Anda di halaman 1dari 4

Hobi dan Kegemaran : Sesuatu Yang Bisa Membuat Orang Menjadi “Egois”

Written By Ibenk Degenk on Jumat, 18 Mei 2012 | 03.20

Hobi dan Kegemaran : Sesuatu Yang Bisa Membuat Orang Menjadi “Egois”

Hobi? apa itu hobi? sesuatu yang sebenarnya tak perlu ditanyakan karena setiap orang tentu
memilikinya. Namun tak ada salahnya saya di sini akan sedikit berbicara mengenai Hobi atau
kegemaran. Oke deh, langsung saja saya mulai dari pengertian hobi. Banyak orang
mengartikan apa itu hobi. Pada dasarnya hobi adalah sesuatu yang disenangi dan kerap sekali
dilakukan.
Menurut Wikipedia, Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk
menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa
Inggris “Hobby”. Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatakan
kesenangan . Terdapat berbagai macam jenis hobi seperti mengumpulan sesuatu (Koleksi),
membuat, memperbaiki, bermain dan pendidikan dewasa.
Saya ambil salah satu contohnya misalnya menyanyi. Seseorang yang memiliki hobi
menyanyi, sudah barang tentu dia akan kerap melakukan menyanyi, bahkan di kamar mandi,
hehehe… Apalagi jika ada momen atau kesempatan yang dapat dia jadikan sebagai peluang
untuk bernyanyi, misalnya Audisi atau sejenisnya, kemungkinan besar dia akan turut serta.
Nah, begitu pula jika ada ajakan teman untuk mengunjungi tempat karaoke, hm… 99% pasti
mau, hehehe… Nah, itu dia kekuatan hobi. Sungguh dahsyat bukan?
Contoh lain misalnya, pada seseorang yang memiliki hobi bermain game atau istilah gaulnya
nge-game. Di secara hati tentu puas saat bermain game, dibanding dengan permainan lainnya.
Biasanya kalau sudah bergelut dengan hobi, tak akan ada yang bisa menghalangi. Anda tahu
maksudnya? Begini perumpamaannya, saat si dia sedang asik bermain game sebagai hobinya,
misalkan ada SMS masuk dari pacarnya yang mengajaknya ke kondangan (ngeraiii abis nih
ceweknya, hehehe…), bisa saja dia akan mencari-cari beribu-ribu bahkan berjuta-juta alasan
untuk “lari” dari ajakan pacarnya tersebut. Misalnya saja bilang “aduh yank, disuruh mama
temenin adik” (wah penurut nih, hehehe…), dan sebagainya. Tentu ini sesuatu yang tidak
baik, masa berbohong sih!
Nah, itulah salah satu contoh kedahsyatan hobi dan kegemaran. Jika orang tidak bisa
mengontrol diri terhadap hobi dan kegemaran, maka hobi dan kegemaran bisa
menenggelamkan dia. Oleh karena itu, sangat wajar jika hobi atau kegemaran dapat membuat
seseorang menjadi egois.

Hobi dan Kegemaran : Sesuatu Yang Bisa Membuat Orang Menjadi “Egois”

Apa itu hobi? Well setiap orang pasti memilikinya. Banyak orang mengartikan apa itu hobi
dan dasarnya hobi adalah sesuatu yang disenangi dan hampir selalu atau ingin selalu
dilakukan.

Menurut Wikipedia, Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk
menenangkan pikiran seseorang. kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa
Inggris "Hobby". Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatakan
kesenangan . Terdapat berbagai macam jenis hobi seperti mengumpulan sesuatu (Koleksi),
membuat, memperbaiki, bermain dan pendidikan dewasa.

Apa itu kegemaran? Ada yang mendefinisikan bahwa kegemaran adalah suatu aktivitas
bermanfaat yang paling kita sukai dan paling diminati. Definisi ini sebenarnya tidak tepat.
Hobby adalah kegemaran dan kegemaran adalah hobby. Suatu hobby atau kegemaran tidak
selamanya positif. Ia bisa saja negatif dan sangat tergantung kepada individu dalam
menyikapinya.
 Saya ambil salah satu contohnya misalnya menulis. Seseorang yang memiliki hobi menulis,
sudah barang tentu dia akan kerap melakukan aktivitasnya yg berkaitan dengan "menulis". 
Dan bila ada kesempatan yang dapat dia jadikan sebagai peluang untuk menulis, misalnya
perlombaan atau semisalnya, kemungkinan besar dia akan turut serta. Nah, begitu pula jika
ada ajakan teman untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan tulis-menulis… hampir
dapat dipastikan ia mau ikut

Namun Jika seseorang tidak dapat mengontrol diri terhadap hobi dan kegemaran-nya, maka
itu bisa menenggelamkan dia. Oleh karena itu, sangat wajar jika hobi atau kegemaran dapat
membuat seseorang menjadi egois.

pengertian Hobi

Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan
pikiran seseorang. kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris
“Hobby”

Tujuan
Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan . Terdapat
berbagai macam jenis hobi seperti mengumpulan sesuatu (Koleksi), membuat,
memperbaiki, bermain dan pendidikan dewasa.

Contoh
Contoh jenis-jenis dari hobi antara lain :

 Filateli
 Fotografi
 Kaligrafi
 Melukis
 Menulis
 Menjahit
 Origami
 Otomotif
 menggambar
 berenang
 membaca
 dan sebagainya

Pengertian Hobi

Hobi merupakan kegiatan rekreasi yang bisa di lakukan di waktu luang dengan untuk
menenangkan pikiran sesorang. Selain itu, hobi juga bertujuan untuk memenuhi sebuah
keinginan serta memperoleh kesenangan.

Pilihan sebuah hobi tentu sangat beragam. Mulai dari sebagai pengumpul sesuatu atau
koleksi, hobi membuat, hobi bermain, hobi memperbaiki, dan juga yang lainnya. Tidak ada
satu alasan pun untuk menyalahkan sebuah hobi, terlebih jika hobi tersebut memang
mengenai hal di luar kemampuan akademik kita. Karena para pakar psikologis di mana pun
tentu setuju jika kegiatan yang berkaitan dengan hobi pasti bisa menjadi obat yang paling
mujarab guna menyembuhkan pikiran. Hal itu di karenakan karena perasaan senang, bahagia
yang bisa di timbulkan secara signifikan ketika mengerjakan suatu hobi yang menjadi
kesukaan hatinya.

Di dalam kamus, kata hobi di definisikan dengen kegemaran, kesenangan yang sangat
istimewa yang di lakukan pada waktu senggang, bukan pekerjaan umum, bukan sebuah mata
pencaharian, bersifat memuaskan hati dan mendapatkan kesenangan. Karena itu merupakan
hal yang di sukai, biasanya hobi tumbuh secara otodidak, tanpa adanya bimbingan pada saat
memulai pertama kali. Selain itu, hobi juga dapat membentuk karakter dari diri kita masing-
masing. Baik dari karakter emosi, karakter bentuk fisik atau tubuh kita, karakter seni,
karakter pribadi, dan juga imajinasi.

Seperti hobi para filatelis yang mengumpulkan perangko-perangko unik, karakternya tentu
bisa lebih sabar. Orang yang gemar bernyanyi atau bermain alat musik, tentu mempunyai
karakter seni yang melekat di dalam jiwanya. Lain lagi dengan orang yang sangat menyukai
olah raga, tentu akan mengubah karakter dari keadaan fisiknya yakni semakin terbentuk
atletis. Bahkan kebiasaan dan juga gaya kesehariannya bisa juga berubah karena sebuh hobi
itu sendiri.

Kuruma Banare, Tren Anak Muda Jepang Anti Mobil Pribadi

Zetizen.com – Sebagai negara industri yang terkenal dengan banyak produk otomotifnya,
seharusnya Jepang punya kultur otomotif yang dominan. But wait, tau nggak sih kamu kalau
ternyata, banyak warga Jepang yang justru merasa punya kendaraan pribadi semacam mobil
itu merepotkan dan nggak penting. Uniknya, justru anak muda lah yang paling banyak
menganut pemikiran semacam itu.

Berbeda banget kan sama pandangan anak muda Indonesia yang justru berlomba lomba buat
memiliki kendaraan pribadi. Anak muda di Jepang justru lebih concern sama perkembangan
gadget, teknologi dan hal hal yang berhubungan sama hobi mereka. Well, di Indonesia juga
gitu sih, tapi buktinya, permintaan kendaraan pribadi pun juga tetap meningkat. Nahloh!
Terus, sebenarnya, apa sih yang bikin anak muda jepang bisa tetap keren meski tanpa harus
punya kendaraan pribadi?

Well, semua itu berawal dari kultur yang disebut sebagai “Kuruma Banare”. Yakni,
pemikiran jika membeli kendaraan bermotor seperti mobil merupakan hal yang sia-sia.
Mereka justru lebih memilih berjalan kaki dari pada harus membuang uang membeli
kendaraan bermotor atau mobil sport seperti yang dilakukan masyarakat kita yang, ummm…
tinggi gengsinya. That’s why, Jepang jadi salah satu negara dengan sistem transportasi umum
paling maju di dunia.

Dikutip dari Newsweek, Ryuichi Kitamura, ahli sistem transportasi dari Kyoto University
mengatakan kalau tren memiliki kendaraan pribadi dianggap ketinggalan zaman. “Dulu,
orang orang menganggap punya kendaraan pribadi adalah simbol status dan kebanggan,”
Ujarnya. “Tapi anak muda saat ini sudah tidak peduli hal itu lagi. Dengan sistem transportasi
umum yang canggih, punya kendaraan pribadi menurut mereka adalah kebiasaan abad 20
yang sudah sangat ketinggalan zaman,” Imbuhnya.

Well, Apa yang disampaikan professor Kitamura ada benarnya. Sebab, tiap tahunnya,
pengeluaran untuk kendaraan pribadi tiap keluarga di Jepang rata rata selalu mengalami
penurunan. Selain karena “Kuruma Banare” ternyata, biaya kepemilikan kendaraan pribadi
terutama mobil juga sangat mahal. Hanya dengan memilik sebuah mobil, seseorang harus
mengeluarkan biaya rutin sebesar USD 500 atau sekitar 6,5 juta rupiah setiap bulannya.
Belum lagi pajak pembelian dan izin mengemudi yang juga mahal membuat masyarakat
perkotaan jadi malas punya kendaraan pribadi.

Kerennya lagi, sebagain besar anak muda Jepang juga menganggap kendaraan pribadi bisa
menyebabkan kerusakan lingkungan yang lebih parah. Sebuah kesadaran yang sangat jarang
di temui di negara lain termasuk Indonesia, kan? Selama sistem angkutan umum di negara
mereka masih baik dan bisa dimanfaatkan, buat apa punya kendaraan pribadi?
(newsweek/leftlanenews/dhs/giv)

Share

Anda mungkin juga menyukai