PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi
2. Untuk mengetahui prinsip komunikasi
3. Untuk mengetahui komponen komunikasi
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi komunikasi
5. Untuk mengetahui syarat Penyampaian Komunikasi
6. Untuk mengetahui unsur komunikasi dalam pelayanan kesehatan
1
BAB II
ISI
• Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya, dan menghargai
2
• Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien
• Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik maupun mental
• Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi pasien
• Altruisme
• Bertanggung jawab
Komponen komunikator
Komunikasi dapat berjalan efektif bila ada kepercayaaan dalam diri komunikator
(self credibility) dan kepercayaan kepada komunikator .
Komponen pesan
Pesan dapat berupa nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dan lain-lain. Pesan
dapat disampaikan lisan maupun non verbal.
Komponen umpan balik
Merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang
diterimanya.
3
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
4
a. Saling menghormati
b. Empati
Empati adalah perhatian dan kasih yang diwujudkan melalui tindakan. Empati
juga merupakan kemampuan seseorang untuk menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu syarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu
sebelum didengar atau dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan
orang untuk dapat menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan
memudahkan penerima pesan menerimanya.
Audible artinya dapt didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati
orang harus mendengarkan terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible artinya pesan yang disampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan.
d. Kejelasan (Clarity)
Selain pesan harus dapat dimengerti denngan baik, hal penting lainnya
adalahnkejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menibulkan penafsiran yang
berlainan.
Sikap rendah hati adalah unsur yang terkait dengan syarat saling menghargai.
Sikap rendah hati adalah sikap yang penuh melayani, menghargai mau mendengar
dan mau menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani
mengakui kesalahan, dll.
5
Untuk membangun komunikasi yang efektif, berikut ini ada hal- hal yang
sebaiknya diperhatikan:
a. Kontak mata
Untuk menjadi orang yang mampu berkomunikasi efektif anda harus mampu
menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini
merupakan salah satu cara yang membantu menciptakan kesan baik pada lawan
bicara.
b. Ekspresi wajah
c. Postur tubuh
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam
menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan
terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan
kenyamanan serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dengan
orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi
unsur terpenting dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai bagian dari
sistem social. Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak
yang sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok.
Komunikasi yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar
individu atau kelompok. Tatanan klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah
satu sistem dari kelompok sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur
komunikasi.
Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini
6
juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal. Konsumen
internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja Komunikasi di
lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga
menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal. Konsumen internal
melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan
secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim
multidisplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai
provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen
eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara
individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit.Seringkali
hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah
buruknya sistem komunikasi antar individu yang terlibat dalam sistem tersebut.
Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres, pada
umumnya yang ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi yang buruk.
Keperawatan yang menjadi unsur terpenting dalam memberikan pelayanan dalam hal ini
perawat berperan sebagai provider. Fokus perhatian terhadap buruknya komunikasi juga
terjadi pada tim keperawatan. Hal ini terjadi karena beberapa sebab diantaranya adalah:
(1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara terapeutik saat
melakukan intraksi dengan klien.
(2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua
arah secara terapeutik.
(3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yang
berdampak terhadap lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu diupayakan suatu hubungan interpersonal
yang mencerminkan penerapan komunikasi yang lebih terapeutik. Hal ini dimaksudkan
untuk meminimalkan permasalahan yang dapat terjadi pada komunikasi yang dijalin oleh
tim keperawatan dengan kliennya. Modifikasi yang perlu dilakukan oleh tim keperawatan
adalah melakukan pendekatan dengan berlandaskan pada model konseptual sebagai dasar
ilmiah dalam melakukan tindakan keperawatan. Sebagai contoh adalah melakukan
komunikasi dengan menggunakan pendekatan model konseptual proses interpersonal yang
dikembangkan oleh Hildegard E.Peplau.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas penyusun dapat sedikit memberi saran kepada calon
perawat /perawat, yaitu seorang perawat mau pun calon perawat harus bisa berkomunikasi
dengan baik baik itu di rumah sakit mau pun di luar rumah sakit , berkomunikasi dengan
sesama perawat mau pun dengan orang lain.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://fadliyanur.multiply.com
http://lusa.web.id/komponen-komunikasi/
http://www.shvoong.com
http://www.scribd.com/
http://spkepjiwa.blogspot.com/