Anda di halaman 1dari 73

IMAN KEPADA ALLAH

• Wujud Allah SWT adalah sesuatu yang badihiyah (segala sesuatu yang
kebenarannya perlu dalil pembuktian, tetapi karena sudah sangat
umum dan mendarah daging maka kebenaran itu tidak lagi perlu
pembuktian). Namun demikian untuk membuktikan wujudNya dapat
dikemukakan beberapa dalil, antara lain :
Dalil Fitrah
• Allah SWT menciptakan manusia dengan fitrah bertuhan.
• ‫كل مولود يولد على الفطرة فابواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه‬
• “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka Bapak Ibunyalah
(yang berperan) “ mengubah” anak itu menjad yahudi, Nasrani atau
Majusi…(HR. Bukhari)
• Fitrah dalam hadis diatas mengandung pengertian Islan, jadi hadis diatas
bisa kita fahami “ Setiap anak dilahirkan sebagai muslim…”. Namun
demikian fitrah manusia barulah merupakan potensi dasar yang harus
dipelihara dan dikembangkan. Apabila fitrah tersebut tertutup oleh
beberapa faktor luar, manusia akan lari dan menentang fitrahnya sendiri.
• Tetapi apabila menghadapi suatu kejadian yang luar biasa, barulah secara
spontan fitrahnya tersebut kembali muncul. Sebagaimana dalam firman
Allah
‫ض َّرهۥُ َم َّر َكَأن لَّمۡ يَ ۡد ُعنَٓا ِإلَ ٰى‬ُ ُ‫ش ۡفنَا َع ۡنه‬ َ ‫ٱلض ُّر َد َعانَا لِ َج ۢنبِ ِٓۦه َأ ۡو قَا ِع ًدا َأ ۡو قَٓاِئ ٗما فَلَ َّما َك‬ َّ ‫• وَِإ َذا َم‬
َ ٰ ‫س ٱِإۡل ن‬
ُّ ‫س َن‬
١٢ ‫ون‬ َ ُ‫ين َما َكانُو ْا يَ ۡع َمل‬ َ ِ‫س ۚۥهُ َك ٰ َذلِ َك ُزيِّ َن لِ ۡل ُم ۡس ِرف‬
َّ ‫ض ٖ ّر َّم‬
ُ
• 12. Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam
keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan
bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat),
seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan)
bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui
batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan
• Dengan dalil fitrah ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
secara esensi tidak ada seorangpun manusia yang tidak bertuhan.
Yang ada hanyalah mereka mempertuhankan sesuatu yang bukan
‘Tuhan yang sebenarnya (Allah)”. Misalkan seorang ateis
mempertuhan ateisme, seorang materialis mempertuhankan
“materialisme” dan lain sebagainya.
Untuk membuktikan adanya Tuhan (Allah SWT) dapat dipakai
beberapa teori antara lain:

• a. Qonun al’Illah
• ‘Illah artinya sebab. Segala sesuatu ada sebabnya. Setiap ada
perubahan tentu ada yang menjadi sebab terjadinya perubahan itu.
Begitu juga sesuatu yang ada tentu ada yang mengadakannya.
• b. Qonun al Wujub
• Wujub artinya wajib. Wujud dari segala sesuatu tidak terlepas dari
salah satu kemungkinan : wajib, mustahil atau mungkin. Tentang alam
semesta, adanya tidaklah wajib dan tidak pula mustahil, karena
keduanya tidak bertentangan dengan akal. Kalau tidak wajib dan tidak
pula mustahil tentu mungkin. Artinya adanya alam semesta ini
mungkin, tidak adanya juga mungkin. Lalu siapa yang menentukan
yang mungkin itu menjadi ada atau tidak ada? Tentu bukan juga yang
mempunyai sifat mungkin. Haruslah yang bersifat wajib ada, dalam
hal ini bukanlah alam semesta itu sendiri.
• c. qanun al-Huduts
• Huduts artinya baru. Alam semesta seluruhnya adalah sesuatu yang
hadis/baru bukan sesuatu yang qadim/awal. Kalau hadis tentu ada
yang mengadakan. Dan yang mengadakan itu tentunya bukan sesuatu
yang baru, haruslah yang bersifat qadim
• d. Qanun an-Nizam
• Nizham artinya teratur, aturan. Alam semesta dengan seluruh isinya
seperti matahari, bulan, bintang dan planet-planet lainnya termasuk
bumi dan seisinya adalah sesuatu yang sangat teratur. Segala sesuatu
yang teratur tentu ada yang mengaturnya, mustahil menurut akal
semuanya itu teratur dengan sendirinya secara kebetulan.
3. Dalil Naqli

• Sekalipun secara fitrah dan akal manusia bisa mengakui adanya


Tuhan, namun manusia tetap memerlukan bukti dalil naqli (al-Qur’an
dan Sunnah) untuk membimbing manusia mengenal Tuhan yang
sebenarnya dengan segala asma dan sifatNya. Sebab fitrah dan akal
tidak mampu menjelaskan siapa Tuhan yang sebenarnya itu.
• a. Allah SWT adalah al-Awwal artinya tidak permulaan bagi wujudNya.
Dia juga al-Akhir artinya tidak ada akhir dari wujudNya.
ۖ ۡ ٰ
ِ َ‫• ُه َو ٱَأۡل َّو ُل َوٱأۡل ٓ ِخ ُر َوٱلظ ِه ُر َوٱلب‬
َ ‫اط ُن َو ُه َو بِ ُك ِّل‬
٣ ‫ش ۡي ٍء َعلِي ٌم‬ َّ
• Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu
• c. Allah SWT Maha Esa
١ ‫• قُلۡ ُه َو ٱهَّلل ُ َأ َح ٌد‬
• 1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa
• QS al-Ikhlas 112:1
• b. Tidak ada satupun yang menyerupaiNya.
َ ‫س ُكمۡ َأ ۡز ٰ َو ٗجا َو ِم َن ٱَأۡل ۡن ٰ َع ِم َأ ۡز ٰ َو ٗجا يَ ۡذ َرُؤ ُكمۡ فِي ۚ ِه لَ ۡي‬
‫س‬ ِ ُ‫ض َج َع َل لَ ُكم ِّم ۡن َأنف‬
ِ ۚ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ ِ َ‫• ف‬
َّ ‫اط ُر ٱل‬
١١ ‫صي ُر‬ ِ َ ‫ب‬ ۡ
‫ٱل‬ ‫ع‬
ُ ‫ي‬ ‫م‬ِ ‫س‬
َّ ‫ٱل‬ ‫و‬
َ َ‫ه‬
ُ ‫و‬ ‫ء‬ۖ ٞ ‫ي‬ۡ ‫ش‬
َ ‫ۦ‬‫ه‬ ‫ل‬ ۡ
ِ ِ ‫َك ِم‬
‫ث‬
• 11. (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari
jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak
pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak
dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan
Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat. QS as-Syura 42:11
Tauhidullah

• Esensi iman kepada Allah SWT adalah tauhid yaitu


mengesakanNya,baik dalam zat, asma wa shiffat, maupun af’al
(perbuatanNya).
• Secara sederhana, tauhid dapat dibagi dalam tiga tingkatan atau
tahapan yaitu : Tauhid Rububiyah (mengimani Allah sebagai satu-
satunya Rabb), 2. Tauhid Mulkiyah (mengimani Allah sebagai satu-
satunya Malik).3. Tauhid Ilahiyah (mengimani Allah sebagai satu-
satunya Ilah).
• Ini berdasarkan firman Allah :
َ ‫ۡٱل َحمۡ ُد هَّلِل ِ َر ِّب ۡٱل ٰ َعلَ ِم‬
٢ ‫ين‬ •
• 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
• QS al-Fatihah 1 : 2
٥ ُ‫ِإيَّا َك نَ ۡعبُ ُد وَِإيَّا َك نَ ۡستَ ِعين‬ •
• 5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan
• QS al-Fatihah 1 : 5
ٰ ِّ ‫قُلۡ َأ ُعو ُذ بِ َر‬
٣‫س‬ِ ‫ ِإلَ ِه ٱلنَّا‬٢ ‫س‬ ِ ‫ َملِ ِك ٱلنَّا‬١ ‫س‬
ِ ‫ب ٱلنَّا‬ •
• 1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia
• 2. Raja manusia
• 3. Sembahan manusia
1. Tauhid Rububiyah

