Anda di halaman 1dari 7

Febriansyah, Muatan Kepentingan Politik ....

MUATAN KEPENTINGAN POLITIK


PENENTU KUALITAS UNDANG-UNDANG
Ferry Irawan Febriansyah
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Ponorogo
e-mail: irawanferryirawan@yahoo.com
ABSTRAK
Dalam politik hukum, wewenang yang diberikan kepada para elit politik untuk membentuk
suatu peraturan seringkali dijadikan alat untuk mencapai kepentingan politik mereka. Aspirasi
rakyat sering terlupakan akibat terlalu sibuknya para elit politik dalam mengurusi partai politiknya.
Keinginan masyarakat tertuju pada keadilan yang memberikan keseimbangan dalam kehidupan
bermasyarakat. Jika kepastian hanya tergantung dari muatan kepentingan politik maka kualitas
undang-undang patut diragukan. Kesejahteraan tidak akan tercapai jika kualitas undang-undang
dilandasi muatan kepentingan-kepentingan politik bukan kepentingan masyarakat banyak. Jika
sudah terjadi demikian, maka konstitusi hanya menjadi hiasan negara bukan menjadi pedoman
dalam menciptakan undang-undang demi kepastian, keadilan dan manfaat. Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia yang mengartikan bahwa semua
hukum yang ada dan berlaku di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai dari Pancasila yang
mengedepankan kepentingan rakyat.
Kata Kunci: politik, hukum, keadilan, konstitusi, kepentingan politik.

ABSTRACT
In law politics, the authority which is given to the political elite to establish a regulation is
often used as a tool to achieve their political interest. People aspirations got forgotten very often
due to political elites are too busy to take care of his political party. Public interest focused on
justice that provides a balance in social life. If certainty was only depended on political interest,
the quality of the regulations will be doubtful. Prosperity will not be achieved if the quality of
the regulations is based on the charge of political interests and not the community interests. In
case of this situation, state constitution will just be such a state decoration, whereas it should
be a guidance in creating regulations for the sake of certainty, fairness and benefits. Pancasila
is the source of all Indonesia law sources, which means that all existing laws, regulations and
policies in Indonesia must be in accordance with the values of Pancasila that count heavily on
the Indonesian people.
Keywords: politics, law, regulations, justice, constitution, political interest.

PENDAHULUAN
Pada asasnya, hukum terdiri peraturan-peraturan mewujudkan kepastian, keadilan dan juga distribusi
yang mana digunakan untuk mencapai kehidupan manfaat. Hukum juga merupakan sarana yang dipakai
bermasyarakat agar menjadi tentram, aman, damai untuk tercapai tujuan tertentu. Dalam politik hukum
dan sejahtera. Definisi mengenai hukum kata Van yaitu proses dari pembuatan undang-undang, hukum
Apeldoorn adalah sangat sulit untuk dibuat, karena dijadikan motor dalam meraih tujuan politik tertentu.
tidak mungkin untuk mengadakannya yang sesuai Dalam politik hukum, penciptaan hukum ini memang
dengan kenyataan (L. J. Van Apeldoorn, 1985:13). sudah dilakukan berulang-ulang sejak adanya politik
Akan tetapi Kafrawi mendefinisikan bahwa hukum menjadi satu dengan kepentingan Negara. Politik
merupakan peraturan yang dibuat oleh pemerintah, hukum merupakan penentu dapat terciptanya undang-
bersifat memaksa, berlaku pada waktu tertentu, tempat undang yang disepakati demi kepentingan masyarakat
tertentu dan pelanggarannya dapat dikenakan sanksi yang berkepastian, berkeadilan serta mendistribusikan
atau pidana (Kafrawi, 2009). manfaat.
Hukum atau undang-undang merupakan hasil Cita-cita dari politik hukum merupakan tujuan
kesepakatan antara penguasa dan masyarakat untuk demi kepentingan untuk masyarakat banyak. Politik

