Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nadim

NIM : C0820033

Kelas :A

TUGAS BUDAYA VISUAL

Tulisan reflektif mengenai kelas Budaya Visual selama ini tentang apa yang
berubah dari segi pengalaman, pikiran, sudut pandang, dan lainnya.

Pada semester 5 kali ini saya mendapatkan matkul “Budaya Visual” sebelumnya saya telah
mengenal arti kata dari budaya itu sendiri sekaligus arti kata visual itu sendiri. Budaya
memiliki arti sebagai cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi namun tidak turun temurun.
Sedangkan arti dari kata visual memiliki makna sebagai  apa yang dapat dilihat, sehingga
semua hal yang dapat dilihat masuk kategori visual. Konsep visual ini dapat dijelaskan
dengan rangsangan yang mengenai indera penglihatan. Selain dua kata diatas saya juga
belajar sedikit mengenai komunikasi visual yang mana hal tersebut juga berhubungan
dengan budaya visual.

Komunikasi visual adalah sebuah rangkaian proses penyampaian informasi atau pesan
kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh
indra penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar,
desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya. Mata kuliah yang saya ketahui
melalui kegiatan KRS an, saya mendapati bahwa budaya visual dengan penjelasan
“mempelajari tentang konsep metodologi, analisis ilmu budaya, ilmu social, psikologi, serta
perkembangan tema tema baru dalam penulisan kajian desain komunikasi visual.”
Tentunya hal tersebut menarik perhatian saya di sisi lain Budaya Visual juga termasuk
dalam mata kuliah regular, jadi saya mengambil mata kuliah tersebut.
First Impression saya saat memulai kegiatan perkuliahan mata kuliah “Budaya Visual” saya
kira saya bakal dibuat boring atau merasa bosan namun pikiran negative saya hilang Ketika
melihat slide deskripsi yang mengatakan bahwa Budaya Visual pembahasannya tidak
hanya terbatas pada seni, desain, dan media melainkan juga mempelajari “pengalaman
hidup sehari-hari”.

Tentunya hal itu menarik perhatian saya karena saya merupakan tipe orang yang selalu
belajar dari kesalahan dan pengalaman dari kehidupan sehari-hari. Saat itu tersadar akan
sebuah fakta bahwa kehidupan yang saya jalani selama ini tidak lekang oleh fenomena
visual. Pembahasan pada budaya visual pun banyak dan yang saya pahami selama saya
belajar pada mata kuliah ini adalah bagaimana cara pandang kita terhadap suatu hal, dan
oleh pikiran kita, nanti nya akan diartikan kepada konteks visual.

Hal pertama yang saya pahami yaitu bahwa manusia cenderung memvisualkan segala
sesuatu. Dari zaman purba tua yang dimulai berjuta tahun yang lalu atau pun zaman era
peradaban tua lembah indus atau yang sekarang disebut babilonia, penduduknya atau
orang-orangnya telah melakukan visualisasi. Bukti konkrit terlihat pada penemuan-
penemuan kuno seperti lukisan pada dinding, gambar dan tulisan di daun lontar sebagai
pengganti kertas saat era Mesopotamia. Bahkan hingga era digital seperti saat ini segala
benda seperti bola, kursi, meja, handphone,buku, atau sesuatu bahkan mimpi terburuk
pun sudah dengan mudah divisualkan melalui gambar-gambar dua dimensi atau pun 3
dimensi.

Pelajaran selanjutnya yang saya dapatkan Ketika mempelajari Budaya Visual yakni bahwa
semakin bertambahnya umur atau semakin dewasa cara pandang kita terhadap sebuah
visual tidaklah sama. Hal itu saya dapatkan Ketika terdapat kasus gambar visual sesuatu
berwarna hijau yang saya kira sebagai semak-semak namun pada cerita itu seorang yang
bukan yang punya gambar berkata bahwa itu sebuah topi berwarna hijau namun disangkal
oleh sang pemilik gambar bahwa itu adalah seekor ular berwarna hijau yang memakan
seekor gajah dewasa. Hal ini menunjukan bahwa sudut pandang dan perspektif orang
dalam melihat visual dipengaruhi oleh banyak hal dan sering terjadi sebuah keberagaman
pendapat dari cara melihat.
Selain itu pada penyampaian materi perkuliahan budaya visual juga menunjukan beberapa
gambar nirmana yang nampak seperti bergerak konon dalam psikologi jika gambar
tersebut bergerak itu tanda akan masalah Kesehatan mental seperti stress. Saya juga
mempelajari fakta mbahwa ukuran dapat dialihkan melalui visual dari sudut perspektif
yang tepat. budaya visual adalah cara hidup kita sehari-hari dimana pemahaman dan
proses pengambilan keputusan kita dipengaruhi oleh hal-hal yang visual. Sebagai contoh,
saat saya sedang ingin membeli sesuatu di mall swalayan, yang pertama kali saya
pertimbangkan dalam membeli suatu produk adalah tampilan visualnya terutama produk
fashion, saat saya berada pada banyaknya pilihan warna dan model pakaian saya
cenderung akan memilih model yang memiliki tampilan visual yang fresh dan pastinya
kekinian dan modis ketimbang memilih pakaian yang bermotif norak atau dengan warna
lusuh dan gaya yang jadul.

Tampilan visual juga terkadang dapat merugikan pihak tertentu seperti contoh
kekecewaan yang saya pernah alami akibat belanja secara online. Saya membeli sepatu
Digambar atau visual pada toko online sangatlah menyakinkan dan review cukup baik
namun Ketika saya memesan dan barang sampai saya kecewa karena sepatu tersebut
dating dengan warna lebih pudar, dan bahan tidak sebagus seperti yang terlihat pada foto.
Semua itu adalah bukti bahwa pentingnya pengaruh visual dalam kehidupan sehari hari.

Setelah kegiatan perkuliahan dalam mata kuliah budaya visual ini, pikiran saya tentang
situasi dan keadaan kehidupan di dunia menjadi sangat terbuka. Banyak sekali alur
kehidupan yang sangat erat hubungan nya dengan visual, dari segi manapun pasti
kehidupan kita akan bergandengan erat dengan keberadaan visual. Beberapa contoh
penting nya keberadaan visual bagi kehidupan sehari hari yang pertama yakni Budaya
sopan santun terhadap orang yang lebih tua diawalai dengan cara pandang masyarakat
terhadap norma sosial dalam berperilaku di masyarakat.

Menghormati orang yang lebih tua muncul karena rasa respek dan kagum akan
keteladanan dan kesabaran sikap oleh para orang tua atau orang yang lebih tua. Karena
merasa di bimbing dan diberikan akan ilmu yang banyak contohnya yaitu seorang guru
besar ataupun orang tua kita sendiri yang telah rela berkorban tanpa tanda jasa. Hal itu
membuat perilaku sopan dan taat kepada orang yang lebih tua dan lahirlah sebuah norma
kesopanan dimasyarakat. Bagi orang-orang yang tidak mau menerapkan budaya sopan
santun terhadap orang yang lebih tua akan menerima konsekuensi banyak hal seperti
dikucilkan, memiliki pamor yang jelek dimata tetangga dan teman-teman, atau bahkan ada
yang dipidana akibat kekerasan yang dilakukan secara verbal.

Hal ini bukti bahwa unsur-unsur dalam kebudayaan telah menciptakan kecenderungan ke
arah budaya visual yaitu kebudayaan yang dibangun oleh visual sebagai unsur pertama
pembentuknya. Oleh karena itu budaya visual melibatkan dominan atau Sebagian besar
aktivitas melihat atau pun dilihat dan penglihatan atau vision.

Mata kuliah Budaya visual mengajarkan bahwa meskipun visual merupakan unsur
pembentuk kebudayaan yang telah ada sejak adanya kebudayaan itu sendiri, akan tetapi
perkembangan teknologi informasi ilmu pengetahuan dan digital telah merubah tampilan
visual itu, yang kini mempunyai karakteristik dan signifikasinya yang baru disebabkan oleh
peran penting teknologi visual.

Saat ini telah muncul berbagai kecanggihan teknologi salah satunya media cetak, visual -
visual berbentuk dua dimensi kini dengan mudah dicetak atau diprinting melalui print tiga
dimensi yang mana itu tanda kebudayaan yang modern dan maju. Dapat mewujudkan
visual angan-angan menjadi visual yang nampak dan dapat disentuh adalah sesuatu yang
membanggakan pada setiap orang. Konsep visual yang mulai dari belajar melihat apa yang
ada di depan mata atau oleh indra penglihat kini berkembang pesat hingga saat ini menjadi
suatu kebudayaan tersendiri yang bernama Budaya Visual.

Mengapa mempelajari budaya visual?

Perkembangan abad informasi (information age), Citra visual (visual image) dan 'visualisasi'
menjadi sentral dalam kehidupan, di mana hampir semua aktivitas menggantungkan pada
media visual. Di dalam wacana budaya visual, peran teknologi yang membentuk hubungan
antara sebuah citra visual dan realitas menjadi sangat penting.

Di dalamnya proses 'melihat dunia' dimediasi oleh sebuah citra visual (mediated vision),
dalam bentuk representasi visual (visual representation), khususnya representasi
elektronik' atau digital' (digital representation), yang dibedakan dengan unsur-unsur visual
yang bersifat alamiah.
Perkembangan budaya visual telah mempengaruhi cara berpikir dan pemahaman manusia
tentang dunia. Cara berpikir visual (visual thinking), mengambil alih cara berpikir tulisan
(textual thinking) Terjadi transformasi kultural, yang merubah model pengetahuan,
kesadaran, pengalaman, kesenangan dan fantasi tentang dunia, serta menciptakan relasi
sosial yg dimediasi oleh teknologi visual.

Dari penjelasan pengertian dan unsur-unsur yang terkait budaya visual, selanjutnya yaitu
saya belajar mengenai pendapat para ahli akan pengertian atau definisi budaya visual
diantara :

 Pengertian budaya visual menurut John A. Walker &Sarah Chaplin


Mendefinisikan 'budaya visual' sebagai artefak kebendaan, bangunan dan citra,
media dan pertunjukan, yang diproduksi oleh imajinasi dan tenaga manusia,
untuk tujuan estetik, simbolik, ritualistik atau politik-ideologis, dan/atau fungsi
praktis, dan yang melibatkan proses penglihatan. Budaya Visual adalah bagian dari
keseluruhan budaya visual mencakup pencitraan dalam segala jenis media,
melibatkan asosiasi imaji. Budaya Visual juga sinonim dengan budaya material,
yaitu semua produk fisik dari kebudayaan. Cakupan budaya visual adalah segala
yang dapat dipersepsi secara visual, diindra dengan mata, dengan kata lain:
NAMPAK atau DAPAT DILIHAT. Visual Pleasure, Visual World, Visual Literacy, Visual
Representation, Visual Language.
Budaya visual menyediakan kesenangan visual dan kenikmatan lainnya (pleasure).
Kesenangan di sini punya cakupan yang luas. Kesenangan dan nilai sangat erat.
Ragam kesenangan. Banyak benda seni yang membawa kesenangan yang
beragam/berbeda-beda. Melankolik, ceria, ajaib dan menakjubkan, menarik,
keharuan, ketakutan, amarah, bahkan seksual. Karya seni seperti film bisa
melibatkan emosi dan sekaligus intelektual penonton.
Kesenangan adalah bagian penting dalam mengalami budaya visual, tetapi BUKAN
tujuan utamanya, melainkan sebatas sarana saja. Tujuan budaya visual adalah
mengkomunikasikan gagasan, nilai-nilai, pesan moral dan cerita. Kesenangan
adalah sarana yang digunakan budaya visual untuk mempersuasi kita agar mau
melihat, sementara gagasan bisa tersampaikan.
 Pengertian budaya visual menurut Nicholas Mirzoeff
Budaya visual sebagai budaya yang melibatkan informasi, makna dan kesenangan
(pleasure), yang diperoleh lewat interface dengan teknologi visual, yaitu perangkat
yang didesain untuk dilihat (seeing) atau untuk memperluas penglihatan alamiah
(vision), dari lukisan sampai televisi dan internet

 Pengertian budaya visual menurut Christ Jencks:


Budaya visual sebagai produk dari revolusi citra (image revolution), yaitu
perkembangan mutakhir dalam teknologi visual (teknologi digital) yang mampu
menghasilkan citra-citra visual secara artifisial, serta memungkinkan orang
mensimulasi dan memanipulasi realitas lewat model-model artifisialnya.

 Pengertian budaya visual dalam arti pandangan luas


Dalam pengertian luas budaya visual di antaranya adalah lukisan, patung, gambar
gua, seni grafis, fashion, arsitektur, relief, mural, ukiran, ornamen, poster, dan lain
sebagainya. Budaya visual tersebut dibentuk oleh elemen-elemen visual, seperti:
raut, rupa, warna, cahaya, komposisi, framing, gerak, montase, yang menentukan
bentuk atau citra visual yang dihasilkannya.

 Pengertian budaya visual dalam arti pandangan sempit


Dalam pengertiannya sempit budaya visual dikaitkan dengan peran teknologi
informasi dalam membangun citra-citra visual dalam iklan, filem, televisi, video,
surveillance camera, computer grafis, dan realitas virtual.

Kesimpulan yang dapat saya ambil bahwa mempelajari mata kuliah budaya visual yang
dibimbing oleh Bapak Setyawan selaku dosen mata kuliah sangat bermanfaat kepada diri
saya. Manfaat itu dapat saya rasakan melalui perspektif saya terhadap kehidupan kini
menilai secara visual dan perspektif yang berbeda. Selain itu saya juga lebih paham akan
konsep budaya visual yang erat kaitannya dari pengalaman kehidupan sehari-hari. Sekian
dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai