Anda di halaman 1dari 105

ANALISIS MEKANISME PENETAPAN HARGA JUAL DAN JASA

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM


( Studi Kasus Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma
Prov. Bengkulu)

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.)

OLEH :

SITI MUSLIHATUN
NIM 131 661 1347

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) BENGKULU
BENGKULU, 2017 M/ 1438 H

i
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Skripsi dengan judul “Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual dan Jasa
Dalam Perspektif Ekonomi islam ( Studi Pada Fotocopy dan Percetakan
Ammey), adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik, baik di IAIN Bengkulu maupun di Perguruan Tinggi Lainnya.
2. Skripsi ini murni gagasan, pemikiran dan rumusan saya sendiri tanpa
bantuan yang tidak sah dari pihak lain kecuali arahan dari tim
pembimbing.
3. Di dalam skripsi ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali kutipan secara tertulis
dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan
disebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan pada daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana, serta
sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku.

Bengkulu, Agustus 2017 M


1438 H

Mahasiswa yang menyatakan

Siti Muslihatun
NIM 1316611347

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang ditulis oleh Siti Muslihatun, NIM 1316611347 dengan judul
“Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual dan Jasa Dalam Perspektif Ekonomi
Islam ( Studi kasus di Fotocopy dan Percetakan Ammey)”, Program Studi
Ekonomi Syariah Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
telah diperiksa dan diperbaiki sesuai dengan saran pembimbing I dan pembimbing
II. Oleh karena itu, skripsi ini disetujui dan layak untuk diujikan dalam sidang
munaqasyah skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu.

Bengkulu, Agustus 2017 M


1438 H

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Toha Andiko, M.Ag Desi Isnaini, MA


NIP. 1975082072000031001 NIP.197412022006042001

iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat : Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Telp. (0736) 51276,51771 Fax (0736) 51771 Bengkulu

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual dan Jasa
Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Fotocopy dan Percetakan Ammey)”, oleh
Siti Muslihatun NIM 13161611347, Program Studi Ekonomi Syariah Jurusan Ekonomi
Islam, telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Sidang Munaqasyah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu pada :

Hari : Rabu
Tanggal : 30 Agustus 2017 M/8 Dzulhijjah 1438 H

Dinyatakan LULUS. Telah diperbaiki, dapat diterima, dan disahkan sebagai syarat guna
memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Ekonomi Syariah, dan diberi gelar Sarjana
Ekonomi (SE).
Bengkulu, 06 September 2017 M
15 Dzulhijjah 1438 H
Tim Sidang Munaqasyah
Ketua Sekretaris

Dr. Toha Andiko, M.Ag Desi Isnaini, MA


NIP. 1975082072000031001 NIP.197412022006042001

Penguji I Penguji II

Andang Sunarto, Ph. D Yunida Een Friyanti, M.Si


NIP. 197611242006041002 NIP. 1981062015032003
Mengetahui
Dekan

Dr. Asnaini, MA

iv
MOTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan


(Al-Insyarah : 6-8)

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini kubersembahkan kepada:

 Ayahandaku Sukadi dan Ibundaku Runtini . Yang selalu

ada dihatiku yang menjadi motivasiku dalam segala hal.

Sehingga membuat aku bangkit dari segala keterpurukan.

 Kedua Orang Tua angkatku yaitu Bapak Joni Supriadi dan

Ibu Leni Suriyani yang telah banyak membantuku baik itu

berupa moril ataupun materil

 Untuk kakak-kakakku yang selalu mendoakan untuk

kesuksesanku

 Adik-adikku tercinta Jamaludin, Ahmad Pamungkas dan

Isyaman.

 Untuk Sahabat hatiku yang selalu memberiku semangat

(WTS)

 Untuk sahabat-sahabatku; Wewet, Yeni, Cica, silvi dan

semua Teman-teman EKIS Angkatan 2013.

 Untuk Teman-Teman KKN Kelurahan Padang Serai Kec.

Kampung Melayu

 Untuk Almamater tercinta IAIN Bengkulu.

vi
ABSTRAK

Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual dan Jasa Dalam Perspektif Ekonomi
Islam ( Studi Pada Fotocopy dan Percetakan Ammey)
oleh Siti Muslihatun, NIM 1316611347

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme


penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel.
Dermayu Kab. Seluma Prov. Bengkulu dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan
ekonomi Islam terhadap mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy
dan Percetakan Ammey tersebut.Untuk mengungkap persoalan tersebut secara
mendalam dan menyeluruh, maka penulis menggunakan metode kualitatif untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan selama masa penelitian.Pengumpulan
data penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan atau observasi dan
wawancara, dengan objek penelitian di Fotocopy dan Percetakan
Ammey.Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang mekanisme penetapan
harga jual dan jasa di Fotocopy dan Percetakan Ammey maka dapat disimpulkan
bahwa mekanisme penetapan pembulatan harga yang tidak jelas di Fotocopy
namun Percetakan Ammey menggunakan penetapan harga berbasis keadilan,
penetapan harga di Fotocopy dan Percetakan Ammey sudah sesuai dengan prinsip
ekonomi Islam karena harga yang ditetapkan tidak mendzalimi pembeli yaitu
Fotocopy dan Percetakan Ammey mengambil keuntungan pada tingkat
kewajaran. Fotocopy dan Percetakan Ammey tidak mengambil keuntungan dari
hasil pembulatan harga, tetapi sisa dari hasil pembulatan tersebut akan
dikumpulkan dan dialihkan untuk dana sosial dan untuk kotak amal masjid. dan
penetapan pembulatan harga merupakan titik keseimbangan antara kekuatan
penawaran dan permintaan yang disepakati secara rela sama rela oleh penjual dan
pembeli.

Kata Kunci : Prinsip Ekonomi Islam, Mekanisme Penatapan Harga, Keadilan


Harga

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

mekanisme Penentapan Harga Jual dan Jasa Dalam Perspektif Ekonomi Islam

(Studi Kasus di Fotocopy dan Percetakan Ammey)”.Shalawat dan salam semoga

senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. yang

menjadi uswatun hasanah bagi kita semua. Aamiin

Penyusunan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) dan Program Studi Ekonomi Syariah

Jurusan Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini izinkan penulis

mengucapkan rasa terima kasih teriring do‟a semoga menjadi amal ibadah dan

mendapat balasan dari Allah SWT. kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajudin M. M.Ag, MH, selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
2. Ibu Dr. Asnaini, MA, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
(FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
3. Bapak Idwal, B, MA, selau Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
4. Bapak Drs. Toha Andiko, M.Ag selaku Dosen pembimbing I dalam
penyusunan Skripsi ini.
5. Ibu Desi Isnani, MA selaku Dosen pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, semangat, dan arahan dengan penuh kesabaran.

viii
6. Kedua orang tua ku Sukadi dan Runtini yang selalu mendoakan kesuksesan
penulis.
7. Ibu Eka Siwahyuni, MM selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa
membantu kami selama masa perkuliahan.
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu
yang telah mengajar dan membimbing serta memberikan berbagai ilmunya
dengan penuh keikhlasan.
9. Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik
dalam hal administrasi.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kelemahan

dan kekurangan dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penulis mohon maaf dan

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

penulis ke depan.

Bengkulu, Agustus 2017 M


1438 H

Siti Muslihatun
NIM 1316611347

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
D. Kegunaan penelitian ................................................................................... 7
E. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 8
F. Metode Penelitian....................................................................................... 11
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 11
2. Waktu dan lokasi Penelitian ................................................................ 11
3. Informan .............................................................................................. 11
4. Sumber dan teknik Pengumpulan Data ............................................... 12
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 14
BAB II KAJIAN TEORI
A. Teori Harga ................................................................................................ 16
1. Pengertian Harga .................................................................................. 16
2. Penetapan Harga................................................................................... 18
3. Strategi Penetapan Harga ..................................................................... 22
4. Metode Penetapan Harga ..................................................................... 25
B. Teori Mekanisme Harga ............................................................................. 26
1. Mekanisme Harga Dalam Ekonomi Konvensional ............................. 26
2. Mekanisme Harga Dalam Ekonomi Syariah ....................................... 28
C. Tokoh-Tokoh Yang Membahas Tentang Harga ........................................ 33
1. Imam Yahya Ibn Umar ........................................................................ 33
2. Ibnu Taimiyah ..................................................................................... 35
D. Teori Jasa Dalam Perspektif Ekonomi Islam ............................................. 39
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kel. Dermayu Kec. Air Periukan ................................. 45
1. Sejarah Kelurahan Dermayu ................................................................ 45
2. Visi dan Misi Kelurahan Dermayu ...................................................... 46
3. Demografi kelurahan Dermayu ............................................................ 47
4. Data Penduduk Kelurahan Dermayu .................................................... 48
5. Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan Dermayu .......................... 50
B. Gambaran Umum Fotocopy dan Percetakan Ammey................................ 51
1. Sejarah Fotocopy dan Percetakan Ammey .......................................... 51

x
2. Visi dan Misi Fotocopy dan Percetakan Ammey................................. 53
3. Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammey ........................................... 53
4. Struktur Organisasi Fotocopy dan Percetakan Ammey ....................... 54
BAB IV. HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Dan Jasa Pada Fotocopy Dan
Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu ...................... 58
B. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Penetapan Harga Jual Dan
Jasa Pada Fotocopy Dan Percetakan Ammey ........................................... 61
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 73
B. Saran ........................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia mempunyai banyak sekali kebutuhan, keperluan dan keinginan

yang kesemuanya itu menghendaki pemenuhan. Mereka membutuhkan

makan, pakaian, llmu dan pelayanan kehormatan dan sejuta kebutuhan yang

lainnya. Secara garis besar maka kebutuhan manusia itu dikelompokkan

kedalam dua kelompok besar, yaitu kebutuhan fisik atau kebutuhan badaniah

dan kebutuhan psikis atau kebutuhan kejiwaan.1

Setiap manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala kebutuhan

hidupnya. Karenanya, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta

kekayaan itu. Salah satu usaha untuk memperolehnya adalah dengan bekerja.

Sedangkan salah satu dari bentuk bekerja adalah berdagang atau bisnis.

Kegiatan penting dalam muamalah yang paling banyak dilakukan oleh

manusia adalah kegiatan bisnis.

Berdagang merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran

Islam. Bahkan Rasulullah, telah menyatakan bahwa sembilan dari sepuluh

pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang. Artinya melalui jalan

perdagangan inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka, sehingga karunia

Allah terpancar dari padanya, jual beli merupakan sesuatu yang

1
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi
Miko dan Makro (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 49

1
2

diperbolehkan, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat

2752:

ِ ِ ‫الربا ََل ي ُقومو َن إََِّل َكما ي ُق‬ ِ َّ


ۚ ‫س‬ ِّ ‫وم الَّذي يَتَ َخبَّطُوُ الشَّْيطَا ُن م َن الْ َم‬ ُ َ َ ُ َ َِّ ‫ين يَأْ ُكلُو َن‬ َ ‫الذ‬
ٌ‫الربَا ۚ فَ َم ْن َجاءَهُ َم ْو ِعظَة‬ ِّ ‫ك بِأَن َُّه ْم قَالُوا إََِّّنَا الْبَ ْي ُع ِمثْ ُل‬ ِ
ِّ ‫َح َّل اللَّوُ الْبَ ْي َع َو َحَّرَم‬
َ ‫الربَا ۗ َوأ‬ َ ‫َٰذَل‬
‫اب النَّا ِر ۖ ُى ْم فِ َيها‬ ُ ‫َص َح‬ ْ ‫كأ‬ َ ِ‫ف َوأ َْم ُرهُ إِ ََل اللَّ ِو ۖ َوَم ْن َع َاد فَأُوَٰلَئ‬ ِ ِ
َ َ‫م ْن َربِّو فَانْتَ َه َٰى فَلَوُ َما َسل‬
‫َخالِ ُدون‬

“Orang-orang yang memakan )mengambil) riba tidak dapat


berdiri melinkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran
tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adlah
disesbabkan mereka berkata (berpendapat), sesunguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalakan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya
apa yang telah diambilnya dahulu ( belum datang larangan ) ; dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang-orang yang mengulangi
(mengambil riba ), maka kekal di dalamnya .3” (Qs. Al-Baqarah : 275)

Bisnis merupakan suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi

dan distribusi atau penjualan barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen

untuk memperoleh profit atau keuntungan.4 Sedangkan pengertian bisnis menurut

Hughes dan Kapoor dalam Buchari Alma ialah Business is the organized differt of

individual to produce and sell for a profit, the goods and service that satisfy

society‟s needs, the general term business refers to all such efforts within a

society or within and industry.5 Maksud dari pengertian bisnis menurut Hughes

dan Kapoor ini bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi

2
Veithzal, Amiur Nurudin, dan Faisar Ananda, islamic Business And Economic Ethics
(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012), h. 32
3
Q. S Al-Baqarah (2) ayat 275.
4
Veithzal, Amiur Nurudin, dan Faisar Ananda, islamic Business And Economic
Ethics...,h. 12
5
Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah (Bandung:
ALFABETA, 2009), h. 243
3

untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan

dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Islam menegaskan bahwa kegiatan manusia dalam berbisnis atau

berdagang bukan semata-mata untuk mencari keuntungan, melainkan harus

mengimplementasikan akhlak mulia sebagai landasannya.6 Ekonomi Islam dalam

melakukan usahanya didasari oleh nilai iman dan akhlak, moral etik bagi setiap

aktivitasnya, baik dalam posisi sebagai konsumen, produsen, maupun distributor.

Dalam Islam perdagangan harus dilakukan secara baik, dan sesuai dengan

prinsip-prinsip ekonomi Syariah, dalam Islam melarang keuntungan yang

berlebihan, perdagangan yang tidak jujur, merugikan orang lain, harus

menerapkan keadilan dan kejujuran dalam setiap kegiatan ekonomi. 7

Sejalan dengan perkembangan zaman, kegiatan jual beli mengalami

perkembangan, baik dari segi sistem jual beli yang saat ini menggunakan sistem

online shop, dan dari segi tempat bertemunya antara penjual dan pembeli atau

disebut pasar, yang mengalami kemajuan seperti berkembangnya pasar-pasar

modern, yaitu banyaknya pembangunan minimarket, supermarket atau swalayan,

pertokoan-pertokoan, dan hypermart di Indonesia saat ini.

Fotocopy dan Percetakan Ammey adalah usaha perorangan yang

merupakan salah satu tempat perbelanjaan alat-alat tulis dan kantor, melayani jasa

Fotocopy, rental dan percetakan yang ikut meramaikan persaingan bisnis. Dalam

persaingan bisnis yang semakin memonopoli, sering kali pelaku usaha

menggunakan segala cara untuk bisa mendapatkan laba dan memenangkan


6
Jafril Khalil, Jihad Ekonomi Islam (Jakarta : Gramata Publishing, 2010), h. 46
7
Veithzal Rivai, dan Andi Buchari, Islamic Economic (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h.
96
4

persaingan meskipun cara yang dipakai tidak selaras dengan prinsip-prinsip

Syariah yang memberikan batasan kepada manusia dalam melakukan segala

aktivitasnya.

Kepentingan yang berbeda antara pelaku usaha dan konsumen menuntut

adanya sistem harga yang adil, harga yang terjadi akibat kekuatan permintaan dan

penawaran di pasar. Harga pasar adalah harga yang dibayar dalam transaksi

barang dan jasa sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli. Penetapan harga

adalah ketetapan harga yangtelah ditentukan oleh pihak yang berhak untuk

menentukan harga tersebut. Dalam penetapan harga, suatu barang maka harus

disepakati dan berlaku secara umum.

Konsep harga yang adil menurut Ibnu Taimiyah merupakan harga nilai

barang yang dibayar untuk objek yang sama diberikan, pada waktu dan tempat

yang diserahkan barang tersebut. Keadilan yang dikehendaki oleh Ibnu Taimiyah

yakni tidak melukai dan tidak merugikan orang lain. 8 Dengan harga yang adil,

kedua pihak akan memperoleh kepuasan masing-masing serta tidak ada pihak

yang dirugikan.

Namun pada kenyataannya dan berdasarkan penelitian sementara, tempat

perbelanjaan yang ada di Dermayu termasuk Fotocopy dan Percetakan Ammey,

mekanisme penetapan harga yang digunakannya belum menerapkan prinsip-

prinsip ekonomi Syariah, dimana dalam prakteknya Fotocopy dan Percetakan

Ammey melakukan ketidak jelasan dalam mekanisme penetapan harganya, yaitu

seperti contohnya Fotocopy satu lembarnya adalah Rp. 200,- pelanggan yang

8
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta : Gramata Publishing, 2010), h.
210
5

motokopi tiga lembar saja bisa dibulatkan harganya menjadi Rp. 1000,- padahal

seharusnya pelangan hanya membayar Rp. 600,- begitupun sebaliknya jika ada

pelangan yang motokopi hanya enam lembar dibulatkan harganya menjadi Rp.