184
PERSPEKTIF
Volume XVII No. 3 Tahun 2012 Edisi September

hukum selalu merupakan suatu agenda kepentingan putusan atau hasil dari politik hukum yaitu undang-
bersama. Politik hukum selalu memiliki misi utama undang berdasarkan suara partai terbanyak yaitu
untuk meletakkan fondasi bagi pengabdian pada 50%+1. Partai yang mendominasi legislatif adalah
kepentingan bersama. Politik hukum berpegang pada partai yang banyak menentukan isi undang-undang
idealisme yakni melayani publik (Bernar L. Tanya, sehingga dominan dengan kepentingan-kepentingan
2011:10). Melihat gejala yang ada, yaitu muatan politik semata bukan untuk kepentingan rakyat pada
kepentingan-kepentingan politik dalam politik hukum umumnya. Permasalahan inilah yang merupakan
yang menentukan kualitas undang-undang, hal inilah titik tolak kualitas undang-undang yang tidak sesuai
yang menjadi problematika permasalahan yang ada di dengan norma yang ada di dalam masyarakat.
negara kita yang nantinya membuat undang-undang
yang ada tidak berkualitas dan jauh menyimpang dari METODE PENELITIAN
dasar negara kita karena ada permasalahan politik di Berdasar latar belakang dan tujuan pengkajian
dalamnya. yang telah dikemukakan di atas, jenis metode yang
Permasalahan muatan kepentingan inilah yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang
menjadi beban bagi terciptanya perundang-undangan mana pada dasarnya bersifat deskriptif dan cenderung
yang pro rakyat. Jelas antara keinginan rakyat dengan menggunakan metode analisis dengan menggunakan
kehendak penguasa selalu kontra dalam pandangan pendekatan induktif (Jujun S. Suriasumantri, 2009:
serta dalam implementasi pelaksanaan di lapangan. 48). Sedangkan dalam penelitian hukum ini menurut
Dalam tulisan ini penulis menitikberatkan tentang Ali, bahwa penelitian yuridis normatif yang bersifat
pemahaman akan undang-undang yang selalu dimuati kualitatif adalah penelitian yang mengacu pada norma
oleh kepentingan politik sehingga tidak sesuai dengan hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-
kehendak dan keinginan masyarakat banyak. Jelas jika undangan dan putusan pengadilan serta norma-norma
sudah terjadi demikian, maka munculah permasalahan yang hidup dan juga berkembang dalam masyarakat
hukum yang nantinya bukannya mensejahterakan (Zainuddin Ali, 2010:105). Laporan penelitian yang
masyarakat tetapi malah dapat menambah beban berat kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat
masyarakat dalam rangka menciptakan kehidupan kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri
yang aman, tertib dan kondusif. alaminya (Bambang Dwiloka, 205:65). Bila dilihat
Jika permasalahan akan muatan kepentingan yang dari jenisnya penelitian ini termasuk ke dalam jenis
mendasari terciptanya undang-undang tidak segera penelitian hukum yang non-doktrinal non socio-legal
diselesaikan, maka akan timbul dampak negatif dalam research (Peter Mahmud Marzuki, 2006:87), karena
pelaksanaan atau law enforcement undang-undang hukum dikonsepsikan sebagai manifestasi makna-
yang ada karena law making sudah dipenuhi dengan makna simbolik dari para pelaku sosial sebagaimana
keinginan politik bukan keinginan bersama. Perlunya tampak dalam interaksi antar mereka (Soetandyo
pembenahan dan pemahaman konstitusi yang lebih Wignjosoebroto, 2002:148-176). Inti titik tekannya
mendalam dalam terciptanya suatu undang-undang adalah untuk menemukan teori-teori mengenai proses
yang pro terhadap rakyat. Permasalahan ini yang terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum
nantiya akan dianalisis dan dicarikan penyelesaian di masyarakat (Bambang Sunggono, 2002:43). Jenis
di dalam tulisan ini untuk sedikit banyak membantu penelitian ini berawal dari kerangka teori, gagasan
terciptanya perundang-undangan yang mana sesuai para ahli, ataupun berdasarkan pengalaman peneliti,
dengan norma-norma yang ada dalam jiwa bangsa kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-
Indonesia. permasalahan dan beserta pula dengan pemecahan-
pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh
PERUMUSAN MASALAH verifikasi dalam bentuk bahan hukum di lapangan.
Dalam proses perubahan hukum, politik hukum Pengambilan akan sampel sumber bahan hukum
dalam menciptakan undang-undang bertujuan demi dilakukan secara Purposive dan Snowball, teknik
kepastian, keadilan dan mendistribusikan manfaat. pengumpulan triangulasi (gabungan), dan analisis
Tujuan ini seringkali justru digunakan untuk meraih bahan hukumnya bersifat induktif atau kualitatif,
keinginan-keinginan politik demi kepentingan partai serta hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
politik semata sehingga melupakan aspirasi rakyat makna daripada generalisasi. Jenis penelitian yang
yang sebelumnya disepakati. Muatan kepentingan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
inilah yang akan menjadi suatu permasalahan dalam kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut
penentu terciptanya undang-undang, sehingga hasil metode penelitian naturalistik karena penelitiannya

185
Febriansyah, Muatan Kepentingan Politik ....

dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural. pembedaan ini Aristoteles menghadirkan banyak
Disebut sebagai metode kualitatif, itu karena bahan kontroversi dan perdebatan seputar keadilan (Ahmad
hukum yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat Zaenal Fanani).
kualitatif. Filsafat postpositivisme sering juga disebut Selanjutnya untuk teori keadilan Rawls dapat
sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang disimpulkan memiliki inti yang mana sebagai berikut:
mana memandang realitas sosial sebagai sesuatu 1. Memaksimalkan kemerdekaan. Pembatasan ini
yang holistik atau utuh, kompleks, dinamis, penuh hanya untuk kepentingan kemerdekaan itu sendiri;
makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif atau 2. Kesetaraan bagi semua orang, baik kesetaraan
reciprocal. dalam kehidupan sosial maupun kesetaraan dalam
Metode penelitian kualitatif digunakan dalam bentuk pemanfaatan kekayaan alam atau social goods.
penelitian ini, karena umumnya permasalahannya Pembatasan dalam hal ini hanya dapat dizinkan bila
belum jelas, holistik, dinamis, dan penuh makna ada kemungkinan untuk keuntungan yang lebih besar;
sehingga tidak mungkin bahan hukum pada situasi 3. Kesetaraan kesempatan dalam hal kejujuran, dan
sosial tersebut diperoleh dengan metode penelitian penghapusan terhadap ketidaksetaraan berdasarkan
kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner, kelahiran dan kekayaan (Teori Keadilan John Rawls,
pedoman wawancara. Selain itu peneliti bermaksud Pemahaman Buku A Theory of Justice).
memahami situasi sosial dengan cara mendalam, Untuk memberikan jawaban atas hal tersebut,
menemukan pola, hipotesis dan teori. Rawls melahirkan 3 (tiga) prinsip keadilan, yang
sering dijadikan rujukan oleh beberapa ahli yakni:
PEMBAHASAN 1. Prinsip kebebasan yang sama atau equal liberty of
Dalam penerapan di masyarakat, tidaklah lepas principle. Bahwa setiap orang mempunyai hak yang
dengan apa yang disebut dengan keadilan. Keadilan sama atas kebebasan dasar yang paling luas, seluas
inilah yang sangat ditung-tunggu kehadirannya oleh kebebasan yang sama bagi semua orang; 2. Prinsip
masyarakat agar dapat melakukan suatu perubahan akan perbedaan atau differences principle. Perbedaan
di dalam masyarakat yang berkeadilan. Berbicara bukan merupakan halangan untuk mencapai suatu
mengenai suatu teori hukum yang relevan dengan keadilan; 3. Prinsip persamaan akan kesempatan atau
keadilan, teori-teori Hukum Alam sejak Socrates equal opportunity principle. Diharapkan memberi
hingga Francois Geny, tetap juga mempertahankan keuntungan bagi semua orang, dan semua posisi
keadilan sebagai mahkota hukum. Teori Hukum Alam dan jabatan terbuka bagi semua orang.
mengutamakan the search for justice (Theo Huijbers, Kedua teori hukum di atas telah memberikan
1995:196). Terdapat macam-macam teori mengenai gambaran yang luas bagi terciptanya hukum yang
keadilan dan masyarakat yang adil. Teori-teori ini berkeadilan. Keadilan hukum dalam teori di atas
menyangkut hak dan kebebasan, peluang kekuasaan, sangat dibutuhkan agar dapat melakukan perubahan
pendapatan dan kemakmuran. Di antara teori-teori masyarakat yang berkeadilan. Selain keadilan, hukum
itu dapat disebut Teori Keadilan Aristoteles dalam juga membutuhkan akan asas kepastian dan manfaat.
bukunya nicomachean ethics dan Teori Keadilan Dalam masa perubahan dalam masa reformasi seperti
Sosial John Rawl di dalam bukunya a Theory of sekarang ini, semakin banyak tujuan-tujuan dalam
Justice. penerapan hukum di dalam kehidupan bermasyarakat.
Aristoteles menuntut pelakuan yang sama bagi Di samping untuk mencapai keadilan, hukum juga
mereka yang sederajat dalam hukum (W. Friedmann, mempunyai tujuan yaitu untuk menciptakan kepastian
1990:65). Teori keadilan menurut Aristoteles ialah hukum dan mendistribusikan manfaat bagi masyarakat
pendapat bahwa keadilan itu harus dipahami dalam luas. Hukum kaitannya dengan hal ini. hukum harus
pengertian kesamaan. Namun Aristoteles membuat bisa menyelaraskan antara unsur keadilan, kepastian
pembedaan yang penting antara kesamaan numerik dan manfaat. Sebab, seringkali antara keadilan dan
dengan kesamaan proporsional. Kesamaan numerik kepastian hukum sering kali bertentangan satu sama
mempersamakan setiap manusia sebagai satu unit. lain sehingga tidak timbul distribusi manfaat yang
Inilah yang sekarang kerapkali kita pahami tentang diraih oleh masyarakat. Permasalah seperti ini di
kesamaan dan juga kita maksudkan pada saat kita dalam ilmu hukum sering dikenal dengan summum
mengatakan bahwa semua warga adalah sama di ius summa iniura artinya keadilan tertinggi adalah
hadapan hukum. Kesamaan proporsional memberi ketidakadilan yang tertinggi. Maka, hukum harus
tiap orang apa yang menjadi haknya sesuai dengan mensejajarkan keadilan dan kepastian sehingga timbul
kemampuannya, prestasinya, dan sebagainya. Dari manfaat yang baik bagi perubahan masyarakat.

186
PERSPEKTIF
Volume XVII No. 3 Tahun 2012 Edisi September

Landasan Hukum keraguan tentang kualitas undang-undang yang telah


Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (selanjutnya dan akan diterapkan di dalam masyarakat.
disebut UUD 45) merupakan landasan atau dasar Bilamana melihat penciptaan undang-undang di
bagi terciptanya perundang-undangan yang ada di dominasi kepentingan-kepentingan maka secara tidak
Indonesia. UUD 45 merupakan konstitusi yang mana langsung undang-undang yang sudah ada menjadi
ditulis dan dijadikan induk dari perundang-undangan pertanyaan akan kredibilitasnya dalam mengatur
yang ada. Dalam politik hukum, terciptanya undang- masyarakat. Masalah seperti inilah yang dihadapi oleh
undang harus bertumpu kepada UUD 45 walaupun negara kita saat ini mengingat penciptaan undang-
UUD 45 ini bisa menjadi sasaran bagi politik hukum undang masih didasari oleh kepentingan-kepentingan
tersebut dalam mengalami perubahan. Adapun dalam partai atau politik bukan mengutamakan kepentingan
perubahan UUD 45 ada pada Pasal 37 UUD 45. masyarakat banyak yang mana mencapai kepastian,
Pancasila juga merupakan salah satu landasan keadilan dan manfaat. Mahfud M.D. mengatakan
hukum terciptanya suatu undang-undang. Di dalam bahwa karena banyaknya kepentingan politik yang
Pancasila telah diatur sila-sila yang mencerminkan mempengaruhi, maka akhirnya undang-undang yang
sikap dan juga tindak-tanduknya bangsa Indonesia dibuat seringkali bertentangan dengan konstitusi
yang kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam dan akan diajukan ke Mahkamah Konstitusi untuk
pembuatan suatu undang-undang. Undang-undang dijudicial review. Saat di sidang, para pembuatnya
yang baik adalah undang-undang yang mencerminkan pun seringkali tidak bisa memberikan argumentasi
sikap yang berasaskan sila-sila dari Pancasila yang yang kuat sehingga beberapa undang-undang akhirnya
mengutamakan kepentingan rakyat demi tercapainya berakibat dibatalkan (Pendapat Mahfud M.D., Barter
kepastian, keadilan dan manfaat yang bertumpu pada Kepentingan Politik dalam Pembuatan UU Masih
kesejahteraan. Tinggi, Berita Satu, Rabu, 26 Desember 2012, Jam
Produk perundang-undangan adalah produk dari 18:43 WIB). Undang-undang yang seperti inilah yang
pemerintahan suatu negara yang berfungsi untuk nantinya akan menambah permasalahan hukum yang
menata tata kehidupan masyarakat agar terciptanya ada bukan menyelesaikan permasalahan hukum untuk
suasana aman, tertib, kondusif dan juga terkendali. menjadi lebih baik.
Seiring dengan berjalannya suatu undang-undang Selanjutnya, wewenang yang diberikan kepada
yang berlaku, pemegang kekuasaan senantiasa dan para elit politik untuk membentuk suatu peraturan
terus menerus memperbaharui undang-undang demi dijadikan alat untuk mencapai kepentingan politik
meraih tujuan yaitu tujuan hukum dan diterapkan di mereka. Aspirasi rakyat sering terlupakan akibat
dalam masyarakat. Seringkali tujuan ini dimanfaatkan terlalu sibuknya para elit politik dalam mengurusi
oleh elit politik dalam menciptakan suatu produk partai politiknya masing-masing bukan mengurusi
perundang-undangan. keinginan dan kesejahteraan dari rakyat. Keinginan
Tujuan-tujuan politik dalam penerapan hukum di masyarakat hanya terjutu pada keadilan yang dapat
masyarakat inilah yang menjadi dominasi para elit memberikan keseimbangan didalam kehidupan yang
politik dalam mencapai tujuan atau keinginannya. bermasyarakat. Jika kepastian hanya tergantung dari
Dengan melihat tujuan yang lebih mementingkan muatan kepentingan politik maka kualitas undang-
individu partai masing-masing maka kualitas undang- undang patut untuk diragukan. Berawal dari kepastian
undang ini perlu dipertanyakan. Keputusan pembuatan jika terjadi permasalahan, maka secara tidak langsung
undang-undang ada di tangan para elit politik, jika keadilan pun tidak akan tercapai dan kemudian tidak
keputusan ini masih tetap diselingi tujuan tertentu ada manfaat yang dapat untuk didistribusikan kepada
justru demi kepentingan partai atau diri sendiri, maka masyarakat. Secara singkat, kesejahteraan itu tidak
kualitas undang-undang inilah yang menjadi problem akan tercapai jika kualitas undang-undang dilandasi
utama dalam terciptanya hukum di masyarakat. dengan muatan kepentingan-kepentingan elit politik
Selain melihat dari kepentingan partai tertentu dan bukan kepentingan masyarakat banyak. Hal ini jelas
kepentingan politik, suara terbanyak juga menentukan tidak akan mempengaruhi perubahan hukum yang ada
hasil dari undang-undang. Bila musyawarah tidak demi kemajuan hukum yang diinginkan.
mencapai mufakat maka votinglah yang menjadi Jelas sudah jika undang-undang yang berlaku
jalan terakhir dalam pengambilan keputusan. Dengan banyak yang menyimpang dari konstitusi bilamana
voting ini maka kualitas undang-undang ditentukan kepentingan-kepentingan politik masih diutamakan
oleh partai besar yang menjadi dominasi dalam suatu dalam pembuatan undang-undang. Pancasila dan
negara. Hal inilah yang menjadi permasalahan dan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar yang

187
Febriansyah, Muatan Kepentingan Politik ....

baik didalam pembuatan produk undang-undang. undang-undang law enforcement juga harus didukung
Seringkali para elit politik mengindahkan Pancasila dengan sumber daya manusia yang juga bekualitas
dan UUD 45 sebagai pedoman dalam pembuatan sehingga undang-undang yang bagus itu ditopang
undang-undang sehingga kualitas undang-undang dengan pelaksanaan dan juga penegakan yang bagus
masih diragukan akan kredibilitasnya. Mereka lebih pula. Sehingga sumber daya manusia yang berkualitas
mengutamakan kepentingan-kepentingan elit politik merupakan modal utama untuk membangun bangsa
demi suatu tujuan politik mereka dan mengindahkan yang lebih baik.
konstitusi yang menjadi dasar sistem hukum kita. Kedua, Mengedepankan Keadilan (John Rawls,
Dengan wewenang penuh para elit politik dalam 1999:3). Berbicara mengenai keadilan merupakan
menciptakan undang-undang, kewenangan inilah pembicaraan panjang yang tak kunjung habisnya.
yang menentukan kualitas undang-undang yang ada Semua elemen masyarakat menginginkan kesamaam
sehingga muatan kepentingan-kepentingan politik hak dan juga kesamaan derajat dalam menjalankan
menentukan kualitas undang-undang. Jika sudah kehidupan berbangsa dan juga bernegara. Aristoteles
terjadi demikian, maka konstitusi hanya jadi hiasan berpendapat bahwa keadilan merupakan kesamaan
negara bukan menjadi pedoman dalam menciptakan hak yang dimiliki oleh semua kalangan masyarakat.
undang-undang demi kepastian, keadilan dan manfaat. Perlu kita tahu bahwa keadilan merupakan milik
Jika telah terjadi demikian, maka perlunya strategi individu bukan milik golongan orang banyak. Dengan
pembangunan hukum guna menciptakan hukum yang demikian mengedepankan keadilan merupakan faktor
baik yang jauh dari kepentingan-kepentingan politik yang sangat sulit dikarenakan kesamaan hak ini sulit
dan banyak mengutamakan kepentingan masyarakat untuk diberlakukan secara adil karena keadilan hanya
banyak. milik individu.
Tidak lepas dari itu, demi tegaknya hukum yang
Pemecahan Permasalahan baik serta undang-undang yang pro dengan rakyat,
Melihat dari analisa permasalahan di atas tentunya tentukan politik hukum yang harus mengedepankan
kita prihatin akan nasib bangsa kita ini. Akan tetapi keadilan demi terciptanya undang-undang yang baik.
kita tidak boleh lupa bahwa negara kita menganut Dengan mengedepankan kepentingan rakyat, para elit
asas demokrasi yang semua keputusan berdasarkan politik dalam menciptakan undang-undang tentunya
musyawarah dan juga voting. Dengan keadaan yang harus mengesampingkan kepentingan politik yang
demikian itu maka timbul suatu permasalahan yang dirasa mengganggu kualitas undang-undang yang
relevansinya dengan pembuatan dari undang-undang ada. Demikian itu tentunya politik hukum sudah
dalam politik hukum. Dengan permasalahan yang mengedepankan keadilan di atas kepentingan orang
sedemikian rupa itu penulis mengajukan beberapa banyak demi terciptanya hukum yang dicita-citakan
masukan ataupun usulan guna meminimalisir muatan ius constituendum.
kepentingan dalam mempengaruhi esensi terciptanya Ketiga, Mengedepankan Konstitusi dan Pancasila.
undang-undang yang pro dengan rakyat. Adapun Kontitusi merupakan dasar pijak suatu undang-undang
beberapa masukan dalam pemecahan masalah di agar mempunyai landasan yang kuat bagi undang-
atas antara lain adalah: undang tersebut sebagai sarana untuk perubahan
Pertama, Perbaikan akan Sumber Daya Manusia. masyarakat. Konstitusi dalam negara adalah sebuah
Sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
dalam menjalankan kehidupan masyarakat yang lebih negara, biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen
baik. Hal ini ditandai dengan semakin bagus sumber tertulis. Konstitusi ini lahir dari jiwa dan norma-
daya manusia juga akan semakin bagus pula kualitas norma yang hidup di dalam masyarakat tersebut
tarap hidup manusia tersebut. Dalam relevansi dengan sehingga konstitusi merupakan cerminan bagi hati
terciptanya undang-undang yang merupakan sarana nurani masyarakat banyak. Konstitusi juga diyakini
bagi perubahan hidup di masyarakat, sumber daya merupakan modal dasar bagi undang-undang atau
manusia yang berkualitas merupakan modal utama hukum yang akan diberlakukan di dalam masyarakat
demi tercipta regulasi yang baik yang pro rakyat. agar tercipta hukum yang sesuai dengan kehendak
Dalam politik hukum jika sumber daya manusia masyarakat banyak.
pembuat hukum ini berkualitas, maka terciptalah Di negara kita mengenal apa yang disebut dengan
undang-undang yang baik, bagus dan mempunyai konstitusi yaitu UUD 45 yang menjadi induk dari
kompetensi yang tinggi untuk mengatur kehidupan semua undang-undang yang ada. Memang dalam
bermasyarakat agar lebih baik. Selain itu pelaksana praktiknya dari undang-undang kita banyak yang

188
PERSPEKTIF
Volume XVII No. 3 Tahun 2012 Edisi September

bertentangan dengan konstitusi terbukti banyaknya dalam landasan akan undang-undang yaitu konstitusi
yudicial review yang akan membatalkan berlakunya dan Pancasila yang seharusnya dikedepankan untuk
undang-undang tersebut. Bila terjadi demikian, maka menciptakan undang-undang yang baik yang sesuai
konstitusi harusnya djadikan modal utama secara dengan hati nurani bangsa Indonesia. Jika ketiga
selektif dalam pembuatan undang-undang yang mana kunci penyelesaian masalah ini dikedepankan demi
bersih dari kepentingan politik tetapi berpaku pada terciptanya undang-undang yang baik, maka jelas
kepentingan rakyat banyak yaitu konstitusi. sudah undang-undang yang dibuat sebagai sarana
Selain konstitusi negara kita juga mempunyai dasar untuk mengatur masyarakat akan berjalan lebih baik
untuk menjalankan kehidupan yang sesuai dengan lagi dan sesuai dengan keinginan masyarakat banyak
harkat martabat orang banyak. Pancasila merupakan yang nantinya akan mempengaruhi pembangunan
dasar dari negara Indonesia yang wajib dipatuhi dan hukum dan juga masyarakat yang ada di Indonesia.
dilaksanakan melalui pengamalan-pengamalan. Selain Keinginan inilah yang selama ini dinanti-nantikan
itu pula pancasila merupakan sumber dari segala oleh masyarakat Indonesia guna menerapkan hukum
sumber hukum yang ada di Indonesia. Sumber dari yang pro dengan rakyat yang sesuai dengan keadilan
segala sumber hukum mengartikan bahwa semua dan kesamaan derajat di depan hukum equality before
hukum yang ada dan berlaku di Indonesia harus sesuai the law.
dengan nilai-nilai dari Pancasila itu tersebut. Pancasila
terdiri dari lima pasal yang berbunyi sebagai berikut: Rekomendasi
Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil Dalam pemerintahan dari suatu negara sebaiknya
dan juga beradab; Persatuan Indonesia; Kerakyatan kepentingan rakyat yang menjadi tujuan utama. Jika
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam hal ini dapat tercapai maka kepastian, keadilan dan
permusyawaratan/perwakilan; Keadilan sosial bagi manfaat dapat berjalan seiring dalam membenahi
seluruh rakyat Indonesia. problematika hukum yang ada. Muatan akan adanya
Dari hasil analisis dan pemecahan masalah di kepentingan politik yang seharusnya dikesampingkan
atas diharapkan mampu sedikit banyak membenahi demi kualitas produk undang-undang yang lebih
kualitas undang-undang yang akan diterapkan untuk baik yang dapat memberikan kontribusi positif bagi
mengatur masyarakat banyak. Undang-undang jika kepentingan masyarakat banyak. Hal ini harus sesuai
dibarengi dengan sumber daya manusia yang bagus, dengan konstitusi kita yaitu UUD 45 agar sesuai
mengedepankan keadilan dan sesuai dengan konstitusi dengan jiwa masyarakat Indonesia. Saran yang utama
dan Pancasila nantinya akan menciptkan hukum baru bagi elit politik dalam menciptakan suatu undang-
yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia dan undang harus mengedepankan keadilan, konstitusi,
dapat dengan mudah mengatur segi-segi kehidupan Pancasila, dan kepentingan orang banyak sehingga
bangsa Indonesia. undang-undang yang terlahir dari para elit politik
dapat menjadi sarana bagi perubahan masyarakat
PENUTUP untuk menuju masyarakat yang adil makmur sesuai
Kesimpulan dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Setelah kita lihat pembahasan di atas maka dapat
disimpulkan secara singkat bahwa produk undang- DAFTAR PUSTAKA
undang jika disusupi kepentingan-kepentingan politik Ali, Zainuddin, 2010, Metode Penelitian Hukum,
atau partai politik, maka produk undang-undang ini Jakarta: Sinar Grafika.
dirasa gagal karena tidak mengindah aspirasi dan Apeldoorn, L. J. Van, 1985, Pengantar Ilmu Hukum,
keinginan rakyat. Jelas sudah jika muatan kepentingan Jakarta: Pradnya Paramita.
merupakan penentu dari kualitas undang-undang yang Dwiloka, Bambang, 2005, Teknik Menulis Karya
ada. Problematika hukum yang demikian ini tidak Ilmiah, Jakarta: Rineka Cipta.
akan mampu untuk melakukan kemajuan hukum yang Fanani, Ahmad Zaenal, Teori Keadilan dalam
diinginkan karena muatan kepentingan politik masih Perspektif Filsafat Hukum dan Islam, Artikel,
mendominasi produk undang-undang yang ada. Hakim PA Martapura.
Selain itu ada pemecahan masalah yang diajukan Friedmann W., 1990, Teori dan Filsafat Hukum, Cet.
oleh penulis yaitu perubahan sumber daya manusia Pertama, Jakarta: Rajawali Pers.
dalam pembuatan undang-undang atau law making, Huijbers, Theo, 1995, Filsafat Hukum dalam Lintasan
dalam pelaksanakan dari undang-undang atau law Sejarah, Cet. VIII, Yogyakarta: Kanisisus.
enforcement yang mengedepankan keadilan dan Kafrawi, 2009, Pengantar Ilmu Hukum, Studi di

