ُ
َُ ح ٌدُل َ ۡمُ ُي ۡع َت
ُۡب ِ اوَ َ
ُو
ٌَ َ
ة الث ث ُّ ي
ُۡٱلس َو ُر َ ۡ ُه ِذه َُِب
َ ۡ ٌ َ
وجائِزُمِن
َ ُ
ُ َ ۡ َ ََ َ ُۡ َ َص ۡلُثَانِيهما َ َ ۡ ََ ۡ َۡ
ُصلهماُوَلُت ِصلُأوَلهما ِ ُو ِ ِ فٱقطعُعلي ِهماُو
Dan cara-cara yang telah disebutkan, tiga di antaranya
boleh dipraktikkan saat membaca dua surat, dan satu cara
tidak diperbolehkan.
• Cara pertama adalah memutuskan bacaan di antara
kedua surat.
• Kedua adalah menyambungkan yang kedua,
• Ketiga adalah menyambungkan keduanya.
• Dan terlarang menyambungkan yang pertama
َ َۡ ََ َ ۡ َ
َُٰ ُالُوتوب ٍة
ُأت ٍ وبيُأنف
َفت َ ٌ ۡ َ َ ُ ٌ ۡ ََ ٌ ۡ َ
َُٰ ُُ ُ ُوصلُوسكتُثمُوقفُيا
Dan adapun cara membaca akhir surat
Al-Anfaal dengan awal surat At-Tawbah
adalah sebagai berikut: washal, saktah,
dan waqaf wahai para pemuda.
الوقف
Yaitu berhenti pada akhir surat Al-Anfal dan memulai At-Taubah tanpa basmalah
الوصل
Yaitu menyambung akhir surat Al-Anfal dengan awal surat At-Taubah
السكت
Yaitu berhenti dengan saktah pada akhir surat Al-Anfal dan memulai At-Taubah
ُۢ ُ َ ۡ َ ُ َ َ َ
إِنُٱّللُبِك ِلَُش ٍءُعلِيمُُ٧٥
وِلِۦُٓ ُ َ َ َ َ ٞ َ ٓ َ َ
ُمنُٱّللُِورس ِ براءة ِ
Berhenti pada “mim” dengan panjang
enam harakat. Kemudian memulai lafazh
jalalah.