Anda di halaman 1dari 12

RELEVANSI PEMIKIRAN DEMOKRASI

ABU’ALA AL-MAUDUDI DENGAN MUHAMMAD NATSIR

Edi Sumanto*

Abstrak

Dinegara-negara berkembang demokrasi menjadi wacana yang hampir meibatkan komponen


masyarakat. Pada mulanya demokrasi merupakan kerangka filosofis yang akhirnya menjadi sistem
politi. Dalam era sekarang ini demokrasi dipandang suatu sistem yang dianggap paling baik dalam
rangka mewujudkan negara aman dan tentram bagi masyarakat. Demokrasi merupakan fondasi
peradaban yang telah menjadi pandangan kemanusiaan. Demokrasi sebagai sebuah hasil pemikiran
filosof Barat, yang mengandung nilai universalisme dan humanisme. Tujuan demokrasi yaitu
keadaan yang memungkinkan semakin semakin diperbesar kebebasan-kebebasan kemanusiaan secara
konsisten.
Metode demokrasi adalah suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan polittik
dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara perjuangan
kompetitif atas suara rakyat. Sedangkan Al-Maududi menekankan pentingnya pemerintahan Islam
sedapat mungkin mengingatkan diri dengan khalifah Ar-Rasyidin. Bentuk pemerintahan tidak dapat
disamakan dengan pemerintahan moderen apapun, kategori ini di istiahkan oleh Al-Maududi dengan
Teo Demokrasi, utuk menyebut pemerintahan demokrasi Ketuhanan, karena pemerintahan seperti
inilah kaum muslimin diberi kedudukan terbatas dibwah kekuasaan Ketuhanan. Muhammad Natsir
menghendaki demokrasi sebagai pemikiran utama karena ingin memasukkan unsur agama kedalam
pemerintahan. Sedangkan istilah demokrasi yang digunakan Muhammad Natsir disebut Theistic
Demokrasy artinya demokrasi berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan. Istilah Theistic Demokrasy
Muhammad Natsir inilah yang ada relevansinya dengan demokrasi yang disampaikan oleh Al-
Maududi dengan Teo Demokrasi.

Kata Kunci: Demokrasi, Abu A’la Al-Maududi, Muhammad Natsir

Pendahuluan Kata “demokrasi” berasal dari dua


Istilah “demokrasi” berasal dari kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
Yunani kuno yang tepatnya diutarakan di kratos/cratein yang berarti pemerintahan,
Athena kuno pada abad ke 5 SM. Negara sehingga dapat diartikan sebagai
tersebut dianggap sebagai contoh awal pemerintahan rakyat, atau yang lebh
dari sebuah sistem yang berhubugan dikenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
dengan hukum demokrasi modern. oleh rakyat dan untuk rakyat.1 Konsep
Namun, arti dari istilah ini telah berubah demokrasi menjadi sebuah kata kunci
Kata kuncidengan
sejalan : waktu, dan definisi tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal
modern telah berevolusi sejak abad ke-18, ini disebabkan karena demokrasi saat ini
bersamaan dengan perkembangan sistem disebut-sebut sebagai indikator
“demokrasi” dibanyak negara. perkembangan politik suatu negara.
Searah dengan bergulirnya waktu,