1000,-padahal seharusnya pelangan membayar Rp. 1.200,-. Dalam jasa perentalan

atau jasa yang lain Fotocopy dan Percetakan Ammey menetapkan harga dengan

melihat tingkat kesulitan pengerjaannya, seperti rentalan satu lembar dihargai Rp.

2.500,- tetapi prakteknya walaupun rentalannya hanya satu lembar namun jika

pengerjaannya lebih sulit harga akan dinaikan sesuai dengan tingkat kesulitannya

begitu juga dengan jasa penjilitan dan lain-lain. Penetapan-penetapan harga

tersebut ada yang disepakati antara pelaku dan pembeli dan ada juga yang tanpa

kesepakatan pelaku langsung memberikan harga kepada pembeli setelah

pekerjaanya selesai tanpa menjelaskan atau melakukan tawar menawar lagi

dengan pembeli/pelangan. Penerapan harga seperti itu mengandung unsur

ketidakjelasan dan tidak sesuai dengan prinsip ekonomi syariah yang menerapkan

konsep jual beli yang baik, jujur, adanya kejelasan dan tidak merugikan orang

lain.

Ketidakjelasan dalam penetapan harga dapat menimbulkan berbagai

konsekuensi, tindakan penetapan harga yang melanggar etika dapat menyebabkan

para pelaku usaha tidak disukai oleh para pembeli, bahkan para pembeli dapat

melakukan suatu reaksi yang dapat menjatuhkan nama baik usaha. Penentuan

harga yang tidak diinginkan oleh para pembeli bisa mengakibatkan suatu reaksi

penolakan oleh sebagian atau semua pembeli.


6

Walaupun hal itu seakan menjadi kebiasaan dan masyarakat sebagai

konsumen menerimanya, namun ada baiknya para pelaku bisnis menerapkan jual

beli yang baik, jujur, adanya kejelasan dan tidak merugikan orang lain. Dari latar

belakang masalah diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“ ANALISIS MEKANISME PENETAPAN HARGA JUAL DAN JASA

DALAM PERSPEKTIF PRINSIP EKONOMI ISLAM ” ( Studi Kasus Fotocopy

dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Prov. Bengkulu)


7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy

dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu ?

2. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap mekanisme penetapan

harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan Percetakan Ammey tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Tujuanpenulismelakukan penelitian ini adalahsebagaiberikut:

1. Untuk mengetahui Bagaimana mekanisme penetapan harga Jual dan jasa

pada Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma

Prov. Bengkulu

2. Untuk mengetahui Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap

mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan Percetakan

Ammey tersebut.

D. KegunaanPenelitian

a. Kegunaanteoritis.

HasilPenelitianinidiharapkandapatmemberikankontribusipengetahuand

andapatdijadikan sebagairujukan bagi Mahasiswa yang melakukan

penelitian serupa. Disamping itu,

penelitianinidiharapkanmemberikankonstribusibagi akademika di

Jurusanekonomi Islam Institut Agama Islam Negri Bengkulu.


8

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi Penulis

Sebagai bahan kajian ilmiah dari teori-teori yang pernah

didapat dan mengaplikasikan secara empiris dengan harapan dapat

bermanfaat dalam mekanisme penetapan harga berdasarkan prinsip-

prinsip ekonomi Islam.

2) Bagi Fotocopy danPercetakanAmmey

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi

pelaku usaha untuk dijadikan landasan dan pertimbangan dalam

kegiatan bisnis khususnya dalam menetapkan harga barang

berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi Islam.

3) Bagi Masyarakat

Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadilandasanbagimasyara

katdalammelakukankegiatanbelanjauntuklebihmemperhatikankejelasa

nharga yang ditetapkanolehpelakuusaha.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan judul “Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual

Dalam Perspektif Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam ” ( Studi Kasus Fotocopy

dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma)” memiliki keterkaitan

dengan penelitian:

1. Skripsi Jurusan Muamalat Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijagaoleh Yasir

Sadan dengan judul “ Pengambilan Keuntungan Melalui Pembulatan

Pada Bisnis Warung Internet Perspektif UU No 8 tahun 1999 tentang


9

perlindungan konsumen dan Perspektif Hukum Islam ‟‟, metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini

menjelaskan bahwa pengambilan keuntungan melalui pembulatan harga

dari biaya pakai warung internet, termasuk dalam pelanggaran ketentuan-

ketentuan dari hukum positif dan hukum Islam.9

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah

sama-sama membahas tentang harga sedangkan perbedaannya adalah

penelitian ini ditinjau perspektif Hukum Islam sedangkan penelitianyang

penulis lakukan penulis mengkaji tentang penetapan harga jual yang

menitik beratkan pada konsep keadilan dan kejelasan dalam penetapan

harga sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.

2. Skripsi Jurusan Muamalat Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijagaoleh Diah

Heri Susanti dengan judul “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad dan

Pembulatan Harga dalam Jual Beli di Mini Market Pamella Yogyakarta,

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Penelitian ini memfokuskan pada akad jual beli setelah pembulatan harga

yang dilakukan di Mini Market Pamella Yogyakarta, menjelaskan bahwa


10
pembulatan harga menciptakan ketidakadilan salah satu pihak.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah

sama-sama membahas tentang harga sedangkan perbedaannya adalah

9
Yasir Sadan dengan judul “ Pengambilan Keuntungan Melalui Pembulatan Pada Bisnis
Warung Internet Perspektif UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan Perspektif
Hukum Islam ‟‟, ( Skripsi, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah, UIN Sunan Kalijaga, 2012).
10
Diah Heri Susanti dengan judul “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad dan
Pembulatan Harga dalam Jual Beli di Mini Market Pamella Yogyakarta” , (Skripsi, Jurusan
Muamalat Fakultas Syariah, UIN Sunan Kalijaga, 2003).
10

penelitian ini memfokuskan pada akad jual beli dan ditinjau menurut

perspektif Hukum Islam sedangkan penelitian yang penulis lakukan

penulis mengkaji tentang penetapan harga jual yang menitik beratkan pada

konsep keadilan dan kejelasan dalam penetapan harga sesuai dengan

prinsip-prinsip ekonomi Islam.

3. Skripsi Jurusan Muamalat Fakultas Syariah UIN Sunan KalijagaDari Romi

Maulana dalam penelitian berjudul “Penerapan Asas-asas Muamalah

Terhadap Praktek Pembulatan Harga Dalam Jual Beli ( Studi Kasus di

Minimarket Handayani Yogyakarta ”, metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kualitatif . Skripsi ini menjelaskan bahwa

pembulatan harga yang terjadi di minimarket handayani diperbolehkan,

dan penetapan harga adalah hak minimarket handayani sebagai penjual

dengan batasan tidak ada pihak yang dirugikan.11Persamaan penelitian ini

dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-sama membahas

tentang harga sedangkan perbedaannya adalah penulis mengkaji tentang

penetapan harga jual yang menitik beratkan pada konsep keadilan dan

kejelasan dalam penetapan harga sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi

Islam.

11
Romi Maulana, “Penerapan Asas-asas Muamalah Terhadap Praktek Pembulatan
Harga Dalam Jual Beli ( Studi Kasus di Minimarket Handayani Yogyakarta ”, ( Skripsi, Jurusan
Mu‟amalat Fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga, 2009 )
11

F. Metode Penelitian

a. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah,

dengan tujuan menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan

melibatkan berbagai metode yang ada, berdasarkan teknik pengumpulan

dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. 12

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan

normatif, yaitu data yang terkumpul kemudian dihubungkan dengan

ketentuan prinsip-prinsip ekonomi Islam . pembahasan akan senantiasa

berpijak pada landasan prinsip-prinsip ekonomi Islam, yaitu Al-qur‟an dan

Hadis serta pendapat ulama.

b. Waktu dan Lokasi Penelitian

WaktuUntukMelakukanpenelitianinidilakukandaribulan Mei 2017

s/d selesai.Lokasidilakukanpenelitianadalah di Fotocopy dan percetakan

Ammey KelurahanDermayuKecamatan Air PeriukanKabupatenSeluma.

c. Informan Penelitian

Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive (pengambilan informan berdasarkan tujuan). Teknik

penentuan informan ini adalah siapa yang akan diambil sebagai anggota

informan diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang sesuai

dengan maksud dan tujuan penelitian. Penentuan informan dalam

12
Djam‟an Satori, dan Aan Komariah, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung :
ALFABETA, 2009), h. 25
12

penelitian ini berdasarkan objek yang diteliti dan berdasarkan keterkaitan

informan tersebut dengan penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri

dari pemilik Fotocopy dan percetakan Ammey, karyawannya dan

pelanggan.

d. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

a) Data Primer

Data ini diperoleh dari lapangan yaitu di Fotocopy dan

percetakan Ammey, sumber data Primer dalam penelitian ini di

dapat dari data hasil wawancara dan observasi yang penulis

lakukan terhadap informan. Pengambilan data primer dilakukan

dengan wawancara yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan lisan

terstruktur secara langsung kepada karyawan dan pelanggan

FotocopydanPercetakanAmmey.

b) Data Sekunder

Data sekunder ini diperoleh melalui sejumlah buku, jurnal,

dan bacaan lainnya yang ada hubungannya dengan judul skripsi

ini, yang dapat memberikan informasi atau data tambahan yang

dapat memperkuat data pokok. Data tersebut berupa dokumentasi

seperti daftar harga , catatan-catatan yang ada di

FotocopydanPercetakanAmmey dan sumber-sumber atau buku-

buku yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

2. Teknik Pengumpulan Data


13

a. Teknik Observasi

Teknik observasi adalah suatu proses pengambilan data

yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap objek penelitian yang diteliti dengan cara


13
langsung dan terencana bukan kebetulan. Observasi yang

dilakukan adalah dengan langsung datang ke lokasi Fotocopy

danPercetakanAmmey lalu mengamati dan menilai cara kerja

karyawan dan bagaimana karyawan tersebut memberikan harga

kepada pelanggannya.

b. Wawancara (Interview)

Teknik wawancara adalah pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat


14
dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam

penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara dengan pemilik

Fotocopy dan percetakan Ammey, karyawannya dan para

pelanggannya.

c. Studi Dokumen

Studi dokumen yang penulis lakukan yaitu dengan

mempelajari atau meneliti dokumen-dokumen atau sumber-

sumber yang berbentuk tulisan, dan atau gambar, dokumen yang

berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, dan

biografi , sedangkan yang berbentuk gambar misalnya foto, dan

13
Hadi Sutrisno, Metodologi Research (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2004), h. 151
14
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung : Alfabeta, 2012 ), h. 410
14

gambar hidup Fotocopy dan percetakan Ammey. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan observasi dan wawancara

dalam penelitian kualitatif.

3. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data induktif. Analisis data

induktif adalah metode dengan mengambil kesimpulan dari data-data

yang bersifat khusus, berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yang

khusus dan peristiwa-pristiwa yang kongkrit kemudian ditarik

kesimpulan yang bersifat umum. Berdasarkan data yang diperoleh dari

lapangan, dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan studi

dokumentasi, maka penyusun mengangkat fakta-fakta yang khusus,

peristiwa kongkrit kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.

Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada mengenai

pelaksanaan mekanisme penetapan harga yang diterapkan oleh

Fotocopy dan Percetakan Ammey yang dianalisis atau ditinjau

menurut ekonomi Islam.

G. Sistematika Penulisan

Dalam perencanaan penelitian ini, untuk mempermudah pemahaman isi

laporan penelitian dari awal sampai akhir, maka sistematika penulisannya penulis

uraikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, pada bab ini yang terdiri dari latar belakang masalah

yang berisi tentang masalah yang akan diteliti, kemudian perumusan masalah,
15

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teori,pada bab ini meliputi pembahasan mengenai harga

yang adil, pengertian harga, mekanisme penetapan harga dan tokoh-tokoh yang

membahas tentang harga yang adil.

Bab III Gambaran Umum Lokasi Penelitian,menjelaskan secara umum

tentang objek penelitian dan lokasi penelitian, sub bab yang pertama menjelaskan

tentang lokasi penelitian yaitu Kel. Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma dan

sub bab yang ke dua tentang deskripsi atau gambaran atau profil Fotocopy dan

Percetakan Ammey yang membahas tentang sejarah berdirinya Fotocopy dan

Percetakan Ammey.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan,pada bab ini akan dibahas

tentang Bagaimana mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan

Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu dan bagaimana

tinjauan prinsip ekonomi Islam terhadap mekanisme penetapan harga Jual dan

jasa pada Fotocopy dan Percetakan Ammey.

Bab V Penutup,pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan

yaitu berisi pemaparan berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang

dilakukan yang merupakan jawaban atas pokok masalah dari penelitian yang akan

dilakukan. Sedangkan saran yaitu sebagai bahan pemikiran dari penyusun dengan

harapan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan.


16

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori Harga

1) Pengertian Harga

Dalam pertukaran atau pengukur nilai suatu produk dalam pasar

biasanya menggunakan uang. Jumlah uang tersebut biasanya menunjukkan

suatu produk atau jika seseorang ingin membeli suatu barang dan jasa,

maka orang tersebut akan mengeluarkan sejumlah uang sebagai pengganti

barang dan jasa tersebut. Sehingga harga dapat diartikan sebagai nilai

pertukaran yang ditetapkan oleh penjual dan pembeli untuk memperoleh

suatu produk.15

Dalam perdagangan, kita mengenal istilah harga, penentuan harga

merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan perdagangan.

Harga menjadi sangat penting diperhatikan, mengingat harga menentukan

laku tidaknya suatu produk dalam perdagangan. Jika salah dalam

menentukan harga maka akan berakibat fatal dalam produk yang

ditewarkan nantinya. Harga merupakan satu-satunya unsur dalam

perdagangan yang menghasilkan keuntungan dan pendapatan jualan

barang dan jasa. Oleh karena itu, harga yang ditetapkan penjual harus

sebanding dengan penawaran nilai kepada konsumen.16

Bagi mereka yang mempunyai modal besar mereka yang berusaha

secara mandiri untuk membuat suatu usaha. Namun sebaliknya bagi yang

15
Indara NS, Pengertian Harga, one.indoskripsi.com/click/2499/0, (Senin, 02 Juli 2017)
16
Kurniawan Saifullah, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta : Kencana,2006), Cet Ke-2, h.24
16
17

tidak mempunyai modal mereka tidak bisa membuat suatu usaha. Aspek

terpenting dalam suatu kehidupan masyarakat adalah menyangkut dengan

jual beli. Mengenai jual beli itu sendiri adalah suatu perjanjian tukar

menukar benda atau barang secara suka rela diantara kedua belah pihak,

yang satu menerima bendabenda dan pihak lainnya menerimanya sesuai

perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara‟dan disepakati.17

Harga juga merupakan salah satu bagian yang sangat penting

dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat buran

pemasaran. Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa

yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu

penentuan keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan

seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan

produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu

tinggi akan menyebabkan penjualan menurun, namun jika harga terlalu

rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi

perusahaan.18

Dalam Fiqh Islam dikenal dua istilah berbeda mengenai harga

suatu barang, yaitu As-saman dan As-si‟r. As-saman adalah patokan harga

suatu barang, sedangkan As-si‟r adalah harga yang berlaku secara aktual di

dalam pasar. Ulama Fiqh membagi As-si‟r menjadi dua macam. Pertama,

harga yang berlaku secara alami, tanpa campur tangan pemerintah. Dalam

17
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 56.
18
Definisi Pengertian Harga, Tujuan dan Metode Pendekatan Penetapan
Harga_ManajemenPemasaran.http://Organisasi.org/definisi_Pengertian_harga_tujuan_metode_pen
dekatan_penetapan_harga_manajemen_pemasaran, (senin, 02 Juli 2017)
18

hal ini, pedagang bebas menjual barang dengan harga yang wajar, dengan

mempertimbangkan keuntungannya. Pemerintah, dalam harga yang

berlaku secara alami, tidak boleh campur tangan, karena campur tangan

pemerintah dalam kasus ini dapat membatasi kebebasan dan merugikan

hak para pedagang ataupun produsen. Kedua, harga suatu komoditas yang

ditetapkan pemerintah setelah mempertimbangkan modal dan keuntungan

wajar bagi pedagang maupun produsen serta melihat keadaan ekonomi

yang rill dan daya beli masyarakat. Penetapan harga pemerintah dalam

pemerintah ini disebut dengan at-ts‟ir al-jabbari.19

2) Penetapan Harga

Ibnu Qudaimah, Ibnu Taimiyah, dan Ibnu Qoyim membagi bentuk

penetapan harga kepada dua macam kategori. Pertama, penetapan harga

yang bersifat dhalim dan penetapan harga yang bersifat adil. Penetapan

harga yang bersifat dhalim adalah pematokan harga yang dilakukan oleh

pemerintah yang tidak sesuai dan tidak logis dengan kondisi mekanisme

pasar akibat terbatasnya pasokan komoditas dan langkanya barang atau

jasa, sementara permintaan sangat banyak dan tanpa memperdulikan

kemaslahatan para pedagang. Penetapan harga yang diperbolehkan dan

bahkan wajib dilakukan menurut mereka adalah ketika terjadi lonjakan

harga cukup tajam , signifikan, masif dan fantastis menurut bukti akurat

disebabkan oleh ulah para spekulan dan pedagang. Akan tetapi, pematokan

harga tersebut juga harus dilakukan dalam batas adil, dengan

19
Setiawan Budi Utomo, Fiqh Aktual , Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer, (Jakarta :
Gema Insani, 2001), h. 90
19