Secara etimologis kata “Rabb” mempunyai arti : mencipta , memberi rizqi,


memelihara, mengelola dan memiliki.
٢١ ‫ون‬ َ ُ‫ين ِمن قَ ۡبلِ ُكمۡ لَ َعلَّ ُكمۡ تَتَّق‬ ۡ ‫اس‬
َ ‫ٱعبُ ُدو ْا َربَّ ُك ُم ٱلَّ ِذي َخلَقَ ُكمۡ َوٱلَّ ِذ‬ ُ َّ‫ٰيََٓأيُّ َها ٱلن‬ •
• 21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-
orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa
• QS al-Baqarah 2:21
‫ض ٓاَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ُه ۖ َو فََأنَّ ٰى‬
ِۚ ‫س َمٓا ِء َوٱَأۡل ۡر‬َّ ‫ق َغ ۡي ُر ٱهَّلل ِ يَ ۡر ُزقُ ُكم ِّم َن ٱل‬
ٍ ‫ل‬
ِ َ
‫خ‬ ٰ ‫اس ۡٱذ ُك ُرو ْا نِ ۡعم َت ٱهَّلل ِ َعلَ ۡي ُكمۡۚ َهلۡ ِم ۡن‬
َ ُ َّ‫• ٰيََٓأيُّ َها ٱلن‬
٣ ‫ون‬ َ ‫تُ ۡؤفَ ُك‬
• 3. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain
Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak
ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)
2. Tauhid Mulkiyah.

• Kata Malik berarti raja dan Malik yang berarti memiliki berakar dari kata yang
sama yaitu : ma-la-ka. Keduanya memang memiliki relevansi makna yang kuat.
١٠٧ ‫صي ٍر‬ ِ َ‫ون ٱهَّلل ِ ِمن َولِ ٖ ّي َواَل ن‬
ِ ‫ض َو َما لَ ُكم ِّمن ُد‬ ِ ۗ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬ َّ ‫• َألَمۡ تَ ۡعلَمۡ َأ َّن ٱهَّلل َ لَهۥُ ُم ۡل ُك ٱل‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬
• 107. Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah
kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun
seorang penolong
• QS al-Baqarah 2 : 107
َ ‫ض َو َما فِي ِه ۚ َّن َو ُه َو َعلَ ٰى ُك ِّل‬
١٢٠ ‫ش ۡي ٖء قَ ِدي ۢ ُر‬ ِ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬َّ ‫هَّلِل ِ ُم ۡل ُك ٱل‬ •
• 120. Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di
dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
• Bila kita mengimani bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Raja yang
menguasai alam semesta maka kita minimal harus mengakui bahwa
Allah SWT adalah Pemimpin (Wali), Penguasa yang menentukan
(Hakim), dan Yang menjadi tujuan (Ghayah).

• Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah SWT adalah pemimpin bagi
orang-orang beriman
ٰ ُّ ‫ين َءا َمنُو ْا يُ ۡخ ِر ُج ُهم ِّم َن ٱل‬
ُ‫ين َكفَ ُر ٓو ْا َأ ۡولِيَٓاُؤ ُه ُم ٱلطغوت‬
ُ َّ َ ‫ت ِإلَى ٱل ُّنو ۖ ِر َوٱلَّ ِذ‬
ِ ‫ظلُ ٰ َم‬ َ ‫• ٱهَّلل ُ َولِ ُّي ٱلَّ ِذ‬
ٓ
٢٥٧ ‫ون‬ َ ٰ
َ ‫ب ٱلنا ِر ُهمۡ فِي َها خلِ ُد‬ۖ َّ ُ ‫ت ُأ ْو ٰلِئ َك ص َح‬
ٰ ۡ ‫َأ‬ َ ُّ ‫يُ ۡخ ِر ُجونَ ُهم ِّم َن ٱل ُّنو ِر ِإلَى ٱل‬
ِ ۗ ‫ظلُ ٰ َم‬
• 257. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan
mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-
orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang
mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran).
Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya
• Secara oprasional kepemimpinan Allah SWT itu dilaksanakan oleh
Rasulullah SAW dan sepeninggal beliau kepemimpinan dilaksanakan
oleh orang-orang yang beriman, sebagaimana dijelaskan dalam al-
Qur’an
‫ون‬ َ ُ‫صلَ ٰوةَ َويُ ۡؤت‬
َ ‫ون ٱل َّز َك ٰوةَ َو ُهمۡ ٰ َر ِك ُع‬ َّ ‫ون ٱل‬ َ ‫ين َءا َمنُو ْا ٱلَّ ِذ‬
َ ‫ين يُقِي ُم‬ َ ‫سولُهۥُ َوٱلَّ ِذ‬
ُ ‫• ِإنَّ َما َولِيُّ ُك ُم ٱهَّلل ُ َو َر‬
٥٥
• 55. Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan
orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan
zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)
• Ayat ini menjelaskan kriteria Ulil Amri yang umat Islam diperintahkan oleh
Allah SWT untuk loyal kepada mereka
َ ‫سو َل َوُأ ْولِي ٱَأۡلمۡ ِر ِمن ُكمۡۖ فَِإن تَ ٰنَ َز ۡعتُمۡ فِي‬
‫ش ۡي ٖء فَ ُردُّوهُ ِإلَى‬ َ ‫• ٰيََٓأ ُّي َها ٱلَّ ِذ‬
ُ ‫ين َءا َمنُ ٓو ْا َأ ِطي ُعو ْا ٱهَّلل َ َوَأ ِطي ُعو ْا ٱل َّر‬
٥٩ ‫س ُن تَ ۡأ ِوياًل‬ ‫َأ‬ ٰ ‫ون بٱهَّلل و ۡٱلي ۡوم ٱأۡل ٓخ ۚر‬
‫ح‬
َ َۡ ‫و‬ ‫ر‬ٞ ۡ
‫ي‬ َ
‫خ‬ ‫ك‬
َ ِ ِ ِ ِ َ َ ِ ِ َ ُ‫ول ِإن ُكنتُمۡ تُ ۡؤ ِمن‬
‫ل‬ َ
‫ذ‬ ِ ‫س‬ ُ ‫ٱهَّلل ِ َوٱل َّر‬
• 59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya

• Kriteria tersebut adalah mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
pemimpin harus tunduk kepada Allah dalan seluruh aspek kehidupan.
• Taat kepada Allah dan RasulNya bersifat mutlak, sedangkan taat
kepada Ulil Amri relative (terbatas), yaitu selama masih dalam ruang
lingkup taat kepada Allah dan RasulNya
• Allah SWT baru fungsional sebagai pemimpin bila Dia berfungsi sebagai Hakim
(yang menentukan hokum,yang berkuasa, yang memutuskan perkara), maka
seorang beriman kepada Allah sebagai Wali haruslah mengimani Allah SWT
sebagai Hakim yang menentukan segala hukum dan segala aturan yang lain.
َّ ۖ ‫ص ۡٱل َح‬
‫ق َو ُه َو َخ ۡي ُر‬ ُّ ُ‫ون بِ ۚ ِٓۦه ِإ ِن ۡٱل ُح ۡك ُم ِإاَّل هَّلِل ۖ ِ يَق‬
َ ُ‫• قُلۡ ِإنِّي َعلَ ٰى بَيِّنَ ٖة ِّمن َّربِّي َو َك َّذ ۡبتُم بِ ِۚۦه َما ِعن ِدي َما تَ ۡستَ ۡع ِجل‬
٥٧ ‫ين‬ ِ ‫ۡٱل‬
َ ‫ص ِل‬ َ ٰ
‫ف‬
• 57. Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al
Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa
(azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan
hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia
Pemberi keputusan yang paling baik"
• Allah SWT memberi predikat fasiqun, Zalimun, Kafirun kepada orang
yang tidak mau berhukum dengan hukum Allah.
• Orang yang tidak mau berhukum dengan hukum Allah karena benci,
ingkar tidak meyakini hukum itu maka dia menjadi kafir. Bila masih
meyakini tapi melanggar atau tidak melaksanakannya, karena
menuruti hawa nafsu maka orang tadi disebut fasiq bila hanya
merugikan diri sendiri, dan disebut dzalim bila merugikan orang lain.
• Bila Allah adalah Wali dan Hakim, maka kita akan melakukan apa saja yang
diridhaiNya. Atau dengan kata lain apa saja yang kita lakukan adalah dalam
rangka mencari rdha Allah. Allahlah yang menjadi Ghayah (tujuan) kita.
١٦٢ ‫ين‬َ ‫اي َو َم َماتِي هَّلِل ِ َر ِّب ۡٱل ٰ َعلَ ِم‬
َ َ‫س ِكي َو َم ۡحي‬ َ ‫• قُلۡ ِإ َّن‬
ُ ُ‫صاَل تِي َون‬
• 162. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam
• QS al- Anam 6:162
• Ringkasnya Tauhid Mulkiyah adalah mengimani Allah SWT sebagai satu-
satunya Malik yang mencakup pengertian sebagai Wali, Hakim dan
Ghayah.
3. Tauhid Ilahiyah

• Kata Ilah berakar dari kata a-la-ha yang mempunyai arti antara lain
tentram, tenang, lindungan, cinta dan sembah (ábada)
ُ ُ‫ين َءا َمنُو ْا َوتَ ۡط َمِئ ُّن قُلُوبُ ُهم بِ ِذ ۡك ِر ٱهَّلل ۗ ِ َأاَل بِ ِذ ۡك ِر ٱهَّلل ِ تَ ۡط َمِئ ُّن ۡٱلقُل‬
٢٨ ‫وب‬ َ ‫• ٱلَّ ِذ‬
• 28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram
• Qs ar’du 13:28
• Jadi tauhid Ilahiyah adalah mengimani Allah SWT sebagai satu-
satunya ma’bud (yang disembah).
ۡ ‫َأ‬ ۠ ‫َأ‬ ٰ
١٤ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫ك‬
ٓ ِ ِِ‫ذ‬ ‫ل‬ َ ‫ة‬ ٰ
‫و‬ َ ‫ل‬ ‫ص‬
َّ ‫ٱل‬ ‫م‬ ‫ق‬ ‫و‬
ِِ َ ِ ُ‫ي‬‫ن‬ ‫د‬ۡ ‫ب‬ ۡ
‫ٱع‬َ ‫ف‬ ‫ا‬ َ ‫ن‬ ‫ٓاَّل‬‫• ِإنَّ ِن ٓي َأنَا ٱهَّلل ُ ٓاَل ِإ َ ِإ‬
‫ه‬َ ‫ل‬
• 14. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingat Aku
• Antara ketiga dimensi tauhid tersebut berlaku dua teori, yaitu :
• a. Dalil at-Talazum artinya kemestian. Maksudnya setiap orang yang
meyakini Tauhid Rububiyah semestinya meyakini Tauhid Mulkiyah,
dan meyakini Tauhid Mulkiyah semestinya meyakini Tauhid Ilahiyah.
• b. Dalil at-Tadhamun artinya cakupan. Maksudnya setiap orang yang
sudah sampai tingkah Tauhid Ilahiyah tentunya sudah melalui dua
tauhid sebelumnya.
Makna “Laa Ilaaha Illallah”
• Ikrar Laa Ilaha illallah bersifat konprehensif, mencakup pengertian :
• Laa Khalaqa illallah (tidak ada yang Maha Mencipta kecuali Allah)
• Laa raziqa illallh (tidak ada yang Maha Memberi Rizqi kecuali Allah)
• Laa hafiza illallah (tidak ada yang Maha Memelihara kecuali Allah)
• Laa mudabbira illallah (tidak ada yang Maha Mengelola kecuali Allah)
• Laa malika illlallah (tidak ada yang Maha Memiliki Kerajaan kecuali Allah)
• Laa waliya illallah (tidak ada yang Maha Memimpin kecuali Allah)
• Laa hakima illallah (tidak ada yang Maha Menentukan Aturan kecuali Allah)
• Laa ghayata illallah (tidak ada yang Maha Menjadi Tujuan kecuali Allah)
• Laa ma’buda illallah (tidak ada yang Maha Disembah kecuali Allah)
D. hakekat dan dampak dua kalimat syahadat

• Ikrar Laa ilaah illallah tidak akan dapat diujudkan secara benar tanpa mengikuti petunjuk
yang disampaikan oleh Rasulullah. Dua ikrar ini yang disebut dengan Syahadatain.
• Kata asyhadu secara etimologis berakar dari sya-ha-da yang mempunyai tiga pengertian :
musyadah (menyaksikan), syahadah (kesaksian), dan half (sumpah).
• Kalau inti dari syahadah yang pertama adalah beribadah hanya kepada Allah SWT semata,
maka inti dari syahadah kedua adalah menjadikan Rasulullah SAW sebagai titik pusat
keteladanan baik dalam hubungan dengan Allah secara vertical maupun hubungan dengan
sesame manusia secara horizontal.
٢١ ‫ان يَ ۡر ُجو ْا ٱهَّلل َ َو ۡٱليَ ۡو َم ٱأۡل ٓ ِخ َر َو َذ َك َر ٱهَّلل َ َكثِ ٗيرا‬
َ ‫ة لِّ َمن َك‬ٞ َ‫سن‬
َ ‫سو ِل ٱهَّلل ِ ُأ ۡس َوةٌ َح‬ َ ‫لَّقَ ۡد َك‬
ُ ‫ان لَ ُكمۡ فِي َر‬ •
• 21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah
• Qsal-Ahzab 33:21
Seorang muslim yang sudah berikrar akan menempatkan cinta yang pertama •
‫نك„ َان َءا„بَٓاُؤ ُك ۡم„ َوَأ ۡبنَٓاُؤ ُك „ۡم‬
َ ‫ ُق„„ ۡلِإ‬.kepada Allah, kemudian Rasulullah dan jihad fi sabilillah
„‫ض ۡونَ َه„ٓا َأ َح َّبِإ َ ۡلي ُكم‬َ ‫س ِك ُن َت„„ ۡر‬َ ٰ ‫سا َد َها َو َم‬ َ „‫ش ۡو َن َك‬َ ‫ة َت„„ ۡخ‬ٞ ‫شي َرتُ ُك ۡم„ َوَأمۡ ٰ َو ٌلٱ„ ۡق„تَ َر ۡف„تُ ُمو َها َو ِت ٰ َج َر‬
ِ ‫وَِإ ۡخ ٰ َونُ ُك ۡم„ َوَأ ۡز ٰ َو ُج ُك ۡم„ َو َع‬
٢٤‫سقِ َين‬ ٰ ۡ „‫يٱ„„ل َق ۡوم‬
ِ َ‫ٱ„„لف‬ ۡ ‫د‬
ِ „
‫ه‬ۡ „„‫ي‬ َ ‫اَل‬ ‫هَّلل‬„„‫ٱ‬ ‫و‬ ‫ۦ‬ۗ
„‫ه‬ ِ ‫ر‬ ۡ‫م‬‫َأ‬ „„‫ب‬ ‫هَّلل‬„„‫ٱ‬‫ي‬ ‫ت‬
ِ ‫أ‬ۡ „„‫صو ْا َح„تَّ ٰى َي‬
ُ َّ‫يس „ ِبيلِ ِهۦ„ َف„„„تَ َرب‬ َ „„„‫سولِ ِه„ۦ َو ِج َه„ ٖاد ِف‬ ُ ‫ِّم َنٱ„„هَّلل ِ َو َر‬
َ ُ َ ِ ِ ُ َ
• 24. Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri,
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang
kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih
kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik
• Qs at-taubah 9:24
• Berdasarkan ayat diatas, Abdullah Nashih ‘Ulwan membagi cinta
kepada tiga tingkatan :
• 1. al-Mahabbatul Ula yaitu mencintai Allah, Rasul dan Jihad
• 2. al Mahabbatul Wustha yaitu mencintai segala sesuatu yang boleh
dicintai oleh Allah dan RasulNya dengan cara diizinkanNya seperti
mencintai anak-anak, orang tua, kerabat, harta benda
• 3. al-Mahabbatul Adna yaitu mencintai anak-anak, ibu bapak, suami
istri, karib kerabat, harta benda dan lain sebagainya melebihi cinta
kepada Allah, Rasul dan Jihad.
• Disamping cinta, seorang muslim yang berikrar dengan kalimat
syahadah akan memiliki sikap ridha di dalam dirinya
َ َ‫س ِهمۡ َح َر ٗجا ِّم َّما ق‬
َ ‫ض ۡي‬
‫ت‬ ِ ُ‫ش َج َر بَ ۡينَ ُهمۡ ثُ َّم اَل يَ ِج ُدو ْا فِ ٓي َأنف‬ َ ُ‫• فَاَل َو َربِّ َك اَل يُ ۡؤ ِمن‬
َ ‫ون َحتَّ ٰى يُ َح ِّك ُمو َك فِي َما‬
٦٥ ‫يما‬ ٗ ِ‫سلِّ ُمو ْا تَ ۡسل‬
َ ُ‫َوي‬
• 65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya
• Qs an-Nisa 4:65
• Cinta dan Ridha diwujudkan dengan taat kepada Allah dan rasulNya
ٞ ُ‫ون ٱهَّلل َ فَٱتَّبِ ُعو ِني يُ ۡح ِب ۡب ُك ُم ٱهَّلل ُ َويَ ۡغفِ ۡر لَ ُكمۡ ُذنُوبَ ُكمۡۚ َوٱهَّلل ُ َغف‬
٣١ ‫يم‬ٞ ‫ور َّر ِح‬ َ ‫• قُلۡ ِإن ُكنتُمۡ تُ ِح ُّب‬
• 31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

• Taat kepada Allah dan RasulNya hanya dapat direalisasikan secara benar
dengan mematuhi semua ajaran Islam, sebagai satu-satunya agama yang
benar yang diridhai Allah SWT.
‫ب ِإاَّل ِم ۢن بَ ۡع ِد َما َجٓا َء ُه ُم ۡٱل ِع ۡل ُم بَ ۡغ ۢيَا بَ ۡينَ ُهمۡ ۗ َو َمن‬ َ َ‫ين ُأوتُو ْا ۡٱل ِك ٰت‬ َ َ‫ِّين ِعن َد ٱهَّلل ِ ٱِإۡل ۡس ٰلَ ۗ ُم َو َما ۡٱختَل‬
َ ‫ف ٱلَّ ِذ‬ َ ‫• ِإنَّ ٱلد‬
١٩ ‫ب‬ ِ ‫سا‬ َ ‫س ِري ُع ۡٱل ِح‬ ِ َ‫يَ ۡكفُ ۡر ‍بَِٔا ٰي‬
َ َ ‫ت ٱهَّلل ِ فَِإ َّن ٱهَّلل‬
• 19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya
• Qs ali-Imran 3;83
• Masuk Islam harus secara kaffah (total) dalam seluruh kehidupan, baik
kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bernegara dan kehidupan
internasional.
• Sebagai dampak dari syahadatain, tiga unsur pokok yang dimiliki
manusia, hati, akal dan jasad akan mendapat shibgah (celupan,
identitas) Allah.
ٰ ۖ
َ ‫ص ۡب َغ ٗة َونَ ۡح ُن لَهۥُ َعبِ ُد‬
١٣٨ ‫ون‬ َ ‫ص ۡب َغةَ ٱهَّلل ِ َو َم ۡن َأ ۡح‬
ِ ِ ‫س ُن ِم َن ٱهَّلل‬ ِ •
• 138. Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari
pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah
• Qs al-Baqarah 2;138
• Artinya hati, akal dan jasad akan mendapatkan identitas dari Allah
sehingga :
• Dari hatinya lahirlah keyakinan yang benar dan seterusnya melahirkan
motivasi (niat) yang ikhlas
• Dari akalnya lahirlah pikiran-pikiran yang Islami dan seterusnya
melahirkan sistem yang islami
• Dari jasadnya lahirlah amal shalih sebagai tanfidz dari keinginan hati
dan rancangan akal.
Pembatal Syahadat
• 1. Bertawakal bukan kepada Allah SWT. Seorang kafir berusaha maksimal dan
menggantungkan harapan kepada usahanya tersebut, sedangkan seorang muslim
juga berusaha maksimal tapi menggantungkan harapannya hanya kepada Allah
SWT.
ِ ‫ون َو َعلَى ٱهَّلل‬َ ۚ ُ‫اب فَِإ َذا َد َخ ۡلتُ ُموهُ فَِإنَّ ُكمۡ ٰ َغ ِلب‬
َ َ‫ون َأ ۡن َع َم ٱهَّلل ُ َعلَ ۡي ِه َما ۡٱد ُخلُو ْا َعلَ ۡي ِه ُم ۡٱلب‬
َ ُ‫ين يَ َخاف‬
َ ‫• قَا َل َر ُجاَل ِن ِم َن ٱلَّ ِذ‬
٢٣ ‫ين‬ َ ِ‫فَتَ َو َّكلُ ٓو ْا ِإن ُكنتُم ُّم ۡؤ ِمن‬
• 23. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang
Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui
pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan
menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-
benar orang yang beriman"
• Qs al-maidah 5: 23
• 2. Tidak mengakui bahwa semua nikmat lahir maupun batin adalah karunia Allah
SWT
ٰ َّ ۗٗ ٗ َ ٰ ‫• َألَمۡ تَر ۡو ْا َأنَّ ٱهَّلل س َّخر لَ ُكم ما في ٱلس ٰم ٰوت وما في ٱَأۡل ۡرض وَأ ۡسب َغ َعلَ ۡي ُكمۡ نعمهۥ‬
‫س َمن يُ َج ِد ُل‬ ِ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ٱل‬ ‫ن‬
َ ‫م‬
ِ ‫و‬
َ ‫ة‬ َ ‫ن‬ ‫اط‬
ِ َ ‫ب‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫ه‬
َ ِ ُ ََِ
َ ‫ظ‬ َ َ ِ ِ َ َ ِ َ َ َّ ِ َّ َ َ َ َ
٢٠ ‫ير‬ ٖ ‫ب ُّم ِن‬ ٖ َ‫فِي ٱهَّلل ِ ِب َغ ۡي ِر ِع ۡل ٖم َواَل ُهدٗ ى َواَل ِك ٰت‬
• 20. Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan
untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang
memberi penerangan
• Qs Lukman 31:20
• Manusia tidak boleh mengklaim bahwa nikmat yang dia peroleh semata karena
usahanya, sebab kalau Allah tidak berkenan dia tidak akan mendapatkannya.
• 3. Beramal dengan tujuan selain Allah.
• Seorang muslim harus beramal karena Allah SWT
‫ش ِري َك لَ ۖهۥُ َو ِب ٰ َذلِ َك ُأ ِم ۡرتُ َوَأنَ ۠ا‬ َ ‫ي َو َم َما ِتي هَّلِل ِ َر ِّب ۡٱل ٰ َعلَ ِم‬
َ ‫ اَل‬١٦٢ ‫ين‬ َ ‫س ِكي َو َم ۡحيَا‬ َ ‫• قُلۡ ِإ َّن‬
ُ ُ‫صاَل تِي َون‬
١٦٣ ‫ين‬ َ ‫َأ َّو ُل ۡٱل ُم ۡسلِ ِم‬
• 162. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam
• 163. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri
(kepada Allah)"
• 4. Memberikan hak menghalalkan dan mengharamkan hak,
memerintah dan melarang atau hak menentukan syariat kepada
selain Allah SWT.
‫يح ۡٱب َن َم ۡريَ َم َو َمٓا ُأ ِم ُر ٓو ْا ِإاَّل لِيَ ۡعبُ ُد ٓو ْا ِإ ٰلَ ٗها‬ َ ‫س‬ِ ‫ون ٱهَّلل ِ َو ۡٱل َم‬
ِ ‫• ٱتَّ َخ ُذ ٓو ْا َأ ۡحبَا َر ُهمۡ َو ُر ۡه ٰبَنَ ُهمۡ َأ ۡربَ ٗابا ِّمن ُد‬
ٰ
٣١ ‫ون‬ َ ‫س ۡب ٰ َحنَهۥُ َع َّما يُ ۡش ِر ُك‬ ُ َ ‫و‬ۚ ‫ه‬
ُ ‫اَّل‬‫ٰ َو ِحدٗ ۖا ٓاَّل ِإ َ ِإ‬
‫ه‬َ ‫ل‬
• 31. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al
Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah
Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.
Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan
• 5. Taat secara mutlak kepada selain Allah dan RasulNya
• Rasulullah menegaskan :
• ‫ال طاعة لمخلوق فى معصية الخالق‬
• “Tidak ada ketaatan kepada makhluk manapun dalam mendurhakai Khaliq”
١٥٢ ‫ون‬ ِ ‫ون فِي ٱَأۡل ۡر‬
ۡ ُ‫ض َواَل ي‬
َ ‫صلِ ُح‬ ِ ‫ين يُ ۡف‬
َ ‫س ُد‬ َ ِ‫َواَل تُ ِطي ُع ٓو ْا َأمۡ َر ۡٱل ُم ۡس ِرف‬
َ ‫ ٱلَّ ِذ‬١٥١ ‫ين‬ •
• 151. dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas
• 152. yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan
perbaikan"
• Qs asy-Syuara 26:151-152
• 6. Tidak menegakkan hokum Allah SWT.
‫ٱستُ ۡحفِظُو ْا ِمن‬ ۡ ‫ون َوٱَأۡل ۡحبَا ُر بِ َما‬ َ ُّ‫ين َهادُو ْا َوٱل َّر ٰبَّنِي‬
َ ‫ين َأ ۡسلَ ُمو ْا لِلَّ ِذ‬ َ ‫ون ٱلَّ ِذ‬ ۚٞ ُ‫• ِإنَّٓا َأن َز ۡلنَا ٱلتَّ ۡو َر ٰىةَ فِي َها هُدٗ ى َون‬
َ ‫ور يَ ۡح ُك ُم بِ َها ٱلنَّبِ ُّي‬
‫ش ۡو ِن َواَل تَ ۡشتَ ُرو ْا ‍بَِٔا ٰيَتِي ثَ َم„ ٗنا قَلِياٗل ۚ َو َمن لَّمۡ يَ ۡح ُكم بِ َمٓا َأن َز َل ٱهَّلل ُ فَُأ ْو ٰلَِٓئ َك‬َ ‫اس َو ۡٱخ‬ َ َّ‫ش ُو ْا ٱلن‬ َ ‫ش َه َدٓا ۚ َء فَاَل تَ ۡخ‬ ِ َ‫ِك ٰت‬
ُ ‫ب ٱهَّلل ِ َو َكانُو ْا َعلَ ۡي ِه‬
٤٤ ‫ون‬ َ ‫ُه ُم ۡٱل ٰ َكفِ ُر‬
• 44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan
cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi
oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan
pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah
dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia,
(tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga
yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
• Qs al-Maidah 5:44
• 7. Membenci Islam, seluruh atau sebagiannya.
َ َ‫ ٰ َذلِ َك بَِأنَّ ُهمۡ َك ِر ُهو ْا َمٓا َأن َز َل ٱهَّلل ُ فََأ ۡحب‬٨ ۡ‫ض َّل َأ ۡع ٰ َملَ ُهم‬
٩ ۡ‫ط َأ ۡع ٰ َملَ ُهم‬ َ ‫ين َكفَ ُرو ْا فَتَ ۡع ٗسا لَّ ُهمۡ َوَأ‬
َ ‫• َوٱلَّ ِذ‬
• 8. Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan
Allah menyesatkan amal-amal mereka
• 9. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci
kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah
menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka
• Qs Muhammad 47: 8-9
• 9. Mencintai kehidupan dunia melebih akherat atau menjadikan dunia segala-
galanya.
َ‫ون ۡٱل َحيَ ٰوة‬
َ ُّ‫ين يَ ۡستَ ِحب‬َ ‫ ٱلَّ ِذ‬٢ ‫ش ِدي ٍد‬
َ ‫اب‬
ٖ َ ‫ل لِّ ۡل ٰ َكفِ ِر‬ٞ ‫ض َو َو ۡي‬
‫ين ِم ۡن َع َذ‬ ِ ۗ ‫ت َو َما فِي ٱَأۡل ۡر‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬
َّ ‫• ٱهَّلل ِ ٱلَّ ِذي لَهۥُ َما فِي ٱل‬
٣ ‫ض ٰلَ ۢ ِل بَ ِع ٖيد‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ك‬ َ ٓ‫ٱلد ۡنيا علَى ٱأۡل ٓخرة ويصدون عن سبيل ٱهَّلل وي ۡبغُونَها عوج ۚا ُأو ٰل‬
َ
َ ِ ‫َ ِ َ ً ْ ِئ‬ َ َ ِ ِ ِ َ َ َ ُّ ُ َ َ ِ َ ِ َ َ ُّ
• 2. Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan
kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih
• 3. (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada
kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan
menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam
kesesatan yang jauh
• Qs Ibrahim 14:2-3
• 9. Memperolok-olok al-qur’an dan sunnah atau orang-orang yang menegakkan keduanya
atau memperolok olok hokum Allah dan syiarnya
ۡ‫سَأ ۡلتَ ُهم‬
َ ‫ َولَِئن‬٦٤ ‫ون‬ َ ‫ج َّما تَ ۡح َذ ُر‬ٞ ‫ٱستَ ۡه ِز ُء ٓو ْا ِإنَّ ٱهَّلل َ ُم ۡخ ِر‬ ۡ ‫ة تُنَبُِّئ ُهم بِ َما فِي قُلُوبِ ِهمۡۚ قُ ِل‬ٞ ‫ور‬
َ ‫س‬ َ ُ‫• يَ ۡح َذ ُر ۡٱل ُم ٰنَفِق‬
ُ ۡ‫ون َأن تُنَ َّز َل َعلَ ۡي ِهم‬
٦٥ ‫ون‬ ُ ‫ب قُلۡ َأبِٱهَّلل ِ َو َءا ٰيَتِ ِۦه َو َر‬
َ ‫سولِ ِهۦ ُكنتُمۡ تَ ۡستَ ۡه ِز ُء‬ ُ ۚ ‫وض َونَ ۡل َع‬
ُ ‫لَيَقُولُنَّ ِإنَّ َما ُكنَّا نَ ُخ‬
• 64. Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat
yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka:
"Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan
menyatakan apa yang kamu takuti itu
• 65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah
mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main
saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-
olok?
• Qs at-taubah 9:64-65
• 10. Menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa
yang dihalalkanNya
َ ‫ام لِّتَ ۡفتَ ُرو ْا َعلَى ٱهَّلل ِ ۡٱل َك ِذ ۚ َب ِإ َّن ٱلَّ ِذ‬ٞ ‫ل َو ٰ َه َذا َح َر‬ٞ َ‫سنَتُ ُك ُم ۡٱل َك ِذ َب ٰ َه َذا َح ٰل‬
‫ين‬ ِ ‫ف َأ ۡل‬ ِ َ‫• َواَل تَقُولُو ْا لِ َما ت‬
ُ ‫ص‬
١١٦ ‫ون‬ َ ‫ون َعلَى ٱهَّلل ِ ۡٱل َك ِذ َب اَل يُ ۡفلِ ُح‬ َ ‫يَ ۡفتَ ُر‬
• 116. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-
sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-
orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah
beruntung
• Qs an-Nahl 16: 105
• 11. tidak beriman kepada seluruh nash-nash al-Qur’an dan sunnah
َ ٰ ‫ون َعلَ ۡي ِهم ِبٱِإۡل ۡث ِم َو ۡٱل ُع ۡد ٰ َو ِن وَِإن يَ ۡأتُو ُكمۡ ُأ‬
‫س َر ٰى‬ َ ‫ون فَ ِر ٗيقا ِّمن ُكم ِّمن ِد ٰيَ ِر ِهمۡ تَ ٰظَ َه ُر‬ َ ‫س ُكمۡ َوتُ ۡخ ِر ُج‬ َ ُ‫ون َأنف‬ َ ُ‫• ثُ َّم َأنتُمۡ ٰ َٓهُؤٓاَل ِء تَ ۡقتُل‬
‫ي‬ٞ ‫ض فَ َما َج َزٓا ُء َمن يَ ۡف َع ُل ٰ َذلِ َك ِمن ُكمۡ ِإاَّل ِخ ۡز‬ ٖۚ ‫ون بِبَ ۡع‬ َ ‫ب َوتَ ۡكفُ ُر‬ ِ َ‫ض ۡٱل ِك ٰت‬
ِ ‫ون ِببَ ۡع‬ َ ُ‫اج ُهمۡۚ َأفَتُ ۡؤ ِمن‬ُ ‫تُ ٰفَ ُدو ُهمۡ َو ُه َو ُم َح َّر ٌم َعلَ ۡي ُكمۡ ِإ ۡخ َر‬
٨٥ ‫ون‬ َ ُ‫ب َو َما ٱهَّلل ُ بِ ٰ َغفِ ٍل َع َّما تَ ۡع َمل‬ ِ ۗ ‫ش ِّد ۡٱل َع َذا‬ َ ‫فِي ۡٱل َحيَ ٰو ِة ٱلد ُّۡنيَ ۖا َويَ ۡو َم ۡٱلقِ ٰيَ َم ِة يُ َرد‬
َ ‫ُّون ِإلَ ٰ ٓى َأ‬
• 85. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan
mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu
membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika
mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir
mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab
(Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang
berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada
hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah
dari apa yang kamu perbuat
• 12. mengangkat orang-orang kafir dan munafik menjadi pemimpin dan tidak
mencintai orang-orang yang beraqidah Islam.
ٖ ۚ ‫ض ُهمۡ َأ ۡولِيَٓا ُء بَ ۡع‬
ُ‫ض َو َمن يَتَ َولَّ ُه ٰم ِّمن ُكمۡ فَِإنَّ ۥه‬ ُ ‫ى َأ ۡولِيَٓا ۘ َء بَ ۡع‬
ٓ ٰ ‫ص َر‬ َ ‫• ۞ ٰيََٓأ ُّي َها ٱلَّ ِذ‬
َ ٰ َّ‫ين َءا َمنُو ْا اَل تَتَّ ِخ ُذو ْا ۡٱليَ ُهو َد َوٱلن‬
٥١ ‫ين‬ َ ‫ِم ۡنهُمۡ ۗ ِإنَّ ٱهَّلل َ اَل يَ ۡه ِدي ۡٱلقَ ۡو َم ٱلظَّلِ ِم‬
• 51. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim
• Qs al-maidah 5:51
• 13. Tidak beradab dalam bergaul dengan Rasulullah saw
ۡ‫ض ُكم‬ِ ‫ت ٱلنَّبِ ِّي َواَل تَ ۡج َه ُرو ْا لَهۥُ بِ ۡٱلقَ ۡو ِل َك َج ۡه ِر بَ ۡع‬
ِ ‫ص ۡو‬ َ ‫ص ٰ َوتَ ُكمۡ فَ ۡو‬
َ ‫ق‬ َ ‫• ٰيََٓأ ُّي َها ٱلَّ ِذ‬
ۡ ‫ين َءا َمنُو ْا اَل تَ ۡرفَ ُع ٓو ْا َأ‬
٢ ‫ون‬ َ ‫ط َأ ۡع ٰ َملُ ُكمۡ َوَأنتُمۡ اَل تَ ۡش ُع ُر‬ َ َ‫ض َأن تَ ۡحب‬ ٍ ‫لِبَ ۡع‬
• 2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan
suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya
dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu
terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu,
sedangkan kamu tidak menyadari
• 14. tidak menyenangi tauhid, malah menyenangi kemusyrikan
ۡ‫ين ِمن ُدو ِن ِٓهۦ ِإ َذا ُهم‬ َ ‫ون بِٱأۡل ٓ ِخ َر ۖ ِة َوِإ َذا ُذ ِك َر ٱلَّ ِذ‬
َ ُ‫ين اَل يُ ۡؤ ِمن‬ ُ ُ‫ٱش َمَأ َّز ۡت قُل‬
َ ‫وب ٱلَّ ِذ‬ ۡ ُ‫• َوِإ َذا ُذ ِك َر ٱهَّلل ُ َو ۡح َده‬
٤٥ ‫ون‬ َ ‫ش ُر‬ ِ ‫يَ ۡستَ ۡب‬
• 45. Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-
orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila
nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba
mereka bergirang hati
• Qs Az-Zumar 39:45
• 15. Menyatakan bahwa makna tersirat dari suatu ayat bertentangan
dengan makna tersurat (sesuai dengan pengertian bahasa)
َ ُ‫• ِإنَّٓا َأن َز ۡل ٰنَهُ قُ ۡر ٰ َءنًا َع َربِ ٗيّا لَّ َعلَّ ُكمۡ تَ ۡعقِل‬
٢ ‫ون‬
• 2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya
• Qs Yusuf 12:2
• 16. Memungkiri salah satu asma, sifat dan af’al Allah SWT
َ ‫ين يُ ۡل ِح ُد‬
َ ‫ون فِ ٓي َأ ۡس ٰ َٓمِئ ِۚۦه‬
َ ُ‫سيُ ۡج َز ۡو َن َما َكانُو ْا يَ ۡع َمل‬
‫ون‬ َ ‫• َوهَّلِل ِ ٱَأۡل ۡس َمٓا ُء ۡٱل ُح ۡسنَ ٰى فَ ۡٱد ُعوهُ بِ َه ۖا َو َذ ُرو ْا ٱلَّ ِذ‬
١٨٠
• 180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-
Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-
nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang
telah mereka kerjakan
• Qs al-A’raf 7:180
• 17. Memungkiri salah satu sifat Rasulullah yang telah ditetapkan
Allah, atau memberinya sifat tidak baik atau tidak meyakininya
sebagai teladan utama bagi manusia.
٢١ ‫ان يَ ۡر ُجو ْا ٱهَّلل َ َو ۡٱليَ ۡو َم ٱأۡل ٓ ِخ َر َو َذ َك َر ٱهَّلل َ َكثِ ٗيرا‬
َ ‫ة لِّ َمن َك‬ٞ َ‫سن‬
َ ‫ول ٱهَّلل ِ ُأ ۡس َوةٌ َح‬
ِ ‫س‬ َ ‫• لَّقَ ۡد َك‬
ُ ‫ان لَ ُكمۡ فِي َر‬
• 21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah
• Qs al-Ahzab 33:21
• 18. Mengkafirkan orang Islam atau menghalalkan darahnya atau tidak
mengkafirkan orang kafir.
• Rasulullah bersabda :
• ‫سباب المسلم فسوق و قتاله كفز‬
• “Mencaci orang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran”
• (HR Bukhari Muslim)
• ‫ال يرمى زجل زجال بالفسوق او الكفز االارتدت عليه ان لم يكن صاحبه كذالك‬
• “Jika seseorang menuduh orang lain fasik atau kafir padahal tidaklah dia
mempunyai sifat seperti itu,maka kefasikan dan kekufuran akan kembali
kepadanya (orang yang menuduh). HR Bukhari Muslim
• 19. Beribadah bukan kepada Allah SWT
‫س ِط َكفَّ ۡي ِه ِإلَى ۡٱل َمٓا ِء لِيَ ۡبلُ َغ‬ ِ َ‫ش ۡي ٍء ِإاَّل َك ٰب‬
َ ِ‫ون لَ ُهم ب‬ َ ‫ين يَ ۡد ُع‬
َ ُ‫ون ِمن ُدونِ ِۦه اَل يَ ۡستَ ِجيب‬ ِّ ۚ ‫• لَهۥُ َد ۡع َوةُ ۡٱل َح‬
َ ‫ق َوٱلَّ ِذ‬
١٤ ‫ض ٰلَ ٖل‬ َ ‫ين ِإاَّل فِي‬ َ ‫فَاهُ َو َما ُه َو بِ ٰبَلِ ِغ ِۚۦه َو َما ُد َعٓا ُء ۡٱل ٰ َك ِف ِر‬
• 14. Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan
berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat
memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang
yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai
air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa
(ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka
• QS ar-Ra’du : 14
• 20 Melakukan syirik kecil. Yang dimaksud syirik kecil adalah yang tidak
membatalkan dua kalimat syahadat secara menyeluruh, tetapi membatalkan
dua kalimat syahadah dalam amalan itu saja,misalnya ingin dipuji shalatnya
• 
• ….Rasulullah bersabda :
• ‫ قال الشرك الخفي‬. ‫اال اخبر كم بما هو اخوف عليكمعندى من المسيح الدجال؟ قالوا بلى يا رسول هللا‬
‫يقوم الرجل فيصلى فيزين صالته لمايرى من نظر رجل‬
• “Maukah kalian aku beritahu apa yang paling aku takutkan terjadi pada kalian
melebihi dajjal? Mereka menjawab : tentu ya Rasulullah. Lalu Rasul mengatakan
: yaitu syirik kecil, yaitu seseorang shalat dan membaguskan shalatnya di kala
dia tahu ada orang yang memperhatikan shalatnya” HR Bukhari Muslim
Asma wa Shifat
• al-Asma artinya nama-nama, dan as-Shifat artinya sifat-sifat. Allah
SWT. Metode iman dengan al-asma was shifat ada dua : Pertama
itsbat, maksudnya mengimani bahwa Allah memiliki asma wa shifat
yang menunjukkan keMaha SempurnaanNya, misalnya Allah Maha
Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui dll. Kedua Nafyu
maksudnya menafikan atau menolaj segala asma wa shifat yang
menunjukkan ketidaksempurnaanNya misalnya dengan menafikan
adanya makhluk yang menyerupai Allah SWT, atau menafikan adanya
anak atau orang tua dari Allah SWT
• 1. Janganlah memberi nama-nama Allah dengan nama-nama yang
tidak disebutkan di dalam al-Qur’an dan Sunnah
َ ‫ين يُ ۡل ِح ُد‬
َ ‫ون فِ ٓي َأ ۡس ٰ َٓمِئ ِۚۦه‬
َ ُ‫سيُ ۡج َز ۡو َن َما َكانُو ْا يَ ۡع َمل‬
‫ون‬ َ ‫• َوهَّلِل ِ ٱَأۡل ۡس َمٓا ُء ۡٱل ُح ۡسنَ ٰى فَ ۡٱد ُعوهُ بِ َه ۖا َو َذ ُرو ْا ٱلَّ ِذ‬
١٨٠
• 180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-
Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-
nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang
telah mereka kerjakan
• QS al-A’raf 7:180
• 2. Jangan menyamakan atau memiripkan zat Allah SWT,sifat-sifat dan
perbuatanNya dengan makhluk manapun.
ۡ
َ َ‫س ُكمۡ َأ ۡز ٰ َو ٗجا َو ِم َن ٱَأۡل ۡن ٰ َع ِم َأ ۡز ٰ َو ٗجا ي‬
ِ ُ‫ض َج َع َل لَ ُكم ِّم ۡن َأنف‬
‫س‬
َ ۡ
‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ه‬ۚ
ِ ِ‫ي‬ ‫ف‬ ۡ‫م‬‫ك‬ُ ‫ُؤ‬ ‫ر‬ ‫ذ‬ ِ ۚ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ ِ َ‫• ف‬
َّ ‫اط ُر ٱل‬
١١ ‫صي ُر‬ ِ َ‫س ِمي ُع ۡٱلب‬
َّ ‫ ۖء َو ُه َو ٱل‬ٞ ‫ش ۡي‬ َ ‫َك ِم ۡثلِ ِهۦ‬
• 11. (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari
jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak
pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak
dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan
Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat
• QS Asy-Syura 42: 11
• Jika terjadi persamaan nama dan sifat antara Allah SWT dan
makhlukNya, missal Allah Maha Mendengar, manusia juga mendengar
maka persamaan tersebut hanyalah persamaan nama bukan
persamaan hakiki. Nama dan sift untuk Allah SWT sesuai dengan Zat
dan keMahaanNya,nama dan sifat untuk manusia sesuai dengan
kemakhlukannya.
• 3. Mengimani al-asma was shifat bagi Allah SWT harus apa adanya tanpa
mempertanyakan “bagaimana”nya (kaifiyat). Missal Allah menyatakan :
َ ‫ ّل يَ ۡج ِري َأِل َج ٖل ُّم‬ٞ ‫س َو ۡٱلقَ َم ۖ َر ُك‬
‫س ٗ ّم ۚى‬ َ ۡ‫س َّخ َر ٱلشَّم‬ َ ‫ش َو‬ ِ ۖ ‫ٱستَ َو ٰى َعلَى ۡٱل َع ۡر‬
ۡ ‫ت بِ َغ ۡي ِر َع َم ٖد تَ َر ۡونَ َه ۖا ثُ َّم‬ َّ ‫• ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذي َرفَ َع ٱل‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬
٢ ‫ون‬ َ ُ‫ت لَ َعلَّ ُكم بِلِقَٓا ِء َربِّ ُكمۡ تُوقِن‬ ِ َ‫ص ُل ٱأۡل ٓ ٰي‬
ِّ َ‫يُ َدبِّ ُر ٱَأۡلمۡ َر يُف‬
• 2. Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,
kemudian Dia bersemayam di atas ´Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan.
Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan
(makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini
pertemuan(mu) dengan Tuhanmu
• QS ar-Ra’du 13:2
• Kita harus mengimani bahwa Allah SWT bersemayam di atas ‘arasy tanpa
mempertanyakan bagaimana caranya Allah bersemayam, berapa luasnya ‘arasy dsb.
• 4. Dalam satu hadis disebutkan bahwa Allah SWT memiliki 99 nama.
• ‫هلل تسعة وتسعون اسما ماة اال واحدا ال يحفظها احد الل دخل الجنة وهو وتر يحب الوتر‬
• “ Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Tidaklah
seseorang menghafalkan kecuali dia akan masuk surga. Dia itu Tunggal dan
menyukai yang tunggal” HR Bukhari Muslim
• Kata “menghafal” mengandung makna mengimani, dan
mengamalkannya dalam kehidupan. Misal dengan meyakini Allah Maha
Mengetahui maka seseorang akan sadar bahwa ilmu yang dia peroleh belum
ada artinya dibandingkan ilmu Allah. Meyakini Allah Maha Melihat, Maha
Mendengar, Maha Mengawasi akan membuat seseorang selalu berbuat
kebaikan dan meninggalkan larangan Allah.
• 5. Disamping istilah asma ul husna ada lagi istilah ismullah al-‘azam
yaitu nama-nama Allah yang dirangkai di dalam doa,antara lain :
• ‫اللهم ال اله اال انت المنان بديع السماوات واالرض ذوالجالل واالكرام‬
• “Ya Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, Engkau yang Maha Pemberi
Anugerahm yang Menciptakan langit dan bumi, yang Memiliki
Keagungan dan Kemuliaan..”(HR Abu Dawud, Tirmidzi,Nasai dan Ibnu
Majah)
• Rasulullah SAW mengatakan siapa yang berdoa dengan ismullah
al-‘azham doanya akan dikabulkan, permintaannya akan
diperkenankan.
Ilmu ALLAH
• Ilmu Allah tidak terbatas, Dia, mengetahui apa saja yang ada dilangit
dan dibumi, baik yang ghaib maupun nyata.
ٰ ‫ض َّن ٰ َذل َك في ك ٰتَ ۚب َّن‬
٧٠ ‫ير‬ٞ ‫س‬ ‫ي‬
ِ َ ِ ‫هَّلل‬ ‫ٱ‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫ك‬
َ ِ ‫س َمٓا ِء َوٱَأۡل ۡر ۚ ِ ِإ ِ ِ ِ ٍ ِإ‬
‫ل‬ َ
‫ذ‬ َّ ‫• َألَمۡ تَ ۡعلَمۡ َأ َّن ٱهَّلل َ يَ ۡعلَ ُم َما فِي ٱل‬
• 70. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya
yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh).
Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah
• QS al-Hajj 22: 70
• Ayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah. Allah menuangkan
sebagian kecil ilmunya kepada umat manusia melalui ayat qauliyah
dan kauniyah atau wahyu dan alam semesta.
• Wahyu yang dimaksud adalah wahyu dalam pengertian kalamullah
yang diturunkan kepada Nabi-nabi dan rasul-rasul yang menjadi
hudan bagi umat manusia, baik yang diturunkan secara langsung,
dibelakang tabir, maupun yang diturunkan melalui malaikat Jibril.
• Termasuk dalam pengertian wahyu juga adalah hadits qudsi, hadis yang
maknanya dari Allah SWT sedangkan redaksinya dari Rasulullah SAW dan
hadis Nabawi (makna dan redaksinya Rasulullah), karena pada
hakekatnya apa saja yang berasal dari Rasulullah Saw adalah wahyu Allah
SWT dalam pengertian beliau selalu dalam bimbingan wahyu, tidak
dibiarkan bersalah,begitu bersalah langsung dikoreksi oleh Allah SWT.
Oleh sebab itu apa saja yang berasal dari Rasul mempunyai nilai wahyu.
• Ayat-ayat qauliyah mengisyaratkan kepada manusia untuk mencari
ilmu dari alam semesta, oleh sebab itu manusia harus berusaha
membacanya, mempelajari, menyelediki, dan merenungkannya untuk
kemudian mengambil kesimpulan-kesimpulan.
Konsep Kebenaran Ilmu

• Wahyu (al-Qur’an dan sunnah) memiliki nilai kebenaran yang


mutlak karena langsung berasal dari Allah dan RasulNya. Tetapi
pemahaman terhadap wahyu yang memungkinkan beberapa
alternative pemahaman tidaklah bersifat mutlak. Sedangkan ilmu
yang didapat dari alam semesta memiliki nilai kebenaran
nisbi/relative dan eksperimental.

• Kebenaran mutlak harus djadikan burhan atau alat untuk mengukur
kebenaran yang nisbi,jangan sampai terbalik, justru kebenaran mutlak
yang diragui karena bertentangan dengan kebenaran nisbi. Sejarah
ilmu pengetahuan sudah membuktikan bahwa suatu penemuan yang
dianggapbenar pada suatu masa digugurkan kebenarannya pada masa
yang lain.
HIKMAH BERIMAN KEPADA ALLAH
• 1. Membuat manusia sadar betapa tidak berarti dirinya dihadapan
Allah, sebab ilmu yang dimiliki oleh seluruh umat manusia ibarat
setitik air laut dibandingkan dengan air laut secara keseluruhan.
• 2. dengan menyadari ilmu Allah sangat luas, maka manusia dapat
mengontrol tingkah laku, ucapan dan amalan sehingga selalu sesuai
dengan apa yang diridhai Allah
• 3. Keyakinan terhadap ilmu Allah dapat menjadi terapi yang ampuh
untuk segala penyelewengan, penipuan dan kemaksiyatan.
MA’IYATULLAH
• Ma’iiyah berasal dari kata ma’a artinya bersama.Ma’iyyatullah berarti
kebersamaan Allah SWT.
• Al-Ma’iyah al ‘Amah: Allah selalu bersama seluruh manusia baik yang
mukmin maupun yang kafir, taat maupun durhaka, laki perempuan,
tua muda. Kebersamaan itu berarti muraqabatullah (pengawasan
Allah) dan Ihsanullah (kebaikan Allah). Siapa saja akan mendapatkan
pengawasan dan kebaikan Allah.

• Allah mempunyai sifat Maha Mengetahui, Maha Melihat, Maha
Mendengar. Dengan ketiga sifat ini saja Allah bisa mengontrol manusia.
•‫ض‬ِ ‫ش يَ ۡعلَ ُم َما يَلِ ُج ِفي ٱَأۡل ۡر‬ ِ ۖ ‫ٱستَ َو ٰى َعلَى ۡٱل َع ۡر‬ ۡ ‫ستَّ ِة َأيَّ ٖام ثُ َّم‬
ِ ‫ض فِي‬ َ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ َ َ‫ُه َو ٱلَّ ِذي َخل‬
َّ ‫ق ٱل‬
ۚۡ‫س َمٓا ِء َو َما يَ ۡع ُر ُج فِي َه ۖا َو ُه َو َم َع ُكمۡ َأ ۡي َن َما ُكنتُم‬َّ ‫َو َما يَ ۡخ ُر ُج ِم ۡن َها َو َما يَن ِز ُل ِم َن ٱل‬
• Allah Maha Baik terhadap seluruh manusia,tanpa membedakan
mukmin kafir, taat durhaka. Semua diberi rizqi dan semua diberi nikmat
tak terkira.
ۗ َ ٰ ُ‫ض َوَأ ۡسبَ َغ َعلَ ۡي ُكمۡ نِ َع َمهۥ‬
• ‫اطنَ ٗة َو ِم َن‬ ِ َ‫ظ ِه َر ٗة َوب‬ ِ ‫ت َو َما فِي ٱَأۡل ۡر‬ ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬
َّ ‫س َّخ َر لَ ُكم َّما فِي ٱل‬ َ َ ‫َألَمۡ تَ َر ۡو ْا َأ َّن ٱهَّلل‬
٢٠ ‫ير‬ ٖ ‫ب ُّم ِن‬ ٖ َ‫س َمن يُ ٰ َج ِد ُل فِي ٱهَّلل ِ ِب َغ ۡي ِر ِع ۡل ٖم َواَل ُهدٗ ى َواَل ِك ٰت‬ ِ ‫ٱلنَّا‬
• QS Luqman 31:20
• Bahkan Allah memuliakan manusia diatas makhluk yang lain.
ِ ‫ير ِّم َّم ۡن َخلَ ۡقنَا تَ ۡف‬ ٰ َّ َ‫ت َوف‬ ِ َ‫َولَقَ ۡد َك َّرمۡ نَا بَنِ ٓي َءا َد َم َو َح َم ۡل ٰنَ ُهمۡ ِفي ۡٱلبَ ِّر َو ۡٱلبَ ۡح ِر َو َر َز ۡق ٰنَ ُهم ِّم َن ٱلطَّيِّ ٰب‬
• ۞٧٠ ‫ضياٗل‬ ٖ ِ‫ض ۡلنَ ُهمۡ َعلَ ٰى َكث‬
• Al-Ma’iyyah al Khashah
• Hanya orang yang benar berimanlah yang dapat merasakan muraqabatullah dan
ihsanullah sehingga mereka akan mendapatkan ta’yidullah dan nashrun minallah baik di
dunia maupun di akherat. Kesadaran ini membawa mereka untuk menjadi umat terbaik,
memberikan ketaatan sepenuhnya kepada Allah.
ٓ
َ ‫س ِم ۡعنَا َوَأطَ ۡعنَ ۚا َوُأ ْو ٰلَِئ َك ُه ُم ۡٱل ُم ۡفلِ ُح‬
• ٥١ ‫ون‬ َ ‫سولِ ِهۦ لِيَ ۡح ُك َم بَ ۡينَ ُهمۡ َأن يَقُولُو ْا‬ ُ ‫ين ِإ َذا ُدع ُٓو ْا ِإلَى ٱهَّلل ِ َو َر‬ َ ِ‫ان قَ ۡو َل ۡٱل ُم ۡؤ ِمن‬
َ ‫ِإنَّ َما َك‬
• Qs an-Nur 24:51
• Mereka selaku meningkatkan amal shaleh berdasarkan ketaatan kepada Allah
ۖٗ َ ٗ
• ٩٧ ‫ون‬ ُ ‫ل‬
َ َ َ‫م‬‫ع‬ۡ ‫ي‬ ْ
‫ا‬ ‫و‬ُ ‫ن‬ ‫ا‬‫ك‬َ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫س‬
َ ِ َ ِ َ ‫ح‬ۡ ‫َأ‬ ‫ب‬ ‫ُم‬
‫ه‬ ‫ر‬ ‫ج‬ۡ ‫َأ‬ ۡ‫م‬ ‫ه‬ َّ
ُ َِ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ز‬ ‫ج‬ۡ َ ‫ن‬َ ‫ل‬‫و‬َ َ‫ن فَلَنُ ۡحيِيَنَّهۥُ َحيَ ٰوة طيِّب‬ٞ ‫صلِ ٗحا ِّمن َذ َك ٍر َأ ۡو ُأنثَ ٰى َوه َُو ُم ۡؤ ِم‬
‫ة‬ َ ٰ ‫َم ۡن َع ِم َل‬
• QS an-Nahl 16:97

Anda mungkin juga menyukai