Tindakan-tindakan tersebut merupakan tugas dari…
A. Polisi
B. KPK
C. Advokat
D. Hakim
E. Kejaksaan
9. Memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
mendampingi, dan membela kepentingan hukkum klien adalah tugas dari…
A. Polisi
B. KPK
C. Advokat
D. Hakim
E. Kejaksaan
10. Tindakan yang mencerminkan usaha untuk melindungi hukum adalah….
A. Menanam pohon di pekarangan rumah
B. Membantu korban kecelakaan
C. Olahraga setiap pagi
D. Mentaati rambu lalu lintas
E. Menggunakan kendaraan umum
11. Perhatikan hal berikut.
1) Mengatur orang-orang
2) Menjamin kepastian hukum
3) Memaksa orang untuk melakukannya
4) Dikeluarkan oleh badan resmi yang ditunjuk khusus
5) Menghendaki perdamaian
6) Adanya saksi yang jelas.
Tujuan dari hukum ditunjukkan nomor…
A. 1) dan 3)
B. 2) dan 4)
C. 2) dan 5)
D. 3) dan 5)
E. 5) dan 6)
12. Seseorang yang dihukum dalam lembaga permasyarakatan untuk waktu yang paling sedikit
satu hari dan paling lama tidak boleh lebih dari satu tahun empat bulan sering disebut
sebagai pidana….
A. Denda
B. Tutupan
C. Penjara waktu tertentu
D. Kurungan
E. Penjara
13. Dalam arti luas, hukum sipil meliputi hukum…
A. Acara pidana dan acara perdata
B. Administrasi negara dan dagang
C. Perdata dan dagang
D. Tata negara dan administrasi negara
E. Pidana dan perdata
A. Perdata dan dagang
14. Lembaga negara yang secara khsus bertugas dibidang penuntutan ialah…
A. DPRD
B. Advokat
C. KPK
D. Polisi
E. Kejaksaan

15. Sebuah tatanan yang di dalamnya hukum mempunyai kekuasaan mutlak untuk mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menempatkan hukum dalam posisi tertinggi
dalam melindungi seluruh lapisan masyarakat sering disebut sebagai….
A. Keadilan social
B. Absolutisme hukum
C. Perlindungan dan penegakan hukum
D. Supremasi hukum
E. Kemutlakan hukum
16. Perhatikan beberapa pernyataan berikut ini.
1) Menyanyikan lagu-lagu, mengadakan pidato dan membuat tulisan atau gambar yang
melanggar kesusilaan yang dilakukan di muka umum
2) Tidak memenuhi kewajibannya menurutu undang-undang untuk melaporkan pada
pejabat catatan sipil atau perantaranya tentang kelahiran dan kematian.
3) Terang dalam keadaan mabuk berada di jalan umum
4) Seseorang pejabat catatan sipil sebelum melangsungkan perkawinan tidak minta
diberikan padanya bukti-bukti atau keterangan-keterangan yang diharuskan menurut
aturan-aturan hukum
5) Melakukan perjudian
6) Tidak izin kepala polisi atau instansi terkait ketika mengadakan pesta atau keramaian di
tempat umum.
Pelanggaran-pelanggaran terhadap kesusilaan ditunjukkan nomor…
A. 1), 2) dan 6)
B. 1), 3) dan 5)
C. 1), 5) dan 6)
D. 2), 3) dan 5)
E. 2), 4) dan 5)
17. Partisipasi masyarakat dalam bidang perlindungan dan penegakan hukum akan sangat
berkembang pesat apabila didukung dengan…
A. Sosialisasi hukum sejak dini
B. Jelasnya penegakan hukum
C. Adanya polisi yang tegas dan professional
D. Hukum yang memihak rakyat kecil
E. Pemberian hukum yang berat bagi para pelanggar hukum
18. Undang-Undang NRI Tahun 1945 Pasal 30 menekankan bahwa usaha pertahanan keamanan
Negara merupakan tugas dari…. Sebagai kekuatan utama
A. Seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat
B. TNI
C. Kejaksaan Agung
D. TNI dan Polisi
E. Seluruh rakyat Indonesia
19. Memalsukan uang, membuat riuh pada malam hari, dan tanpa izin mengadakan pesta
merupakan pelanggaran-pelanggaran yang sering kita jumpai yang pada umumnya
melanggar….
A. Ketertiban umum
B. Jabatan/pekerjaan
C. Lingkungan hidup
D. Keamanan umum
E. Kesusilaan
20. Indonesia menganut paham… untuk menghindari penumpukan kekuasaan pada seseorang
atau suatu lembaga sehingga menimbulkan kecenderungan terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan (abuse power)….
A. Kekuasaan pada MPR
B. Otonomi daerah
C. Perlindungan dan penegakan HAM
D. Demokrasi liberal
E. Trias politika

Essay

1. Jelaskan sifat-sifat dari hukum.


2. Apakah yang menjadi ciri khas hukum di Indonesia?
3. Tuliskan secara urut hierarki hukum yang ada di Indonesia
4. Jelaskan maksud dari pernyataan bahwa KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas
pemberantasan korupsi dari lembaga negara yang telah ada sebelumnya
5. Apakah pengertian hukum pidana?
6. Mengapa masyarakat perlu melindungi dan menegakkan hukum dalam kehidupan
bermasyarakat
7. Tuliskan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan masyarajat dalam poin pelanggaran
terhadap ketertiban umum
8. Sebutkanlah pelanggaran-pelanggaran hukum yang terjadi dalam bidang politik dan hukum
di Indonesia
9. Jelaskan sanksi-sanksi pelanggaran hukum yang ada di Indonesia
10. Apa yang dapat Anda lakukan sebagai seorang pelajar untuk melindungi dan menegakkan
hukum di Indonesia.

Jawab

1. Hukum memiliki beberapa unsur dan sifat yang melekat. Hukum dibentuk sebagai usaha
untuk menjaga tata tertib dalam kehidupan bermasyarakat. Tata tertib itu harus dijalankan
dengan menjunjung tinggi nilai keadilan. Oleh karena itu, dibentuklah suatu hukum. Dengan
tugas menjaga ketertiban, sifat hukum pertama-tama adalah mengatur dan memaksa.
Hukum merupakan peraturan dalam kemasyarakatan yang mempunyai sifat mengatur dan
memaksa setiap orang di dalamnya untuk mengikutinya.
2. Dalam bukunya, Negara Hukum Indonesia (1995) Azhary merumuskan ciri khas Indonesia
sebagai negara hukum ialah memiliki unsur-unsur utama sebagai berikut.
1) Hukumnya bersumber pada Pancasila
2) Berkedaulatan rakyat
3) Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi
4) Persamaan kedudukan di dalam hukum (equality before the law)
5) Kekuasaan kehakiman yang bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya
6) Pembentukan undang-undang oleh presiden bersama-sama dengan DPR
3. Hierarki hukum yang ada di Indonesia :
Hierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia merujuk pada Pasal 7
ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan dan perubahannya yang terdiri atas:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4) Peraturan Pemerintah;
5) Peraturan Presiden;
6) Peraturan Daerah Provinsi; dan
7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
4. Maksud dari pernyataan tersebut adalah :
Dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diberi amanat
melakukan pemberantasan korupsi secara profesional, intensif, dan berkesinambungan. KPK
merupakan lembaga negara yang bersifat independen, yang dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.
KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas pemberantasan korupsi dari lembaga-
lembaga yang ada sebelumnya. Penjelasan undang-undang menyebutkan peran KPK
sebagai trigger mechanism, yang berarti mendorong atau sebagai stimulus agar upaya
pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya menjadi lebih
efektif dan efisien.
5. Hukum pidana merupakan suatu hukum yang mengatur mengenai pelanggaran-pelanggaran
dan kejahatan-kejahatan terhadap undang-undang dan suatu kepentingan umum, dan atas
perbuatan pelanggaran dan/atau kejahatan atas undang-undang dan kepentingan umum
tersebut maka pelakunya diancam dengan hukuman penderitaan atau siksaan.
6. Setiap anggota masyarakat wajib berpartisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum.
Partisipasi dalam perlindungan dan penegakan hukum diperlukan sebagai upaya
menegakkan supremasi hukum di Indonesia. Penegakan dan perlindungan hukum perlu
dilkakukan secara terus menerus dan bertahap oleh seluruh pihak. Dasar perlindungan dan
penegakan hukum diharapkan mencakup pihak masyarakat, pemerintah, dan para penegak
hukum itu sendiri. Hal tersebut tertulis dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 ayat (1), yakni
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintah wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
7. Jenis-jenis yang melanggar ketertiban umum sesuai dengan pasal 503-520 KUHP, antara lain
adalah sebagia berikut
1) Barang siapa telah berusia enam belas tahun mengemis di muka umum, dan
bergelandangan tanpa pencarian.
2) Barang siapa menarik keuntungan dari perbuatan cabul terhadap seorang wanita
dan menjadikannya sebagai pencaharian.
3) Tanpa wewenang memberi pada atau menerima dari seorang terpidana suatu
barang
4) Memakai gelar tanda kehormatan, gelar atau pangkat atau derajat dari asing tanpa
izin presiden serta memakai suatu gelar ningrat tanpa wenang
5) Menggunakan atau membolehkan digunakan barang orang lain yang ada padanya
karena ada hubungan kerja atau karena pencahariannya, untuk pemakaian yang tak
diizinkan pemiiliknya
8. Pelanggaran hukum dalam bidang politik dan hukum :
1) Perampokan
2) Korupsi
3) Pembunuhan
4) Terorisme
5) Kejahatan Perang
6) Genosida
7) Gratifikasi
8) Pelecehan
9. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), menjelaskan sanksi-sanksi yang diberikan bagi
mereka yang melanggar. Dalam pasal 10 KUHP dijelaskan ada dua macam sanksi atas
pelanggaran hukum, yakni :
1. Hukuman pokok terbagi menjadi:
a) Hukuman Mati
Setiap orang memang berhak atas kehidupan, mempertahankan kehidupan,
dan meningkatkan taraf kehidupannya sebagaimana termaktub dalam Pasal 28A
Undang-Undang Dasar 1945 (“UUD 1945”). Akan tetapi, hak tersebut dapat
dibatasi dengan instrumen undang-undang. Hukuman mati dijatuhkan pada
perkara pidana tertentu, salah satunya adalah perkara narkotika sebagaimana
disebut dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (“UU
Narkotika”). Sedangkan tata cara pelaksanaan hukuman mati diatur dalam
Undang-Undang No. 2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati
yang Dijatuhkan Oleh Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum dan Militer
(“UU 2/PNPS/1964”) yang antara lain mengatur bahwa pelaksanaan pidana mati
yang dijatuhkan oleh pengadilan di lingkungan peradilan umum atau peradilan
militer dilakukan dengan ditembak sampai mati.
b) Hukuman Penjara
Pidana penjara adalah pidana pokok yang dapat dikenakan untuk seumur
hidup atau selama waktu tertentu. Pidana penjara selama waktu tertentu yaitu
antara satu hari hingga dua puluh tahun berturut-turut (Pasal 12 KUHP) serta
dalam masa hukumannya dikenakan kewajiban kerja (Pasal 14 KUHP). Pidana
penjara dikenakan kepada orang yang melakukan tindak pidana kejahatan.
c) Hukuman Kurungan
Hukuman penjara maupun kurungan, keduanya adalah bentuk pemidanaan
dengan menahan kebebasan seseorang karena melakukan suatu tindak pidana
sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 22 KUHP. Pidana kurungan dikenakan
kepada orang yang melakukan tindak pidana pelanggaran, atau sebagai
pengganti pidana denda yang tidak bisa dibayarkan [Pasal 30 ayat (2) KUHP].
d) Hukuman Denda
Hukuman denda dikenakan terhadap pelanggaran yang diatur dalam
undang-undang. Berdasarkan Pasal 30 ayat (2) KUHP, jika pidana denda tidak
dibayar, ia diganti dengan pidana kurungan.
e) Hukuman Tutupan
Pidana tutupan merupakan salah satu bentuk pidana pokok yang diatur
dalam Pasal 10 KUHP. Penambahan pidana tutupan ini didasarkan pada Pasal 1
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1946 tentang Hukuman Tutupan (“UU
20/1946”). Dalam mengadili orang yang melakukan kejahatan yang diancam
dengan hukuman penjara, karena terdorong oleh maksud yang patut dihormati,
hakim boleh menjatuhkan hukuman tutupan. Demikian yang disebut dalam
Pasal 2 ayat (1) UU 20/1946..
2. Hukuman tambahan terbagi menjadi
a) Pencabutan beberapa hak yang tertentu;
b) Perampasan barang yang tertentu;
c) Pengumuman keputusan hakim.
KUHP sendiri memang tidak membatasi bahwa hukuman tambahan tersebut
terbatas pada 3 (tiga) bentuk di atas saja. Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
Tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 (“UU Korupsi”) misalnya, diatur juga mengenai hukuman tambahan lainnya
selain dari 3 bentuk tersebut, seperti: pembayaran uang pengganti yang besarnya sama
dengan harta benda yang dikorupsi, penutupan perusahaan, dan sebagainya. Pada
prinsipnya memang pidana tambahan tidak dapat dijatuhkan secara berdiri sendiri tanpa
pidana pokok oleh karena sifatnya hanyalah merupakan tambahan.
10. Menghormati Bapak/Ibu guru yang berada di sekolah, menaati tata tertib dan peraturan
yang berlaku di sekolah, melaporkan ke pihak yang berwenang apabila melihat pelanggaran,
mengingatkan dan mengajak teman untuk patuh terhadap peraturan.

Anda mungkin juga menyukai