Di Susun oleh:
Siti Salamah
KHGC19084
1
A. Pengertian
Post partum adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan Kembali pada keadaan sebelum hamil, masa post partum berlangsung
selama kira-kira 6 minggu ( siti saleha,2013)
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak
bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal
sebelum hamil (Bobak, 2010).
B. Adaftasi fisiologis
a. Involsi uterus
Involusi adalah proses kembalinya uterus ke dalam keadaan sebelum hamil
setelah melahirkan. Proses ini segera setelah pascapartum, berat uterus menjadi
1.000 gr. Selama masa nifas, dua hari setelah pelahiran uterus mulai berinvolusi.
Sekitar 4 minggu setelah pelahiran uterus kembali ke ukuran sebelum hamil (Dewi
Vivian&Sunarsih, 2013).
Proses involusi uterus adalah sebagai berikut
1) Iskemia miometrium
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus menerus.
2) Autolisis
Autolisis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi didalam
otot uterus.
3) Efek oksitosin
Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot uterin sehingga akan
menekan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke
uterus.
2
c. Perubahan pada servik dan vagina
Pada serviks terbentuk sel-sel otot terbaru,karena adanya kontraksi dan retraksi,
Segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa hari, struktur
internal kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal melebar dan tampak bercelah.
vagina teregang pada waktu persalinan namun lambat laun akan mencapai ukuran
yang normal. Nampak berubah kembali pada 3 minggu, kembali mendekati ukuran
seperti tidak hamil, dalam 6 sampai 8 minggu, bentuk ramping lebar, produksi mukus
normal dengan ovulasi.
d. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi
basa, dan lochea mempunyai bau yang amis meskipun tidak terlalu menyengat dan
volumenya berbeda- beda pada setiap wanita. Komposisi lochea adalah jaringan
endometrial, darah dan limfe. Lochea mengalami perubahan karena proses involusi.
Tahap lochea yaitu :
1) Rubra (merah)
Lochea ini muncul pada hari pertama hingga hari ke tiga masa post partum.
Warnanya merah dan mengandung darah dari luka pada plasenta dan serabut.
2) Sanguinolenta (merah kuning)
Lochea ini bewarna merah kuning berisi darah dan lendir, pengeluaran pada
hari ketiga sampai kelima post partum.
3) Serosa (pink kecoklatan)
Lochea ini muncul pada hari kelima sampai kesembilan. Warnanya
kekuningan atau kecoklatan, terdiri atas sedikit darah dan lebih banyak serum.
4) Alba (kuning-putih) : 10-14 hari
Lochea ini muncul lebih dari hari ke-10. Warnanya lebih pucat, putih
kekuningan, lebih banyak mengandung leukosit, selaput lendir servik, dan
serabut jaringan yang mati. Lochea terus keluar sampai 3 minggu. Bau normal
seperti menstruasi, jumlah meningkat saat berdiri. Jumlah keluaran rata-rata
240-270 ml.
e. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi pada ibu menyusui dimulai 12 minggu rata- rata 18 minggu post
partum. Menstruasi pada ibu post partum tergantung dari hormon prolaktin. Apabila
ibu tidak menyusui menstruasi mulai pada minggu ke-6 s/d minggu ke-8. Menstruasi
mungkin tidak terlambat, dibutuhkan salah satu jenis kontrasepsi untuk mencegah
kehamilan.
f. Perubahan pembuluh darah rahim
Dalam kehamilan uterus mempunyai pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi
karena setelah persalinan tidak diperlukan bagi peredaran darah yang
banyak,maka arteri tersebut harus mengecil lagi saat nifas.
3
Setelah persalinan dinding perut menjadi longgar karena teregang begitu
lama,tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.
i. Saluran kencing
Dinding kandung kemih terlihat edema, sehingga menimbulkan
obstruksi dan menyebabkan retensi urine, dilatasi ureter dan pyelum kembali
normal dalam 2 minggu.
j. Laktasi
Keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan pada waktu ini .buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum.
Colostrum adalah cairan kuning yang mengandung banyak protein dan garam.
C. Patofisiologi
1. Adaptasi Fisiologi
a. Infolusi uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan, proses
ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
Pada akhir tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm di
bawah umbilikus dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis.
Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai kurang lebih 1 cm di atas umbilikus.
Fundus turun kira-kira 1 smpai 2 cm setiap 24 jam.
Pada hari pasca partum keenam fundus normal akan berada di pertengahan
antara umbilikus dan simpisis pubis.
Uterus, pada waktu hamil penuh baratnya 11 kali berat sebelum hamil,
berinvolusi menjadi kira-kira 500 gr 1 minggu setelah melahirkan dan 350 gr 2
minggu setelah lahir. Satu minggu setelah melahirkan uterus berada di dalam
panggul. Pada minggu keenam, beratnya menjadi 50-60 gr. Peningkatan esterogen
dan progesteron bertabggung jawab untuk pertumbuhan masif uterus selama hamil.
Pada masa pasca partum penurunan kadar hormon menyebapkan terjadinya autolisis,
perusakan secara langsung jaringan hipertrofi yang berlebihan. Sel-sel tambahan
yang terbentuk selama masa hamil menetap. Inilah penyebap ukuran uterus sedikit
lebih besar setelah hamil.
b. Kontraksi
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi
lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin yang
sangat besar. homeostasis pasca partum dicapai terutama akibat kompresi pembuluh
darah intramiometrium, bukan oleh agregasi trombosit dan pembentukan bekuan.
Hormon oksigen yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur
4
kontraksi uterus, mengopresi pembuluh darah dan membantu hemostasis. Salama 1-2
jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi
tidak teratur. Untuk mempertahankan kontraksi uterus, suntikan oksitosin secara
intravena atau intramuskuler diberikan segera setelah plasenta lahir. Ibu yang
merencanakan menyusui bayinya, dianjurkan membiarkan bayinya di payudara
segera setelah lahir karena isapan bayi pada payudara merangsang pelepasan
oksitosin.
2. Adaptasi psikologis
Fase ini dimuai hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan
dimana ibu membutuhkan perlindungandan pelayanan.
b. Fase taking hold / ketergantungan tidak ketergantungan
Fase ini dimulai pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir
pada minggu keempat sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap
untuk menerima peran barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru.
Selama fase ini sistem pendukung menjadi sangat bernilai bagi ibu
muda yang membutuhkan sumber informasi dan penyembuhan fisik
sehingga ia dapat istirahat dengan baik
c. Fase letting go / saling ketergantungan
D. Pengkajian Fokus
Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan (Nursalam, 2001)
1. Pengumpulan data
a. Identitas
1) Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, ruang/kamar, No.CM,
tanggal masuk, tanggal pengkajian, Dr penanggung jawab.
2) Identitas penanggung jawab meliputi : nama, umur, pekerjaan, alamat, pendidikan,
5
alamat dan hubungan dengan klien.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Keluhan utama adalah keluhan yang diucapkan pertama kali oleh klien.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan informasi masuk rumah sakit dan penyebab klien dirawat di rumah
sakit berkaitan dengan keluhan utama diuraikan dalam PQRST:
P (palliative/propocative) yang meringankan dan memberatkan keluhan, Q
(quantitative) seperti apa keluahan yang dirasakan pasien, R (region) dimana letak
keluhan, menyebar ke tempat lain atau tetap di suatu tempat, S (severity) intensitas
dari keluhan apakah menimbulkan kesulitan dalam beraktivitas, T (time) kapan
muali terjadinya, berapa lama keluhan berlangsung, apakah hilang timbul, atau
konstan dari sifatnya keluhan.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien pernah mengalami penyakit yang sama atau tidak, apakah ada jenis
penyakit yang perlu perawatan khusus yang pernah dialami klien.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anggota keluarga pernah mengalami atau menderita penyakit yang
sama, penyakit menular atau turunan.
6
a. Tanggal lahir: untuk mengetahui usia bayi
b. Tekanan darah pada nifas normal ˂120/80 mmHg.
c. Nadi pada nifas normal 80-100×/menit
d. Pernapasan pada nifas normal 16-20×/menit
e. Suhu normalnya 36º
f. BB dan PB: untuk mengetahui BB bayi normal atau tidak normalnya ˃2500 gr
g. BBLR ˂2500 gr, makrosomi ˃4000 gr.
h. Cacat bawaan: bayi normal atau tidak
i. Air ketuban: air ketubannya normal atau tidak normalnya 500-1000cc.
5. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Kemungkinan pada klien dengan post partum umumnya dijumpai dengan
keadaan yang lemah.
a. Kepala
Dikaji keadaan rambut, distribusi rambut merata atau tidak, kebersihan dan
warna rambut klien
b. Mata
Dikaji bentuk mata sistematis atau tidak, apakah terdapat kotoran, pergerakan
bola mata
c. Telinga
Dikaji bentuk telinga, terdapat benjolan atau tidak, terdapat lesi atau tidak,
kebersihan telinga, tekstur telinga
d. Hidung
Dikaji bentuk hidung, kesimetrisan, kebersihan, apakah terdapat sekret atau
tidak.
e. Mulut
Dikaji bentuk bibir, apakah terdapat stomatitis atau tidak, keadaan mukosa bibir
f. Leher
Dikaji kelenjar tyroid ada pembesaran atau tidak, kelenjar getah bening ada
pembesaran atau tidak.
g. Dada
Dikaji bentuk dada, terjadi retraksi atau tidak, pergerakan bunyi jantung
tambahan
h. Payudara
7
Bentuk simetris atau tidak, puting susu menonjol atau tidak, pengeluaran
colostrum (Mochtar, 1990 : 102).
i. Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang normal atau tidak dan tidak normal bila ditemukan
lordosis, kifosis dan skoliosis. CVAT : ada atau tidak nyeri ketuk. Normalnya
tidak ada.
j. Abdomen
Dikaji bekas luka operasi untuk mengetahui apakah pernah SCatau operasi
lain. Konsistensinya keras atau tidak benjolan ada atau tidak pembesaran Lien
(liver) ada atau tidak.
k. Uterus
Untuk mengetahui berapa TFU, bagaimana kontraksi uterus, konsistensi
uterus, posisi uterus, ibu nifas normal TFU 2 jari di bawah pusat kontraksinya
baik. Konsistensi nya keras dan posisi uterus di tengah
l. Integumen
Kaji struktur kulit, turgor kulit
m. Ekstremitas
1) Ekstremitas Atas
a) Tangan Kanan
Bentuk dan struktur tidak ada kelainan, pergerakan bebas dan jari tangan
sempurna.
b) Tangan Kiri
Bentuk dan struktur tidak ada kelainan, pergerakan terbatas karena
terpasang infusan dan jari tangan sempurna.
2) Ekstremitas Bawah
a) Kaki Kanan
Posisi kaki simetris dengan kaki kiri tidak terdapat oedema dapat di
gerakan ke segala arah dan jari kaki sempurna.
b) Kaki Kiri
Posisi kaki simetris dengan kaki kanan tidak terdapat oedema dapat di
gerakan ke segala arah dan jari kaki sempurna.
6. Pola aktifitas sehari-hari
1) Nutrisi
Kemungkinan didapatkan adanya penurunan nafsu makan, porsi makan yang
tidak habis, adakah perubahan pola makan, jenis makanan dan minuman,
apakah ada makanan pantangan.
8
2) Eliminasi
Bagaimana kebiasaan BAB, BAK, ada keluhan atau tidak
3) Istirahat dan tidur
Kemungkinan klien susah tidur, gelisah atau sering terjaga tidurnya, adakah
perubahan pola tidur dan lama tidur.
4) Personal hygien
Kemungkinan didapatkan adanya penurunan kebersihan karena keadaan klien
yang lemah dan masih memerlukan bantuan orang lain.
8. Data penunjang
Didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium.
E. Analisa Data
Sebelum di lakukan implementasi data , semua data dikelompokan mencakup data
klien atau keadaan-keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau
keperawatan berdasarkan kriteria permasalahan.
F. Diagnosa Keperawatan
9
G. Fokus Intervensi dan Rasional
b. Klien terlihat rileks, ekspresi wajah tidak tegang, klien bisa tidur
nyaman
10
Kriteria hasil :
b. Asi keluar
c. Payudara bersih
11
e. Bayi mau menetek
Intervensi :
a. Kaji pengetahuan paien mengenai laktasi dan perawatan payudara
Rasional : mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan untuk
menentukan intervensi selanjutnya.
b. Jelaskan mengenai manfaat menyusui dan mengenai gizi waktu
menyusui
Rasional : memberikan pengetahuan bagi ibu mengenai manfaat ASI
bagi bayi
c. Jelaskan cara menyusui yang benar
12
Kriteria hasil :
13
kembali ke rumah
Rasional : rencana kreatif yang memperoleh untuk tidur dengan bayi
lebih awal serta tidur lebih siang membantu untuk memenuhi
kebutuhan tubuh serta menyadari kelelahan berlebih, kelelahan dapat
mempengaruhi penilaian psikologis, suplai ASI dan penurunan reflek
secara psikologis
4. Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan
dengan kurang mengenai sumber informasi
Tujuan : memahami parawatan diri dan bayi
Kriteria hasil :
a. Mengungkapkan pemahaman perubahan fiiologis kebutuhan individu
Intervensi :
a. Pastikan persepsi klien tentang persalian dan kelahiran, lama persalinan
dan tingkat kelelahan klien
Rasional : terdapat hubungan lama persalinan dan kemampuan untuk
melakukan tanggung jawab tugas dan aktivitas perawatan dari atau
perawatan bayi
d. Berikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur / istirahat setelah
kembali ke rumah
Rasional : rencana kreatif yang memperoleh untuk tidur dengan bayi
lebih awal serta tidur lebih siang membantu untuk memenuhi
kebutuhan tubuh serta menyadari kelelahan berlebih, kelelahan dapat
mempengaruhi penilaian psikologis, suplai ASI dan penurunan reflek
secara psikologis
5. Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan
dengan kurang mengenai sumber informasi
Tujuan : memahami parawatan diri dan bayi
Kriteria hasil :
a. Mengungkapkan pemahaman perubahan fiiologis kebutuhan individu
Intervensi :
14
6. Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan
dengan kurang mengenai sumber informasi
Tujuan : memahami parawatan diri dan bayi
Kriteria hasil :
a. Mengungkapkan pemahaman perubahan fiiologis kebutuhan individu
Intervensi :
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuningsih,Sri. 2019. Asuhan Keperawatan Post Partum.yogyakarta.
https://books.google.co.id/books?id=cBKfDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=
15