Nomor : 420/910
TENTANG
MEMUTUSKAN
BAB I
PENGERTIAN
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
A. MAKSUD
Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) dilakukan untuk peningkatan
mutu pendidikan dan dirancang untuk menghasilkan informasi akurat tentang
perkembangan mutu dari waktu ke waktu dan kesenjangan antar bagian dalam
sistem pendidikan dalam rangka memperbaiki kualitas belajar mengajar dan
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
B. TUJUAN
1. Pengembangan kompetensi peserta didik
2. Tidak dipergunakan untuk menentukan kelulusan, tetapi menjadi dasar
3. dilakukan perbaikan pembelajaran.
BAB III
PESERTA ASPD
2. Pendidikan Formal
a. Peserta didik terdaftar pada lembaga pendidikan formal tingkat SMP/MTs
dan yang sederajat.
b. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara,
atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang
setingkat lebih rendah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
c. Peserta ASPD dari program SKS harus berasal dari satuan pendidikan formal
yang terakreditasi A dan memiliki izin penyelenggaraan program SKS.
3. Pendidikan Kesetaraan
a. Peserta didik terdaftar pada PKBM, SKB, Pondok Pesantren penyelenggara
Program Wustha, atau kelompok belajar sejenis yang memiliki izin.
b. Peserta didik telah mengikuti proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran sesuai dengan satuan kredit
kompetensi yang telah ditetapkan dalam.
c. Peserta didik memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar setiap derajat
kompetensi pada masing-masing Jenjang Pendidikan kesetaraan.
d. Peserta didik dari Program Paket B/Wustha harus memiliki ijazah atau surat
keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari
satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia ijazah
3 (tiga) tahun.
e. Peserta didik yang terdaftar pada satuan pendidikan non-formal yang belum
terakreditasi dapat mengikuti ASPD pada satuan pendidikan non formal atau
formal yang terakreditasi yang ditetapkan oleh dinas pendidikan sesuai
dengan kewenangannya.
2. Pendidikan Kesetaraan
a. Lembaga penyelenggara Program Paket B mendata peserta didik yang
memenuhi persyaratan melalui Dapodik Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan mengirimkan tembusannya dalam bentuk file Excel ke
Panitia ASPD Tingkat Kabupaten/Kota, c.q. Unit pelaksana ASPD untuk
Pendidikan Kesetaraan.
b. Lembaga penyelenggara Program Wustha mendaftarkan peserta didik yang
memenuhi persyaratan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
c. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan entri dan verifikasi
data calon peserta Program Wustha dengan menggunakan aplikasi Dapodik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan mengirimkan tembusannya
dalam bentuk file Excel ke Panitia ASPD Tingkat Kabupaten/Kota, c.q. Unit
pelaksana ASPD untuk Pendidikan Kesetaraan.
d. ASPD Unit pelaksana ASPD untuk Pendidikan Kesetaraan pada Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan verifikasi berkas pendaftaran dan
menyusun Daftar Calon Peserta.
e. Unit pelaksana ASPD untuk Pendidikan Kesetaraan pada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota mengirimkan Daftar Calon Peserta dalam bentuk file Excel
ke Panitia ASPD Tingkat Kabupaten/Kota.
f. Panitia ASPD Tingkat DIY mengumpulkan, menggabungkan, menyusun
daftar dan merekapitulasi data calon peserta.
g. Panitia ASPD Tingkat Provinsi menetapkan dan mendistribusikan Daftar
Nominasi Tetap (DNT) ke Panitia ASPD Tingkat Kabupaten/Kota.
h. Panitia ASPD Tingkat Kabupaten/Kota mendistribusikan DNT ke Unit
pelaksana ASPD Pendidikan Kesetaraan dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
i. DNT yang telah ditetapkan dan dikirim ke Panitia ASPD Tingkat DIY tidak
dapat diubah lagi.
A. Penyelenggara ASPD
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai
Penyelenggara ASPD bertugas:
1. menelaah dan menetapkan Kisi-kisi ASPD;
2. menyusun dan menetapkan POS ASPD;
3. menetapkan naskah soal ASPD;
4. menetapkan jadwal pelaksanaan ASPD;
5. mengoordinasikan persiapan dan pengawasan pelaksanaan ASPD;
6. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ASPD;
7. melaporkan penyelenggaraan ASPD kepada Gubernur;
8. merekomendasikan perbaikan pelaksanaan ASPD kepada Gubernur; dan
9. merekomendasikan tindak lanjut peningkatan mutu pendidikan berdasarkan
hasil ASPD.
B. Pelaksana ASPD
Pelaksana ASPD terdiri atas Panitia ASPD Tingkat DIY, Kabupaten/Kota, dan Satuan
Pendidikan:
1. Panitia ASPD Tingkat DIY
a. Panitia ASPD Tingkat DIY ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta, terdiri atas unsur-unsur:
1) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
2) Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta
3) Dinas Komunikasi dan Informasi Daerah Istimewa Yogyakarta
b. Panitia ASPD Tingkat DIY dipimpin oleh 1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu)
orang Sekretaris.
c. Panitia ASPD Tingkat DIY memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut.
Persiapan ASPD :
1) menyusun Kisi-kisi ASPD berdasarkan kriteria pencapaian kompetensi
lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku di masa Pandemi
Covid-19.
2) merencanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan ASPD;
3) melakukan koordinasi dengan PLN dan penyedia layanan koneksi
internet untuk mencegah gangguan dan hambatan pasokan listrik atau
koneksi internet menjelang dan selama pelaksanaan ASPD-BK;
4) melakukan sosialisasi penyelenggaraan ASPD;
5) menyusun materi sosialisasi bagi pemangku kepentingan di tingkat
provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah;
6) memantau kesiapan pelaksanaan ASPD di Kabupaten/Kota;
7) melakukan penandatanganan pakta integritas dengan Panitia ASPD
Tingkat Kabupaten/Kota;
8) menyusun dan merakit soal ASPD;
9) menjamin mutu soal ASPD;
10) menyiapkan master dan/atau basis data bahan ASPD;
11) mengembangkan sistem yang mencakup desain, program aplikasi, dan
infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan ASPD-BK;
12) berkoordinasi dengan lembaga lain yang relevan untuk melakukan
evaluasi program aplikasi dan sistem ASPD;
13) menyusun petunjuk teknis penggunaan (user manual) dan bahan
pelatihan bagi tim teknis provinsi/kabupaten/kota, Proktor, Teknisi,
dan peserta ASPD-BK;
14) melakukan perbaikan naskah soal ASPD dan menyiapkan master soal
dalam hal terdapat kekeliruan dan/atau berpotensi menimbulkan
masalah;
15) mencetak naskah ASPD Braille;
Pelaksana ASPD:
1) bertanggung jawab atas pelaksanaan ASPD secara keseluruhan;
2) melakukan koordinasi kegiatan pemantauan ASPD di Kabupaten/Kota;
3) melakukan penskoran hasil ASPD;
4) mengirimkan Nilai ASPD ke Kabupaten/Kota;
5) menganalisis hasil ASPD dan mengirimkan hasilnya kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota serta Kantor Wilayah Kementerian Agama
DIY dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; serta
6) mengevaluasi pelaksanaan ASPD dan membuat laporan tentang
pelaksanaan dan hasil ASPD kepada Gubernur DIY.
BAB V
PENYIAPAN BAHAN ASPD
A. Kisi-kisi ASPD
1. Kisi-kisi ASPD Tahun Pelajaran 2020/2021 disusun berdasarkan kriteria
pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada
kurikulum yang berlaku di masa Pandemi Covid-19.
2. Kisi-kisi ASPD memuat ranah kognitif dan lingkup materi.
BAB VI
ASESMEN STANDARISASI PENDIDIKAN DAERAH
BERBASIS KOMPUTER (ASPD-BK)
b. Di Ruang Asesmen
Pengawas/Fasilitator ruang masuk ke dalam ruangan 20 (dua puluh) menit
sebelum waktu pelaksanaan asesmen untuk melakukan secara berurutan:
1) memeriksa kesiapan ruang asesmen;
2) mempersilakan peserta asesmen untuk memasuki ruangan dengan
menunjukkan kartu peserta asesmen dan meletakkan tas di bagian depan
ruang asesmen, serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang
telah ditentukan dengan berpedoman kepada protokol kesehatan covid-19;
3) membacakan tata tertib peserta asesmen;
4) memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja dengan jujur;
5) mempersilakan peserta asesmen untuk mulai mengerjakan soal;
6) selama asesmen berlangsung, fasilitator ruang asesmen wajib:
a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang asesmen;
b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan;
c) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang asesmen selain
peserta asesmen; dan
d) mematuhi tata tertib fasilitator, di antaranya tidak merokok di ruang
asesmen, tidak membawa dan/atau menggunakan alat atau piranti
komunikasi dan/atau kamera, tidak mengobrol, tidak membaca, tidak
memberi isyarat, petunjuk, dan/atau bantuan apapun kepada peserta
berkaitan dengan jawaban dari soal asesmen yang dikerjakan.
BAB VII
ASESMEN STANDARISASI PENDIDIKAN DAERAH BERBASIS KERTAS DAN
PENSIL (ASPD-BKP)
BAB X
PEMERIKSAAN HASIL ASESMEN STANDARISASI PENDIDIKAN DAERAH
BAB XI
KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI BERDASARKAN HASIL ASESMEN
STANDARISASI PENDIDIKAN DAERAH
Nilai ASPD dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus), dengan
tingkat pencapaian kompetensi dalam kategori sebagai berikut:
a. sangat baik, jika nilai ASPD lebih besar dari 85 (delapan puluh lima) dan lebih kecil
dari atau sama dengan 100 (seratus);
b. baik, jika nilai lebih besar dari 70 (tujuh puluh) dan lebih kecil dari atau sama dengan
85 (delapan puluh lima);
c. cukup, jika nilai lebih besar dari 55 (lima puluh lima) dan lebih kecil dari atau sama
dengan 70 (tujuh puluh); dan
d. kurang, jika nilai lebih kecil dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima).
BAB XII
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
1. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan ASPD dilakukan oleh Panitia Tingkat DIY,
Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan, sesuai dengan tugas dan kewenangannya
menggunakan instrumen yang dikembangkan berdasarkan POS ASPD.
2. Hasil pemantauan dan evaluasi menjadi bahan pertimbangan perbaikan
penyelenggaraan dan pelaksanaan ASPD pada masa mendatang.
BAB XIII
BIAYA PELAKSANAAN ASESMEN STANDARISASI PENDIDIKAN DAERAH
BAB XIII
PROSEDUR PENANGANAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT
BAB XV
SANKSI
1. Peserta ASPD yang melakukan jenis pelanggaran sebagaimana diuraikan dalam BAB
XIII akan diberi sanksi sebagai berikut.
a. Pelanggaran ringan yang dilakukan oleh peserta asesmen dengan sanksi diberi
peringatan lisan oleh fasilitator ruang.
b. Pelanggaran sedang yang dilakukan oleh peserta asesmen dengan sanksi
pembatalan asesmen pada mata pelajaran bersangkutan oleh Ketua Panitia
ASPD Tingkat Satuan Pendidikan.
c. Pelanggaran berat yang dilakukan oleh peserta asesmen dengan sanksi
dikeluarkan dari ruang asesmen dan dinyatakan mendapat nilai 0 (nol) untuk
mata pelajaran terkait oleh Ketua Panitia Tingkat Satuan Pendidikan dan tidak
berhak mengikuti asesmen susulan pada mata pelajaran tersebut.
2. Fasilitator asesmen yang melanggar tata tertib akan dikenakan sanksi sebagai
berikut.
a. Pelanggaran ringan diberikan sanksi oleh Ketua Panitia ASPD Tingkat Satuan
Pendidikan berupa pemberhentian sebagai fasilitator asesmen.
b. Pelanggaran sedang dan berat diberikan sanksi oleh Ketua Panitia ASPD
Tingkat Satuan Pendidikan berupa pemberhentian sebagai fasilitator asesmen
dan diberi sanksi administratif sesuai dengan ketentuan perundangan-
undangan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi
atau yayasan penyelenggara pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
BAB XVI
PENGATURAN KHUSUS
5. Pengaturan khusus bagi peserta ASPD difabel dapat diberikan sebagai berikut:
a. Peserta ASPD tunanetra dapat memilih mengikuti ASPD-BK atau ASPD-BKP;
b. Peserta ASPD tunanetra yang memilih mengikuti ASPD-BKP memperoleh naskah
soal ASPD dalam huruf Braille; atau
c. Peserta ASPD tunanetra yang memilih mengikuti ASPD-BK harus menggunakan
aplikasi pembaca layar (Screen Reader) yang ditetapkan oleh Panitia ASPD Tingkat
DIY;
d. Peserta ASPD-BKP maupun ASPD-BK tunanetra dapat mengerjakan soal ASPD
dengan pendamping pembaca soal terlatih yang telah mendapat persetujuan
tertulis oleh Panitia ASPD Tingkat Satuan Pendidikan;
e. Peserta ASPD tunadaksa mendapat bantuan dari pendampingnya yang telah
mendapat persetujuan tertulis oleh Panitia ASPD Tingkat Satuan Pendidikan.
*) Termasuk SPK
*) Termasuk SPK