Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN KERJA DALAM

KEPERAWATAN

“Evidence Base Practice untuk Meningkatkan Patient Safety”

Dosen Pengampu : Siti Muthoharoh S,KM.,M.Kes

Kelompok 5 :

1. Anisyah Putri (0119005)


2. Fatiha Nur Fadhilah (0119020)
3. Hikmayatul Nur Shela (0119037)
4. Puji Sudarsono T.W (0119040)
5. Rafly Iqbal R (0119042)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah “Evidence Base Practice untuk Meningkatkan Patient Safety” ini dapat tersusun
hingga selesai. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah yang kami tulis ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi
teman-teman mahasiswa keperawatan dan semoga bisa menjadi bahan referensi untuk
pembelajaran kita bersama.

   Mojokerto, September 2021

                                                                                               Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Evidence Base Practice ..................................................................... 6

2.2 Konsep Evidence Base Practice.............................................................6

2.3 Pentingnya Riset untuk EBP..................................................................7

2.4 Hambatan Penggunaan EBP...................................................................7

2.5 Hubungan EBP dengan peningkatan Patient Safety.............................. 8

2.6 Hasil Riset Penerapan Evidence Base Practice...................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 11
3.2 Saran.................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Clinical Base Evidence atau Evidence Base Practice (EBP) adalah tindakan yang
teliti dan bertanggungjawab dengan menggunakan bukti (berbasis bukti) yang
berhubungan dengan keadaan keahlian klinis dan nilai-nilai pasien untuk menuntun
pengambilan keputusan dalam proses perawatan (Titler, 2008).
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakn suatu tindakan atau tidak mengambil kesalahan akibat
melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Evidence Base Practice digunakan untuk meningkatkan keselamatan pasien
berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan riset-riset yang telah
ditemukan. Oleh karena itu, disusnlah makalah ini untuk membahas secara komperhensif
terkait evidence Base practice dan riset klinis keperawatan, sehingga perawat dapat
memahami dan mengaplikasikannya dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah yang dimaksud dengan Evidence Base Practice & keselamatan pasien?
2) Bagaimanakan konsep-konsep Evidence Base Practice?
3) Bagaimanakah pentingnya riset untuk EBP ?
4) Apa saja hambatan penggunaan EBP?
5) Bagaimana hubungan EBP dengan peningkatan safety patient?
6) Bagaimana hasil riset penerapan Evidence Base Practice ?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Mengetahui definisi Evidence Base Practice dan keselamatan pasien
2) Memahami konsep dari Evidence Base Practice
3) Mengerti pentingnya riset untuk Evidence Base Practice
4) Mengetahui hambatan perawat dalam penggunaan EBP

4
5) Memahami hubungan EBP dengan peningkatan safety patient
6) Mengetahui hasil riset dari penerapan EBP

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan dan menelaah
situasi tentang Evidenced Base Practice untuk meningkatkan Safety Patient di tatanan
klinis keperawatan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Evidence Base Practice


Evidence Base Practice (EBP) merupakan proses penggunaan bukti-bukti terbaik
yang jelas, tegas dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik dalam
merawat individu pasien (Nurhayati, 2015).
Evidence Base Practice (EBP) keperawatan adalah proses untuk menentukan,
menilai, dan mengaplikasikan bukti ilmiah terbaik dari literature keperawatan maupun
medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien. Dengan kata lain, EBP merupakan
salah satu langkah empiris untuk mengetahui lebih lanjut apakah suatu  penelitian dapat
diimplementasikan pada lahan praktek yang berfokus pada metode dengan critical
thinking dan menggunakan data dan penelitian yang tersedia secara maksimal.
Keselamatan pasien (safety patient) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman meliputi asesmen resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (Permenkes No 1691, 2011).

2.2 Konsep-Konsep Evidence Base Practice


Evidenced Base Practice (EBP) adalah proses penggunaan bukti-bukti terbaik
yang jelas, tegas dan berkesinambungan guna keputusan klinik dalam merawat individu
pasien.
a. Model Settler
Merupakan seperangkat perlengkapan/media penelitian untuk
meningkatkan penerapan Evidence Base. Lima langkah dalam Model Settler :
Fase 1 : Persiapan
Fase 2 : Validasi
Fase 3 : Perbandingan evaluasi dan pengambilan keputusan
Fase 4 : Translasi dan aplikasi
Fase 5 : Evaluasi

6
a. Model IOWA
Model IOWA diawali dengan adanya trigger atau masalah. Trigger bisa
berupa knowledge focus atau problem focus. Jika masalah yang ada menjadi
prioritas organisasi, maka baru dibentuklah tim. Tim terdiri atas dokter, perawat
dan tenaga kesehatan lain yang tertarik dan paham dalam penelitian. Langkah
berikutnya adalah minsintesis bukti-bukti yang ada.Apabila bukti yang kuat sudah
diperoleh, maka segera dilakukan uji coba dan hasilnya harus dievaluasi dan
didiseminasikan.
c. Model konseptual Rosswum & Larrabee
Model ini disebut juga dengan model Evidence Base Practice Change yang
terdiri dari 6 langkah yang digambarkan dalam bagan di bawah ini. Model ini
menjelaskan bahwa penerapan Evidence Base Nursing ke lahan praktek harus
memperhatikan latar belakang teori yang ada, kevalidan dan kereliabilitasan
metode yang digunakan, serta penggunaan nomenklatur yang standar.

2.3 Pentingnya Riset untuk EBP


1. Gambaran yaitu mengidentifikasi dan memahami fenomena dan hubungan antar
fenomena.
2. Penjelasan yaitu mengklarifikasi hubungan antara fenomena dan mengidentifikasi
alasan mengapa peristiwa tertentu terjadi
3. Prediksi yaitu memperkirakan outcome yang spesifik pada situasi tertentu
4. Kontrol yaitu jika outcome suatu situasi bisa diprediksi, langkah selanjutnya
adalah mengontrol atau memanipulasi situasi untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.

2.4 Hambatan Penggunaan EBP


Hambatan dari perawat untuk menggunakan penelitian dalam praktik sehari-hari
telah dikutip dalam berbagai penelitian, diantaranya (Clifford &Murray, 2001) antara
lain :
1. Kurangnya nilai untuk penelitian dalam praktek
2. Kesulitan dalam mengubah praktek
3. Kurangnya dukungan administratif
4. Kurangnya mentor berpengetahuan
5. Kurangnya waktu untuk melakukan penelitian

7
6. Kurangnya pendidikan tentang proses penelitian
7. Kurangnya kesadaran tentang praktek penelitian atau berbasis bukti
8. Laporan Penelitian/artikel tidak tersedia
9. Kesulitan mengakses laporan penelitian dan artikel
10. Tidak ada waktu dalam bekerja untuk membaca penelitian

2.5 Hubungan EBP dengan Peningkatan Safety Patient


Menurut Undang-undang No 29 pasal 1 tahun 2004 pasien merupakan setiap
orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Safety
merupakan derajat dimana pengembangan organisasi, peralatan, bersikap tidak
membahayakan, atau mengurangi resiko pada pasien staff, atau pengunjung.
Keselamatan pasien di rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen, resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Untuk mengurangi resiko dan mencegah cedera dalam upaya peningkatan
keselamatan pasien maka perawat dalam melakukan praktiknya baik itu di rumah sakit
maupun di dalam praktik mandiri setiap prosedur dalam upaya keselamatan pasien
diperlukan Evidence Base Practice merupakan bukti ilmiah terbaik dari literature
keperawatan maupun medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien dimana
dalam praktiknya dalam pemberian asuhan keperawatan diharapkan dapat
mengidentifikasi dan memahami fenomena dan hubungan antar fenomena yang terjadi,
mengklarisifikasi hubungan antara fenomena dan mengklarifikasi hubungan antar
fenomena dan mengidentifikasi alasanan mengapa peristiwa tertentu terjadi, dapat
memperkirakan outcome atau hasil yang spesifik pada situasi tertentu serta diharapkan
perawat dapat mengontrol apabila outcome suatu situasi bisa diprediksi, dan menentukan
langkah selanjutnya untuk memberikan intervensi yang akurat untuk keselamatan pasien.
Jadi pada dasarnya dalam setiap perawat melakukan praktiknya yaitu
memberikan intervensi dalam upaya pemberian asuhan keperawatan diharapkan sesuai

8
dengan bukti ilmiah yang telah ada agar dalam tindakan praktik keperawatan dalam
memberikan intervensinya tidak asal-asalan terutama dalam hal safety patient.

2.6 Hasil Riset Penerapan Evidence Base Practice


Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ns. Niken Safitri Dyan K, S.Kep.,
M.Si.Med dan Ns. Henni Kusuma, S.Kep., M.Kep. Sp.Kep.M.B pada tanggal 21 Juni
2014 tentang Aplikasi Evidanced Based Practice dalam Meningkatkan Patient Safety
dalam penelitian ini dijelaskan tetang aplikasi Evidenced Based Nursing pada IPSG
(International Patient Safety Goal) disini dijelasakan tentang safety merupakan derajat
dimana pengembangan organisasi, peralatan, bersikap tidak membahayakan, atau
mengurangi resiko pada pasien staff, atau pengunjung.
Patient safety merupakan pencegahan untuk tidak merugikan pasien. Kualitas
pasien merupakan derajat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan untuk individu
maupun populasi yang ditentukan dari outcomes kesehatan dan konsisten berdasarkan
penilaian pengetahuan profesional.
Yang dimaksudkan Quality yaitu :
a. Doing The Right Thing (lakukan sesuatu yang benar)
b. Right First Time (Benar waktu pertama)
c. Right Everytime (Benar Setiap waktu)
Peran perawat dalam penerapan EBN pada IPGS yaitu meliputi :
a. Patient identification (identifikasi pasien)
b. Effective communications (komunikasi yang efektif)
c. High-Alert Medications (Waspada tinggi pengobatan)
d. Correct : site, procedure, patient (Benar : tempat, prosedur dan pasien)
e. Prevention of Infection (Pencegahan dari infeksi)
f. Prevention of Falls (Pencegahan resiko jatuh)
International Patient Sfety Goals (IPGS) :
1) Identify Patients Correctly
Yaitu mengelola identitas berkaitan dengan medikasi, darah atau produk darah
serta mengelola identitas sebelum melakukan tindakan dan prosedur
2) Improve Effective Communications (Menigkatkan komunikasi yang efektif)
Yaitu komunikasi antara tenaga kesehatan dan komunikasi kepada pasien
dalam melakukan tindakan dan prosedur.

9
3) Improve the safety of High-Alert Medications (meningkatkan keselamatan
pasien dari tanda tinggi pengobatan)
Yaitu peran perawat dalam meberikan medikasi dan prinsip pemberian
medikasi.
4) Ensure correct site, correct-procedure, correct-patient surgery
Check : benar pasien, benar prosedur, dan benar area pembedahan dan
persiapan pasien serta pendidikan kesehatan
5) Reduce the risk of health care-associated infections
Cuci tangan dilakukan perawat, pasien, keluarga dan pengunjung, kepatuhan
cuci tangan pasien, keluarga dan pengunjung serta pencegahan dan
pengendalian infeksi oleh perawat dalam melakukan tindakan dan prosedur.
6) Reduce the risk of patient harm resulting from falls.
Pengelolaan resiko jatuh :
- Pengkajian dengan instrumen yang tepat
- Intervensi dan implementasi
- Monitoring.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Evidence Base Practice (EBP) keperawatan adalah proses untuk menentukan,
menilai, dan mengaplikasikan bukti ilmiah terbaik dari literature keperawatan maupun
medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien. Dengan kata lain, EBP merupakan
salah satu langkah empiris untuk mengetahui lebih lanjut apakah suatu  penelitian dapat
diimplementasikan pada lahan praktek yang berfokus pada metode dengan critical
thinking dan menggunakan data dan penelitian yang tersedia secara maksimal.

3.1 Saran
Dengan adanya makalah ini saya mengharapkan mahasiswa mampu memahami tentang
Evidence Base Practice (EBP) keperawatan

11
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia NO 191/MENKES/PER/VIII/2011. “Keselamatan


Pasien Di Rumah Sakit”.

Citra Oktiayuliandri. July 2015, “Pengetahuan dan Sikap Perawat Dalam penerapan
Evidanced Based Nursing Practice di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang
Tahun 2015”. http://translationjournal.net/journal /65naive.htm, July 2015.

https://edoc.site/revisi-makalah-k3-pdf-free.html

http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/106807/potongan/S2-2016-342195-
introduction.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai