Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Kadek Dwi Ananta

Nim : 2017051002

Kelas : 4A

RESUME GLOBAL REPORTING INITIATIVE (GRI) DAN

GLOBAL REPORTING INITIATIVE PORTING FRAMEWORK

A. Definisi Pelaporan Berkelanjutan


Laporan Keberlanjutan merupakan laporan tentang dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari perusahaan.
Sedangkan Pelaporan Keberlanjutan merupakan pelaporan tentang kebijakan ekonomi,
lingkungan, dan sosial ; dampak dan kinerja perusahaan dan produk yang mereka
hasilkan dalam konteks pembangunan berkelanjutan (triple bottom line reporting).

1. Sejarah Perkembangan Organisasi Global Reporting Initiative (GRI) dan Standar GRI.
Global Reporting Initiative (GRI) merupakan organisasi independen yang
didirikan di Boston, Amerika Serikat pada tahun 1997. Global Reporting Initiative
(GRI) adalah organisasi internasional independen yang membantu bisnis dan organisasi
bertanggung jawab atas dampak mereka dengan mengkomunikasikan dampak tersebut
melalui pelaporan keberlanjutan. GRI membantu klien sektor pemerintah memahami
dan mengkomunikasikan dampak pada masalah keberlanjutan seperti perubahan iklim,
hak asasi manusia, tata kelola, dan kesejahteraan sosial. Hal ini memungkinkan
tindakan nyata untuk menciptakan manfaat sosial, lingkungan, dan ekonomi bagi semua
orang.

Pada tahun 2000 diperkenalkan standar GRI generasi pertama (GRI G.1).
Standar GRI menciptakan satu bahasa yang sama untuk organisasi dan para pemangku
kepentingan, sehingga dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi-
organisasi itu dapat dikomunikasikan dan dipahami. Pelaporan keberlanjutan yang
berdasarkan pada Standar GRI harus memberikan representasi yang seimbang dan
wajar dari kontribusi positif dan negatif organisasi terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan. GRI kemudian melakukan revisi terhadap panduan laporan
keberlanjutan dalam kurun waktu tertentu dan pada umumnya menggunakan penamaan
atau pengkodean yang spesifik. GRI G2 atau versi 2 diterbitkan pada tahun 2002.
Kemudian GRI G3, GRI G3.1, GRI G4 diluncurkan berurutan pada tahun 2006, 2011,
dan 2013. Pada tahun 2015, GRI membentuk Global Sustainability Standard Board
(GRI GSSB) yang secara spesifik bertugas menangani pengembangan standar laporan
keberlanjutan. Menjelang kuartal keempat tahun 2016, GRI GSSB mulai
memperkenalkan GRI Standards yang kemudian diluncurkan di Indonesia pada tahun
2017. GRI Standards akan mulai efektif berlaku pada tanggal 1 Juli 2018. GRI
Standards mengusung perubahan signifikan dalam hal struktur dokumen dan
penggunaan bahasa. Pertama, GRI Standards menggunakan skema dokumen modular
dengan total 36 modul. Kedua, GRI Standards mengubah penggunaan kata dan gaya
bahasa agar lebih mudah dimengerti oleh para pemangku kepentingan. Hal ini akan
memudahkan penyusun laporan keberlanjutan untuk menentukan prioritas penulisan
data dan informasi pada hal-hal “requirements” terlebih dahulu.

2. Struktur dan Format Standar Global Reporting Initiative (GRI)


Standar GRI disusun sebagai serangkaian standar yang saling terkait. Standar-
standar ini telah dikembangkan terutama untuk digunakan bersama-sama dalam
membantu organisasi menyiapkan laporan keberlanjutan yang didasarkan pada Prinsip -
Prinsip Pelaporan dan berfokus pada topik yang material. Setiap laporan yang disusun
sesuai dengan Standar GRI diwajibkan mencantumkan indeks isi GRI, yang disajikan
dalam satu lokasi dan mencakup nomor halaman atau URL untuk semua pengungkapan
yang dilaporkan. Suatu organisasi juga dapat menggunakan Standar GRI yang dipilih,
atau bagian dari isinya, untuk melaporkan informasi spesifik, asalkan Standar yang
relevan dirujuk dengan benar. Pelaporan keberlanjutan berdasarkan Standar GRI
memberikan informasi tentang kontribusi positif atau negatif organisasi terhadap
pembangunan berkelanjutan. Kerangka kerja Standar GRI terdiri dari Standar Universal
dan Standar Topik Spesifik.

➢ Standar Universal, terdiri dari:


• GRI 101 : Landasan
• GRI 102 : Pengungkapan Umum, berisi informasi kontekstual suatu organisasi
• GRI 103 : Pendekatan Manajemen, untuk melaporkan pendekatan manajemen
untuk setiap topik
➢ Standar Topik Spesifik, terdiri dari:
• GRI 200 : Kinerja Ekonomi
• GRI 300 : Kinerja Lingkungan
• GRI 400 : Kinerja Sosial
Organisasi yang menerapkan Standar GRI mendapat berbagai manfaat, baik
internal maupun eksternal, sebagai berikut. Manfaat internal, meliputi: Meningkatkan
visi dan strategi, Memperkuat sistem manajemen, Mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, Memotivasi karyawan. Lalu Manfaat eksternal, meliputi : Membangun
reputasi dan kepercayaan, Memicu daya tarik investor, Memperkuat keterlibatan
pemangku kepentingan, dan Mengidentifikasi keunggulan kompetitif.

B. Manfaat dan Tantangan Pelaporan Keberlanjutan


Pelaporan keberlanjutan memberikan beberapa manfaat bagi organisasi, yaitu:
1. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan entitas bisnis dan manajemen
2. Mengidentifikasi resiko dan peluang organisasi
3. Mengembangkan sistem manajemen dan penetuan tujuan
4. Menghubungkan setiap departemen dalam organisasi dan mendorong inivasi
5. Sumber keunggulan konpetitif dalam upaya menjadi pemimpin pasar

Pelaporan keberlanjutan selain memberikan manfaat bagi organisasi juga


melahirkan tantangan bagi organisasi untuk:

1. Memastikan komitmen dati setiap staff dari semua level manajemen


2. Memahami metodologi pelaporan keberlanjutan
3. Memilih dan melibatkan stakeholders utama
4. Memutuskan isu penting apa yang akan dilaporkan
5. Berurusan dengan topik-topik yang tidak tercakup dalam peraturan daerah
6. Menetapkan tujuan praktis yang dapat dicapai untuk periode pelaporan
7. Menyiapkan prosedur dan sistem pelaporan yang tepat
8. Mengumpulkan dan mengelola informasi-informasi yang diperlukan
Daftar Pustaka

Dewi, NWY. 2020. Handout Akuntansi Keberlanjutan. Singaraja.

Anda mungkin juga menyukai