Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ahmad Haris Fauziansyah

NIM : 180511625522

UAS Perencanaan dan Pengendalian Produksi

1. Soal Break Even Point (BEP)


PT kalitelu teknik di daerah Tulunggagung yang bergerak dibidang industri manufaktur yang memproduksi baut kendaraan tertentu. Pada suatu
hari PT Kalitelu teknik kebanjiran order yang sangat banyak dan menumpuk yang mengakibatkan mesin-mesin yang ada diperusahaan
kuwalahan untuk memenuhi permintaan orderan itu, sehingga PT kalitelu teknik memerlukan mesin tambahan baik mesin konvensional maupun
mesin otomatis (CNC). Sehingga diharuskan menyewa mesin-mesin tersebut. Biaya sewa mesin konvesional Rp. 30.000.000,- dengan biaya
variabel Rp. 20.000,- sedangkan untuk mesin otomatis (CNC) Rp. 40.000.000,- dengan biaya variabel Rp. 20.000,-. Untuk harga produk yang
dihasilkan dari setiap mesin memiliki nilai jual yang berbeda-beda untuk mesin konvesnional harga jual produk Rp. 40.000,-/unit, sedangkan
untuk mesin otomatis (CNC) harga jual produk Rp. 50.000,-/unit. Berapa unit yang harus diproduksi oleh PT Kalitelu teknik untuk dapat
mencapai Break Even Point atau titik impas dari produksi tersebut dan berapa unit yang harus diproduksi oleh PT Kalitelu teknik agar mendapat
keuntungan Rp. 15.000.000,- dari masing masing mesin.
a. Diketahui:
Mesin konvensional
Biaya tetap produksi: Rp. 30.000.000,-
Biaya variabel: Rp. 20.000,-
Harga jual perunit: Rp. 40.000,-

Mesin otomatis (CNC)


Biaya tetap produksi: Rp. 40.000.000,-
Biaya variabel: Rp. 20.000,-
Harga jual perunit: Rp. 50.000,-
Ditanyakan:
Berapa unit yang harus diproduksi oleh PT Kalitelu Teknik di Tulunggagung untuk dapat mencapai Break Even Point atau titik impas
dari produksi tersebut?

Penyelesaian:
Mesin konvensional

Biaya tetap produksi


BEP=
( harga jual perunit −biaya variabel )
30 .000 .000
BEP=
( 40.000−20 .000 )
30 .000 .000
BEP=
( 20.000 )
BEP=1500Unit

Mesin otomatis (CNC)

Biaya tetap produksi


BEP=
( harga jual perunit −biaya variabel )
40 .000 .000
BEP=
( 50.000−20 .000 )
40 .000.000
BEP=
( 30.000 )
BEP=1333Unit

Jadi perusahan ini harus memproduksi baut sebanyak 1.500 unit dengan mesin konvensional dan 1333 unit dengan mesin otomatis (CNC)
untuk dapat mencapai break even point atau titik impasnya.
b. Diketahui:
Mesin konvensional
Biaya tetap produksi: Rp. 30.000.000,-
Biaya variabel: Rp. 20.000,-
Harga jual perunit: Rp. 40.000,-
Jumlah unit BEP: 1.500 unit
Keuntungan yang diinginkan perusahaan: Rp. 15.000.000,-
Mesin otomatis (CNC)
Biaya tetap produksi: Rp. 40.000.000,-
Biaya variabel: Rp. 20.000,-
Harga jual perunit: Rp. 50.000,-
Jumlah unit BEP: 1333 unit
Keuntungan yang diinginkan perusahaan: Rp. 15.000.000,-

Ditanyakan:
Berapa unit yang harus diproduksi perusahaan agar mendapat keuntungan Rp. 15.000.000,- dari masing-masing mesin?

Penyelesaian:

Mesin konvensional

keuntungan yang diinginkan


jumlah unit= + jumlah unit BEP
( harga jual perunit −biaya variabel )
15.000 .000
¿ +1.500 unit
( 40.000−20.000 )
15.000 .000
¿ +1.500unit
( 20.000 )
¿ 750+1.500 unit
¿ 2.250 unit

Mesin otomatis (CNC)

keuntungan yang diinginkan


jumlah unit= + jumlah unit BEP
( harga jual perunit −biaya variabel )
15 .000 .000
¿ +1333 unit
(50.000−20 .000 )
15.000 .000
¿ +13 33unit
( 30.000 )
¿ 500+13 33 unit
¿ 1.833 unit

Jadi untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 15.000.000,- dari masing-masing mesin, dari mesin konvensional harus mampu
memproduksi 2.250 unit sedangkan mesin otomatis memproduksi 1.833 unit dengan begitu perusahaan akan mendapatkan keuntungan
sesuai dengan yang diinginkan.
2. Soal Pencatatan sediaan material (Stock Control) dengan Metode FIFO

PT Vortex Conveyor International sebuah industry manufaktur dan salah satu hasil produksi terbesar di Indonesia dalam pembuatan pulley.
Perusahaan tersebut mempunyai gudang untuk mencatat jenis barang pulley. Pada tanggal 02-02-2021 memproduksi pulley sebanyak 1000 unit
dengan harga Rp. 50.000,-per unit. Tanggal 02-03-2021 memproduksi lagi 1200 unit pulley dengan harga Rp. 55.000,-per unit. Pada 02-04-2021
pulley tersebut dikirim ke luar daerah dan pulley tersebut digunakan untuk mentransmisikan daya dari suatu poros ke poros lain (x) sebanyak
500 unit. Pada 02-05-2021 dikirim kembali untuk digunakan untuk merubah arah dari gaya yang diberikan pada mesin tertentu (y) sebanyak 700
unit.

KARTU PENCATATAN SEDIAAN MATERIAL

NAMA BARANG : PULLEY

SPESIFIKASI : As/Poros 10 mm

KODE : A1

SATUAN : UNIT

LOKASI PENYIMPANAN : Gudang PT Vortex Conveyor International

SISTEM PENCATATAN : FIFO


PEMBELIAN/MASUK PEMAKAIAN/KELUAR SISA/KERERSEDIAAN DI GUDANG

Harga
TANGGAL Jml Harga Prod Kuantit Harga Satuan Kuanti Harga Satuan Jml.
Kuantitas satuan Jmlah
(Rp.) uk as (Rp.) tas (Rp.) (Rp.)
(Rp.)

02-02-2021 1000 50.000 (1000x 1000 50.000 (1000 x


50.000) 50.000)
=50.000.000 =50.000.000

02-03-2021 1200 55.000 (1200X55.00 2200 (1000X50.000)+(1200X5 116.000.000


0) 5.000)
=66.000.000

02-04-2021 X 500 50.000 25.000.000 1700 (200X50.000)+(1200X55. 76.000.000


000)

02-05-2021 Y 700 (200X50.000)+(500X 37.500.000 1000 1000X55.000 55.000.000


55.000)

JML 2200 116.000.000 1200 62.500.000 1000 55.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai