KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG
NOMOR : 445/3.05/XII/2019
TENTANG
KETIGA : Pelaksana tugas pengkajian dilakukan oleh Dokter IGD, perawat dan
akan di evaluasi oleh Kepala bidang yang terkait dan dilaporkan ke
Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSU Daerah Tarutung.
DITETAPKAN DI : TARUTUNG
PADA TANGGAL : DESEMBER 2019
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG,
I. Pengertian:
Pengkajian awal masing-masing pasien gawat darurat meliputi pemeriksaan fisik,
riwayat kesehatan, pengkajian pasien dari aspek biologis, psikologis, sosial, ekonomi,
kultural dan spiritual pasien.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat adalah salah satu pelayanan instalasi di rumah sakit
yang memberikan pelayanan pertama selama 24 jam pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan multidisiplin ilmu dan
multi profesi.
II. Tujuan:
1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh pasien dengan
cara mengakses kondisi fisik, riwayat kesehatan, biologis, psikologis, sosial,
ekonomi, kultural dan spiritual pasien.
2. Mengumpulakan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu dan saat
ini bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi pasien, guna membuat
suatu basis data yang lengkap.
3. Mengidentifikasi kebutuhan perawatan pasien melalui analisis data dan informasi
termasuk pemeriksaan laboratorium dan uji diagnosa.
4. Mencegah dan mengurangi kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat,
sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana
mestinya
III. Kebijakan
1. Pengkajian awal pasien gawat darurat harus selesai dalam waktu ≤ 60 menit, dimulai
setelah pasien dilakukan autoanamnesis.
2. Pengkajian awal pasien gawat darurat mencakup riwayat kesehatan dan pemeriksaan
fisik yang dilakukan oleh DPJP dan PPJA.
3. Pengkajian awal pasien gawat darurat meliputi faktor bio-psiko-sosio-kultural-spiritual
berfokus pada kondisi pasien, yang dilakukan oleh DPJP dan PPJA
4. Pelaksanaan pengkajian awal pasien gawat darurat menghasilkan diagnosis awal dan
masalah kesehatan pasien, yang dilakukan oleh DPJP dan PPJA.
5. Pelaksanaan pengkajian awal pasien gawat darurat menghasilkan rencana asuhan
dengan metode IAR, yang dilakukan oleh DPJP dan PPJA
6. Setiap pasien di IGD dilakukan pengkajian berdasarkan format isian yang sudah
ditetapkan.
7. Format isian pengkajian gawat darurat yang ditetapkan telah mengarahkan kepada
kebutuhan dan kondisi pasien gawat darurat baik kebutuhan keperawatan maupun
medis pasien
8. Pada pengkajian awal keperawatan harus dilakukan review dan verifikasi oleh DPJP,
dengan paraf dan tanda tangan DPJP sebagai bentuk integrasi pengkajian awal
9. Setiap pasien yang akan direncanakan operasi, maka sedikitnya ada catatan ringkas
dan diagnosis pra-operasi sebelum tindakan operasi dilakukan.
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG,