Anda di halaman 1dari 6

Mengapa Belajar Budaya Visual Era Sekarang

Menjadi Penting?

Chelia Vernanda C0918010

Kelas B

A.Konsep Budaya Visual

Visual adalah hal yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari manusia terutamanya
mata. Setiap hari kegiatan manusia berhubungan dengan visual, berarti visual itu hal yang dapat
dilihat secara telanjang maksudnya tidak memerlukan bantuan lainnya. dan budaya visual adalah
kebudayaan manusia yang disalurkan melalui visul, sesuatu yang bisa dilihat. Sebagai contohnya
melalui tarian, gambar, lukisan. Selain melihat, berbagai produk visual ini dapat dianalisis
melalui warna, makna, dan unsur estetika lainnya.

Dalam berkomunikasi, bila seseorang tak dapat menjelaskan serinci mungkin maka akan
dijelaskan melalui gambar. Gambar yang dibuat pun akan mengandung makna dan ekspresi yang
dirasakan. Begitulah kerja visual, gambar yang dibuat mengandung elemen visual meliputi raut,
rupa warna dan framing. Semua hal ini membantu dalam penyampaian informasi yang tidak bisa
dijelaskan dengan hanya melalui mulut saja namun juga dapat dijelaskan melalui mata yaitu
melalui produk visual. Terutamanya hal yang dapat dipercaya oleh manusia pada dasarnya hanya
melalui mata, indera terpenting dalam mengolah informasi.

Pada pengolahan produk visual, penyampaian informasi atau ekspresi melalui gambar
sangat bisa mempengaruhi cara berpikir dan pola pikir seseorang. Menurut saya setiap orang
memiliki penafsiran yang berbeda-beda, karena setiap orang memiliki otak yang berbeda dan
sudut pandang yang berbeda pula. Pengolahan produk visual sangat riskan terjadinya kesalah
pahaman dalam hal penyampaiannya karena produk visual tidak hanya dilihat oleh sepasang
mata namun juga ribuan mata yang melihatnya. Seperti penyampaian ekspresi melalui lukisan
mural, tidak hanya dinikmati oleh para seniman dan penikmat mural namun juga dapat dilihat
oleh khlayak umum yang tidak mengerti seni. Sehingga penjelasan yang semula sesuai dengan
tema mural dapat berganti bila dilihat oleh orang lain yang hanya sekilas melihat.

Perkembangan teknologi dan informasi yang sekarang telah merubah tampilan visual.
Tidak hanya melalui lukisan yang monoton dan diam, namun sekarang dapat disalurkan melalui
video. Video, film, iklan yang ada ditelevisi atau di media social adalah produk visual juga.
dalam penyampaiannya melalui video atau rekaman, maka para penikmat akan mendapat
informasi yang lebih detail dan menyenangkan. Sebagai contoh dalam hal pembelajaran, dalam
sebuah isi video penyampaian yang dilakukan hanya dengan penjelasan atau orang berbicara
pasti akan merasa membosankan dan juga tidak mudah ditangkap tapi akan berbeda hasilnya bila
dalam suatu pembelajaran disertai dengan gambaran-gambaran untuk melengkapi penjelasan,
informasi yang didapatkan juga semakin mudah diserap dan perasaan senang dalam mengikuti
pembelajaran itu sendiri tidak hanya pencitraan.

Namun contoh diatas tentunya juga ada hal negatifnya, dalam pembacaan produk visual
semua nya tergantung dari cara kita melihat dan memahami informasi visual tersebut. Setiap
orang berbeda-beda. Apa yang dilihat oleh mata belum tentu bisa kita telan secara mentah-
mentah maksudnya diterima tanpa dipikir atau mencoba dianalisis kebenarannya. Kebanyakan
pada perkembangan teknologi sekarang banyak orang memanfaatkan kemudahan visual ini untuk
hal yang merugikan umum. Sehingga kita juga perlu berhati-hati dengan apa yang kita lihat
karena tidak semuanya juga benar adanya begitu.

B. Okularsentrisme

Mata adalah indera yang penting dalam hal penglihatan. Mata digunakan melihat visual
tapi mata juga dapat digunakan sebagai saluran ekspresi. Itulah mengapa ada bahasa mata. Mata
tidak dapat dibohongi jadi mata adalah indera yang dapat dijadikan kepercayaan oleh manusia
dalam melihat suatu fenomena atau peristiwa.

Mata atau penglihatan bisa digunakan sebagai pencari kebenaran. Artinya kita bisa tidak
mempercayai sesuatu lewat omongan sebelum melihatnya sendiri sebagai konfirmasi pada suatu
pernyataan apakah hal itu kebohongan atau kebenaran. Jadi penglihatan dapat menjadi paradigm
dari suatu pengetahuan karena pengetahuan tujuannya adalah mencari kebenaran, kejelasan.

Dari penglihatan kita dapat melihat dan menangkap suatu fenomena atau produk visual
lainnya. Manusia memiliki cara yang berbeda untuk menangkap pengalaman visual ini. Ada
yang dapat melihat atau berimajinasi tentang teks novel dimana pikirannya langsung
memperlihatkan video yang menggambarkan teks tersebut, ada pula yang melihat film atau video
dari suatu peristiwa yang menggemparkan. Maka itulah pengalaman visual yang ditangkap
orang-orang pun berbeda-beda. Tapi menurut saya pemahaman dan tingkat imajinasi seseorang
juga diuji meluli pengalaman visual yang diterimanya.

Pengalaman visual ini lah yang biasanya dimanfaatkan orang-orang untuk menjadikannya
sebagai inspirasi atau sumber referensi. Sebagai contoh seorang pelukis berada disuatu tempat
yang indah. Dia pun mendapat inspirasi untuk memulai suatu lukisan akhirnya dia melukis
tempat indah tersebut melalui penglihatannya. Selain itu pengalaman visual yang biasanya saya
dengar adalah dalam hal melukis wajah buronan. Pihak kepolisian biasanya memanfaatkan
seseorang yang dapat menggambarkan sosok untuk menggambar ini. Polisi yang tidak memiliki
rekaman video fisik penjahat biasanya akan mengumpulkan informasi dari keterangan saksi yang
melihat kemungkinan pelaku lalu menyampaikannya kepada si tukang gambar. Disinilah
kemampuan nya bervisual seseorang diuji. Tukang gambar ini akan menggambarkan wajah
pelaku sesuai dengan keterangan yang didapat sehingga menjadi sebuah produk visual yang
dapat dilihat dan terima oleh masyarakat untuk dikenali dan diidentifikasi.
C.Visualitas dan Representasi Visual

Visual yang diungkapakan oleh seseorang pasti memiliki makna sendiri sendiri. Memiliki
symbol yang melambangkan hal hal disekitarnya. Produk visual yang baik pasti membawa
makna dibelakangnya yang dapat dibaca lalu dipahami oleh penikmatnya. Dari pengalaman
manusia, produk visual telah dilakukan sejak jaman pruba contohnya seperti lukisan di dinding-
dinding gua. Lukisan itu biasanya berupa kegiatan berburu, gambar hewan disekitar lingkungan
pada masa itu dan kegiatan social lainnya. dari temuan gambar inilah yang akhirnya diteliti oleh
penemu dan dikonversikan menjadi sebuah teks yang dapat dibaca dan dipelajari hingga
sekarang mengenai kehidupan manusia dahulu. Selain itu visual gambar yang ditemukan juga
bagian dari bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya.
produk visual dapat menjadi bahasa yang menghubungkan karena bila kita tidak dapat
mengungkapkannya melalui kata-kata maka akan diungkapkan melalui ilustrasi atau gerakan
yang dapat dilihat oleh mata yang akhirnya dapat dipahami sebagai ungkapan yang dirasakan.

