SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana Ekonomi Islam (S.E) Jurusan Ekonomi Islam
Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Alauddin Makassar
Oleh:
Nim : 90100116088
TTL : Togo-Togo 25/07/1998
Jurusan : Ekonomi Islam
adalah benar hasil karya sendiri, jika dikemudian hari terbukti bahwa ia
merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, Sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat limpahan rahmat
dan hidayah yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw,
Kerjasama, bantuan, bimbingan, arahan ,doa dan tentunya dari pihak-pihak yang
terlibat langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, penulis ingin
1. Keluarga saya yaitu, Ayahanda Syahrir dan Ibunda Hernawati serta ke dua
saudaraku Rahmat dan Astrid yang telah memberikan cinta dan kasih
2. Bapak Prof. Drs. Hamdan Juhanis, M.A, Ph.D, selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar dan para wakil Rektor serta seluruh staf
dan jajarannya.
3. Bapak Prof. Dr. H. Abustani Ilyas. M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
iv
4. Bapak Akramunas, SE., M.M, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam dan
Negeri Makassar.
Muh. Akil Rahman, SE., M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang telah
SE., M.M. selaku penguji II yang telah memberikan saran dan masukan
M.M, dan Bapak Dr. Ir. H. Parakassi, MM. Selaku penguji Komprehensif
kepada penulis untuk melakukan penelitian. Hal yang sama juga penulis
v
atau penjual garam yang telah membantu saya dan semoga apa yang
11. Terima kasih untuk teman- teman Ekonomi Islam 2016 khusunya teman-
teman dari kelas Ekonomi Islam B yang juga memberikan motivasi kepada
13. Untuk semua teman dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu
vi
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................................... x
vii
D. Jenis Pengumpulan Data ................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ........................................... 37
LAMPIRAN ....................................................................................................... 56
viii
ABSTRAK
NIM : 90100116088
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana para petani atau
penjual garam di Jenenponto menetapkan harga, studi kasus para petani ini
dikaitkan dalam persfektif islam. Pokok masalah tersebut dijadikan submasalah
atau pertanyaan peneliti, yaitu : 1) Bagaimana mekanisme pembentukan harga
petani garam di Jeneponto?, 2). Apakah mekanisme penetapan harga petani garam
di Jeneponto sesuai persfektif Islam?
Jenis penelitian ini tergolong kualitatif deskriptif dengan pendekatan
sosiologis dan normatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah
masyarakat setempat atau para petani dan penjual garam di Kecamatan Bangkala
dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan studi
Pustaka. Lalu teknik pengelohan dan analisis dilakukan dengan melalui empat
tahapan, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme penetapan harga yang
dilakukan oleh petani atau penjual garam tidak dibenarkan dalam Islam karena
adanya pihak yang merasa dirugikan.
Kata Kunci: Penetapan Harga
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dan Hadist sebagai sumber hukum utamanya, ajaran Islam memuat semua dimensi
dengan manusia, maupun manusia dengan seluruh alam. Islam yang diakui
akumulasi terpadu antara normanitas Islam dan historitas manusia dimuka bumi
yang selalu berubah-ubah maka setiap zaman akan terjadi reinterpretasi dan
manusia (al-uqdatul al-qubra) yaitu pertanyaan tentang dari mana asal muasal
manusia, alam semesta dan kehidupan, untuk apa yang tercipta dan kemana
1
Eva Suminar Dan Tatik Meiyuntari, “Konsep Diri Konformitas Dan Perilaku
Konsumtif Pada Remaja”, Psikologi, Vol. 4, No. 2 (2015), H. 147
1
2
akhirat dengan jalan mengambil segala yang bermanfaat dan mencegah atau
menolak yang mudharat yaitu yang tidak berguna bagi hidup dan kehidupan,
dengan kata lain tujuan hukum islam adalah kemaslahatan hidup manusia baik
rohani maupun jasmani, individual dan sosial, kemaslahatan itu tidak hanya untuk
kehidupan manusia di dunia ini saja tapi juga untuk di akhirat kelak.3
yang di tuangkan dalam ajaran-ajaran agama yang menjadi pemikat dalam hal
bermuamalah.
hubungan manusia dengan manusia lainnya dalam usaha untuk mendapatkan alat-
alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik.4 Muamalah menekankan
beberapa prinsip dasar antara lain yaitu: hokum asal dari kegiatan muamalah
2
Dirwan, ”Kelangkaan, Teori Nilai dan Teori Harga dalam Persfektif Ekonomi Islam”
Tesis ( Pascasarjana Universitas Islam Makassar (UIN) 2015), h. 66
3
H. Mohammad Daud Ali. Hukum Islam (Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,1993),H.53.
4
Hasan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi Dan FiqhKontemporer(Jakarta:PT Raja Gafindo
Persada,2008),H.289.s
3
adalah boleh sepanjang tidak ada dalil yang menunjukkan pelarangan atau
satunya adalah tindakan jual beli, sebagaimana yang kita ketahui bahwa landasan
hukum jual beli dalam Islam berpijak pada landasan hukum yang pasti untuk
maksudnya ialah memenuhi persyaratan, rukun, dan lain-lain yang ada kaitanya
dengan jual beli. Ajaran Islam memberikan pedoman terhadap pelaksanaan jual
beli agar sesama manusia saling membantu dalam proses pemenuhan kebutuhan
hidupnya dengan jalan yang baik dan benar, suka sama suka dan saling meridhohi
Terjemahanya :
Dalam transaksi jual beli harga menjadi tolak ukur terjadinya kesepakatan
antara produsen dan konsumen sebab harga merupakan komponen penting atas
5
Ahmad AzharBasyir, Asas-asasHukumMu‟amalat (HukumPerdata Islam)
(Yokyakarta:UII Press,2000),h.15-16.
4
nilai yang menjadi persyaratan bagi pertukaran dalam sebuah transaksi pembelian.
