Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG


JL. H. AGUS SALIM NO. 1 TARUTUNG 22411
Telp. (0633) 21303, Telp. Informasi : (0633) 20349 Fax. : (0633) 21303
Website : www.rsutarutung.org, E-mail : rsutarutung@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG
NOMOR : /AP/VIII/2016

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI RAWAT INAP


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan gizi rawat


inap di RSU Daerah Tarutung, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan Gizi yang bermutu tinggi.
b. Bahwa agar pelayanan gizi rawat inap dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan gizi rawat inap di RSU Daerah
Tarutung .
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU Daerah
Tarutung

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992


tentang Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.244/Menkes/Per/III/2008 tentang Organisasi dan Tata kerja
Rumah Sakit.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.133 Tahun
1999 tentang Standard Pelayanan Rumah Sakit.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 07 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara;
4. Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 37 Tahun 2014 tentang
Uraian Tugas Direktur, Wakil Direktur, Kepala Bagian, Kepala
Bidang, Kepala Sub Bagian Dan Kepala Seksi Pada Rumah Sakit
Umum Daerah Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.
Memperhatikan : Pedoman Pelayanan gizi Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2013.

MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN


GIZI RAWAT INAP DI RSU DAERAH TARUTUNG

Pertama : Menetapkan Kebijakan pelayanan gizi rawat inap di lingkungan RSU


Daerah Tarutung.
Kedua : Kebijakan pelayanan gizi rawat inap sebagaimana terlampir dalam
keputusan ini.
Ketiga : Kebijakan pelayanan gizi rawayt inap dijadikan pedoman dan acuan
dalam memberikan pelayanan gizi di RSU Daerah Tarutung.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tarutung
Pada Tanggal : 2016

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

dr. HENNY GANDA NAINGGOLAN


PEMBINA
NIP 19710915 200312 1 001
Lampiran : Direktur RSU Daerah Tarutung
Nomor : /AP/VIII/2016
Tanggal : Agustus 2016
Tentang : Kebijakan Pelayanan Gizi Rawat Inap
Di RSU Daerah Tarutung.

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI RAWAT INAP


DI RSU DAERAH TARUTUNG.

I. Pengertian
Pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosa gizi,
intervensi gizi meliputi perencanaan,penyediaan makanan,penyuluhan/edukasi
dan konseling gizi serta monitoring dan evaluasi gizi.

II. Tujuan
Memberikan pelayanan gizi pada pasien rawat inap agar memperoleh asupan
makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan,mempertahankan dan meningkatkan status gizi.

III. Kebijakan
1. Tahapan pelayanan gizi rawat inap diawali dengan skrining gizi oleh
perawat dan penentuan order diet awal (preskripsi diet awal) oleh dokter.
2. Skrining gizi dilakukan dengan menggunakan perangkat Malnutrition
Screening Tools (MST) dalam waktu 1 x 24 jam setelah pasien baru masuk
RS dengan tujuan untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko,tidak
beresiko malnutrisi atau kondisi khusus.
Kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien dengan kelainan
metabolik,hemodialisis,anak,geriatrik,kanker dengan kemoterapi/radiasi,luka
bakar,pasien dengan immunitas menurun,sakit kritis dan sebagainya.
3. Bila hasil skrining gizi menunjukkan skor lebih dari 2 pasien beresiko
malnutrisi dan dengan kondisi khusus maka dilakukan pengkajian
gizi/assesmen gizi dan dilanjutkan dengan langkah-langkah proses asuhan
gizi standar oleh dietisien.
4. Pasien dengan status gizi baik atau tidak beresiko malnutrisi dianjurkan
dilakukan skrining ulang setelah satu minggu. Jika hasil skrining ulang
beresiko malnutrisi maka dilakukan proses asuhan gizi standar.
5. Pasien yang telah dilakukan pengkajian/assesmen gizi bila didapati masalah
gizi dilaporkan ke DPJP untuk dilakukan penegakan diagnosis kerja dan
perumusan formulasi diet.
6. Bila diperlukan pemeriksaan tambahan,akan melakukan pemeriksaan
tambahan (penilaian Subjective Global Assesmen/SGA) terkait dengan
penyakit sistim organ yang diderita pasien
7. Ahli Gizi akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan
keadaan gizi pasien secara rutin.
8. Bila Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) menemukan pasien
dengan masalah terkait gizi,yang tidak terdeteksi melalui skrining diatas
maka DPJP menganjurkan konsultasi ke Ahli gizi.

Ditetapkan di : Tarutung
Pada Tanggal : 2016
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

dr. HENNY GANDA NAINGGOLAN


PEMBINA
NIP 19710915 200312 1 001
Referensi :

1. Departemen Kesehatan RI 2006. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit


Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
2. Departemen Kesehatan RI 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
3. Kementerian Kesehatan RI 2012. Standar kreditasi Rumah Sakit. Jakarta.
4. Joint Commision International 2014. Joint Commision International
Accreditation Standar For Hospital 5 th Edition USA : Joint Commision
International.
5. American Diettic Association 2009. International Dietetic & Nutrition
Terminologi (IDNT) Reference Manual : Standardized Languange for The
Nutrition Care Process.Third Edition.Chicago: American Dietetic Association.

Anda mungkin juga menyukai