Seperti contoh sebuah film pendek berjudul “Anak lanang” yang pernah saya tonton. Film
pendek ini bercerita tentang 4 anak laki-laki yang menjalin persahabatan tapi mereka saling
bertengkar. Pertengkaran yang dilakukan pun mulai pembahasan soal game, kehidupan
disekolah, hingga orang tua mereka masing-masing diatas sebuah becak menuju jalan pulang.
Obrolan yang mereka ucapkan pun merupakan obrolan khas anak laki-laki yang belum mencapai
kata remaja, emosi sesaat yang diungkapkan melalui bahasa jawa kasar atau bahasa keseharian.
Dalam perselisihan pun mereka sempat mengucapkan ungkapan-ungkapan kasar kepada orang
tua masing-masing. Namun ada kejutan diakhir video, 2 anak terakhir yang saling berargumen
dan merendahkan orang tua mereka pun ternyata merupakan saudara kandung dari ibu dan ayah
yang sama. Dibalik film ini pun menceritakan tentang kehidupan anak-anak dijaman sekarang,
dan betapa mudahnya mereka terpengaruh oleh pengaruh luar, dan film ini mengatakan kepada
kita, penikmat film ini, bahwa apapun yang diucapkan kepada kita haruslah ditanggapi secara
santai dan tidak terbakar emosi karena kebenaran akan terjawab diakhir. Kemudian yang paling
penting adalah kita sebagai pendengar jangan mudah terprovokasi hanya melalui kata-kata yang
diucapkan. Kita harus melihat dahulu apa yang kita hadapi agar kita bisa menentukan langkah
apa yang akan kita ambil.

D. Kasus Budaya Visual yang Dilihat Dengan Mode Analasis yang Sudah
Dipelajari

Berdasar mode analisis yang telah dipelajari, terdapat 2 pendekatan dalam mengkaji hal
budaya visual:

1. Mengapresiasi dan membaca dari dalam produk visual. Produk visual hanya dibaca
dari sisi fisiknya saja. Produk visual bisa dibaca dari material pembentuknya, dari
teknik yang digunakan. Intinya pembacaan produk visual ini dilihat dari apa yang kita
rasakan. Tentang indahnya, teksturnya, komposisinya. Sebagai referensi, dijepang
produksi kartun atau animenya sangat berkembang pesat hingga bisa dikatakan anime
merupakan budaya Jepang. Dalam produksinya, jepang memiliki banyak studio dan
semuanya memiliki cirikhas tersendiri untuk memvisualkan karakter serta ceritanya.
Saya sangat menyukai salah satu studio produksi anime yang bernama Ghibli studio.
Pertama kali menonton anime keluaran studio Ghibli kita akan dibuai dengan
penggambaran tempat yang sangat nyata karena digambar ditempat aslinya,
penggambaran suasana jepang ditahun 70 80 an hingga budaya pada tahun itu yang
digambarkan secara nyata dan sesuai fakta, namun pewarnaan yang digunakan
merupakan warna khas anime lawas yang sedikit buram dan terkesan kuno. Seperti
contoh lainnya, dalam studio ghibli khas dari studio ghibli adalah penggunaan music
yang sangat trend di tahun tahun 80 an. Itu seakan membangkitkan suasana nostalgia
jaman-jaman music disco serta folk. Selain itu penggambaran tokoh yang terkesan
biasa namun bisa diingat dengan baik oleh setiap penggemar. Studio ghibli pun
menggambarkan tokoh sesuai dengan karakter masing-masing sehingga tokoh yang
baik akan sangat terlihat baik, yang jahat akan terlihat sangat jahat dan dilicik.
2. Mengapresiasi produk dari luar atau umum, dimana kita meletakkan karya dan
memandang dari konteks social budaya tertentu. Berhenti memandang produk visual
dari segi fisik dan material namun juga ditarik lebih dalam hingga menemukan makna
yang dikandung. Sebagai contoh dari studio Ghibli, film animasi yang diangkat pun
semuanya merupakan sejarah jepang yang beredar dikalangan masyarakat Jepang.
Semua tradisi jepang selalu ditampilkan dalam setiap filmnya. Seperti contoh
masakannya. Mulai dari bekal makan siang, masakan makan malam hingga makanan
jamuan yang dimasak sesuai tradisi jepang. Selain itu etos kerja jepang yang tinggi
serta rasa tanggung jawab yang besar juga ditampilkan dalam animasi studio ghibli.
Selain itu studio ghibli juga menampilkan kisah romansa anak-anak hingga remaja
yang polos dan suci. Disetiap filmnya, pencipta narasi film ingin menyampaikan
tentang budaya baik jepang dan sejarah jepang terhadap dunia. Selain itu ada satu
prinsip yang dipegang oleh studio ghibli yaitu jangan pernah membiarkan orang-orang
mengekang imajinasi karyamu. Pesan dari sebuah studio film animasi yang sangat
dalam hingga ditampilkan melalui filmnya.

Anda mungkin juga menyukai