Anda di halaman 1dari 12

Daun Tunggal

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja
dan tidak pernah terdapat pada bagian lain. Bagian batang tempat duduknya atau
melekatnya daun dinamakan buku-buku (Nodus batang), sedangkan bagian batang
antara dua buku-buku dinamakan ruas (internodus).
Daun lengkap adalah daun yang memiliki ciri-ciri yang paling umum yaitu helaian
daun (Lamina), tengkai daun (Petiolus) dan upih daun (Vagina). Sedangkan daun tidak
lengkap adalah daun yang tidak memiliki salah satu diantara ciri-ciri tersebut.
Daun tunggal adalah satu helaian daun yang terdapat pada tiap satu buku
batang. Ciri-cri daun tunggal adalah dalam tangkai terdapat satu helaian daun saja,
pada ujung daun terus tumbuh.
Tebu (Saccharum Officinarum) adalah famili dari poaceae termasuk daun tunggal
yang tidak lengkap karna hanya memiliki helaian daun (Lamina) dan lidah-
lidahan (Ligula), sedangkan tangkai (Petiolus), dan upih daunnya (Vagina) tidak dimiliki.
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L) adalah famili
dari malvaceae merupakan daun yang tidak lengkap karna hanya memiliki tangkai
daun (Petiolus) dan helaian daun (Vagina) sedangkan upih daun tidak dimilikinya.
Keladi (Colacasia esculenta Schutt) adalah famili dari Arraceae termasuk daun
yang lengkap memiliki semuanya helaian daun (Lamina), tangkai daun (Petiolus) dan
upih daun (Vagina)  juga dimilikinya.
Jarak (Ricinus comunis) adalah famili dari ephorbiceae, betadine (Lattopha
curcus) termasuk satu famili. Jarak merupakan daun tunggal yang tidak lengkap karna
hanya memiliki helaian daun (Lamina) dan tangkai daun (Petiolus), sedangkan upih
daun (Vagina) tidak dimilikinya.
Meniran (Phillantus urinaria) adalah famili dari ephorbiceae merupakan daun
tunggal yang tidak lengkap karna hanya memiliki helaian daun (Lamina) dan tangkai
daun (Petiolus), sedangkan upih daun (Vagina) tidak dimilikinya.
Cermai (Phillantus acidus) adalah famili dari ephorbiaceae merupakan daun
tunggal yang tidak lengkap hanya memiliki helaian daun (Lamina) dan tangkai
daun (Petiolus), sedangkan upih daun (Vagina) tidak dimilikinya.
Daun cermai dan meniran meskipun secara umum terlihat seperti daun majemuk,
namun daun tersebut digolongkan daun tunggal (Folium simplex) karena pada setiap
masing-masing daunnya terdapat buah/biji serta gugurnya tidak sekaligus. Meskipun
pada pangkal terlihat gugur namun pada ujung masih tetap tumbuh.
IX.             Kesimpulan                :
1.       Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun pada batang.
2.       Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku
(Nodus batang).
3.       Bagian batang antara dua buku-buku dinamakan ruas (internodus).
4.       Ciri-ciri daun lengkap yang paling umum adalah memiliki helaian daun (Lamina),
tengkai daun (Petiolus) dan upih daun (Vagina). 
5.       Ciri-ciri daun tunggal adalah pada setiap daun terdapat satu buah.
6.       Daun tunggal yang tampak seperti daun majemuk dibedakan pada saat gugur secara
tidak sekaligus.
7.       Daun lengkap salah satu contohnya adalah daun keladi (Colacasia esculenta
Schutt) karna terdapat helaian daun (Lamina), tengkai daun (Petiolus) dan upih daun
(Vagina).
8.       Daun tidak lengkap salah satu contohnya adalah kembang sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis), Karna hanya memiliki tangkai daun (Petiolus) dan helaian daun (Lamina).
9.       Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah famili dari malfase, tebu (Saccharum
Officinarum) adalah famili dari poaceae, keladi (Colacasia esculenta Schutt) adalah
famili dari Arraceae.
10.   Jarak (Ricinus comunis) adalah famili dari eporbiceae, Meniran (Phillantus
uranaria) adalah famili dari eporbiceae, Cermai (Phillantus acidus) adalah famili
dari eporbiceace.

Daun Majemuk
Daun majemuk adalah daun yang pada satu tangkai terdapat lebih dari satu
daun. Jika kita memperhatikan daun dari berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa
diantaranya ada yang tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai
tersebut terdapat helaian daun, sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu
daun. Daun tersebut disebut daun majemuk (Folium compositum).
Pada daun majemuk semua anak daun tumbuh dan gugur bersamaan. Daun
majemuk tidak bertambah panjang, serta pada ujungnya atau ketiak anak daun tidak
terdapat kuncup.
Pada suatu daun majemuk terdapat bagian-bagiannya yaitu ibu tangkai daun
(Pteolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya
helaian-helaian daun. Helaian-helaian daun tersebut dinamakan anak daun (Foliolum).
Tangkai anak daun (Pteololus) yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak
daun. Anak daun (Foliolum) yaitu bagian helaian daun yang karena besar dan dalamnya
toreh menjadi terpisah-pisah.
Bagian-bagian lainnya adalah rakhis yaitu tangkai setelah anak daun pertama
atau lanjutan tangkai setelah ibu tangkai daun. Rakhila merupakan percabangan dari
rakhis, dan rakheolus merupakan percabangan dari rakhila.
Daun jeruk (Citrus hystrix Dc) adalah famili dari rutaceae atau suku jeruk-jerukan
dan merupakan daun majemuk anak satu, karena helaian daun tidak langsung terdapat
pada ibu tangkai dan daun ini juga terdapat lebih dari satu helaian daun. Bagian daun
jeruk terdapat ibu tangkai daun saja.
Bunga merak (Caesalpinia Pulcherima) adalah famili dari caesalpiniceae dan
merupakan daun majemuk menyirip ganda (rangkap dua genap), karena tidak ada satu
anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai. Bagian daun bunga merak terdapat ibu
tangkai daun, rakhis dan rakhila.
Daun kelor (Moringa oleifera Lam) adalah famili dari moringaceae dan
merupakan daun majemuk rangkap tiga gasal (ganjil), dikatakan ganjil karena ada atau
tidaknya satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Bagian daun kelor
terdapat rakhis, rakhila dan rakheolus.
Daun sikejut atau putri malu (Mimosa pudica Duchass. & Walp) adalah famili
dari fabaceae dan merupakan daun majemuk campuran yaitu majemuk menyirip dan
menjari. Bagian daun sikejut terdapat ibu tangkai daun, rakhis dan rakhila.
Daun belimbing (Averhoa bilimbi) adalah famili dari oxalidacea dan merupakan
daun majemuk menyirip genap, karena suatu daun majemuk ganda yang mempunyai
cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung tangkai
daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun
menyirip. Bagian daun belimbing terdapat ibu tangkai daun dan rakhis.

IX.             Kesimpulan               :
1.        Daun majemuk adalah daun yang pada satu tangkai terdapat lebih dari pada satu daun.
2.        Daun majemuk memiliki tangkai yang bercabang-cabang dan daunnya tumbuh serta
gugur secara bersama-sama.
3.        Pada daun majemuk terdapat bagian ibu tangkai daun (Pteolus communis), anak
tangkai daun (Pteololus) dan anak daun (Foliolum).
4.        Rakhis merupakan tangkai yang tumbuh setelah anak daun pertama atau merupakan
lanjutan dari ibu tangkai daun.
5.        Rakhila merupakan perpanjangan dari rakhis.
6.        Sedangkan rakheolus merupakan perpanjangan dari rakhila.
7.        Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkai, daun majemuk dibedakan menjadi
daun majemuk menyirip, menjari, bangun kaki dan majemuk campuran.
6.        Daun jeruk purut (Citrus sp) merupakan contoh dari daun majemuk anak satu.
7.        Daun bunga merak (Caesalpinia Pulcherima) merupakan contoh dari daun majemuk
ganda (rangkap dua genap).
8.        Daun kelor (Moringa olifera) merupakan contoh dari daun majemuk rangkap tiga gasal
(ganjil).
9.        Daun sikejut (Mimosa pudica) merupakan contoh dari daun majemuk campuran yaitu
majemuk menyirip dan majemuk menjari.
10.    Daun belimbing (Averhoa bilimbi) merupakan contoh dari daun majemuk meyirip genap.
11.    Pada tangkai daun majemuk dapat pula terjadi modifikasi berupa duri seperti
pada daun jeruk purut (Citrus sp) dan daun sikejut (Mimosa pudica).

Duduk daun

a.    Pembilang dan penyebut


Jawab: pembilang merupakan spiral genestis yang telah melingkari dari daun pemula
(pencapai daun yang tegak luru) dengan mulaan garis spiral yang mengelilingi batang.
Penyebut merupakan jumlah daun yang dilewati selama spiral genestis yang melingkari
batang.
b.    Sudut divergensi
Jawab : sudut devergensi merupakan jarak antara 2 daun berturut-turut yang tetap dan
besarnya adalah a/b x besarnya lingkaran : a/b x 360 yang diproyeksikan pada bidak
datar.
c.         Apakah yang disebut dengan deret Fibonacci?
Jawab : deret fibonacci merupakan deret yang setiap angkanya merupakan jumlah angka
sebelumnya dalam deret rumus-rumus yang memperlihatkan sifat karakteristkik dan
menurut hama yang menentukannya.
2.             Untuk menentukan rumus daun, maka spiral genetisnya lazimnya melalui jalan panjang
ataukah pendek. Terangkan !
Jawab : Jalan pendek, karena dalam menentukan letak daun yang sejajar dengan daun pemula
untuk menentukan letak daun pertama yang rumus daun dapat digunakan untuk
kedudukan daun yang ke 2 ke 3, yang sejajar dengan daun pemula. Pada suatu yang
letak daunnya tetap pada garis vertikal di atas daun pertama yang dipakai sebagai
pangkat tolak.
3.                  Apakah yang dimaksud dengan parastich atau spiral sekunder, orthostich, spirostich
dan apa gunanya?
Jawab :
          Parastich (spiral sekunder) adanya dua garis spiral tekanan. Yaitu garis-garis spiral
dengan arah putaran melingkar batang ke kiri dan ke kanan itu menghubungkan daun-
daun yang menurut arah ke samping (mendatar, horizontal) mempunyai jarak terdekat
          Ortostich yaitu sejumlah garis-garis tegak lurus (garis vertikal) yang terdapat pada
batang.
          Spirostich yaitu sejumlah garis-garis tegak lurus (garis vertikal) yang terdapat pada
batang lalu berubah menjadi garis spiral yang tampak melingkari batang dan spiral
genetik sukar ditentukan.

VIII.       Pembahasan               :
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat dilihat bagian batang yang
menjadi tempat duduknya daun disebut buku-buku (nodus), sedangkan batang diantara
dua buku-buku disebut ruas (internodus). Berdasarkan jumlah daun pada nodus batang
dibagikan tata letak daun seperti, pada setiap nodus batang hanya terdapat satu daun
maka tata letak daun tersebut dinamakan tersebar.
Setiap nodus batang terdapat dua daun maka dinamakan berhadapan bersilang,
dan setiap nodus batang terdapat lebih dari dua daun, tata letak demikian dinamakan
berkarang.
Roset (rosula) yaitu duduknya daun yang rapat berjejal-jejal yaitu jika ruas batang
sangat pendek, duduk daun batang tampak sama tinggi dan sukar untuk menentukan
urutan tua mudanya. Roset (rosula) terbagi atas roset akar dan roset batang. Roset akar
yaitu jika batang amat pendek, sehingga semua daun berjejal-jejal di atas tanah dan
roset amat dekat dengan tanah.
Roset batang yaitu jika daun-daun rapat berjejal di ujung batang. Jika kita
mengambil satu titik temapt duduk daun dan mengikuti garis yang menuju titik daun
pada batang atas maka akan sampai pada suatu daun yang letaknya tepat pada garis
vertikal diatas daun pertama, dan jika kita mengikuti garis spiral yang melingkari batang
tadi kita melewati sejumlah daun. Garis vertikal tadi dinamakan ortostik dan garis spiral
dinamakan spiral genetik.
Pandan yang merupakan famili dari rubiaceae termasuk dalam roset akar karena
batangnya amat pendek sehingga semua daun berjejal-jejal di atas tanah, dan pandan
termasuk kedalam roset akar dengan spirostik tiga.
Pacing yang merupakan famili dari zingiberaceae duduk daunnya yaitu melingkar
yang termasuk spirostik satu sehingga daunnya berada dibagian sebelah batangnya dan
tersusun seperti anak tangga yang melingkar.
Pada asoka yang merupakan famili dari rubiaceae dalam tata etak daun
berseling berhadapan, pada nodus berikutnya biasanya kedua daun membentuk suatu
silang dengan daun dibawahnya tadi.
Pulai yang merupakan famili dari apocynaceae termasuk dalam tata letak daun
berkarang karena pada setiap nodus terdapat lebih dari dua daun. Daun alamanda yang
berasal dari famili oponyceae juga memiliki duduk daun berkarang karena di tiap-tiap
buku batang terdapat lebih dari dua daun.
Daun mengkudu yang berfamili rubiaceae memiliki duduk daun berseling
berhadapan, dikatakan begitu karena pada buku-buku batang berikutnya biasanya
keduanya membentuk suatu silang dengan dua daun dibawahnya. Pada daun srikaya
yang berfamili annonaceae duduk daunnya yaitu berseling berhadapan.
IX.             Pembahasan               :
1.      Buku-buku (nodus) adalah bagian batang yang merupakan tempat duduknya daun.
2.      Roset (rosula) adalah jika ruas batang sangat pendek dan duduk daun rapat berjejal-
jejal sehingga duduk daun pada batang tampak hampir sama tinggi.
3.      Roset (rosula) dibagi atas dua macam, yaitu roset akar dan roset batang.
4.      Duduk daun ada bermacam-macam, diantaranya tersebar, berkarang, berhadapan,
berseling berhadapan, berseling, roset akar/batang.
5.      Daun penumpu berfungsi sebagai asimilasi.
6.      Deret fibonacci yaitu deret yang bentuk setiap angkanya merupakan jumlah daun yang
dibentuk oleh angka-angka pembilang maupun penyebut.
7.      Pada daun pandan yang berasal dari familia pandanaceae memiliki tata duduk daun
roset akar dan spirostik tiga.
8.      Daun mengkudu yang berasal dari familia rubiaceae memiliki tata duduk daun bersilang
berhadapan.
9.      Daun allamanda dari familia oponyceae memiliki tata duduk daun berkarang.
10.  Daun srikaya dari familia annonaceae memiliki tata duduk daun berseling.
11.  Daun pacing dari familia zingiberaceae memiliki tata dudun daun melingkar spirostik
satu.
12.  Daun pulai yang berasal dari familia apocynaceae termasuk dalam tata letak daun
berkarang karena pada setiap nodus terdapat lebih dari dua daun.
Bunga Majemuk
Pada praktikum kita minggu yang lalu kita membahas tentang bunga majemuk
(Inflorescentia), dalam praktikum ini kita diharapkan agar mampu mengenal macam-
macam susunan bunga majemuk tak berbatas (Inflorescentia racemes),  berbatas
(Inflorescentia cymosa), maupun campuran (Inflorescentia mixta).
Bunga Asoka (Ixora puludosa) merupakan tumbuhan yang memiliki suku
(familia) Rubiase. Asoka ini memiliki tangkai karangan bunga (Penduculus),  daun
pelindung (Bractea communis),  tangkai bunga (Pedicellus) dan  daun tangkai
(Prophylla). Susunan bunga majemuknya campuran (Inflorescentia mixta) karena bunga
majemuknya memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat
bunga majemuk tak berbatas. Dan tergolong kedalam malai rata karena ibu tangkai
mengadakan percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang-cabang
tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga
majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung. Bunga ini
tergolong kedalam anan payung menggarpu karena pada ujung tangkainya terdapat
satu bunga, dibawahnya terdapat dua cabang yang sama panjang.
Bunga Wedelia (Wedelia trilobata) merupakan tumbuhan yang memiliki suku
(familia) Asterace. Wedelia ini memiliki tangkai karangan bunga (Penduculus),  daun
pelindung (Bractea communis), tangkai bunga (Pedicellus). dan tidak memiliki daun
tangkai (Prophylla). Susunan bunga majemuknya tak berbatas (Inflorescentia
racemes) karena karena ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang
yang dapat bercabang lagi atau tidak. Bunga ini tergolong kedalam cawan bunga pita
karena mempunyai mahkota  berbentuk pita.
Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala) merupakan tumbuhan yang memiliki
suku (familia) Mimosase, lamtoro memiliki tangkai karangan bunga (Penduculus),  daun
tangkai (Prophylla), tangkai bunga (Pedicellus) dan tidak memiliki daun pelindung
(Bractea communis),. Lamtoro (Leucaena leucocephala) memiliki susunan bunga
majemuk tak berbatas (Inflorescentia racemes) karena ibu tangkainya dapat tumbuh
terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. Bunga ini tergolong
kedalam bunga bongkol (Capitulum) karena menyrupai bunga cawan tetapi tanpa daun-
daun pembalut, dan ibu tangkainya biasa membengkak, sehingga bunga majemuk
seluruhnya berbentuk seperti bola.
Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) merupakan tumbuhan yang memiliki
suku (familia) pulcherrima, kembang merak memiliki tangkai karangan bunga
(Penduculus), daun tangkai (Prophylla), tangkai bunga (Pedicellus) dan tidak memiliki
daun pelindung (Bractea communis). Susunan bunga majemuknya dinamakan tak
berbatas (Inflorescentia racemes) karena ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan
cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. Bunga ini digolongkan kedalam
tandan karena bunganya bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya atau dapat
dikatakan tangkainya bercabang dan cabangnya itu masing-masing mendukung satu
bunga pada ujungnya.
Bunga Racunan atau katsuba (Euphorbia pulcherrima) merupakan bunga yang
memiliki tangkai karangan bunga (Penduculus), daun pelindung (Bractea
communis),  daun tangkai (Prophylla), serta tangkai bunga (Pedicellus). Katsuba
memiliki susunan bunga majemuk terbatas (Inflorescentia cymosa) karena pada
ujungnya ditutupi oleh bunga, jadi ibu tangkainya mempunyai pertumbuhan terbatas.
Bunga ini tergolong kedalam anan payung menggarpu karena pada ujung tangkainya
terdapat satu bunga, dibawahnya terdapat dua cabang yang sama panjang.
Bunga Jarong (Starchytarpeta jamicensis V) merupakan tumbuhan yang memiliki bunga
yang memiliki tangkai karangan bunga (Penduculus), daun pelindung (Bractea
communis), daun tangkai (Prophylla), serta tangkai bunga (Pedicellus). Susunan bunga
majemuknya tak berbatas (Inflorecentia cymosa) karena tangkainya dapat tumbuh
terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak. Bunga ini tergolong
kedalam bulir (Spica) karena seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai.
IX.             Kesimpulan                :
1.        Bunga majemuk merupakan sekelompok bunga yang tumbuh pada satu tangkai bunga.
2.        Bunga majemuk tak berbatas merupakan bunga yang mempunyai susunan semakin
muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai.
3.        Bunga majemuk berbatas merupakan bunga yang pada tangkainya ditutupi oleh bunga
dan pertumbuhannya terbatas.
4.        Bunga majemuk campuran merupakan bunga yang memiliki sifat bunga majemuk
berbatas maupun bunga majemuk tak berbatas.
5.        Bunga Lamtoro (Leucaena glauca Benth) memiliki susunan bunga majemuk tak
berbatas.
6.        Bunga wedelia tidak memiliki daun tangkai (Prophylla).
7.        Bunga Asoka (Ixora puludosa) memiliki susunan bunga majemuk campuran
(Inflorescentia mixta).
8.        Jarong (Starchytarpeta jamaicencis) tergolong kedalam bunga tak berbatas dan bulir.
9.        Kembang merak (Caesalpinia pulcherria) memiliki nama suku (familia) Pulcherimase.
10.    Semakin ujung, bunganya semakin muda ciri dari bunga majemuk tak berbatas.
Rumus Bunga dan diagram
Dari hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui tentang bunga
hermaprodit atau bunga banci yaitu bunga yang memiliki benang sari dan putik. Pada
pembagiannya bunga terbagi atas bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan yaitu
bunga yang memiliki benang sari saja, sedangkan bunga betina yaitu bunga yang hanya
memiliki putik saja.
Dasar bunga adalah ujung batang yang melebar dan terhenti pertumbuhannya,
biasanya menebal, melebar, dan menjadi pendukung bagian-bagian lainnya. Mahkota
bunga merupakan hiasan bunga yang terdapat disebelah dalam kelopak, biasanya
dengan warna yang indah. Bagian-bagian mahkota dinamakan dan mahkota. Benang
sari adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan berbunga, sedangkan putik adalah alat
kelamin betina pada tumbuhan berbunga.
Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua
bagian bunga ynag dipotong secara sayatan melintang, jadi pada diagram ini digambar
penampang-penampang melintang daun, kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan
bagian-bagian lainnya. Susunan bunga juga dapat dinyatakan dengan suatu rumus yang
diseut rumus bunga. Rumus bunga terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan
angka-angka yang memberikan gambaran mengenai sifat bunga dan bagian-bagiannya.
Rumus bunga adalah penjelasan dari sifat bunga yang bertalian dengan simetrinya atau
jenis kelaminnya.
Rumus bunga terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-angka.
Misalnya K mengatakan kelopak (calyx atau kalyx), C menyatakan mahkota (Corrola), A
menyatakan benang sari (Androecium) dan G menyatakan putik (Gynoecium). Jika
huruf-huruf merupakan singkatan nama untuk bagian-bagian bunga, sedangkan angka-
angka menunjukkan jumlah masing masing dari bagian bunga tersebut. Disamping itu
masih terdapat lambang-lambang lain lagi yang memperlihatkan hubungan bagian-
bagian bunga satu sama lain, misalnya apabila pada rumus bunga digunakan tanda
kurung atau [ ( ) ] maka menandakan bagian dari bunga tersebut berlekatan.
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk dan warnanya, kita lalu
menggunakan huruf lain untuk meyatakan bagian tersebut, yaitu huruf  P atau singkatan
dari Perigonium (tenda bunga). Yaitu keadaan dimana mahkota dan kelopak bunga tidak
dapat dibedakan. Sedangkan untuk penulisan rumusnya sama dengan pada kelopak
dan mahkota.
Simetri bunga adalah sifat suatu badan atau benda yang juga biasa disebut untuk
bagian bunga tubuh tumbuhan. Jika batang, daun atau bunga dapat dibai menjadi dua
bagian atau lebih. Simetris pada bunga dapat dibedakan menjadi asimetris atau dua
jenis simetris, yaitu  simetris tunggal atau disebut monosimetris dan bersimetris banyak
atau polisimetris.
Bunga alamanda (Allamanda chatartica L) yaitu bunga hermaprodit bersimetris
banyak dengan 5 kelopak, 5 mahkota, 5 benang sari, 1 putik dan terdapat dasar bunga.
Bunga orok-orok (Clotalaria steriata) yaitu bunga hermaprodit bersimetris tunggal
dengan 5 kelopak, 5 mahkota, 10 benang sari, 1 putik dan memiliki dasar bunga. Bunga
anggrek (Dendrobium Sp) yaitu bunga hermaprodit bersimetris tunggal dengan 6 tenda
bunga, 2 benag sari, 1 putik dan memiliki dasar bunga.
Bunga bougenvil (Bougenfilia spectabilis Willd) yaitu bunga hermaprodit
bersimetris banyak dengan memiliki 5 kelopak, 5 mahkota, 8 benang sari, 1 putik dan
memiliki dasar bunga. Bunga tasbih Tasbih (Canna hibrida) yaitu bunga hermaprodit
bersimetris tunggal dengan 3 kelopak, 5 mahkota, 2 benang sari dan 1 putik serta
memiliki dasar bunga. Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) yaitu bunga
hermaprodit bersimetris banyak dengan 5 kelopak, 5 mahkota, bennag sari yang tak
terhingga jumlahnya dan 5 putik saja serta memiliki dasar bunga dan kelopak tambahan.
IX.                Kesimpulan :
1.        Bunga hermaprodit merupakan bunga yang memiliki dua kelamin yaitu kelamin jantan
dan kelamin betina.
2.        Bunga jantan yaitu bunga yang hanya memiliki kelamin jantan yaitu benang sari.
3.        Bunga betina yaitu bunga yang hanya memiliki kelamin betina yaitu putik.
4.        Diagram bunga ialah suatu gambar proyeksi pada biidang datar dari semua bagian
bunga yang dipotong secara sayatan melintang.
5.        Pada diagram bunga menyatkan bagian bunga seperti kelopak, mahkota, bennag sari,
putik dan bagian lain jika masih ada.
6.        Simetris bunga adalah sifat suatu badan yang dapat dibagi menjadi dua bagian atau
lebih yang sama besar.
7.        Simetris pada bunga disebut asimetris dan dapat terbagi atas simetris tunggal
(monosimetris dan simetris banyak (polisimetris).
8.        Rumus bunga adalah penjelasan dari sifat bunga yang bertalian dengan simetrinya atau
jenis kelaminnya.
9.        Rumus bunga terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang
memberikan gambaran mengenai sifat bunga dan bagian-bagiannya.
10.    Rumus bunga dinyatakan dengan huruf-huruf yaitu K menyatakan kelopak
(calyx atau kalyx), C menyatakan mahkota (Corrola), A menyatakan benang sari
(Androecium) dan G menyatakan putik (Gynoecium).
11.    Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk dan warnanya maka disebut tenda bunga.
12.    Tenda bunga dilambangkan dengan huruf  P atau singkatan dari Perigonium.
Buah dan biji
    Pembahasan              :

Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Sedangkan umumnya segera setelah terjadi
penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga lainnya selain bakal buah segera
menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya,
karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-
bagian bunga yang lain.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa berdasarkan
dari hasil terbentuknya, buah dibedakan menjadi buah sejati dan buah semu. Buah
sejati adalah, apabila buah dibentuk oleh jaringan yang berasal dari bakal buah. Buah
semu, adalah apabila buah dibentuk tidak hanya oleh jaringan yang berasal dari bakal
buah. Bagian-bagian bunga yang serin gikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah
semu, misalnya tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, dan ibu tangkai.
Buah semu dapat dibedakan menjadi buah semu tunggal, semu ganda dan buah
semu majemuk. Sedangkan pada buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati
tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk. Biasanya buah majemuk berasal
dari bunga majemuk yang masing-masing bunganya menjadi buah dan disebut buah
majemuk.
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering dan buah sejati
tunggal berdaging. Buah sejati tunggal kering yang mengandung satu biji digolongkan
dalam buah padi, kurung, keras dan bersayap. Sedangkan buah sejati tunggal dengan
banyak biji digolongkan menjadi buah berbelah, buah kendaga, dan buah kotak. Buah
sejati ganda dibedakan dalam buah kurung ganda, buah batu ganda, dan buah bumbu
ganda.Buah sejati majemuk dibedakan menjadi buah buni majemuk, buah batu
majemuk dan buah kurung majemuk.
Biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama karena mengandung calon
tumbuhan baru. Bagian-bagian dari dari biji yaitu kulit biji, tali pusat dan inti biji.
Perbedaan biji dan buah adalah buah berasal dari bakal buah sedangkan biji berasal
dari perkembangan bakal biji.
Buah jagung (Zea mays L) yang merupakan familia dari poaceae merupakan
buah sejati tunggal kering dengan satu biji, karena memiliki daun penutup. Buah ini
tergolong buah padi, karena memiliki tangkai buah, dasar buah, daun kelopak dan daun
pelindung. Buah mangga (Mangifera indica L) yang merupakan familia dari
anacardiaceae merupakan buah sejati tunggal berdaging, buah ini tergolong buah batu,
karena memiliki lapisan luar (eksoocarpium), lapisan tengah (mesocarpium) dan lapisan
dalam (endocarpium). Bagian dari buah mangga yaitu tangkai, kulit, biji serta memiliki
daun lembaga.
Buah mengkudu (Morinda citrifolia) yang merupakan familia dari rubiaceae
merupakan buah semu majemuk. Digolongkan buah semu karena putik ikut menjadi
bagian dari buah. Bagian dari buah mengkudu yaitu daging, biji dan tangkai. Kacang
merah (Phaseolus vulgaris  L) yang merupakan familia dari fabaceae merupakan buah
sejati tunggal kering dengan banyak biji (buah kotak). Buah ini tergolong buah polong
karena memiliki kulit luar biji yang keras. Bagian dari buah ini adalah kulit, daun
lembaga, tulang biji dan tali pusat.
Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yang merupakan familia dari nyctaginaceae
merupakan buah sejati tungal kering. Digolongkan kedalam buah kurung karena
memiliki kulit yang menutupi bagian isinya. Bagian dari buah ini adalah kulit dan
mahkota yang menempel pada buah bagian luarnya.
Padi (Oriza sativa L) yang merupakan familia dari poaceae merupakan buah
sejati tunggal kering dengan satu biji. Buah ini digolongkan buah padi. Bagian dari buah
padi adalah daun lembaga, kulit, tangkai buah dan daun. Pada kacang tanah (Arachis
hipogea L) yang merupakan familia dari fabaceae merupakan buah sejati tunggal kering
dengan banyak biji atau disebut buah kotak. Buah kacang tanah tergolong kedalam
buah polong. Bagian dari buah kacang tanah adalah kulit, akar lembaga dan batang
lembaga.
IX.             Kesimpulan               :
1.        Buah pada umumnya berasal dari bakal buah.
2.        Pada pembentukan, adakalanya bagian bunga ikut menjadi bagian dari buah.
3.        Buah dibedakan menjadi buah sejati (telanjang) dan buah semu (tertutup).
4.        Apabila buah hanya terbentuk dari bakal buah dan tidak tertutup maka disebut buah
sejati atau buah telanjang.
5.        Buah sejati terbagi bauh sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.
6.        Apabila ada bagian bunga lain selain bakal buah yang ikut menjadi bagian dari buah
maka disebut buah semu atau buah tertutup.
7.        Buah semu dibagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda dan buah semu
majemuk.
8.        Biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama karena mengandung calon
tumbuhan baru.
9.        Jika buah berasal dari bakal buah maka biji brasal dari bakal biji.
10.    Bagian-bagian dari biji yaitu kulit biji, tali pusat dan inti biji.
11.    Buah jagung tergolong buah sejati tunggal kering, sedang buah mangga tergolong buah
sejati tunggal berdaging.
12.    Buah mengkudu merupaka buah semu majemuk, sedangkan kacang merah tergolong
buah sejati tunggal kering.
13.    Pada bunga pukul empat tergolong buah sejati tunggal kering, sedangkan padi dan
kacang tanah tergolong buah sejati tunggal kering.
Modifikasi
Pembahasan              :
Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa batang merupakan suatu bagian tubuh
tumbuhan yang memiliki nodus (buku) dan internodus (ruas antar buku). Batang
biasanya tumbuh ke arah adanya cahaya matahari dan terus mengadakan
percabangan. Batang berfungsi untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada
diatasnya yaitu seperti daun, bunga dan buah, serta jalan pengangkutan air dan zat-zat
makanan dari bawah ke atas.
Berdasarkan sifatnya, batang dibedakan atas batang basah (Herbaceus), batang
berkayu (Lignosus), batang rumput (Calmus), dan batang mendong (Calamus). Dilihat
dari sudut bentuk penampang melintangnya dapat dibedakan bermacam-macam bentuk
batang, seperti bulat (Teres), bersegi (Angularis) dan pipih. Permukaan batang ada yang
licin (Leavis), berusuk (Costatus), beralur (Sulcatus), berduri (Spinosus), berambut
(Pilosus) dan bersayap (Alatus).
Mengenai arah tumbuh batang, umumnya tegak lurus (Erectus), tetapi ada juga
yang menggantung (Dependens), menjalar (Repens), memanjat (Scandens),
Mengangguk (Nutans), berbaring (Humifusus), condong (Ascendens) dan membelit
(Valubilis). Cara percabangan batang terbagi atas monopodial yaitu dapat dibedakan
satu batang utama, simpodial yaitu tidak dapat dibedakan batang utama dan dikotom
yaitu memiliki dua batang yang sama besar.