*Penulis adalah Dosen LB IAIN Bengkulu


El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

pemikiran politik Islam terus mengeliat Demokrasi (pemerintahan oleh


dan malahirkan hal-hal baru. Demokrasi rakyat) semula dalam pemikiran Yunani
yang dipandang oleh Al-Maududi tidak berarti bentuk politik di mana rakyat
semurna, maka kemudian di elabarasi sendiri memiliki dan menjalankan seluruh
menjadi suatu diskrusus yang biasa disebut kekuasaan politik.4Secara garis besar
Teo-Demokrasi. Secara singkat dapat demokrasi adalah sebuah sistem sosial
dipahami, oleh Al-Maududi sedang politik modern yang paling baik dari
membahas utuk mendamaikan demokrasi, sekian banyak sistem maupun ideologi
hal terbarukan, oemiiran Islam menjadi yang ada dewasa ini.
satu kesatuan yang kuat. Istilah Demokrasi berasal dari kata
Teo-demokrasi memiliki esensi “demos” yang berarti rakyat dan
pembatasan kedaulatan rakyat, oleh “kratein” yang berarti memerintah atau
kedaulatan Tuhan. Oleh karena itu, “kratos”.5 Menurut pakar hukum tata
pemikiran manusia tidak sempurna, dan negara M. Mahfud MD, ada dua alasan
mayoritas bukanlah sesuatu yang mutlak. dipilihnya demokrasi sebagai sistem
Wacana ini meihat Islam adalah agama bermasyarakat dan bernegara. Pertama,
sekaligus negara, ia merupakan agama hampir semua negara di dunia ini telah
yang sempurna dan diantara Islam dan menjadikan demokrasi sebagai asas yang
negara dua entitas yang menyatu. fundamental, kedua,demokrasi sebagai
Hubungan Islam dan negara betul-betul asa kenegaraan secara esensial telah
organik dimana negara berdasarkan memberikan arah bagi peranan
syari’eh Islam dengan ulama sebagai masyarakat untuk menyelenggarakan
penasehat resmi ekskutif atau bahkan negara sebagai organisasi tertingginya.6
pemegang kekuasaan tertinggi.2 Hal ini Menurut International Commission
makna demokrasi sama dengan for Jurist dalam (Mirriam Budiardjo.,
Demokrasi yang dikemukakan oleh demokrasi adalah suatu bentuk
Muhammad natsir tidak lepas dari nilai pemerintahan di mana hak untuk
Ketuhanan. Oleh karena itu Muhammad membuat keputusan-keputusan politik
Natsir menawarkan demokrasi Theistic diselenggarakan oleh warga Negara
yaitu demokrasi yang melibatkan atau melaluiwakil-wakil yang dipilih oleh
berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan. mereka dan yang bertanggung jawab
kepada mereka melalui suatu proses
A. Pengertian Demokrasi pemilihan yang bebas.7
Demokrasi (pemerintahan oleh Wacana demokrasi yang
rakyat) semula dalam pemikiran Yunani berkembang saat ini dan telah dijadikan
berarti bentuk politik di mana rakyat sebagai sistem negara di Indonesia,
sendiri memiliki dan menjalankan seluruh merupakan hasil dari reduksi dari
kekuasaan politik.3 secara garis besar pemikiran atau pendapat para filsuf dari
demokrasi adalah sebuah sistem sosial Plato hingga pasca Renaissance.
politik modern yangpaling baik dari Pandangan beberapa filsuf tentang
sekian banyak sistem maupun ideologi demokrasi, adalah sebagai berikut:
yang ada dewasa ini.

86
Edi Sumanto
Relevansi Pemikiran Demokrasi Abu’ala Al-Maududi Dengan Muhammad Natsir

a. Plato memandang demokrasi dekat berkuasa, pemerintahan rakyat, dan


tirani, dan cenderung menuju kekuasaan oleh rakyat.9
tirani. Ia juga berpendapat bahwa Sedangkan pengertian demokrasi
demokrasi merupakan yang menurut istilah atau terminologi adalah
terburuk dari semua pemerintahan seperti yang dinyatakan oleh para ahli
yang berdasarkan hukum dan yang sebagai berikut:
terbaik dari semua pemerintahan a. Joseph A. Schemer mengatakan
yang tidak mengenal hukum. demokrasi merupakan suatu
b. Aristoteles melihat demokrasi perencanaan institusional untuk
sebagai bentuk kemunduran mencapai keputusan politik di mana
politeia, dan yang paling dapat individu-individu memperoleh
ditolerir dari ketiga bentuk kekuasaan untuk memutuskan cara
pemerintahan yang merosot; dua perjuangan kompetitif atas suara
yanglain adalah tirani dan oligarki. rakyat;
c. Rousseau mendukung kebebasan b. Sidney Hook berpendapat demokrasi
dan kedaulatan manusia. adalah bentuk pemerintahan di
Menurutnya, bentuk pemerintahan mana keputusan-keputusan
mesti didasarkan pada aneka macam pemerintah yang penting secara
pengkajian historis. Bersamaan dengan langsung atau tidak langsung
itu, analisis dan penegasannya pada didasarkan pada kesepakatan
kebebasan menunjang pemikiran mayoritas yang diberikan secara
demokratis. Amerika Serikat mencoba bebas oleh rakyat biasa.
mengambil ide-ide dari sebagian besar c. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn
pandangan yang terurai di atas, sambil Karl menyatakan demokrasi sebagai
membangun sebuah “demokrasi suatu sistem pemerintahan dimintai
perwakilan” yang kekuasaannya berasal tanggung jawab atas tindakan-
dari rakyat. Pemerintahan secara tindakan mereka yang telah
perwakilan tidak saja sesuai dengan terpilih. 10

ukuran negara. Itu juga menyediakan obat d. Abraham Lincoln (1863)


pemberantas penindasan oleh mayoritas.8 mendefinisakan demokrasi sebagai
Secara etimologis “demokrasi” pemerintahan dari rakyat, oleh
terdiri dari dua kata Yunani yaitu rakyat, dan untuk rakyat
“demos”yang berarti rakyat atau (Government of the people, by the
penduduk suatu tempat dan “cratein”atau people, for the people).Konsep
“cratos” yang berarti kekuasaan dan demokrasi kemudian berkembang
kedaulatan. Gabungan dua kata demos- dengan kondisi sosial.11
crateinatau demos-cratos(demokrasi) Sebagaimana tercermin dari
memiliki arti suatu keadaan negara di beragamnya istilah demokrasi; demokrasi
mana dalam sistem pemerintahannya terpimpin, demokrasi pancasila,
kedaulatan berada di tangan rakyat, demokrasi sosial. Namun demikian
kekuasaan tertinggi berada dalam konsep demokrasi yang berkembang
keputusan bersama rakyat, rakyat

87
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

secara umum dibagi menjadi dua, yakni resam suatu norma folkways (Kahin 1995).
demokrasi liberaldan demokrasi komunis Demikian pula yang dialami oleh Natsir,
Dari beberapa pandangan dan semenjak kecil beliausudah
pengertian di atas, maka demokrasi bisa terbiasamendengar perbahasan dan
diartikan dengan suatu keadaan negara di perbincanganilmiah mengenai Islam yang
mana dalam sistem pemerintahannya berlaku antara golongan tradisional(kaum
kedaulatan berada di tangan rakyat, tua) dan golongan pembaharua(kaum
kekuasaan tertinggi berada dalam muda).15
keputusan bersama rakyat, rakyat
berkuasa, pemerintahan rakyat dan C. Demokrasi dalam Pemikiran
kekuasaan oleh rakyat.12 Demokrasi Al-Maududi
B. Biografi Al-Maududi Al-Maududi terlhat jelas menolak
Sayid Abul A’lāMaududi, yang teori kedaulatan rakyat, dikarenakan
dikenal sebagai tokoh fundamentalis beberapa alasan. Pertama, menurutnya
Islam, lahir pada tanggal 25 September kedaulatan tertinggi adalah kedaulatan
1903 M. (3 Rajab 1321 H) di Aurangabad Tuhan. Hanyalah Tuhan saja yang berhak
India selatan.13 Ayah Abu al-A’la al menjadi pembuat hukum (law giver).
Maududi, Ahmad Hasan yang dilahirkan Kedua, “Praktek kedaulatan rakyat”
pada tahun 1855 di Delhi, berasal dari sering kali menjadi omong kosong, karena
keluarga terhormat yang silsilah partisipasi politik rakyat pada
keturunannya dapat ditelusuri sampai kenyataannya dilakukan dalam waktu
kepada Nabi Muhammad. Abual-A’la al- empat atau lima tahun sekali saat pemilu.
Maududi mulai menulis karyanya Sedang kendai pemerintahan sehari-hari
Tafhimal-Qur'an (KeArah Pemahaman al- sesungguhnya berada pada segelintir
Quran) pada bulan Februari 1942. Ini penguasa, yang sekalipun
merupakan karya paling revolusioner dan mengatasnamakan rakyat, seringkali
mengejutkan di zaman itu. Buku ini menindas rakyat demi kepentingn
diselesaikan enam jilid setelah memakan pribadi.16
waktu tiga puluh tahun empat bulan, Al-Maududi membedakan sistem
tepatnya selesai pada tanggal 7 Juni1972.14 khalifah dengan kerajaan. Dari hal
D. Biografi Muhammad Natsir tersebut Al-Maududi menyimpulkan, dan
Natsir dibesarkan di tengah ini pulalah yang mengarahkan khalifah
Masyarakat Minangkabau, yaitu di Kota Islamiyah ke Demokrasi meskipun
Alahan Panjang pada 17 Julai 1908, yang terdapat perbedaan asasi antara
persekitarannya memegang teguh adat demokrasi Islami dan demokrasi barat.17
istiadat.Ayahnya bernama Idris Sutan Al-Maududi dengan pemikirannya
Saripado dan ibunya bernama Khadijah. berusaha untuk melihat, merangkap,
Alahan Panjang dikenal sebagai kota yang meramu pola yang ada. Demokrasi
banyak melahirkan gagasan dianngap mampu menjawab beberapa
pembaharuan. Sejak awal, penduduk kota permasalahan sosial kemasyarakatan, dan
ini telah dilatih untuk mengenal nilai mengkomodir hak asasi manusia sebagai
dasar Islam melalui kebiasaan dan adat insan berpikir, namun tentu memiliki

