Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Kadek Dwi Ananta

Nim : 2017051002

Rombel : 16

Prodi : S1 Akuntansi

UJIAN AKHIR SEMESTER

RADIKALISME SEBAGAI BENTUK ANCAMAN BANGSA INDONESIA DALAM


MENJAGA IDENTITAS NASIONAL

Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau, suku, agama, ras, dan golongan.
Dengan kata lain, Indonesia adalah negara multi kultural. Setiap golongan masyarakat
memiliki latar belakang, sudut pandang, dan pemikiran yang berbeda-beda. Hal inilah yang
menyebabkan pertikaian, seperti munculnya paham radikalisme.
Radikalisme sendiri merupakan paham pemikiran sekelompok masyarakat yang
menginginkan pembaharuan untuk hidup lebih baik namun dengan cara yang tidak benar
karena dengan menghalalkan segala cara. Makin banyak gerakan yang muncul karena
persoalan agama, politik, maupun yang lainnya. Sebagian besar bentuk radikalisme adalah
perbuatan yang negatif untuk umum. Dalam segi pelanggaran norma-norma pancasila,
radikalisme hampir melanggar keseluruhan norma yang ada dalam pancasila.
Penyebab utama munculnya radikalisme dimasyarakat adalah lemahnya atau kurangnya
pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang terkandung dalam
empat konsensus Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Nilai kebangsaan adalah sesuatu yang diinginkan, dihargai, berguna, dan menjadi identitas
bangsa. Nilai-nilai kebangsaan merupakan standar etik yang diakui, diterima, dan diyakini
sebagai suatu yang baik dan benar oleh suatu masyarakat bangsa, dan negara. Nilai-nilai
kebangsaan ini akan menjadi kekuatan motivasional bagi perilaku individu maupun sosial.
Paham radikalisme tersebut juga dapat mengancam identitas bangsa Indonesia sendiri
karena dengan gerakan yang semena-mena atau menghalalkan segala cara dalam mencapai
tujuannya. Ini akan membuat bangsa Indonesia menjadi terpecah belah dalam segi suku,ras,
dan agama. Maka dari itu paham radikalisme ini merupakan ancaman yang sangat besar yang
harus dihadapi bangsa Indonesia dalam mempertahankan identitas nasional.

Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud paham radikalisme?
2. Bagaimana cara dalam menangkal paham radikalisme untuk menjaga identitas
nasional?

Pembahasan
1. Paham Radikalisme
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas,2002), radikalisme
diartikan sebagai paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan
sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Radikalisme juga memiliki
penilaian berbeda terhadap situasi politik yaitu membenarkan bahkan membutuhkan
tindak kekerasan menyangkut politik (political violence) sebagai satu-satunya jalan
untuk mengubah kondisi politik (Moskalenko dan McCauley ,2009). Radikalisme
menurut Cross (2013) yaitu sebagai: 1) Istilah dalam lingkup gerakan sosial maupun
politik yang berarti sebuah proses, praktik, atau serangkaian keyakinan dari keadaan
non-radikal menjadi radikal. Praktik radikalisme sering diasosiasikan dengan
sejumlah taktik dan strategi yang berada di luar lingkup aksi protes politis maupun
religius yang dapat diterima, bahkan menjurus ilegal. 2) Radikalisme
merepresentasikan sisi ekstrim dari (kurva) distribusi aksi politik yang dapat diterima
dan radikalisme dapat melibatkan aksi kekerasan atas dasar keyakinan, bukan
personal. 3) Radikalisme dapat merujuk pada keyakinan tentang cara terbaik untuk
meraih tujuan gerakan. Keyakinan radikal mengembangkan perasaan bahwa cara yang
diterima (oleh masyarakat) untuk mengubah keadaan tidaklah cukup dan langkah-
langkah luar biasa harus ditempuh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
radikalisme adalah suatu pahamyang dibuat oleh sekelompok aliran yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial atau politik secara drastic dengan
menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai perubahan kondisi politik.
Radikalisme adalah suatau perubahan sosial dengan jalan kekerasan,
menyakinkan dengan satu tujuan yang dianggap benar tetapi dengan menggunakan
cara yang salah. Radikalisme dalam arti bahasa berarti paham atau aliran yang
mengingatkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan
atau drastis. Namun, dalam artian lain, ensensi radikalisme adalah konsep sikap jiwa
dalam mengusung perubahan. Sementara itu radikalisme menurut pengertian lain
adalah inti dari perubahan itu cenderung menggunakan kekerasan. Yang dimaksud
dengan radikalisme adalah gerakan yang berpandang kolot dan sering menggunakan
kekerasan dalam mengajarkan sikap berdamai dan mencari perdamaian Islam tidak
pernah membenarkan praktek penggunaan kekerasan dalam menyabarkan agama,
paham keagamaan serta paham politik. (Hilmy, n.d.)

