Anda di halaman 1dari 38

Panjang tubuh imago 7-9 mm, berbentuk oval

Dermestes lardarius Linn.


memanjang, warna coklat gelap sampai hitam,
(Coleoptera: Dermestidae) pangkal 1/3 elitra berwarna kuning pucat
dengan 6-8 bintik hitam kecil. Antena pendek,
Panjang tubuh larva 10-15 mm,
capitate dengan gada 4 ruas.
warna coklat gelap dan ditum-
buhi seta coklat, abdomen ruas
ke 9 dengan urogomphi yang
berujung lancip

Keperidian 100-800
butir telur, siklus
hidup 40-50 hari,
temperatur optimum
untuk perkembang-
an 18-20 oC.

Komoditas yang diserang: ikan kering, daging asap, keju, makanan kucing dan
anjing, spesimen museum serangga, kulit hewan, tanduk, dan rambut.
Berbagai jenis serangga famili Dermestidae

a. Larva Attagenus
undulatus
b. Bentuk lain dari
larva Dermestidae
c. Dermestes sp.
d. Anthrenus flavipes
e. Attagenus fascitus
f. Attagenus
undulatus
Cryptolestes ferrugineus (Steph.)
(Coleoptera: Cucujidae)

Panjang tubuh 1,5 mm, sangat pipih,


coklat terang, antena lebih panjang dari
panjang tubuh, pada piringan pronotum
terdapat karina yang sejajar dengan
bagian tepi pronotum
Larva bertubuh ramping, berwarna putih
kuning, panjang 3-4 mm, bergerak bebas
di antara komoditas dan berpupa di dalam
kokon.

Siklus hidup 23 hari pada kondisi optimum


temperatur 33 oC dan RH 70%. Keperidian
100-400 butir telur selama hidup betina 6-9
bulan.

Komoditas yang diserang: beras, biji kakao,


gaplek, buah-buahan kering, kacang tanah,
Cryptolestes pusillus
(Coleoptera: Cucujidae)
Typhaea stercorea L.
(Coleoptera; Mycetophagidae)

Panjang tubuh 2,5-3 mm, warna coklat atau hitam, pada elitra terdapat bintik-
bintik kuninga atau kemerahan, antena capitate dengan bendolan 3 ruas,
elitra tidak beralur tetapi dengan rambut-rambut yang tersusun membujur.
Araecerus fasciculatus deGeer
(Coleoptera: Anthribidae)

Panjang tubuh 3-4 mm, tubuh


hampir oval, coklat gelap
dengan bintik-bintik coklat
terang, antena capitate
dengan bendolan 3 ruas,
elitra beralur dan ditumbuhi
rambut-rambut halus

Komoditas yang diserangnya: biji kopi kering, gaplek,


biji pala, fuli, kakao, biji tengkawang, bawang putih
kering
Kerusakan biji kopi akibat serangan A. fasciculatus
Necrobia rufipes de Geer
(Coleoptera: Cleridae)

Tubuh agak pipih, biru metalik dengan dengan bagian pangkal antena dan
tungkai berwarna merah; pada permukaan tubuhnya terdapat rambut-rambut
kasar berwarna hitam; panjang tubuh sekitar 4-5 mm; antena 11 ruas, capitate
dengan bendolan tidak kompak 3 ruas,
Larva pipih memanjang berwarna putih keabu-abuan dengan kepala dan
protoraks berwarna merah coklat kekuningan; panjang tubuh sekitar 10 mm.

Keperidian 300 butir telur,


Siklus hidup 5-13 minggu pada temperatur 25
oC (siklus hidup paling singkat adalah pada

kopra yang lembap)

Komoditas yang diserang: kulit hewan, kopra,


keju, berbagai jenis produk daging kering, dll.,
selain itu larva serangga ini juga bersifat
predator fakultatif.
Tenebroides mauritanicus (L.)
(Coleoptera: Trogossitidae)

Tubuh pipih memanjang, hitam mengkilat, pan-


jang 5-11 mm, bagian pangkal pronotum
menyempit membentuk struktur seperti “leher”; Pupa
antena capitate dengan bendolan tidak kom-
pak 4 ruas; permukaan tubuh halus tanpa ram- Larva
but dan pada elitra terdapat alur memanjang

Imago

Keperidian 1000 butir telur selama hidup betina 1-2


tahun

Komoditas yang diserang: tepung, hancuran bebijian


serealia, dedak, bungkil kopra, bungkil kacang tanah,
larva dapat menyerang kayu flonder (pallet), selain itu
imago dan larva juga dapat berperan sebagai predator.
Cadelle, Tenebroides mauritanicus
(Coleoptera: Trogossitidae)
Corcyra cephalonica Stainton
(Lepidoptera: Pyralidae)
Ephestia cautella (Wlk.)
(Lepidoptera: Pyralidae)

Sayap depan berwarna coklat abu-abu gelap,


pada sisi luarnya terdapat suatu garis
berwarna pucat. Di sebelah dalam garis ini
terdapat suatu garis yang agak lebar dan
berwarna gelap.

Larva coklat kekuningan dengan


bintik-bintik hitam, panjang
Keperidian 340 butir telur, siklus hidup 28-35 hari
sampai 10 mm
pada kondisi optimum temperatur 28 oC dan RH
70%.

Komoditas yang diserang: kakao pulp, kacang


tanah, kopra, bungkil kacang dan kopra, biji wijen
(dan produk lain yang kaya lemak), ragi, coklat,
kue satu, dan produk kacang tanah yang lain.
Ephestia kuehniella (Zeller)
(Lepidoptera: Pyralidae)

Rentang sayap 24 mm, SD abu-abu


pucat dengan 2 garis zig-zag yang
melintang, SB putih kotor.
Larva instar akhir 15-20 mm, putih
sampai merah jambu, kepala dan
pelat pronotum coklat kemerahan gelap, terdapat
beberapa bercak hitam di permukaan tubuh dan ditumbuhi
seta.

Keperidian 116-678 butir telur, siklus hidup 4-6 minggu. Imago tertarik
cahaya.

Komoditas yang diserang: tepung, bebijian sereal, biscuit, makanan


anjing, kacang tanah, coklat, buah-buahan kering, dan lain-lain.
Ephestia elutella (Hubn.)
Lepidoptera: Pyralidae)

Rentang sayap 14-17 mm, panjang tubuh 8-11


mm, SD abu-abu sampai abu-abu coklat dengan
pola-pola membentuk gelombang melintang.

Larva berwarna keputihan, kekuningan, atau


kemerahan tergantung jenis makanannya,
dengan kepala dan pelat pronotum berwarna
coklat coklat, panjang tubuh 10-15 mm.

Keperidian 100 butir telur yang diletakkan satu-satu atau dalam kelompok kecil,
Larva merekatkan bebijian yang diserangnya dengan benang sutera dan larva
hidup di dalamnya sampai terbentuk pupa.
Siklus hidup 1-2 bulan.

Komoditas yang diserang: bebijian serealia, biji kakao, produk cokelat, buah-
buahan kering, dll.
Plodia interpunctella (Hubner)
(Lepidoptera: Pyralidae)

Rentang sayap 16-20 mm, sayap bu-abu


pucat, SD dengan 2/3 bagian ke arah ujung
berwarna coklat kemerahan dengan kilau
tembaga.

Larva instar akhir berwarna putih kotor tetapi dapat berva-


riasi kehijauan, kemerahjambuan, atau kecoklatan,
tergantung makanannya, pelat protoraks coklat kekuningan
sampai coklat kemerahan, panjang tubuh 9-19 mm.

Keperidian 100-400 butir telur selama hidup imago betina


sekitar 18 hari,
Liposcelis entomophilus (Enderlein)
(Psocoptera: Liposcelidae)
PSOCID atau GUREM

Hama penting di tempat


penyimpanan di negara-negara
Asia Tenggara, sangat
mengganggu pekerja gudang
Populasi tinggi di gudang-
gudang yang sering difumigasi
dengan fosfin, dan banyak yang
sudah resisten terhadap fosfin
Pengendalian kimiawi dapat
dilakukan dengan penyemprotan
azamethifos, karbaril,
deltametrin, dan permetrin
Koloni Psocid
Acarus siro L.
(Acarina: Acaridae)

Panjang tubuh betina 0,5 mm dan jantan 0,4


mm, tubuh transparan dan ditumbuhi rambut
yang jarang, tungkai berwarna ungu muda.
Imago mempunyai 4 pasang tungkai, sedang
larva hanya 3 pasang.

Infestasi oleh tungau terjadi kalau kondisi


tempat penyimpanan lembap. Keperidian 20
butir telur, siklus hidup 2 minggu.

Komoditas yang diserang bebijian serealia,


pakan ternak, tembakau, dll.
KONDISI BAHAN SIMPAN DAN HUBUNGANNYA
DENGAN SERANGAN HAMA

Karakteristik produk pertanian:


- Sangat mudah rusak
- Kecepatan rusaknya sebagian ditentukan oleh komposisi kimia dan
faktor fisik

Komoditas pertanian:
a. Agriculture processing base, dalam pengolahannya hanya
melibatkan proses mekanik, misal bebijian serealia
b. Industrial processing base, dalam pengolahannya selain proses
mekanik terlibat juga proses kimiawi, misal gula
c. By product dari kedua proses tersebut, misal sebagian pakan
ternak
Karakteristik Fisik dan Kimia Bebijian Utama

Padi (Gabah) dan Beras

Struktur fisik:
a. Sekam
Flowering
b. Kulit ari glume Sekam (lemma dan palea)
c. Embrio
d. Endosperm Perikarp

Lapisan aleuron

Sekam: palea dan Endosperm


lemma, tertutup oleh Struktur Embrio
trichoma (duri halus Biji Padi
yang keras)

(Mampu menahan serangan beberapa jenis hama gudang)


Komposisi Kimiawi Sekam Padi

Senyawa Kimia Persen

Air 2.4 – 12
Abu 15.8 – 24.1
Silika 37.5 – 55.5
Nitrogen ± 1.5
Sulfur dan senyawa lain ± 0.1

Persentase silika yang tinggi dan tingkat kekerasan memberikan


perlindungan yang cukup terhadap faktor luar yang merusak
seperti serangga, cendawan, udara lembap, dan temperatur
ektrim
Beras pecah kulit (brwon rice) = caryopsis dilindungi oleh
perikarp yang terdiri dari 3 lapis:

Epikarp
Mesokarp
Lapisan antara

Pelepasan perikarp disebut “penyosohan”, beras tanpa


perikarp disebut “beras sosoh”, semakin tinggi penyosohan
(dinyatakan dalam “derajat sosoh”) semakin putih warna beras

Perikarp berfungsi untuk melindungi butiran beras dari


pergerakan oksigen, CO2, dan uap air dan juga melindungi
beras dari infeksi cendawan dan penurunan mutu.
Ukuran butiran sangat menentukan standar mutu beras.
Komposisi butir patah erat kaitannya dengan serangan
serangga (terutama serangga hama sekunder)

Butir utuh (keseluruhan


butiran)
Beras kepala
Butir patah besar ( > 6/10
butiran)

Butir patah (6/10 – ½ butiran)

Butir menir (< 2/10 bagian)


Kualitas Nutrisi

Nutrisi Beras Pecah Kulit Beras Sosoh


(%) (%)

Karbohidrat 74,9 77,8


Protein 8,5 7,1
Lemak 1,9 0,5
Serat 0,7 0,4
Abu 1,1 0,6
Ca 0,009 0,008
Fe 0,0016 0,0012
P 0,183 0,104
Standar Kualitas Beras Sosoh Indonesia

Kelas
Komponen
A B

Kadar air (max. %) 14 14


Derajat sosoh (min. %) 100 90
Butir patah (max. %) 10 35
Butir menir (mas. %) 1 2
Butir hijau/
Butir kapur/ (max. %) 1 3
Butir kuning
Butir rusak (max. %) 0,05 3
Benda asing (max. %) 0,001 0,05
Gabah (jml. btrn./1oo g) 0 2
Tambahan persyaratan standar kualitas

1. Bebas dari serangga dan hama lain yang hidup


2. Bebas dari bau tidak sedap
3. Bersih dan bebas dari cemaran kulit ari
4. Bebas dari kontaminsi bahan beracun
5. (Baik yang terlihat secara visual maupun deteksi organoleptik)
Jagung

Penggunaan: Kulit biji


Konsumsi manusia
Pakan ternak Pati
keras

Pigmen antosianin dan


karotenoid pada jagung:
Pati lunak
1. memberi warna spesifik
pada butir jagung
2. membuat biji jagung
keras dan terlindung dari
Embrio
serangan serangga dan
cendawan
Kedelai

Penggunaan:
Konsumsi manusia Hipokotil
Pakan ternak
Hilum
Pelindung biji: kulit biji
yang liat, resisten
terhadap penetrasi Kotiledon
serangga atau serangan
cendawan (bisa masuk
Kulit biji
lewat hilum)
Rusaknya biji kedelai lebih
disebabkan oleh serangan
cendawan, “hot spot” ,
dll., bukan oleh serangga
Kualitas Nutrisi

Nutrisi Beras sosoh Jagung Soybean


(%) (%) (%)

Air 14 12 11
Karbohidrat 78 71 10
Protein 7 10 35
Lemak 0,5 4,5 18
Standar Kualitas Jagung dan Kedelai Indonesia

Jagung Kedelai
Komponen
A B A B

Kadar air (max. %) 14 14 14 14


Butir patah (max. %) - - 3 5
Butir rusak (max. %) 3 6 3 5
Warna lain (max. %) 5 10 5 10
Butir mengkerut (max. %) - - 5 8
Benda asing (max. %) 3 4 3 5
Persentase Risiko Penyimpanan Gabah terhadap
Beberapa Hama Gudang Penting di 27 Negara

Sitotroga cerealella
Sitophilus oryzae
Tribolium castaneum
Ephestia cautella
Oryzaephilus surinamensis
Plodia interpunctella
Sitophilus granarius
Trogoderma granarium
Corcyra cephalonica

0 50 100

Sumber: Champ, 1981


Persentase Risiko Penyimpanan Beras
terhadap Beberapa Hama Gudang Penting di 38 Negara

Sitophilus oryzae
Rhyzopertha dominica
Tribolium castaneum
Sitophilus zeamais
Ephestia cautella
Oryzephilus surinamensis
Plodia interpunctella
Sitophilus granarius
Sitotroga cerealella
Trogoderma granarium

0 50 100
Sumber: Champ, 1981
Jenis Serangga Hama
Di Gudang BULOG Sitophilus (1%)

Ahasverus (3%) Carpophilus (1%)

Kumbang lain
Cryptolestes (3,7%) (0,1%)

Rhyzopertha
(11,7%)

Oryzaephilus
(19,1)

Tribolium (60.0%)

Sumber: Haines, 1980


Hasil Survey di 41 Unit Gudang di Dolog Jawa Timur

Spesies Persentase gudang terserang

Tribolium castaneum 100


Psocoptera 99
Ephestia cautella 58
Carpohilus sp. 37
Spesies lain jarang

Catatan: Spesies lain = A. advena, Sitophilus sp., Oryzaephilus sp. dan


Cryptolestes sp.
Ringkasan

Beras adalah bentuk bahan simpan yang mudah dan rentan terhadap
serangan hama gudang

Tingkat kerentanannya dipengaruhi oleh:


a. Faktor internal (sifat genetik, sifat fisik, sifat kimia, dll.)
b. Faktor eksternal (iklim, suhu, RH, penangangan dan prosesing,
serangga dan cendawan)

Sitophilus. spp. dan R. dominica adalh spesies yang dominan pada


gabah, sementara Tribolium adalah serangga yang paling umum
dijumpai di penyimpanan beras, diikuti oleh Psocoptera, Ephestia
cautella, Carpophilus sp., Oryzaephilus sp. Ahasverus sp. dan
spesies lain.

Anda mungkin juga menyukai