memperhitungkan biaya produksi, biaya distribusi, transportasi, modal,

margin, keuntungan bagi para produsen maupun pedagang.20

Al-Qur‟an sangat menekankan perlunya keadilan . Sangatlah

natural untuk mempergunakan gagasan ini berhubungan dengan pasar,

khususnya dengan harga. Karena itu Rasulullah SAW menyatakan sifatnya

riba seseorang yang menjual terlalu mahal diatas kepercayaan pelanggan.21

Rasulullah SAW sangat menghargai harga yang dibentuk oleh

pasar sebagai harga yang adil. Oleh karena itu, Islam menekankan adanya

moralitas, seperti persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan, dan

keadilan. Implementasi nilai-nilai moralitas tersebut dalam pasar

merupakan tanggung jawab bagi setiap pelaku pasar, bagi seorang Muslim

nilai-nilai ini merupakan refleksi dari keimanannya kepada Allah SWT. 22

Prinsip ekonomi dalam Islam merupakan kaidah-kaidah pokok

yang membangun struktur atau kerangka ekonomi Islam yang digali dari

Al-qur‟an dan Hadis. Prinsip ekonomi berfungsi sebagai pedoman dasar

bagi setiap individu dalam kegiatan ekonomi. Ajaran ekonomi Islam

melarang aktivitas ekonomi yang mengandung Gharar yang berarti

resiko, ketidak pastian, dan ketidak jelasan.23

Perdagangan yang Islami, adalah perdagangan yang dilandasi oleh

nilai-nilai dan etika yang bersumber dari nilai-nilai dasar agama yang

20
Setiawan Budi Utomo, Fiqh Aktual , Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer...,h. 92
21
Anwar, Konsepsi Ibnu Taimiyah (Terjemah), (Surabaya : Bina Ilmu,1997), H. 92
22
Veithzal, Amiur Nurudin, dan Faisar Ananda, islamic Business And Economic
Ethics...,h. 1
23
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam (Rajawali Pers,
2009), h. 65
20

menjunjung tinggi tentang kejujuran dan keadilan. 24 Konsep keadilan

ekonomi dalam Islam mengharuskan setiap orang mendapatkan haknya

dan tidak mengambil hak atau bagian orang lain, dengan keadilan ekonomi

setiap individu akan mendapatkan haknya sesuai dengan kontribusi

masing-masing kepada masyarakat, Islam dengan tegas melarang


25
seseorang merugikan orang lain. Dalam Islam dalam melakukan

kegiatan ekonomi dituntut untuk saling menjaga hak-hak agar tidak saling

merugikan antara penjual maupun pembeli. Begitu pula dalam penetapan

harga harus dilakukan dengan harga yang tidak merugikan antara penjual

dan pembeli. Pada prinsipnya transaksi bisnis harus dilakukan dengan

harga yang adil, sebab harga yang adil adalah cerminan dari komitmen

syariat Islam terhadap keadilan yang menyeluruh.

Secara umum harga yang adil adalah harga yang tidak

menimbulkan eksploitasi atau penindasan (kedzaliman ) sehingga

merugikan salah satu pihak dan menguntungkan pihak yang lain. Harga

harus mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualannya secara adil,

yaitu penjual memperoleh keuntungan yang normal dan pembeli

memperoleh manfaat yang setara dengan harga yang dibayarkannya.26

Penentuan harga dilakukan oleh kekuatan pasar, yaitu kekuatan

permintaan dan penawaran. Permintaan dapat diartikan sebagai kuantitas

suatu barang tertentu dimana seorang konsumen ingin dan mampu

24
Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), h. 58
25
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik ( Jakarta : Gema
Insani, 2001), h. 15
26
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, h. 332
21

membelinya pada berbagai tingkat harga , sedangkan penawaran diartikan

sebagai kuantitas suatu barang tertentu dimana seorang penjual bersedia

menawarkan barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.

Dalam konsep harga yang setara atau adil Ibnu Taimiyah

menjelaskan bahwa harga dibentuk oleh kekuatan pasar yang berjalan

secara bebas, yakni pertemuan antara kekuatan permintaan dangan

penawaran, dalam mendefinisikan harga yang setara, Ibnu Taimiyah

menyatakan bahwa harga yang setara adalah harga standar yang berlaku

ketika masyarakat menjual barang dagangannya dan secara umum dapat

diterima sebagai sesuatu yang setara bagi barang-barang tersebut.

Menurut pandangan Imam Al-Ghazali mengenai konsep

permintaan dan penawaran dalam permasalahan penentuan harga, beliau

menyatakan bahwa pengurangan keuntungan dengan mengurangi harga

akan menyebabkan peningkatan permintaan dan penjualan. Sedangkan

menurut pandangan Imam Yahya bin Umar mengenai konsep penetapan

harga, beliau menyatakan bahwa eksistensi harga merupakan hal yang

sangat penting dalam sebuah transaksi dan pengabaian terhadapnya akan

dapat menimbulkan kerusakan dalam masyarakat, dan harga ditentukan

oleh kekuatan pasar, yakni kekuatan penawaran dan permintaan dan

mekanisme harga harus tunduk pada kaidah-kaidah.27

Dalam perspektif ekonomi Islam kesepakatan terjadinya

permintaan dan penawaran, haruslah terjadi secara sukarela, tidak ada

27
Adiwarman Azwa Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2004), h. 288
22

pihak yang merasa terpaksa dalam melakukan transaksi pada tingkat harga

tertentu.28Equilibrium Price (harga yang adil) dalam perspektif ekonomi

Islam adalah harga yang tidak menimbulkan dampak kerugian bagi para

pelaku pasar , baik dari sisi penjual maupun pembeli, harga yang adil

adalah yang dapat menutupi semua biaya operasional produsen dengan

tingkat laba tertentu, serta tidak merugikan para pembeli.29

Harga tidak dapat dikatakan adil apabila harga tersebut terlalu

rendah, sehingga penjual atau produsen tidak dapat menutupi atas biaya-

biaya yang telah dikeluarkan, sebaliknya harga tidak boleh terlalu tinggi,

karena akan berdampak pada daya beli pembeli dan konsumen. Pada

dasarnya, penentuan harga sebuah komoditas berdasarkan atas asa

kebebasan, harga yang terbentuk merupakan hasil asas pertemuan antara

permintaan dan penawaran, dan harga yang ditetapkan harus bersandarkan

prinsip keadilan bagi semua pihak dan tidak diperbolehkan adanya pihak

yang dirugikan. Jadi harga yang adil adalah harga yang dapat menutupi

atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual/produsen dan harga

dapat dikatakan adil apabila tidak terlalu tinggi atau sesuai dengan daya

beli pembeli dan konsumen.

3) Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga adalah tahapan perusahaan

mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang

dihasilkannya merupakan produk baru yang belum memiliki konsumen


28
Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah ( Jakarta : Bumi Aksara,2008), h. 56
29
Said Sa‟ad Marthon, Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global (Jakarta : Zikrul
Hakim, 2004), h. 88
23

loyal/tetap atau produk yang telah beredar yang telah memiliki pangsa

pasar tersendiri.Strategi penetapan harga ini juga berhubungan

dengan siklus kehidupan produk (Product Life Cycle) dimana suatu

produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan,

Kematangan dan Penurunan.

Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;

1. Produk Baru

Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk

produk baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif

strategi penetapan harga, yaitu:

a. Harga Mengapung (Skimming Price)

Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan

menghasilkan labamaksimum (perusahaan dapat meyakinkan

konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis yang

lain.)

b. Harga Penetrasi

Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar

dan permintaan, strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar

tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk

tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan

ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.


24

2. Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini

tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus

kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3

(tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;

a. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan

meningkat disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi

pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap

mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan

melambat, terapkan strategi harga agresif menurunkan harga

untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan

yang semakin ketat.

b. Tahap Kematangan

Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan

kunci efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini

perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar,

konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat

menggunakan „psikologis konsumen‟ maupun „pemotongan

harga‟ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas

konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan

dan keuntungan yang diperoleh.


25

c. Tahap Penurunan

Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan

menurunnya jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai

tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif

langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting

(pemotongan harga) Kedua,mempertahankan harga tetapi

memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk,

terutama pengeluaran untuk promosi.30

4) Metode Penetapan Harga

Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan

dicapai, maka langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan

metode penetapan harga. Secara umum metode penetapan harga terdiri

dari 3 macam pendekatan, yakni :

1. Penetapan harga berdasarkan biaya

a) Penetapan Harga Biaya Plus

Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan

menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu

untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut

Rumus : Biaya Total + Margin = Harga Jual

b) Penetapan Harga Mark-Up

30
Definisi Pengertian Harga, Tujuan dan Metode Pendekatan Penetapan
Harga_ManajemenPemasaran.http://Organisasi.org/definisi_Pengertian_harga_tujuan_metode_pen
dekatan_penetapan_harga_manajemen_pemasaran, (senin, 02 Juli 2017)
26

Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan

dengan menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah (

mark-up ) jumlah tertentu. Rumus : Harga Beli + Mark-Up =

Harga Jual

c) Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )

Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara

jumlah total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan

keseluruhan. Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan

2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor

Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor

sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk

produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik

dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya

menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa

digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara

menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih

pangsa pasar.

3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan

Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap

value/nilai yang diterima (price value), sensitivitas harga

dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap

kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah

satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta
27

untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah,

terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan

kualitas yang diterima.

B. Teori Mekanisme Harga

1) Mekanisme penetapan Harga Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional

Mekanisme harga dalam ekonomi konvensional merupakan hasil

interaksi antara jumlah permintaan dan jumlah penawaran, dimana harga

dicapai pada titik keseimbangan pasar, secara grafik, harga keseimbangan

merupakan titik temu antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.

Perubahan harga berdasarkan mekanisme penawaran dan permintaan

tersebut dapat mengakibatkan untung atau rugi bagi pelaku pasar, baik

penjual maupun pembeli. Harga sebagai hasil interaksi permintaan dan

penawaran secara normatif merupakan harga yang efisien.Hal ini dapat

terjadi jika pelaku pasar mempunyai kekuatan yang seimbang, baik

kekuatan keuangan, penguasaan barang, pemahaman informasi, dan lain-

lain.Namun pada kenyataannya, kekuatan para pelaku pasar tidak pernah

terjadi. Dalam kondisi demikian, para pelaku pasar yang mempunyai

kekuatan lebih akan dapat mempermainkan harga, sehingga posisi pelaku

yang mempunyai kekuatan berlebih akan selalu diuntungkan, dan bisa

memakan pelaku pasar yang lemah kekuatannya.31Singkatnya, mekanisme

penentuan harga jual dalam ekonomi konvensional bertujuan untuk

meningkatkan kekayaan atau memaksimalkan laba.Asumsi dasar dalam

31
Jaka Isqiyarta, Dasar-dasar Ekonomi Islam, Menuju Sirathal Mustaqim, (Yogyakarta
:Ekonisia, 2012)
28

mekanisme ini adalah kepentingan diri sendiri lebih diutamakan, serta

penjual dan pembeli memiliki sumber daya untuk mencapai

kepentingannya masing-masing.Sedangkan mekanisme penentuan harga

jual ditentukan oleh tawar menawar berdasarkan kemampuan

berargumentasi dan kekuatan masing-masing.

2) Mekanisme Harga Dalam Ekonomi Syariah

Dasar dari pengembangan ekonomi mikro tidak akan pernah lepas dari

permasalahan penentuan tingkat harga yang diderivasikan dari proses mekanisme

pasar. Sedangkan mekanisme pasar sendiri terbentuk karena adanya perpaduan

antara teori permintaan dan teori penawaran yang menjadi dasar dari

pembentukan ilmu ekonomi yang lebih luas. 32 Dalam perjalanan perkembangan

ekonomi syariah, ditemukan catatan sejarah yang direkam oleh ulama muslim

dalam buku-bukunya yang menunjukkan bahwa sebenarnya mekanisme pasar

bukan merupakan hal yang baru bagi masyarakat muslim.

1. PemikiranAbu Yusuf (731-798 M)

Pemikiran Abu Yusuf tentang pasar dapat dijumpai dalam bukunya

Al-Kharaj.Ia telah menyimpulkan bekerjanya hukum permintaan dan

penawaran pasar dalam menentukan tingkat harga. Masyarakat luas pada

masa itu memahami bahwa bila hanya tersedia sedikit barang, maka harga

akan mahal. Sebaliknya jika tersedia banyak barang, maka harga akan

murah.Hal ini sebagaimana halnya hukum permintaan dan penawaran

yang telah kita ketahui.Akan tetapi, Abu yusuf membantah pemahaman

32
Adiwarman Azwa Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta : III T, 2003), h. 200
29

seperti ini, karena pada kenyataannya tidak selalu demikian. Menurut Abu

Yusuf, tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat

dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya.Prinsipnya tidak bisa

diketahui.Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga

mahal bukan karena kelangkaan makanan.Murah dan mahal merupakan

ketentuan Allah.Kadang-kadang makanan berlimpah tapi mahal dan

kadang-kadang makanan sangat sedikit, tetapi harganya murah.

Pernyataan ini secara implisit menyatakan bahwa harga bukan hanya

ditentukan oleh permintaan saja, tetapi juga tergantung pada penawaran

terhadap barang tersebut .Bahkan, Abu Yusuf mengindikasikan adanya

variabel-variabel lain yang juga turut mempengaruhi harga, misalnya

jumlah uang beredar di negara itu, penimbunan atau penahanan suatu

barang, atau lainnya. Pada dasarnya pemikiran Abu Yusuf ini merupakan

hasil observasinya terhadap fakta empiris saat itu, dimana sering kali

terjadi melimpahnya barang ternyata diikuti dengan tingginya tingkat

harga, sementara kelangkaan barang diikuti dengan harga yang rendah.

Poin kontroversi lain dalam analisis ekonomi Abu yusuf ialah pada

masalah pengendalian harga (ta‟sir).

2. Al- Ghazali

Imam Al Ghazali dalam karyanya kitab Ihya-Ulumuddin banyak

membahas topik-topik ekonomi, termasuk kekuatan permintaan dan

penawaran dalam mempengaruhi harga. Al-Ghazali menyadari kesulitan

yang timbul akibat sistem barter yang dalam istilah ekonomi modern
30

disebutdouble coincidence, dan karena itu diperlukan suatu pasar. Al-

Ghazali tidak menolak kenyataan bahwa mencari keuntungan merupakan

motif utama dalam perdagangan. Namun, ia memberikan banyak

penekanan kepada etika dalam bisnis, dimana etika ini diturunkan dari

nilai-nilai Islam. Keuntungan yang sesungguhnya adalah keuntungan yang

akan diperoleh di akhirat kelak. Ia juga menyarankan adanya peran

pemerintah dalam menjaga keamanan jalur perdagangan demi kelancaran

perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Yang lebih menarik, konsep yang

sekarang kita sebut elastisitas permintaan ternyata telah dipahami oleh Al-

Ghazali. Hal ini tampak jelas dari perkataannya bahwa mengurangi margin

keuntungan dengan menjual harga yang lebih murah akan meningkatkan

volume penjualan, dan ini pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan.

3. Ibnu Khaldun

Pemikiran Ibn Khaldun tentang pasar termuat dalam buku Al-

Muqaddimah. Pada bab harga-harga di kota-kota (Prices in Towns), Ia

membagi jenis barang menjadi dua kategori, yaitu barang pokok dan

barang mewah. Menurutnya, jika suatu kota berkembang dan jumlah

penduduknya semakin banyak, maka harga barang-barng pokok akan

menurun sementara harga barang mewah akan menaik. Hal ini disebabkan

oleh meningkatnya penawaranbahan pangan dan barang pokok sebab

barang ini sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang sehingga

pengadaannya akan diprioritaskan. Sementara itu, harga barang mewah

akan naik sejalan dengan meningkatnya gaya hidup yang mengakibatkan


31

peningkatan permintaan barang mewah ini. Disini, Ibn Khaldun

sebenarnya menjelaskan pengaruh permintaan dan penawaran terhadap

harga.Secara lebih rinci juga dijelaskan pengaruh persaingan antara para

konsumen dan meningkatnya biaya-biaya akibat perpajakan dan pungutan-

pungutan lain terhadap tingkat harga. Karena terjadi peningkatan

disposible income dari penduduk seiring dengan berkembangnya kota,

maka terjadi kenaikan proporsi pendapatan yang digunakan untuk

mengonsumsi barang mewah. Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa

“Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, maka harga-harga akan

naik.Namun, bila jarak antar kota dekat dan aman untuk melakukan

perjalanan, maka akan banyak barang yang diimpor sehingga ketersediaan

barang-barang akan melimpah dan harga-harga akan turun.” Disamping

itu, tingkat keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya

perdagangan, sementara tingkat keuntungan yang terlalu rendah akan

membuat lesu perdagangan. Para pedagang dan produsen lainnya akan

kehilangan motivasi. Sebaliknya, jika tingkat keuntungan terlalu tinggi

perdagangan jugaakan melemah sebab akan menurunkan tingkat

permintan konsumen. Ibn Khaldun sangat menghargai harga yang terjadi

dalam pasar bebas, namum ia tidak banyak membahas mengenai kebijakan

pemerintah untuk mengelola harga. Ia lebih banyak memfokuskan kepada

faktor-faktor yang mempengaruhi harga. Hal ini tentu saja berbeda dengan

Ibn Taimiyah yang dengan tegas menetang intervensi pemerintah

sepanjang pasar berjalan dengan bebas dan normal.