2. Cara Dalam Menangkal Paham Radikalisme Dalam Menjaga Identitas Nasional


Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menghadapi Radikalisme
Saat ini Pancasila adalah ideologi yang terbuka, dan sedang diuji daya
tahannya terhadap gempuran, pengaruh dan ancaman ideologi-ideologi besar
lainnya, seperti liberalism (yang menjunjung kebebasan dan persaingan),
sosialisme (yang menekankan harmoni), humanisme (yang menekankan
kemanusiaan), nihilisme (yang menafsirkan nilai-nilai luhur yang mapan),
maupun ideologi yang berdimensi keagamaan. Pancasila, sebagai ideologi terbuka
pada dasarnya memiliki nilai-nilai yang sama dengan ideologi lainnya, seperti
keberadaban, penghormatan akan HAM, kesejahteraan, perdamaian dan keadilan.
Di era globalisasi, romantisme kesamaan historis zaman lalu tidak lagi merupakan
pengikat rasa kebersamaan yang kokoh. Kepentingan akan tujuan yang akan
dicapai lebih kuat pengaruhnya daripada kesamaan latar kesejahteraan.Karena itu,
implementasi nilai-nilai Pancasila, agar tetap aktual dalam menghadapi ancaman
radikalisme harus lebih ditekankan pada penyampaian tiga massage berikut:
• Negara yang dibentuk berdasarkan kesepakatan dan kesetaraan, dimana di
dalamnya tidak boleh ada yang merasa sebagai pemegang saham utama,
atau warga kelas satu.
• Aturan main dalam bernegara telah disepakati, dan negara memiliki
kedaulatan penuh untuk menertibkan anggota negaranya yang berusaha
secara sistematis untuk merubah tatanan, dengan cara-cara yang melawan
hukum.
• Negara memberikan perlindungan, kesempatan, masa depan dan
pengayoman seimbang untuk meraih tujuan nasional masyarakat adil adn
makmur, sejahtera, aman dan berkeadaban dan merdeka
Nilai-nilai Pancasila dan UUD’45 yang harus tetap diimplementasikan itu adalah:
a) Kebangsaan dan persatuan
b) Kemanusiaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia
c) Ketuhanan dan toleransi
d) Kejujuran dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan
e) Demokrasi dan kekeluargaan
Ketahanan nasional merupakan suatu kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan dan dibina secara terus menerus secara sinergis dan dinamis mulai dari
pribadi, keluarga, lingkungan dan nasional yang bermodalkan keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan pengembangan kekuatan nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Dina, Angelina. 2019. PAHAM RADIKALISME DI INDONESIA MENURUT IDEOLOGI


PANCASILA. https://osf.io/rf46c/download/?format=pdf. Diakses pada tanggal 27 Juni
2021

Fahmi, Rizal, dan Asep Ikbal. 2020. “Pembelajaran Berbasis Nilai-nilai Kebangsaan: Suatu
Strategi dalam Menangkal Radikalisme di Persekolahan”. Jurnal IKRA-ITH
Humaniora, 4, 136-141.

Anda mungkin juga menyukai