88
Edi Sumanto
Relevansi Pemikiran Demokrasi Abu’ala Al-Maududi Dengan Muhammad Natsir

beberpa kelemahan. Lubang kelemahan legislatif dan yudikatif, serta pembatasan


itulah kemudian berusaha ditutupi terhadap partai politik. Begitu halnya
dengan perpaduan domokrasi dan seni dengan agama, Soekarno tidak menerima
politik Islam yang ditawarkan Al- bahwa agama telah mengatur tentang
Maududi.18 semuanya termasuk negara atau sistem
Secara esensial, konsep Teo pemerintahan.20
demokrasi berati Islam memberikn Sedangkan Soekarno yang dikenal
kekuasaan kepada rakyat, akan tetapi dengan demokrasi terpimpinnya berbeda
kekuasaan terebut dibatasi oeh norma- dengan demokrasi secara prakteknya,
norma yang datangnya dari Tuhan. Dengn tidak adanya pemilihan umum, kebebasan
kata lain, Teori demokrasi adalaha seuruh pers yang dikontrol. Praktek demokrasi
kedaulatan rakyat yang terbatas dibawah ini tidaklah sejalan dengan semestinya,
pengawasan Tuhan atau, seperti sehingga kekuasaan tetap berada di
diisttilahkan oleh Al-Maududi “Alimited tangan seorang pemimpin.Namun,
populer sovereiignty under suzerainty of Soekarno tetap beranggapan bahwa
God”. Pemikiran manusia ketika kedaulatan berada ditangan rakyat, bukan
digambarkan adalah jauh dari kata pada tatanan kedaulatan Tuhan.
sempurna oleh karena pokok demokrasi
selalu berorientasi dengn kuantitas bukan E. Demokrasi M Nasir
kualitas, terkadang kesepakatan umum Pokok-Pokok Pikiran Mohammad
ataupun produk yang lahir tidak Natsir tentang Demokrasi
sempurna karena didasarkan kualitas Theistic Istilah Demokrasi berasal
secara kuantitas (mayoritas). dari dua kata Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat dan kratos yang berarti
D. Demokrasi dalam pemikiran Sukarno pemerintah. Jadi demokrasi adalah
Sedangkan Soekarno mempunyai pemerintahan dari rakyat dan untuk
pandangan sendiri mengenai konsep dari rakyat.21 Dalam Kamus Besar Bahasa
demokrasi. Memaknai sebuah demokrasi Indonesia, diuraikan pengertian
dari Soekarno tidak bisa terlepas dari demokrasi sebagai berikut: Bentuk atau
historisnya yang mempengaruhi sistem pemerintahan yang segenap rakyat
pemikirannya tentangdemokrasi, di mana turut serta memerintah dengan
pengaruh peran budaya dan pendidikan perantaraan wakilnya; pemerintah rakyat.
yang membuat kanal pemikirannya Gagasan atau pandangan hidup yang
tersebut di aplikasikan terhadap negara mengutamakan hak dan kewajiban serta
yang dipimpinnya.19 perlakuan yang sama bagi warga negara.22
Penerimaan Soekarno tentang Adapun istilah Theistic berasal dari
demokrasi dalam menjalankan bahasa Yunani, theos yang berarti Tuhan,
pemerintahannya, Soekarno bersikap yaitu keyakinan yang bertentangan
otoriter yang berlindung pada sistem dengan atheisme yang mendasar
demokrasi, Soekarno berperan besar kepercayaan kepada adanya satu Tuhan.23
dalam penyelengaraan pemerintahannya, Dari kedua definisi yang penulis
seperti ikut campur dalam urusan kemukakakan di atas, dapat disimpulkan

89
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

bahwa yang dimaksud dengan demokrasi mereka sendiri menurut cara-cara yang
theistic adalah demokrasi yang sesuai dengan keadaan mereka. Mereka
berlandaskan kepada nilai-nilai ketuhanan pun berhak pula untuk mencontoh
(Harjono, 1996:67) Atau suatu negara berbagai sistem pemerintahan yang telah
demokrasi Islam.24 Ideologisasi asas-asas dikembangkan oleh bangsa-bangsa lain
doktrin keagamaan Islam yang berkenaan meskipun mereka bukan bangsa Muslim.
dengan kehidupan sosial dan politik, Karena menurut Mohammad Natsir,
membawa Mohammad Natsir untuk prestasi sebuah peradaban tidaklah
mempertemukan antara Islam dengan semata-mata menjadi hak milik mutlak
paham demokrasi liberal yang masyarakat yang melahirkannya. Bangsa-
berkembang luas di negara-negara Eropa bangsa lain berhak pula untuk menikmati
dan Amerika Serikat. Sejalan dengan penemuan-penemuan masyarakat lain
keyakinannya bahwa negara pada bagi kepentingan dan kemaslahatan umat
prinsipnya adalah "alat" untuk mencapai manusia secara keseluruhan.27 Dalam
tujuan-tujuan yang dikehendaki oleh membahas mengenai demokrasi,
agama, Mohammad Natsir berpendapat Mohammad Natsir yakin bahwa prinsip-
bahwa tidak ada suatu model tertentu Prinsip Islam tentang syura lebih dekat
yang bersifat "baku" mengenai sebuah kepada rumusan-rumusan demokrasi
negara sebagaimana dikehendaki oleh modern, dengan meletakkan prinsip-
Islam.25 prinsip hudud (batas-batas) dan etik
Dikehendaki Islam Natsir keagamaan sebagai panduan dalam
mengakui demokrasi itu baik, tetapi mengambil keputusan.
sistem kenegaraan Islam tidak Dengan demikian Mohammad
mengandalkan semua urusannya kepada Natsir berusaha untuk mempertemukan
instrumen demokrasi, sebab demokrasi teori kedaulatan rakyat dan teori
tidak kosong dari berbagai bahaya yang kedaulatan Tuhan. Karena itu,
terkandung didalamnya. Ia menyatakan Mohammad Natsir mengatakan bahwa
bahwa, perjalanan demokrsi dari abad ke Islam itu menganut faham "Theistic
abad telah memperlihatkan beberapa Democrasy", yaitu demokrasi yang
sifatnya yang baik. Akan tetapi demokrasi berlandaskan nilai-nilai ketuhanan.
juga melekat pada dirinya pelbagai sifat- Keputusan mayoritas rakyat berpedoman
sifat berbahaya. Dengan tegas pula Natsir kepada ketuhanan. Dan bahwa keputusan
kemukakan bahwa “Islam adalah suatu mayoritas yang berpedoman kepada nilai-
pengertian, suatu paham, sutu begrif nilai ketuhanan itu dapat dianggap
sendiri, yang mempunyai sifat-sifat sebagai ijma kaum muslimin yang
sendiri pula. Islam tak usah”demokrasi mengikat untuk tempat dan zaman
100% bukan pula otokrasi 100%, tertentu. Melihat Argumentasi
Islam...yah Islam.26 Mohammad Natsir yang dijabarkan dalam
Lebih lanjut dikatakan bahwa tulisannya tentang demokrasi, dapatlah
kaum muslimin yang hidup pada suatu dipahami bahwa menurutnya demokrasi
zaman dan tempat tertentu di dunia ini mempunyai dimensi dan interpretasi yang
adalah bebas untuk menyusun negara luas seperti musyawarah. Salah satu kata

