Preeklamsia
Preeklamsia
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi Preeklampsia
hipertensi dan proteinuri yang baru terjadi pada kehamilan (new onset
normal.4
sudah tervalidasi.
darah diastolik.4
kondisi protein urin massif (lebih dari 5g) telah dieliminasi dari kriteria
meningkat signifikan, berbahaya bagi ibu sekaligus janin jika kenaikan ini
didapatkan secara kuantitatif produksi protein urin lebih dari 300 mg per 24
jam, namun jika hal ini tidak dapat dilakukan, pemeriksaan dapat digantikan
kurangnya 90 mmHg atau lebih dengan kenaikan 20 mmHg atau lebih, ini
signifikan dalam waktu singkat. Preeklampsia hanya ada dua kriteria yaitu
berikut:4,6,18
a. Preeklampsia
urin tidak didapatkan, salah satu gejala dan gangguan lain dapat
normal
2) Protein urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin dipstick
>+1.
Jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti dengan salah
2) Edema paru
penglihatan
(FGR).4
b. Preeklampsia Berat
dipenuhi dan jika didapatkan salah satu kondisi klinis dibawah ini:
g/24 jam
4) Edema paru
penglihatan
3. Patofisiologi Preeklampsia
dan akhir nya menjadi nyata secara klinis. Preeklampsia adalah gangguan
kehamilan.18,19
pada lapisan otot arteri spinalis dan jaringan matriks sekitarnya. Lapisan
otot arteri spinalis menjadi tetap kaku dan keras sehingga lumen arteri
(HDK)
oksidan yang sangat toksis ini beredar di seluruh tubuh dalam aliran
darah dan akan merusak membran sel endotel. Membran sel endotel
plasenta dapat melindungi trofoblas janin dari lisis oleh sel Natural
mal-adaptasi.
pada sel endotel pembuluh darah. Hal ini dibuktikan bahwa daya
akibat reaksi stress oksidatif. Bahan-bahan ini sebagai bahan asing yang
reaksi inflamasi dalam darah ibu menjadi jauh lebih besar, dibanding
Anamnesis:
berikut21:
hampir dua kali lipat pada wanita hamil berusia 40 tahun atau lebih
multipara (RR 1,96 95%CI 1,34 - 2,87). Sedangkan usia muda tidak
wanita yang pertama kali terpapar virus korion. Hal ini terjadi
hingga 7 kali lipat (RR 7,19 95% CI 5,85 - 8,83). Kehamilan pada
endotel.25
8) Hipertensi kronik
hipertensi kronik.18
9) Penyakit Ginjal
darah tinggi. Ibu hamil dengan penyakit ginjal dan tekanan darah
hamil dari pasangan yang sama dalam jangka waktu yang lebih
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0
Kekurangan berat bada tingkat ringan 17,0-18,4
Normal 18,5-25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1-27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
dan risiko ini semakin besar dengan semakin besarnya IMT pada
Pemeriksaan fisik:
a. Pekerjaan ibu
dikaitkan dengan adanya aktifitas fisik dan stress yang merupakan faktor
frekuensi ANC berkurang dan kualitas gizi yang rendah. Selain itu
kelompok buruh/tani biasanya dari kalangan pendidikan rendah yang
dengan hipertensi pada wanita hamil dimana ibu hamil yang berstatus
b. Pendidikan ibu
baik dari orang lain maupun dari media massa. Sejalan dengan
berpendidikan tinggi.9,28
5. Komplikasi
a. Komplikasi Maternal
1) Eklampsia
(HELLP)
3) Ablasi Retina
persalinan.18
4) Gagal Ginjal
6) Kerusakan Hati
membesar dalam kapsul hati. Hal ini dirasakan oleh ibu sebagai
7) Penyakit Kardiovaskuler
paru.18
8) Gangguan Saraf
adalah epilepsi dan gangguan otak karena infeksi, tumor otak, dan
b. Komplikasi Neonatal
pertumbuhan.19
2) Prematuritas
Preeklampsia memberikan pengaruh buruk pada kesehatan
3) Fetal distress
6. Pencegahan
modifikasi ANC.18
b. Manipulasi Diet
1) Suplemantasi Kalsium
daerah dengan asupan kalsium yang rendah. Studi dari Khaing juga
pencegahan preeklampsia.5,29
2) Suplementasi Vitamin D
dari tulang.5
yang diatur secara ketat oleh kalsium, fosfor dan kadar hormon
paling baik. Sinar UVB yang berasal dari matahari diserap oleh kulit
plasebo.20,29
sinar matahari adalah rendah pada pukul 07.00 pagi, meningkat pada
intensitas ini relatif stabil dan tinggi sampai dengan pukul 14.00
di muka dan lengan selama 25 menit pada pukul 09.00 atau pukul
jam/minggu.13
c. Antioksidan
preeklampsia.18
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan preeklampsia
pemeriksaan laboratorium
metildopa, labetalol
iya
Usia Kehamilan ≥ 37 mgg atau
Usia ≥ 34 mgg dengan: Lakukan persalinan
- Persalinan atau ketuban pecah
- Perburukan kondisi Ibu dan Janin
- Pertumbuhan janin terhambat
- Didapatkan solusio plasenta
tidak
Kontraindikasi perawatan
ekspektatif :
• Eklampsia• IUFD Iya
• Solusio plasenta• DIC
• Gawat janin• Edema paru Lakukan persalinan
• HT berat, tidak terkontrol setelah stabil
• Janin tidak viable
Perawatan ekspektatif:
• Tersedia fasilitas perawatan maternal dan
neonatalintensif
• Usia kehamilan: janin viabel – 34 minggu
• Rawat inap
• Stop magnesium sulfat dalam 24 jam
• Evaluasi Ibu dan janin setiap hari
Perilaku sehat:
Penggunaan KB, Kematian/
pemeriksaan ANC, kecacatan
penolong persalinan
Karakteristik ibu:
Pekerjaan
Pendidikan
Perilaku sehat:
Kunjungan ANC
Gambar 7. Kerangka konsep
Wates
4. Ada hubungan gizi (IMT saat pertama kunjungan ANC dan paparan vitamin