Anda di halaman 1dari 31

PSIKOLOGI ANAK (IKK - 221)

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK (2):


TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
& TEORI BEHAVIORISME

Oleh:
Melly Latifah

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA - IPB
POKOK-POKOK BAHASAN
1. Teori Kepribadian (Psikoseksual) Freud
2. Teori Kepribadian (Psikososial) Erikson
3. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
4. Teori Behaviorisme
5. Teori Pembelajaran Sosial
6. Teori Etologi
7. Teori Humanistik

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
3. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
(Cognitive-Developmental Theory)

 Penggagas :
Jean Piaget (1896 – 1980), psikolog
asal Swiss.
 Piaget menyebut bid. yg diminatinya
sbg Genetic Epistemology :
Ilmu yg mpelajari ttg sifat penget.pd
anak2 & bgm penget. itu berubah
ketika anak berkembang.

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Dasar Pemikiran Piaget :
 Cognition = intelligence, merup. sebuah
proses biologis dlm tubuh organisme
 Manusia dipandang sbg makhluk
rasional & intelektual
 Proses perkembangan intelektual
dicirikan oleh tahapan perkemb.
khusus.

 Piaget tdk terlalu mfokuskan pd penget. apa


yg dipelajari manusia, namun lebih mnekankn
pd bgm fungsi berpikir otak & bgm info masuk
ke dlm otak kita sec. biologis
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Inti teori Piaget : Cognitive Development
1. Pengetahuan (kemampuan kognitif) anak akan
bkembang mel. tahapan-2 seiring
dg pertumbuhan anak.
2. Perkembangan tsb ditentukan oleh pola & potensi
bawaan, yg pencapaiannya ditentukan oleh
pengalaman/pembelajaran.

 Postulat Piaget :
Tahapan pertumbuhan yg dilalui anak akan
mempengaruhi konsep tertentu yang akan
membentuk kematangan intelektualnya
Contoh : konsep bilangan, waktu, ukuran, dll.
berkembang seiring dg pertumbuhan otaknya

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
ELEMEN AKTIVITAS KOGNITIF

 Kemampuan belajar sso tgt pd kemampuan


kognitifnya

 Kemampuan kognitif :
Kemampuan yg melibatkan proses berpikir &
mengamati yg terbentuk melalui 2 proses
organisasi & adaptasi.

 Kemampuan kognitif dipengaruhi oleh :


1. Keturunan (genetik)
2. Lingkungan (stimulasi psikososial)
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Lingkungan :
Tempat sso mperoleh rangsangan sosial-
emosional (psikososial) yg dpt menunjang
kemampuan kognitifnya.

 Stimulasi sosial-emosional :
Rangsangan yg diperoleh melalui proses
pembelajaran dari lingkungan.

 Jadi elemen aktifitas kognitif ada 2, yaitu


1. Organization (schemata)
2. Adaptation

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
1. Organisasi :
Proses menghubungkan satu ide dengan ide
lainnya.
 Organisasi merupakan :
 Kemampuan untuk menyusun dan
mengklasifikasikan pengalaman-2 baru di
dalam pikiran/ingatan (mind)
 Merupakan proses awal & mendasar pada
semua anak
 Contoh : stimuli sensori objek & kejadian
(pengorganisasian pada bayi)
 Tipe sistem pengklasifikasian membentuk
aktivitas intelektual awal
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
2. Adaptasi :
Proses mperoleh pengalaman baru yg dpt
digunakan untuk menyesuaikan diri dg
lingkungannya.

 Adaptasi merupakan :
• Keberhasilan adaptasi akan membuat
sso memberikan pengertian yg
bermakna thd lingkungan di sekitarnya
• Adaptasi tgt pd proses mental :
a. Asimilasi
b. Akomodasi
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
a. Asimilasi :
 Proses mental yg sederhana
 Anak akan menerima & mengintepretasikan
informasi-2 baru bdasarkan pengetahuan &
pemahaman yg sdh ada dlm dirinya 
menerangkan fenomena baru dg mengacu pd
referensi ttt pd ingatannya yg mirip
 Generalisasi Stimulus : merespon stimulus
baru dg memori stimulus yg mirip yg ada
dalam pikirannya.
 Contoh : dot mengacu pada puting susu ibu yg
sudah dikenal sebelumnya.
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
b. Akomodasi :
 Proses mental yg lebih kompleks.
 Restrukturisasi pengorganisasian mental
untuk menambahkan informasi baru ke
dalam ingatannya
 Pembedaan stimulus (discrimination
stimulus) : kmampuan utk mbedakan antara
stimulus yang berbeda dg stimulus yg mirip
 Contoh : mengenal waktu yg sebelumnya
tidak dikenal anak

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Tahap Masa Umur Kekhususan

I Sensori-motor 0-2 tahun Perkembangan skema melalui


refleks-refleks untuk mengetahui
dunianya;
Mencapai kemampuan dalam
mpersepsikan ketetapan objek.

II Pra-operasional 2-7 tahun Penggunaan simbol dan


penyusunan tanggapan internal,
misal: dalam permainan bahasa
dan peniruan.

III Konkrit- 7-11 Mampu berpikir sistematik


terhadap hal-hal atau objek
operasional tahun
konkrit. Mencapai kemampuan
mengkonservasi.
IV Formal- 11- Mampu berpikir sistematik
terhadap hal-hal yang abstrak
operasional dewasa
dan hipotesis.

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
Deskripsi Perkembangan Kognitif Piaget
Age Stage Description
0-2 Sensorimotor The baby understands the world in term of her senses
and her motor actions. A mobile is how it feels to grasp,
how it looks, how it tastes in the mouth
2-7 Preoperational By 18-24 months, the child can use symbols to represent
objects to himself internally and begins to be able to
take other’s perspectives, to classify objects, and to use
simple logic
7-11 Concrete The child’s logic take a great leap forward with the
operations development of powerful new internal mental
operations, such as addition, substraction, and class
inclusion. The child is still tied to specific experience but
can do mental manipulations as well as physical ones

11+ Formal operations The child becomes able to manipulate ideas as well as
events or objects. She can imagine and think about
things she has never seen or that have not yet happened,
she can organize ideas or objects systematically and
think deductively

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
Perkembangan Kognitif yang Signifikan
pada Setiap Tahapan
Tahapan Umur (th) Perkembangan Kognitif yang Signifikan

Sensorimotor 0-2 • Aktivitas refleks


development • Peningkatan kesadaran secara bertahap pada
sensori dan motorik
• Perbedaan yang minimal antara diri dan
lingkungannya, meskipun interaksinya bermakna
• Memahami objek secara permanen pada akhir
tahapan
Preoperational 2–7 • Peningkatan kemampuan bahasa dan
thought pengembangan konsep
• Cenderung egosentris
• Peningkatan sensitivitas, meskipun masih
berdasarkan penampakan fisik objek
• Gagal memahami prinsip-prinsip pemeliharaan
• Proses berpikir lebih alami, intuitif (lebih
menggunakan perasaan daripada realitas), impulsif
(bertindak tanpa berpikir)
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
Perkembangan Kognitif yang Signifikan
pada Setiap Tahapan
Tahapan Umur (th) Perkembangan Kognitif yang Signifikan

Concrete 7 – 11 • Dapat memahami prinsip-prinsip pemeliharaan


operations
• Dapat mengurutkan dan mengklasifikasikan objek
• Memahami konsep hubungan
• Sulit memahami permasalahan yang abstrak
(elusive)

Formal 11 - dewasa • Menggabungkan pemikiran yang abstrak dengan


operations alasan ilmiah
• Penyelesaian masalah didekati dengan logika dan
alasan
• Proposisi logika dan alasan didasarkan pada
hipotesis

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
Tahap I (Masa Sensori-motor : 0 - 24 Bulan)
No. Submasa Umur Kekhususan

1. Modifikasi refleks 0-1 bulan Refleks menjadi lebih efisien dan terarah.

Pengulangan gerak-2 yg menarik yg


2. Reaksi
pengulangan
1-4 bulan
berhub. dg dirinya/tubuhnya (mis :
primer memainkan jari kaki).
Pengulangan keadaan atau objek yang
3. Reaksi
pengulangan
4-10 bulan
menarik di luar dirinya (buka pintu atau
sekunder tutup gelas).

4. Koordinasi reaksi-
reaksi sekunder
10-12 bulan Menggabungkan beberapa skema utk
mperoleh sst (pengulangan terarah pd
satu tujuan akhir).

Bermacam2 pengulangan untuk mperoleh


5. Reaksi
pengulangan
12-18 bulan
hal-2 baru (trial & error yang aktif, bertujuan
tersier mencoba macam-macam variasi gerakan)

Berpikir dahulu sblum bertindak/ tdk trial


6. Permulaan
berpikir
18-24 bulan
and error saja (mampu mengerti satu
hal/kata sbg pernyataan/ simbolisasi dr
sejumlah hal). Tahap main pura2.

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Kritik terhadap Teori Perkembangan Kognitif
Piaget
 Teori Piaget dibangun dg menggunakan
sampel sangat kecil (tiga orang anaknya) dg
menggunakan teknik interview
 Tidak semua anak mengalami perkembangan
kognitif sesuai dg Teori Piaget
 Teori Piaget dinilai tidak menunjukkan
aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
4. TEORI BEHAVIORISME

 Tokoh aliran Behaviorisme :


1. John B. Watson
2. Ivan Pavlov
3. B.F. Skinner

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
1. John B. Watson
 Proses pembelajaran melibatkan interaksi
antara organisme dan lingkungannya
 Mel. interaksi tsb anak belajar bbg macam
perilaku : Bgm bhubungan dg orang lain; bgm
agar bisa lulus ujian, mengatasi pmasalahan
sehari-hari, dll.
 Dasar pemikiran John B. Watson :
 Perilaku anak merup. hasil dr. pengalaman2
 Ilmu (science) hrs didasarkan pd fakta.
Krn itu sbg ilmu, PSIKOLOGI seharusnya mpelajari
tingkah laku manusia yg dpt diukur sec. akurat.

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
2. Ivan Pavlov
 Psikolog pemenang Nobel dari Rusia;
juga spesialis sistem pencernaan
 Reaksi refleks merup. reaksi yg tidak
dipelajari utk merespon stimulus alami
(melihat makanan  air liur keluar)
 Mengawali percobaannya dg mgunakan
anjing utk melihat efek pemberian
makanan pd sekresinya air liur dari
kelenjar saliva
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
Ivan Pavlov Experiment
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
Ivan Pavlov Experiment
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Anjing akan memberikan reaksi refleks mengeluarkan
air liur ketika makanan diletakkan di mulutnya
Unconditioned Stimulus Unconditioned Response
 Makanan kmd sec. btahap digantikan dg bunyi bel.
Selang bbrp wkt stiap mdengar bunyi bel, anjing akan
mengeluarkan air liur tanpa hrs ada makanan di
mulutnya.
 Before conditioning :
Neutral Stimulus No Response
Unconditioned Stimulus Unconditioned Response
 After conditioning :
Conditioned Stimulus Conditioned Response

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Percobaan tsb dinamakan Pavlov sbg Classical
Conditioning
 Conditioned response akan berbeda
jika ada tekanan yang muncul
Spontaneous recovery (kembali ke semula)
 Organisme merespon stimulus yg mirip spt
merespon stimulus aslinya Stimulus
generalization (dot susu botol = puting susu
ibu)
 Organisme jg dpt mbedakan 2 stimulus yg mirip
yg tlh dihasilkan stimulus generalization
Stimulus discrimination (empeng/dot saja≠ dot
susu botol)
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
3. B.F. Skinner
 Menelaah ttg stimuli dorongan
(reinforcement) : macam-2 dorongan dan
efeknya thd perilaku organisme
 Tipe Pembelajaran Skinner dikenal dg
nama :
- Operant Conditioning; or
- Instrumental Learning; or
- Skinner Conditioning
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Dorongan, terbagi menjadi 2 :
1. Dorongan positif (possitive reinforcement)
Dorongan yg dpt meningkatkan dan
menguatkan keinginan utk merespon stimuli
tertentu
2. Dorongan negatif (negative reinforcement)
Dorongan yg mbuat perilaku organisme
ditujukan utk mengurangi/menghilangkan
stimuli aversive
Stimuli aversive = stimuli/situasi yg ingin
dihindari/lari dari stimuli/situasi tsb.)
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Konsep positive reinforcement, didasarkan
pd ide bw reward akan mbuat org mnyukai
utk melakukan sst lagi atas stimuli yg mirip
spt yg pernah dialaminya
 Namun, konsep negative reinforcement
tidak sama dg punishment (hukuman)
 Punishment biasanya mengikuti respon yg
tidak diinginkan
 Negative reinforcement justru mningkatkan
kemungkinan keinginan utk merespon dg
cara lain dg mgantikan stimulus “aversive”
yg dinilai mganggu (Mis: tdk suka math)
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Dorongan didefinisikan sbg segala sst yg
dpt menguatkan bbg kemungkinan respon
 Definisi dorongan tgt pd efeknya thd
perilaku yg akan terjadi
 Tokoh-2 aliran Behaviorism bpendapat bw
 Possitive reinforcement, negative
reinforcement, & punishment sec. alami tjd
selama masa kehidupan anak-2
 Pembelajaran stimulus-respon merupakan
aksi yg sangat kompleks yg saling terkait
secara berantai (chains).
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
 Chains terdiri dari perilaku-2 non verbal &
verbal yg saling bhubungan yg merupakan
hasil pbelajaran dari lingkungan eksternal
utk dpt bperilaku sesuai keinginan
 Kritik thd aliran Behaviorism :
 Aliran behaviorism menyederhanakan
perilaku itu sendiri, seolah-olah bahwa
proses stimuli-respon pd sso merupakan
proses mekanis (manusia spt robot  pasif)
 Tidak cukup menerangkan peran kognitif
(aktifitas berpikir  manusia aktif)

Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB
Melly Latifah, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA - IPB

Anda mungkin juga menyukai