Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN


SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16
JAKARTA 10110 KOTAK POS 4130 JKP 10041
TELEPON: (021) 3519070 FAKSIMILE: (021) 3520346
WEBSITE: www.djpsdkp.kkp.go.id EMAIL: ditjenpsdkp@kkp.go.id

Nomor : B.6962/PSDKP.0/TU.140/II/2021 22 Februari 2021


Sifat : Biasa
Hal : Hasil Rapat Pimpinan lingkup DItjen. PSDKP

Yth.
Daftar terlampir
Di _
Tempat

Sehubungan dengan Rapat Pimpinan (RAPIM) lingkup Ditjen PSDKP, bersama


ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Rapim dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2021 di Ruang Rapat Tuna
Gedung Mina Bahari IV lantai 15 dan diikuti oleh Para Direktur dan Para Kepala
UPT lingkup Ditjen PSDKP.
2. Agenda Rapim untuk membahas, i) Capaian Kinerja 2020, ii) persiapan
operasional pengawasan SDKP, iii) tindak lanjut arahan MKP dan Plt. Direktur
Jenderal PSDKP, iv) penandatanganan kontrak kinerja pengawasan tahun 2021.
3. Hasil diskusi:
a. Ditjen PSDKP berkomitmen untuk menjadi benteng pengawasan sumber
daya kelautan dan perikanan dalam rangka pengawalan program terobosan
Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2021-2014;
b. Menindaklanjuti arahan MKP dan Plt. Dirjen PSDKP untuk menindak tegas
para pelaku Illegal Fishing, para Kepala UPT berkomitmen untuk
meningkatkan operasi pengawasan di laut dan menargetkan menangkap
minimal 1 kapal perikanan setiap bulannya baik Kapal Ikan Asing (KIA)
maupun Kapal Ikan Indonesia (KII).
c. Meningkatkan koordinasi dengan Instansi penegak hukum lainnya untuk
percepatan penyelesaian kasus indak Pidana Kelautan dan Perikanan dan
pemanfaatan barang bukti kapal pelaku illegal fishing.
d. Target kinerja operasi pengawasan oleh masing-masing Kepala UPT telah
dituangkan dalam Kontrak Kinerja Pengawasan SDKP.
e. Hasil Rapim secara lengkap sebagaimana Notula terlampir.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Ditandatangani
secara elektronik

Suharta
Tembusan:
Plt. Direktur Jenderal PSDKP

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
Lampiran Surat Nomor: B.6962/PSDKP.0/TU.140/II/2021

Kepada Yth:
1. Kepala Pangkalan PSDKP Batam;
2. Kepala Pangkalan PSDKP Lampulo;
3. Kepala Pangkalan PSDKP Jakarta;
4. Kepala Pangkalan PSDKP Benoa;
5. Kepala Pangkalan PSDKP Bitung;
6. Kepala Pangkalan PSDKP Tual;
7. Kepala Stasiun PSDKP Belawan;
8. Kepala Stasiun PSDKP Tarakan;
9. Kepala Stasiun PSDKP Pontianak;
10. Kepala Stasiun PSDKP Cilacap;
11. Kepala Stasiun PSDKP Kupang;
12. Kepala Stasiun PSDKP Ambon;
13. Kepala Stasiun PSDKP Tahuna;
14. Kepala Stasiun PSDKP Biak.

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
NOTULEN RAPAT PIMPINAN DIREKTORAT JENDERAL PSDKP

Waktu/Pukul : Kamis, 11 Februari 2021/Jam 09.00 s.d 15.00 WIB


Pimpinan rapat : Sekretaris Ditjen. PSDKP
Peserta : 1. Inspektorat II
2. Direktur POA
3. Direktur PPSDP
4. Plt. Direktur PP
5. Koordinator Kelompok Satker Pusat
6. Kepala UPT lingkup Ditjen PSDKP
7. Subkoordinator kelompok lingkup Program

Hasil Rapat:

A. Pengantar Sekretaris Ditjen PSDKP


1. Capaian realisasi anggaran Ditjen PSDKP tahun 2020 sebesar 95.80%,
diharapkan akuntabilitas dari setiap pertanggungjawabannya sehingga tidak
terdapat temuan BPK dan diharapkan pada tahun 2021 dapat
mempertahankan hasil capaian tersebut.
2. Refleksi capaian kegiatan tahun 2020:
a. Hasil operasi kapal pengawas perikanan tahun 2020 sebanyak 88 kapal
yang terdiri atas 53 KIA dan 35 KII. Diharapkan adanya upaya menjangkau
WPP NRI 718 serta perairan-perairan Indonesia bagian timur yang saat
ini belum terfokuskan pengawasannya.
b. Pemeriksaan kepatuhan kapal perikanan dengan wilayah dominan Batam
dan Jakarta.
c. Penyelesaian kasus tindak pidana kelautan dan perikanan tahun 2020
sebanyak 138 kasus. Diperlukan adanya kesepakatan nomenklatur dalam
mengkategorikan status kasus TPKP, terutama pada kasus yang
terkategori menjadi “Tindakan Lain”;
d. Fungsi pengawasan kawasan konservasi saat ini belum terfokuskan,
sehingga perlu dirumuskan strateginya oleh Direktorat POA dan Direkorat
PPSDK. Saat ini Pusdal telah mengembangkan teknologi untuk
memantau kapal perikanan yang melewati kawasan konservasi yang akan
dijadikan sebagai informasi untuk tindak lanjut adanya indikasi
pelanggaran oleh Direktorat PPSDK.
e. Wacana pembahasan Pokmaswas akan direkrut sebagai agen bela
negara oleh Kemenkumham, saat ini sedang proses pemaparan kondisi
pokmaswas yang kemudian akan dievaluasi. Para kepala UPT diharapkan
dapat mengkomunikasikan ke Dinas Kelautan dan Perikanan lingkup
daerah masing-masing.
f. Muncul dugaan adanya modus pinjam meminjam dokumen kapal
perikanan. Oleh karena itu saat pengawasan dilaut, agar fokus
pengawasan pada pengecekan aktifitas dan kesesuaian dokumen yang
menyertai.
3. Strategi pelaksanaan kegiatan dan anggaran tahun 2021:
a. Menyusun RPD secara proporsional, persiapan kegiatan mulai dari TW I
dalam menghindari penumpukan di Triwulan IV.
b. Pengendalian kegiatan melalui form DA sampai ke detil kegiatan, untuk
mengurangi kemungkinan pagu minus
4. Ditjen PSDKP agar dapat mewujudkan arahan MKP sebagai benteng KKP
untuk pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dalam rangka
mendukung program terobosan KKP Tahun 2021-2024.

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
5. Arahan Plt Dirjen PSKDP:
a. Operasi dan tangkap KIA dan KII pelaku IIlegal Fishing dan Destruktive
Fishing;
b. Pemusnahan barang bukti kapal pelaku IIlegal Fishing untuk rumponisasi;
c. Pemanfaatan barbuk kapal pelaku IIlegal Fishing “kondisi baik”;
d. Mengawal/mendukung pencapaian target PNBP KKP
e. Meningkatkan sinergi dengan Eselon I Lain

B. Arahan Direktur lingkup Ditjen PSDKP


1. Direktur Pemantauan dan Operasi Armada
a. Menindaklanjuti arahan MKP agar Ditjen PSDKP melakukan penindakan
tegas terhadap pelaku illegal fishing di tahun 2021, setiap UPT diwajibkan
untuk menangkap minimal 1 kapal perikanan setiap bulannya baik KII atau
KIA (diluar agenda Destructive Fishing).
b. Baik arahan Menteri atau Plt Dirjen, untuk menindak tegas kepada pelaku
illegal fishing melalui upaya peningkatan operasi kapal pengawas, agar
segera dikomunikasikan dengan para Nahkoda dibawahnya
c. Kepala UPT agar dapat memimpin unit kerja, berkoordinasi dengan
instansi lain dan mencermati kemungkinan pelanggaran SDKP;
d. Melakukan percepatan penyusunan perjanjian kersama antara UPT
dengan Pemerintah Daerah sebagai payung hukum antisipasi Undang
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

2. Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan


a. Kepemimpinan yang presisi pada setiap level organisasi di PSDKP;
b. Setiap Kepala UPT dapat menyajiakan data yang up to date serta responsif
dalam setiap permintaan Pimpinan;
c. Mengkomunikasikan ketentuan tentang perijinan berusaha dan turunannya
dengan Pemerintah Daerah, kemudian edukasi dan sosialisasi;
d. Setiap UPT harap melakukan reviu terhadap kekuatan masing-masing unit
kerjanya dalam antisipasi implementasi pelaksanaan PNBP dari penerapan
sanksi administratif;
e. Optimalisasi penggunaan simwaskan dan mendorong kesadaran dalam
pemanfaatan simwaskan oleh seluruh user di UPT dan Satwas;
f. Agar dilakukan operasi penertiban pakan dan obat. Dugaan kemungkinan
adanya distribusi di pasaran pakan obat yang tidak terdaftar di KKP;
g. Informasi pada setiap data diharapkan tidak berhenti di angka, namun
diharapkan dapat mulai diidentifikasi dan menganalisis penyebab
ketidaktaatan pelaku usaha tersebut;
h. Kebijakan Ditjen Tangkap untuk tidak memberikan ijin pada kapal trawl,
cantrang dan eks asing. Implementasi Permen 58/2020 dan 59/2020
sehingga kebijakan Ditjen PSDKP kedepannya akan menyesuaikan sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan;
i. Rencana aksi pengawasan SDP setiap UPT dan pelaksanaan evaluasi
mingguan, akan dikoordinasikan lebih lanjut antara UPT dan Dit PPSDP.

3. Plt. Direktur Penanganan Pelanggaran


a. Arahan dalam setiap kasus menggunakan UUCK, namun tidak sepenuhnya
akan mencabut UU Perikanan termasuk beberapa pasal yang tidak termuat
dalam UUCK. Pada saat ini, dari sisi penyidikan TPKP tidak terdapat
pengubahan. Hal-hal yang dapat diantisipasi meliputi:
1) Pendokumentasian seluruh dokumen penangkapan Kapal Perikanan,
mulai dari Laporan Kejadian.

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
2) Laksanakan ekspos perkara, apabila diperlukan dapat melibatkan PPNS
pusat.
3) Identifikasi kasus dan penindakan pada penerima manfaat lain
pelanggaran TPKP.
4) Barang bukti kapal yang berstatus inkracht maka segera dieksekusi
sesuai putusan.
5) Dugaan pasal disesuaikan dengan UU yang digunakan
6) Penyelarasan persepsi yang dimaksud dengan kategori kasus “Tindakan
Lain”.

4. Perwakilan Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan


a. Optimalisasi peran Polsus WP3K dalam melaksanakan pengawasan pesisir
dan pulau-pulau kecil;
b. Pemetaan daerah rawan pelanggaran TPK khususnya kasus destructive
fishing yang sebagian besar di daerah Bitung (Selayar);
c. Implemlentasi Permen 28/2020 tentang penyelesaian sengketa di wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil.

C. Diskusi
1. UPT siap melaksanakan arahan pimpinan yang dituangkan dalam dokumen
kontrak kerja pengawasan SDKP;
2. Perlu sosialisasi terus menerus terkait implementasi Undang Undang Cipta
Kerja khususnya terkait dengan kegiatan pengawasan SDKP;
3. Untuk pengenaan pasal pada kasus yang sedang dilakukan penyidikan oleh
PPNS di UPT perlu pendampingan dari Pusat

D. Penandatanganan Kontrak Kerja Pengawasan SDKP (terlampir)

Notulis

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE

Anda mungkin juga menyukai