Harga dapat juga diartikan dengan sesuatu yang harus dikeluarkan pembeli untuk
sebagai jumlah (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter) yang
Harga menjadi suatu hal yang penting, maka bila harga suatu barang
terlalu mahal dapat mengakibatkan barang menjadi kurang laku, dan kemudian
pendapatan atau penjualan yang akan diperoleh, maka jika dalam penetapannya
keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi
apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Namun banyak kasus yang pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan hal tersebut
kecurangan dalam transaksi jual beli lainnya. Dalam keseimbangan harga pasar
berlaku hukum permintaan dan penawaran yaitu bila jumlah permintaan lebih
6
Arief Adi Satria “pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk terhadap minat beli
konsumen pada perusahaan A-36” Jurnal manajemen dan start-up bisnis, vol 2,no.1 (2017),h.46
5
besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah
penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, maka harga akan turun.
untuk melakukan transaksi barang dan jasa sesuai dengan yang ia sukai. Ibn
taimiyah menempatkan kebebasan pada tempat yang tinggi bagi individu dalam
yang dimaksud adalah tidak bertentangan dengan Syari‟ah islam dan tidak
menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga tidak
berlangsung secara alamiah sehingga aturan mainnya pun terjadi secara alamiah.
Namun demikian mengingat sifat manusia ada yang baik dan buruk dan
perkembangan zaman, juga ideologi, maka pasar tidak lagi dapat dianggap
mencacat pasar adalah tempat aktifitas ekonomi sehingga dari pasar inilah kita
permintaan, tempat penjual ingin menukar barang atau jasa dengan uang dan
pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa. Dalam konsep
ekonomi islam penentuan harga dilakukan oleh kekuatan pasar yaitu kekuatan
haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk
7
Riantika Larasati “Mekanisme penetapan harga komoditas pokok dalam perspektif
ekonomi islam, h.1
6
melakukan transaksi pada suatu tingkat harga. Keadaan rela sama rela merupakan
kebalikan dari keadaan aniaya yaitu manakah salah satu pihak senang di atas
Dalam berbagai usaha, penentuan harga barang dan jasa merupakan suatu
strategi kunci sebagai akibat dari berbagai hal seperti deregulasi, persaingan yang
semakin ketat, rendah dan tingginya pertumbuhan ekonomi, dan peluang bagi
posisi dan kinerja keuangan, dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan
penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran bagi konsumen tatkala ia
mengalami kesulitan dalam menilai mutu produk produk yang kompleks yang
oleh konsumen adalah barang dengan kualitas atau mutu yang baik, maka
tentunya harga barang tersebut adalah mahal. Sebaliknya apabila yang diinginkan
oleh konsumen adalah barang dengan kualitas biasa-biasa saja atau tidak terlalu
Dalam pandangan ekonomi Islam harga hanya bisa di atur bila kondisi
pasar tidak memungkinkan adanya keadilan bagi kedua belah pihak. Untuk
dalam penetapan harga pasar agar tercipta harga yang adil. Harga pasar yang adil
8
M. Zia ulhaq dan Siti Achiria “pemikiran ibnu taymiyyah tentang mekanisme pasar”
jurnal ekonomi syariah,vol.3,no.4,(2018),h.61
7
melanggar etika dapat menyebabkan para pelaku usaha tidak disukai oleh para
pembeli, bahkan para pembeli dapat melakukan suatu reaksi yang dapat
menjatuhkan nama baik pelaku usaha. Apabila kewenangan harga tidak berada
pada pelaku usaha melainkan berada pada kebijakan pemerintah, maka penentuan
harga yang tidak diinginkan oleh para pembeli (dalam hal ini sebagian
melanggar norma/hukum. 10
Seperti halnya yang terjadi pada penetapan harga garam oleh petani di
Kabupaten Jeneponto yang menetapkan harga jauh diatas harga pasar. Harga
garam juga biasa merosot pada saat musimnya, harga garam merosot ketika
pembeli datang langsung namun ketika dijual kembali tetap pada harga jualnya
sehingga tidak terjadi keseimbangan atau salah satu pihak mengalami penurunan
pendapatan namun disisi lain ada pihak yang mendapatkan keuntungan lebih,
9
Budi solihin “konsep mekanisme pasar dan persaingan harga dalam islam” jurnal ilmu-
ilmu agama,vol.1,no.2,(2019),h.27
10
Muhammad birusman nuryadin “harga dalam perspektif islam” jurnal
mazahib,vol.4,no.1,(2017),h.86
8
harga harus sesuai dengan harga pasar agar tidak terjadi ketidaksehatan pasar.
Namun sebagian Petani melakukan penetapan harga tidak sesuai harga pasar.
Dimana harga garam satu karung untuk ukuran besar normalnya seharga Rp.
85.000 ribu Rupiah untuk kualitas yang baik, namun harga garam juga biasa
mencapai Rp. 100.000 ribu rupiah atau harganya sangat mahal, bulan berikutnya
harga, tetapi kualitas garam sudah tidak bagus, dimana Petani melakukan
manipulasi dengan mencampur kualitas garam yang bagus dengan yang tidak
bagus sehingga merugikan konsumen yang merasa harga yang dibayarkan tidak
sesuai dengan apa yang didapatkan. Beberapa bulan kedepan petani kembali
menurunkan harga sampai mencapai Rp. 20.000 ribu rupiah untuk satu karung
ukuran besar, ini terjadi karena jumlah garam yang semakin banyak.
dan karena alasan yang tidak tepat, merupakan suatu ketidakadilan (injustice)
yang akan dituntut pertanggung jawabannya dihadapan Allah dan begitu pun
ketentuan Allah SWT bahwa perniagaan harus dilakukan secara baik dengan rasa
suka sama suka serta nilai moralitas mutlak harus ditegakkan. Secara khusus nilai
moralitas yang mendapat perhatian penting dalam pasar adalah persaingan yang
sehat, kejujuran, keterbukaan, dan keadilan. Oleh sebab itu penulis tertarik
9
B. Deskripsi Fokus
berikut:
C. Rumusan Masalah
rumusan masalah yang dijadikan sebagai focus pembahasan dalam penelitian ini
yaitu:
Perspektif Islam ?
10
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Harga
Harga secara Bahasa adalah nilai barang yang ditentukan dengan uang
atau jumlah uang atau alat tukar yang diserupakan dengan uang. Secara umum
harga adalah nilai tukar barang dan jasa apabila dipertukarkan dengan uang. 11
Adapun teori Harga (teory of price) yang dikenal dalam kajian ekonomi
adalah nilai barang yang dinisbatkan kepada uang. Karena itu, harga berbeda
dengan nilai tukar. Harga hanyalah salah satu dari nilai tukar, yakni Ketika barang
atau jasa di nisbatkan kepada uang saja. Sebagai salah satu nilai tukar secara pasti
harga merupakan tolak ukur barang atau jasa, apakah mempunyai nilai guna
(utility) atau tidak (disutility). Selain itu harga jug merupakan standar bagi tingkat
politik ekonomi kapitalisme sangatlah penting, sebab sturkur harga adalah metode
yang paling ideal dalam mengatur distribusi barang dan jasa kepada anggota
produksi da konsumsi dan selanjutnya struktur harga juga berperan sangat penting
11
Dirwan, ”Kelangkaan, Teori Nilai Dan Teori Harga Dalam Persfektif Ekonomi
Islam” Tesis ( Pascasarjana UIN Alauddin Makassar (UIN) 2015), h.46.
12
Dirwan, “Kelangkaan Teori Nilai Dan Teori Harga Dalam Prespektif Ekonomi Islam”,
Tesis (Pascasarjana UIN Alauddin Makassar (UIN), h. 47.
11
12
Adanya struktur harga (price apparatus), atau mekanisme harga akan dapat
untuk memproduksi barang tertentu dengan volume tertentu. Jika harga barang
turun dipasaran, maka produsen akan mengurangi volume produksi atau bahkan
menghentikannya.
1. Pengertian Harga
Harga merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan pe-
sebagai bagian dari fungsi diferensiasi barang dalam pemasaran. Harga juga
membeli barang dan jasa yang sama dengan harga lebih rendah, maka ia akan
13
melakukannya.13 Harga merupakan salah satu dari sarana bauran pemasaran yang
Harga memegang peranan penting dalam pemasaran baik itu bagi penjual
maupun bagi pembeli. Harga dalam bahasa arab tsaman dan price dalam bahasa
inggris yang artinya harga atau selalu dihubungkan dengan besarnya jumlah uang
yang mesti dibayar sebagai nilai beli pengganti tehadap barang dan jasa. Secara
etimologi, harga diartikan sebagai nilai banding atau tukar suatu komoditi.
Sedangkan secara terminilogi yang dimaksud dengan harga adalah nilai barang
yang dipersetujui untuk ditukar oleh kedua pihak yang berjual beli, sama adanya
lebih banyak dari pada nilai ataupun kurang atau sama dengannya. Harga adalah
jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai zsxwdc, yang harus dibayarkan untuk
produk atau jasa, pada waktutertentu dan di pasar tertentu. Dalam Islam dikenal
dua istilah berbeda mengenai harga, yaitu ats-tsaman (patokan harga barang) dan
ats-si‟r (harga yang berlaku secara aktual di pasar) Ats-tsaman untuk mencari
13
Santri Zulaicha dan Rusda Irawati ”Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Di Morning Bakery Batam” Jurnal Inovasi dan
Bisnis,Vol.4,No.2(2016),h.125
14
Septian Indra Giri dan Lia Afriza”Pengaruh Strategi Penetapan Harga Terhadap
Keputusan Berkunjung di Kawasan Wisata Kampung Batu malakasari Baleendah Kabupaten
Bandung” Jurnal Manajemen Resort dan Leisure,Vol.12,No.2,(2015),h.59
15
Rianti Larasati “Mekanisme Penetapan Harga Komoditas Pokok Dalam Perspektif
Ekonomi Islam” skripsi, (2018),h14
14
keuntungan dalam bisnis pada prinsipnya merupakan suatu perkara yang jaiz
keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi
apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Namun banyak kasus yang pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan hal tersebut
penawaran yaitu bila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran,
maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah
permintaan, maka harga akan turun. Di Indonesia, pada saat menjelang bulan
Ramadhan dan Hari raya Idul Fitri hal tersebut terjadi, karena permintaan
masyarakat terhadap barang pokok meningkat, maka harga pun melonjak tinggi.
tinggi secara tidak adil sehingga terjadi distorsi pasar yang kompleks, dalam
16
Budi solihin “konsep mekanisme pasar dan persaingan harga dalam islam” jurnal
ilmu-ilmu agama,vol.1,no.2,(2019),h.25
15
lainnya seperti beras, serta banyaknya masuk bahan pokok impor yang
3. Regulasi Harga
diperlukan regulasi yang mengatur hal tersebut dengan tujuan untuk memelihara
4. Persaingan Harga
menarik para konsumen dengan menawarkan suatu produk dengan harga yang
lebih rendah dari penjual lainnya. Di dalam persaingan harga tersebut diperlukan
penetapan harga dari suatu produk. Di dalam Islam hal tersebut diperbolehkan
5. Indikator Harga
beberapa unsur kegiatan utama harga yang meliputi daftar harga, diskon,
17
Budi Solihin, “Konsep Mekanisme Pasar dan Persaingan Harga Dalam Islam”, Jurnal
ilmu-ilmu agama, Vol. 1, No. 2, (2019), h.26
18
Junia Farma “Mekanisme Pasar dan Regulasi Harga: Telah Atas Pemikiran Ibnu
Taimiyah” jurnal studi islam,Vol.13,No.2(2018),h.182
19
Budi Solihin, “Konsep Mekanisme Pasar dan Persaingan Harga Dalam Islam”, Jurnal
ilmu-ilmu agama, Vol. 1, No. 2, (2019), h.28
16
dengan manfaat.20
B. Teori Pasar
1. Pengertian Pasar
ilmu ekonomi pengertian pasar lebih luas daripada hanya sekedar tempat
kontak atau interaksi antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang
dan jasa.21
yang sudah terjadi secara alamiah sejak awal peradaban manusia.22Pasar adalah
sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah
harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga yang adil. Dalam perekonomian,
20
Riyono dan GigihErlikBudiharja “PengaruhKualitasProduk, Harga, Promosi dan
Image Terhadap Keputusan PembelianProduk Aqua”,JurnalStieSemarang,Vol.8,No.2(2016),h.101
21
Toti Indrawati dan Indri Yovita “Analisis Sumber Modal Pedagang Pasar Tradisional
di Kota Pekanbaru” Jurnal Ekonomi ,Vol.22,No.1,(2014),h.1
22
Kendro Pratomo dan Trisna Taufik”Mekanisme Pasar dan Penetapan Harga Dalam
perekonomian islam”Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,Vol.4,No.3(2018),h.213
17
Mekanisme harga pasar adalah proses yang berjalan atas dasar gaya Tarik-
menarik antara konsumen dan produsen baik dari pasar output (barang) ataupun
naiknya harga sebagai akibat dari suatu dinamika permintaan (supply) dan
adalah dua kekuatan yang saling tariik menarik seingga membentuk suatu
komoditas pasar. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
b. Struktur Pasar
dan penjual hanya dapat menerima harga yang telah terjadi di pasar
lainnya.
Fatmawati, 2003).26
26
Orsidia Aminursita dan M. Faisal Abdullah ”Identifikasi Struktur Pasar Pada Industri
Keramik di Kota Malang” Jurnal Ilmu ekonomi ,Vol.2,No.2(2018),h.412
19
digunakan untuk menentukan bagaimana suatu produk atau barang yang dijual
bisa laku dipasaran setelah adanya intraksi permintaan dan penawaran dan juga
untuk bisa bersaing dengan perusahaan atau pedagang lainya. Abu Yusuf
kaitannya dengan perubahan harga, pemahamannya saat itu bahwa bila tersedia
sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen atau pembeli untuk
berhak menentukan harga pasar adalah Allah SWT. Hal tersebut jika keadaan
pasar seimbang dan tidak ada penyimpangan Para ulama berbeda pendapat dalam
27
Kamalia “Mekanisme Penetapan Harga Dalam Pandangan Ekonomi Islam”
skripsi(2011)
28
Riyono dan GigihErlikBudiharja “PengaruhKualitasProduk, Harga, Promosi dan
Image Terhadap Keputusan PembelianProduk Aqua”,JurnalStieSemarang,Vol.8,No.2(2016),h.100
20
distorsi pasar.
dalam persaingan harga, yang terjadi adalah selalu ada saja pihak yang dirugikan
baik dari sisi produsen maupun konsumen. Sehingga pendapat Ibnu Taimiyah
turunnya harga dan permintaan semakin banyak akan barang tersebut. Hukum
permintaan menyatakan “bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang
tersebut turun, sebaliknya jika harga suatu barang turun maka permintaan
meningkat ketika harga barang turun.Hal ini berarti jumlah permintaan barang
permintaan ini berlaku untuk hamper semua barang dalam ekonomi, dan dalam
permintaan. Jika hal-hal lain tetap, ketika suatu barang naik jumlah permintaan
untuk barang tersebut akan turun. Sebaliknya ketika harga turun jumlah
permintaan naik.30
29
Budi Solihin, “Konsep Mekanisme Pasar dan Persaingan Harga Dalam Islam”, Jurnal
ilmu-ilmu agama, Vol. 1, No. 2, (2019), h.27
30
An‟im Fattach “teori permintaan dan penawaran dalam islam” jurnal penelitian ilmu
manajemen, vol. II, No.3, (2017), h.453
21
barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada
banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada
periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu. Hukum penawaran menerangkan
apabila harga sesuatu barang meningkat, kuantitas barang ditawar akan meningkat
dan apabila harga sesuatu barang menurun, kuantitas barang yang ditawar akan
menurun.
Hukum ini menunjukkan wujud hubungan positif antara tingkat harga dan
kuantitas barang yang ditawar. Hal ini disebabkan karena harga yang tinggi
member keuntungan yang lebih kepada produsen, jadi produsen akan menawarkan
Adapun berbagai kebutuhan manusia dari dua teori yang penulis temukan
dan tersier. Serta lebih di spesifikan lagi pada teori hirarki kebuthan manusia
menurut Dr. Abraham Masslow yang meliputi kebutuhan psiologis, rasa aman dan
keamanan, sosial, ego dan aktualisasi diri dengan penjelasan sebagai berikut:
22
Jika dilihat dari intensitasnya kebutuhan manusia terbagi atas tiga yaitu:
1. Kebutuhan Primer
2. Kebutuhan Sekunder
3. Kebutuhan Tersier.31
31
“Kebutuhan” Wikipedia bahasa indinesia, Ensiklopedia bebas.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan(8 juli 2018), diakses 22 februari 2020
23
undang-undang
dengan yang lainnya, seperti: kebutuhan akan teman, rasa memiliki dan
dihormati
derajat yang lebih tinggi dari pada yang lainnya. Manusia tidak hanya puas
Kebutuhan ego meliputi: status dalam masyarakat, pecaya diri dan harga
diri.
menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai dengan potensi dan
potongan lainnya
2. Jumlah keluarga dalam rumah tangga, hari keagamaan dan adat kebiasaan
32
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2004),h.38
24
tentang gensi).
G. Ekonomi islam
atau Yunanai) yang terdiri dari dua suku kata: oicos yang berarti rumah dan
dan membantu memberikan jasa, lalu seluruh anggota keluarga yang ada ikut
33
Haroni Doli H. Ritonga, “Pola Komsumsi dalam Perpektif Ekonomi Islam”Jurnal
Ekonomi, Vol. 13,No.3 (2010) , h. 89
34
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam, (cet.1;Bandung:
PT.PustakaSetiaPertama,2002),h.18.
35
Taqyuddin An-Nabhani Membangun Ekonomi Alternatif Perspektif Islam,
Penerjemah, Maghfur Wachid (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), h.47.
25
berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah swt., bertujuan
akhir kepada Allah swt., dan menggunakan saran yang tidak lepas dari
atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta jalinan moral dari
masyarakat.38
Dari beberapa definisi ekonomi Islam tersebut diatas yang relatif dapat
36
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Penerjemah Zaenal Arifin,
(Jakarta:Gema Insani Press,1997),h.31.
37
Khoirul Taqwin, Relevansi Pemikirran Ibnu Khaldun dengan Ekonomi Islam,
yogyakarta: fakultas dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijga, (skripsi 2009), h. 23.
38
https://materiekis.wordpress.com/2013/05/11/pengertianekonomi-islam-menurut-
beberapa-ahli/.(diakses pada hari sabtu 20 februari 2020,pukul 23.30 WITA)
26
Menurut Prof. Muhammad Abdu Zahrah ada tiga sasaran hukum Islam
1) Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi
yaitu:
39
Mamudin Yuliadi, Ekonomi Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2006), h.8.
27
diantaranya adalah:
6) Seoarang muslim harus takut kepada Allah swt. Dan hari penentuan
akhir nanti.
(nisab)
40
Muhammad, Nizar.Pengantar Ekonomi Islam.(Cet.1; Malang:KurniaAdvertising,
2012), h. 125.
41
Muhammad Nizar, Pengantar Ekonomi Islam, h.125
28
Ekonomi Islam memiliki konsep bahwa suatu pasar dapat berperan efektif
dalam kehidupan ekonomi bila prinsip persaingan bebas dapat berlaku secara
normal. Pasar tidak membutuhkan suatu intervensi dari pihak manapun tidak
atau yang lainnya. Untuk mewujudkan pasar yang ideal harus didukung dengan
oligopoly maupun kartel dalam komoditas tertentu, sehingga bisa dimaknai bahwa
adanya beberapa pedagang dalam jenis barang tertentu tidak dilarang selama tidak
equivalent.42
Mekanisme pasar pada intinya adalah mekanisme harga, turun dan naiknya
harga sebagai akibat dari suatu dinamika permintaan (suply) dan penawaran
(demand) dari pihak-pihak terkait. Suatu permintaan dan penawaran adalah dua
pasar.21 Bila suatu permintaan terjadi secara alami dan normal, maka suatu
kegiatan pasar akan berjalan stabil dan kondusif, tetapi sebaliknya bila pasar
berjalan tidak normal dan penuh rekayasa, maka pasar akan rusak. Teori
penjual dalam menawarkan barang dan jasa yang akan diperjual-belikan. Kedua
42
Syamsul Hilal, “Konsep Harga Dalam Ekonomi Islam”, ASAS, Vol. 6, No. 2, (2014),
h. 18
29
harga pasar dan jumlah barang yang dijual, akan memunculkan suatu realitas
Harga yang adil menurut Ibnu Taimiyah adalah nilai harga dimana orang-
orang menjual barangnya dan diterima secara umum sebagai hal yang sepadan
dengan barang yang dijual ataupun barang-barang yang sejenis lainnya di tempat
dan waktu tertentu. Adapun pembahasan Ibnu Taimiyah mengenai masalah harga
yang merupakan nilai harga yang setara dari sebuah benda menurut adat
kebiasaan.
2. Harga yang setara/adil (tsaman al-mitsl) yaitu nilai harga dimana orang-
orang menjual barangnya dapat diterima secara umum sebagai hal yang
barang kepada konsumen sebagai pembeli. Dalam kegiatan jual beli tentunya
tercipta harga pasar (equilibrium price) atau harga yang terjadi apabila jumlah
43
Budi Solihin, “Konsep Mekanisme Pasar dan Persaingan Harga Dalam Islam”, Jurnal
ilmu-ilmu agama, Vol. 1, No. 2, (2019), h.31
30
barang yang diminta dengan barang yang ditawarkan sama. Upaya ini dilakukan
K. Kerangka Pikir
Petani Harga
untuk menentukan agar suatu produk atau barang yang dijual bisa
sangat mahal dan ketika garam tidak laku maka petani menurunkan
pihak tidak boleh ada merasa dirugikan dan yang perlu diperhatikan
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
masalah berupa fakta fakta yang terjadi dari suatu populasi yang berupaya
2. Lokasi Penelitian
yang cukup luas yang ada di Kabupaten Jeneponto yang sebagian besar
garam.
B. Pendekatan Penelitian
berikut:
44
Dr. Suryono. Metodologi Penelitian, (Depok: Rajawali Pers,2018), h. 91
32
33
1. Pendekatan Normatif
2. Pendekatan Sosiologis
1. Jenis Data
2. Sumber data
a. Data Primer, adalah data-data yang merupakan dari sumber utama. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh dari para petani garam yang ada di
wawancara.
b. Data Sekunder, adalah data-data yang diperoleh dari buku-buku atau jurnal
tema yang sama dalam penelitian ini, yang tentunya sangat membantu
Dalam penelitian ini, jenis pengumpulan data yang dilakukan peneliti ada dua
1. Penelitian Pustaka
dengan yang diteliti dan mengutip pendapat para ahli dengan dua cara,
yaitu:
b. Kutipan tidak langsung, yaitu penulis mengutip idea atau maksud buku atau
penulis sendiri.
Adapun kutipan tidak langsung ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Ulasan, menggapai kata atau pendapat yang diambil dari buku-buku yang
baru.
2. Penelitian lapangan
berikut:
35
a. Observasi
b. Wawancars
c. Dokumentasi
dengan cara tanya jawab antara penelitit dengan informan atau subjek
penelitian.
45
Dr. Suryono. Metodologi Penelitian, (Depok: Rajawali Pers,2018), h.212
36
mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteiti dan
informan selanjutnya.
dimana peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan
catatan, gambaran, notulen, dan lain sebagainya 46. Dalam penelitian ini
46
Lexy J. Moeleong, metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarta,2000), h. 178
37
Dalam penelitian kualitatif, analisis data harus sesuai dengan apa yang
terjadi dilapangan yang telah dikumpulkan agar analisis data dapat digunakan
1. Reduksi Data
hal pokok, dan memfokuskan pada hal-hal penting pada saat meneliti.
Mencari pola dan temanya agar tersusun secara sistematis dan mudah
dipahami.
2. Penyajian Data
3. Verifikasi Data
Merupakan Teknik analisi data yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka
HASIL PENELITIAN
Selatan dan 12° 40‟19” - 12° 7‟31” Bujur Timur. Berbatasan dengan Kabupaten
Kabupaten Takalar sebelah Barat dan Laut Flores di sebelah Selatan. Luas
wilayah Kabupaten Jeneponto tercatat 749,79 km2 yang meliputi 114 desa dan
selatan yang termasuk daerah penghasil padi. Namun bukan hanya padi yang
dapat dihasilkan dari sektor pertanian tetapi juga jagung, ubi kayu, mangga dan
Garam. Dari sebelas Kecamatan yang ada di Jeneponto terdapat empat Kecamatan
Garam merupakan salah satu pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan
38
39
1. Keadaan Geografi
Bangkala dengan luas 5000 km2 yang terdiri atas 6 Lingkungan yaitu;
a. Lingkungan Pallengu
b. Lingkungan Sawitto
d. Lingkungan Paccelanga
f. Lingkungan Sodoa
km2 dan wilayah yang paling kecil adalah Lingkungan Kampung Beru dengan
luas wilayah 0,7 km2. Adapun batas-batas Kelurahan Pallegu secara Geografis
2. Keadaan Demografi
Berdasarkan data sekunder pada tahun 2016 yang diperoleh dari kantor
di Kelurahan Pallengu pada tahun 2016 adalah sebanyak 4345 jiwa. Penduduk
40
laki-laki sebanyak 1964 jiwa dan perempuan 2381 jiwa dari 961 rumah tangga.
3. Deskripsi Informan
km merupakan Kawasan pesisir dan lautan yang memiliki berbagai sumber daya
hayati yang sangat besar. Lautan yang merupakan 70% dari luasan total negara,
komoditas garam, tetapi sejak dahulu hanya beberapa daerah yang dikenal sebagai
41
Kabupaten Jeneponto.
Jeneponto yang dikenal sebagai daerah pesisir. Oleh karena itu Sebagian besar
pembuatan garam memanfaatkan air laut sebagai bahan baku utama dan garam
juga sebagai salah satu kebutuhan pelengkap dari kebutuhan pangan, menjadi
yang dibutuhkan manusia dalam empat bentuk yaitu garam konsumsi, aneka
pangan, aneka industry, dan garam sejalan dengan kebutuhan manusia terhadap
makanan.
dalam pemasaran baik itu bagi penjual maupun bagi pembeli. Harga merupakan
suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari para
pesaing.49 Penentuan harga juga adalah salah satu strategi sekaligus peluang bagi
pembeli.
permintaan dan penawaran. Sehingga harga keseimbangan atau sering kita sebut
47
Try Suherman Dkk “Analisis Pemasaran Garam Rakyat (Studi Kasus Desa Kertasada,
Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep)” Embryo, Vol.8, No. 2, (2011), H. 73
48
Andi Kurniawan dkk,”analisis kualitas garam hasil produksi prisma rumah kaca di
desa sedayu lawas kabupaten lamongan”, jurnal kelautan nasional, vol.14, no.2, (2019), h. 96
49
Santri Zulaicha dan Rusda Irawati ”Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Di Morning Bakery Batam” Jurnal Inovasi dan
Bisnis,Vol.4,No.2(2016),h.125
42
dengan harga pasar dicapai apabila jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan. Penerapan harga bertujuan untuk mencapai atau
dengan daya beli konsumen yang dituju dan dengan mempertimbangkan faktor
Dari hasil penelitian yang penulis dapatkan bahwa penetapan harga garam
yang terjadi dilapangan ditentukan oleh petani garam dan penjual garam atau
dan penawaran. Dalam hal ini petani dan penjual garam tidak mengikuti
mengatakan;
Menurut Bapak Sudi yang sudah bekerja selama 10 tahun menjadi petani
garam
“kita ini yang hidup didaerah pesisir tentu mengandalkan garam sebagai
mata pencaharian walaupun tidak seberapa tetapi ada hasil yang ditunggu
jadi semisal kita kekurangan kebutuhan mau tidak mau kita naikkan harga
garam supaya kita bisa penuhi kebutuhan karena kalau kita ikuti harga dari
pemerintah padahal mereka tidak tahu bagaimana kondisi yang kita alami
sehingga saya pribadi dalam menentukan harga garam sesuai dengan
kondisi ekonomi saya saat itu”
Menurut Ibu Bunga dg Kebo yang sudah 3 tahun menjadi penjual garam
“harga yang saya pasang pada barang dagangan saya tergantung siapa
yang jual, karena kalau saya beda anak saya juga beda, disini dikampung
50
Riyono Dan Gigih Erlik Budiharja “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan
Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Aqua”, Jurnal Stie Semarang, Vol. 8, No. 2
(2016), H.100
43
tidak ada harga dari pemerintah dan yang jelas kita untung jadi kita disini
pasang harga sesuai kebutuhan individu”.
Jeneponto ditentukan oleh petani atau padagang garam itu sendiri. Mereka
berpendapat bahwa dalam hal menentukan harga barang jualan mereka, sudah
pasti menjadi tugas si penjual karena mereka lebih paham kerugian dan
keuntungannya.
segi keuntungan tanpa memikirkan hal lain yang mungkin terjadi , mereka
berasumsi bahwa yang berhak menentukan harga adalah si petani atau penjual
garam bukan pemerintah atau sesuai dengan harga pasar. Ketika mereka merasa
sudah mencapai keuntungan maka terciptalah harga. Jika dikaitkan dengan teori-
teori yang ada dimana harga ditentukan dari kondisi pasar pasar atau sering
disebut dengan harga pasar dimana harus terjadi keseimbangan antara permintaan
dan penawaran sehingga terbentuklah harga pasar. Namun faktanya yang ada di
Dari wawancara dengan salah satu petani garam yaitu bapak Pudding Dg
juga melihat kondisi keuangan saat itu ,banyak kebutuhan yang harus
dipenuhi anak-anak juga sekolah kalau bukan hasil dari menjual garam
kami tidak punya pemasukan yang lain jadi mungkin pemerintah bisa
mengerti kondisi kami.
yang menjadi petani garam sebenarnya paham dalam menentukan harga pasar.
mengabaikan hal tersebut. Hal ini terjadi karena kebutuhan mereka dengan hasil
dari penjual garam mereka tidak dapat memenuhi atau mengikuti perkembangan
perekonomian mereka sehingga salah satu Langkah mereka tetap bisa bertahan
Tidak dapat dipungkiri bahwa Islam adalah agama yang sangat jelas.
Segala bentuk aturan dan penjelasannya telah diatur sedemikian rupa dalam
kitabnya yaitu Al-Quran. Yang diciptakan oleh sang Pencipta Allah SWT dan
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril sebagai petunjuk
Terjemahannya:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
dalamnya diturunkan (permulaan) A-Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil).
Ayat diatas menjelaskan bahwa Al-quran diturunkan sebagai petunjuk bagi
umat manusia. Setiap perkara kecil sampai perkara besar akan dijelaskan secara
terperinci didalam Al-Quran. Segala bentuk perbuatan baik dan tidak baik sudah
aktivitasnya. Setiap apa yang dikerjakan telah di atur dan memiliki aturan didalam
agama kita Dalam hal perdagangan atau kegiatan ekonomi pun Islam telah
penentuan harga pun harus ditentukan sebaik mungkin agar penjual dan pembeli
aspek etika dan moral islam itu sendiri. Setiap muslim harus berperilaku sesuai
dengan ajaran islam. Dimana moral (akhlaq) menjadi pegangan pokok dari setiap
perilaku ekonomi yang akan menjadi panduan untuk menentukan kegiatan itu baik
atau buruk.
Ekonomi Islam Memiliki konsep bahwa suatu pasar dapat berperan efektif
dalam kehidupan ekonomi bila prinsip persaingan bebas dapat berlaku secara
normal. Pasar tidak membutuhkan suatu intervensi dari pihak manapun tidak
atau yang lainnya. Untuk mewujudkan pasar yang ideal harus didukung dengan
ologopoli maupun kartel dalam komuditas tertentu, sehingga bisa dimaknai bahwa
adanya bebarapa pedagang dalam jenis barang tertentu tidak dilarang selama tidak
equivalent.51
komoditas perdagangan dalam suatu wilayah atau yang lebih spesifik pasar?
Rasulullah SAW menjawab: pihak yang berhak menentukan harga pasar adalah
Allah SWT. Jawaban tersebut, dalam pandangan ilmu ekonomi modern dikenal
dengan istilah “kekuatan pasar”, yaitu kondisi pasar yang berjalan secara alami
tanpa ada intervensi pihak tertentu pada kenaikan dan penurunan harga. Dengan
kata lain bahwa pasar berjalan normal adalah bila tidak ada intimidasi, pemaksaan
dan kezaliman dalam setiap transaksi yang terjadi serta setiap permintaan dan
اض ِّمى ُكمۡۚۡ َو ََل َٰٓ َّ ىا ََل ت َۡأ ُكلُ َٰٓى ْا أَمۡ َٰ َىلَ ُكم بَ ۡيىَ ُكم ِب ۡٱل َٰبَ ِط ِل ِإ
َ َل أَن تَ ُك
ٖ ىن ِت َٰ َج َزةً َعه تَ َز َ َٰيََٰٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذ
ْ ُيه َءا َمى
Terjemahan:
“ hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
51
Syamsul Hilal, “Konsep Harga Dalam Ekonomi Islam” ASAS , Vol. 6, No. 2, (2014)
h.18
47
berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu sendiri; sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang
kepadamu.
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan ekonomi harus
didasari suka sama suka atau tidak ada pihak yang merasa di rugikan. Oleh karena
ini setiap pedagang tidak boleh mengambil keuntungan yang terlalu tinggi agar
tidak merugikan konsumen atau pembeli, tidak boleh mengambil keutungan diatas
Namun fakta yang didapatkan penulis terkait apa yang terjadi dilapangan
bahwa menerapan dalam menentukan harga sudah keluar dari sisi islam atau tidak
benar. Hal ini dibenarkan dalam wawancara dengan salah satu informan yaitu Ibu
Hj. Sitti dg kanang yang bekerja sebagai petani garam sekaligus penjual
garam:
”sekarang ini kalau kita lihat harga garam yang begitu begitu saja kadang
tidak bisa memenuhi kebutuhan ekonomi karena tidak ada tambahan
keuntungan didapat jadi biasanya saya sendiri kadang kunaikkan harga
garam untuk tambah-tambah penghasilan, tapi karena banyak juga penjual
yang menjual dibawah harga yang kupasang jadi saya akali lagi kutambah
porsinya atau ukurannya, semisal yang satu karung besar itu kalau
dipenjual lain biasa 85 saya kukasih jadi 70 tapi tidak rugi karena
kucampur dengan yang hitam atau mau mi rusak, sebenarnya kita paham
bahwa hal seperti itu tidak dibolehkan karena melanggar tapi pasti Allah juga
mengerti”
memikirkan pihak lain. Sedangkan sudah jelas dalam islam dikatakan bahwa tidak
boleh ada pihak yang merasa dirugikan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan
48
dalam wawancara salah satu informan yaitu Ibu Herlina selaku konsumen atau
”penjual sekarang itu asal sudah dapat untung tidak dia pedulikan lagi
orang lain atau pembelinya, karena rata-rata orang sekarang pikirannya
uang dan laku barangnya. Jadi kalau kita tidak jeli dalam membeli bisa
saja tertipu dengan strateginya penjual. Kalau murah itu barang liat juga
kualitasnya jangan sampai tidak bagus kuliatasnya atau dia campur
kualitas bagus dulu baru yang buruk.
”saya pernah beli garam itu harganya beda 5 ribu sama penjual yang lain
karena harganya lebih murah saya tertarik dan akhirnya beli. Pas saya
sampai dirumah saya lihat garamnya ternyata bagus tetapi 1 bulan kedepan
garamnya mulai berair padahal yang biasanya saya beli itu tahan sampai 3
bulan tetapi yang harga aslinya yang beda 5 ribu tadi, setelah saya cek
ternyata garamnya tercampur yang bagus dengan yang tidak bagus. Hanya
perbedaan harga yang sangat sedikit bisa membuat saya tertipu dan merasa
dirugikan karena jumlah uang yang saya keluarkan tidak sebanding dengan
yang harusnya saya dapat”
merasa dirugikan, mereka mengatakan apa yang dikeluarkan tidak sesuai dengan
Dari apa yang terjadi dilapangan dengan semua teori yang ada dimana
penetapan harga adalah hasil dari sebuah kesepakan yang dimana kedua belah
pihak sama-sama tidak boleh ada yang merasa terintimidasi. Masyarakat pun pada
dasarnya paham dan tahu bahwa islam melarang hal tersebut namun mereka
beramsumsi bahwa islam akan mengerti keaadan mereka karena hal ini dilakukan
pekerjaan mereka. Walaupun pada akhirnya mereka harus keluar dari ajaran Islam
PENTUTUP
A. Kesimpulan
dalam persfektif islam (studi kasus penetapan harga pada tingkat petani garam di
Jeneponto) dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab 1 maka dapat
cara yang digunakan oleh petani dengan tidak memikirkan pihak lain
dalam hal ini untuk kepentingan diri sendiri dengan hanya memikirkan
B. Saran
50
51
Arief Adi Satria “pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk terhadap minat
beli konsumen pada perusahaan A-36” Jurnal manajemen dan start-up
bisnis, vol 2,no.1 (2017)
An‟im Fattach “teori permintaan dan penawaran dalam islam” jurnal penelitian
ilmu manajemen, vol. II, No.3, (2017)
Andi Kurniawan dkk,”analisis kualitas garam hasil produksi prisma rumah kaca di
desa sedayu lawas kabupaten lamongan”, jurnal kelautan nasional, vol.14,
no.2, (2019)
Budi solihin “konsep mekanisme pasar dan persaingan harga dalam islam” jurnal
ilmu-ilmu agama,vol.1,no.2,(2019),
Dirwan, ”Kelangkaan, Teori Nilai dan Teori Harga dalam Persfektif Ekonomi
Islam” Tesis ( Pascasarjana Universitas Islam Makassar (UIN) 2015)
52
53
https://materiekis.wordpress.com/2013/05/11/pengertianekonomi-islam-menurut-
beberapa-ahli/.(diakses pada hari sabtu 20 februari 2020,pukul 23.30
WITA)
Junia Farma “Mekanisme Pasar dan Regulasi Harga: Telah Atas Pemikiran Ibnu
skripsi(2011)
Islam,Vol.4,No.3(2018),
(skripsi 2009)
Rosdakarta,2000)
M. Zia ulhaq dan Siti Achiria “pemikiran ibnu taymiyyah tentang mekanisme
pasar” jurnal ekonomi syariah,vol.3,no.4,(2018),
M. Zia Ulhaq dan Siti Achiria “Pemikiran Ibnu Taymiyyah tentang Mekanisme
Pasar” jurnal ekonomi syariah,Vol.3,No.1,(2018),
2012)
Riyono dan Gigih Erlik Budiharja “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi
Santri Zulaicha dan Rusda Irawati ”Pengaruh Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Di Morning Bakery Batam” Jurnal
Inovasi dan Bisnis,Vol.4,No.2(2016)
Septian Indra Giri dan Lia Afriza”Pengaruh Strategi Penetapan Harga Terhadap
Keputusan Berkunjung di Kawasan Wisata Kampung Batu malakasari
Baleendah Kabupaten Bandung” Jurnal Manajemen Resort dan
Leisure,Vol.12,No.2,(2015)
Try Suherman Dkk “Analisis Pemasaran Garam Rakyat (Studi Kasus Desa
Kertasada, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep)” Embryo, Vol.8,
No. 2, (2011)
Toti Indrawati dan Indri Yovita “Analisis Sumber Modal Pedagang Pasar
Tradisional di Kota Pekanbaru” Jurnal Ekonomi ,Vol.22,No.1,(2014),
55
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Penerjemah Zaenal Arifin,
(Jakarta:Gema Insani Press,1997)
56
LAMPIRAN
57
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan tujuan mencari data dan fakta yang
terjadi dilapangan terhadap penetapan harga yang dilakukan oleh para petani garam di
pembentukan harga. Wawancara yang digunakan adalah wawancara yang bersifat tentatif,
karena dalam pelaksanaan pertanyaan dalam wawancara bisa berubah dengan situasi dan
kondisi di lapangan.
A. Identitas Responden
1. Nama
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Lama bekerja
5. Jumlah Anak
B. Pertanyaan Dasar
Lampiran 2
A. Dokumentasi Penelitian
59
60
61
62
63
64
DATA PRIBADI
Email : ayu250798@gmail.com
Alamat : Jeneponto
PENDIDIKAN