Anda di halaman 1dari 25

Makalah

KEPEMIMPINAN DAN KEMANUSIAAN

Oleh;

Nama : Ryas Febrina Putri


Npm : 19102111033
Program : NON REG FIA

YAYASAN PEMBANGUNAN KAMPUS


UNIVERSITAS JABAL GHAFUR
SIGLI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam

semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya, sehingga makalah

yang berjudul “Kepemimpinan dan Kemanusiaan” ini dapat selesai tepat pada

waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang

terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan

demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Sigli, Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................3
C. Tujuan Penulisan....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
A. Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli dan Dalam Beberapa
Kamus Modern.......................................................................................4
B. Pengertian Kepemimpinan....................................................................6
C. Teori Kelahiran Pemimpin....................................................................9
D. Teori Kepemimpinan...........................................................................11
E. Tipe dan Gaya Kepemimpinan...........................................................14
F. Syarat-syarat Kepemimpinan..............................................................16
G. Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik...................................................16
H. Pemimpin dan Pimpinan Indonesia....................................................17
BAB III PENUTUP.............................................................................................20
A. Kesimpulan...........................................................................................20
B. Saran......................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai

berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih

dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur

yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau

perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat

dilihat dari penyiapan sesuatu secara  berencana dan dapat melatih calon-calon

pemimpin.

Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala,

kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan

manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau

kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya

menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari

kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-

unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok

tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan

yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari

keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan

lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat

yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.

1
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu

social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan

manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi

kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang

masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa

kesamaan.

Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)

adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang

didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam

mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan menurut

Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi

sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari

atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain

untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan

memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa

kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena

pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya

dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist)

cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan

pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok

sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

2
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pemimpin itu menurut para ahli?

2. Apa saja pengertian kepemimpinan itu?

3. Apa saja teori kelahiran pemimpinan itu?

4. Apa saja teori-teori kepemimpinan itu?

5. Bagaimana tipe dan gaya kepemimpinan?

6. Apa saja syarat-syarat kepemimpinan?

7. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang baik?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan

pengetahuan kepada para pembaca tentang kepemimpinan baik itu pengertian

kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, tipe dan gaya kepemimpinan,

syarat-syarat kepemimpinan dan ciri-ciri kepemimpinan yang baik itu seperti

apa. Di samping itu makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang

diberikan oleh panitia LDKM (Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa)

tahun 2011.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli dan Dalam Beberapa Kamus

Modern

Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan

Pendidikan (1999). Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang

diamanahkan memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai

matlamat yang ditetapkan.

Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983: 255).

Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya

memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa

mengindahkan bentuk alasannya.

Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang

memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan

disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk

bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu

atau beberapa tujuan.

C.N. Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari

suatu kecenderungan, dan pada kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau

diamati secara cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik

pusat.

4
Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994: 33). Pemimpin

dalam pengertian ialah seseorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah

laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol

usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam

pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing,

memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan

ekseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.

Sam Walton. Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa

percaya diri pada para pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi,

maka kita akan terkejut pada hasil luar biasa yang akan mereka raih.

Rosalynn Carter. “Seorang pemimpin biasa membawa orang lain ke

tempat yang ingin mereka tuju”. Seorang pemimpin yang luar biasa

membawa para pendukung ke tempat yang mungkin tidak ingin mereka

tuju, tetapi yang harus mereka tuju.

John Gage Alle. Leader…a guide; a conductor; a commander”

(pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun; komandan).

Jim Collin. Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan,

terendah adalah pemimpin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi

bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling

tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi

untuk kebaikan organisasi dan bawahannya.

Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (leader) adalah

seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan dan

5
pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position

of dominance and influence in a group).

C.N. Cooley dalam “ The Man Nature and the Social Order’.

Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan

sebaliknya, semua gerakan sosial, kalau diamat-amati secara cermat, akan

ditemukan di dalamnya kecenderungan-kecenderungan yang mempunyai

titik pusat.

B. Pengertian Kepemimpinan

Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian

salah seorang di antara mereka “mengajak” teman-temannya untuk melakukan

sesuatu (Apakah: nonton film, bermain sepak bola, dan lain-lain). Pada

pengertian yang sederhana orang tersebut telah melakukan “kegiatan

memimpin”, karena ada unsur “mengajak” dan mengkoordinasi, ada teman

dan ada kegiatan dan sasarannya. Tetapi, dalam merumuskan batasan atau

definisi kepemimpinan ternyata bukan merupakan hal yang mudah dan banyak

definisi yang dikemukakan para ahli tentang kepemimpinan yang tentu saja

menurut sudut pandangnya masing-masing. Beberapa definisi yang

dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

1. Koontz dan O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses

mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan

sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.

6
2. Wexley dan Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti

mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga,

dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.

3. Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-

orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.

4. Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai

cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang.

Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut

pandang yang dilihat oleh para ahli tersebut adalah kemampuan

mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai

berikut: 1) Fiedler (1967), kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola

hubungan antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan

pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk

mencapai tujuan. 2) John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan

mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk

mencapai tujuan yang di kehendaki. 3) Davis (1977), mendefinisikan

kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai

tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat. 4) Ott (1996),

kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi

yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan

khususnya perilaku orang lain. 5) Locke et.al. (1991), mendefinisikan

kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain untuk mengambil

7
langkah menuju suatu sasaran bersama Dari kelima definisi ini, para ahli

ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan, kemampuan

mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan

mempengaruhi orang lain.

Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang

mendasari atau sudut pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam

merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:

a. Unsur-unsur yang mendasari

Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi

yang dikemukakan di atas, adalah: (1) Kemampuan mempengaruhi orang

lain (kelompok/bawahan). (2) Kemampuan mengarahkan atau memotivasi

tingkah laku orang lain atau kelompok. (3) adanya unsur kerja sama untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Sifat dasar kepemimpinan

Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan

memimpin. Paling tidak, dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin

mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu:

1) Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap

manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat

dan keadaan yang berlainan.

2) Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.

3) Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat

mengembangkan suasana (iklim) yang mampu memenuhi dan

8
sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi (Tatang

M. Amirin, 1983:15). Pendapat lain, menyatakan bahwa kecakapan

memimpin mencakup tiga unsur pokok yang mendasarinya, yaitu : [1]

Seseorang pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi sosial

[sosial perception]. [2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in

abstrakct thinking]. [3] Memiliki kestabilan emosi [emosional

stability].

C. Teori Kelahiran Pemimpin

Para ahli teori kepemimpinan telah mengemukakan beberapa teori

tentang timbulnya Seorang Pemimpin. Dalam hal ini terdapat 3 (tiga) teori

yang menonjol (Sunindhia dan Ninik Widiyanti, 1988:18), yaitu:

1. Teori Genetik

Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan

dan bukan dibentuk” [Leaders are born and not made]. Pandangan terori

ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia

telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori

keturunan ini, dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah

“memiliki potensi” termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk

memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas,

teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau

keturunan raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka seorang anak

yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkan menjadi raja.

9
2. Teori Sosial

Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi

pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan (Leaders are made and not

born). Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan

mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai

potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja paktor lingkungan

atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan

atau tersalurkan dengan baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar”

atau “latihan”.

Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat dididik,

diajar, dan dilatih untuk menjadi pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang

memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan

merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang pemimpin atau

seorang raja, asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi

pemimpin.

3. Teori Ekologik

Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi

pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat

kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui

pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan

untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.

Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi

pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat, dan

10
lingkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman

yang memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.

Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu Teori

Kontigensi atau Teori Tiga Dimensi. Penganut teori ini berpendapat

bahwa, ada tiga faktor yang turut berperan dalam proses perkembangan

seseorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu: (1) Bakat kepemimpinan

yang dimilikinya. (2) Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang

pernah diperolehnya, dan (3) Kegiatan sendiri untuk mengembangkan

bakat kepemimpinan tersebut.

Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan

sesuatu yang pasti, artinya seseorang dapat menjadi pemimpin jika

memiliki bakat, lingkungan yang membentuknya, kesempatan dan

kepribadian, motivasi dan minat yang memungkinkan untuk menjadi

pemimpin.

D. Teori Kepemimpinan

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk

mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat

dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi

secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya

kepemimpinan.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar

nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi.

Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

11
1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan

perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di

Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu

dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal “The

Greatma Theory”. Dalam perkembangannya, teori ini mendapat pengaruh

dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat

kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai

melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara lain: sifat fisik,

mental dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap

keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain:

a) Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan

yang tinggi di atas kecerdasan rat-rata dari pengikutnya akan

mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena

pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih

tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

b) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan

internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil

mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin

12
tidak mudah panic dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang

diyakini kebenarannya.

c) Motivasi diri dan dorongan berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri

yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini

kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

d) Sikap hubungan kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para

pengikutnya mampu berpihak kepadanya.

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang

mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:

a. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang

pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan.

Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan,

memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan

bawahan.

b. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin

yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat,

bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan,

bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

13
3. Teori kewibawaan pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan

kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat

mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun

kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang

dikehendaki oleh pemimpin.

4. Teori kepemimpinan situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang

baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat

kedewasaan bawahan.

5. Teori kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada

pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

E. Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Kartini Kartono menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi

atas:

1. Tipe Kharismatik

Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa,

sehingga mereka mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan

dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin

itu. Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari

kekuatan Yang Maha Kuasa.

14
2. Tipe Paternalistik

Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;

a. Menganggap bawahannya belum dewasa

b. bersikap terlalu melindungi

c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan

d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

3. Tipe Otoriter

Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:

a. Pemimipin organisasi sebagai miliknnya

b. Pemimpin bertindak sebagai dictator

c. Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.

4. Tipe Militeristik

Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:

a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku

b. lebih banyak menggunakan system perintah

c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan

d. Formalitas yang berlebih-lebihan

e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan

f. Sifat komunikasi hanya sepihak

5. Tipe Demokrasi

Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga

terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan

demokrasi menghadapi potensi sikap individu, mau mendengarkan saran

15
dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin menitik beratkan

pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure organisasi

dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan

rencana keputusan, disiplin.

F. Syarat-syarat Kepemimpinan

Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:

1. Kekuasaan

Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan

wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan

bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.

2. Kewibawaan

Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan

sehingga pemimpin mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.

3. Kemampuan

Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan

kecakapan secara teknis maupun social, yang melebihi dari anggota biasa.

G. Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik

WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak

harus memiliki tiga ciri, yaitu:

1. Penglihatan Sosial

Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-

gejala yang timbul dalam masyarakat sehari-hari.

16
2. Kecakapan Berfikir Abstrak

Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas,

intelegensi yang tingggi. Jadi seorang pemimpin harus dapat menganalisa

dan mumutuskan adanya gejala yang terjadi dalam kelompoknya, sehingga

bermanfaat dalam tujuan organisasi.

3. Keseimbangan Emosi

Orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan

emosinya belum mantap dan tidak memililki keseimbangan emosi. Orang

yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab seorang pemimpin harus

mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka seorang pemimpin

harus mempunyai keseimbangan emosi.

H. Pemimpin dan Pimpinan Indonesia

1. Kepemimpinan Pancasila

Dalam rangka menjalankan tugas kewajibannya seorang pemimpin

harus dapat menjaga kewibawaannya. Lebih-lebih dalam kemerdekaan dan

pembangunan. Berhasilnya pembangunan nasional tergantung peran aktif

rakyat Indonesia, dengan sikap mental, tekad semangat, ketaatan dan

disiplin nasional dalam menjalankan tugas kewajibannya. Dengan

demikian perlu dikembangkan motivasi membangun dikalangan

masyarakat luas dan motivasi pengorbanan pengabdian pada unsur

kepemimpinannya. Norma-norma yang tercakup dalam Pancasila itu

17
sekaligus merupakan sistem nilai yang harus dihayati dan

diamalkan oleh setiap warga Negara, khususnya para pemimpin.

Kepemimpinan Pancasila adalah bentuk kepemimpinan yang selalu

menggambarkan nilai-nilai dan norma-norma Pancasila.

Sumber-sumber kepemimpinan Pancasila:

a. Nilai-nilai positif dan modernisme

b. Refleksi hakekat hidup dan tujuan hidup bangsa pada era

pembangunan dan zaman modern.

c. Intisari warisan pusaka berupa nilai-nilai dan norma-norma

kepemimpinan yang ditulis para nenek moyang, pujangga, raja.

Ada beberapa azas kepemimpinan Pancasila yang digali dari nilai-

nilai kepemimpinan Indonesia:

a. Ing ngarsa sung tulada

b. Ing madya mangun karsa

c. Tut wuri Handayani

d. Taqwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa

e. Waspada purwa wasesa

f. Ambeg para marta

g. Prasaja

h. Satya

i. Gemi nastiti

j. Blaka

k. Legawa

18
2. Kepemimpinan Pembangunan

Dalam pembangunan nasional pada hakekatnya adalah

pembangunan manusia seutuhnya dan membangun seluruh rakyat

Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hakekat

pembangunan adalah rangkaian upaya pembangunan dan perubahan yang

dilangsungkan secara sadar, sengaja, berencana yang menuju kepada

modernitas dan taraf hidup yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan

pembangunan tersebut diperlukan tipe kepimimpinan yang mampu

mengelola pembangunan yaitu tipe kepemimpinan “Administrator dan

Sosio teknokrat”. Pemimpin Administrator pembangunan bertugas untuk

melakukan rentetan usaha bersama dengan rakyat untuk mengadakan

perbaikan, peningkatan tata kehidupan dan sarana kehidupan sosial demi

pencapaian kesejahteraan manusia, kebaikan serta keadilan yang merata.

Sosio teknokrat adalah seorang yang bertugas mengelola aspek-aspek

teknik administratif dan mahir membimbing dan membangun manusianya.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain,

bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan

atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang

yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau

kelompok.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan

memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan

organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,

mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian),

intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau

kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain,

mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh isi dari esensi/

hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka

pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.

20
B. Saran

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

oleh penulis, maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi,

disarankan kepada pembaca untuk membaca literatur-literatur yang telah

dilampirkan pada daftar rujukan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Mujiono, Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta: UII


Press.

Teguh, Mochammad, dkk. 2001. Latihan Kepemimpinan Islam Tingkat Dasar


[LKID]. Yogyakarta: UII Press.

22

Anda mungkin juga menyukai