189
Febriansyah, Muatan Kepentingan Politik ....

Pascasarjana Hukum Unmer Malang. ______, 2006, Pemahaman Buku Teori Keadilan A
Kansil, 1989, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Theory Of Justice, Cetakan I, Yogyakarta: Pustaka
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Pelajar.
Mahfud M.D., Barter Kepentingan Politik dalam Sunggono, Bambang, 2002, Metodologi Penelitian
Pembuatan UU Masih Tinggi, Berita Satu, Rabu, Hukum, Cet. Keempat, Jakarta: Raja Grafindo
26 Desember 2012 jam 18:43 WIB. Persada.
Marzuki, Peter Mahmud, 2006, Penelitian Hukum, Suriasumantri, Jujun S., 2009, Filsafat Ilmu, Jakarta:
Cet. Kedua, Jakarta: Kencana. Pustaka Sinar Harapan.
Mertokusumo, Sudikno, 2002, Mengenal Hukum Tanya, Bernar L., 2011, Politik Hukum, Agenda
Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty. Kepentingan Bersama, Yogyakarta: Genta
Moleong, Lexy J., 2010, Metodologi Penelitian Publishing.
Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Wignjosoebroto, Soetandyo, 2002, Hukum,
Nusantara, Abdul Hakim G., 1988, Politik Hukum Paradigma, Metode dan Masalah, Jakarta:
Indonesia, Jakarta: Yayasan Lembaga Bantuan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat
Hukum Indonesia. (ELSAM).
Poerwadarminta W.J.S., 1986, Kamus Umum Bahasa Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. www.wikipedia.org/wiki/hukum_indonesia
Rawls, John, 1999, A Theory of Justice, revised http://www.asiamaya.com/konsultasi_hukum/ist_
edition, Oxford: OUP. hukum/definisi_hukum.htm.

190

Anda mungkin juga menyukai