32

4. Ibnu Taimiyah

Pemikiran Ibn Taimiyah dicurahkan melalui buku Al_Hisbah fi‟l

Al-Islam dan Majmu‟ Fatawa.Pandangan Ibn Taimiyah mengenai

mekanisme pasar terfokus pada masalah pergerakan harga.Secara umum,

beliau telah menunjukkan the beauty of market (keindahan mekanisme

pasar sebagai mekanisme ekonomi), disamping segala kelemahannya.Ibnu

Taimiyah berpendapat bahwa kenaikan harga tidak selalu disebabkan oleh

ketidakadilan (zulm/injustice) dari para pedagang/ penjual, sebagaimana

banyak dipahami orang pada waktu itu.Ia menunjukkan bahwa harga

merupakan hasil interaksi hukum permintaan dan penawaran yang

terbentuk karena berbagai faktor yang kompleks. Dalam Al-Hisbahnya,

Ibn Taimiyah membantah anggapan ini dengan mengatakan: “Naik dan

turunnya harga tidak selalu disebabkan oleh adanya ketidakadilan (zulm/

injustice) dari beberapa bagian pelaku transaksi. Hal ini disebabkan oleh

defisiensi dalam produksi atau penurunan terhadap barang yang diminta,

atau tekanan pasar.

Ibn Taimiyah secara umum sangat menghargai arti penting harga

yang terjadi karena mekansime pasar yang bebas. Untuk itu, secara

umum ia menolak segala campur tangan untuk menekan atau

menetapkan harga (price intervention) sehingga mengganggu

mekanisme yang bebas. Sepanjang kenaikan atau penutunan

permintaan dan penawaran disebabkan oleh faktor-faktor alamiah,


33

maka dilarang dilakukan intervensi harga.Dari pemikiran-pemikiran

diatas, pada dasarnya menyimpulkan bahwa aktivitas jual beli dapat

berjalan jika terjadi kesepakatan harga antara penjual dan

pembeli.Harga yang ditawarkan tidak semata-mata untuk kepentingan

pembeli, yaitu dalam usaha memaksimalkan keuntungan.Selain itu,

pembeli juga harus mempertimbangkan bahwa harga jual yang

ditawarkan harus mempertimbangkan keberlanjutan usaha. Harga jual

yang ditawarkan harus mampu menutup biaya usaha. Disamping itu,

aktifitas perdagangan juga merupakan suatu tindakan ibadah, dimana

tujuan jual beli adalah untuk mencari rahmat Allah SWT, bukan untuk

meningkatkan kekayaan atau memaksimalkan laba. Asumsi dasarnya

adalah bahwa penjual dan pembeli mempunyai niat untuk saling tolong

menolong, saling memudahkan dan meringankan kedua belah pihak,

serta baik penjual maupun pembeli harus berusaha saling jujur, dan

harga ditentukan dengan jalan pemufakatan antara penjual dan

pembeli.

C. Tokoh-tokoh Yang Membahas Tentang Harga

1) Pemikiran Imam Yahya Ibn Umar (213-289 H)

a. Penetapan Harga

Penetapan harga merupakan tema sentral dalam kitab al Ahkam al

Suq. Imam Yahya bin Umar berulang kali membahasnya di berbagai

tempat yang berbeda. Tampaknya ia ingin menyatakan bahwa eksistensi

harga merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah transaksi.


34

Sedangkan pengabaian terhadapnya akan dapat menimbulkan kerusakan

dalam kehidupan masyarakat.Berkaitan dengan hal ini, Imam Yahya bin

Umar berpendapat bahwa penetapan harga tidak boleh dilakukan. 33

Para pedagang melakukan praktek banting harga (dumping) yang

dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat serta dapat mengacaukan

stabilitas harga pasar. Dalam hal ini, pemerintah berhak memerintahkan

para pedagang tersebut untuk menaikkan kembali harganya sesuai dengan

harga yang berlaku di pasar. Apabila mereka menolaknya, pemerintah

berhak mengusir para pedagang tersebut dari pasar. Hal ini pernah

dipraktekkan Umar bin al Khattab ketika mendapati seorang pedagang

kismis menjual barang dagangannya di bawah harga pasar. Ia memberikan

pilihan kepada pedagang tersebut, apakah menaikkan harga sesuai deng

standar yang berlaku atau pergi dari pasar.Pendapatnya yang melarang

penetapan harga tersebut, manurut Dr. Rifa‟at al-Audi dalam tulisan

Yanasatia, sekaligus mengindikasikan bahwa sesungguhnya Imam Yahya

bin Umar mendukung kebebasan ekonomi, termasuk kebebasan

kepemilikan. Sikap Rasulullah saw yang menolak melakukan penetapan

harga juga merupakan indikasi awal bahwa dalam ekonomi Islam tidak

hanya terbatas mengatur kepemilikan khusus tetapi juga menghormati dan

menjaganya.34

33
http://Yanasatia.WordPress.com/2008/07/31/Teori_Harga_dalam_Mikro_Ekonomi_Isla
m/?-e-pi-=7 %2CPAGE_10%2c8547501456, Diakses Tanggal 10 Juli 2017 jam 14.00
34
http://Yanasatia.WordPress.com/2008/07/31/Teori_Harga_dalam_Mikro_Ekonomi_Isla
m/?-e-pi-=7 %2CPAGE_10%2c8547501456, Diakses Tanggal 10 Juli 2017 jam 14.00
35

b. Mekanisme Harga

Kebebasan tersebut juga berarti bahwa harga, dalam pandangan

Imam Yahya bin Umar, ditentukan oleh kekuatan pasar, yakni

kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand). Namun, ia

menambahkan bahwa mekanisme harga itu harus tunduk kepada

kaidah-kaidah. Dalam hal ini, pemerintah berhak mengeluarkan pelaku

tindakan itu dari pasar. Hukuman ini berarti melarang pelaku

melakukan aktivitas ekonominya di pasar, bukan merupakan hukuman

maliyyah.

Menurut Dr. Rifa‟at al-Audi dalam tulisan Yanasatia, pernyataan

Imam Yahya bin Umar yang melarang praktek banting harga

(dumping) bukan dimaksudkan untuk mencegah harga-harga menjadi

murah, akan tetapi pelarangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah

dampak negatifnya terhadap mekanisme pasar dan kehidupan

masyarakat secara keseluruhan.35

2) Pemikiran Ibnu Taimiyah (661-728 H)

a. Mekanisme Harga

Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya tarik

menarik antara produsen dan konsumen baik dari pasar output (barang)

ataupun input (faktor-faktor produksi). Adapun harga diartikan sebagai

sejumlah uang yang menyatakan nilai tukar suatu unit benda tertentu.

35
http://Yanasatia.WordPress.com/2008/07/31/Teori_Harga_dalam_Mikro_Ekonomi_Isla
m/?-e-pi-=7 %2CPAGE_10%2c8547501456, Diakses Tanggal 10 Juli 2017 jam 14.00
36

Harga yang adil merupakan harga (nilai barang) yang dibayarkan

untuk suatu objek tertentu yang diberikan pada waktu dan tempat

diserahkan barang tersebut. Definisi harga yang adil juga bisa diambil

dari konsep Aquinas yang mendefinisikannya dengan harga kompetitif

normal. Yaitu harga yang berada dalam persaingan sempurna yang

disebabkan oleh supply dan demand dimana tidak ada unsur spekulasi.

Harga yang adil menurut pendapat Ibnu Taimiyah dalam tulisan

Yanasatia adalah:

“Nilai harga dimana orang-orang menjual barangnya dan diterima

secara umum sebagai hal yang sepadan dengan barang yang dijual

ataupun barang-barang sejenis lainnya di tempat dan waktu tertentu”.

Dalam Kitab al-Hisbah, Ibnu Taimiyah dalam tulisan Yanasatia

lebih memperjelas apa yang dimaksud dengan harga yang adil, yaitu:

“Apabila orang-orang memperjualbelikan barang dagangannya


dengan cara-cara yang biasa dilakukan, tanpa ada pihak yang
dizalimi kemudian harga mengalami kenaikan karena
berkurangnya persediaan barang ataupun karena bertambahnya
jumlah penduduk (permintaan), maka itu semata-mata karena Allah
Swt. Dalam hal demikian, memaksa para pedagang untuk menjual
barang dagangannya pada harga tertentu merupakan tindakan
pemaksaan yang tidak dapat dibenarkan”.36

Ada dua tema yang seringkali ditemukan dalam pembahasan Ibnu

Taimiyah tentang masalah harga, yakni kompensasi yang setara/adil

(„iwad al-mitsl) dan harga yang setara/adil (tsaman al-mitsl). Dia

berkata:

36
http://Yanasatia.WordPress.com/2008/07/31/Teori_Harga_dalam_Mikro_Ekonomi_Isla
m/?-e-pi-=7 %2CPAGE_10%2c8547501456, Diakses Tanggal 10 Juli 2017 jam 14.00
37

“Kompensasi yang setara akan diukur dan ditaksir oleh hal-hal

yang setara, dan itulah esensi dari keadilan (nafs al-„adl)”.

Kompensasi yang adil adalah penggantian sepadan yang

merupakan nilai harga yang setara dari sebuah benda menurut adat

kebiasaan. Kompensasi yang setara diukur dan ditaksir oleh hal-hal

yang setara tanpa ada tambahan dan pengurangan, disinilah esensi

keadilan.Adapun harga yang adil adalah nilai harga dimana orang-

orang menjual barangnya dapat diterima secara umum sebagai hal

yang sepadan dengan barang yang dijual itu ataupun barang-barang

yang sejenis lainnya di tempat dan waktu tertentu.Keadilan yang

dikehendaki oleh Ibnu Taimiyah berhubungan dengan prinsip la

dharar yakni tidak melukai dan tidak merugikan orang lain. Maka

dengan berbuat adil akan mencegah terjadinya tindak kezaliman.

Dalam analisa ekonomi, permintaan suatu barang terutama

dipengaruhi oleh tingkat harganya. Dalam hukum permintaan

diuraikan sifat hubungan nyata permintaan barang dengan tingkat

harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan hipotesis

yang menyatakan: “makin rendah harga suatu barang, maka makin

banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi

harga suatu barang, maka makin sedikit permintaan terhadap barang

tersebut”. Begitu juga sebaliknya, hukum penawaran yang

menjelaskan tentang hubungan antara harga suatu barang dan jumlah

barang tersebut yang ditawarkan para penjual.


38

Ibnu Taimiyah menyebutkan dua sumber penyediaan barang

(supply) yaitu produksi lokal dan impor yang diterima.Konsep harga

yang adil menurut Ibnu Taimiyah hanya terjadi pada pasar kompetitif.

Tidak ada pengaturan yang mengganggu keseimbangan harga kecuali

jika terjadi suatu usaha-usaha yang mengganggu terjadinya

keseimbangan, yaitu kondisi dimana semua faktor produksi digunakan

secara optimal dan tidak ada idle. Sebab harga pasar kompetitif

merupakan kecenderungan yang wajar.

Ibnu taimiyah mengungkapkan bahwa jika masyarakat menjual

barang dagangannya dengan harga normal (kenaikan harga

dipengaruhi oleh kurangnya persediaan barang karena menurunnya

supply barang), maka hal seperti ini tidak mengharuskan adanya

regulasi terhadap harga. Karena kenaikan harga tersebut merupakan

kenaikan harga yang adil dan berada dalam persaingan sempurna,

tanpa unsur spekulasi.

Ibnu Taimiyah menganjurkan dalam menetapkan harga yang adil

itu dengan pertimbangan apabila suatu barang tersebut tidak ada di

suatu tempat. Secara eksplisit, ia mengajukan pertimbangan untuk

mempertemukan antara nilai subjektif dari pembeli dengan nilai

objektif dari penjual.

Tujuan utama dari harga yang adil adalah memelihara keadilan

dalam mengadakan transaksi timbal balik dan hubungan-hubungan


39

lain diantara anggota masyarakat. Pada konsep harga adil, pihak

penjual dan pembeli sama-sama merasakan keadilan.

D. Teori Jasa dalam Perspektif Ekonomi Islam

Dalam ekonomi Islam, jasa dikaitkan dengan ijarah (sewa-menyewa).

Penjualan jasa dalam Islam disebut dengan ijarah atau sewa-menyewa, yaitu

kegiatan pemindahan hak kemanfaatan. Objek dari kegiatan ijarah adalah jasa,

baik jasa yang dihasilkan dari tenaga manusia maupun jasa yang diperoleh

dari pemanfaatan barang. Konsep ijarah sama dengan konsep jual beli. Hanya

saja, objek yang diperjualbelikan dalam ijarah adalah jasa37.

Menurut bahasa Lafal ijarah berasal dari kata Arab al-ajru yang berarti

al-iwadh (ganti) yang berarti upah, sewa, jasa, atau imbalan. Sedangkan

menurut istilah para ulama berbeda-beda mendefinisikan ijarah, antara lain

adalah sebagai berikut38:

1. Menurut hanafiyah ijarah adalah akad untuk membolehkan pemilikan

manfaat yang diketahui dan disengaja dari suatu zat yang disewa dengan

imbalan.

2. Menurut malikiyah ijarah adalah nama bagi akad-akad untuk kemanfaatan

yang bersifat manusiawi dan untuk sebagian yang dapat dipindahkan.

3. Menurut syaikh syihab al-din dan syaikh umairah bahwa yang dimaksud

dengan ijarah adalah akad atas manfaat yang diketahui da disegaja untuk

memberi dan membolehkan dengan imbalan yang diketahui ketika itu.

37
Idris, Hadis Ekonomi, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), h. 231
38
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 114-115
40

4. Menurut muhammad al-syarbini al-khatib bahwa yang dimaksud dengan

ijarah adalah pemilikan manfaat dengan adanya imbalan dan syarat-syarat.

5. Menurut sayyid sabiq bahwa ijarah adalah suatu jenis akad untuk

mengambil manfaat dengan jalan penggantian.

6. Menurut hasbih ash-shiddiqie bahwa ijarah adalah akad yang objeknya

ialah penukaran manfaat untuk masa tertentu, yaitu pemilikan manfaat

dengan imbalan, sama dengan menjual manfaat.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, kiranya dapat dipahami bahwa

ijarah adalah menukar sesuatu dengan ada imbalannya, diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia berarti sewa-menyewa dan upah-mengupah, sewa-

menyewah adalah menjual manfaat. Dan upah-mengupah adalah menjual

tenaga atau kekuatan.

Kata ijarah dan jasa mempuyai titik singgung dalam konsep upah

mengupah (ujrah) sebab jasa atau pelayanan yang diberikan seseorang

dimaksudkan utuk mendapatkan upah atau bayaran. Dengan kata lain, upah

(ujrah) merupakan bagian dari ijarah. Dalam konsep ijarah pemilik yang

menyewakan manfaat disebut mu‟jir (orang yang menyewakan) sedangkan

pihak lainnya yang memberikan sewa disebut disebut musta‟jir (orang yang

menyewa atau penyewa) dan sesuatu yang diakad untuk diambil manfaat

disebut ma‟jur (sewaan) serta jasa yang diberikan sebagai imbalan disebut

ajran atau ujrah (upah).


41

Syarat-syarat ijarahyaitu:

1. Masing-masing pihak rela untuk melakukan sewa-menyewa, maksudnya

jika di dalam akad sewa-menyewa itu terdapat unsur pemaksaan, maka

sewa menyewa itu tidak sah. Ketentuan ini sejalan dengan Firman Allah

dalam Surah an-Nisa (ayat) : 2939

‫اطلِبَ ْي نَ ُك ْمأ َْم َوالَ ُك ْمتَأْ ُكلُو َاَل َآمنُواالَّ ِذينَأَأَيُّ َهايَا‬
ِ ‫أَنِْإََّلبِالْب‬
َ
ِ ‫ٍض‬
‫ۚ مْن ُك ْمتَ َراا َْنت َ َارًةة َ ُكو َن‬ ِ ‫ۚ أَنْ ُ َ ُك ْمتَ ْقتُلُو َاوََل‬
. َ‫يمبِ ُك ْم َكانَاللَّو‬ ِ ِ
‫إ ّن َرح ًة‬

Artinya: “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan


harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya allah adalah
maha penyayang kepadamu”.

2. Harus jelas objek yang diakadkan.

3. Objek sewa-menyewa dapat digunakan sesuai peruntukannya.

4. Kemanfaatan objek yang diperjanjikan adalah yang diperbolehkan

dalam agama islam.

5. Orang yang menyewakan adalah pemilik barang sewa, walinya atau

orang yang menerima wasiat untuk bertindak sebagai wali.

6. Objek sewa-menyewa dapat diserahkan.

7. Objek sewa-menyewa tidak cacat.

8. Sesuatu yang disewakan bukan kewajiban bagi penyewa, misalnya

menyewa orang untuk melakukan sholat atau puasa untuk diri penyewa.

39
Al-jumanatul „Ali, Al-Qur‟an Dan Terjemahannya ( Bandung: Cv Penerbit J-Art, 2004),
h. 83
42

9. Upah/sewa tidak sejenis dengan manfaat yang disewa.

10. Harga sewa harus dibayar, bila berupa uang harus ditentukan berapa

besarnya, dan jika berupa hal lain harus ditentukan berapa kadarnya.

11. Tidak boleh dipersyaratkan dengan perjanjian lain.

12. Harus segera dapat dimanfaatkan pada saat terjadinya persetujuan,

kecuali dalam sewa-menyewa yang ditentukan menurut waktu.

Dasar hukum ijarah dalam al-quran QS. al- Qashash (ayat) :26
:

ِ ‫ت‬ ِ
‫ت‬ ْ ‫ۖ إِ َّن َخْي َر َم ِن‬
َ ‫استَأْ َج ْر‬ ُ‫استَأْج ْره‬ ُ ‫ت إِ ْح َد‬
ْ َ‫اُهَا يَا أَب‬ ْ َ‫قَال‬
ِ ُّ ‫الْ َق ِو‬
ُ ‫ي ْااَم‬
Artinya: “salah seorang dari wanita itu berkata: wahai bapakku, ambillah ia
sebagai seorang yang bekerja (pada kita) karena orang yang paling
baik untuk dijadikan pekerja adalah orang yang kuat dan dapat
dipercaya.”

QS. Al- Kahf (ayat): 77


‫ٍض‬
‫وُهَا فَ َو َج َدا‬
ُ ُ ِّ‫ضي‬ ْ ‫فَانْطَلَ َقا َح َّ ََّٰت إِ َذا أََيَا أ َْى َل قَ ْريَة‬
َ ُ‫استَطْ َ َما أ َْىلَ َها فَأَبَ ْوا أَ ْن ي‬
‫ت َعلَْي ِو‬ ِ َ َ‫ۖ ق‬ ِ ِ
َ ‫ت ََل ََّّتَ ْذ‬
َ ‫ال لَ ْو شْئ‬ ُ‫ض فَأَقَ َامو‬ ُ ‫ف َيها ج َد ًةارا يُِر‬
َّ ‫يد أَ ْن يَْن َق‬
‫َجًةرا‬
ْ‫أ‬
Artinya: “maka keduanya berjalan hinggga tatkala keduanya sampai kepada
penduduk suatu negeri, mereka meminta dijamu kepada penduduk
negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka,
kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang
hampir roboh, maka khidr menegaka dinding itu. Musa berkata, jikalau
kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu.”

Islam mengajarkan bila ingin memberikan hasil usaha baik berupa

barang maupun pelayanan/jasahendaknya memberikan yang

berkualitas,jangan memberikan yang buruk atau tidak berkualitas kepada

orang lain.Seperti dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (ayat) : 267


43

ِ ‫َخَر ْجنَا لَ ُك ْم ِم َن ْاا َْر‬ ِ ِ ِ ِ ِ َّ


‫ض‬ ْ ‫ين َآمنُوا أَنْ ُقوا م ْن طَيِّبَات َما َك َ ْبتُ ْم َوِمَّا أ‬ َ ‫ي أَيُّ َها الذ‬َ‫ا‬
‫ۚ َو ْاعلَ ُمواأَنَّاللَّ َه َنِيٌّي َح ِم‬ ‫ضوافِ ِيو‬ ِ ِِ ِ ِ ْ ‫ۖ وََل َي َّممو‬
ُ ‫اااَبِيثَمْن ُهتُ ْن ُقونَ َولَ ْ تُ ْمبِ خذي ِهِإََّلأَنْتُ ْم‬ ُ َ َ
‫ي ٌد‬
yang Artinya:

“Hai orang–orang yang beriman,nafkahkanlah (dijalan Allah)


sebagiandari hasil usahamu yang baik–baik dan sebagian dari apa yang
kamikeluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu memilih yang
buruk–buruk lalu kamu nafkahkan darinya padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya.Dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”

Pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas disebabkan

pelayanan (service) tidak hanya sebatas mengantarkan atau melayani. Service

berarti mengerti, memahami, dan merasakan sehingga penyampaiannyapun

akan mengenai heart share konsumen dan pada akhirnya memperkokoh posisi

dalam mind share konsumen. Dengan adanya heart share dan mind share

yang tertanam, loyalitas seorang konsumen pada produk atau usaha .40

Dalam ekonomi Islam, keputusan pilihan tidak dapat dilakukan

semaunya saja, semua perilaku harus dipandu oleh Allah lewat Al-Qur‟an dan

Hadis. Fasilitas dalam Islam dan konvensional juga tidak mengalami

perbedaan yang signifikan, perbedaannya hanya terletak pada proses

penggunaannya yang mana ketika pelaku bisnis memberikan pelayanan dalam

bentuk fisik hendaknya tidak menonjolkan kemewahan.Islam menganjurkan

setiap pelaku bisnis untuk bersikap profesional yakni dapat bekerja dengan

40
http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2010/12/kualitas-pelayanan-jasa-dalam.html
di akses pada tanggal 02 September 2017
44

cepat dan tepat sehingga tidak menyia-nyiakan amanat yang menjadi tanggung

jawabnya.41

Baik buruknya perilaku bisnis para pengusaha menentukan sukses-

gagalnya bisnis yang dijalankan. Al Qur‟an Surat Ali Imran ayat 159

menjelaskan yang Artinya:

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut


terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka;
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakal kepada-Nya”

Berdasarkan ayat diatas, jelas bahwa setiap manusia dituntunkan untuk

berlaku lemah lembut agar orang lain merasakan kenyamanan bila berada

disampingnya. Apalagi dalam pelayanan yang mana konsumen banyak

pilihan, bila pelaku bisnis tidak mampu memberikan rasa aman dengan

kelemah lembutannya maka konsumen akan berpidah ke perusahaan lain.

Pelaku bisnis dalam memberikan pelayanan harus menghilangkan jauh jauh

sikap keras hati dan harus memiliki sifat pemaaf kepada pelanggan agar

pelanggan terhindar dari rasa takut, tidak percaya, dan perasaan adanya

bahaya dari pelayanan yang diterima. 42

41
http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2010/12/kualitas-pelayanan-jasa-dalam.html
di akses pada tanggal 02 September 2017
42
http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2010/12/kualitas-pelayanan-jasa-dalam.html
di akses pada tanggal 02 September 2017
45

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma

1. Sejarah Kelurahan Dermayu

Riwayat Kelurahan Dermayu dimulai tahun 1930an yang bermula

dari suatu kelompok pembelajaran yang berasal dari masyarakat seberang

sungai sindur. Pertama sekali dari para perantau Jawa yaitu Cirebon.

Dermayu berasal dari kata Indramayu yang dibawa oleh nenek moyang

terdahulu. Setelah diadakan kesepakatan antara penduduk asli dan para

perantau maka dibuatlah nama Desa “ Dermayu”. Pada masa dahulu

perangkat desa dinamakan DEPATI sedangkan kepala marga dikepalai

oleh PESIRA.Pada masa dahulu pertanian yang dilakukan yaitu bertani

secara berpindah-pindah, yang ditanam yaitu padi, karet dan kopi. Sekitar

tahun 1980an perangkat desa mulai diganti dengan Kepala Desa. Kepala

Desa Dermayu pertama sekali yaitu Bapak Asran. Pemilihan Kepala Desa

dilakukan secara pemilihan oleh masyarakat desa. Dengan masa jabatan

selama 8 tahun. Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan

masyarakat maka pada tahun 2009 Desa Dermayu berubah status menjadi

Kelurahan Dermayu Perda Kab. Seluma Nomor 13 tahun 2009. Tentang

perubahan status Desa menjadi Kelurahan. Serta dengan keputusan Bupati

Seluma Nomor 032-363 tahun 2016 tentang penetapan dan penegasan

45
46

batas Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma sampai dengan

sekarang.43

Pada awalnya luas wilayah Kelurahan Dermayu sekitar 1.200 Ha2.

Setelah dikurangi saat ini luas luas kelurahan Dermayu kurang lebih

988.94 Ha2dikarenakan adanya pemekaran wilayah. Kelurahan Dermayu

saat ini terbagi menjadi 7 wilayah Rukun Tetangga (RT), 1 Rukun Warga

(RW) dengan junlah penduduk saat ini kurang lebih 1692 jiwa. Terletak di

Kecamatan Air Periukan yang merupakan satu-satunya kelurahan

sekaligus pusat ibu kota kecamatan.

2. Visi dan Misi Kelurahan Dermayu44

Visi :

Adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa

depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan.

Penyusunan visi kelurahan Dermayu ini dilakukan dengan pendekatan

partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Kelurahan

Dermayu seperti Pemerintah Kelurahan, LPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh

Agama, lembaga Masyarakat Desa/Kelurahan dan Masyarakat pada

umumnya. Dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal di

desa sebagai satu satuan kerja wilayah pembangunan di kecamatan, maka

visi Kelurahan Dermayu adalaha :

“KELURAHAN DERMAYU YANG MAJU DAN SEJAHTERA

BERBASIS HOME INDUSTRI DAN AGRIBISNIS”


43
Wawancara, Aidit, Lurah Kelurahan Dermayu, Tanggal 03 Juli 2017
44
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
47

Misi :

Adapun Misi Kelurahan Dermayu adalah :

1. Mengembangkan usaha pertanian dengan menggunakan teknologi

tepat guna

2. Mengembangkan kegiatan usaha peternakan

3. Mengembangkan usaha home industri

4. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

5. Menambah sarana dan prasarana yang diperlukan Kelurahan

6. Meningkatkan keterampilan masyarakat

7. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan usaha dan

permodalan

8. Membuka jaringan akses pemasaran produksi home industri

9. Perlunya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

10. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa/kelurahan

11. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan45

3. Demografi Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma

Kelurahan Dermayu merupakan satu-satunya Kelurahan yang ada

di kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu yang

terletak di bagian selatan Pulau Sumatera, terletak di sebalah barat pantai,

dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia dengan panjang

pantai kurang lebih 525 km. Luas wilayaha Provinsi Bengkulu mencapai

32.365,6 km2. wilaayah provinsiBengkulu memanjang dari perbatasan

45
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
48

Provinsi Sumatera Barat sampai Provinsi Lampung dan jaraknya kurang

lebih 567 km. Untuk wilayah Kelurahan Dermayu dengan luas wilayah

988,94 H2.

Kelurahan Dermayu terletak di wilayah Kecamatan Air Periukan

Kabupaten Seluma Provinsi bengkulu yang berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukamaju/ Desa Lokasi

Baru

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Talang Alai/ Desa

Lubuk Gilang

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Air Periukan, Keban

Agung, dan Desa Lawang Agung

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukasari

Jarak tempuh kepusat Kecamatan 0 Km, jarak tempuh ke pusat

kabupaten kurang lebih 30 km, sedangkan jarak ke pusat Provinsi kurang

lebih 35 km. Luas wilayah Kelurahan Dermayu dimana 30% berupa rawa

dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk

persawahan dan 20 % untuk perumahan masyarakat desa, 50 % digunakan

sebagi lahan perkebunan.

Iklim Kelurahan Dermayu, sebagaimana Desa-desa lain di wilayah

Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut

mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan pertanian

yang ada di kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan.

4. Data Penduduk Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma


49

Penduduk Kelurahan Dermayu berasal dari berbagai daerah yang

berbeda-beda, dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan

berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Penduduk asli.

Sehingga tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan

kearifan lokal yang lain sudah dilakukan oleh masyarakat sejak adanya

kelurahan Dermayu dan hal tersebut secara efektif dapat menghindarkan

adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat yang mayoritas

penduduknya memeluk agama Islam.

Kelurahan Dermayu mempunyai jumlah penduduk kurang lebih

1692 jiwa, yang terdiri dari laki-laki: 867 jiwa, perempuan : 825 jiwa dan

465 KK, yang terbagi dalam 7 (tujuh) wilayah RT, dan 1 RW. Dengan

rincian sebagai berikut :

TABEL 1

JUMLAH PENDUDUK46

KETERANGAN JIWA KK
RT 1 324 83
RT 2 368 108
RT 3 290 72
RT 4 117 31
RT 5 296 78
RT 6 162 47
RT 7 135 40
JUMLAH 1692 459

Karena Kelurahan Dermayu merupakan pertanian maka sebagian

besar penduduknya bermata pencaharian sebagi petani, selengkapnya sebagai

berikut :

46
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
50

TABEL 2

PEKERJAAN47

Petani Peternak Pedagang Usaha PNS Buruh


Kecil
65 % 5% 5% 10 % 5% 10 %

5. Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan (SPOK)

Srtuktur organisasi Kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan

menganut sistem Kelembagaan Pemerintahan dengan pola minimal,

selengkapnya disajikan dalam gambar sebagai berikut :

TABEL 3

STRUKTUR48
LURAH
AIDIT
NIP.198403171984121002

JABATAN
FUNGSIONAL Sekretaris Lurah
ALIMIN
NIP.195903041982121011

STAF
SUSIANTI, SE
NIP.197709192011012001

KASI PEMERINTAHAN KASI PEMBANGUNAN KASI UMUM


ANTONI BESMAR,S.IP INIKE SINTAWATI,SH ROHIMI,S.Sos
NIP.197105142005021001 NIP.198506272006042006 NIP.196609121986022004

STAF STAF STAF


NIPITA SUSANTI MARLIA NOVIANTI HERMAN
NIP.198407172006042016 NIP.198511162005022002 NIP.196208072007011021

47
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
48
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
51

B. Gambaran Umum Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kec. Air

Periukan Kab. Seluma

1. Sejarah Fotocopy dan Percetakan Ammey

Fotocopy dan Percetakan Ammey merupakan salah satu bentuk usaha

yang bergerak di bidang fotocopy dan percetakan dan menyediakan

pelayanan di bidang penjualan alat tulis dan kantor seperti map,buku-

buku, pena, pensil dan keperluan-keperluan sekolah dan kantor

lainnya.Fotocopy dan Percetakan Ammey menyediakan jasa rental

komputer dan percetakan undangan pernikahan, khitanan dan lain-lain.

Fotocopy dan Percetakan Ammey ini berdiri sejak tanggal 22

Agustus 2012, pendiri perusahaan ini adalah Bapak Joni Supriadi dan

sekaligus sebagai pemilikusaha ini. Kata Ammey diambil dari nama salah

satu dari anak bapak Joni Supriadi . Fotocopy dan Percetakan

Ammey beralamat di Kel. Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma.

Yang menjadi target Fotocopy dan Percetakan Ammey adalah Pelajar,

Pegawai, Mahasiswa, Karyawan serta masyarakat pada umumnya.49

Fotocopy dan Percetakan Ammey sangat mengedepankan kenyaman

berbelanja bagi para pelanggan dengan kenyamanan pelayanan ,

keramahan, kecepatan dan ketepatan pelayanan karyawannya yang

berpengalaman pada bidang atau divisinya masing-masing.

Fotocopy dan Percetakan Ammey menyediakan berbagai jenis alat

tulis kantor yang dibutuhkan oleh setiap pelanggan, diantaranya adalah :

49
Joni Supriadi,Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey ,Wawancara Pada Tanggal 05
Juli 2017
52

a) Berbagai jenis pena

b) Berbagai jenis kertas

c) Berbagai jenis map

d) Berbagai jenis amplop

e) Berbagai jenis pensil

f) Berbagai jenis penghapus

g) Berbagai jenis buku-buku dan

h) Berbagai jenis produk lainnya.

Peralatan yang digunakanoleh “FotocopydanPercetakanAmmey”

terdiridariberbagaispesifikasiantara lain adalahsebagaiberikut :

a) Mesinfotokopy

b) Mesin laminating

c) Komputer

d) Printer + Scanner dan lain-lain

Adapun berbagaimacambahan-bahan yang digunakanoleh

“FotocopydanPercetakanAmmey” antara lain adalahsebagaiberikut :

a) Kertasputihberbagaiukuran, ketebalan, danberat

b) Kertasburam

c) Kertaswarna soft cover dan hard cover

d) Kertastransparan

e) Tintahitamdantintawarna

f) Lakbandan spiral dan lain-lain


53

2. Visi dan Misi FotocopydanPercetakanAmmey

a. Visi FotocopydanPercetakanAmmey

Menjadi usaha Fotocopy dan Percetakan yang produktif,

Profesional, dan kompetetif di bidangnya.

b. Misi FotocopydanPercetakanAmmey

1. Menyediakan produk/ bahan terlengkap dan bekualitas.

2. Mengutamakan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi harapan

pelanggan.

3. Senantiasa up grade terhadap setiap perkembangan zaman seiring

laju globalisasi.

4. Menjunjung tinggi etos kerja, kewajiban, kedisiplinan, loyalitas

dan kerjasama guna membentuk sinergi yang sehat dalam internal

perusahaan dan mengoptimalkan mutu pelayanan.

3. Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammey

Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammeytidak terlepas dari visi

usaha yang ingin dicapai, agar pertumbuhan yang dicapai dapat terarah

demi kebaikan usaha, adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Fotocopy dan

Percetakan Ammey meliputi :

1. Meningkatkan Produktivitas kerja karyawan

2. Meningkatkan volume penjualan

3. Menjaga kontinuitas usaha

4. Membangun iklim usaha yang kondusif serta kemitraan

5. Mencapai keuntungan optimal


54

4. StrukturOrganisasiFotocopydanPercetakanAmmey

Pimpinan pada FotocopydanPercetakanAmmey adalah pemilik dan

perintis FotocopydanPercetakanAmmey ini dan yang menentukan arah dan

kebijakan jalannya usaha. Yang bertanggung jawab terhadap

pengelolaannya adalah karyawan yang bertindak sebagai pengelola dan

melaporkan kegiatannya kepada pemilik.

TABEL 4

STRUKTUR FOTOCOPY DAN PERCETAKAN AMMEY50

PEMILIK
JONI SUPRIADI

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN


ATUN TESSA DWITA

Jabatan dan uraian tugas

Pemilik : Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai penaggung jawab

operasional

Karyawan : Berperan sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy

sekaligus melayani konsumen.

50
Dokumen di Fotocopy dan Percetakan Ammey
55
45

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

C. Gambaran Umum Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma

6. Sejarah Kelurahan Dermayu

Riwayat Kelurahan Dermayu dimulai tahun 1930an yang bermula

dari suatu kelompok pembelajaran yang berasal dari masyarakat seberang

sungai sindur. Pertama sekali dari para perantau Jawa yaitu Cirebon.

Dermayu berasal dari kata Indramayu yang dibawa oleh nenek moyang

terdahulu. Setelah diadakan kesepakatan antara penduduk asli dan para

perantau maka dibuatlah nama Desa “ Dermayu”. Pada masa dahulu

perangkat desa dinamakan DEPATI sedangkan kepala marga dikepalai

oleh PESIRA.Pada masa dahulu pertanian yang dilakukan yaitu bertani

secara berpindah-pindah, yang ditanam yaitu padi, karet dan kopi. Sekitar

tahun 1980an perangkat desa mulai diganti dengan Kepala Desa. Kepala

Desa Dermayu pertama sekali yaitu Bapak Asran. Pemilihan Kepala Desa

dilakukan secara pemilihan oleh masyarakat desa. Dengan masa jabatan

selama 8 tahun. Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan

masyarakat maka pada tahun 2009 Desa Dermayu berubah status menjadi

Kelurahan Dermayu Perda Kab. Seluma Nomor 13 tahun 2009. Tentang

perubahan status Desa menjadi Kelurahan. Serta dengan keputusan Bupati

Seluma Nomor 032-363 tahun 2016 tentang penetapan dan penegasan

45
46

batas Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma sampai dengan

sekarang.51

Pada awalnya luas wilayah Kelurahan Dermayu sekitar 1.200 Ha2.

Setelah dikurangi saat ini luas luas kelurahan Dermayu kurang lebih

988.94 Ha2dikarenakan adanya pemekaran wilayah. Kelurahan Dermayu

saat ini terbagi menjadi 7 wilayah Rukun Tetangga (RT), 1 Rukun Warga

(RW) dengan junlah penduduk saat ini kurang lebih 1692 jiwa. Terletak di

Kecamatan Air Periukan yang merupakan satu-satunya kelurahan

sekaligus pusat ibu kota kecamatan.

7. Visi dan Misi Kelurahan Dermayu52

Visi :

Adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa

depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan.

Penyusunan visi kelurahan Dermayu ini dilakukan dengan pendekatan

partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Kelurahan

Dermayu seperti Pemerintah Kelurahan, LPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh

Agama, lembaga Masyarakat Desa/Kelurahan dan Masyarakat pada

umumnya. Dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal di

desa sebagai satu satuan kerja wilayah pembangunan di kecamatan, maka

visi Kelurahan Dermayu adalaha :

“KELURAHAN DERMAYU YANG MAJU DAN SEJAHTERA

BERBASIS HOME INDUSTRI DAN AGRIBISNIS”


51
Wawancara, Aidit, Lurah Kelurahan Dermayu, Tanggal 03 Juli 2017
52
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
47

Misi :

Adapun Misi Kelurahan Dermayu adalah :

12. Mengembangkan usaha pertanian dengan menggunakan teknologi

tepat guna

13. Mengembangkan kegiatan usaha peternakan

14. Mengembangkan usaha home industri

15. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

16. Menambah sarana dan prasarana yang diperlukan Kelurahan

17. Meningkatkan keterampilan masyarakat

18. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan usaha dan

permodalan

19. Membuka jaringan akses pemasaran produksi home industri

20. Perlunya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

21. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa/kelurahan

22. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan53

8. Demografi Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma

Kelurahan Dermayu merupakan satu-satunya Kelurahan yang ada

di kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu yang

terletak di bagian selatan Pulau Sumatera, terletak di sebalah barat pantai,

dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia dengan panjang

pantai kurang lebih 525 km. Luas wilayaha Provinsi Bengkulu mencapai

32.365,6 km2. wilaayah provinsiBengkulu memanjang dari perbatasan

53
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
48

Provinsi Sumatera Barat sampai Provinsi Lampung dan jaraknya kurang

lebih 567 km. Untuk wilayah Kelurahan Dermayu dengan luas wilayah

988,94 H2.

Kelurahan Dermayu terletak di wilayah Kecamatan Air Periukan

Kabupaten Seluma Provinsi bengkulu yang berbatasan dengan :

5. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukamaju/ Desa Lokasi

Baru

6. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Talang Alai/ Desa

Lubuk Gilang

7. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Air Periukan, Keban

Agung, dan Desa Lawang Agung

8. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukasari

Jarak tempuh kepusat Kecamatan 0 Km, jarak tempuh ke pusat

kabupaten kurang lebih 30 km, sedangkan jarak ke pusat Provinsi kurang

lebih 35 km. Luas wilayah Kelurahan Dermayu dimana 30% berupa rawa

dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk

persawahan dan 20 % untuk perumahan masyarakat desa, 50 % digunakan

sebagi lahan perkebunan.

Iklim Kelurahan Dermayu, sebagaimana Desa-desa lain di wilayah

Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut

mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan pertanian

yang ada di kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan.

9. Data Penduduk Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma


49

Penduduk Kelurahan Dermayu berasal dari berbagai daerah yang

berbeda-beda, dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan

berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Penduduk asli.

Sehingga tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan

kearifan lokal yang lain sudah dilakukan oleh masyarakat sejak adanya

kelurahan Dermayu dan hal tersebut secara efektif dapat menghindarkan

adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat yang mayoritas

penduduknya memeluk agama Islam.

Kelurahan Dermayu mempunyai jumlah penduduk kurang lebih

1692 jiwa, yang terdiri dari laki-laki: 867 jiwa, perempuan : 825 jiwa dan

465 KK, yang terbagi dalam 7 (tujuh) wilayah RT, dan 1 RW. Dengan

rincian sebagai berikut :

TABEL 1

JUMLAH PENDUDUK54

KETERANGAN JIWA KK
RT 1 324 83
RT 2 368 108
RT 3 290 72
RT 4 117 31
RT 5 296 78
RT 6 162 47
RT 7 135 40
JUMLAH 1692 459

Karena Kelurahan Dermayu merupakan pertanian maka sebagian

besar penduduknya bermata pencaharian sebagi petani, selengkapnya sebagai

berikut :

54
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
50

TABEL 2

PEKERJAAN55

Petani Peternak Pedagang Usaha PNS Buruh


Kecil
65 % 5% 5% 10 % 5% 10 %

10. Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan (SPOK)

Srtuktur organisasi Kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan

menganut sistem Kelembagaan Pemerintahan dengan pola minimal,

selengkapnya disajikan dalam gambar sebagai berikut :

TABEL 3

STRUKTUR56
LURAH
AIDIT
NIP.198403171984121002

JABATAN
FUNGSIONAL Sekretaris Lurah
ALIMIN
NIP.195903041982121011

STAF
SUSIANTI, SE
NIP.197709192011012001

KASI PEMERINTAHAN KASI PEMBANGUNAN KASI UMUM


ANTONI BESMAR,S.IP INIKE SINTAWATI,SH ROHIMI,S.Sos
NIP.197105142005021001 NIP.198506272006042006 NIP.196609121986022004

STAF STAF STAF


NIPITA SUSANTI MARLIA NOVIANTI HERMAN
NIP.198407172006042016 NIP.198511162005022002 NIP.196208072007011021

55
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
56
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
51

D. Gambaran Umum Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kec. Air

Periukan Kab. Seluma

5. Sejarah Fotocopy dan Percetakan Ammey

Fotocopy dan Percetakan Ammey merupakan salah satu bentuk usaha

yang bergerak di bidang fotocopy dan percetakan dan menyediakan

pelayanan di bidang penjualan alat tulis dan kantor seperti map,buku-

buku, pena, pensil dan keperluan-keperluan sekolah dan kantor

lainnya.Fotocopy dan Percetakan Ammey menyediakan jasa rental

komputer dan percetakan undangan pernikahan, khitanan dan lain-lain.

Fotocopy dan Percetakan Ammey ini berdiri sejak tanggal 22

Agustus 2012, pendiri perusahaan ini adalah Bapak Joni Supriadi dan

sekaligus sebagai pemilikusaha ini. Kata Ammey diambil dari nama salah

satu dari anak bapak Joni Supriadi . Fotocopy dan Percetakan

Ammey beralamat di Kel. Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma.

Yang menjadi target Fotocopy dan Percetakan Ammey adalah Pelajar,

Pegawai, Mahasiswa, Karyawan serta masyarakat pada umumnya.57

Fotocopy dan Percetakan Ammey sangat mengedepankan kenyaman

berbelanja bagi para pelanggan dengan kenyamanan pelayanan ,

keramahan, kecepatan dan ketepatan pelayanan karyawannya yang

berpengalaman pada bidang atau divisinya masing-masing.

Fotocopy dan Percetakan Ammey menyediakan berbagai jenis alat

tulis kantor yang dibutuhkan oleh setiap pelanggan, diantaranya adalah :

57
Joni Supriadi,Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey ,Wawancara Pada Tanggal 05
Juli 2017
52

i) Berbagai jenis pena

j) Berbagai jenis kertas

k) Berbagai jenis map

l) Berbagai jenis amplop

m) Berbagai jenis pensil

n) Berbagai jenis penghapus

o) Berbagai jenis buku-buku dan

p) Berbagai jenis produk lainnya.

Peralatan yang digunakanoleh “FotocopydanPercetakanAmmey”

terdiridariberbagaispesifikasiantara lain adalahsebagaiberikut :

e) Mesinfotokopy

f) Mesin laminating

g) Komputer

h) Printer + Scanner dan lain-lain

Adapun berbagaimacambahan-bahan yang digunakanoleh

“FotocopydanPercetakanAmmey” antara lain adalahsebagaiberikut :

g) Kertasputihberbagaiukuran, ketebalan, danberat

h) Kertasburam

i) Kertaswarna soft cover dan hard cover

j) Kertastransparan

k) Tintahitamdantintawarna

l) Lakbandan spiral dan lain-lain


53

6. Visi dan Misi FotocopydanPercetakanAmmey

c. Visi FotocopydanPercetakanAmmey

Menjadi usaha Fotocopy dan Percetakan yang produktif,

Profesional, dan kompetetif di bidangnya.

d. Misi FotocopydanPercetakanAmmey

5. Menyediakan produk/ bahan terlengkap dan bekualitas.

6. Mengutamakan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi harapan

pelanggan.

7. Senantiasa up grade terhadap setiap perkembangan zaman seiring

laju globalisasi.

8. Menjunjung tinggi etos kerja, kewajiban, kedisiplinan, loyalitas

dan kerjasama guna membentuk sinergi yang sehat dalam internal

perusahaan dan mengoptimalkan mutu pelayanan.

7. Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammey

Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammeytidak terlepas dari visi

usaha yang ingin dicapai, agar pertumbuhan yang dicapai dapat terarah

demi kebaikan usaha, adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Fotocopy dan

Percetakan Ammey meliputi :

6. Meningkatkan Produktivitas kerja karyawan

7. Meningkatkan volume penjualan

8. Menjaga kontinuitas usaha

9. Membangun iklim usaha yang kondusif serta kemitraan

10. Mencapai keuntungan optimal


54

8. StrukturOrganisasiFotocopydanPercetakanAmmey

Pimpinan pada FotocopydanPercetakanAmmey adalah pemilik dan

perintis FotocopydanPercetakanAmmey ini dan yang menentukan arah dan

kebijakan jalannya usaha. Yang bertanggung jawab terhadap

pengelolaannya adalah karyawan yang bertindak sebagai pengelola dan

melaporkan kegiatannya kepada pemilik.

TABEL 4

STRUKTUR FOTOCOPY DAN PERCETAKAN AMMEY58

PEMILIK
JONI SUPRIADI

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN


ATUN TESSA DWITA

Jabatan dan uraian tugas

Pemilik : Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai penaggung jawab

operasional

Karyawan : Berperan sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy

sekaligus melayani konsumen.

58
Dokumen di Fotocopy dan Percetakan Ammey
45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan fokus pada permasalahan

penelitian ini yaitu bagaimana mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada

Fotocopy dan Percetakan Ammey dan bagaimana tinjauan prinsip ekonomi Islam

terhadap mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan Percetakan

Ammey. Dimana penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan

deskriptif.Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).

Pada penelitian kualitatif peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan

apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sumber data. Pada penelitian

kualitatif peneliti bukan sebagaimana seharusnya apa yang dipikirkan oleh

peneliti tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi dilapangan, yang

dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh sumber data.

Dengan melakukan penelitian melalui pendekatan deskriptif maka peneliti

harus memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang telah diperoleh oleh

peneliti melalui wawancara mendalam yang dilakukan dengan para informan.

Pada bab ini pemaparan akan dibagi menjadi tiga bagian agar lebih

sistematis dan terarah yaitu sebagai berikut:

A. Deskripsi informan penelitian

B. Deskripsi hasil penelitian/wawancara mendalam

C. Pembahasan

50
46

A. Deskripsi informan penelitian

1. Bapak Joni Supriadi ( Pimpinan/ Pemilik Fotocopy dan Percetakan

Ammey)

Selama peneliti menjalani proses penelitian dan wawancara mendalam

bapak Joni Supriadi merupakan informan pertama yang peneliti

wawancarai semenjak penelitian mulai dilakukan, wawancara dan diskusi

panjang mulai dari tentang sejarah berdirinya Fotocopy dan percetakan

Ammey sampai ke mekanisme penetapan harga pada Fotocopy dan

percetakan Ammey. Pada saat wawancara beliau bersedia menjawab semua

pertanyaan dari peneliti yang pada saat itu berpedoman pada pedoman

wawancara yang peneliti buat.

2. Atun (Karyawan di Fotocopy dan percetakan Ammey)

Informan kedua yang peneliti wawancarai adalah mbak Atun . Beliau

adalah salah seorang karyawan di Fotocopy dan percetakan Ammey, beliau

bersedia menjawab semua pertanyaan dari peneliti pada saat itu.

3. Ibu Novita Marlena (Guru PAUD)

Adalah seorang pelanggan Fotocopy dan percetakan Ammey yang

bekerja di salah satu Sekolah PAUD beliau sering menggunakan jasa

Fotocopy dan percetakan Ammey. beliau bersedia menjawab semua

pertanyaan dari peneliti.

4. Bapak Hazairin (Swasta)

Adalah seorang pelanggan Fotocopy dan percetakan Ammey. beliau

bersedia menjawab semua pertanyaan dari peneliti.


47

5. Bapak Hendri (PNS)

Adalah Salah seorang Guru di SMK yang sempat peneliti wawancarai

dan beliau bersedia menjawab semua pertanyaan yang peneliti ajukan.

6. Bapak Paharudin (PNS)

Adalah Salah seorang Guru di SMK yang biyasa berbelanja di Fotocopy

dan percetakan Ammey yang sempat peneliti wawancarai dan beliau

bersedia menjawab semua pertanyaan yang peneliti ajukan.

7. Faradilla (Siswi)

Adalah salah satu siswa SMK yang akrab dengan salah satu karyawan

Fotocopy dan percetakan Ammey dia sering berbelanja atau fotocopy di

Fotocopy dan percetakan Ammey sebelum masuk ke kelas dia sempat

peneliti wawancarai dan ia bersedia menjawab pertanyaan yang peneliti

tanyakan.

8. Yulita Devi ( Siswi)

Ia tidak keberatan untuk peneliti wawancarai sebelum ia masuk ke

sekolah.

9. Ibu Parsini (Ibu Rumah Tangga)

Seorang Ibu Rumah Tangga yang biyasa memfotokopi buku untuk

anaknya yang masih duduk di sekolah dasar. Beliau tidak keberatan untuk

peneliti wawancarai

10. Ibu Andriyani ( PNS)

Ibu Andriani ini adalah seorang PNS yang menjabat sebagi seorang

Kepala Sekolah di salah satu PAUD, beliau berkata bahwa beliau sering
48

berbelanja di Fotocopy dan Percetakan Ammey, beliau bersedia untuk

peneliti wawancarai disela-sela waktunya sembari beliu menunggu.

11. Handoko

Salah seorang Guru/TU Honor di salah satu Sekolah Dasar, beliau sering

fotokopi dokumen2 dari tempat ia bekerja ke Fotocopy dan Percetakan

Ammey beliau mengaku bahwa beliau sudah berlangganan di Fotocopy dan

Percetakan Ammey.

12. Julia Pitriani

Seorang pegawai honor di Puskesmas Kel. Dermayu, beliau sempat

peneliti wawancarai dan beliau mengatkan bahwa beliau sudah lama

berlangganan di Fotocopy dan Percetakan Ammey.

B. Deskripsi hasil penelitian

Data dari hasil penelitian pada penelitian ini didapatkan melalui

wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti pada kurun waktu mulai

dari 24 Juli 2017. Seluruh informan yang melakukan wawancara mendalam

adalah Pemilik, Karyawan, dan pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey.

1. Mekanisme Penetapan Harga Jual Dan Jasa Pada Fotocopy Dan

Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan,

diperoleh data yang memberikan banyak informasi tentang mekanisme

penetapan harga jual dan jasa pada fotocopy dan percetakan Ammey.

Menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan mewawancarai

pemilik fotocopy dan percetakan Ammey peneliti mendapatkan informasi


49

mengenai mekanisme penetapan harga jual dan jasa pada fotocopy dan

percetakan Ammey seperti pada hasil wawancara tentang usaha lain yang

ada di Fotocopy dan percetakan Ammey selain fotocopy. Bapak Joni

Supriadi menjelaskan bahwa :

“Di Fotocopy dan percetakan Ammey selain fotocopy disini juga

melayani jasa rental komputer, penjilitan, percetakan seperti percetakan

undangan, buku yasin dan buku-buku yang lain serta menyediakan ATK”
59

Kemudian Peneliti lebih lanjut bertanya kepada Bapak Joni

Supriadiapa landasan dalam penetapan tarif harga barang dan jasa di

Fotocopy dan Percetakan Ammey ? beliaupun menjawab sebagai berikut :

“Dalam penetapan harga jual dan jasa kami menetapkan

berdasarkan jumlah modal yang kami keluarkan dan melihat harga pasaran

yang ada kami juga melihat tingkat kesulitan/ resiko dalam suatu

pekerjaan itu sendiri”60

Ketika peneliti menanyakan kepda Bapak Joni Supriadi “ Apakah

anda tahu pada saat proses transaksi (pembayaran) dari pelanggan

karyawan membulatkan harga ?” beliau menjawab :

“ Iya saya tahu,Seperti ada pelanggan yang fotocopy KTP hanya 2


lembarpelanggan seharusnya membayar 400 rupiah karena sulit
mencari uang pecahan 100 rupiah karyawan kami biasanya
membulatkan harga menjadi 500 rupiah, seperti juga jasa
pengetikan yang biyasanya kami hargai Rp. 2.500,- per lembar

59
Joni Supriadi, Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey Wawancara, Tanggal 22 Juli
2017
60
Joni Supriadi, Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey Wawancara, Tanggal 22 Juli
2017
50

namun karena pengerjaannya lebih rumit dan memakan banyak


waktu kami biyasa menaikkan dan membulatkan harganya.”61

Pertanyaan selanjutnya pun peneliti lanjutkan yaitu dengan

menanyakan “apa alasan yang dipakai dalam kebijakan itu ?” beliau pun

menjawab :

“mereka membulatkan harga apabila ada pelanggan yang

berbelanja dengan uang kembalian yang sulit kami sediakan ya seperti,

100 rupiah, 250 rupiah ”

Pertanyaan yang lainnya pun masih kami berikan kepada Bapak

Joni Supriadi, “Apakah sistem pembulatan tersebut adalah merupakan

teknis pengambilan keuntungan ?” beliaupun menjawab “

“ Sebenarnya pembulatan harga tersebut bukan merupakan teknis

pengambilan keuntungan karena hasilnyapun tidak seberapa, hasil dari

pembulatan-pembulatan harga tersebut akan kami sisikan untuk hal-hal

lain seperti pengisian kotak amal dan kegiatan sosial lainnya.”

Dari hasil penelitian yang penulis dapatkan dari hasil wawancara

dengan pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey, penulis menyimpulkan

bahwa di Fotocopy dan percetakan Ammey selain fotocopy di Fotocopy

dan percetakan Ammey melayani jasa rental komputer, penjilitan,

percetakan dan menyediakan ATK. Dalam menetapkan harga jual dan jasa

Fotocopy dan Percetakan Ammey menetapkan harga berdasarkan jumlah

modal yang dikeluarkan, melihat harga pasaran, dan melihat tingkat

61
Joni Supriadi, Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara, Tanggal 22 Juli
2017
51

kesulitan dalam sebuah pekerjaan tersebut. Di Fotocopy dan percetakan

Ammey ada sistem pembulatan harga dikarenakan susahnya mencari uang

pecahan untuk kembalian namun pembulatan harga yang dilakukan bukan

merupakan pengambilan keuntungan, hasil dari pembulatan akan disisikan

untuk hal lain seperti pengisian kotak amal dan kegiatan sosial lainnya.

2. Tinjauan Prinsip Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Penetapan

Harga Jual dan Jasa Pada Fotocopy dan Percetakan Ammey

Dalam bab ini, akan dijelaskan tentang hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis terhadap mekanisme penetapan harga Jual dan jasa

pada Fotocopy dan Percetakan Ammey dalam kaitannya dengan

keselarasannya terhadap prinsip ekonomi Islam.

Untuk mengetahui hal tersebut penulis melakukan observasi serta

wawancara dengan pihak pimpinan, karyawan serta pelanggan Fotocopy

dan Percetakan Ammey. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 24 Juli

2017.

A. Analisa terhadap harga

Setiap perdagangan pasti berorientasi pada keuntungan. Namun

Islam sangat menekankan kewajaran dalam memperoleh keuntungan

tersebut. Artinya harga produk harus wajar dan tidak di mark up

sedemikian rupa dalam jumlah yang amat mahal, sekalipun Alquran

tidak menentukan secara fixed besaran nominal keuntungan yang

wajar, namun dengan tegas Alquran berpesan, agar pengambilan

keuntungan secara fair, saling ridha dan menguntungkan.


52

Harga yang diberikan oleh Fotocopy dan Percetakan Ammey

wajar sesuai dengan apa yang diberikan untuk konsumen, karena

terlihat dari bahan baku yang berkualitas dan kenyamanan dalam

pelayanannya. Harga yang diberikan sesuai dengan standar sehingga

tidak memberatkan konsumen.

B. Analisa terhadap kejujuran pada Fotocopy dan percetakan Ammey

Menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan

mewawancarai Karyawan fotocopy dan percetakan Ammey, peneliti

mendapatkan informasi mengenai kejujuran yang dilakukan pihak

fotocopy dan percetakan Ammey terhadap mekanisme penetapan harga

jual dan jasa pada fotocopy dan percetakan Ammeykepada

pelanggannya seperti pada hasil wawancara yang peneliti lakukan

dengan salah satu karyawan fotocopy dan percetakan Ammey dan

pelanggannya . seperti pertanyaan yang penulis ajukan kepada salah

seorang karyawan di fotocopy dan percetakan Ammey yaitu Mbak

Atun: “ Apakah anda sering melakukan praktek pembulatan harga

pada saat transaksi pembayaran oleh pelanggan ?” beliau pun

menjawab :

“sering, karena hampir setiap harinya ada pelanggan yang

berbelanja yang harganya kami bulatkan ”.62

Pertanyaan selanjutnya pun peneliti lanjutkan “ apa alasan yang

bisa dipakai untuk pembulatan harga tersebut ?” beliaupun menjawab:

62
Atun. Karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 25 Juli
2017
53

“ kami membulatkan harga karena sulit mendapatkan uang


pecahan. Seperti biasanya pelanggan fotocopy cuma mau atau
hanya membutuhkan 8 lembar yang seharusnya hanya membayar
Rp. 1.600,- saja jadi kami bulatkan saja harganya menjadi Rp.
2.000,-, karena kami kesulitan untuk mencari kembalian yang
hanya Rp. 400,-.”63

Pertanyaan masih peneliti lanjutkan kepada mbak atun yaitu : “

Apakah pada saat pembulatan anda selalu memberikan informasi lisan

maupun tulisan kepada pelanggan ? “ beliau pun menjawab :

“sebelum pelanggan membayar kami akan sebutkan harga yang harus


pelanggan bayar, setelah pelanggan memberikan uangnya dan kami
lihat jika kembalian uangnya sulit kami cari maka kami akan
membulatkannya dan akan kami beritahukan kepada pelanggan
tersebut jika pelanggan merasa tidak keberatan maka akan kami
bulatkan.”64

Pertanyaan masih peneliti lanjutkan yaitu : “ apakah ada pelanggan

yang pernah mempertanyakan masalah pembulatan harga ?” beliaupun

menjawab :

“ sebelum pelanggan membayar kami sudah beritahukan kepada

pelanggan harga yang seharusnya pelanggan bayar dan kami sudah

beritahukan pembulatan harganya jadi tidak ada pelanggan yang

mempertanyakan atau komplen.”65

63
Atun. Karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 25 Juli
2017
64
Atun. Karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 25 Juli
2017
Atun. Karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 25 Juli
2017
54

C. Analisa mengenai keadilan harga dan prilaku pada Fotocopy dan

Percetakan Ammey

Menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan

mewawancarai informan yaitu 10 0rang pelanggan fotocopy dan

percetakan Ammey, peneliti mendapatkan informasi mengenai

keadilan yang dilakukan pihak fotocopy dan percetakan Ammey

terhadap mekanisme penetapan harga jual dan jasa pada fotocopy dan

percetakan Ammey kepada pelanggannya seperti pada hasil

wawancara yang peneliti lakukan dengan informan yaitu pelanggan

fotocopy dan percetakan Ammey yaitu :

1. Ibu Novita Marlena

Dalam hal ini hasil wawancara dengan Bapak hazairin 66 , beliau

mengatakan bahwa :

“saya lebih memilih berbelanja disini karena pelayanannya baik


dan cepat karyawannya juga ramah-ramah, saya sudah lama
menjadi pelanggan disini karena saya banyak memerlukan untuk
kebutuhan-kebutuhan di PAUD seperti fotocopy dokumen-
dokumen penting, rental dan jilit, saya tidak pernah merasa
dirugikan selama berbelanja disini, saya tau ada sistem
pembulatan harga disini karena saya pernah fotocopy 2 lembar
KTP dihargai Rp.500,- rupiah seharusnya Rp.400,- tetapi
sebelumnya saya diberitahu oleh karyawannya. Menurut saya sih
wajar-wajar saja lagian pembulatannya cuma segitu jadi gak
merasa dirugikan Saya tidak pernah komplen karena memang
sudah diberitahukan sebelumnya oleh karyawannya.”

2. Bapak Hazairin

66
Novita Marlena. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada
tanggal 25 Juli 2017
55

Dalam hal ini hasil wawancara dengan Bapak hazairin 67 , beliau

mengatakan bahwa :

“saya lebih suka berbelanja disini karena pelayanannya cepat dan


orangnya ramah-ramah, saya sudah lama menjadi pelanggan, saya
tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja disini, iya saya
tau ada sistem pembulatan harga disini karena sebelumnya saya
pernah dikasih tahu oleh salah satu karyawannya. Menurut saya sih
wajar-wajar saja lagian pembulatannya gak besar-besar paling-
paling Cuma Rp.200,-Rp.600,- saja paling banyak gak terlalu
dirugikan kalau cuman segitu. Saya tidak pernah komplen karena
memang sudah diberitahukan sebelumnya oleh karyawannya.

3. Bapak Hendri

Dalam hal ini hasil wawancara dengan Bapak Hendri 68 , beliau

mengatakan bahwa :

saya lebih suka berbelanja disini karena dekat dari tempat saya
bekerja, saya menjadi pelanggan disini semenjak saya bekerja di
tempat saya bekerja sekarang, saya tidak pernah merasa dirugikan
selama berbelanja disini, saya tidak tau ada sistem pembulatan
harga disini tapi saya pernah fotocopy 4 lembar saya bayar Rp.
1.000,- karena karyawannya sedang sibuk mungkin dia tidak
sempat memberitahu saya pas atau kurang uangnya dia bilang
terimakasih ya sudah saya langsung pergi. Menurut saya wajar-
wajar saja jika pembulatannya hanya sekitar Rp.200,- - Rp.600,-
saja paling banyak. gak terlalu dirugikan kalau cuman segitu. Saya
tidak pernah komplen .

4. Bapak Paharudin

Dalam hal ini hasil wawancara dengan Bapak Paharudin69, beliau

mengatakan bahwa :

67
Hazairin. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
25 Juli 2017
68
Hendri. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 26
Juli 2017
69
Paharudi. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
26 Juli 2017
56

“saya fotocopy disni karena kebetulan tidak jauh dari tempat saya
bekerja. Saya suka Fotocopy disini karena pelayanannya cepat dan
orangnya ramah-ramah, saya sudah lumayan lama menjadi
pelanggan, saya tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja
disini, iya saya tau ada sistem pembulatan harga disini karena
sebelumnya saya pernah dikasih tahu oleh salah satu karyawannya.
Menurut saya sih wajar-wajar saja jika pembulatannya tidak
memberatkan pelanggannya. Saya tidak pernah merasadirugikan .
Saya tidak pernah komplen karena memang sudah diberitahukan
sebelumnya oleh karyawannya.

5. Faradilla

Dalam hal ini hasil wawancara dengan Faradilla70, ia mengatakan

bahwa :

“saya lebih suka berbelanja disini karena dekat dari sekolah saya
mbaknya juga baik banget dan ramah, saya menjadi pelanggan
disini semenjak saya masuk sekolah disini, saya tidak pernah
merasa dirugikan selama berbelanja disini, saya tau ada sistem
pembulatan harga disini kata mbaknya sih kalau fotokopi 4 lembar
bayarnya Rp. 1.000,- tapi saya pernah juga fotokopi 6 atau 7
lembar disini tapi tetap bayar Rp. 1.000,- mungkin karena kami
sudah akrab makanya mbaknya kasih korting, hehe. Menurut saya
ya wajar-wajar saja jika pembulatannya gak merugikan orang lain.
Saya sih tidak pernah komplen .”

6. Yulita Devi
71
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Yulita Devi , ia

mengatakan bahwa :

“saya lebih suka berbelanja disini karena tempatnya gak jauh dari
sekolah saya jadi saya gak perlu jauh-jauh ke tempat lain
karyawannya yang ramah yang bikin saya senang belanja di sini,
saya menjadi pelanggan disini semenjak saya sekolah disini, saya
tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja disini, saya tau

70
Faradilla. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
26 Juli 2017
71
Yulita Devi. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada
tanggal 26 Juli 2017
57

ada sistem pembulatan harga disini. Menurut saya ya wajar-wajar


saja jika pembulatannya gak merugikan orang lain. Saya sih tidak
pernah komplen karena sebelumnya karyawannya sudah
memberitahu saya tentang pembulatan harga .”

7. Ibu Parsini

Dalam hal ini hasil wawancara dengan Ibu Parsini 72 , beliau

mengatakan bahwa :

“saya lebih suka berbelanja disini karena tempatnya tidak jauh dari
rumah saya jadi saya gak perlu jauh-jauh ke tempat lain saya
fotocopy disini semenjak anak saya masuk SD kalau anak saya
minta difotokopikan buku pelajaran sekolahnya saya fotokopi
disini. saya tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja
disini, saya tidak tau ada sistem pembulatan harga disini tapi kalau
saya fotocopy 1 buku lansung dijilit, langsung saja saya tanya
berapa semuanya mbk ? misal Rp. 20.000,- kata mbaknya ya sudah
langsung saya bayar tanpa harus tanya fotocopy berapa jilit berapa.
Menurut saya ya wajar-wajar saja kalau pembulatannya tidak
merugikan kita. Saya sih tidak pernah komplen.”