90
Edi Sumanto
Relevansi Pemikiran Demokrasi Abu’ala Al-Maududi Dengan Muhammad Natsir

kunci wawasan politik yang gagasan demokrasi Barat.31 Dengan


dikembangkan Mohammad Natsir adalah demikian menurut Mohammad Natsir
syura (musyawarah) sebagai konsep bahwa Islam mengajarkan ibadah dan
demokrasi (Harjono, 1996:58).28 Konsep juga politik dalam bermasyarakat,
demokrasi yang memukau para muslim berbangsa dan bernegara. Dan Islam
modernis disebagian dunia Islam adalah sangat menghormati hak asasi manusia,
konsep demokrasi yang diterapkan di demokrasi (musyawarah), serta
dunia Barat. Akan tetapi konsep mendahulukan kewajiban tanpa
demokrasi di dunia Barat tersebut jelas melupakan haknya. Seorang demokrat
32

berbeda dan menyimpang jauh dari sejati, kata Mohammad Natsir suatu
konsep demokrasi yang asli yang lahir ketika, harus menghormati pendirian dan
dan ditemukan di Yunani Kuno.29 pendapat orang lain, sekalipun ia tidak
Mohammad Natsir berpandangan setuju atau bahkan menentangnya.
bahwa dasar-dasar sosial politik Islam F. Pandangan Nurcholis Madjid tentang
sebenarnya menghendaki sebuah sistem Demokrasi
yang demokratis yang hampir serupa Nurcholis Madjid (Cak Nur) berhasil
dengan sistem demokrasi liberal. merumuskan daftar penting nama-nama
Perbedaannya hanya terletak pada garis dan pandangan hidup demokrasi
panduan untuk dijadikan dasar dalam berdasarkan pada bahan-bahan yang telah
menetapkan kebijaksanaan politik, hukum berkembang, baik secara teorits maupun
dan berbagai keputusan politik lainnya. pengalaman praktis di negara-negara
Dalam demokrasi Islam, perumusan yang demokrasinya cukup mapan paling
kebijaksanaan politik, hukum dan lain- tidak mencakup tujuh norma.33 Ketujuh
lainya haruslah mengacu kepada asas-asas norma tersebut adalah sebagai berikut:
yang telah ditetapkan oleh Alquran dan 1. Pentingnya kesadaran akan
sunnah Nabi. Atau sekurangkurangnya pluralisme
kebijaksanaan-kebijaksanaan itu tidak Kemajemukkan adalah
bertentangan dengan prinsip-prionsip sunatullah. Kesadarn masyarakat
doktrin (Mahendra, 1994:70).30 harus dibangun secara positif
Islam mewajibkan kepatuhan dalam memandang segala
mutlak kaum muslimin kepada hukum- perbedaan. Seseorang akan dapat
hukum Allah yang berdasarkan Alquran menyesuaikan dirinya pada cara
dan Sunnah Rasulullah saw. Kewajiban ini hidup demokrasitis jika ia
memberikan batasan kepada rakyat untuk mampu mendisiplikan dirinya
membuat hukum-hukum Allah atau kearah jenis persatuan dan
peraturan-peraturan berdasarkan kesatuan yang diperoleh melalui
kehendak rakyat yang bersifat murtlak prilaku kreatif dan dinamis serta
yang merupakan bagian tak terpisahkan memahami segi-segi positif
dari konsep demokrasi Barat Modern. kemajemukkan masyarakat.
Garis pemikiran seperti inilah yang oleh Masyarakat yang teguh
Mohammad Natsir menganggap Islam berpegang pada pandangan
tidak sepenuhnya cocok dengan gagasan- hidup demokratis harus dengan

91
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

sendirinya memelihara lingkup mengkritik yang sehat dan bertanggung


keagaman yang luas. Pandangan jawab, dan menghina yang merusak dan
hidup demokratis seperti ini tanpa tanggung jawab.
menuntut moral pribadi yang
tinggi. Kesadaran akan pluralitas 3. Buang jauh-jauh pemikiran bahwa
sangat penting dimiliki bagi untuk mendapatkan tujuan dapat
rakyat Indonesia sebagai bangsa menghalalkan segala cara.
yang sangat beragam dari sisi Ungkapan “tujuan menghalalkan
etnis, bahasa, budaya, agama dan cara” mengisyaratkan suatu kutukan
potens alamnya. kepada orang yang berusaha meraih
2. Dalam peristilahan politik dikenal tujuannya dengan cara-cara yang tidak
istilah Musyawarah. peduli kepada pertimbangan moral.
Musyawarah telah diajarkan Pandangan hidup demokratis
dalam ajaran Islam sejak dulu. mewajibkan adanya keyakinan bahwa
Karena istilah musyawarah berasal dari cara haruslah sejalan dengan tujuan.
bahasa Arab, dengan makna asal sekitar Bahkan sesungguhnya klaim atas suatu
“saling memberi isyarat”. Internalisasi tujuan yang baik harus diabsahkan
makna dan semangat musyawarah oleh kebaikan cara yang ditempuh
menghendaki atau mengharuskan adanya untuk meraihnya. Seperti dikatakan
keinsyafan dan kedewasaan untuk Albert Camus, “Indeed the end justifies the
dengan tulus menerima kemungkinan means. But what justifies the end? The
kompromi atau bahkan “kalah suara”. means!”. Maka antara keduanya tidak
Semangat musyawarah boleh ada pertentangan. Setiap
menuntut agar setiap orang pertentangan antara cara dan tujuan
menerima kemungkinan terjadinya jika telah tumbuh menggejala cukup
“partial finctioning of ideals”, yaitu luas, pasti akan mengundang reaksi-
pandangan dasar bahwa belum tentu, reaksi yang dapat menghancurkan
dan tidak harus, seluruh keinginan demokrasi. Demokrasi tidak terbayang
atau pikiran seseorang atau kelompok terwujud tanpa akhlak yang tinggi.
akan diterima dan dilaksanakan Dengan demikian pertimbangan moral
sepenuhnya. Korelasi prinsip itu ialah (keluhuran akhlak) menjadi acuan
kesediaan untuk kemungkinan dalam berbuat dan mencapai tujuan.
menerima bentuk-bentuk tertentu
kompromi atau islah. Korelasinya yang 4. Permufakatan yang jujur dan sehat
lain ialah seberapa jauh kita bisa bersikap adalah hasil akhir musyawarah
dewasa dalam mengemukakan pendapat, yang jujur dan sehat.
mendengarkan pendapat orang lain, Suasana masyarakat demokratis
menerima perbedaan pendapat, dan dituntut untuk menguasai dna
kemungkinan mengambil pendapat yang menjalankan seni permusyawaratan
lebih baik. Dalam masyarakat yang yang jujur dan sehat itu guna
belum terlatih benar untuk berdemokrasi, mencapai permufakatan yang juga jujur
sering terjadi kejenuhan antara dan sehat. Permufakatan yang dicapai

92
Edi Sumanto
Relevansi Pemikiran Demokrasi Abu’ala Al-Maududi Dengan Muhammad Natsir

melalui “engineering”, manipulasi atau demokrasi. Oleh sebab itu, harus ada
taktik-taktik yang sesungguhnya hasil keyakinan yang luas di masyarakat bahwa
sebuah konspirasi, bukan saja merupakan demokrasi adalah sistem pemerintahan
permufakatan yang curang, cacat yang terbaik dibanding dengan sistem
atau sakit, malah dapat disebut lainnya. Untuk menumbuhkan keyakinan
sebagai pengkhianatan pada nilai dan akan baiknya sistem demokrasi, maka
semangat demokrasi. Karena itu, faktor harus ada pola perilaku yang menjadi
ketulusan dalam usaha bersama tuntutan atau norma-norma / nilai-nilai
mewujudkan tatanan sosial yang baik demokrasi yang diyakini masyarakat.
untuk semua meruakapakan hal yang Nilai-nilai dari demorkasi Budiarto
sangat pokok. Faktor ketulusan tersebut Danujaya34 Pengamat Sosial
mengandung makna pembebasan diri membutuhkan hal-hal sebagai berikut :
dari vested intersed yang sempit. Prinsip 1. Kesadaran akan pluralisme.
inipun terkait engan paham Masyarakat yang hidup demokrasi
musyawarah. harus menjaga keberagaman yang
Musyawarah yang benar dan hak ada di masyarakat. Demokrasi
hanya akan berlangsung jika masing- menjamin keseimbangan hak dan
masing pribadi atau kelompok yng kewajiban setiap warga negara,
bersangkutan mempunyai kesediaan maka kesadaran akan pluralitas
psikologis utuk melihat kemungkinan sangat penting dimiliki bagi rakyat
orang lain benar dan diri seniri salah, Indonesia sebagai bangsa yang
dan bahwa setiap orang pada dasarnya sangat beragam dari sisi etnis,
baik, berkencenderngan baik dan bahasa, budaya, agama dan potensi
beritikad baik. alamnya.
5. Dari Sekian banyak unsur kehidupan 2. Sikap yang jujur dan pikiran yang
bersama ialah terpenuhinya sehat. Pengambilan keputusan
keperluan pokok, yaitu pangan, didasarkan pada prinsip
sandang dan papan. musyawarah mufakat dan
6. Saling bekerja sama antar warga memerhatikan kepentingan
masyarakat dengan paradigma saling masyarakat pada umumnya.
memiliki pikiran-pikiran yang Pengambilan keputusan dalam
posittif (positif thinking). demokrasi membutuhkan
7. Pentingknya pendidikan demokrasi kejujuran, logis atau berdasar akal
sejak dini, pelaksanaan demokrasi sehat dan tercapai dengan sumber
belum sepenuhnya sesuai dengan daya yang ada. demokrasi
kaidah-kaidah yang sesungguhnya. membutuhkan sikap tulus setiap
orang untuk beritikad baik
G.Nilai-Nilai demokrasi 3. Demokrasi membutuhkan kerja
Sebuah pemerintahan yang baik sama antarwarga masyarakat dan
dapat tumbuh dan stabil bila masyarakat sikap serta itikad baik. Demokrasi
pada umumnya punya sikap positif dan membutuhkan kerja sama antara
proaktif terhadap norma- norma dasar anggota.

93
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

Sukarna35 mengemukakan adanya s. konstitusi/ UUD yang demokratis


beberapa prinsip dari demokrasi dan t. prinsip persetujuan.
prinsip-prinsip dari otoritarian atau Ada beberapa macam prinsip dab
kediktatoran. Adapun prinsip-prinsip asas demokrasi yang dikemukakan para
dari sistem politik demokrasi adalah ahli. Menurut Abdillah prinsip-prinsip
sebagai berikut: demokrasi terdiri dari:
a. pembagian kekuasaan; kekuasaan 1. Persamaan memberi penegasan
eksekutif, legeslatif, yudikatif setiap warga negara (rakyat biasa
berada pada badan yang berbeda atau pejabat) mempunyai
b. pemerintahan konstitusional persamaan tempat dan kedudukan
c. pemerintahan berdasarkan hukum dimuka hukum dan pemerintahan.
d. pemerintahan mayoritas 2. Kebebasan menegaskan bahwa
e. pemerintahan dengan diskusi individu warga negara atau rakyat,
f. pemilihan umum yang bebas memiliki kebebasan menyampaikan
g. partai politik lebih dari satu dan pendapat dan membentuk
mampu melaksanakan fungsinya perserikatan.
h. management yang terbuka 3. Pluralisme memberikan penegasan
i. pers yang bebas dan pengakuan keragaman budaya,
j. pengakuan terhadap hak hak bahasa, etnis, agama dan pemikiran
minoritas atau lainnya merupakan sesuatu
k. perlindungan terhadap hak asasi yang tidak bisa terelakkan.36
manusia
l. peradilan yang bebas dan tidak Kesimpulan
memihak Dari uraian diatas dapat
m. pengawasan terhadap disimpulkan bahwa Al-Maududi
administrasi negara menekankan pentingnya pemerintahan
n. mekanisme politik yang berubah Islam sedapat mungkin mengingatkan diri
antara kehidupan politik dengan khulifah Ar-Rasyidin. Bentuk
masyarakat dengan kehidupan pemerintahan tidak dapat disamakan
politik pemerintah dengan pemerintaha moderen apapun,
o. kebijaksanaan pmerintah dibuat kategori ini di istilahkan oleh Al-Maududi
oleh badan perwakilan politik dengan Teo Demokrasi, untuk menyebut
tanpa paksaan dari lembaga pemerntahan demokrasi Ketuhanan,
manapun karena pemeerintahan seperti inilah kum
p. penempatan pejabat pemerintahan muslimin diberi kedududkan terbatas
dengan merit sistem bukan poil dibawah kekuasaan Ketuhanan.
sistem Mohammad Natsir mengatakan
q. penyelesaian secara damai bukan bahwa Islam itu menganut faham "Theistic
dengan kompromi Democrasy", yaitu demokrasi yang
r. jaminan terhadap kebebasan berlandaskan nilai-nilai ketuhanan.
individu dalam batas-batas Keputusan mayoritas rakyat berpedoman
tertentu. kepada ketuhanan. Dan bahwa keputusan

94
Edi Sumanto
Relevansi Pemikiran Demokrasi Abu’ala Al-Maududi Dengan Muhammad Natsir

mayoritas yang berpedoman kepada nilai-


9
nilai ketuhanan itu dapat dianggap Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan
Kewarganegaraan.., h. 131.
sebagai ijma kaum muslimin yang
mengikat untuk tempat dan zaman 10
Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan
tertentu. teori-teori demokrasi terdapat Kewarganegaraan .., h. 132
banyak perbedaan dan saling bertolak
11
belakang. Selain itu dalam teorinya saja http://poetracerdas.blogspot.com/2009/04/
demokrasi-liberal-demokrasi-komunis-
masih terdapat kekurangan. Dalam teori
dan.html(diunduh 7/2/2012 11:22)
pasti ada praktik, sekarang tergantung
negara saja, jika ingin menggunakan 12
Ibid., hlm. 131
demokrasi yang menurutnya baik dalam
13
praktiknya. Karean adapun teori jika tak John Obert Voll, Politik Islam:
dipraktikkan sama saja dengan tidak. Kelangsungan dan Perubahan di Dunia Moderen,
pen. Ajat Sudrajat (Yogyakarta: Titian Ilahi Press,
1997), h. 284.

