Anda di halaman 1dari 21

Rifki Naufal Surya Putra (6662200145)

Resume Dinamika Komunikasi Organisasi di perguruan tinggi


Karya Ida Suryani Wijaya

BAB 1
LATAR BELAKANG MASALAH
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi manusia dapat
berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari dimanapun manusia itu berada.
Komunikasi juga merupakan hal yang sangat vital dalam keberlangsungan dan keberhasilan
sebuah interaksi,baik dalam lingkungan formal semisal orgasisasi/lembaga pendidikan
maupun pada tataran interaksi pada organisasi yang bersifat umum.1 dalam hal ini,
komunikasi yang efektif akan sangat menentukan keberhasilan sebuah interaksi, serta
kelangsungan hidup sebuah organisasi.pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat
dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik
suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu juga sebaliknya, kurangnya
atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan.komunikasi dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana sampai cara yang kompleks. Komunikasi tidak
terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi,
senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, perhatian
yang mendukung diterimanya pengertian, sikap dan perasaan yang sama.diterimanya
pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi.sementara itu, organisasi
adalah sistem yang mapan dari mereka yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,
melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.
FOKUS PENELITIAN DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Dinamika berarti bergerak, sedangkan organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi selalu
bergerak, tumbuh dan berkembang untuk mempertahankan eksistensinya. Memandang
organisasi sebagai organisme yang dinamis berarti memandang organisasi tidak hanya dari
segi bentuk dan wujudnya, tetapi juga melihat organisasi itu dari segi isinya. Isi dari
organisasi ialah sekelompok orang-orang yang melakukan kegiatan di dalam organisasi untuk
mencapai tujuan bersama.7 organisasi dalam arti dinamis merupakan proses kerjasama antara
orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi sebagai proses yang mana ada interaksi antara orang-orang yang ada di dalam
organisasi itu. Interaksi yang terjadi di dalam organisasi dapat berlangsung secara formal, dan
secara non formal. Hubungan formal adalah hubungan-hubungan yang mengikuti pola yang
ada dalam organisasi. Hubungan informal adalah hubungan-hubungan yang terjadi dalam
organisasi yang tidak terikat oleh struktur organisasi, dan tidak terikat oleh aturan-aturan
yang ditetapkan dalam organisasi. Oleh karena itu hubungan-hubungan informal tidak
tampak dalam struktur organisasi atau tidak tergambar dalam bagan organisasi.
BAB 2
PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Istilah komunikasi berasal dari perkataan latin communis yang artinyamembuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari
akar kata dalam bahasa latin communico yang artinya membagi.47 jadi, komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti
ini disebut komunikasi nonverbal.untuk memahami pengertian komunikasi tersebut dapat
digunakan definisi yang dibuat oleh harold d. Lasswell yang mengatakan bahwa cara yang
baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: who
says what in which channel to whom with what effect?.48 berdasarkan paradigma laswell di
atas, maka komunikasi berarti proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada
seorang komunikan melalui media komunikasi tertentu untuk menghasilkan efek tertentu.
Dewasa ini sangat beragam jenis media komunikasi yang beredar di masyarakat, yang dapat
dipergunakan dalam kegiatan berkomunikasi. Definisi lasswell ini juga menunjukkan bahwa
komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Berdasarkan
Definisi lasswell ini dapat diturunkan 5 unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama
lain, yaitu: pertama sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi
(encoding), komunikator, pembicara (speaker). Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok,
organisasi, atau perusahaan. Kedua pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber
kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang
mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut. Ketiga saluran atau media,
yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada
penerima. Saluran juga merujuk pada cara penyampaian pesan, apakah langsung (tatap muka)
atau lewat media (cetak dan elektronik). Keempat, penerima (receiver) sering juga disebut
sasaran/tujuan (destination), komunikate, penyandi balik (decoder) atau khalayak, yaitu orang
yang menerima dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan,
persepsi, pola pikir, dan perasaan, penerima pesan menafsirkan seperangkat simbol verbal
dan atau nonverbal yang ia terima. Kelima efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah
ia menerima pesantersebut, misalnya terhibur, menambah pengetahuan, perubahan sikap, atau
bahkan perubahan perilaku.
JARINGAN DAN POLA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Organisasi adalah komposisi sejumlah orang yang menduduki posisi atau peranan tertentu. Di
antara orang-orang ini saling terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan
tertentu yang dinamakan pola aliran informasi atau jaringan komunikasi. Suatu jaringan
komunikasi berbeda dalam besar dan strukturnya, misalnya mungkin hanya diantara dua
orang, tiga atau lebih dan mungkin juga diantara keseluruhan orang dalam organisasi. Bentuk
struktur dari jaringan itupun berbeda-beda.peranan individu dalam sistem komunikasi
ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu dengan individu lainnya dalam
organisasi. Hubungan ini ditentukan oleh pola hubungan interaksi individu dengan aliran
informasi dalam jaringan komunikasi. Pengertian jaringan komunikasi disini adalah saluran
yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini dapat
dilihat dalam dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumber daya yang
dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur
jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistem komunikasi
umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang ke
orang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bisa dipandang sebagai struktur yang
diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.
Dalam kaitannya dengan ini ada lima struktur aliran komunikasi yang dapat dijumpai pada
kelompok dan organisasi, yaitu struktur lingkaran (circle), struktur roda (wheel), struktur y,
struktur rantai ( chain), dan struktur seluruh saluran (all channel).
Untuk mengetahui jaringan komunikasi serta peranannya dapat digunakan analisis jaringan.
Dari hasil analisis jaringan ini dapat diketahui bentuk hubungan atau koneksi orang-orang
dalam organisasi dengan kelompok tertentu, juga dapat diketahui keterbukaan atau tidaknya
satu kelompok dengan kelompok lainnya, serta orang-orang yang memegang peranan utama
dalam suatu organisasi, maka jaringan komunikasi memiliki enam peranan, yaitu:
1.opinion leader (pemimpin pendapat atau pemuka pendapat) adalah pimpinan informal
dalam organisasi. Mereka tidaklah selalu orangorang yang mempunyai otoritas formal dalam
organisasi tetapi membimbing tingkah laku anggota organisasi dan mempengaruhi keputusan
mereka. Orang ini disebut pemimpin pendapat atau pemuka pendapat, yang dibutuhkan
karena pendapat dan pengaruh mereka. Mereka merupakan orang-orang yang mengikuti
persoalan dan dipercaya orang-orang lainnya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
2. gate keepers (penjaga gawang) adalah individu yang mengontrol arus informasi di antara
anggota organisasi. Mereka berada di tengah suatu jaringan dan menyampaikan pesan dari
satu orang kepada orang lain atau tidak memberikan informasi. Gate keepers dapat menolong
anggota penting dari organisasi seperti pimpinan, menghindarkan informasi yang terlampau
banyak dengan jalan hanya memberikan informasi yang penting-penting saja kepada mereka.
Dalam hal ini gate keepers mempunyai kekuasaan dalam memutuskan apakah suatu
informasi penting atau tidak.
3.kosmopolit adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya.
Mereka ini mengumpulkan informasi dari sumbersumber yang ada dalam lingkungan dan
memberikan informasi mengenai organisasi kepada orang-orang tertentu pada
lingkungannya. Seorang kosmopolit adalah individu yang melakukan kontak dengan dunia
luar, dengan individu-individu di luar organisasi. Kosmopolit menghubungkan para anggota
organisasi dengan orang-orang dan peristiwa-peristiwa di luar batas-batas struktur organisasi.
Anggota organisasi yang banyak bepergian, yang aktif dalam asosiasi-asosiasi profesional,
dan membaca terbitan-terbitan regional, nasional dan internasional cenderung menjadi
kosmopolitan. Mereka memiliki kontak yang lebih kerap dengan sumber-sumber di luar
organisasi dan bertindak sebagai saluran bagi gagasan-gagasan baru yang akan memasuki
organisasi.
4.bridge (jembatan) adalah anggota kelompok dalam suatu organisasi yang menghubungkan
satu kelompok dengan kelompok lainnya. Individu ini membantu saling memberi informasi
diantara kelompok-kelompok dan mengkoordinasi kelompok.
5.liaison (penghubung) adalah sama peranannya dengan bridge (jembatan) tetapi individu itu
sendiri bukanlah anggota dari satu kelompok tetapi dia merupakan penghubung diantara satu
kelompok dengan kelompok lainnya. Individu ini juga membantu dalam membagi informasi
yang relevan diantara kelompok-kelompok dalam organisasi.
6.isolate (penyendiri) adalah anggota organisasi yang mempunyai kontak minimal dengan
orang lain dalam organisasi. Orang-orang ini menyembunyikan diri dalam organisasi atau
diasingkan oleh temantemannya

Pola Komunikasi Organisasi di STAIN Samarinda (BAB 3)


Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi
bekerja menurut semestinya dan tidak mengganggu bagian yang lainnya. Tanpa koordinasi
maka sulit bagi organisasi untuk bisa memfungsikan koordinasi dengan baik. Organisasi yang
bergerak dibidang pendidikan seperti STAIN Samarinda ini tentu memerlukan koordinasi
yang baik antara pimpinan, dosen, dan bagian adminstrasi untuk memperlancar proses
kegiatan belajar mengajar. Karena dalam organisasi memerlukan koordinasi maka diperlukan
komunikasi yang baik antara pimpinan dan anggota organisasi.Komunikasi memungkinkan
orang untuk mengkoordinir kegiatan dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama,
komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi saja, tetapi anggota organisasi dapat
membentuk makna dan mengembangkan harapan mengenai apa yang sedang terjadi disekitar
anggota organisasi melalui pertukaran simbol. Komunikasi merupakan unsur pengikat
berbagai bagian yang saling bergantung dari sistem yang ada.Di STAIN Samarinda terdapat
beberapa bentuk komunikasi yang dipakai dalam menyampaikan informasi, perintah, dan
kebijakan yaitu komunikasi vertikal, horosontal, dan diagonal. Disamping bentuk komunikasi
tersebut ada juga komunikasi lisan dan tertulis, komunikasi verbal dan non verbal.
Komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan disampaikan. Biasanya
komunikasi antarpribadi disampaikan secara lisan maupun tertulis. Sebagian besar proses
komunikasi dalam organisasi di STAIN terjadi dalam bentuk ini, banyak anggota organisasi
yang menyukai komunikasi lisan karena keakraban yang ditimbulkannya. Komunikasi lisan
dan tertulis juga dapat menimbulkan kecermatan dan ketepatan.Dalam menyampaikan
instruksi pimpinan lebih banyak mengunakan surat resmi seperti penyampaian aturan jam
masuk kerja dan jam pulang kerja, penyampaian izin atau cuti untuk lebaran. Disamping
menyampaikan dalam bentuk surat resmi yang diberikan kepada dosen dan karyawan satu per
satu, juga biasanya ditempelkan dalam bentuk pengumuman, dimana letak pengumuman ini
berada di dekat tempat absen yang diharapkan semua anggota organisasi dapat melihat dan
membaca pengumuman tersebut. Sedangkan dalam penyampaian kebijakan, penyampaian
implementasi kebijakan, penyampaian evaluasi dan control kebijakan pimpinan mengadakan
rapat dengan kepala-kepala unit untuk membahas kebijakan yang akan diambil oleh
pimpinan, misalnya kebijakan tentang pemberian beasiswa pada mahasiswa di Jurusan
Dakwah dan Jurusan Syariah yang dianggap jurusan sepi peminat.Komunikasi verbal dan non
verbal juga tidak kalah pentingnya dalam pemberian makna. Jika dua orang berinteraksi,
maka informasi mengenai perasaan dan gagasan-gagasan atau ide-ide yang timbul akan
dikemukakan. Informasi mengenai perasaan seseorang dikemukakan secara lisan maupun apa
yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Arti dari kata atau kalimat diperjelas melalui
tinggi rendahnya nada suara, perubahan nada suara, dan kapan komunikator berbicara.
Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan melalui berbagai isyarat-isyarat non verbal dalam
percakapan tatap muka langsung, perasaan atau suasana hati dapat dilihat melalui ekspresi
wajah, kontak pandangan mata, dll.Ekspresi, gerakan isyarat, gerakan dan posisi badan
berarti menyatakan sikap dan perasaan seseorang. Jika ada seorang karyawan berusaha
menghindari bertatapan mata dengan rekan sekerjanya dan memperlihatkan seolah-olah dia
sedang sibuk menyusun arsip-arsip kantor, maka ini dapat diartikan bahwa dia tidak mau
diganggu. Komunikasi non verbal ini dapat juga dilihat dari lamanya tatapan mata seseorang,
bagaimana cara memutuskan pembicaraan dengan lawan bicara, minat yang diperlihatkan,
dan adanya senyuman menunjukkan bahwa seseorang itu menyukai kita atau tidak. Dalam
penyampaian kebijakan di STAIN Samarinda juga menggunakan komunikasi vertikal yaitu
penyampaian pesan dari atasan kepada bawahan. Fungsi komunikasi ini adalah untuk
memberikan pengertian mengenai sesuatu. Komunikasi vertikal ini dilakukan dalam bentuk
instruksi (perintah), pengarahan, pemberian informasi tentang kebijakan-keijakan organisasi,
melakukan penilaian, penanaman ideilogi, pemberian penghargaan, melakukan teguran, dan
pemberian intensif dan tunjangan.
RESUME BUKU KOMUNIKASI ORGANISASI
Karya DR. ARNI MUHAMAD
DEFINISI KOMUNIKASI (BAB 1)
Ada beberapa definisi komunikasi yaitu:
1.Definisi Hovlan, janis dan kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) ahli
sosiologi Amerika mengatakan komunikasi adalah suatu proses individu mengirim stimulus
yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Dalam hal ini
komunikasi dianggap sebagai suatu proses, bukansebagai suatu hal.
2.Definisi Forsdale (1981) ahli komunikasi dan pendidikan, Komunikasi adalah suatu proses
signal menurtut aturan tertentu, sehingga dengan cara lain suatu sistem dapat didirikan,
dipelihara dan diubah. Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses.
Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai
aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah
mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya.
3. Definisi Brent D. Ruben
Bent D. Ruben (1988) memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih
komperhensif sebagai berikut: Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana
individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi masyarakat menciptakan,
mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang
lain.
4.Definisi Wiliam J. Seller (1988) memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat
universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan
nonverbal dikirim, diterima, dan diberi arti.
5.Definisi yang dipakai dalam Buku Ini
Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbalantara si pengirim denan si
penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Si pengirim berupa seorang individu,
kelompok, atau organisasi. Si penerima pesan dapat berupa seorang anggota organisasi,
seorang kepala bagian, pemimpin, kelompok orang dalam organisasi, atau organisasi secara
keseluruhan.

PENGERTIAN ORGANISASI (BAB 2)


Schein mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah
orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi
melalui herarki otoritas dan tanggung jawab. Schein mengatakan bahwa organisasi
mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu
dengan yang lainnya dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan
aktivitas alam organisasi tersebut. Menurut Kochler organisasi adalah sistem hubungan yang
terstruktur yang mengkoordinasikan usaha sekelompok orang untuk tujuan tertentu. Dan
menurut Wright bahwa Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang
dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Dari ketiga pendapat tersebut ada 3 hal yang sama yaitu: organisasi merupakan suatu sistem
mengkoordinasikan aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum. Pertama,
adalah dikatakan sistem karena terdiri dari bagian-bagian dan saling berhubungan satu sama
lain. Setiap organisasi memerlukan koordinasi agar masing-masing bagian dari organisasi
bekerja dengan semestinya dan tidak mengganggu lainya. Kedua, bahwa organisasi
mempunyai tujuan artinya tiap organisasi mempunyai aktivitasnya masing-masing sesuai
dengan jenis organisasinya dalam mencapai tujuan yang diinginkan organisasi tersebut.
Ketiga, suatu organisasi terbentuk apabila suatu usaha memerlukan lebih dari satu orang
untuk menyelesaikannya.
ELEMEN ORGANISASI
Organisasi sangat bervariasi ada yang sangat sederhana dan ada pula yang kompleks. Model
yang dapat membantu kita memahami organisasi
1. Struktur Sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang antara partisipan di dalam
suatu organisasi. Struktur sosial dipisahkan menjadi dua komponen yaitu Struktur normatif
dan struktur tingkah laku. Struktur normatif mencakup nilai, norma dan peranan yang
diterapkan. Nilai adalah kriteria yang digunakan dalam memilih tujuan tingkah laku. Norma
adalah aturan umum mengenai tingkah laku yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
mengajar tujuan. Peranan diharapkan dapat digunakan sebagai standar penilaian tingkah laku
karyawan sesuai dengan posisinya. Komponen tingkah laku komponen ini berfokus kepada
tingkah laku yang dilakukan dan bukan pada resep bertingkah laku.
2. Partisipan adalah individu-individu yang memberi kontribusi kepada organisasi.
3. Tujuan adalah titik sentral petunjuk dalam menganalisis organisasi. Tujuan dibatasi
sebagai konsepsi akhir yang diinginkan, atau kondisi yang partisipan usahakan
mempengaruhinya, melalui penampilan aktivitas tugas-tugas mereka.
4. Teknologi adalah penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan pengetahuan
teknik dan keterampilan partisipan.
5. Lingkungan bahwa setiap organisasi berada pada keadaan fisik tertentu, teknologi
kebudayaan dan lingkungan sosial, terhadap mana organisasi tersebut harus menyesuaikan
diri. Tidak ada organisasi yang sanggup mencukupi kepentingan dirinya sendiri. Semua
tergantung kepada lingkungan sistem yang lebih besar untuk dapat terus hidup.
KARAKTERISTIK ORGANISASI
1. Dinamis
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus mengalami perubahan, karena selalu
menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu menyesuaikan siri dengan keadaan
lingkungan yang selalu berubah tersebut.
2. Memerlukan Informasi
Semua organisasi organisasi memerlukan informasi untuk hidup. Untuk mendapatkan
informasi adalah melalui proses komunikasi tanpa komunikasi tidak mungkin kita tidak
mendapat informasi.
3. Mempunyai Tujuan
Organisasi merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu setiap organiasi harus mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Dan setiap
Organisasi mempunyai tujuan yang bervariasi misalnya organisasi pendidikan adalah utuk
mendidik anak-anak atau pemuda agar menjadi manusia seutuhnya.
4. Terstruktur
Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat aturan-aturan, undang-
undang dan hirearki hubungan dalam organisasi.
PERSEPSI MENGENAI KOMUNIKASI ORGANISASI (BAB 3)
1. Persepsi Redding dan Sanborn
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.
2. Persepsi Katz dan Kahn
Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi,
pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.
3. Persepsi Zelko dan Dance
Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu system yang saling
tergantung yang mencakup komunikasi internal dam komunikasi eksternal.
4. Persepsi Thayer
Thayer menggunakan pendekatan secara umum dalam memandang komunikasi organisasi.
Dai mengatakan komunikasi organisasi sebagai arus data yang akan melayani komuniaksi
organisasi dan proses interkomunikasi dalam beberapa cara.
5. Persepsi Greenbaunm
Greenbaunm mengatakan bahwa bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi
formal dan informal dalam organisasi. Dia membedakan komunikasi internal dengan
eksternal dan memandang peranan komunikasi terutama sekali sebagai koordinasi pribadi dan
tujuan organisasi dan masalah menggiatkan aktivitas
Para ahli belum mempunyai persepsi yang sama mengenai komunikasi organisasi. Sehingga
dapat disimpulakan bahwa:
a. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu system terbuka yang kompleks yang
dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
b. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
c. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan
keterampilan / skilnya.
DEFINISI DAN KONSEP KUNCI DARI KOMUNIKASI ORGANISASI
Goldhaber mendefinisikan komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling
menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan yang tidak pasti / yang berubah-ubah. Definisi tersebut mengandung 7
konsep kunci, yaitu : proses, pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan dan
ketidakpastian.
Definisi ini mengandung tujuh konsep kunci yaitu :
1. Proses
Suatu organisasi adalah suatu system terbuka yang dinamis yang menciptakan dan
saling menukar pesan di antara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukat
informasi ini berjalan terus menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan
sebagai suatu proses.
2. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan symbol yang penuh arti tentang orang,
objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
3. Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau
peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini
seamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.
4. Saling Tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu system
terbuka. Bila suatu bagian organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh
kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh system organisasi. Begitu
juga halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi.
5. Hubungan
Dengan kata lain jaringan melalui mana jalannya pesan dalam suatu organisasi
dihubungkan oleh manusia.
6. Lingkungan
Yaitu semua totalitas secara fisik dan factor social yang diperhitungkan dalam
pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu system. Lingkungan ini dapat
dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan internal dan eksternal.
7. Ketidakpastian
Adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan.
IKLIM ORGANISASI (BAB 4)
Bermacam definisi dikemukakan dalam literature mengenai iklim organisasi di antaranya
seperti apa yang dikemukakan oleh Tagiuri (1968) yang mengatakan iklim organisasi adalah
kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-
anggotanya, mempengaruhi tingkah laku mereka serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-
nilai suatu set karakteristik tertentu dari lingkungan. Payne dan Pugh (1976) mendefinisikan
iklim organisasi sebagai suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai
umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota dimensi iklim organisasi sebagai
beirkut: rasa tanggung jawab, standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan, ganjaran atau
reward, rasa persaudaraan, semanggat tim. Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan
diatas kelihatan bahwa para ahli belum sepakat tentang konsep iklim organisasi ini, tetapi
walaupun demikian sudah ada kesepakatan umum mengenai atributnya tetapi juga ada hal-hal
penting yang tidak disepakati mereka.
IKLIM KOMUNIKASI
Ada hubungan yang sirkuler antara iklim organisasi dengan iklim komunikasi. Tingkah laku
komunikasi mengarahkan pada perkembangan iklim, diantaranya iklim organisasi. Iklim
organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota organisasi berikngkah laku dan
berkomunikasi. Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota
organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah dengan angggota yang lain.
Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka
dan penuh rasa persaudaraan.
Penelitian yang di lakukan oleh Redding menunjukan bahwa iklim komunikasi lebih luas dari
dari persepsi karyawan terhadap kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta
tingkat pengaruh dan keterlibatan. Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tertentu
dari anggota organisasi mengarahkan kepada iklim supportiveness. Dan selanjutnya Denis
(1975) mengemukakan iklim komunikasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif
mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi
tehadap pesan dan hubungan pesandengan kejadian yang terjadi didalam organisasi.
PENGERTIAN KOMUNIKASI VERBAL (BAB 5)
Yang dimaksud dengan komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-
simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan.
Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus dari manusia. Komunikasi verbal dapat
dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan dapat
didefinisikan sebagai suatu proses diaman seorang pembicara beinteraksi secara lisan dengan
pendengar untuk mempengaruhi tingkahb laku penerima. Sedangkan komunikasi tulisan
apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam simbol-simbol
yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian dikirimkan
pada karyawan yang dimaksudkan.
Didalam organisasi, terdapat bermacam-macam tipe dari komunikasi lisan seperti: instruksi,
penjelasan, laporan lisan, pembicaraan untuk mendapatkan persetujuan kebijaksanaan,
memajukan penjualan dan menghargai orang dalam organisasi. Kemudian didalam
komunikasi tulisan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama sekali adalah
penampilannya, hal yang lain diperlukan diperhatikan adalah pemilihan kata-kata yang
digunakan.
PENGERTIAN KOMUNIKASI NONVERBAL (BAB 6)
Yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal adalah peciptaan dan pertukaran pesan dengan
tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap
tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan
sentuhan.
Ada tiga hal yang perlu diingat dalam komunikasi nonverbal yaitu: pertama, karena
interpretasi adalah karakteristik yang kritis dalam komunikasi nonverbal, maka adalah sulit
menyamakan tindakan stimulus nonverbal tertentu dengan satu pesan verbal khusus. Di
dalam komunikasi nonverbal hendaklah dihindari melakukan generalisasi karena keseluruhan
arti tidaklah dapat didesain untuk tindakan nonverbal tertentu. Hati-hatilah dalam menginter
prestasikan tanda-tanda noverbal yang diperlukan. Setiap tanda nonverbal bagi suatu kultur
mungkin berbeda maksudna dengan kultur yang lain.
Kedua, komunikasi nonverbal tidaklah merupakan system bahasa tersendiri. Tetapi lebih
merupakan bagian dari system verbal. Sistem komunikasi nonverbal terbatas, dan tidaklah
memperlihatkan ketepatan bila hanya digunakan tersendiri. Ketiga, komunikasi nonverbal
dengan mudah ditafsirkan salah. Oleh karena itu adalah bebahaya membuat arti tingkah .laku
nonverbal tertentu, karena adanya perbedaan dalam kebudayaan antara sesame kita.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL (BAB 7)
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara
seseorang dengan paling kurang seorang lainnya / biasanya diantara 2 orang yang dapat
langsung diketahui balikannya.
2. Klasifikasi komunikasi interpersonal yaitu terdiri dari : interaksi intim, percakapan
sosial, interogasi / pemeriksaan, wawancara.
3. Kebutuhan komunikai interpersonal dalam organisasi, yaitu : kasih sayang,
diikutsertakan, kontrol.
4. Tujuan komunikasi interpersonal adalah : menemukan diri sendiri, menemukan dunia
luar, membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti, berubah sikap dan tingkah laku,
untuk bermain dan kesenangan, untuk membantu.
5. Aksioma komunikasi interpersonal terdiri dari: komunikasi tidak dapat dielakkan,
komunikasi tidak dapat dibalikkan, komunikasi mempunyai isi dan dimensi hubungan,
komunikasi meliputi proses penyesuaian, hubungan ditentukan oleh pemberian tanda,
interaksi mungkin dipandang sebagai sesuatu yang simetris.
KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL
1. Kelompok kecil adalah suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama
lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan,
mengambil peranan, terikat satu sama lain, dan berkomunikasi tatap muka.
2. Tujuan personal dibedakan menjadi 4 kategori yaitu :
· tujuan personal, terdiri dari hubungan sosial, penyaluran, kelompok terapi, belajar
· tujuan yang berhubungan dengan pekerjaan, terdiri dari pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah.
3. Karakteristik kelompok kecil yaitu: Mempermudah pertemuan ramah tamah,
Personality kelompok, Kekompakan yaitu daya tarikan anggota kelompok satu sama lain dan
keinginan mereka untuk bersatu, Komitmen terhadap tugas, Besarnya kelompok, Norma
kelompok.
KOMUNIKASI PUBLIK
1. Komunikasi public adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam
organisasi / yang di luar organisasi, secara tatap muka / melalui media.
2. Tujuan komunikasi public diantaranya adalah:
· untuk memberikan informasi kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi,
misalnya mengenai aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil produksi organisasi.
· Untuk menjalin hubungan antara organisasi dengan masyarakat diluar organisasi seperti
pemakai jasa organisasi, pemakai hasil produksi organisasi an masyarakat umumnya.
· Untuk memberikan hiburan kepada sejumlah orang, seperti menceritakan pengalaman
yang menyenangkan kepada orang banyak.
· Tujuan khusus dari komunikasi public adalah dengan dinyatakan dalam bentuk
pernyataan dalam kalimat yang lengkap mengenai apa yang diinginkan dicapai dengan
prestasi tersebut.
PENGERTIAN KETEPATAN DAN DISTORSI PESAN (BAB 8)
Distorsi pesan / perbedaan arti dapat merupakan hal yang kritis dalam organisasi.
Misalnya salah menginterpretasikan instruksi pemakai suatu mesin dapat menimbulkan
kerusakan yang fatal bagi mesin tersebut.
FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI DISTORSI
Factor utama yang memberikan kontribusi pada distorsi pesan dalam proses komunikasi,
adalah persepsi kita mengenai pemberian komunikasi tersebut. Karena factor persepsi
memegang penting dalam proses komunikasi, maka perlulah diketahui apa yang
dimaksudkan dengan persepsi.
RESUME KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Karya Dr. Sitti Roskina Mas, M.M., M.Pd dan Prof. Dr. Phil. Ikhfan Haris, M.Sc.
PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASI (BAB 4)
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan
sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat
bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup
kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak
harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik,
untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-
cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut
terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang
terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk
memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang
berkelanjutan. Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan
hidup berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan
menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh
bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang
merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini
tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat
hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Bila sasaran
komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisas pemerintah, organisasi
kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka
ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang
tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi
menurut onong uchyana effendi, dalam bukunya “dimensi-dimensi komunikasi” hal. 50,
komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan
Informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan
Demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor
Kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan
Informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi
Cetak dan elektronik.
ORGANISASI SEBAGAI WADAH KOMUNIKASI
Istilah organisasi berasal dari bahasa latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan
dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang
menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.everet m.rogers dalam
bukunya communication in organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem
yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang
kepangkatan, dan pembagian tugas.robert bonnington dalam buku modern business: a
systems approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen
mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari
tugas-tugas dan wewenang.
FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a. Fungsi Informatif
Organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Maksudnya,seluruh Anggota
dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih Banyak, lebih
baik,dan lebih tepat.
b. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
Organisasi. Ada dua hal yang berpengaru terhadap fungsi regulatif Pertama, atasan atau orang
yang berada dalam tataran managemen, yaitu mereka Memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan.Kedua, berkaitan dengan pesan atau
message,pesan-pesan regulatif pada dasarnya Berorientasi pada kerja.
c. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan lebih suka memersuasi bawahanya dari pada memberi perintah
d. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik.

UNSUR-UNSUR ORGANISASI (BAB 8)


Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
1. Anggota organisasi
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi
serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam
kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa,
pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-
kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku
manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan
self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan
elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf
ditransmisikan hanya ke satu arah).
2. Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini
menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh
tiga dimensi universal ;
 Isi / Substansi (content)
 Keperluan (need)
 Konteks (context)
3. Praktik-praktik pengelolaan
Tujuan primer pegawai manejerial adalah menyelesaikan pekerjaan melalui usaha
orang lainnya. Manejer membuat keputusan mengenai bagaimana orang-orang lainnya,
biasanya bawahan mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan mereka. Sebagian manejer membawahi para pekerja yang
beroperasi dan sebagian lainnya membawahi manejer-manejer lainnya.
4. Stuktur Organisasi
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh
anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variable kunci :
a) Kompleksitas
b) Formalisasi
c) Sentralisasi
5. Pedoman Organisasi
Adalah serangkaian pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan dan memberi
arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Pedoman
organisasi terdiri atas: pernyataan-pernyataan seperti cita-cita, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur dan aturan
GAYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI (BAB 10)
Persoalan-persoalan mengenai gaya komunikasi, pengeruh kekuasaan dalam
organisasi dan upaya memperbaiki kemampuan berkomunikasi dalam organisasi,
merupakan bahan-bahan yang akan dibahas dalam kegiatan belajar 2 berikut.
Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan kepada
kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka
melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan. Sementara pada pengaruh kekuasaan
dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang digunakan oleh orang-
orang dalam tataran manajemen sewaktu mereka mencoba mempengaruhi kemampuan
berkomunikasi dalam organsasi, kita akan diajak untuk memikirkan bagaimana
mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam organisasi, bagaimana kita
memilih orang yang tepat untuk diajak kerjasama dan bagaimana kita memilih saluran
yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut.
Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat
perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a
specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi
yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang
tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada
maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
Ada enam gaya komunikasi yang akan dibahas dalam kajian ini, yaitu:
1. The controlling style: Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai
dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur
perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya
komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way
communications. Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini,
lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk
berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk
berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan
balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan
pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan
negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan
untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya. Pesan-pesan yag
berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar
dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang
dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk
mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada
umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat
mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain
memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.
2. The equalitarian style. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan
kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya
arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah
(two-way traffic of communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi
dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan
gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam
suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai
kesepakatan dan pengertian bersama. Orang-orang yang menggunakan gaya
komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap
kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang
lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The
equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebaba
gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi
untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya
komunikasi ini pula yang menjamin berlangsung-nya tindak berbagi informasi di
antara para anggota dalam suatu organisasi.
3. The structuring style Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-
pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus
dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim
pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang
lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan
prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut. Stogdill dan Coons dari The Bureau
of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari
kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating
Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator)
struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan
verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
4. The dynamic style Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan
agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya
berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini
sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para
wiraniaga (salesmen atau saleswomen). Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif
ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih
cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi
persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan
atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang
kritis tersebut.
5. The relinguishing style. Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk
menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk
memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi
perintah dan mengontrol orang lain. Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan
efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang
yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung
jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6. The withdrawal style. Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya
tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya
ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun
kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut. Dalam deskripsi yang
kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam
persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari
tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari
berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam
konteks komunikasi organisasi.
Gambaran umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah bahwa the equalitarian
style of communication merupakan gaya komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya
komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara
strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya
komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan menghalangi
berlangsungnya interaksi yang bermanfaat dan produktif.

RESUME BUKU KOMUNIKASI ORGANISASI

R. WAYNE PACE and DON F. FAULES


Komunikasi Organisasi (BAB 1)
Studi komunikasi organisasi adalah studi mengenai cara orang memandang objek – objek,
juga studi mengenai objek itu sendiri. Peranan yang dimainkan komunikasi dalam studi
organisasi bergantung pada bagaimana organisasi tersebut dipahami. Dalam studi organisasi
ada pandangan – pandangan alternatif tentang realitas, organisasi dan sifat manusia yang
mana konsep – konsep ini akan memandu pemahaman mengenai komunikasi organisasi.
Sifat Komunikasi Organisasi (BAB 2)
Komunikasi organisasi lebih dari sekedar apa yang dilakukan orang – orang. Komunikasi
organisasi adalah suatu disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah dan
bermanfaat. Studi komunikasi organisasi dianggap sebagai landasan kuat bagi karier dalam
manajemen, pengembangan sumber daya manusia dan komunikasi perusahaan, dan tugas –
tugas lain yang berorientasikan manusia dalam organisasi.
Definisi Fungsional Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di
antara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu
organisasi terdiri dari unit – unit komunikasi dalam hubungan – hubungan hierarkis antara
yang satu dengan lainnnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Interaksi di antara semua
faktor internal maupun eksternal organisasi disebut sebagai sistem komunikasi organisasi.
Definisi Interpretif Komunikasi Organisasi
Definisi tradisional (fungsional dan objektif) menganggap bahwa komunikasi organisasi
cenderung menekankan kegiatan penanganan pesan yang terkandung dalam suatu “batas
organisasional”. Komunikasi organisasi jika dipandang dari suatu perspektif interpretif
(subjektif) dianggap sebagai proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan
organisasi. Komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan
bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa
yang terjadi. Realitas (organisasi) adalah suatu konstruksi subjektif yang mampu lenyap saar
anggota – anggotanya tidak lagi menganggapnya demikian yang lebih jelasnya bahwa
komunikasi organisasi merupakan proses pembentukan makna atas interaksi yang
menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.
Organisasi Sosial (BAB 3)
Istilah organisasi sosial merujuk pada pola – pola interaksi sosial (frekuensi dan lamanya
kontak antara orang – orang; kecenderungan mengawali kontak; arah pengaruh antara orang –
orang; derajat kerja sama; perasaan tertarik, hormat, dan permusuhan; dan perbedaan status)
dan regularitas yang teramati dan perilaku sosial orang – orang yang disebabkan oleh situasi
sosial mereka baik oleh karakteristik fisiologis atau psikologis mereka sebagai individu.
Berlu (1960) menyarankan bahwa komunikasi berhubungan dengan organisasi sosial melalui
tiga cara:
Sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi
Bila suatu sistem sosial telah berkembang, ia menentukan komunikasi – komunikasi
anggotanya
Pengetahuan mengenai suatu sistem sosial dapat membantu kita membuat prediksi yang
akurat mengenai orang – orang tanpa mengetahui lebih banyak daripada peranan – peranan
yang mereka jabat dalam sistem
Organisasi Formal
Organisasi yang sengaja dibentuk untuk mengatur sistem kerja formal yang biasa diebut
sebagai birokrasi yang mana ada suatu tujuan yang ingin dicapai, peraturan – peraturan yang
harus diikuti, dan struktur status secara sengaja dirancang untuk mengantisipasi maupun
mengarahkan interaksi dan kegiatan – kegiatan anggota.
Komunikasi Jabatan dan Hubungan Informal
Ciri – ciri suatu organisasi formal berkaitan dengan suatu fenomena yang disebut komunikasi
jabatan (Redfield, 1953). Hubungan dibentuk antara jabatan – jabatan, bukan antara orang –
orang, karena keseluruhan organisasi terdiri dari jaringan jabatan. Dalam setiap organisasi
formal biasanya tumbuh pula kelompok – kelompok informal. Karena hubungan informal
terbentuk sebagai respon terhadap berbagai kesempatan yang diciptakan lingkungan,
organisasi formal merupakan lingkungan kelompok lebih nyata yang mempengaruhi jumlah
dan pelaksanaan hubungan informal dalam organisasi.
Konsep Organisasi (BAB 5)
Weick (1979) menyatakan bahwa “kata organisasi adalah kata benda, kata ini juga
merupakan suatu mitos. Bila anda mencari organisasi, anda tidak akan menemukannya. Yang
akan anda temukan adalah sejumlah peristiwa yang terjalin bersama – sama, yang
berlangsung dalam kawasan nyata; urutan – urutan peristiwa tersebut, jalur – jalurnya, dan
pengaturan temponya, merupakan bentuk – bentuk yang seringkali kita nyatakan secara tidak
tepat bila kita membicarakan organisasi. Fokusnya jelas yaitu pengorganisasian alih – alih
organisasi. Proses pengorganisasian menghasilkan apa yang dinamakan organisasi.

Organisasi adalah suatu sistem yang menyusaikan dan menopang dirinya dengan mengurangi
ketidakpastian yang dihadapinya. Ini merupakan suatu sistem mengenai “perilaku – perilaku
yang bertautan”, dan ini merupakan kunci bagi berfungsinya organisasi tersebut.
Proses Pengorganisasian
Weick (1979) menyebutkan tiga tahap utama dalam proses pengorganisasian, yaitu:
Tahap pemeranan secara sederhana berarti para anggota organisasi menciptakan ulang
lingkungan mereka dengan menentukan dan merundingkan makna khusus bagi suatu
peristiwa.
Tahap seleksi, aturan – aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk menentukan dan
merundingkan makna khusus bagi suatu peritiwa.
Tahap retensi memungkinkan organisasi menyimpan informasi mengenai cara berorganisasi
tersebut memberi respon atas berbagai situasi.
Sifat Organisasi/Manusia
Weick menyatakan bahwa organisasi tidak hanya berinteraksi dengan lingkungan mereka,
tetapi organisasi menciptakan lingkungan tersebut. Proses – proses kreatif/adaptasi dalam
aturan – aturan dan siklus komunikasi menghasilkan konsep akhir yang sama. Karakter
sistemik suatu organisasi merupakan suatu karakter yang diurutkan secara cermat dan
memungkinkan setiap unit terikat erat dengan sesamanya, sistem semacam ini disebut
terangkai erat. Rangkaian – rangkaian ini merujuk kepada proses – proses yang
mempengaruhi perilaku bersama komponen – komponen organisasi.
Komunikasi Organisasi dan Motivasi (BAB 6)
Dari semua isu dalam bidang komunikasi, manajemen, dan kepemimpinan, barangkali isu
paling populer adalah motivasi. Motivasi, merupakan faktor – X dalam efisiensi (faktor yang
menjelaskan kesedian anggota organisasi untuk mencurahkan energi yang berbeda bagi
pekerjaan mereka, prinsip direksi usaha pekerja), dapat dijelaskan dengan berbagai cara.
Terdapat lima teori motivasi yang mengasumsikan bahwa orang lebih bersedia bertindak
ketika mereka mempunyai kekurangan dalam kebutuhan mereka. Sebagian berpendapat
bahwa suatu kebutuhan yang terpenuhi bukanlah suatu motivator.
Adapun teori – teori tersebut akan dijabarkan di bawah ini ;
Teori Maslow (1943), teori yang membahas mengenai hierarki kebutuhan mengasumsikan
lima kebutuhan internal yang diurutkan berdasarkan kepentingannya (prepotensi). Maka,
kebutuhan fisiologi merupakan dasar tindakan hingga kebutuhan tersebut terpenuhi, pada saat
mana kebutuhan akan keselamatan – keamanan berfungsi sebagai dasar tindakan. Ketika
kebutuhan itu terpenuhi, kebutuhan akan rasa memiliki dan penghargaan mendorong
tindakan, dan setelah kebutuhan itu terpenuhi, kebutuhan akan aktualisasi diri mulai
dirasakan.
Teori ERG Alderfer (1972), teori ini membahas mengenai motivasi merangkum suatu rentang
kebutuhan yang serupa dengan yang diungkapkan Maslow, namun mengabaikan gagasan
tentang hierarki dan berpendapat bahwa suatu kebutuhan yang terpenuhi dapat terus
berlangsung memotivasi tindakan, dan beberpa kebutuhan seperti pertumbuhan; cenderung
menjadi lebih intens ketika telah terpenuhi. Menurut teori Alderfer, kepuasan karena telah
terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan dasar bagi motivasi yang meningkat.
Teori kepuasan-ketidakpuasan Herzber (1966), teori ini mengasumsikan dua perangkat
kebutuhan, yang menyangkut kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja adalah
motivator primer, dan menurut teorinya, itu berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri.
Sebaliknya, ketidakpuasan pada dasarnya berkaitan dengan memuaskan anggota organisasi
dan menjaga mereka tetap dalam organisasi, dan itu berkaitan dengan lingkungan.
Teori harapan Vroom (1964), teori ini menyarankan bahwa anggota organisasi akan
termotivasi bila mereka percaya bahwa tindakan merka akan menghasilkan hasil yang
dinginkan, bahwa hasil mempunyai nilai positif bagi mereka, dan bahwa usaha yang mereka
mau curahkan akan mencapai hasil.
Teori persepsi Pace (1993), teori ini menjelaskan motivasi dalam arti bagaimana anggota
organisasi menafsirkan lingkungan kerja mereka. Empat potensialitas disebutkan: seberapa
baik harapan terpenuhi, peluang apa yang tersedia, seberapa banyak pemenuhan yang terjadi,
dan seberapa baik peranan – peranan organisasi yang bermanfaat dilaksanakan. Keputusan
untuk mencurahkan energi guna mencapai tujuan organisasi merupakan suatu fungsi
kombinasi persepsi atas keempat potensialitas tersebut.
Perbedaan penting antara organisasi yang efisiensi – X dan yang inefisiensi – X terletak pada
prinsip kebijaksanaan usaha pekerja yang mengatakan bahwa kinerja pegawai bergantung
pada seberapa baik mereka termotivasi, sedangkan teori ekonomi tradisional mengasumsikan
bahwa usaha kerja adalah tetap.

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI (BAB 7)


Pendekatan dalam bab ini adalah bahwa iklim komunikasi merupakan suatu citra makro,
abstrak dan gabungan dari suatu fenomena global yang disebut komunikasi organisasi. Kita
mengasumsikan bahwa iklim berkembang dari interaksi antara sifat-sifat suatu organisasi dan
persepsi individu atas sifat-sifat itu. Iklim dipandang sebagai suatu kualitas pengalaman
subjektif yang berasal dari persepsi atas karakter-karakter yang relatif langgeng pada
organisasi (Falcione et al. 1987, hlm. 198, 203).
BAGAIMANA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI BERKEMBANG
Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan
pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini didefinisikan, disepakati,
dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui interaksi dengan anggota
organisasi lainnya. Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan individu, dan mempengaruhi pesan-pesan mengenai organisasi. Gambar
7.1 menunjukkan cara dan urutan perkembangan iklim komunikasi dalam suatu organisasi
dan mengidentifikasi komponen- komponen yang berperan serta dalam iklim tersebut. Dalam
bab ini kita akan menelusuri secara singkat urutan itu dan membahasnya sehingga kita dapat
memahami dengan jelas cara iklim komunikasi berfungsi dalam organisasi.
ALIRAN INFORMASI DALAM ORGANISASI (BAB 8)
Salah satu tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan
informasi ke seluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh
bagian organisasi. Proses in berhubungan dengan aliran informasi Mengapa hal ini
dipermasalahkan? Proses aliran informasi merupakan proses yang rumit. Apa yang
dikemukakan dalam struktur tetap saja bukan yang sebenarnya Efisiensi dapat bergantung
pada aliran informasi, tetapi ini bukan pertimbangan satu-satunya. Organisasi mengandalkan
inovasi dan harus mampu menghasilkan informasi dari para anggotanya. Aliran informasi
dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi yang pada gilirannya berpengaruh
pada aliran informasi. Teknologi baru menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana
mempengaruhi aliran informasi. Inilah yang akan dibahas dalam bab ini.
SIFAT ALIRAN INFORMASI
Informasi tidak mengalir secara Harfiah. Kenyataannya, informasi sendiri tidak bergerak
Yang sesungguhnya terlihat adalah penyampaian suatu pesan, interpretasi penyampaian
tersebut, dan penciptaan penyampaian lainnya. Penciptaan, penyampaian, dan interpretasi
pesan merupakan proses yang mendistribusikan pesan-pesan ke seluruh organisasi Konsep
proses mengisyaratkan bahwa peristiwa-peristiwa dan hubungan-hubungan bergerak dan
berubah secara berkesinambungan bahwa peristiwa dan hubungan adalah dinamik Suatu
bubungan alau peristiwa dinamik melibatkan energi dan tindakan. Jadi yang kita namakan
aliran informasi dalam suatu organisasi, sebenarnya adalah suatu proses dinamik: dalam
proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan, dan
diinterpretasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan – artinya,
komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti. Komunikasi terjadi
sepanjang waktu. Guetzkow (1965) menyatakan bahwa aliran informasi dalam suatu
organisasi dapat terjadi dengan tiga cara : serentak, berurutan, atau kombinasi dari kedua cara
ini. Kita akan menelaah cara-cara penyebaran informasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai