Anda di halaman 1dari 14

COVER MAKALAH

Persiapan pemeriksaan EKG, MRI, CT Scanning

Dosen PJMK :
Indrawati, S.kep.Ns., M.Kes.

Disusun Oleh :
Avinda Praditasari 0119006
Grasella 0119023
Septika Bahnonik 0119046

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2020

i
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa :

Kami mempunyai kopi dari makalah ini bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak

Makalah ini adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali
yang telah ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuat makalah ini
untuk kammi.

Jika kemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Mojokerto, 07 Juni 2020

Nama Nim Tanda Tangan Mahasiswa


Avinda Praditasari 0119006
Grasella 0119023
Septika Bahnonik 0119046

KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur kam panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang “Persiapan pemeriksaan EKG, MRI, CT Scanning.”
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tugas ini bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyusun makalah ini.
Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Akhir kata semoga ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Terutama bagi
teman-teman yang ingin menerusan karya tulis ini sehingga menjadi lebih baik lagi.

Mojokerto, 07 Juni 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH.......................................................................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii

Penyusun........................................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................2

LANDASAN TEORI......................................................................................................................2

2.1 EKG.......................................................................................................................................2

2.2 MRI.......................................................................................................................................4

2.3 CT Scanning...........................................................................................................................6

BAB III............................................................................................................................................9

PENUTUP.......................................................................................................................................9

3.1 kesimpulan.......................................................................................................................9

3.2. Saran................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeriksaan diagnostic adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga dan
komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun potensial.
Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau
perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor yang
mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan EKG dan prosedur pemasangannya ?
2. Apakah yang dimaksud dengan MRI dan prosedur pemasangannya ?
3. Apakah yang dimaksud dengan CT Scanning dan prosedur pemasangannya ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui yang dimaksud dengan EKG dan prosedur pemasangannya ?
2. Mengetaui yang dimaksud dengan MRI dan prosedur pemasangannya ?
3. Mengetahui yang dimaksud dengan CT Scanning dan prosedur pemasangannya ?

1
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 EKG
Elektrokardiogram (EKG) adalah tes sederhana untuk mengukur dan merekam
aktivitas listrik jantung. Tes ini menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik yang disebut
elektrokardiograf. Elektrokardiograf akan menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang
ditampilkan pada layar pemantau.

 Tujuan pemasangan EKG :

1. Mengetahui kelainan irama jantung pasien

2. Mengetahui kelainan Miokardium

3. Mengetahui Efek penggunaan obat jantung

4. Mengetahui terjadinya gangguan elektrolit pada pasien

5. Mengetahui infeksi lapisan jantung

 Perlengkapan Pemasangan Elektrokardiogram

1. Mesin Elektrokardiogram ( EKG )

2. Kertas EKG

3. Jelly

4. Tissu

5. Bengkok

6. Kapas alkohol

Tidak ada persiapan khusus sebelum pemeriksaan elektrokardiogram. Pasien


dapat makan dan minum seperti biasa. Namun agar berjaga-jaga agar hasil rekam
jantung tidak terganggu, Anda dianjurkan untuk menerapkan aktivitas di bawah ini
sebelum pemeriksaan:

2
1. Tidak merokok  sebelum pemeriksaan dilakukan.
2. Tidak minum air es dan berolahraga.
3. Menghindari pemakaian krim atau lotion berminyak karena elektroda bisa sulit
menempel di kulit.
4. Sebisa mungkin tidak mengenakan celana panjang karena elekroda juga perlu
ditempelkan pada kaki.
5. Mengenakan pakaian yang mudah dilepas agar elektroda mudah dipasang pada
kulit dada.
6. Cukur bulu dada jika Anda memilikinya.

 Prosedur Tindakan Pemasangan Elektrokardiogram

1. Baca Orderan / instruksi pemasangan

2. Jelaskan kepada pasien/keluarga tentang tindakan yang akan di lakukan

3. Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien

4. Melonggarkan atau melepaskan pakaian bagian atas klien.

5. Mengoleskan jelly pada elektorde

6. Pasang elektroda pada Ekstermitas atas dan bawah untuk merekam ektermitas lead

a. Merah pada ektermitas kanan atas

b. Kuning pada ekstermitas kiri atas

c. Hitam pada ekstermitas kanan bawah

d. Hijau pada ekstermitas kiri bawah

7. Pasang elektroda parakardial untuk merekam prekardial lead.

a. Pasang V1 pada interkostal ke 4 garis sternum kanan

b. Pasang V2 pada interkostal ke 4 garis sternum kiri

c. Pasang V3 pada pertengahan V2 dan V4

d. Pasang V4 pada pada interkostal ke5 pada midklavikula kiri

e. Pasang V5 pada garis axila anterior

f. Pasang V6 pada pertengahan axila sejajar V4


3
8. Hidupkan mesin Elektrokardiograam

9. Lakukan pencatatan indentitas klien pada EKG

10. Lakukan kalibrasi dengan kecepatan ml/detik

11. Lauakn perekaman sesuai order

12. Matian EKG dan lepaskan elektoda pada tubuh klien

13. Bantu klien memakai pakaian kembali.

Setelah pemeriksaan rekam jantung, pasien dapat melanjutkan aktivitas seperti


biasa. Dokter akan memberi tahu hasilnya segera setelah tes dilakukan. Perlu atau
tidaknya penanganan lebih lanjut akan tergantung dari hasil pemeriksaan ini.

2.2 MRI

Magnetik Resonansi Imaging ( MRI ) adalah bagian dari teknik tomografi yang
pertama kali digunakan oleh Raymond Damadian untuk tujuan diagnosa medis yang prinsip
kerjanya menggunakan perilaku atom hidrogen yang banyak mendominasi tubuh manusia
dalam memetakan organ yang didiagnosa. Dalam perkembangannya MRI ini bukan hanya
digunakan untuk diagnosa penyakit secara anatomis saja, namun bisa untuk diagnosa secara
fisiologis yang berhubungan dengan metabolisme tubuh manusia. Kemudian MRI menjadi
berkembang pesat dengan bertambahnya kekuatan medan magnet yang dihasilkan, semakin
tinggi kekuatan teslanya semakin tinggi kemampuan yang akan dihasilkan baik dari sisi
pencitraan maupun dari sisi lain khususnya spektroskopi.

Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari:

a. Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet. Agar dapat mengoperasikan
MRI dengan baik, kita perlu mengetahui tentang : tipe magnet, efek medan magnet,
magnet shielding ; shimming coil dari pesawat MRI tersebut

b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga buah kumparan koil,
yaitu

1.Gradien koil X, untuk membuat citra potongan sagittal.

2 . Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal.

4
3. Gradien koil Z untuk membuat citra potongan aksial . Bila gradien koil X, Y dan Z
bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik.

c. Sistem frequensi radio berfungsi membangkitkan dan memberikan radio frequensi serta
mendeteksi sinyal.

d. Sistem komputer berfungsi untuk membangkitkan sekuens pulsa, mengontrol semua


komponen alat MRI dan menyimpan memori beberapa citra.

e. Sistem pencetakan citra, berfungsinya untuk mencetak gambar pada film rongent atau
untuk menyimpan citra.

 Tujuan pemeriksaan MRI :


1. MRI dapat mengidentifikasikan zat kimia yang terdapat pada area yang membedakan
tumor otak dan abses otak
2. Perfusi MRI dapat di gunakan untuk menginstiminasi aliran darah
3. Difusi MRI dapat digunakan untnuk mendeteksi akumulasi cairan secara tiba tiba

 Prosedur pemeriksaan MRI


1. Sebelum menjalani tes ini pasien disarankan untuk makan atau minum obat terlebih
dahulu. Pada keadaan tertentu perawat akan memberikan materi kontras yang disuntikkan
melalui pembuluh darah di tangan atau lengan. 
2. Sebelum pemeriksaan wajib pasien mengisi formulir identifikasi MRI merupakan
dokumen setebal 3 hingga 5 halaman yang berisi pertanyaan umum seperti nama, usia,
tanggal lahir, serta pertanyaan mengenai riwayat medis.
3. Diminta mengenakan pakaian khusus yang terdapat di ruangan laboratorium dan melepas
benda-benda di tubuh. Cincin, anting, kalung, jam tangan, atau jepit rambut, kacamata,
alat bantu dengar, gigi palsu, bahkan bra dengan penyangga logam wajib dilepaskan
selama menjalani proses pemeriksaan MRI.

4. Pasien berbaring di atas meja khusus yang akan bergerak masuk ke dalam mesin
MRI. Mesin ini berbentuk seperti tabung besar dengan lubang di kedua sisi dan
magnet yang mengelilinginya.
5. Tali pengikat bisa digunakan untuk memastikan posisi pasien tidak bergeser
selama pemeriksaan.
6. Keseluruhan atau sebagian badan pasien akan masuk ke dalam mesin.
7. Mesin MRI akan menghasilkan medan magnet yang kuat di dalam tubuh pasien.
5
8. Komputer lalu menangkap sinyal yang dihasilkan oleh mesin untuk menghasilkan
serangkaian gambar. Tiap gambar memperlihatkan potongan tipis tubuh pasien.

Pasien mungkin mendengar suara ketukan keras selama pemeriksaan. Suara ini
berasal dari mesin MRI yang menghasilkan energi untuk memproduksi gambar.
Apabila dirasa kurang nyaman, pasien dapat meminjam alat penutup telinga untuk
meredam suara ini.

Pasien juga dapat merasakan sensasi kejut selama pemeriksaan. Hal ini terjadi
karena mesin MRI merangsang saraf di tubuh pasien, jadi tidak perlu dicemaskan.

Pada beberapa kasus, cairan pewarna kontras akan disuntikkan ke pembuluh


darah vena di tangan atau lengan pasien. Cairan ini membantu dokter untuk melihat
struktur di dalam tubuh pasien dengan lebih jelas.

2.3 CT Scanning
CT (computed tomography) scan adalah prosedur yang menggabungkan serangkaian
gambar X-ray yang diambil dari berbagai sisi di sekitar tubuh seseorang. Pemeriksaan ini
menggunakan komputer untuk membuat gambar cross-sectional tulang, pembuluh darah,
dan jaringan lunak yang ada di dalam tubuh orang tersebut. Prosedur ini menunjukkan
gambar yang lebih detail daripada X-ray biasa.

 Tujuan pemasangan CT Scanning :

1. Mendiagnosis gangguan tulang, seperti tumor tulang dan fraktur.


2. Menentukan lokasi tumor, infeksi, atau gumpalan darah.
3. Sebagai bagian dari prosedur, seperti operasi, biopsi, dan terapi radiasi.
4. Mendeteksi dan memantau kondisi penyakit seperti kanker, penyakit jantung, nodul paru,
dan massa hati.
5. Memantau efektivitas perawatan tertentu, seperti pengobatan kanker.
6. Mendeteksi cedera internal atau pendarahan internal.

 Prosedur pemasangan CT Scanning :

6
I. Persiapan Bahan dan Alat:

1. Pesawat CT Scan

2. Printer

3. Alcohol swab

4. Needle

5. Spuit 20 cc 3 buah

6. Spuit 1 cc 1 buah

7. Bahan Kontras

8. Aquades

II. Persiapan Pasien :

1. Administrasi radiologi menerima formulir permintaan radiologidan memasukkan jenis 
pemeriksaan ke komputer

2. Pasien diarahkan untuk menyelesaikan administrasi.

3. Pasien diarahkan menuju ruang tunggu pemeriksaan.

4. Radiografer memanggil pasien dan mengidentifikasi pasien untukdilakukan pemeriksa
an sesuai formulir permintaan radiologi.

5. Pasien wanita pada usia subur diharuskan tandatangan padakolom pernyataan di formu
lir permintaan radiologi.

6. Pada ibu hamil tidak disarankan melakukan pemeriksaan ini.

7. Pasien dianjurkan melepas benda logam seperti anting,kalung , penjepit rambut yang m
enempel.

8. Pasien dijelaskan tujuan, prosedur dan risiko pemeriksaan, pasienatau keluarga pasien 
mengisi surat persetujuan tindakan medis /informed consent pemeriksaan CT Scan den
gan kontras di radiologi.

7
II. Persiapan sebelum Pemeriksaan

Radiografer atau perawat radiologi menjelaskan kepada pasien tentang pemeriksa
an CT kepala kontras dan persiapan di antaranya

1. Melakukan pemeriksaan laboratorium ureum dancreatinin dengan nilai toleransi ( Cr = 
0.5 s/d 1.7,Ur = 10 s/d 45 )2.
2. Pasang Infus sebaiknya di sebelah kanan.3.
3. Lakukan skin test kontras selama 10 menit.

IV. Pemeriksaan:

 1. Pasien tidur terlentang dengan kepala diletakkan pada alat fiksasikepala ( head first atau 
feet first ).

2. Dibuat Topogram dengan mengatur gantri sejajar dengan OML.

3. Dibuat dengan ketebalan 5 mm.

4. Suntikan kontras melalui IV sebanyak 50 sampai 60 ml secara manual.

5. Dilakukan scan lagi setelah pemberian kontras dengan potonganyang sama dengan sesi s
ebelumnya.

6. Dilakukan pencetakan dengan kondisi jaringan otak sebelummaupun setelah pemberian 
kontras.

7. Setelah selesai pemeriksaan, pasien dipersilahkan untuk beristirahat di ruang tunggu sela
ma 30 menit dan melaporkan bilaada reaksi alergi.

8. Setelah selesai pemeriksaan pasien dianjurkan minum air mineraldahulu selama kurang l
ebih 1 jam, untuk membersihkan kontras.

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan

8
Pemeriksaan diagnostic adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga
dan komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun
potensial.

Elektrokardiogram (EKG) adalah tes sederhana untuk mengukur dan merekam


aktivitas listrik jantung. Tes ini menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik yang
disebut elektrokardiograf. Elektrokardiograf akan menerjemahkan impuls listrik menjadi
grafik yang ditampilkan pada layar pemantau.

Magnetik Resonansi Imaging ( MRI ) adalah bagian dari teknik tomografi yang
pertama kali digunakan oleh Raymond Damadian untuk tujuan diagnosa medis yang
prinsip kerjanya menggunakan perilaku atom hidrogen yang banyak mendominasi tubuh
manusia dalam memetakan organ yang didiagnosa.

CT (computed tomography) scan adalah prosedur yang menggabungkan


serangkaian gambar X-ray yang diambil dari berbagai sisi di sekitar tubuh seseorang.
Pemeriksaan ini menggunakan komputer untuk membuat gambar cross-sectional tulang,
pembuluh darah, dan jaringan lunak yang ada di dalam tubuh orang tersebut. Prosedur ini
menunjukkan gambar yang lebih detail daripada X-ray biasa.

3.2. Saran
Penulis menyarankan agar petugas kesehatan dapat berkerja profesional dalam
menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang perawat yang ideal dan bertanggung
jawab. Sehingga pasien dapat merasakan kepuasan atas asuhan keperawatan yang
diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19826565/SOP_Pemasangan_Elektrodiogram_EKG

9
https://www.academia.edu/10567352/Computed_Tomography_Scan_CT_danMagnetic_Imaging
_MRI_Pada_Sistem_Neurologis_Dispublish_oleh_Sunardi_Residensi_Sp.KMB

https://www.sehatq.com/tindakan-medis/mri

10

Anda mungkin juga menyukai