Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

“ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR WILMS”

Dosen Pengampu:

Nur Chasanah, S.Kp., M.Kes

Kelompok 4 :

- Elfita Rasalhaque Ibrahim (0119013)

- Puji Sudarsono T.W (0119040)

- Putri Nur Elya Risma (0119041)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Keperawatan Anak. Karena dengan perkenan Nya lah batas waktu yang disediakan tidak
terlampaui, hingga sesuaidengan yang diharapkan.

Dalam pelaksanaannya penulis tidak terlepasdari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan dan kemudahan baik berupa saran maupun bentuk bantuan yang lain. Untuk itu
dengan kerendahan hatipenulis mengucapkan terima kasih kepada :

a. DosenPengampu

b. Teman-teman,

c. Para pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini, dll.

Semoga Allah SWT. Berkenan membalas segala kebaikannya. Penulis harap Makalah ini
dapat berguna kelak di kemudianhari. Di dalam makalah ini banyak sekali pembahasan
tentang “Asuhan Keperawatan Tumor Wilms”, namun penulis sadar bahwa makalah ini
sangat banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
dan untuk perbaikan makalah ini sangat penulis harapkan. Jika ada sesuatu yang kurang
berkenan penulis mohon maaf.

Demikian sepatah dua patah dari penulis. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Mojokerto, Setember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..………... 2

DAFTAR ISI……………………….……………………………………………...... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………... 4

1.2 Rumusan Masalah……………………………………….…………………….... 5

1.3 Tujuan Penulisan………………………………….…………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi ................................................................................................................. 6

2.2 Etiologi ................................................................................................................ 6

2.3 Patofisiologi ......................................................................................................... 6

2.4 Gejala Tumor Wilms ........................................................................................... 7

2.5 Dampak Wilms Tumor terhadap Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia ......... 8

2.6 Konsep Keperawatan .......................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..…. 12

3.2 Saran…………………………………………………………………...……….. 12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….…… 13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumor (Neoplasma) adalah pertumbuhan baru jaringan yang tidak terkontrol dan
progresif. Salah satu contoh tumor akibat genetik ini adalah tumor wilms, nefroblastoma
(tumor wilm) adalah tomur ginjal yang tersering ditemukan pada anak, umumnya
menyerang anak usia kurang dari 10 tahun dan paling sering dijumpai pada umur 3,5
tahun. Tumor ini merupakan tumor urogenitalia yang paling banyak menyerang anak-
anak. Kurang lebih 10% tumor ini menyerang kedua ginjal secara bersamaan.

Insidensi Tumor wilms menyebabkan neoplasma ginjal sebagian besar anak dan
terjadi dengan frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari semua ras, dengan
indikasi tahunan 7,8 per juta anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gambaran tumor
Wilms yang paling penting adalah kaitannya dengan anomaly congenital, yang paling
umum adalah anomaly urogenotal (4,4%), hemihipertrofi (2,9%), dan aniridia sporadic
(91,1%).

Tumor wilms muncul saat sel yang membentuk ginjal gagal berkembang dan
malah menggandakan diri pada bentuknya yang primitif. Tumor wilms biasanya terlihat
jelas pada anak usia 1-5 tahun. Massa seringkali mengubah ginjal dan memampatkan
jaringan normal menjadi jaringan tipis. Tumor wilms berasal dari parenkim ginjal. Hal
ini menyebabkan perdarahan sehingga saat buang air kecil mengandung darah.
Disamping itu dapat disertai hipertensi karena tumor wilms dapat merangsang aktifitas
renin.
Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah
kontalateral normal,dilakukan nefrektomi radikal.pembedahan ini kadang kala diawali
dengan pemberian sitostatika atau radiasi.Dengan banyaknya angka kejadian yang terjadi
terutama pada anak-anak, maka kami menjadikan Tumor Wilms sebagai judul makalah
ini. Dengan harapan menjadikan makalah ini pengetahuan yang dapat memberi
wawasan tentang penyakit ini yang mungkin terjadi pada keluarga kita.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan disajikan sebagai berikut:
a. Bagaimana anatomi dan fisiologi Sistem Perkemihan ?

4
b. Bagaimana definisi dari Tumor Wilms ?
c. Apa saja etiologi dari Tumor Wilms?
d. Bagaimana patofisiologi dan WOC padaTumor Wilms?
e. Apasajakah manifestasi klinis dari Tumor Wilms?
f. Bagaimana penatalaksanaan medis yang diberikan pada pasien Tumor Wilms?
g. Apa saja komplikasi yang dapat disebabkan oleh Tumor Wilms?
h. Bagaimana Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada penderita Tumor
Wilms?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi Sistem Perkemihan
b. Untuk mengetahui definisi dari Tumor Wilms
c. Untuk mengetahui etiologi dari Tumor Wilms
d. Untuk mengetahui patofisiologi dan WOC padaTumor Wilms
e. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Tumor Wilms
f. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis yang diberikan pada pasien Tumor
Wilms
g. Untuk mengetahuikomplikasi yang dapat disebabkan oleh Tumor Wilms
h. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada penderita
Tumor Wilms

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah kanker ginjal yang ditemukan pada anak-anak.
Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi
kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa.

2.2 Etiologi

Neoplasma ganas ini termasuk tumor embrional, yang mengandung bermacam


komponen dan jaringan, semua berasal dari mesoderm. Nama lainnya adalah
adenomyosarooma embrional carcinoma, embryonal mixed tumor. Merupakan 20-25% dari
semua tumor ganas pada anak-anak, dan frekuensinya no 2 setelah neuroblastoma, namun
hanya 5% dari semua tumor ginjal ganas. Afrekuensi pada laki-laki dan wanita sama.
Biasanya di ketahui pada umur 2-3 tahun, sebagai tumor abdomen yang asimtomatik. Dapat
menjadi bilateral.kadang-kadang disertai hematuri dan anemia.

Mekanisme genetik yang berkaitan dengan penyakit ini, belum sepenuhnya diketahui.
Pada penderita sindrom WAGR (tumor Wilms, aniridia, malformasi genital dan retadasi
mental) memperlihatkan adanya delesi sitogenetik pada kromosom 11, daerah p13. Pada
beberapa penderita, ditemukan gen WT1 pada lengan pendek kromosom 11, daerah p13. Gen
WT1 secara spesifik berekspresi di ginjal dan dikenal sebagai faktor transkripsi yang diduga
bertanggung jawab untuk berkembangnya tumor Wilms.

2.3 Patofisiologi

Tumor Wilms tersusun dari jaringan blastema metanefrik primitif. Disamping itu
tumor ini sering mengandung jaringan yang tidak biasanya terdapat pada metanefron normal,
misalnya jaringan tulang, tulang rawan dan epitel skuamous. Gambaran histologik yang
sangat beragam merupakan suatu ciri dari tumor Wilms. Gambaran klasik tumor Wilms
bersifat trifasik, termasuk sel epitel blastema dan stroma. Berdasarkan korelasi histologis dan
klinis, gambaran histopatologik tumor Wilms dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok,

6
yaitu tumor risiko rendah (favourable), tumor risiko sedang dan tumor risiko tinggi
(unfavourable).

The National Wilms Tumor Study (NWTS) membagi 5 stadium tumor Wilms, yaitu :
Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini dapat di reseksi
dengan lengkap.
Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar ginjal yaitu
jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih
dapat direseksi dengan lengkap.
Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritoneum dan
lain-lain.
Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru,otak dan tulang.

Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan labolatorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan laju endap
darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan
labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk

Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan jarang ditemukan
klsifikasi didalamnya.

Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan gambaran distori, penekanan


dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises. Dari pemeriksaan renoarteriogram didaptkan
gambaran arteri yang memasuki masa tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari metastasi
kedalam paru-paru.

2.4 Gejala Tumor Wilms

7
Tumor Wilms mungkin tidak terdeteksi sejak awal karena dapat tumbuh besar tanpa
menimbulkan rasa sakit. Ketika besar, umumnya tumor ini berhasil diketahui sebelum
memiliki kesempatan untuk menyebar (metastasize) ke bagian tubuh lainnya.
Anak-anak yang terserang dapat memiliki gejala:

 Perut bengkak
 Terdapat suatu gumpalan dalam perut yang dapat dirasakan
 Demam
 Darah dalam urin
 Nafsu makan berkurang
 Tekanan darah tinggi
 Sembelit
 Nyeri Perut
 Mual

2.5 Dampak Wilms Tumor Terhadap Pemenuhan Kebutuhan dasar manusia.

 Dampak Wilms tumor (penyakit kronik, keganasan terhadap anak)


1. Mengalami stress mental, mudah marah
2. Gangguan hubungan interpersonal
3. Mengalami perasaan panic
4. Menurunnya rasa percaya diri
5. Menarik diri dari lingkungan sekitar ( keluarga dan teman-teman)
 Dampak Wilms tumor (penyakit kronik, keganasan) terhadap keluarga :
1. Beban mental dan stress
2. Depresi berat (ibu)
3. Pasarah

8
4. Kepercayaan diri orang tua menjadi lebih baik manakala bergabung dengan
perkumpulan orangtua yang mempunyai penyakit yang sama

2.6 Konsep keperawatan

1. Pengkajian

a. Identitas Klien

Keluhan utama : Keluhan utama yang sering timbul adalah nyeri dan adanya massa di
pinggang.

Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging,
bengkak sekitar mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual , muntah dan diare.
Badan panas hanya satu hari pertama sakit.

b. Pengkajian fisik

Pengkajian Perpola

1]. Pola nutrisi dan metabolik:

Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi
kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada
sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena
adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah dan anoreksia
menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya
edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.

2]. Pola eliminasi :

Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada


glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan
terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak
mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria sampai anuria ,proteinuri,
hematuria.

9
3]. Pola Aktifitas dan latihan :

Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan


tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat
karena adanya kelainan jantung dan dan tekanan darah mutlak selama 2
minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan ddarah sudah normal
selama 1 minggu. Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi
dada, pengggunaan otot bantu napas, teraba , auskultasi terdengar rales dan
krekels , pasien mengeluh sesak, frekuensi napas. Kelebihan beban sirkulasi
dapat menyebabkan pemmbesaran jantung [ Dispnea, ortopnea dan pasien
terlihat lemah] , anemia dan hipertensi yang juga disebabkan oleh spasme
pembuluh darah. Hipertensi yang menetap dapat menyebabkan gagal jantung.
Hipertensi ensefalopati merupakan gejala serebrum karena hipertensi dengan
gejala penglihatan kabur, pusing, muntah, dan kejang-kejang. GNA
munculnya tiba-tiba orang tua tidak mengetahui penyebab dan penanganan
penyakit ini.

4]. Pola tidur dan istirahat :

Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya
uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus

Kognitif & perseptual :

Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa gatal.

Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi.


Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan bila ada infeksi
karena inumnitas yang menurun.

6]. Persepsi diri :

Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema dan
perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula

7]. Hubungan peran :

10
Anak tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh dan
lingkungan perawatann yang baru serta kondisi kritis menyebabkan anak
banyak diam.

5.

Diagnosa keperawatan

1. Nyeri (Akut) berhubungan dengan agen pencedera fisik

Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil

1 Nyeri (Akut) Setelah dikakukan Managemen nyeri (1.08238)


berhubungan tindakan
Observasi :
dengan agen keperawatan 1x24
cedera fisik jam diharapkan • Identifikasi lokasi, karakteristik,
dibuktikan dengan Tingkat nyeri frekuensi, intensitas nyeri
tampak meringis. menurun. (L.08066)
• Identifikasi skala nyeri
(D.0077)
• Identifikasi factor penyebab nyeri
Kriteria Hasil :

 Keluhan
Terapeutik :
nyeri
menurun (5) • Berikan teknik nonfarmakologis
 Tampak untuk mengurangi rasa nyeri
meringis
• Kontrol lingkungan yang
menurun (5)
memperberat rasa nyeri
 Sikap
protektif  Fasilitas istirahat dan tidur

menurun (5)
Edukasi :

11
 Observasi • Jelaskan penyebab, periode, dan
TTV pemicu nyeri

• Jelaskan strategi meredakan nyeri

Kolaborasi :

 Kolaborasi pemberian analgetik,


jika perlu

4.  Implementasi

Melaksanakan tindakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan


rencana.Pelaksanaannya mengacu pada rencana tindakan yang telah dirumuskan, selama
melaksanakan tindakan perawat menilai efektivitas tindakan keperawatan dan respon pasien,
juga mencatat dan melaporkan tindakan perawatan yang diberikan serta mencatat reaksi
pasien yang timbul (Doenges.(2009).Hal :426-880).

5.  Evaluasi

  Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada tujuan dan kriteria yang
telah ditetapkandalam perencanaan.

S: Klien mengatakan tidak sesak nafas


O: RR dalam batas normal 16-20 x/menit
A: Gangguan pola nafas tidak efektif dapat teratasi
P : Lanjutkan pada masalah keperawatan yang lain

12
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah kanker ginjal yang ditemukan pada anak-anak.
Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi
kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa.

3.2 Saran
Dari kesimpulan di atas, kita sebagai mahkluk yang telah diberikan kesempurnaan
anatomik harus bisa menjaga kondisi tubuh kita dan mengetahui bagimana kondisi tubuh kita.
Sehingga kita kemungkinan besar dapat terhindar dari penyakit.

13
DAFTAR PUSTAKA

Purnomo,Basuki.2011.dasar-dasar Urologi. Jakarta:Sagung Seto

Prabowo,Eka. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.


Yogyakarta:Nuha Medika

Chen Fujin,dkk. 2011. Buku Ajar Onkologi Klinis. Jakarta:FKUI.


Suriadi. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta:Sagung Seto

Betz,Cecily L. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta:EGC

1.

14

Anda mungkin juga menyukai