Pembangunan Indonesia (CISDI) untuk menangani COVID-19 melalui penguatan Puskesmas sebagai
garda terdepan pelayanan kesehatan Indonesia.
Program PUSPA merekrut 500 tenaga kesehatan sebagai Field Officer (FO) yang ditugaskan di 100 puskesmas di
12 kota/kabupaten di Jawa Barat.
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan kapasitas Puskesmas dalam melakukan penyelidikan, tes, dan
pengelolaan kasus COVID-19 sesuai dengan standar pemerintah.
2. Meningkatkan kemampuan kader dan tokoh lintas sektor di wilayah kerja puskesmas
dalam melakukan komunikasi perubahan perilaku dan surveilans berbasis masyarakat.
4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan esensial yang adaptif dengan kondisi wabah
COVID-19.
KADER/RELAWAN DI WILAYAH
KERJA 11 PUSKEMAS DAMPINGAN
PROGRAM PUSPA KOTA BANDUNG
TENAGA KESEHATAN
KOMITMEN DAN BENTUK DUKUNGAN
REKRUITMEN TENAGA KESEHATAN
PUSPA
Pendidikan minimal D3/D4/S1 dengan latar belakang pendidikan kesehatan
Memiliki STR atau keterangan telah mengajukan permohonan STR atau ijazah/sertifikasi kompetensi/sertifikat profesi
bagi dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan apoteker (sesuai Surat Edaran Menteri Kesehatan No.
HK.02.01/MENKES/4394/2020)
MENGISI ESSAY
(Respons terhadap COVID-19, TES PSIKOLOGI & WAWANCARA
Komunikasi Perubahan Perilaku, dan PANEL
Manajemen Program)
PELATIHAN FIELD OFFICER PUSPA
- Pelatihan pra-penempatan
- Pelatihan pelaksanaan swab antigen
PELATIHAN KADER
- Pelatihan kader surveilans berbasis
masyarakat
- Pelatihan komunikasi perubahan perilaku
FIELD OFFICER PROGRAM PUSPA KADER PROGRAM PUSPA
1. Menyusun perencanaan (termasuk penentuan ruang lingkup, tujuan, serta target program, 1. Melakukan penapisan kasus di tingkat masyarakat.
penyusunan anggaran dan identifikasi kebutuhan sumber daya), pemantauan dan evaluasi
kegiatan bersama dengan Puskesmas sesuai dengan pedoman pelaksanaan. 2. Melakukan pemetaan kelompok beresiko dan melaporkan secara rutin kepada
Puskesmas.
2. Melakukan tracing, testing, treatment (3T) sesuai dengan pedoman pemerintah, termasuk
pelayanan medis kepada pasien individu, pemantauan dan perawatan pasien isolasi
3. Pemantauan isolasi dan karantina mandiri
mandiri
3. Melakukan koordinasi dan advokasi lintas sektor untuk penguatan komitmen dan partisipasi
4. Melakukan komunikasi perubahan perilaku pencegahan penularan COVID-19
dalam upaya pencegahan penularan wabah COVID-19. kepada masyarakat.
4. Memperkuat sistem Surveilans Berbasis Masyarakat (SBM) di wilayah kerja Puskesmas. 5. Membantu tenaga kesehatan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
5. Membangun sistem data dan informasi yang berkualitas termasuk eliminasi informasi keliru
di wilayah kerja Puskesmas.
6. Melakukan pelatihan kepada kader mengenai SBM dan promosi kesehatan pencegahan
wabah Covid-19.
7. Melakukan pendampingan kepada kader dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan SBM
dan promosi kesehatan serta mengelola relawan yang terlibat di wilayah kerja Puskesmas.