Akar adalah organ multiseluler yang menambatkan tumbuhan vaskular kedalam
tanah, mengabsorpsi air dan mineral serta sering menyimpan karbohidrat. Struktur luar
dari akar terdiri dari leher akar (Colum radisi), badan akar (Corpus radisi), cabang akar
(Radiks lateralis), ujung akar (Apeks radisi), serabut akar (Fibrilla radicalis), rambut akar
(Pilus radicalis) dan tudung akar (Caliptra). Pada bagian paling ujung akar terdapat
jaringan meristem apikal yang dilindungi oleh tudung akar.
Sistem perakaran terbagi dua yaitu sistem perakaran tunggang dan sistem
perakaran serabut. Sistem perakaran tunggang yaitu jika akar lembaga tumbuh terus
menjadi akar pokok yang bercabang menjadi akar yang lebih kecil. Sistem akar serabut
yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian muncul
atau disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar
dari pangkal batang. Bentuk akar tunggang yaitu berbentuk gasing (Napiformis), tombak
(Fusiformis) atau benang (Filiformis). Bentuk akar serabut yaitu akar serabut kaku dan
keras seperti tambang dan serabut besar seperti lengan.
Bawang merah (Allium cepa) yaitu familia dari Liliacea merupakan modifikasi dari
batang dan daun (umbi lapis), dikatakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan
yang berlapis-lapis yaitu terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak dan
berdaging. Lengkuas (Alpinia galanga) yaitu familia dari Zingiberaceae merupakan
rhizoma atau disebut juga rimpang, yaitu batang yang terdapat di dalam tanah,
bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya akan tumbuh tunas yang
muncul di atas tanah disebut juga tumbuhan baru.
Kentang (Solanum tuberosum) yaitu familia dari Solanaceae merupakan
modifikasi dari batang (Umbi batang). Umbi batang umumnya tidak mempunyai sisa-sisa
daun atau bentuk penjelmaannya. Oleh sebab itu seringkali permukaannya licin. Ubi
jalar (Ipomea batatas) yaitu familia dari Canvolvulaceae juga merupakan modifikasi dari
batang (umbi batang). Umumnya nodus (buku-buku batang) dan internodus (ruas-ruas
batangnya) kurang jelas terlihat atau tidak jelas sama sekali.
Rumput teki (Cyperus rotundus) yaitu familia dari Cyperacea merupakan
modifikasi dari batang, tergolong kedalam batang rumput (Calmus) yang batangnya
berbentuk segitiga. Bayam duri (Amaranthus spinosus) yang merupakan familia
dari Amaranthaceae merupakan contoh tumbuhan yang memiliki modifikasi lain dari
daun, yaitu memiliki duri (Spina) pada permukaan batangnya. Duri pada tumbuhan ini
tergolong modifikasi duri (Spina) dari daun karena bentuknya yang mudah dipatahkan
dan ketika dipatahkan tidak terdapat bekas seperti pada duri (Spina) hasil modifikasi
batang.
IX.             Kesimpulan               :
1.             Batang merupakan sumbu tubuh tumbuhan yang memiliki nodus (buku-buku batang)
dan internodus (ruas antara dua buku batang).
2.             Batang memiliki beberapa bentuk yaitu bulat (Teres), bersegi (Angularis) dan pipih.
3.             Berdasarkan sifatnya, batang dibedakan atas batang basah (Herbaceus), batang
berkayu (Lignosus), batang rumput (Calmus), dan batang mendong (Calamus).
4.             Cara percabangan batang terbagi atas monopodial, simpodial dan dikotom.
5.             Akar adalah organ multiseluler yang menambatkan tumbuhan vaskular kedalam tanah,
mengabsorpsi air dan mineral serta sering menyimpan karbohidrat.
6.             Struktur luar dari akar terdiri dari leher akar (Colum radisi), badan akar (Corpus radisi),
cabang akar (Radiks lateralis), ujung akar (Apeks radisi), serabut akar (Fibrilla radicalis),
rambut akar (Pilus radicalis) dan tudung akar (Caliptra).
7.             Rumput teki (Cyperus rotundus), kentang (Solanum tuberosum) dan ubi jalar (Ipomea
batatas) merupakan modifikasi dari batang.
8.              Bawang merah (Allium cepa) merupakan modifikasi dari batang dan daun (umbi lapis).
9.             Lengkuas (Alpinia galanga) merupakan modifikasi dalam  bentuk rhizoma atau
rimpang.
10.         Bayam duri (Amaranthus spinosus) merupakan bentuk tumbuhan yang memiliki
modifikasi duri (Spina) daun.
Deskripsi daun

Anda mungkin juga menyukai