8. Andriyani

Dalam hal ini hasil wawancara dengan Ibu Andriyani 73 , beliau

mengatakan bahwa :

saya lebih memilih berbelanja disini karena pelayanannya baik dan


cepat hasil pekerjaannya rapi, saya sudah lama menjadi pelanggan
disini karena saya banyak memerlukan untuk kebutuhan-kebutuhan
di Sekolah tempat saya mengajar seperti fotocopy dokumen-
dokumen penting, rental dan jilit, saya tidak pernah merasa
dirugikan selama berbelanja disini, saya tau ada sistem
pembulatan harga disini tetapi sebelumnya saya diberitahu oleh
karyawannya. Menurut saya sih wajar-wajar saja jika
pembulatannya tidak memberatkan pelanggan saya tidak pernah
merasa dirugikan dan Saya tidak pernah komplen karena memang
sudah diberitahukan sebelumnya oleh karyawannya.”

72
Parsini. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 26
Juli 2017
73
Andriyani. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
26 Juli 2017
58

9. Handoko
74
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Handoko , beliau

mengatakan bahwa :

“saya lebih memilih berbelanja disini karena memang saya sudah


sering berbelanja disini. hasil pekerjaannya pun rapi, saya sudah
lama menjadi pelanggan disini , saya tidak pernah merasa
dirugikan selama berbelanja disini, saya tau ada sistem
pembulatan harga disini tetapi sebelumnya saya diberitahu oleh
karyawannya. Menurut saya sih wajar-wajar saja jika
pembulatannya tidak memberatkan pelanggan saya tidak pernah
merasa dirugikan, kalau Cuma Rp. 200,- - Rp. 500,- saja untuk apa
dikomplenkan.

10. Julia Pitriani

Dalam hal ini hasil wawancara dengan Mbak Julia Pitriani75, beliau

mengatakan bahwa :

“ saya lebih suka memilih berbelanja disini karena pelayanannya


baik dan cepat hasil pekerjaannya rapi, saya sudah lama menjadi
pelanggan semenjak saya bekerja di Puskesmas soalnya saya
banyak fotocopy dokumen-dokumen yang diperlukan di
puskesmas. saya tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja
disini, saya tau ada sistem pembulatan harga disini tetapi
sebelumnya saya diberitahu oleh karyawannya. Menurut saya sih
wajar-wajar saja jika pembulatannya tidak memberatkan pelanggan
saya tidak pernah merasa dirugikan dan Saya tidak pernah komplen
karena memang sudah diberitahukan sebelumnya oleh
karyawannya.”

C. Pembahasan

1. Mekanisme Penetapan Harga Jual Dan Jasa Pada Fotocopy Dan

Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu

74
Handoko. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
26 Juli 2017

75
Julia Pitriani. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada
tanggal 27 Juli 2017
59

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama Bapak Joni

Supriadi selaku pimpinan atau pemilik Fotocopy dan percetakan Ammey

mengenai mekanisme penetapan harga jual dan jasa pada Fotocopy dan

Percetakan Ammey dapat peneliti simpulkan sebagai berikut :

a) Di Fotocopy dan percetakan Ammey selain fotocopy juga melayani

jasa rental komputer, penjilitan, percetakan seperti percetakan

undangan, buku yasin dan buku-buku yang lain serta menyediakan

ATK

b) Dalam penetapan harga jual dan jasa Fotocopy dan percetakan Ammey

menetapkan berdasarkan jumlah modal yang dikeluarkan , melihat

harga pasaran yang ada dan juga melihat tingkat kesulitan/ resiko

dalam suatu pekerjaan itu sendiri

c) Adanya pembulatan harga di Fotocopy dan percetakan Ammey

d) Alasan adanya pembulatan harga di Fotocopy dan percetakan Ammey

karena sulitnya mencari uang pecahan untuk kembalian

e) Pembulatan harga tersebut bukan merupakan teknis pengambilan

keuntungan karena hasilnyapun tidak seberapa, hasil dari pembulatan-

pembulatan harga tersebut akan disisikan untuk hal-hal lain seperti

pengisian kotak amal dan kegiatan sosial lainnya

2. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Penetapan Harga Jual dan

Jasa Pada Fotocopy dan Percetakan Ammey

Dalam jual beli hendaknya disertai rasa jujur sehingga ada nilai

dan manfatnya. Apabila penjual dan pembeli saling tipu menipu atau
60

merahasiakantentang apa yang seharusnya dikatakan maka tidak akanada

nilai dan manfaat.76Islam sangat menghargai sifat kejujuran dan melarang

sikap khianat. Oleh sebab itu, seorang muslim yang menjadi pelaku busnis

hendaknya taat pada janji dan amanat. Dilarang berkhianat dengan

siapapun, apalagi kepada mitra bisnis termasuk pelanggan atau konsumen.

Islam juga melarang manusia melakukan kebohongan, termasuk

kebohongan dalam berbisnis. Peringatan ini sangat aktual, jika kita melihat

berbagai kebohongan dalam praktek bisnis dalam keseharian.77Penentuan

harga diperlukan bila kondisi pasar tidak menjamin adanya keuntungan

disalah satu pihak. Pemerintah harus mengatur harga, misalnya jika terjadi

kenaikan harga diatas batas kemampuan masyarakat maka pemerintah

melakukan pengaturan dengan operasi pasar, begitu pula bila terjadi

penurunan harga yang menyebabkan kerugian terhadap produsen,

pemerintah meningkatkan pembelian atas produk produsen tersebut dari

pasar.78

a. Analisis terhadap harga

Harga yang diberikan oleh Fotocopy dan Percetakan Ammey

wajar sesuai dengan apa yang diberikan untuk konsumen, karena

terlihat dari bahan baku yang berkualitas dan kenyamanan dalam

pelayanannya. Harga yang diberikan sesuai dengan standar sehingga

tidak memberatkan konsumen.

76
Ahmad Mudjab Mahallf, Ahmad Rodh hasbulloh, Hadist-hadis Muttafaq „Alaih,
(Jakarta: Kencana, 2004), Edisi Pertama, h. 97.
77
Muhandis Natadiwirya, Etika Bisnis Islami, (Jakarta: GraandaPers, 2007), Cet- 1, h.65-
66.
78
Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, (Yogyakarta: CV. Adipura, 2004), h. 223-224.
61

b. Analisa terhadap kejujuran pada Fotocopy dan percetakan Ammey

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama mbak Atun

selaku karyawan di Fotocopy dan percetakan Ammey mengenai

kejujuran pada Fotocopy dan Percetakan Ammey dapat peneliti

simpulkan sebagai berikut :

a. Di Fotocopy dan Percetakan Ammey sering melakukan

pembulatan harga karena hampir setiap harinya ada pelanggan

yang berbelanja yang harganya dibulatkan

b. Di Fotocopy dan Percetakan Ammey sering melakukan

pembulatan harga karena sulit mendapatkan uang pecahan. Seperti

biasanya pelanggan fotocopy cuma mau atau hanya membutuhkan

8 lembar yang seharusnya hanya membayar Rp. 1.600,- saja jadi

dibulatkan harganya menjadi Rp. 2.000,-, karena mereka kesulitan

untuk mencari kembalian yang hanya Rp. 400,-.”

c. Pada saat pembulatan harga ada pemberitahuan kepada pelanggan

dari pihak/ karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, sebelum

pelanggan membayar akan disebutkan harga yang harus pelanggan

bayar, setelah pelanggan memberikan uangnya dan dilihat jika

kembalian uangnya sulit dicari maka karyawan akan

membulatkannya dan akan memberitahukannya kepada pelanggan

tersebut jika pelanggan merasa tidak keberatan maka akan

dibulatkan.
62

d. Pada saat pembulatan harga tidak ada pelanggan yang

mempertanyakan/ Komplen karena sebelum pelanggan membayar

sudah diberitahukan kepada pelanggan harga yang seharusnya

pelanggan bayar dan sudah diberitahukan pembulatan harganya.

c. Analisa Terhadap Keadilan dan prilaku dalam penetapan harga di

Fotocopy dan Percetakan Ammey

Dari hasil wawancara yang sudah peneliti lakukan dengan 10

orang informan yaitu pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

a. Pelanggan merasa dipuaskan oleh pelayanan yang diberikan oleh

Fotocopy dan Percetakan Ammey karena pengerjaannya yang

cepat dan tepat dan keramahan dan kepecayaan para karyawannya

yang utama.

b. Pelanggan tidak merasa dirugikan atas pembulatan harga yang

dilakukan oleh pihak Fotocopy dan Percetakan Ammey karena

pembulatan yang diambil oleh pihak Fotocopy dan percetakan

Ammey dianggap masih sangat wajar.

c. Tidak ada komplen yang diberikan pelanggan untuk Pihak

Fotocopy dan Percetakan Ammey karena sudah ada pemberitahuan

yang diberikan kepada pelanggan apabila ada pembulatan harga.


62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan analisis dan penelitian terhadap

mekanisme penetapan harga jual dan jasa di Fotocopy dan Percetakan

Ammey, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mekanisme penetapan harga jual dan jasa yang dilakukan oleh

Fotocopy dan Percetakan Ammey penetapan harganya menggunakan

metode penetapan dengan pembulatan harga dan pada Fotocopy dan

Percetakan Ammey menggunakan penetapan pembulatan harga

dikarenakan sulitnya mencari uang recehan untuk kembalian

2. Mekanisme penetapan harga jual dan jasa yang dilakukan oleh

Fotocopy dan Percetakan Ammey dalam penggunaan mekanisme

penetapan pembulatan harga sesuai dengan prinsip ekonomi Islam,

yaitu merupakan mekanisme penetapan harga jual berbasis nilai

keadilan dengan menetapkan harga yang wajar dan tidak mengambil

keuntungan yang besar dan merupakan titik keseimbangan antara

kekuatan permintaan dan penawaran yang disepakati secara sukarela

oleh pembeli dan penjual atau Fotocopy dan Percetakan Ammey,

dengan memperhatikan daya beli masyarakat atau pelanggan.

Penggunaan mekanisme pembulatan harga pada Fotocopy dan

Percetakan Ammey tidak ada unsur penipuan karena pembeli tetap

membayar sesuai dengan harga yang sebenarnya atau sesuai dengan

68
63

harga yang tertera, adapun pembayaran akan dibulatkan dengan

pembeli membayar dengan harga yang lebih besar dari harga yang

tertera, hal itu dilakukan karena kesulitan Fotocopy dan Percetakan

Ammey dalam menyediakan uang pecahan, sehingga harga dibulatkan

tetapi sisa harga dari hasil pembulatan di Fotocopy dan Percetakan

Ammey bukan untuk kepentingan Fotocopy dan Percetakan Ammey

dalam mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil pembulatan,

tetapi sisa harga dari hasil pembulatan tersebut akan dialihkan untuk

kotak amal Masjid/ dana sosial lainnya.

B. Saran

Saran yang akan penulis berikan kepada objek penelitian adalah :

1. Bagi penjual atau Fotocopy dan Percetakan Ammey seharusnya

menyiapkan/menyediakan uang recehan/pecahan untuk kembalian agar

sewaktu-waktu ada pelanggan yang yang belanja dan ada kembalian

dengan uang recehan/pecahan pihak fotocopy dan percetakan Ammey

tidak kesulitan untuk mencari uang recehan/pecahan agar tidak ada

pembulatan yang bisa dianggap mahal oleh pelanggan atas harga yang

ditetapkan atau diberikan.

2. Harus saling terbuka dalam pemberian harga dan usahakan tidak ada

pembulatan harga karena pembulatan harga merupakan salah satu cara

yang secara psikologis mempengaruhi pelanggan untuk berfikir bahwa

harga yang ditawarkan lebih mahal dari harga yang sebenarnya, hal ini

perlu dijadikan pertimbangan bagi para pelaku bisnis yang sering


64

menggunakan strategi ini karena pelanggan akan berpikir bahwa

pembulatan harga akan memberikan kerugian bagi pihak pelanggan.

Saling terbuka tidak akan mengecewakan pelanggan karena dengan

keterbukaan atas harga diberikan akan saling menjaga harta kita

masing-masing dan tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan

karena saling ikhlas.


62

3. DAFTAR PUSTAKA
4.
5.
6. Al-jumanatul „Ali, Al-Qur‟an Dan Terjemahannya. Bandung: Cv

Penerbit J-Art. 2004

7. Alma, Buchari, dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah.

Bandung: ALFABETA. 2009.

8. Amalia , Euis.Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta : Gramata

Publishing. 2010.

9. Antonio, Muhammad Syafi‟i. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik .

Jakarta : Gema Insani. 2001.

10. Anwar.Konsepsi Ibnu Taimiyah (Terjemah). Surabaya : Bina Ilmu.

1997

11. Budi Utomo, Setiawan. Fiqh Aktual. Jawaban Tuntas Masalah

Kontemporer. Jakarta : Gema Insani. 2001

12. Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu

13. Dokumen di Fotocopy dan Percetakan Ammey

14. Definisi Pengertian Harga, Tujuan dan Metode Pendekatan Penetapan

Harga_Manajemen Pemasaran. http:// “

Organisasi.org/definisi_pengertian_harga_tujuan_metode_pendekatan

_penetapan_harga_manajemen_pemasaran, (Senin, 02 Juli 2017)

15. http://id.Wikipedia.org/wiki/Pasar. Diakses pada tanggal 05 Mei 2017

16. http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2010/12/kualitas-

pelayanan-jasa-dalam.html di akses pada tanggal 02 September 2017


63

17.

18. Idris, Hadis Ekonomi, Jakarta: Prenadamedia Group. 2016

19. Indara NS, Pengertian Harga, one.indoskripsi.com/click/2499/0,

(Senin, 02 Juli 2017)

20. Isqiyarta, Jaka.Dasar-dasar Ekonomi Islam, Menuju Sirathal

Mustaqim. Yogyakarta :Ekonisia. 2012

21. Jusmaliani. Bisnis Berbasis Syariah . Jakarta : Bumi Aksara. 2008.

22. Karim,Adiwarman Azwa, Ekonomi Mikro Islam. Jakarta : III T. 2003

23. Karim, Adiwarman Azwa, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta :

Raja Grafindo Persada. 2004.

24. Khalil, Jafril. Jihad Ekonomi Islam. Jakarta : Gramata Publishing.

2010

25. Kotler , Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga. 1996.

26. Mahallf , Ahmad Mudjab, dan Ahmad Rodh Hasbulloh, Hadist-hadis

Muttafaq „Alaih. Jakarta: Kencana. 2004.

27. Marthon , Said Sa‟ad. Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi

Global . Jakarta : Zikrul Hakim. 2004.

28. Maulana, Romi. “Penerapan Asas-asas Muamalah Terhadap Praktek

Pembulatan Harga Dalam Jual Beli ( Studi Kasus di Minimarket

Handayani Yogyakarta ”. Skripsi, Jurusan Mu‟amalat Fakultas

Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga. 2009.

29. Natadiwirya, Muhandis. Etika Bisnis Islami. Jakarta: GraandaPers.

2007.
64

30. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam.

Rajawali Pers. 2009.

31. Q. S Al-Baqarah (2) ayat 275

32. Rivai, Veithzal, dan Andi Buchari.Islamic Economic. Jakarta : Bumi

Aksara. 2009.

33. Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada

Teori Ekonomi Miko dan Makro. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

2006.

34. Sadan , Yasir. “ Pengambilan Keuntungan Melalui Pembulatan Pada

Bisnis Warung Internet Perspektif UU No 8 tahun 1999 tentang

perlindungan konsumen dan Perspektif Hukum Islam ‟‟. Skripsi,

Jurusan Muamalat Fakultas Syariah. UIN Sunan Kalijaga. 2012.

35. Satori , Djam‟an, dan Aan Komariah, Metodelogi Penelitian Kualitatif

. Bandung : ALFABETA. 2009.

36. Sudarsono, Heri.Konsep Ekonomi Islam. Yogyakarta: CV. Adipura.

2004.

37. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. 2012

38. Suhendi . Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Rajawali Pers. 2014

39. Susanti Diah Heri. “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad dan

Pembulatan Harga dalam Jual Beli di Mini Market Pamella

Yogyakarta”. Skripsi, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah. UIN Sunan

Kalijaga. 2003.
65

40. Sutrisno , Hadi. Metodologi Research . Yogyakarta : Penerbit Andi.

2004.

41. Veithzal, Amiur Nurudin, dan Faisar Ananda, islamic Business And

Economic Ethics. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2012.


62

N
63
64
65

Anda mungkin juga menyukai