Referensi 14
Muhammad Iqbal
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/1
1
http://mklh11 demokrasi.blogspot.co.id 23456789/7970/1/.pdf diakses, 11 Juni 2016
diakses, Rabu 1 Juni 2016
15
Abdullah Firdus, dkk,
2
Syukron Kamil, Pemikiran Politik Islam http://www.ukm.my/ijit/IJIT%20Vol%207%20
Tematik: Agama dan Demokrasi, Civil Society, 2015, diakses 17 Juni 2016
Syariah dan HAM, Pundatalisme dan Anti Korupsi,
(Jakarta: Kencana, 2013) 16
Amin Rais, Khalifah Dalam Kerajaan
3
(Al-Khalifah Al-Mulk Alh Bahasa Muhammad Al-
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta:
Bagir,Cetakan ke II, Bandung, Mian), h. ii
Gramedia Pustaka Utama, 2002), cet. III, h 154
17
4 Abu Al-Maududi Khalifah Dalam
Lorens Bagus, Kamus ...., h. 154.
Kerajaan (Al-Khalifah Al-Mulk Alh Bahasa
5 Muhammad Al-Bagir,Cetakan ke II, Bandung,
http://mklh11demokrasi.blogspot.co.id
Mian), h. 5
/diakses , Rabu, 1 Juni 2016
18
6 http://www.academia.edu/12815748/
A. Ubaedillah dan Abdul Rozak,
Konsep_Teo-Demokrasi_Abul_Ala_al-Maudu
Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, Hak
Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, (Jakarta: 19
Ahmad Wahyudin, Sistem Demkrasi Studi
ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2006), hlm. 130-
Perbandingan Pemikiran Imam Khoemeni dan Ir.
131.
7 Sukarno (Tesis), 2013), h.
Mirriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu
Politik. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 20
Wahyudin, Sistem Demkrasi..., h. 5
2008: 116-117).
21
8 Marbun, B.N, Kamus Politrik. Cet. I.
Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan
(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h. 134
Kewarganegaraan: Demokrasi, Hak Asasi
Manusia, dan Masyarakat Madani, h. 131. 22
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.,
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet. IV. (Jakarta:
Balai Pustaka. 1990), h. 914

95
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016

23
Shadily, Hasan, Ensiklopedi Indonesia. 1993, (Yogyakarta: Tara,Wacana, 1999), h. 111-
Jilid VI. Edisi Khusus( Jakarta: PT. Ichtiar Baru 142.
Van Hoeve. 1992), h. 353

24
Anwar, M. Syafi'i, Pemikiran dan Aksi
Islam Indonesia Sebuah Kajian Politik Tentang
Cendekiawan Muslim Orde Baru. Cet. I. (Jakarta:
Paramadina, 1995), h. 143

25
Ihza Mahendra, Yusril, Modernisme Islam
dan Demokrasi. Jurnal Islamika No. 3 Januari
Maret. 1994), h. 70

26
Thohir Luth, M. Natsir Dakwah dan
Pemikirannya, (Jakarta: Gema Insani, 2005), h. 21

27
Ihza Mahendra, Yusril, Modernisme Islam
dan Demokrasi. Jurnal Islamika No. 3 Januari
Maret. 1994), h. 71

28
Ibid
29
Suhelmy, Ahmad, Soekarno Versus
Natsir. Cet. I. (Jakarta: Darul Falah, 1999), h. 90

30
Ihza Mahendra, Yusril, Modernisme
Islam dan Demokrasi. Jurnal Islamika No. 3
Januari Maret. 1994), h. 70

31
Suhelmy, Ahmad. 1999. Soekarno
Versus Natsir. Cet. I. (Jakarta: Darul
Falah, 1999), h. 90

32
Saefuddin, AM, Ijtihad Politik
Cendekiawan Muslim. Cet. I. (Jakarta: Gema Insani
Press, 1996), h. 196

33
Rowland B.F Pasaribu, Demokrasi dan Sistem
Pemerintahan Negara, h. 143-145

34
Budiarto Danujaya Kompas, 18 April 2005
35
Sukarna,
http://www.academia.edu/7014074/DEMOKRASI_
INDONESIAdari_pdf, , diakses 16 Juni 2016

36
Masykuri Abdillah, Demokrasi di
Persimpangan Makna Respon Intelektual Muslim
Indonesia Terhadap konsep Demokrasi 1966—

96

Anda mungkin juga menyukai