Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi berperan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai
bidang komunikasi merupakan factor pertama dan utama agar hubungan dengan orang
lain dapat berjalan dengan lancar. Tanpa adanya komunikasi tentu akan membuat
pekerjaan atau pun aktivitas kita terganggu. oleh sebab itu dapat kita lihat betapa besarnya
peranan komunikasi dalam kehidupan kita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian komunikasi
2. Prinsip komunikasi
3. Komponen komunikasi
4. Faktor yang mempengaruhi komunikasi
5. Syarat Penyampaian Komunikasi
6. Pentingnya unsur komunikasi dalam pelayanan kesehatan

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi
2. Untuk mengetahui prinsip komunikasi
3. Untuk mengetahui komponen komunikasi
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi komunikasi
5. Untuk mengetahui syarat Penyampaian Komunikasi
6. Untuk mengetahui unsur komunikasi dalam pelayanan kesehatan

1
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Komunikasi


Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicare atau
Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan
kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Jadi komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan
antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud
dapat dimengerti.

Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu


orang ke orang lain (Davis,1981)

Komunikasi merupakan penyampaian informasi yang berisi ide, perasaan,


perhatian, makna, serta pikiran yang diberikan oleh pengirim informasi kepada
penerima informasi dengan harapan si penerima pesan menggunakan informasi
tersebut untuk mengubah sikap dan perilakunya. Komunikasi merupakan:

1. Proses sosialisasi, yaitu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk


mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya.
2. Proses yang terjadi dalam satu dan/atau dua arah.
3. Aktivitas yang bersifat persuasif dan purposif, yaitu komunikasi merupakan salah
satu usaha untuk membujuk orang-orang dan memiliki tujuan.
4. Aktivitas yang bertujuan untuk mendorong interpretasi atau pendapat individu.
5. Aktivitas pertukaran makna dan pikiran.
6. Aktivitas yang terjadi dalam ruang dan waktu tertentu.

2.2 Prinsip Komunikasi

Adapun prinsip-prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl Rogers yaitu :

• Perawat harus mengenal dirinya sendiri

• Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya, dan menghargai

2
• Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien

• Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik maupun mental

• Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi pasien

• Kejujuran dan terbuka

• Mampu sebagai role model

• Altruisme

• Bertanggung jawab

2.3 Kompnen Komunikasi

Komponen komunikasi hampir sama dengan unsure-unsur komunikasi, yaitu:


Komponen komunikan
Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi sebagai berikut:

1. Pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan.


2. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan.
3. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan pribadinya.
4. Mampu menempatkan baik secara mental atau fisik.

Komponen komunikator
Komunikasi dapat berjalan efektif bila ada kepercayaaan dalam diri komunikator
(self credibility) dan kepercayaan kepada komunikator .
Komponen pesan
Pesan dapat berupa nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dan lain-lain. Pesan
dapat disampaikan lisan maupun non verbal.
Komponen umpan balik
Merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang
diterimanya.

3
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak


seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi
diantaranya :

 Latar belakang budaya.


Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara
komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
 Ikatan kelompok atau group.
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara
mengamati pesan.
 Harapan.
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan
sesuai dengan yang diharapkan.
 Pendidikan.
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
 Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.

2.5 Syarat Penyampaian Komunikasi

Komunikasi adalah kegiatan yang lekat dengan kehidupan sehari-hari.


Komunikasi menjadi faktor penentu keutuhan hubungan antar makhluk. Komunikasi
juga merupakan ketrampilan yang paling penting dalam hidup seseorang. Seseorang
menghabiskan sebagian besar jam disaat sadar dan bangun untuk berkomunikasi.
Diperlukan keahlian dalam berkomunikasi untuk mencapai komunikasi efektif. Untuk
mengembangkannya, setidaknya seseorang harus menguasai empat jenis ketrampilan
dasar dalam berkomuniasi, yaitu menulis, membaca dan mendengar serta berbicara.

Esensi dari komunikasi adalah merengkuh atau meraih. Sesungguhnya


komunikasi untuk meraih perhatian, kasih sayang, minat, kepeduliaan, simpati,
tanggapan, dll. Adapun syarat- syarat komunikasi yang efektif:

4
a. Saling menghormati

Syarat pertama dalam berkomunikasi adalah sikap menghargai setiap individu


yang menjadi sasaran pesan yang anda sampaikan. Sebab prinsip setiap manusia
adalah ingin dihargai dan dianggap penting.

b. Empati

Empati adalah perhatian dan kasih yang diwujudkan melalui tindakan. Empati
juga merupakan kemampuan seseorang untuk menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu syarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu
sebelum didengar atau dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan
orang untuk dapat menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan
memudahkan penerima pesan menerimanya.

c. Dapat didengarkan (Audible)

Audible artinya dapt didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati
orang harus mendengarkan terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible artinya pesan yang disampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan.

d. Kejelasan (Clarity)

Selain pesan harus dapat dimengerti denngan baik, hal penting lainnya
adalahnkejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menibulkan penafsiran yang
berlainan.

e. Rendah Hati (Humble)

Sikap rendah hati adalah unsur yang terkait dengan syarat saling menghargai.
Sikap rendah hati adalah sikap yang penuh melayani, menghargai mau mendengar
dan mau menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani
mengakui kesalahan, dll.

5
Untuk membangun komunikasi yang efektif, berikut ini ada hal- hal yang
sebaiknya diperhatikan:

a. Kontak mata

Untuk menjadi orang yang mampu berkomunikasi efektif anda harus mampu
menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini
merupakan salah satu cara yang membantu menciptakan kesan baik pada lawan
bicara.

b. Ekspresi wajah

Wajah merupakan cermin kepribadian individu. Ekspresi wajah pikiran yang


sedangmelintas pada diri seseorang.

c. Postur tubuh

Setiap gerak gerik tubuh saat berbicara harus dikoordinasikan dengan


kekuataan yang mayakinkan orang.

2.6 Pentingnya Unsur Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam
menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan
terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan
kenyamanan serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dengan
orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi
unsur terpenting dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai bagian dari
sistem social. Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak
yang sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok.
Komunikasi yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar
individu atau kelompok. Tatanan klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah
satu sistem dari kelompok sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur
komunikasi.
Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini

6
juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal. Konsumen
internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja Komunikasi di
lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga
menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal. Konsumen internal
melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan
secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim
multidisplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai
provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen
eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara
individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit.Seringkali
hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah
buruknya sistem komunikasi antar individu yang terlibat dalam sistem tersebut. 
Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres, pada
umumnya yang ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi yang buruk.
Keperawatan yang menjadi unsur terpenting dalam memberikan pelayanan dalam hal ini
perawat berperan sebagai provider. Fokus perhatian terhadap buruknya komunikasi juga
terjadi pada tim keperawatan. Hal ini terjadi karena beberapa sebab diantaranya adalah:
(1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara terapeutik saat
melakukan intraksi dengan klien.
(2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua
arah secara terapeutik.
(3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yang
berdampak terhadap lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu diupayakan suatu hubungan interpersonal
yang mencerminkan penerapan komunikasi yang lebih terapeutik. Hal ini dimaksudkan
untuk meminimalkan permasalahan yang dapat terjadi pada komunikasi yang dijalin oleh
tim keperawatan dengan kliennya. Modifikasi yang perlu dilakukan oleh tim keperawatan
adalah melakukan pendekatan dengan berlandaskan pada model konseptual sebagai dasar
ilmiah dalam melakukan tindakan keperawatan. Sebagai contoh adalah melakukan
komunikasi dengan menggunakan pendekatan model konseptual proses interpersonal yang
dikembangkan oleh Hildegard E.Peplau.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi merupakan penyampaian informasi yang berisi ide, perasaan,


perhatian, makna, serta pikiran yang diberikan oleh pengirim informasi kepada penerima
informasi dengan harapan si penerima pesan menggunakan informasi tersebut untuk
mengubah sikap dan perilakunya.

Keperawatan yang menjadi unsur terpenting dalam memberikan pelayanan dalam


hal ini perawat berperan sebagai provider. Fokus perhatian terhadap buruknya
komunikasi juga terjadi pada tim keperawatan. Hal ini terjadi karena beberapa sebab
diantaranya adalah:
1. Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara terapeutik saat melakukan
intraksi dengan klien.
2. Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua arah
secara terapeutik.
3. Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yang berdampak
terhadap lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu diupayakan suatu hubungan
interpersonal yang mencerminkan penerapan komunikasi yang lebih terapeutik. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimalkan permasalahan yang dapat terjadi pada komunikasi
yang dijalin oleh tim keperawatan dengan kliennya. Modifikasi yang perlu dilakukan oleh
tim keperawatan adalah melakukan pendekatan dengan berlandaskan pada model
konseptual sebagai dasar ilmiah dalam melakukan tindakan keperawatan.

3.2 Saran

Dari kesimpulan diatas penyusun dapat sedikit memberi saran kepada calon
perawat /perawat, yaitu seorang perawat mau pun calon perawat harus bisa berkomunikasi
dengan baik baik itu di rumah sakit mau pun di luar rumah sakit , berkomunikasi dengan
sesama perawat mau pun dengan orang lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

_______________, Prinsip-prinsip dalam komunikasi,

http://fadliyanur.multiply.com

_______________, Komponen Komunikasi,

http://lusa.web.id/komponen-komunikasi/

_______________, Pengertian Komunikasi,

http://www.shvoong.com

_______________, Pengertian Komunikasi,

http://www.scribd.com/

_______________, Pentingnya Penerapan Komunikasi,

http://spkepjiwa.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai